KEGIATAN BELAJAR 1
- -
+ Bila digabung netral = 0
+
Proses penggabungan dalam konsep himpunan dapat diartikan sebagai
penjumlahan, sedangkan proses pemisahan dapat diartikan sebagai pengurangan
Contoh
a. 3 + (-5) = ....?Hasilnya – 2
- -
+
-
+
Karena
penjumlahan
maka
- digabung
+
-
b. 3 - 5 = ....? Hasilnya – 2
-
+ +
-
+ +
+ Karena
penguranga
n maka
diambil /
dipisah
positif
Kedua, dengan Tangga Garis Bilangan, Pita Garis Bilangan, dan
Balok Garis Bilangan
1. Posisi awal benda yang menjadi model harus berada pada skala nol.
2. Jika bilangan pertama bertanda positif, maka bagian muka model
menghadap ke bilangan positif dan kemudian melangkahkan model tersebut
ke skala yang sesuai dengan besarnya bilangan pertama tersebut. Proses
yang sama juga dilakukan apabila bilangan pertamanya bertanda negatif.
3. Jika model dilangkahkan maju, dalam prinsip operasi hitung istilah maju
diartikan sebagai tambah (+), sedangkan jika model dilangkahkan mundur,
istilah mundur diartikan sebagai kurang (-).
4. Gerakan maju atau mundurnya model tergantung dari bilangan penambah
dan pengurangnya. Untuk gerakan maju, jika bilangan penambahnya
merupakan bilangan positif maka model bergerak maju ke arah bilangan
positif, dan sebaliknya jika bilangan penambahnya merupakan bilangan
negatif, maka model bergerak maju ke arah bilangan negatif. Untuk gerakan
mundur, apabila bilangan pengurangnya merupakan bilangan positif maka
model bergerak mundur dengan sisi muka model menghadap ke bilangan
Contoh 1 Contoh 2
a. 3 + (-5) ....? b. 3 – 5 = ....?
Hasilnya – 2 Hasilnya – 2
Jawab: 4 – 9 = ....?
Jawab: – 2 – 9 = ....?
Jawab: – 2 + (– 3) = ....?
Sifat-sifat operasi hitung penjumlahan pada bilangan bulat
1. Sifat Tertutup
Bila sebarang dua buah bilangan bulat, maka jumlah kedua bilangan itu
merupakan bilangan bulat lagi
Operasi Hitung
perkalian pada
bilangan bulat dalam Operasi Pembagian
tahap pengenalan pada Bilangan Bulat
konsep secara konkret
Persamaan dan
Sifat-sifat perkalian
pertidaksamaan
pada bilangan bulat
dengan satu peubah
OPERASI HITUNG PERKALIAN PADA BILANGAN BULAT DALAM
TAHAP PENGENALAN KONSEP SECARA KONKRET
Untuk mencari hasil dari a x b sama halnya dengan cara menunjukkan penjumlahan
b + b + b + ... sebanyak a kali
- - - 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 - - - - - - 0 1 2 3 4 5 6
3 2 1 6 5 4 3 2 1
Contoh 2 Contoh 4
b. 3 x - 2 = ....? d. - 3 x - 2 = ....?
- - - - - - 0 1 2 3 4 5 6 - - - 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 5 4 3 2 1 3 2 1
Pada tahap pengenalan konsep secara semi konkret, prosesnya diarahkan kepada
bagaimana "menggunakan garis bilangan". Prinsipnya sama dengan konsep
konkret.
a. 3 x (-7) sama artinya dengan (-7) + (-7) + (-7) = -21, jadi 3 x (-7) = -21
b. 4 x (-3) sama artinya dengan (-3) + (-3) + (-3) + (-3) = -12, jadi 4 x (-3) = -12
c. 2 x (-8) sama artinya dengan (-8) + (-8) = -16, jadi 2 x (-8) = -16
Kesimpulan, hasil kali bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif
adalah bilangan bulat negatif
3. Perkalian antara bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif.
Perkalian antara bilang bulat positif dengan perkalian bilangan bulat negatif , tetapi
dengan penempatan yang berbeda ( posisi bilangan negatif letaknya pada bilangan
yang pertama)
Kesimpulan, hasil kali bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif
adalah bilangan bulat negatif
Kesimpulan, hasil kali bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif
adalah bilangan bulat positif
SIFAT-SIFAT PERKALIAN PADA BILANGAN BULAT
1. tertutup;
2. komutatif (pertukaran); a x b = b x a
3. asosiatif (pengelompokan); a x ( b x c ) = (a x b ) x c
4. memiliki unsur identitas perkalian yaitu 1;
5. distributif perkalian terhadap penjumlahan dan distributif
perkalian terhadap pengurangan
a x ( b + c ) = a x b + a x c dan a x (b – c) = (a x b) – (a x c)
OPERASI PEMBAGIAN PADA BILANGAN BULAT
Operasi Pembagian pada Bilangan Bulat dalam Tahap Pengenalan Konsep Secara
Konkret yang digunakan sebagai patokan adalah bilangan pembaginya.
Contoh 1 Contoh 2
a. -6 : 2 = ....? b. -6 : -2 = ....?
Apabila tanda = pada persamaan tersebut diganti dengan salah satu lambang ketidaksamaan
seperti <, >, ≤ atau ≥ maka diperoleh bentuk kalimat terbuka yang baru yang selanjutnya
disebut sebagai “pertidaksamaan”
Penyelesaian Pertidaksamaan Linear dengan Satu Peubah
Tentukanlah bentuk pertidaksamaan Tentukanlah bentuk pertidaksamaan
paling sederhana yang ekuivalen paling sederhana yang ekuivalen dengan
dengan pertidaksamaan: x + 5 < 12. pertidaksamaan: 3x – 4 ≥ 7x + 8
⇔ x + 5 < 12. ⇔ x + 5 – 5 < 12 – 5 ⇔ x < 7
⇔ 3x – 4 ≥ 7x + 8
Jadi x < 7 pertidaksamaan paling sederhana ⇔ 3x – 4 – 8 ≥ 7x + 8 – 8
yang ekivalen dengan x + 5 < 12 ⇔ 3x – 12 ≥ 7x
⇔ 3x – 12 – 3x ≥ 7x – 3x
Tentukanlah bentuk pertidaksamaan ⇔ – 12 ≥ 4x dikalikan ¼
paling sederhana yang ekuivalen dengan ⇔–3≥x
pertidaksamaan: 5x + 5 ≥ 4x + 2 atau
⇔ 5x + 5 ≥ 4x + 2 ⇔ 3x – 4 + 4 ≥ 7x + 8 + 4
⇔ 5x + 5 – 4x ≥ 4x + 2 – 4x ⇔ 3x ≥ 7x + 12
⇔x+5≥2 ⇔ 3x – 7x ≥ 7x + 12 – 7x
⇔x+5–5 ≥2–5 ⇔ – 4x ≥ 12 dikalikan – ¼ sehingga
⇔x≥–3 ⇔x≤–3 tanda pertidak-samaan
dibalik