Anda di halaman 1dari 5

SISTEM BILANGAN

Variabel-variabel dan persamaan-persamaan merupakan bahan-bahan penting

untuk model matematika. Tetapi karena nilai-nilai variabel yang akan di gunakan

merupakan angka, perlu kita bahas sedikit mengenai sistem bilangan. Di sini kita

hanya berhubungan dengan “bilangan nyata.”

Seluruh bagian seperti 1, 2, 3..... di sebut bilangan bulat positif; ini adalah

bilangan yang paling sring di gunakan dalam menghitung. Lawannya bilangannegatif

- 1, - 2, - 3, di sebut bilangan bulat negatif; ini dapat dipergunakan misalnyauntuk

menunjukan temperatur di bawah nol (dalam derajat). Di lain pihak, bilangan 0 (nol)

bukan positih dan bukan negatif serta mempunyai arti sendiri (unik). Kita gabungkan

seluruh bilangan bulat positif, negatif dan nol kedalam satu golongan yaitu himpunan

seluruh bilangan bulat (set off all integers).

Tentu saja, bilangan bulat tidak menampung semua kemungkinanbilangan,

misalnya untuk pecahan seperti 2, 5


, dan 7yang apabila di letakan padapenggaris,
3 4 3

akan terletak pada bilangan bulat. Kita juga memiliki bilangan-bilanganpecahan


1 2
negatif seperti − dan − . Bilangan ini bersama- sama di kelompokan menjadi
2 3

himpunan seluruh bilangan pecahan (set off all integers).

Semua bilangan pecahan ditunjuk sebagai perbandiangan antara dua bilangan

irrasional, yakni bilamngan-bilangan yang ditunjuk sebagai perbandingan dua

bilangan bulat; jadi pecahan memenuhi untuk penandaan bilangan rasional. Tetapi

bilngan bulat, adalah juga bilngan rasional, karena setiap bilangan bulat n dapat
ditunjukan sebagai perbandingan n1. Himpunan seluruh bilangan bulat dan seluruh

himpunan bilngan pecahan, bersama-sama membentuk seluruh bilangan rasional

( “rasional” di sini berarti ratio-nal ).

Sekali konsep bilangan rasional digunakan, jelas akan timbul bilangan

irrasional, yakni bilangan-bilangan yang digunakan sebagai perbandingan dua

bilangan bulat. Satu contoh, misalnya 2 = 1,4142 adalah bilangan desimalyang

tidak berulang dan tidak berakhir. Lainya adalah konstanta istimewa 𝜋= 3,1415. (

menunjukan perbandingan keliling setiap lingkaran terhadap diameternya ), yang juga

desimal tidak berulang dan tidak berakhir, sebagai ciri seluruh bilangan irrasional.

Seperti halnya angka pecahan mengisi kekosongan di antara bilangan-bilangan

bulat pada penggaris, bilangan-bilangan irrasional dan mengisi kekosongan diantara

bilangan-bilangan rasional, sehingga bila bilangan irrasional di letakan pada

penggaris, akan terletak pada dua bilangan rasional. Hasil dari proses pengisiian ini

adalah suatu kesatuan rangkaian bilangan-bilangan, yang seluruhnya disebut

bilangan-bilangan nyata. Rangkaian kesatuan ini merukana himpunan seluruh

bilangan nyata yang biasanya ditunjukan tanda R. Bila himpunan R digambarkan

pada satu garis lurus, kita sebut garis ini sebagai garisnyata.

Pada gambar 2.1 ditunjukan seluruh himpunan bilngan yang disusun dalam

hubungan satu dan lainnya.Bila kita membaca ini dari bawah keatas, kita menemukan

suatu skema kasifikasi di mana himpunan bilangan-bilangan nyata di pecah ke dalam

kompenen dan sub-kompenen himpunan-himpunan bilangan.Jadi gambar ini merukan

ringkasan dari struktur sistem bilangan nyata.


GAMBAR 2.1

Bilangan Bulat Bilangan Pecahan

Bilanga Bilangan
n Irrasiona
Rasiona l

Bilanga
n
Nyata
System bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran

dari suatu item fisik. Sistem bilanan yang banyak dipergunakan oleh manusia adalah

system biilangan desimal, yaitu sisitem bilangan yang menggunakan 10 macam

symbol untuk mewakili suatu besaran.Sistem ini banyak digunakan karena manusia

mempunyai sepuluh jari untuk dapat membantu perhitungan. Lain halnya dengan

komputer, logika di komputer diwakili oleh bentuk elemen dua keadaan yaitu off

(tidak ada arus) dan on (ada arus). Konsep inilah yang dipakai dalam sistem bilangan

binary yang mempunyai dua macam nilai untuk mewakili suatu besaran nilai.

Dahulu perhitungan dengan bilangan dimulai dengan perbandingan, misalnya

"milik si ini lebih sedikit dari milik si itu" atau "milik si itu lebih banyak dari milik si

ini" kemudian seiring waktu cara perhitungan bilangan berkembang lagi, manusia

tidak lagi menggunakan cara perbandingan untuk menentukan jumlah sesuatu, tetapi

mereka menggunakan kerikil, simpul pada tali, jari-jemari atau menggunakan ranting

untuk menentukan jumlah sesuatu dengan tepat, misalnya jumlah ternak atau jumlah
anggota keluarga yang tinggal bersamanya. Inilah dasar pemahaman tentang konsep

bilangan dan ketika seseorang berpikir tentang bilangan dua maka dalam benaknya

sudah tertanam pengertian terdapat benda sebanyak dua buah. Misalnya "dua buah

kelapa" atau "dua ekorsapi".

BILANGANKOMPLEKS

Bilangan kompleks muncul pertama kali dalam mencoba untuk upaya

memahami pengertian formula CARDAN-TARTAGLIA untuk memecahkan

masalah isi (volume) dalam kubik. Sebagai contoh, CARDAN (1501-1576) untuk

mengetahui (untuk alasan lain) bahwa hanya satu jawaban positif untuk persamaanx3

= 15 x + 4 dan bahwa 4 ini dikerjakan dengan secara langsung mensubsitusikan [64 =

64 atau 43 = 15.(4) + 4]. Bagaimanapun, formula itu dikerjakan dengan baik untuk

mendapatkan banyak persamaan, didapatkan x = sebagai satu jawaban positif.

Sejarahnya, Greeks kuno memberikan ingkarannya (menyangkal = negasi) dari

bilangan negatif (negative number) secara eksistensi. Oleh Cardan‟s pada waktu itu,

bilangan negatif itu tidak cukup kuat alasannya, lebih masuk akal dibuat lebih dahulu

dengan garis bilangan. Cardan‟s menggunakan bilangan negatif yang dinyatakan oleh

mereka dengan “numeri ficti = bilangan khayal/imaginer)”. Akar dari bilangan

negatif merupakan satuan imaginer atau “unimaginable”. Beberapa tahun

kemudian, ahli aljabar dari Italia yaitu RAFAEL BOMBELLI (1526 – 1573)

menyebutnya “wild idea = idea yang gila” dan menuliskan jawaban adalah , dan

kemudiandiadapatmemperlihatkanbahwa2+√–1+2–√–1=4.Bagaimanapun,

√–1 merupakan bentuk anggapan sebagai imaginer untuk dua abad selanjutnya. Pada

tahun 1797, CASPAR WESSEL (1745 – 1818) menciptakan /menemukan


rancangan bidang kompleks (Complex plane). Ini berjalan tanpa notasi sampai 30

tahun terakhir di mana penggunaan secara ekstensif dengan CARL FRIEDRICH

GAUSS (1777 – 1855). Dalam interprestasi geometri memberikan rancangan tentang

akar dari suatu bilangan negatif, tapi digunakan kata yang cocok adalah“Imaginary

= Imaginer”.

BILANGAN REAL ATAU RILL

Bilangan real adalah suatu bilangan yang terdiri dari bilangan rasional dan

bilangan irasional. bilangan riil atau bilangan real menyatakan angka yang bisa

dituliskan dalam bentuk desimal.

Menyatakan bilangan yang bisa dituliskan dalam bentuk desimal, seperti

2,4871773339… atau 3.25678. Bilangan real meliputi bilangan rasional, seperti 42

dan −23/129, dan bilangan irasional, seperti π dan sqrt2. Bilangan rasional

direpresentasikan dalam bentuk desimal berakhir, sedangkan bilangan irasional

memiliki representasi desimal tidak berakhir namun berulang. Bilangan riil juga dapat

direpresentasikan sebagai salah satu titik dalam garis bilangan. Definisi popular dari

bilangan real meliputi klas ekivalen dari deret Cauchy rasional, irisan Dedekind, dan

deret Archimides. Bilangan riil ini berbeda dengan bilangan kompleks yang termasuk

di dalamnya adalah bilangan imajiner.

Anda mungkin juga menyukai