KO OKR
eloDmpIo N
k 1 AT
1.WIRA LESTARI
MODUL 7
.Y E S I E K A P E R T I WI
2
S UT R I A R A M AD H A N I
3.
I
4.RESKI OKTAVIAN
. S E L V Y A F N Y P U T RI
5
6.SRI MULIANDANI
28. SELVY AFNY PUTRI
HAL 7.5 – 7.14
Jadi, himpunan adalah kumpulan objek-objek (abstrak atau konkret) yang didefinisikan dengan
jelas (well defined), jadi keanggotaannya harus jelas
HIMPUNAN
Contoh:
HIMPUNAN
Himpunan bilangan
Himpunan bilangan cacah
BILANGAN irrasional
BILANGAN ASLI
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
N = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, ….}
Contoh:
BILANGAN ASLI
nol
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
W = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, ….}
Contoh himpunan bilangan cacah:
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Untuk membaca bilangan bulat negatif di awali dengan kata negative di depan
dan ditulis dengan tanda ( - ).
Contoh:
Bilangan -1 dibaca negatif satu
Bilangan -5 dibaca negatif lima
Bilangan -10 dibaca negatif sepuluh
4. Bilangan Rasional (Q)
a, b , b 0
Keterangan:
a = penyebut Contoh:
b = pembilang
himpunan
= bilangan bulat
, ,5= = ,3=
Bentuk desimal dari bilangan rasional
Bentuk desimal dari bilangan rasional sebagai hasil pembagian
terhadap pembilang oleh penyebut menghasilkan bilangan di
belakang koma yang tervatas serta berakhir dengan pengulangan
bilangan nol, dan berulang tidak terbatas.
Contoh:
(bilangan di belakang koma terjadi
= 0,571428571428571…. pengulangan 571428 dan tidak terbatas)
Contoh:
,,, =
Bilangan
rasional
Bentuk desimal dari bilangan Irrasional
Bentuk desimal dari bilangan irrasional menghasilkan bilangan di
belakang koma yang tidak berulang dan tidak berakhir dengan
pengulangan bilangan nol.
Contoh:
Keterangan:
Q
N = bilangan asli Z H
W = bilangan cacah
W
Z = bilangan bulat N
Q = bilangan
rasional
R = bilangan real
H = bilangan
Irrasional
R
Kerapatan
Diantara dua bilangan real sembarang yang berlainan x dan y, terdapat suatu
bilangan real lain dapat hyga di rumuskan (x+y) Sehingga dapat dikatakan bahwa
diantara dua bilangan real sembarang yang lain terdapat bilangan rasional maupun
irrasional.
Contoh:
Tentukan kerapatan antara 2 dan 3
Jawab:
(2 + 3) = = 2,5
B. SISTEM KOORDINAT KARTESIUS
Pengertian Sistem Koordinat Kartesius Apa itu sistem
koordinat
Di dalam ilmu matematika sistem Y kartesius?
koordinat kartesius digunakan untuk
menentukan posisi atau letak dari sebuah
titik/lokasi/benda pada bidang datar. Garis vertikal
(sumbu y)
Sistem koordinat
Garis horizontal
X
kertesius dilukiskan
oleh dua buah garis (sumbu x)
Titik nol/titik
asal
Garis horizontal atau yang disebut juga sumbu x terdiri
dari x positif dan x negatif,
X negatif X positif
digambarkan digambarkan
X posisinya di
posisinya di
sebelah kiri angka sebelah kanan
0 angka 0
Garis vertikal atau yang disebut juga sumbu y
Terdiri dari y positif dan y negatif
Y
y positif
digambarkan
posisinya di
sebelah atas
angka 0
y negatif
digambarkan
posisinya di sebelah
bawah angka 0
Cara penulisan sistem koordinat kartesius
Untuk menuliskan sebuah titik pada
sistem koordinat kartesius adalah sebagai Y
berikut:
X
x
absis
ordinat
Menentukan koordinat sebuah titik pada bidang
koordinat kartesius
Y
B (2, 4)
4
A (-3, 3) 3
2
X
-5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5
-1
-2
C (-2, -3) -3
-4 D (3, -4)
Menentukan letak/posisi sebuah titik koordinat pada
bidang koordinat kartesius
Y
Diketahui koordinat
Titik K (4,1), L (-2,4), L (-2,4) 4
M (-4, -2), N (2, -4)
3
Gambarkan titik-
2
titik tersebut pada
bidang koordinat
kartesius 1 K (4,1)
X
-5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5
-1
M (-4, -2) -2
-3
-4
N (2, -4)
Menghubungkan beberapa titik koordinat pada
bidang koordinat kartesius menjadi sebuah bidang
datar
Y
X
-5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5
-1
-2
-3
Q(x,y)
P(a,b) C
0
Gambar diatas merupakan duplikat segitiga
pada lingkaran.
Hubungan antara titik Q(x,y), P(a,b) dan r dapat
ditunjukkan dengan menerapkan Theorema
Pytagoras.
Q(x,y)
r² = (x-a)² + (y-b)²
r (x-a) r=
P(a,b)
C
(y-b)
CONTOH SOAL
Tentukan persamaan lingkaran yang berpusat di titik
P(2,3) dan melalui titik A(4,5).
P (r, -)
Gambar 7.16
Koordinat r pada titik P(r,
==
x
o x R
Hubungan koordinat kutub dan koordinat kartesius tersebut diatas
berlaku pada seluruh kuadran pada bidang kartesius. Penentuan besarnya
sudut kuadran dapat menggunakan sifat fungsi tangen di setip kuadran,
yaitu:
1
koordinatnya
P (4,4)
Ubahlah menjadi koordinat cartesius atau
koordinat kutub!
r= +
r=
Tan =
= arctan 1
=
P= ()
Diketahui Koordinat Kartesius:
Ubahlah ke Koordinat Kutub:
Titik A ( 4,4)
4 A
2
(x,y) Maka : r=
Tan =
r 4 √3
tan =
PENYELESAIAN: tan =
4
Titik A ( 4,4) r =
r= tan
r=
tan
r= 8
3
Maka : x = r. cos
B (r,
y = r. sin
12
o
150 PENYELESAIAN:
y = r. sin
Titik A ( 12, = 12. sin
= 12. cos = 12. sin
= 12. – = 12.
cos y=6
= 12. -
= -
Jadi B (12, ) B (-6
6. SUTRIA RAMADHANI
2 51 51 = 20 + 31 51 = 10(2)+31
10
61 = 30 + 31 61 = 10(3)+31
9
8 -10-
-9-
3 61
7
-8-
6
-7- 4 71 71 = 40 + 31 71 = 10(4)+31
5 -6-
-5-
81 = 50 + 31 81 = 10(5 )+31
4
3
-4-
-3-
5 81
2 -2-
1 -1-
Dan seterusnya
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (Menit)
x f(x) f(x)= 10x = 31
RUMUS DAN CONTOH
Bentuk Umum fungsi linear
Dik : nilai x pada persamaan 10x + 10 = 10x – 5
Di tanya : berapa nilai x ?
Jawab
y = ax + b 10x + 10 = 5 x -5
10x – 5 x = -5 -10
5 x = -15
x =-
x = -3
• Langkah – langkah untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan persamaan linear dua
variabel :
• - melakukan pergantian setiap besaran di dalam masalah dengan variabel dan di nyatakan
• dengan simbol atau huruf
• - Membuat suatu model matematika dari suatu masalah
• - mencari solusi yang tepat dari permasalahan dan menggunakan metode persamaan linear dua
• variabel
PENYELESAIAN PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
• Penyelesaian dari persamaan linear dua variabel adalah pasangan terurut dari bilangan (x,y) yang
menyebabkan persamaan menjadi pernyataan yang bernilai benar.
• -6 = (-1) + 2
=- +2 Karena hasilnya tidak sama maka (-6,-1) bukan lah
penyelesaian dari persamaan y = x+ 2
=
MENGGAMBAR PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
(-4,0) 1
x
2 (2)+ 2 = 3 (2,3) 0
-4 -3 -2 -1 -1 1 2 3 4
4 (4)+ 2 = 4 (4,4) -2
Penjelasan persamaan linear dua variabel
• Himpunan bilangan real adalah himpunan pengganti untuk x dan y, maka setiap solusi dari
persamaan merupakan koordinat titik titik pada garis, maka penyelesaian y = x+ 2 maka di
sebut dengan persamaan garis
1,0
Contoh soal titik potong garis terhadap sumbu –x dan -y
Persamaan 4 x -4 y = 8 Persamaan 4 x -4 y = 8 Gambar kedua titik pada bidang koordinat pada garis 4 x – 4 y = 8
Jawab Jawab
y = 0 maka x = 0 maka
4x - 4y = 8 4x - 4y = 8 y
4x-4 (0)=8 4(0) - 4y = 8
0,2
4x=8 -4y = 8
x=2 y= 2 2,0 x
x-intercept adalah (2,0) y-intercept adalah (0,2)
3. SRI MULIANDANI
7.39 – 7.46
Kemiringan (Slope) atau Gradien Garis
(2,0)
o x • Gambar disamping adalah :
Garis 4x – 2y = 8
Pengertian Kemiringan (Slope)
y = mx
Adalah garis yang mempunyai gradien m dan melalui titik asal (0,0)
2. Tentukan Gradien Garis yang melalui titik (, ) = (-3,2) dan (, ) = (2,5). Gambarkan!
Jawab :
(2 –(-3)) = 5
Gradien : m = = =
(5 - 2)= 3 Hal ini menunjukkan bahwa urutan penamaan dari titik memberikan
hasil yang sama
2
(-3,2) Gradien artinya yaitu untuk :
• Setiap gerakan 5 satuan ke kanan menyebabkan garis bergerak ke atas
O x 3 satuan atau
• Setiap gerakan 5 satuan ke kiri menyebabkan garis bergerak ke bawah
-3 2 3 satuan
Garis dengan Gradien
KESIMPULAN GRADIEN GARIS LURUS
1. Gradien garis lurus positif, jika arah garis dari kiri ke kanan atas
2. Gradien garis lurus yang sejajar sumbu –x adalah nol, karena arah garis vertical tidak ada
3. Gradien garis lurus negatif, jika arah garis dari kiri ke kanan bawah
4. Gradien garis lurus yang sejajar sumbu –y tidak terdefinisi, karena arah garis horizontal tidak ada
(menyebabkan pembaginya nol dan hasilnya tidak didefinisikan). Hal ini berarti garis yang sejajar sumbu
–y tidak mempunyai gradien
5. Misalnya garis lurus k gradiennya dan garis lurus j gradiennya . Jika garis k dan garis j saling tegak lurus,
maka gradien-gradiennya menunjukkan hubungan
- dengan ≠ 0 atau . = -1
6. Garis-garis lurus yang sejajar (parallel ) mempunyai gradien yang sama
y y
y Gradien positif y Gradien tidak
Gradien negatif terdefinisi
Gradien nol
x
x x x
Jawab :
Gradien = 0
Umpamakan (,y) = (-2,2) dan (, ) = (3,2) maka
(-2,2) 2 (3,2)
gradien garis :
o
m= = = =0 x
-2 3
3. Tentukan gradien garis yang melalui titik (3,2) dan (3,-3). Gambarkan garis tersebut!
-2 (3,2)
m -3= = = (3,-3)
= tidak didefinisikan
Menentukan Persamaan Garis yang Melalui Titik dengan Gradien
Tertentu
Jika (, ) adalah titik pada garis dan (, ) adalah titik laon pada garis yang sama, maka gradien dari (, ) ke
(, ) adalah
Dengan demikian
= m ()
Jawab :
= m ()
y – 1 = 3 (x-2)
y – 1 = 3 x-6
y = 3x-5
Menentukan Persamaan Garis dengan y-intercept dan Gradien
Diketahui
y y
1
4 (2,4) (0,4)
2 y= 2x + 4
y= 2x
2 y= 2x
(1,2)
o (0,0)
x
-2 -1 1 2 x (0,0)
(-1,-2) -2
(-2,-4) -4
Garis y = 2x dan y = 2x +4
Untuk menentukan y-intercept, ganti x dengan 0 pada setiap persamaan garis
y = 2x y = 2x + 4
y = 2 (0) y = 2 (0) + 4
y =0 y -intercept y=4
Jika garis memotong sumbu –y(y-intercept) di b, maka titik potong tersebut adalah (0,b)
Persamaan garis yang melalui titik (0,b) dengan gradien m adalah
y – b = m (x-0) y = mx + b
y – b = mxMerupakan persamaan garis dengan m adalah gradien dan
y = mxb+adalah
b titik potong garis terhadap sumbu-y (y-intercept)
CONTO
H
Berikut ini contoh persamaan garis bentuk y = mx + b
y = mx + b m
b
y = 3x +5
y = -2x – 4
y= - x+ -
y = 12 0
12
X =5 tidak ada
tidak ada
R E SK I O K TA V I A N I
7.47-7.54
B . P E R T ID A K S A M A A N
L INIER
• Contoh 7.30
• 2y = -3x + 6
• Y=(-)x+3
UNTUK MEMBUKTIKAN (- ) BENAR GRADIEN DARI
GARIS 3X + 2Y = 6, KITA GUNAKAN TITIK LAIN
(-2, 6) y
YAITU (-2, 6) DAN (4, -3).
6 -
Y=(-) x+3
APAKAH TITIK (-2,6) DAN (4, -3) BERADA PADA
GARIS? 3 - (0, 3)
(-2,6):3(-2) + 2(6) = 6 DAN 6 = 6 (BENAR) -2 2 4
0
l l l
(4,-3) 3(4) + 2(-3) = 6 DAN 6 = 6(BENAR). x
SEKARANG APAKAH BENAR -GRADIEN GARIS?
M = = = ( ) (BENAR) -3 _
Gambar 7.37
Garis -Y=(-) x+3
CONTOH 7.31
GARIS-GARIS SEJAJAR DI GAMBARKAN SEBAGAI
GARIS-GARIS PADA BIDANG DATAR YANG TIDAK TUNJUKKAN APAKAH GARIS 9X+6Y= 2 DAN 3X = 10-2Y
BERPOTONGAN, BERAPAPUN JARAK ANTAR GARIS- SEJAJAR?
GARIS TERSEBUT. JAWAB :
DUA GARIS SALING SEJAJAR JIKA DAN HANYA JIKA BENTUK KEDUA GARIS DIUBAH MENJADI Y= MX+B,
1. KEDUA GARIS TERSEBUT MEMILIKI GRADIEN YAITU:
YANG SAMA
9X+6Y= 2 3x = 10 – 2 y
2. KEDUA GARIS TERSEBUT MEMILIKI Y - 2y= -3x +10
6Y = -9X+2 y =(-)x +
INTERCEPTBYANG BERBEDA. y= (-)x+ 5
Y=(-)X +
Y = (- )X +
MENENTUKAN PERSAMAAN GARIS YANG MELALUI DUA TITIK
= Atau =
Merupakan persamaan garis yang melalui titik (, ) dan (, )
CONTOH 7.33
TENTUKAN PERSAMAAN GARIS YANG MELALUI TITIK (2, -3) DAN (5, 1)
JAWAB : PERSAMAAN GARIS YANG DIMAKSUD ADALAH
= DAN DISEDERHANAKAN MENJADI
= ATAU Y +3 = (X-2)
Y = X- - 3 ATAU Y = X-
B. PERTIDAKSAMAAN LINEAR
Y
Y= X-2
(A)
0
I
GAMBAR 7.3 9 2 X
CO NTOH 7.34 :
C. X + 5Y ≤ 10 D. X ≥ 5
HIMPUNAN PENYELESAIAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR
Penyelesaian dari pertidaksamaan linear adalah pasangan terurut dari bilangan real yang
menyebabkan pertidaksamaan menjadi pernyataan yang bernilain benar.
Contoh 7.35
APAKAH TITIK (3,2) DAN (5,1) merupakan penyelesaian dari 3x – 2y < 6?
Jawab :
Untuk titik (3 , 2) x diganti dengan 3 dan y diganti dengan 2 sehingga 3 (3) -2 (2) < 6 ↔9 -4 < 6 (benar)
Dengan demikian (3, 2) adalah penyelesaian dari 3x – 2y < 6.
Untuk titik (5, 1) silahkan anda coba!
• Gambar himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan linear adalah setengah bidang koordinat untuk menunjukkan
bahwa setengah bidang koordinat merupakan himpunan, penyelesaian pertidaksamaan linear yang diberikan blm,
setengah bidang koordinat tersebut diarsir.Berikut langkah menggambarkkan himpunan penyelesaian vdari ax + by <
c.1. Gambar garis batas ax + by = c dengan bentuk putus-putus
• L, merupakan batas dari setengah bidang yang memuat himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan yang diberikan.
• 2. Gunakan titik sebarang p (a, b) untuk menguji (biasanya yang lebih mudah digunakan adalah titik (0,0) ) dimana p
adalah suatu titik pada salah satu dari setengah bidang. Gantikan x dengan abdan y dengan b pada pertidaksamaan
yang diberikan.
• 3. Jika (a, b) adalah salah satu solusi dari ax + by < c, arsirlah daerah setengah bidang yang memuat p (a, b). Jika (a, b)
bukan solusi dari ax +by < c, arsirlah daerah setengah bidang yang tidak memuat p ( a,b)langkah diatas dapat digunakan
untuk bentuk pertidaksamaan lainnya
1. Gambarkan garis batas 2x+ 3y = 6 ( secara tidak putus putus, karena lambang pertidaksamaan nya memuat sana dengan
"≤") dengan menentukan titik potong garis terhadap sumbu - x dan sumbu -y , yaitu :titik potong garis terhadap sumbu -x ,y =
0 x = 3 dititik (3,0)titik potong garis terhadap sumbu -y, x = 0 y = 2 dititik (0, 2)garis 2x +3y = 6 membagi bidang koordinat
menjadi dua bagian.
2. Gunakan titik (0,0) untuk menguji apakah setengah bagian bidang koordinat vyang memuat titik (0,0) adalah daerah
penyelesaian pertidaksamaan 2x+ 3y ≤ 6 yang dimaksud(0,0) 2 (0) +3(0) ≤6 0 ≤ 6 ( benar)jadi benar bahwa
setengah bagian bidang koordinat yang memuat titik (0,0) adalah daerah penyelesaian pertidaksamaan 2x + 3y ≤6, yang
dimaksud
3.Karena (0,0) adalah penyelesaian pertidaksamaan 2x + 3y ≤6 setengah bagian daerah bidang koordinat terarsir yang
memuat (0,0) adalah gambar dari himpunan penyelesaian yang diinginkan (perhatikan gambar 7.42)
y
(0,2) 2x+ 3y = 6
2x +3y ≤6
TERIMA KASIH