KEGIATAN BELAJAR 1
HAKIKAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN
Pertumbuhan adalah perubahan yang terjadi pada setiap manusia terutama
berkaitan dengan fisiknya. Vasta (1992) mengemukakan bahwa panjang bayi
menjadi hamper dua kali pada usia 4 tahun. Pertumbuhan berlangsung selama
masa kanak-kanak tetapi tidak dalam kecepatan yang menetap, kemudian
kecepatannya menurun dan menjadi pesat kenaikannya pada masa adolesen dan
selanjutnya berhenti.
Anak-anak perempuan mencapai masa pubertas lebih awal daripada anak
laki-laki. Anak laki-laki bertambah tinggi pada masa pertumbuhannya yang pesat,
ototnya menguat dan lebar bahunya bertambah pula. Banyak factor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan kematangan. Genetika yang diturunkan sangat
penting, namun factor lingkungan seperti nutrisi, olahraga, penyakit dan
kesehatan individu mempunyai peran juga.
B. PENGERTIAN PERKEMBANGAN
Para ahli psikolgi telah mengkaji bahwa perkembangan manusia itu
kompleks, merupakan teka teki dan tantangan untuk digali informasinya. Untuk
memahaminya terlebih dahulu harus dipahami bahwa psikologis adalah kajian
ilmiah tentang perilaku terutama perilaku manusia. Menurut Santro dan Yussen
(1992) perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan yang dimulai pada saat
terjadi pembuahan dan berlangsung terus selama siklus kehidupan.
Psikolgi perkembangan memusatkan perhatiannya pada perubahan-perubahan
perilaku dan kemampuan yang terjadi pada saat terjadiya perkembangan.
C. PROSES PERKEMBANGAN
Berikut ini adalah beberapa hal yang mendasari proses pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik.
1. Masa perkembangan yang cepat. Pada anak tejadi pertumbuhan yang cepat
dibandingkan dengan pertumbuhan yang dialami spesies lain. Perubahan fisik,
misalnya pada tahun pertama lebih cepat daripada tahun-tahun berikutnya.
2. Pengaruh yang lama. Alasan yang lain mengapa mempelajari anak ialah
bahwa peristiwa dan pengalaman pada thaun tahun awal memberikan
pengaruh yang lama dan kuat terhadap perkembangan individu pada masa
berikutnya.
3. Proses yang kompleks. Para peneliti mencoba memhami perilaku orang
dewasa yang kompleks berpendapat bahwa mengkaji tentang bagaiman
perilaku itu pada saat masih sedrhana akan sangat berguna. Misalnya ialah
bahwa kebanyakan orang dapat membuat kalimat yang panjang dan dapat
dimengerti oleh orang lain.
4. Nilai yang diterapkan. Kebanyakan ahli psikolgis perkembangan melakukan
penelitiannya dalam laboratorium dan sering kali mengkaji pertanyaan-
pertanyaan teoritis berdasarkan hasil penelitiannya. Produk penelitian ini
kadang-kadang dapat diterapkan didunia nyata.
5. Masalah yang menarik. Anak merupakan makhluk yang mengangumkan dan
penuh teka-teki serta menarik untuk dikaji. Menurut Santrok (1992), banyak
aspek yang dipengaruhi factor genetic. Para ahli genetic menaruh minat yang
sangat besar untuk mengetahui dengan pasti tentang variasi karateristik yang
dapat dipengaruhi oleh factor-faktor genetic. Kecerdasan dan tempramen
merupakan aspek-aspek yang paling banyak ditelaah yang dalam
perkembangannya dipengaruhi oleh factor keturunan.
D. FASE-FASE PERKEMBANGAN
Setiap orang berkembang dengan karateristik tersendiri. Hamper sepanjang waktu
perhatian kita tertuju pada keunikan masing-masing. Sebagian manusia berkembang
melalui tahap-tahap yang umum. Misalnya mulai belajar berjalan pada usia satu
tahun, tenggelam pada permainan fantasi pada masa kanak-kanak dan belajar mandiri
pada usia remaja.
Sebagaimana pengertian diatas dalam perkembangan terdapat pertumbuhan. Pola
gerakan itu kompleks karena merupakan hasil dari beberapa proses, yaitu proses
biologis, proses kognitif, dan proses sosial. Proses biologis meliputi perubahan-
perubahan fisik individu. Gen yang diwarisi dari orang tua, perkembangan otak,
penambahan tinggi dan berat, keterampilan motoric, dan perubahan-perubahan
hormone pada masa puber mencerminkan peranan proses-proses biologis dalam
perkembangan.
Proses kognitif meliputi perubahan-perubahan yang terjadi pada individu
mengenai pemikiran, kecerdasan, dan bahasa. Mengamati gerakan mainan bayi yang
digantung, menghubungkan dua kata mejadi kalimat, menghafal puisi dan
memecahkan soal-soa matematik, mencerminkan peranan proses kognitif dalam
perkembangan anak.
Proses-proses sosial yang meliputi perubahan-perubahan yang terjadi dalam
hubungan individu dengan orang lain. Perubahan-perubahan dalam emosi dan
perubahan-perubahan dalam kepribadian.
KEGIATAN BELAJAR 2
HUKUM-HUKUM PERKEMBANGAN
A. HUKUM PERKEMBANGAN
Prinsip dasar perkembangan Carol Gestwicki (1995), mengemukakan
beberapa dasar perkembangan.
KEGIATAN BELAJAR 3
PENGARUH BERBAGAI FAKTOR DALAM PERKEMBANGAN MANUSIA
A. TEORI KEMATANGAN
Observasi awal terhadap anak yang dilakukan untuk memahami
perkembangannya. Menurut Gesell keterampilan berjalan, berbicara dan
belajar membaca terjadi sebagai akibat perkembangan biologis anak.
Kesiapan biologis merupakan factor dominan dan memampukan anak untuk
belajar. Deskripsi kematangan anak dan kesiapan untuk belajar pada suai
kronologis menginformasikan kepada pengembang kurikulum tentang
bagaiman mendesain kurikulum bagi kelas-kelas yang berbeda. Beberapa
prinsip yang dikembangkan oleh Gesell menerangkan bahwa pertumbuuhan
gerak maju kepala ke ekor dan dari bagian-bagian sepeerti tangan dan kaki.
KEGIATAN BELAJAR 1
2. Perkembangan Emosional
a. Gangguan emosional pada kanak-kanak. Terdapat beberapa gangguan
emosional pada masa kanak-kanak sehingga terkesan dan sebagai
penyebab ketakutan kanak-kanak untuk melakukan kegiatan.
b. Beberapa tipe masalah emosional. Kebrutalan atau kebringsan anak
nampak pada perilakunya, misalnya menunjukan suatu perbuatan yang
sering kali memerlukan bantuan orang lain.
c. Gangguan kecemasan. Dimulai pada masa kanak-kanak. Gangguan
kecemasan tersebut dapat berupa gangguan keinginan terpisah dan
ketakutan sekolah. Gangguan keinginan terpisah dari orang yang
terdekat disebabkan berbagai hal yang hal yang berbeda-beda.
d. Takut sekolah. Suatu ketakutan yang tidak realistic adalah apabila
seorang anak tidak mau sekolah, mungkin kondisi semacam ini juga
merupakan keinginan terpisah. Ketakutan terhadap guru keras atau
mendapat tugas yang berat disekolah. Ketakutan tersebut adalah wajar,
hal ini bukannya disebabkan oleh anak melainkan lingkungan yang
tidak kondusif, oleh karena itu suasana sekolah perlu diubah.
e. Kematangan sekolah. Merupakan suatu kondisi dimana anak telah
memiliki kesiapan cukup memadaim baik dilihat dari fisiknya maupun
mental untuk dapat memenuhi tuntutan pendidikan formal.
f. Depresi pada masa kanak-kanak.
g. Perawatan problema emosional. Perawatan secara psikologis dapat
dilakukan dengan beberapa cara pertama terapi secara individual, yaitu
dengan melihat anak satu persatu, membantu anak dapat mengenal
diirnya atau kepribadiannya dan hubungannya dengan orang lain, dan
menginterprestasikan perasaan dan perilaku anak.
h. Stress. Stress adalah perasaan tertekan disertai dengan meningkatkan
emosi yang tidak menyenangkan, seperti cemas, gelisah, akut, sedih,
atau marah yang relative berlangsung lama. Stress dapat disebabkan
oleh berbagai hal antara lain suasana dalam keluarga yang seringkali
diwarnai oleh adanya konflik orang tua, atau sikap orang tua yang
selalu menutut pada anak untuk berprestasi atau berbuat yang baik
bauk saja.
KEGIATAN BELAJAR 2
A. PERKEMBANGAN BAHASA
Bahasa adalah segala bentuk komunikasi dimana pikiran dan perasaan
seseorang disimbiolisasikan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain.
Perkembangan bahasa dimulai dari tangisan pertama sampai anak mampu
bertutur kata. Perkembangan bahasa terbagi atas dua periode besar, yaitu
periode prelinguistik, dan linguistic. Mulai periode linguistic inilah anak
mengucapkan kata-kata yang pertama. Yang merupakan saat paling
menakjubkan bagi orang tua. Periode linguistic terbagi terbagi dalam fase tiga
besar yaitu :
1. Fase satu kata atau holofrase
Fase ini anak mempergunakan satu kata untuk menyatakan pikiran yang
kompleks baik yang berupa keinginan, perasaan atau temaunnya tanpa
perbedaan yang jelas.
2. Fase lebih dari satu kata. Pada fase ini anak sudah dapat membuat kalimat
sedeharna yang terdiri dari dua kata. Kalimat tersebut kadang-kadang terdiri
dari pokok kalimat dan predikat, kadang-kadang kalimat adalah objek tata
bahasa yang tidak benar.
3. Fase ketiga adalah fase diferensiasi.
Periode terakhir dari masa balita yang berlangsung antara usia dua setengah
sampai lima tahun. Keterampilan anak dalam berbicara mulai lancer dan
berkembang pesat.
Jenis-jenis Bahasa
a. Bahasa tubuh. Bahasa tubuh adalah cara seseorang berkomunikasi dengan
mempergunakan bagian-bagian dari tubuh, yaitu melalui gerak isyarat,
skepresi wajah, sikap tubuh, langkah serta gaya tersebut pada umumnya
disebut bahasa tubuh. Bahasa tubuh seringkali dilakukan tanpa disadari.
b. Bicara. Bicara merupakan salah satu alat komunikasi yang paling efektif. Bagi
anak bicara tidak sekedar merupakan prestasi akan tetapi juga berfugsi untuk
mencapi tujuannya, misalnya:
1. Sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan.
2. Sebagai alat untuk menarik perhatian orang lain.
3. Sebagai alat untuk membina hubungan sosial.
4. Sebagai alat untuk mengevaluasi diri sendiri.
5. Untuk dapat mempengaruhi pikiran dan perasaan orang lain/
6. Untuk mengetahui perilaku orang lain.
c. Potensi anak berbicara didukung oleh beberapa hal.
1. Kematangan alat berbicara.
2. Kesiapan berbicara.
3. Adanya model yang baik untuk dicontoh oleh anak.
4. Kesempatan berlatih.
5. Motivasi untuk belajar dan berlatih.
6. Bimbingan.
d. Ganguan dalam perkembangan berbicara. Terdapat beberapa kendala yang
dialami oleh anak, antara lain : anak cengeng, anak sulit memahami isi
pembicaraan orang lain.
KEGIATAN BELAJAR 3
D. PERBEDAAN KEMAMPUAN
Setiap anak usia SD mempunyai kemampuan berbeda-beda. Kemampuan
disini diartikan sebagai kemampuan berkomunikasi, bersosialisasi, atau
kemampuan kognitif. Kemampuan berkomunikasi adalag kemampuan
seseorang untuk mneyatakan sebuah pikirannya dalam bentuk ungkapan
kalimat yang bermakna logis, dan sistematis. Kemampuan berbahasa sangat
dipengaruhi oleh factor inteletualitas dan lingkungan, selain itu juga factor
fisik yaitu organ berbicara seseorang. Kemampuan bersosialiasi pada seorang
anak pun berbeda-beda.
KEGIATAN BELAJAR 4
A. JASMANIAH
Berkaitan dengan kebutuhan pemeliharaan dan pertahanan diri, anak usia SD
memasuki tahapan perkembangan moral dan dosial yang memperhatikan
pemuasan keinginan dan kebutuhannya sendiri tanpa mempertimbangkan
kebutuuhan orang lain.menghindari hukuman Guru dapat memberikan kesadaran
kepada siswa, bahwa dia dapat menghindari hukuman dengan memohon maaf
dengan cara yang baik agar tidak terkena sanksi. Sehubungan dengan pemenuhan
beberapa kebutuuhan melalui disiplin Hurlock (1978) mengemukakan bahwa
disiplin berguna bagi anak untuk hal-hal berikut ini.
1. Memberikan rasa aman pada anak, dengan memberitahykan kepada mereka
secara tegas apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
2. Berusaha belajar bersikap sesuai dengan cara yang akan mendatangkan pujian
yang ditafsirkan sebagai tanda penerimaan dirinya.
3. Mendorong anak mecapai apa yanh diharapkan dari dirinya, jika disiplin
tersebut sesuai dengan perkembangan dirinya.
4. Membantu anak mengembangkan hati nuraninnya dan mengasah intuisi dalam
dirinya, sehingga dia dapat mengambil keputusan secara bertanggung jawab
dan juga dapat mengendalikan tingkah laku.
B. KASIH SAYANG
Pada tahap perkembangan sosial anak usia SD terutama yang duduk di kelas
tinggi, sudah ingin memiliki teman-teman yang tetap. Perkembangan tersebut
juga sejalan dengan kebutuhan untuk disayangi dan meyayangi teman. Tidak
hanya rasa kasih kepada teman saja, tetapi juga sudah aada kebutuhan untuk
memberikan cinta terhadap suatu benda.
C. MEMILIKI
Pada masa usia dikelas-kelas di SD, anak-anak sudah mulai meninggalkan
dirinya sebagai pusat perhatian. Namun demikian anak-anak dikelas rendah di SD
masih suka memuji diri sendiri dan membandingkan dirinya dengan temannya.
Sehingga kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki masih dominan. Artinya segala
sesuatu baik teman-teman disekolah maupun guru dipadnang sebagai punya
dirinya sendiri, sehingga kadang-kadanf anak usia ini suka meremehkan dan
mengacuhkan pendapat temannya atau guru.
D. AKTUALISASI DIRI
Kebutuhan ini relative abstrak dan kompleks,d an merupakan kebutuhan
tingkat tinggi yang pada dasarnya merupakan perkembangan dari kebutuhan-
kebutuhan sebelumnya. Kebutuhan ini terasa mulai dominan pada anak anak
kelas tinggi di SD. Anak-anak mulai ingin merealisasikan potemsi yang
dimilikinya sehingga anak-anak berusaha mewujudkan keinginannya yang
biasanya terdengar sangat tinggi dan muluk sepeerti ingin menjadi juara dans
ebagainya. DeCecco dan Grawford (1974) mengajukan 4 peranan guru untuk
memberikan dan meningkatkan motibasi siswa yaitu:
1. Membangkitkan semangat siswa, guru harus selalu peka terhadap perubahan
kebutuhan siswa. Guru bisa menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran
agar siswa tidak menjadi bosan.
2. Memberikan harapn yang realistis. Guru tidak hanya harus menjelaskan
harapan yang realistis yang dapat dicapai siswa dengan keadaan perbedaan
siswa-siswanya tetapi juga harus dapat memodifikasi atau mengubah harapan-
harapan yang tidak realistis yang dibebankan kepada siswa.
3. Memberikan insentif, bila siswa banyak membuat keberhasilan guru perlu
memberikan insentif berupa pehargaan, pujian hadiah atau kata yang manis.
Hal ini dapat memotivasi sisa untuk berusaha mengulangi perbuatan yang
positif tersbeut.
4. Memberi pengarahan. Guru juga semestinya harus mengatakan secara tegas
kepada siswa apabila siswa berbuat kekeliruan, dengan misalnya
menunjukkan kekeliruan tersebut dan menunjukkan bagaimana seharusnya
siswa bertindak. Guru perlu pula meminta kepada siswanya untuk melakukan
tindakan yang diharapkan dengan sebaik-baiknya.
MODUL 3
KEGIATAN BELAJAR 1
A. PERTUMBUHAN FISIK/JASMANI
Salah satu segi perkembangan yang cukup pesat dan nampak dari luar
adalah perkembanagn fisik. Pada masa remaja, perkembangan fisik mereka
sangat cepat dibandingkan masa-masa sebelumnya. Pada masa remaja awal
anak-anak ini nampk postur tubuhnya tinggi-tinggi tetapi kurus. Lengan kaki
dan leher mereka panjang-panjang baru kemudian berat badan mereka
mengikuti pada kahir masa remaja, proporsi tinggi dan berat badan seimbang.
Selain terjadi pertambahan tinggi badan yang sangat cepat pada masa
remaja berlangsung perkembangan seksual yang cepat pula. Perkembangan
ini ditandai dengan munculnya ciri-ciri kelamin primer dan sekunder. Ciri-ciri
kelamin primer berkenaan dengan perkembangan alat-alat produksi, baik pada
pria maupun wanita. Selanjutnya pada ciri kelamin sekunder berkenaan
dengan tumbuhnya bulu-bulu pada seluruh badan, perubahan suara menjadi
semakin rendah besar, membesarnya buah dada dan tumbuhya jakun pada
pria.
Hormone yang terpenting yang berkitan dengan perkembangan
kehidupan seksual adalah testosterone dan estrogen. Testosterone merangsang
pertumbuhan otot dan tulang tulang, baik pada pria maupun wanita. Samapi
dengan usia ssekolah dasar pertumbuhan otot dan tulang keduanya sama tetapi
pada masa remaja terdapat perbedaan. Sedangkan estrogen merangsang
pertambahan penyimpanan lemak dibawah kulit dan mendorong pematangan
tulang sehingga mencapai bentuk dan kekuatan sebagai orang dewasa.
B. PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
Sejalan dengan berkembangnya fisik dengan cepat, berkembang pula
kemampuan intelektual berpikirnya. Berkembangnya kemampuan berpikir
formal opersinal pada remaja ditandai dengan tiga hal penting. Pertama, anak
mulai mampu melihat tentang kemungkinan-kemungkinan. Secara umum
kemampuan berpikir formla mengarahkan remaja kepada pemecahan
masalah-masalah berpikir secara sistematik. Dalam kehidupan sehari-hari para
remaja demikian juga orang dewasa jarang mengguankaan kemampuan
berpikir formal, walaupun mereka sebenearnya mampu melaksanakannya.
Guru perlu mendorong kemampuan berpikir para siswa usia remaja tentang
kemungkinan kedepan. Mengarah pada siswa kepada pemikirann tentang
pekerjaan dan disesuaikan dengan pertamabahan usia.
C. PERKEMBANGAN EMOSIONAL
Kebanyakan remaja merasa dekat dengan orang tuanya, karena
memiliki nilai-nilai yang sama dalam banyak hal dan masih memerlukan
orang tua untuk melakukan hal-hal tertentu. Sebagian remaja memiliki
ketegangan antara dua hal yaitu keinginan untuk melepaskan diri dari orang
tua adanya ketergantungan pada orang tua. Hubungan orang tua dan remaja
yang akan menunjukkan dan memberikan keseimbangan ialaah bila ada
kehangatan dan sifat menerima dalam keluarga konsisten dalam aturan dan
norma-norma serta nilai yang dianut, saling mau mendengarkan, adanya
keterbukaan dam mau bernegosiasi.
KEGIATAN BELAJAR 2
PERKEMBANGAN SOSIAL, MORAL DAN SIKAP
KEGIATAN BELAJAR 3
A. PERBEDAAN KEMAMPUAN
Perbedaan secara fisik dapat diamati langsung oleh guru dengan
memperhatikan postur tubuh dari siswa. Perbedaan tersbut meliputi perbedaan
dalam tinggi badan dan berat badan. Perbedaan seacra psikis atau psikologis
meliputi perbedaan dalam tingkat kecerdasan atau lebih dikenal dengan
intelegensi, perbdaan dalam tingkat kepribadian, perbedaan dalam minat,
perbedaan dalam sikap dan kebiasaan belajar. Dalam pendekatan lain
perbedaan individual siswa sekolah menengah dibedakan berdasarkan
perbedaan dalam kemampuan potensial dan kemampuan nyata. Kemampuan
potensial adalah kecakapan yang masih terkandung dalam diri siswa yang
diperolehnya secara pembawaannya,sehingga memiliki peluag utnuk
berkembang menjadi kemampuan nyata. Sedangkan kemampuan nyata,
adalah kecakapan yang segera dapat didemontrasikan dam diuji sekarang
juga, karena merupakan hasil usaha atau belajar yang bersangkutan dengan
cara bahan dalam hal tertentu yang dijalaninya.
MODUL 4
KEGIATAN BELAJAR 1
PERTUMBUHAN FISIK DAN PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
A. PERTUMBUHAN FISIK
Pada masa dewasa muda tinggi badan orang maksimal naik sekitar 2-3 cm
kecuali dengan latihan-latihan yang luar biasa dapat tumbuh sedikit lebih banyak.
perkembangan berat badan dapat berjalan terus sesuai dengan kebiasaan hidup.
Perkembangan fungsi aspek-aspek fisik terus berjalan sesuai dengan jenis pekerjaan,
pendidikan dan latihan yang dikuti hobi aktivitas yang diminati. Perkembangan
kekuatan tulang dan otot mulai berkurang dan melemah setelah usia 30035 tahun,
tetapi kecekatan, keterampilan dan kelenturan masih bisa bertahan sampai usia 35-40
tahun, setelah itu fungsi aspek-aspek fisik mulai berkurang.
Usia dewasa muda adalah usia yang sangat kuat, sehat dan cekatan secara
fisik. Kesehatan dan kekuatan tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan ekonomi,
kebiasaan hidup, kebiasaan makan serta pemeliharaan kesehatan. Masa dewasa muda
adalah masa untuk berumah tangga dan melahirkan keturunan karena telah matang
secara fisik, sosial, ekonomi dan nilai-nilai.
B. PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
Meskipun tidak ada peningkatan IQ yang signifikan, pada masa dewasa muda
kualitas berpikir masih terus berkembang, lebih meluas atau komprehensif dan
mendalam yang sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan informasi yang
dimiliki. Cattel dan Horn membedakan dua macam kecerdasan yaitu fluid
intelligence (proses memahami hubungan, pembentukan konsep-konsep, nalar
dan abstraksi, yang tidak banyak mendapatkan pengaruh dari pendidikan dan
kebudayaan), dan crystallized intelligence (penguasaan kecakapan-kecakapan
khusus yang telah dipelajari, bergantung pada latar belakang budaya dan
pendidikan).
C. PERKEMBANGAN MORAL
Pada masa dewasa muda pemikiran moral seolah-olah berhenti, tenggelam
dalam kesibukan kegiatan pekerjaan dan kehidupan keluarga, namun sebenarnya
pada masa ini sedang berlangsungnya masa pengalaman moral. Melalui
pengalaman moral, seseorang mengubah pemikiran moral menjadi perbuatan
moral.
KEGIATAN BELAJAR 2
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ORANG
DEWASA
A. KEKUATAN FISIK
Puncak kekuatan fisik dicapai dalam usia dua puluhan. Kekuatan fisik
yang prima memungkinkan untuk optimal dalam bekerja, memperoleh
keturunan, dan mengelola kehidupan keluarganya. Untuk memelihara kekuatan
fisik yang prima perlu dijaga dengan kebiasaan hidup sehat, yaitu:
a. Sarapan pagi
b. Makan secara teratur
c. Makan secukupnya
d. Tidak merokok
e. Tidak minum minuman beralkohol
f. Olahraga secukupnya
g. Tidur secara teratur 7-8 jam setiap malam\
B. KEMAMPUAN MOTORIK
Kemampuan motorik mempunyai hubungan yang positif dengan kondisi
fisik yang kuat dan kesehatan yang baik dan memungkinkan orang dewasa untuk
melatih keterampilannya secara lebih baik. Dengan kemampuan motoric yang
baik makan orang dewasa akan dapat menyelesaikan dengan baik pekerjaan yang
menuntut kemampuan fisik.
C. KEMAMPUAN MENTAL
Kemampuan mental yang dimiliki orang dewasa sangat penting
kedudukannya dalam menyesuaikan diri terhadap tugas-tugas perkembangan.
Kemampuan mental diperlukan untuk menyesuaikan diri pada situasi-situasi
baru. Kemampuan mental seperti penalaran dan menggunakan analogi,
mengingat kembali informasi yang telah dipelajari, dan berpikir secara kreatif
sangat diperlukan dalam mempelajari dan menyesuaikan diri terhadap
keterampilan-keterampilan dan kecakapan-kecakapan yang dituntut oleh tugas-
tugas perkembangan orang dewasa.
E. MODEL PERAN
Orang dewasa yang berinteraksi dengan orang dewasa lainnya
mempunyai model peran untuk diteladani, karena mendapat contoh perilaku
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dianut oleh masyarakat dewasa. Orang
dewasa yang masih berinteraksi dengan remaja dan mengikuti garis-garis
perilaku remaja akan tetap berperilaku seperti remaja.
KEGIATAN BELAJAR 3
PERBEDAAN INDIVIDU ORANG DEWASA
A. PERBEDAAN DALAM MINAT
1. Minat Pribadi
Minat pribadi yang pertama adalah minat dalam penampilan. Untuk
keperluan penampilan fisik banyak orang dewasa yang mempelajari cara-
cara diet, melakukan olahraga, dan mempelajari cara-cara penampilan diri
yang menarik. Penampilan fisik yang menarik merupakan potensi yang
dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan hal yang menyenangkan bagi
pemiliknya.
Selanjutnya adalah minat pada pakaian dan perhiasan. Banyak waktu
dan uang yang disalurkan untuk kepentingan pakaian dan perhiasan karena
keberhasilan dalam hubungan sosial juga dipengaruhi oleh hal ini. Bagi
orang dewasa indentifikasi pakaian dan perhiasan diarahkan pada
kelompok-kelompok yang dikagumi atau mempunyai status sosial yang
tinggi. Pakaian juga memberikan kesan yang sangat menyeluruh bagi
pribadi yang memakainya. Berikutnya adalah minat pada uang. Orang
dewasa sangat berminat untuk mempelajari cara mendapatkan uang yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarganya. Yang terakhir
adalah minat dalam beragama. Orang dewasa khususnya yang sudah
berkeluarga berupaya membiasakan diri untuk beribadah dan
melaksanakan praktek-praktek agama sebagai tanggung jawab moral dan
untuk memberi teladan kepada anak-anaknya.
2. Minat Rekreasi
Rekreasi adalah kegiatan yang memberikan kesegaran atau
mengembalikan kekuatan dan kesegaran psikologis sesudah lelah bekerja
atau sesudah mengalami keresahan psikologis. Rekreasi orang dewasa
masa kini menunjukkan bahwa kegiatan rekreasi orang dewasa
berorientasi pada keluarga atau lingkungan tetangga dan sangat berbeda
dengan rekreasi remaja. Perubahan ini disebabkan karena anak-anaknya
yang masih kecil mengharuskan bentuk rekreasi yang berpusat pada anak,
bahkan jika anaknya sudah beranjak remaja, rekreasi orang tuanya masih
juga berorientasi pada keluarga.
3. Minat Sosial
Orang dewasa yang normal memiliki minat dan keinginan untuk
lebih berarti, lebih berdaya guna bagi lingkungan masyarakat dan
menghindar dari keterkucilan atau penolakan. Atas dasar itu orang
dewasa memounyai minat sosial yang mengarahkannya pada aktivitas-
aktivitas sosial.
Beberapa faktor yang mempengaruhi minat dan aktivitas sosial
orang dewasa, yaitu: mobilitas sosial, status sosial ekonomi, lamanya
tinggal dalam suatu kelompok masyarakat, kelas sosial, lingkungan, jenis
kelamin, umur kematangan seksual, urutan kelahiran, dan keanggotaan
dari tempat ibadah.
B. KEPRIBADIAN
Kepribadian mengacu pada kualitas total perilaku orang dewasa yang
tampak dalam melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik
atau bersifat khas yang membedakan individu satu dengan individu yang lainnya.
Ciri-ciri kepribadian orang dewasa yang tampak dalam interaksi dengan
lingkungannya, antara lain:
1) Karakter
2) Temperamen
3) Sikap
4) Stabilitas emosional
5) Tanggung jawab
6) Sosiabilitas
C. KECAKAPAN
Orang yang cakap (orang yang berprilaku inteligen) adalah orang yang
dapat bertindak secara tepat (waktumya singkat), tepat (hasilnya sesuai dengan
apa yang diharapkan), dan dengan mudah (tanpa menghadapi hambatan dan
kesultan yang berarti). Kecakapan disebut juga abilitas dan dibedakan ke dalam
dua kategori:
1) Kecakapan nyata atau aktual adalah kecakapan yang dapat di
demonstrasikan dan diuji dengan segera, yang merupakan hasil usaha atau
belajar.
2) Kecakapan potensial adalah kecakapan yang ada didalam diri dan diperoleh
secara herediter (pembawaan kelahirannya), yang dapat berupa abilitas dasar
umum (intelegensi) dan abilitas dasar khusus (bakat).
Faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan individual pada orang
dewasa adalah faktor lingkungan, pembawaan dan pengalaman. Dalam proses
pembentukan pengalaman, orang dewasa menilai diri dan lingkungannya juga
membandingkan dirinya dan lingkungannya.
Kegiatan Belajar 4
Kebutuhan-Kebutuhan Orang Dewasa
Kebutuhan orang dewasa menurut Maslow:
1. Kebutuhan biologis
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan-kebutuhan sosial
4. Kebutuhan akan harga diri
5. Kebutuhan untuk berbuat yang terbaik
Kebutuhan orang dewasa menurut Morgan:
1. Kebutuhan untuk melakukan suatu aktivitas. Hal ini sangat penting bagi orang
dewasa karena suatu aktivitas mengandung suatu kegembiraan baginya.
2. Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain. Banyak orang dewasa yang dalam
kehidupannya memiliki motivasi untuk banyak berbuat sesuatu demi kesenangan
orang lain. Harga diri seseorang dapat dinilai dari berhasil tidaknya usaha
memberikan kesenangan pada orang lain. Hal ini sudah barang tentu merupakan
kepuasan dan kebahagian tersendiri bagi orang yang melakukan kegiatan tersebut.
3. Kebutuhan untuk mencapai hasil. Suatu pekerjaan itu akan berhasil baik, kalau
hasilnya mendapat “pujian”. Aspek pujian ini merupakan dorongan bagi orang
dewasa untuk bekerja dengan giat. Apabila hasil pekerjaan itu tidak dihiraukan
orang lain, motivasi orang dewasa untuk melakukan pekerjaan tersebut akan
berkurang. Oleh karena itu, orang dewasa harus diberi kesempatan seluas-luasnya
untuk melakukan sesuatu dengan hasil yang optimal sehingga memiliki rasa
sukses.
4. Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan. Suatu kesulitan atau hambatan, mungkin
menimbulkan rasa rendah diri pada orang dewasa, tetapi hal ini dapat menjadi
dorongan untuk mencari konpensasi dengan usaha yang tekun dan luar biasa,
sehinggah tercapai kelebihan atau keunggulan dalam bidang tertentu.
Kebutuhan orang dewasa menurut Murray dan Edwards:
1. Kebutukan berprestasi mengacu pada dorongan untuk mencapai hasil sebaik
mungkin, melaksanakan tugas yang sangat berarti, mengerjakan pekerjaan yang
sulit sebaik mungkin, menyelesaikan masalah yang rumit dan menjelaskan
sesuatu lebih baik dari yang lain.
2. Kebutuhan rasa hormat (deference ). Kebutuhan rasa hormat mengacu pada
dorongan untuk mendapat pengaruh dari orang lain, menemukan apa yang
diharapkan orang lain, mengikuti perintah dan apa yang diharapkan orang lain,
memberikan hadiah kepada orang lain, memuji hasil pekerjaan orang lain,
menerima kepemimpinan orang lain, menyesuaikan diri pada kebiasaan dan
menghindari hal-hal yang tidak biasa, serta menyerahkan kepada orang lain untuk
mengambil keputusan.
3. Kebutuhan keteraturan (ordere ). kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk
melakukan pekerjaan secara rapi dan teratur, membuat rencana sebelum memulai
tugas yang sulit, menunjukkan keteraturan dalam berbagai hal, serta memelihara
segala sesuatu agar tetap rapi dan teratur.
4. Kebutuhan memperlihatkan diri (exhibition ). Kebutuhan ini mengacu pada
dorongan untuk memperlihatkan diri agar menjadi pusat perhatian orang,
menceritakan keberhasilan diri, menggunakan kata-kata yang tidak dipahami
orang lain, bertanya yang tidak akan terjawab orang lain, membicarakan
pengalaman diri yang membahayakan, dan menceritakan hal-hal yang
menggelikan.
5. Kebutuhan otonomi (autonomy ). Kebutuhan otonomi mengacu pada dorongan
untuk menyatakan kabebasan diri dalam berbuat atau mengatakan apa pun, bebas
mengambil keputusan, melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan orang lain,
serta menghindari pendapat orang lain.
6. Kebutuhan afiliasi (affiliation ). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk
setia kawan, berpartisipasi dalam kelompok kawan, mengerjakan sesuatu untuk
kawan, membentuk persahabatan baru, membantu kawan sebanyak mungkin,
serta menjalankan pekerjaan bersama-sama, akrab dengan kawan.
7. Kebutuhan intrasepsi (intraception ). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan
untuk menganalisis motif dan perasaan sendiri, mengamati orang lain dan
memahami perasaan orang lain, menempatkan diri ditempat orang lain, menilai
orang lain dengan mencoba memahami latar belakang tingkah lakunya dan bukan
apa yang dilakukannya, menganalisis perilaku orang lain, menganalisis motif-
motif perilaku orang lain, dan menafsirkan apa yang bakal dilakukan orang lain.
8. Kebutuhan berlindung (succorance ). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan
untuk memperoleh bantuan orang lain apabila mendapat kesulitan, mencari
dukungan dari orang lain, memahami masalah pribadinya, menerima belaian
kasih sayang orang lain, mengharapkan bantuan orang lain disaat tertekan, dan
mengharapkan maaf dari orang lain apabila sakit.
9. Kebutuhan dominan (dominance ). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk
membantah pendapat orang lain, ingin menjadi pemimpin kelompok, mengambil
keputusan dengan mengatas namakan kelompok, menetepkan persetujuan secara
sepihak, membujuk dan mempengaruhi orang lain agar mau mengerjakan yang ia
inginkan, mengawasi dan mengarhkan kegiatan yang lain, dan mendiktekan apa
yang harus dikerjakan oramg lain.
10. Kebutuhan merendah (abasement ). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk
mengakui berdosa apabila berbuat keliru, menerima cercaan atau celaan orang
lain, merasa perlu mendapat hukuman apabila berbuat keliru, menghindar dari
perkelahian, mengakui akan kekeliruannya, dan merasa rendah diri dalam
berhadapan dengan orang lain.
11. Kebutuhan memberi bantuan (nurturance ). Kebutuhan ini mengacu pada
dorongan untuk menolong kawan yang kesulitan, membantu yang kurang
beruntung, memperlakukan orang lain dengan baik dan simpatik, memaafkan
orang lain, menyenangkan orang lain, berbaik hati pada orang lain, memberikan
simpati kepada yang terluka atau sakit serta memperlihatkan kasih sayang kepada
orang lain.
12. Kebutuhan perubahan (change ). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk
menggarap hal-hal yang baru, berkelana, menemui kawan baru, mengalami
peristiwa baru dan berubah dari pekerjaan yang rutin, makan ditempat yang
berbeda-beda, mencoba berbagai jenis pekerjaan, senang berpindah-pindah
tempat, serta berpartisipasi dalam kebiasaan baru.
13. Kebutuhan ketekunan (endurance ). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan
untuk bertahan pada suatu pekerjaan hinggah selesai, merampungkan pekerjaan
yang telah dipegangnya, bekerja keras pada suatu tugas tertentu, bertahan pada
penyelesaian masalah atau teka-teki, bertahan pada suatu pekerjaan dan tidak
akan beralih sebelum selesai, tidur larut malam untuk menyelesaikan pekerjaan
yang dihadapinya, tekun menghadapi pekerjaan tanpa menyimpang, serta
menghindari segala yang dapat menyimpangkannya dari tugas lain.
14. Kebutuhan heteroseksualitas (heterosexuality ). Kebutuhan ini mengacu pada
dorongan untuk bepergian dengan kelompok yang berlawanan jenis kelamin,
melibatkan diri dalam kegiatan sosial yang berlawanan jenis kelamin, jatuh cinta
kepada jenis kelamin yang lain, mengagumi bentuk tubuh jenis kelamin lain,
berpartisipasi dalam diskusi tentang seks, membaca buku dan bermain yang
melibatkan masalah seks, serta mendengarkan atau menyampaikan cerita lucu
tentang seks.
15. Kebutuhan agresi (aggression ). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk
menyerang pandangan yang berbeda, menyampaikan pandangannya tentang jalan
pikiran orang lain, mengecam orang lain secara terbuka, mempermainkan orang
lain, serta melukai perasaan orang lain.
Kebutuhan-kebutuhan orang dewasa tersebut merupakan perpaduan antara
kebutuhan yang bersumber pada dirinya dan tuntutan lingkungannya. Dalam
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, orang dewasa dituntut untuk mampu
melaksanakan tugas-tugas perkembangan sehinggah mereka dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.
Tugas-tugas perkembangan itu tadi pada dasarnya merupakan tuntutan atau harapan-
harapan sosial-kultural dimana manusia itu hidup. Dalam masyarakat kita, sejak
dahulu hinggah kini tetap memiliki harapan seperti diatas, sebagai sebagian penentu
status sebagai orang dewasa.
Khusus mengenai hidip berkeluarga dalam masa dewasa, terdapat dua hal pokok yang
mendorong terciptanya hubungan hidup berkeluarga. Kebutuhan individu pada suatu
pihak dan tugas perkembangan pada lain pihak. Pemandu antara keduanya
menimbulkan energi yang membangkitkan gerak bagi individu-individu orang
dewasa untuk bersatu dalam suatu jalinan hubungan berkeluarga.
Diantara kebutuhan utama dan kuat mendorong individu orang dewasa untuk hidup
berkeluarga adalah kebutuhan material, kebutuhan seksual, dan kebutuhan psikologis.
Tetapai dari segi psikologis, kebutuhan utama dan terkuat untuk berkeluarga bagi
orang dewasa adalah kebutuhan akan cinta, rasa aman, pangakuan dan persahabatan.
MODUL 5
KARAKTERISTIK & KEBUTUHAN PENDIDIKAN
BAGI ANAK BERKELAINAN
KEGIATAN BELAJAR 1
KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN ANAK YANG
BERKELAINAN FISIK
A. Hakikat Anak Berkelaianan Fisik
Kelainan fisik disebabkan oleh sakit yang diderita, terluka,
ketidakseimbangan metabolism dan masalah-masalah kesehatan lainnya.
Keterbasan-keterbatasan dalam kelainan fisik harus dipahami sehingga
strategi pembelajaran yang memadai dapat dikembangkan.
B. PEMROSESAN INFORMASI
Karakteristik umum kesulitan yang dialami oleh anak-anak yang berkelainan
fisik, adalah:
1. Kesulitan memproses, terjadi bila gangguan syaraf menghambat
diterimanya informasi atau untuk mengungkap sesuatu secara
memadai.
2. Kesulitan dalam motivasi terjadi bila kebutuhan akan usaha pribadi
berinteraksi dengan image diri dan percara diri, yang berakibat pada
berbagai tingkat motivasi
3. Kesulitan berpartisipasi terjadi bila gangguan fisik menghambat
kemampuan anak untuk bergabung dalam kegiatan fisik.
Beberapa kelainan fisik secara singkat diuraikan di bawah ini:
1. Cerebral Palsy adalah ketidak normalan gerakan dan postur karena gangguan
atau ketidakmatangan otak. Cerebral Palsy adalah gangguan menyebar ke
banyak syaraf.
2. Spina Bifida adalah gangguan syaraf yang terpusat. Kelainan ini kebanyakan
terjadi pada waktu kelahiran dan menyebabkan kelainan mencakup
kelumpuhan kaki dan kekurangmampuan mengontrol buang air kecil.
3. Epilepsi, tidak nampak adanya kelainan fisik walaupun epilepsy menyertai
banyak gangguan saraf, seperti Cerebral Palsy dan hydrocephalus.
KEGIATAN BELAJAR 2
KARAKTERISTIK & KEBUTUHAN PENDIDIKAN ANAK YANG
BERKELAINAN PSIKIS
A. Hakikat Anak Berkelaian Psikis
Keterbelakangan mental adalah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan orang-orang yang mempunyai kesulitan-kesulitan dalam
mengatasi masalah, memahami pemikiran-pemikiran dan konsep-konsep dan
dalam mempelajari keterampilan akademik seperti mebaca, menulis dan
berhitung.
KEGIATAN BELAJAR 3
KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN ANAK
BERKESULITAN BELAJAR
A. Filsafat pendidik bagi kelas khusus.
Anak-anak yang bertidakmampuan Telah ditempatkan dalam kelas-kelas
terpisah Sehingga pembelajaran khusus dalam kelompok-kelompok kecil dengan
guru-guru yang terlatih secara khusus, Akan membantunya mencapai kemajuan/
progres. Guru-guru disemangati untuk membangun ekspektasi yang positif.
C. Sekolah inklusif
Dalam sekolah inklusif, seorang anak diharapkan untuk belajar bertindak
menurut keterampilan kebutuhan dan kemampuannya. kurikulum harus
mengakomodasi keberagaman serta didik. Keunikan setiap anak merupakan
landasan bagi pendidikan inklusif. Suatu sistem yang memungkinkan anak
meraih optimalisasi potensinya. Pendidikan inklusif menjadi arah dalam upaya
peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan inklusif tidak
diartikan sebagai model pendidikan atau pendekatan pendidikan yang
memasukkan anak penyandang cacat ke sekolah reguler, tetapi bagaimana
pendidikan itu dapat mengakomodasi kebutuhan peserta didik yang beragam
dalam kelas yang sama.
KEGIATAN BELAJAR 1
KRITERIA PERENCANAAN PEMBELAJARAN YANG SESUAI DENGAN
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
A. Perencanaan Pembelajaran Bagi Anak Usia SD
Perencanaan pembelajaran adalah persiapan mengajar yang berisi hal-hal
yang perlu atau harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran yang antara lain meliputi unsur-unsur: pemilihan materi,
metode, media, dan alat evaluasi Perencanaan pembelajaran merupakan satu
tahapan dalam proses belajar mengajar. Perencanaan menjadi sangat penting
karena dapat berfungsi sebagai dasar, pemandu, alat kontrol dan arah
pembelajaran. Perencanaan pembelajaran yang baik akan melahirkan proses
pembelajaran yang baik pula. Anak SD memiliki karakteristik senang bermain,
senang bergerak, senang belajar dalam kelompok, dan senang merasakan atau
melakukan/ meragakan sesuatu secara langsung. Maka dari itu, seoarng guru
harus menyiapkan perencanaan pembelajaran yang menyenangkan seperti
memasukan unsur permainan, sehingga proses pembelajaran menjadi
menyenangkan dan dapat meningkatkan hasil belajar siswanya.
Perincian tugas-tugas perkembangan anak usia SD menurut Havighusrt
dan implikasinya terhadap penyelenggaraan pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan sehari-
hari.
2. Membangun keutuhan sikap terhadap diri sendiri sebagai organisme yang
sedang tumbuh
3. Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok sebaya.
4. Mempelajari peran sosial sebagai pria dan wanita
5. Pengembangan keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.
6. Pengembangan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari
7. Pengembangan kata hati, moral dan nilai-nilai
8. Mencapai kemandirian pribadi
B. Perencanaan Pembelajaran Bagi Anak Usia Sekolah Menengah
1. Karakteristik perkembangan fisik dan perilaku psikomotorik
Perkembangan fisik pada usia remaja terutama remaja awal usia SLTP
berlangsung sangat cepat sehingga sering menyebabkan
kekuranganseimbangan pada proporsi tinggi dan berat badan. Perilaku
psikomotorik pada usia remaja menunjukkan gerakan-gerakan yang canggung
dan kurang terkoordinasikan. Perbedaan proporsi laju pertumbuhan antara
berat badan dan tinggi badan sering menimbulkan ekses psikologi dengan
munculnya nama-nama panggilan seperti si congcorang atau si tiang listrik
bagian terlalu tinggi dan sebutan si gendut bagi yang terlalu gemuk.
Perubahan suara pada laki-laki dan menstruasi pada wanita dapat
menimbulkan gejala emosional tertentu seperti rasa malu.
Dengan memperhatikan perkembangan fisik anak usia sekolah
menengah pendidikan seyogyanya menerapkan suatu model pendidikan yang
memisahkan pria dan wanita pada saat menjelaskan tentang perkembangan
anatomi dan fisiologi. Guru pembimbing di sekolah dapat berinisiatif untuk
mengundang narasumber seperti dokter ke sekolah. Adakan diskusi untuk
memperjelas tentang pendidikan seks.
KEGIATAN BELAJAR 3
KRITERIA PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR YANG SESUAI
DENGAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK