Anda di halaman 1dari 42

MODUL 7 : SISTEM KOORDINAT

KELOMPOK 6
FRILLI MARGARETA : 857012425
DWI APRIYANI : 857015889
EVA SUSANTI : 857008052
LINA WATI : 857024673
KB 1. Sistem Bilangan Real dan Koordinat
A. Sistem Bilangan Real
Bilangan riil merupakan sebutan bagi bilangan
asli atau kelompok bilangan yang terdiri dari
angka-angka hitung dengan sifat natural.
Adapun contoh dari kelompok bilangan real
ialah seluruh bilangan bulat positif yang
dimulai dari angka 1, 2, 3, 4, dan seterusnya.
B. Macam-macam Himpunan Bilangan
 Himpunan Bilangan Asli
Himpunan bilangan asli didefinisikan sebagai himpunan
bilangan yang diawali dengan angka 1 dan bertambah satu-satu.
Himpunan bilangan ini dilambangkan dengan huruf dan anggota
himpunan dari bilangan asli dinyatakan sebagai berikut. N = {1,
2, 3, 4, …}.
Contoh Himpunan Bilangan Asli secara umum N = { 1, 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, …} Maksudnya yaitu bilangan asli terdiri dari
angka satu, dua, tiga, empat dan seterusnya hingga tak terbatas.
C. Himpunan Bilangan Cacah
 Bilangan cacah adalah himpunan bagian dari bilangan
bulat yang dimulai dari angka 0 dan dilanjutkan
dengan bilangan bulat positif, yaitu {0, 1, 2, 3, ...}.
Bilangan cacah merupakan gabungan dari angka nol
{0} dan bilangan asli.
 Ahli matematika menggunakan simbol "W“,
Contohnya: Bilangan cacah kurang dari 10 {0, 1, 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8, 9}.
D. Himpunan Bilangan Bulat

 Himpunan bilangan bulat adalah gabungan


bilangan asli, bilangan nol dan lawan dari
bilangan asli. Bilangan asli disebut juga bilangan
bulat positif. Bilangan ini dilambangkan dengan
huruf J dan anggota himpunan dari bulat bulat
dinyatakan sebagai berikut: J = {…, –3, –2, –1, 0,
1, 2, 3, …}
Bilangan Real Gambar Diagram
Venn dimana
Q= Bil rasional diagram ini
menampilkan
J= Bil. bulat korelasi atau
hubungan antar
W= Bil. cacah himpunan dalam
satu kelompok.
N= Bil. Asli
H= Bilangan
1,2,3 dst…
Irrasional
Bilangan real terdiri dari :
1. Bilangan rasional, yaitu bilangan
yang dinyatakan dalam bentuk
pecahan biasa, campuran atau
desimal.
2. Bilangan irrasional, yaitu bilangan
yang tidak bisa dinyatakan dalam
bentuk pecahan biasa
Bilangan irrasional bukan merupakan bilangan bulat dan juga bukan
merupakan bilangan pecahan. Jika bilangan irrasional ditulis dalam
bentuk decimal bilangan tersebut tidak mempunyai pola yang berulang
secara teratur..

 Bilangan real itu terdiri dari yaitu


 1. bilangan rasional itu adalah yang dpat dibentuk a
dimana a dan b bilangan bulat dan b = 0 b
contoh:
-6= 6 12 8 pecahan tidak murni
1 2 3

2 Pecahan murni 2 2 = 16
7 7 7 pecahan campuran
 4. 0,66666666…=? 5. 1,1666666666….=?
 Minsalkan p= 0,666666…… cara merubah ke bentuk pecahan
 minsalkan p= 1,1666666…..
 Maka 10. p= 0,666666…. Maka 100. p= 116,66666….
 p=0,666666….. – 10.p = 11,666666…..
9. p=6 90. p = 105
p= 6 p= 105
9 90
p= 2 p=7
3 6
Bilangan irrasional
adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk a
dimana a dan b bilangan bulat dan b= 0
namun dapat ditulis dalam bentuk desimal b

 Contoh
 1. √2 = 1,41421346….
 2. √7 = 2,64575131106459….
 3. ^ = 3,1415926535…
 4, e =2,718281828….
B. SISTEM KOORDINAT KARTESIUS
( RECTANGULAR COORDINATE SYSTEM )

dibentuk oleh dua garis bilangan real yaitu


garis horizontal (sumbu-x) dan garis
vertikal (sumbu-y) yang saling berpotongan
tegak lurus di titik nol.
Sumbu mendatar ( Sumbu X )

sumbu x

0
Sumbu tegak ( Sumbu Y )
sumbu y

0
Titik Pada Sistem Koordinat
Cartesius
Bidang Koordinat 4 Kuadran

Susandi
Memahami posisi titik terhadap sumbu x dan sumbu y
POSISI TITIK-TITIKNYA

 Titik A berjarak 6 satuan terhadap sumbu (x) dan berjarak 2 satuan terhadap
sumbu (y).
 Titik B berjarak 5 satuan terhadap sumbu (x) dan berjarak 5 satuan terhadap
sumbu (y)
 Titik C berjarak 3 satuan terhadap sumbu(x) dan berjarak 4 satuan terhadap
sumbu (y)
 Titik D berjarak 6 satuan terhadap sumbu (x) dan berjarak 5 satuan terhadap
sumbu (y)
 Titik E berjarak 3 satuan terhadap sumbu (x) dan berjarak 3 satuan terhadap
sumbu (y)
 Titik F berjarak 6 satuan terhadap sumbu (x) dan berjarak 5 satuan terhadap
sumbu (y)
 Titik G berjarak 4 satuan terhadap sumbu (x) dan berjarak 5 satuan terhadap
sumbu (y)
 Titik H berjarak 6 satuan terhadap sumbu (x) dan berjarak 3 satuan terhadap
sumbu (y)
Latihan : Coba tentukan letak titik-titik berikut pada bidang koordinat!

A A ( 2,7)
B ( 4,3)
C
C (-4,5)
B D (-6,-3)
I E (-2,-5)
H G F ( 1,-3)
G ( 6,0 )
D F H (-3,0 )
E I ( 0,2 )
J(0,-7 )
J
Contoh Soal
Latihan Soal Tes Formatif
1
1. Jarak antara titik-titik P (6,4) dan Q (-3,5) adalah…. Satuan.
Jawaban
Dengan menggunakan rumus:
Persamaan Lingkaran
Contoh
SISTEM KOORDINAT KUTUB ( POLAR COORDINATE SYSTEM)
Contoh
Tabel Nilai Perbandingan Trigonometri
 mm

y = 2 . 1/2 √2
Jawab:
y = √2
Koordinat cartesius = (√2, √2)
Koordinat cartesius = (√2, √2)
Penjelasan dengan langkah-langkah:
Kode kategorisasi : 11.2.3
x = r . cos a
Kelas 11
x = 2 . cos 45°
Pelajaran Matematika
x = 2 . 1/2 √2
Bab 3 - Trigonometri Lanjut
x = √2
Kata kunci : koordinat kutub
y = r . sin a
y = 2 . sin 45°
F. HUBUNGAN KOORDINAT KUTUB
DENGAN KOORDINAT KARTESIUS
y = r sin
x = r cos
Cth : P = ( 5, 30 ), ditanya koordinat cartesius ?
y = 5. sin 30
= 5.
= 2.5
x = 5 cos 30
= 5.
= 2.5
= 4.3
KEGIATAN BELAJAR 2
PERSAMAAN DAN TIDAK PERSAMAAN LINEAR

Persamaan Linear

Konsep persamaan linear sering di temui dalam


permasalahan sehari-hari . Persamaan linear adalah
sebuah persamaan aljabar, yang tiap sukunya
mengandung konstanta,atau perkalian konstanta dengan
variabel tunggal.
Bentuk umum fungsi linear adalah f( x ) = ax + b dimana a dan b
konstan. Jika f(x) diganti dengan y, maka fungsi linear dapat ditulis
menjadi :

Y + ax + b
Bentuk y = ax + b di sebut sebagai persamaan linear ( persamaan garis )
dalam dua variabel x dan y dimana pngkat dari kedua variabel adalah 1,
sedangkan

Ax + b y = c, x dan y ( bilangan real )


Juga merupakan persamaan linear karena dapat di tulis menjadi:
Y =(
Jika b = 0, maka peroleh ax +b y = c merupakan bentuk umum
persamaan linear.
Penyelesaia Persamaan linear Dua Variabel

Penyelesaian dari persamaan linear dua variabel adalah pasangan terurut


dari bilangan (x, y) yang menyebabkan persamaan menjadi pernyataan
yang bernilai besar.
Contoh :
Tunjukan bahwa (4,4 ) adalah penyelesaian dari persamaan y = x + 2.
Jawab : untuk mengetahui apakah ( 4,4 )dalah penyelesaian dari y = x +
2, gantilah x pada persamaan dengan 4 dan y dengan 4.
Bandingkan hasilnya, jika hasilnya tidak sama, berarti bahwa (4,4) bukan
pnyelesaian dari persamaan
Y=x+2
Jika hasilnya sama, berarti benar bawa (4,4) adalah penyelesaiaan dari
persamaan y = x + 2, ( ternyata hasilnya sama)
Secara umum persamaan linear dalam dua variabel mempunyai penyelesaian yang tidak
terbatas banyaknya. Dengan memilih berapa pun nilai untuk x dan mensubstitusikan nilai
x tersebut ke dalam persamaan y =x + 2, selalu dapat di peroleh nilai y pasangannya yang
menyebabkan persamaan tersebut menjadi pernyataan yang bernilai benar.

Menggambar Persamaan Linear dua Variabel

Gambarkan persamaan linear y = x + 2


Y
Jawab : 4.5
4 (4,4
)
3.5
x Y=x + 2 solusi 3 (2,3
-4 (-4)+2=0 (-4,0) )
2.5 Y-Values
-2 (-2)+2=0 (-2,1) 2 (0,2
)
1.5
0 (0)+2=2 (0,2)
(-2,1) 1
2 (2)+2=3 (2,3)
0.5
4 (4)+2=4 (4,4) 0 X
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Kemiringan (Slope) atau gradien garis

Gradien garis lurus didefinisikan sebagai laju perubahan koordinat-y dari suatu
titik pada suatu garis lurus terhadap koordinat-x
Penghitungan Gradien dari ruas garis dan gradien (m) ruas garis ditunjukkan
oleh persamaan
m
Sebagai contoh pada tes formatif 2 No. 4
Gradien garis yang melalui titik (-3,4 dan (7,-3) adalah
m
m = -
Menentukan persamaan garis yang melalui titik
dengan gradien tertentu

Jika () adalah titik pada garis dan () adalah titik lain pada garis yang sama maka
gradien dari () ke (

m
Persamaan tersebut dapat diubah menjadi = m ()

Sebagai contoh pada tes formatif 2 No. 5


Persamaan garis yang melalui titik (5,-7) dengan gradien (-3) adalah
Y-(-7) = (-3)(x-5)
Y = (-3)x+8
Memenentukan persamaan garis dengan y-intercept
dan gradien Diketahui

 Secara umum jika garis memotong sumbu –y(y-intercept)di b,maka titik


potong tersebut adalah (0,b).persamaan garis yang melalui titik (0,b) dengan
gradien m adalah
 y = mx+b
 Merupakan persamaan garis dengan m adalah gradien dan b adalah titik
potong garis terhadap sumbu-y (y-intercept)
Menentukan persamaan garis yang
melalui dua titik
 (,) dan (,) adalah titik pada satu garis (x,y) adalah titik lain pada garis yang
sama dengan gradien. Gradie garis dari (,) ke (x,y) adalah dan gradien garis
dari (,) ke (,) adalah yaitu :
 = dan = =
 Karena titik (x,y), (,) dan (,) terletak pada garis yang sama maka geadien garis
dari (,) ke (x,y) sana dengan gradien garis dari (,) ke (,)
 maka =
 Merupakan persamaan garis yang melalui titik (,) dan (,)
 PERTIDAKSAMAAN LINEAR
 Pertidaksamaan linear dalam x dan y dapat di tulis dalam salah satu bentuk-bentuk-bentuk
berikut :
1. ax + by < c
2. ax + by > c
3. ax + by ≤ c
4. ax + by ≥ c
Contoh pertidaksamaan linear
a. 3x – 2y <6
b. 4x + y > 8
c. X + 5y ≤ 10
d. X≥5
 Penyelesaian Pertidaksamaan Linear
 Penyelesaian pertidaksamaan linear adalah pasangan terurut dari bilangan real
yang menyebabkan pertidaksamaan menjadi pernyataanyang bernilai benar.
 Contoh :
 Gambarkan himpunan penyelesaian dari 2x – y < 2
 Jawab :
1. Gambar garis batas 2x – y = 2 ( secara putus-putus, karena lambang
pertidaksamaannya kurang dari “ < “, dengan menentukan titik potong garis
terhadap sumbu – x dan titik potong garis terhadap sumbu- y.
Titik potong garis terhadap sumbu-x ( x-intercept),y y=0 diperoleh x =1,di (1,0)
 Titik potong garisterhadap sumbu-y (y-intercept),x = 0 diperoleh y = -2, di (0,-2)
 2. Gunakan titik sebarang misalnya (0,0) untuk menguji apakah titik tersebut merupakan
salah satu penyelesaian.
 ( 0,0 ) →2(0) – (0) < 2
 0 < 2 ( benar )
 Karena (0) adalah penyelesaian dri 2x – y < 2, maka setengah bidang terasir yang memuat
( 0,0 ) adalah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan linear 2x – y <2
2X-Y<2
Y (1,0)
X
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2

-0.5

-1
2X-Y=2

-1.5

-2 (0,-2)

-2.5
Soal

2. 5x-2y=10

Titik potong sumbu y, saat x=0


 Soal Jadi:
2(0)+5y=20
1.2x+5y=20 5y=20
Y=20
titik potong sumbu x, saat y=0 5
jadi: y=4
2x+5(0)=20 Titik potong sumbu y(0,4)
2x=20
x=20
2
x=10
titik potong sumbu x (10,0)
Lakukan cara yang sama untuk persamaan x+y=7

persamaan x+y

o,4

10.0
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai