DI SUSUN OLEH :
DOSEN PENGAJAR :
Sistem koordinat adalah suatu metode untuk menentukan letak suatu titik
dalam grafik. Sistem ini adalah sebuah sistem untuk memberi jujukan terhingga
kepada setiap titik dalam ruang n-dimensi. Konsep dasar dari ide Des Cartes ini
adalah menentukan posisi suatu titik pada bidang datar. Posisi titik pada suatu
bidang datar ditentukan oleh arah vertical dan horizontal dengan titik pusatnya
adalah O yang disebut titik asal sebagai petunjuk arah horizontal digunakan
𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑥 dengan 𝑥 positif untuk arah ke kanan dan 𝑥 negative kea rah kiri.
Sedangkan arah vertical digunakan 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑦 dengan 𝑦 positif untuk ke arah atas
dan 𝑦 negative untuk arah ke bawah.
Posisi setiap titik ditandai dengan pasangan dua bilangan yang merupakan
pasangan posisi 𝑥 dan 𝑦 yaitu (𝑥, 𝑦) dan disebut system koordinat.
bilangan rasional tidak boleh sama dengan 0, karena setiap bilangan jika
5
dibagi oleh nol misalnya 0 tidak memberikan arti.
5
Perhatikan: misalnya 0 = 𝑐 sehingga 5 = 𝑐 × 0
Terlihat bahwa tidak ada nilai c yang jika dikalikan dengna nol
akan menghasilkan 5. Hal ini dikarenakan setiap bilangan real jika
dikalikan dengan nol hasilnya adalah nol dan tidak pernah 5. Jadi
berapapun bilangan yang menggantikan c jika dikalikan nol hasilnya nol
dan tidak pernah 5.
𝑎 0
Perhatikan: misalnya 𝑏 = 𝑐, untuk 𝑎 = 0 dan 𝑏 = 0 sehingga 0 = 𝑐
𝑎
Bentuk 𝑏 = 𝑐 dapat diubah bentuknya menjadi 𝑎 = 𝑏𝑐. Kita ganti c
0 = 0.
0
= −7 dapat diubah menjadi 0 = (−7) × 0 dan hasilnya benar
0
0 = 0.
0
Jadi jika = 𝑐, maka berapapun bilangan real yang menggantikan
0
0
c akan memberikan hasil yang selalu benar, yaitu 0. Dengan demikian 0
J = bilangan
bulat
H = bilangan
W = bilangan
irrasional
cacah
N = bilangan
asli
B(3,4)
𝑑 = √(𝑥𝑏 − 𝑥𝑎 )2 + (𝑦𝑏 − 𝑦𝑎 )2
Titik asal
Kuadran I Kuadran II
Sumbu vertikal
0
P(2,3)
Penyelesaian:
8
7
6 B (5,5)
5
4
3
C(5,3)
2 A(2,3)
1
1 2 3 4 5 6 7 8
̅̅̅̅ = 5 − 2
𝐴𝐶 ̅̅̅̅ = 5 − 3
𝐵𝐶
=3 =2
̅̅̅̅ )2 = (𝐴𝐶
(𝐴𝐵 ̅̅̅̅ )2 + (𝐶𝐵
̅̅̅̅ )2
= 32 + 22
=9+4
= 13
̅̅̅̅
𝐴𝐵 = √13
𝑃2 (𝑥2 , 𝑦2 )
d 𝑦2 −𝑦1
𝑦2
𝑃1 (𝑥1 , 𝑦1 )
C
𝑥1
𝑥2 − 𝑥1 𝑦1
𝑥2
x
(𝑑 )2 = (𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 − 𝑦1 )2
√𝑑 2 = √(𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 − 𝑦1 )2
𝑑 2 = √(𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 − 𝑦1 )2
𝑃2
d
𝑦2− 𝑦1
𝑃1
Jarak ̅̅̅̅̅̅
𝑃1 𝑃2 antara dua𝑥2− 𝑥1 𝑃1 (𝑥1 , 𝑦1 ) dan 𝑃2 (𝑥2 , 𝑦2 ), yaitu: ̅̅̅̅̅̅
titik 𝑃1 𝑃2 =
√(𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 − 𝑦1 )2
D. PERSAMAAN LINGKARAN
y
Q (x,y)
r
f C
P (a,b)
0 x
Q (x,y)
r (x-a)
f
P (a,b) C
(y-b)
𝑟 2 = (𝑥 − 𝑎 )2 + (𝑦 − 𝑏 )2
Contoh:
𝑟 = √(2)2 + (2)2
𝑟 = √8
A (4,5)
r
f C
P (2,3)
𝑟 2 = (𝑥 − 𝑎 )2 + (𝑦 − 𝑏 )2
2
(√8) = (𝑥 − 2)2 + (𝑦 − 3)2
8 = (𝑥 − 2)2 + (𝑦 − 3 )2
Persamaan lingkaran 8 = (𝑥 − 2)2 + (𝑦 − 3)2 juga merupakan
tempat kedudukan titik-titik berjarak √8 satuan dari titik pusat P(2,3).
O P
P (r,𝜃)
O 𝜃
seterusnya.
Contoh:
Gambarkan koordinat kutub:
a. P(r, 40°)
b. P(r, -40°)
c. P(r, -190°)
Koordinat r pada titik P(r, 𝜃) diukur dari kutub hingga titik P. nilai
r psitif jika diukur dari kutub hingga titik yang berkoordinat (r, 𝜃) yang
terletak pada sinar garis yang membentuk sudut 𝜃 dengan sumbu kutub.
Dengan panjang yang sama, nilai r negative jika merupakan kepanjangan
⃗⃗⃗⃗⃗ (dengan arah yang berlawanan arah sinar garis 𝑂𝑃
dari sinar garis 𝑂𝑃 ⃗⃗⃗⃗⃗ )
yang membentuk sudut 𝜃 dengan sumbu kutub seperti pada contoh
(gambar) dengan (gambar).
a. P(7, 40°)
b. P(7, 400°)
c. P(7, 760°)
Selain dengan cara di atas, menandai letak siuatu titik pada sitem
koordinat kutub (r, 𝜃) dalam bentuk lain dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut. Misalnya pada gambarF (7.18) kita letakkan titik P' (7,
220°), yang jaraknya terhadap kutub sama dengan jarak titik P dengan
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗ membentuk sudut 220° dengan sumbu kutub. Jika
kutub. Sinar garis 𝑂𝑃′
suatu titik yang jaraknya terhadap kutub sama dengan jarak titik P'
terhadap kutub yaitu 7, sedangkan letaknya berada pada kepanjangan dari
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗ (arahnya berlawanan dengan garis 𝑂𝑃′
sinar garis 𝑂𝑃′ ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗ dan melalui kutub)
maka posisi titik tersebut sama dengan posisi titik P tapi dengan koordinat
berbeda, yaitu (-7, 220°) seperti pada gambar G (7.19) berikut.
Contoh:
P (7, 220°)
P (-7, 220°)
P (-7, 580°)
P (-7, 940°)
𝑦
𝑟 = √𝑥 2 + 𝑦 2 𝑑𝑎𝑛 𝜃 = 𝑡𝑔−1 (𝑥 )
𝑦
sin 𝜃 = ⇒ 𝑦 = 𝑟 sin 𝜃
𝑟
𝑥
cos 𝜃 = ⇒ 𝑥 = 𝑟 cos 𝜃
𝑟
𝑦
𝑟 2 = 𝑥 2 + 𝑦 2 dan tan 𝜃 = 𝑥
Gambar H(7.20)
Sinus 𝜃 (sin 𝜃)
Cosinus 𝜃 (cos 𝜃)
Tangen 𝜃 (tan 𝜃)
Contoh 7.12:
𝜋 𝜋 1
a. A(4, 4 ) ( 4 = 4 (180°))
b. B
5𝜋 5𝜋
(−2, ) (𝑠𝑖𝑙𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑐𝑜𝑏𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡)
6 6
𝑦
sin 𝜃 = ⇒ 𝑦 = 𝑟 sin 𝜃
𝑟
𝑥
cos 𝜃 = ⇒ 𝑥 = 𝑟 cos 𝜃
𝑟
𝜋 𝑦 𝜋 1
a. sin 4 = 4 ⇒ 𝑦 = 4 sin 4 = 4 (2 √2) = 2√2
𝜋 𝑥 𝜋 1
cos = ⇒ 𝑥 = 4 cos = 4 ( √2) = 2√2
4 4 4 2
𝜋
Jadi koordinat kartesius dari A(4, 4 ) adalah A(2√2, 2√2).
5𝜋 1
b. 𝑦 = (−2) cos = (−2) (2) = −1
6
5𝜋 1
𝑥 = (−2) cos = (−2) (− √3) = √3
6 2
5𝜋
Jadi koordinat kartesius dari B (−2, )adalah B(√3,− 1)
6
2. PERSAMAAN DAN TIDAK PERSAMAAN LINIER
A. PERSAMAAN LINIER
Relasi antara waktu dan volum air yang berbentuk garis lurus
dapat diformulasikan
B. PERTIDAKSAMAAN LINIER
Gambar 7.39 menggambarkan garis 𝑦 = 𝑥 − 2. Gambar
garis memuat semua titik koordinat yang merupakan penyelesaian
dari persamaan garis.
y= x - 2
(A)
0
2 x
-2 (B)
1. 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 < 𝑐
2. 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≤ 𝑐
3. 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 > 𝑐
4. 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≥ 𝑐
Dimana a, b, dan c adalah bilangan real, dan a dan b tidak keduanya nol.