Anda di halaman 1dari 24

SISTEM

KOORDINAT
KELOMPOK 4

10. INDIRA APRILIA FATRIN (855760135)


12. ELLIA PEBRIANI (855760619)
13. EMILIA SARI (855760697)
14. ISMI SPL WIBOWO (855760862)
20. YENNIE UMYATI (855761667)
SISTEM BILANGAN REAL
Ialah himpunan bilangan real yang disertai dengan operasi penjumlahan
dan perkalian sehingga memenuhi aksioma tertentu. Sedangkan himpunan
bilangan real adalah gabungan dari bilangan rasional dan himpunan
bilangan irasional. Ahli matematika mendefiniskan notasi bilangan real
dengan symbol R.

Bilangan real adalah bilangan dapat menggunakan bilangan dalam operasi


numerik seperti biasa. Bilangan real disebut juga dengan bilangan riil dan
diwakili oleh symbol R.
Bilangan riil dalam matematikan merupakan bilangan yang dapat
dituliskan dalam bentuk desimal.
SISTEM BILANGAN REAL
Bilangan Real

Bilangan Rasional Bilangan Irasional

Bilangan Bulat

Positif Negatif
PENGERTIAN BILANGAN RASIONAL
DAN IRASIONAL  
Bilangan Rasional
●● Bilangan
  Rasional
Adalah bilangan yang dapat a. = 0,25
dinyatakan sebagai dengan a dan b.
b merupakan bilangan bulat serta b c.
0 d.
Contoh :

● Bilangan Irasional Bilangan Irasional


 
Adalah himpunan semua bilangan
real yang tidak dapat dinyatakan
dalam bentuk pecahan
Contoh : .
a. e = 2,71828
BILANGAN BULAT
Bilangan bulat adalah bilangan bukan pecahan atau disebut juga sebagai
bilangan penuh

● Bilangan bulat positif adalah gabungan bernilai posiitf yang berada


disebelah kanan dari nol pada garis bilangan
contoh : 1,2,3,4,5,6,7,….dst
● Bilangan bulat negatif adalah bilangan bernilai negative yang berada
disebelah kiri dari nol pada garis bilangan
Diagram Venn Sistem
Bilangan
R : bilangan real N ⊆ w ⊆ J ⊆Q ⊆
R⊆H⊆R

Q : bilangan rasional

J : bilangan bulat H:
bilangan
irrasional
W : bilangan
cacah

N : bilangan asli
BENTUK DESIMAL SUATU
BILANGAN RASIONAL
Bilangan rasional adalah bilangan ●real  yang berbentuk dengan a, b
himpunan bilangan bulat dan b. Bentuk decimal dari bilangan rasional
sebagai hasil pembagian terhadap pembilang oleh penyebut
menghasilkan bilangan di belakang koma yang terbatas serta berakhir
dengan pengulangan bilangan nol dan berulang tidak terbatas

Contoh 7.1 :

(bilangan di belakang koma terjadi


pengulangan 571428 dan tidak terbatas)
(bilangan di belakang koma tidak berulang
dan berakhir dengan pengulangan
bilangan nol)
BENTUK DESIMAL SUATU
BILANGAN IRRASIONAL
● yang
Bilangan irrasional adalah bilangan real   tidak dapat
dibentuk menjadi Bentuk decimal dari bilangan irrasional menghasilkan
bilangan di belakang koma yang tidak berulang dan tidak terbatas dan
tidak berakhir dengan pengulangan bilangan nol.

Contoh 7.2 :

(bilangan di belakang koma tidak


berulang dan tidak terbatas dan tidak
berakhir dengan pengulangan bilangan nol)
(bilangan di belakang koma tidak berulang
dan tidak terbatas dan tidak berakhir
dengan pengulangan bilangan nol)
Contoh 7.3 : ●  
Buktikan bahwa bilangan 0,48914891489… merupakan bilangan
rasional.
Bukti :
Misalkan x = 0,48914891489… (kalikan ruas kanan dan kiri dengan =
10.000, karena bilangan di belakang koma yang berulang sebanyak 4
digit) sehingga diperoleh :

10.000 x = 4891,489148914891…
x= 0,489148914891… (-)
9.999 x = 4891
Jadi x = dan adalah bilangan rasional

Jika banyaknya bilangan di belakang koma berulang ada n digit maka


ruas kanan dan kiri dikalikan dengan
Sistem Koordinat
Kartesius (Rectangular
Coordinate System)
Sistem koordinat kartesius pada bidang dua dimensi
dibentuk oleh dua garis bilangan real yaitu garis horizontal
dan garis vertical yang saling berpotongan tegak lurus di titik
nol dari setiap garis tersebut

Gambar 7.8. Bidang Koordinat


Sistem Koordinat
Kartesius (Rectangular
Coordinate System)
Kuadran II Kuadran I

Sumbu vertikal
Sumbu horizontal

Titik asal
Kuadran III
Kuadran IV

Kuadran I dibatasi oleh sumbu-x positif dan sumbu-y positif


Kuadran II dibatasi oleh sumbu-x negative dan sumbu-y positif
Kuadran III dibatasi oleh sumbu-x negative dan sumbu-y negative
Kuadran IV dibatasi oleh sumbu-x positif dan sumbu-y negatif
Contoh :
Gambar di bawah ini adalah gambar Gambar di bawah ini adalah gambar
posisi titik P(3,4) terhadap sumbu -x garis yang menghubungkan kedua
dan sumbu -y pasangan (3,-2) dan (-3, -4)

P (3,4)

(3,-2)

(3,-4)
C. Rumus Jarak ●  
Contoh :
Tentukan jarak antara A(3,2) dan B (6,4)
Jawab :
Pertama gabarlah garis horizontal melalui A(3,2) dan garis vertical melalui B (6,4). Kedua garis tersebut
berpotongan di (6,2) hingga tentukan segitiga siku-siku ABC
Dari gambar diketahui panjas ruas gaya :
AC : 6-2
B (6,4)
BC : 4-2 = 2

Berdasarkan teorema phhytagoras :


A (3,-2)
C (6,2)
( =(
=
= 16 + 4
= 20 =

Dengan memisalkan titik dan kita dapat menentukan rumus jarak antara dua titik secara umum. Kita akan
mencari jarak antara dua titik dan yaitu diwakili oleh ruang garis
Persamaan Lingkaran
Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik (x,y) pada bidang yang berjarak sama terhadap satu titik tetap
yang disebut dengan pusat lingkaran. Jarak titik-titik (x,y) terhadap titik pusat disebut jari-jari (radius) dan
dilambangkan r. jika titik pusat lingkaran P(a,b) dan jarak titik-titik Q(x,y_ terhadap titik pusat P berjarak r, maka
dengan rumus jarak kita akan memperoleh hubungan antara titik Q(x,y), P(x,y) dan r seperti ilustrasi berikut :

y
Q(x,y)

P(a,b) C

0
Q(x,y)
●  dan r dapat ditunjukkan
Hubungan antara titik Q(x,y), P(a,b)
dengan menerapkan teorema Phytagoras pada segitiga berikut :
r (x-a)
r=

Hubungan antara titik Q(x,y), P(a,b) dan r yang ditunjukkan oleh :


C
Merupakan persamaan lingkaran yang bertitik pusat di P(a,b) dan P(a,b) (y-b)
melalui titik Q(x,y) dengan jarak antara titik P dan Q disebut jari-
jari r dan rumus jari-jarinya adalah :
r=
Persamaan Lingkaran
Contoh 7.7 : ●  
Tentukan persamaan lingkaran yang berpusat di titik P(2,3) dan melalui titik
A(4,5) :
y
Penyelesaian :
Jari-jari lingkaran adalah : A(4,5)

P(2,3)
Persamaan lingkaran yang dimaksud adalah :
- x
-
- 0
y
 
Contoh 7.11 :
Gambar koordinat kutub :
P
P r=7

P  Ɵ =
P
Koordinat titik-titik 0  Ɵ =
P (7,40 = P
x
=P =P
Terlihat pada gambar 7.19

Letak titik P dapat dinyatakan dengan pasangan terurut (7,40 dan seterusnya
HUBUNGAN KOORDINAT KUTUB DAN
KOORDINAT KARTESIUS
y
. P(x,y)
P(r,Ɵ)

r
y

Ɵ x

0 x R

Hubungan koordinat kutub dan koordinat kartesius tersebut di atas


berlaku pada seluruh kuadran pada bidang kartesius.
Y
Kuadran II
Nilai: sinƟ positif Kuadran I
cosƟ negatif Nilai: sinƟ positif
tanƟ negatif cosƟ positif
tanƟ positif
X
O
Kuadran III
Kuadran IV
Nilai: sinƟ negatif
Nilai: sinƟ negatif
cosƟ negatif
cosƟ positif
tanƟ positif
tanƟ negatif

Gambar 7.21 Nilai sin, cos, tan


SINUS Ɵ (sin Ɵ)

Kuadran I Kuadran II Kuadran III Kuadran IV


sin = sin = sin = - sin = -

sin = sin = sin = sin =

sin = sin = sin = sin =

sin sin sin sin


Cosinus Ɵ (cos Ɵ)

Kuadran I Kuadran II Kuadran III Kuadran IV


cos = cos = cos = sin =

cos = cos = cos = cos =

cos = cos = cos = cos =

cos cos cos cos


Tangen Ɵ (tan Ɵ)

Kuadran I Kuadran II Kuadran III Kuadran IV


tan = tan = tan = tan =

tan = 1 tan = tan = 1 tan = - 1

tan = tan = - tan = Tan = -

tan tan tan cos



Contoh
  7.12
Ubahlah koordinat kutub berikut menjadi koordinat kertasius :

B (silakan Anda mencoba mengubah dalam bentuk derajat)

Jawab :
y = (-2) sin = (-2) -1
x = (-2) sin = (-2) 3
Jadi, koordinat kartesius dari B adalah B3, -1)
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai