BANGUN RUANG
KEGIATAN BELAJAR 1
LUAS DAN VOLUME KUBUS, BALOK, PRISMA, dan TABUNG
OLEH KELOMPOK 4
H G
E F
Sesuai dengan pengertian kubus pada gambar diatas, maka
kubus memiliki enam buah sisi berupa bujursangkar
persegi yang sama dan sebangun. Luas daerah setiap
D sisinya sama dengan luas daerah persegi yang rusuknya a
C
cm, yaitu sama dengan Jadi luas daerah seluruh bidang
A B sisi kubus (luas daerah permukaan kubus sama dengan 6 .
a cm
Maka dapat disimpulkan, luas daerah permukaan kubus =
luas daerah seluruh bidang sisi kubus – enam kali kuadrat
yang menyatakan ukuran panjang rusuknya.
B. LUAS DAERAH
PERMUKAAN BALOK
Sebuah balok ABCDEFGH yang dibatasi oleh enam daerah persegi panjang
yang sepasang-sepasang kongruen atau sama dan sebangun. Balok
memiliki enam buah sisi yang sepasang-pasang sama luasnya.
H G Pada gambar disamping kita harus menentukan luas daerah semua sisi balok
ABCDEFGH yang rusuk-rusuk utamanya p cm, 1 cm, dan t cm. Dengan kata lain
E F balok tersebut mempunyai ukuran panjang p cm, lebar 1cm, dan tinggi t cm.
t Kemudian tampak bahwa sisi-sisi yang berhadapan ABCD dan EFGH kongruen,
luas daerahnya masing-masing (pxl) = pl .
D C Kemudian sisi-sisi berhadapan ADHE dan BCGF kongruen luas daerahnya
masing-masing (lxt) = lt . Selanjutnya sisi ABFE dan CDHG kongrurn, luas
A 1
daerah masing=masing (pxt) = pt .
B
p
Jadi, luas daerah permukaan balok = luas daerah bidang-bidang sisi balok = dua
kali jumlah hasil kali sepasang-sepasang rusuk utamanya yang berlainan.
C. LUAS DAERAH PERMUKAAN
PRISMA
c d
4 a b
t 2
t
a
b
Jenis tabung diatas adalah jenis tabung tegak, yaitu tabung yang bidang tegaknya atau
bidang lengkungnya tegak lurus kepada alas tabung dan bidang atasnya sejajar
dengan bidang alasnya.
Gambar a, adalah sebuah tabung tegak yang alasnya merupakan sebuah lingkaran
dengan jari-jari r, demikian pula atasnya berupa lingkaran dengan jari-jari r. Jika
permukaan tabung dibeberkan atau dibuka, maka salah satu bentuk jaring-jaringnya
adalah seperti gambar b.
Jaring-jaring tabung ini terdiri dari Jadi, luas daerah permukaan
tiga rangkaian bangun datar, yaitu tabung :
dua buah lingkaran berjari-jari r dan L = luas bidang alas + luas
sebuah persegi panjang dengan bidang atas + luas bidang
ukuran panjang 2 (panjang keliling lengkung tabung
lingkaran atas atau alas) dan = ++2
lebarnya adalah t (tinggi tabung). =22
= 2(r + t)
Luas daerah jaring-jaring :
Luas daerah lingkaran atas =
Luas daerah lingkaran alas =
Luas daerah persegi panjang = 2 t
E.
VOLUME
H G
E VOLUME adalah suatu ukuran yang menyatakan besar suatu bangun
F
ruang. Mengukur volume berati membandingkan besars sesuatu
dengan sesuatu yang mempunyai besar tertentu, yaitu sebuah bangun
ruang yang menjadi patokan yang disebut satuan volume atau volume
satuan.
D C Patokan satuan volume yang dipakai sebagai suatu bangun ruang
biasanya berupa bangun ruang yang lebih kecil. Biasanya untuk
A B mennetukan volume suatu bangun kita lakukan dengan
membandingkan bangun ruang tersebut dengan bangun ruang yang
lebih kecil. Kita dapat menggunakan bangun ruang apapun sebagai
patokan satuan volume, misalnya kubus kecil, batu bata, kelereng dan
sebagainya.
F. VOLUME
BALOK
Kubus merupakan balok, sehingga volumenya dapat dicari dengan mengguanakan aturan untuk balok, panjang, lebar,
dan tinggi yang sama. Jadi jika suatu kubus mempunyai rusuk a cm pada gambar dibawah ini, maka dapat ditunjukkan
bahwa kubus tersebut memuat a x a x a = berate dapat menunjukkan bahwa
Volume kubus = a x a x a x a =
𝑎𝑐𝑚
❑
𝑎𝑐𝑚
❑
𝑎 𝑐𝑚
H. VOLUME
PRISMA Menggabungkan dua prism tegak sehingga didapatkan prisma segitiga
tegak seperti gambar b disamping. Akibatnya tentu saja volume prisma
tegak yang baru pada gambar b sama dengan volume balok pada
gambar a.
Volume balok =pxlxt
= L x t (L = luas alas)
Luas alas balok = luas alas prisma = L
Volume prisma tegak = v
= L x t (L = luas alas, t = tinggi)
b
Selanjutnya dengan memperlihatkan kembali bagaimana prisma tegak
segitiga mempunyai ciri kedua sisi atas dan bawah sama dan sejajar,
kita dapat mengarahkan bahwa rumus volume V = L x t dapat
diterapkan pada bangun-bangun yang mempunyai ciri seperti itu.
a
I. VOLUME TABUNG
(SILINDER)
a
b
c
d
Pada gambar diatas tampak limas segitiga beraturan yang sisi alasnya berupa segitiga sama sisi dan ketiga sisi
tegaknya berupa segitiga sama kaki yang kongruen pada gambar a. sedangkan pada gambar b tampak limas segiempat
beraturan dengan keempat sisi tegaknya berupa segitiga sama kaki dan alasnya berupapersegi. Gambar c, adalah limas
segilima yang tidak beraturan dengan sisi tegaknya berupa segitiga, dan alasnya berupa segilima yang tidak beraturan.
Sedangkan gambar d adalah limas segienam beraturan, keenam sisi tegaknya berupa segitiga sama kaki, dan alasnya
berupa segienam beraturan.
Untuk menentukan luas daerah permukaan limas, kita menjumlahkan luas daerah alasnya dengan luas daerah seluruh
permukaan sisi-sisi tegaknya, sehingga luas permukaan limas tersebut merupakan luas bidang-bidang sisi limas tesebut.
Hal ini tentunya tergantung pada bentuk segi banyak yang menjadi alas dan sisi-sisi segitiga limas tersebut. Demikian pula
jaring-jaring limas, maka luas permukaan limas sama saja dengan luas daerah rangkaian bangun jaring-jaring limas
tersebut.
B. LUAS PERMUKAAN
KERUCUT Pada gambar a memperlihatkan sebuah kerucut yang diiris atau dipotong
sepanjang garis pelukis TA, sehingga sisi lengkung kerucut akan
berbentuk juring lingkaran seperti tampak pada gambar b.
Untuk mencari luas daerah juring ditunjukkan sebagai berikut:
T =
s
s =
r
A B A 2 A Jadi luas juring TABA = X
B jadi pada kerucut berlaku:
C
(a) Luas daerah permukaan kerucut = luas daerah bidang-bidang sisi kerucut
= luas bidang lengkung (selimut) + luas daerah sisi alas
(b)
= +
= (s+r)
N
r M
C R
M
a b
T
t
t
a
a
a
a (b)
(a)
Secara umum dapat kita simpulkan bahwa untuk setiap limas berlaku.
Volume limas = V = luas alas x tinggi.
E. VOLUME
KERUCUT
T