Anda di halaman 1dari 145

Info

SELAMAT DATANG
Selamat datang di Blog "SCHIPAEY".Blog ini saya buat untuk keperluan anda yang bermain
Point Blank dan yang lainnya. Saya berharap Anda sering datang kembali. Jika anda mengalami
kesulitan ketika berada di blog saya ini, saya harap anda bisa memberikan sebuah SARAN di
"KOMENTAR"... ||~~saya ucapkan terimakasih sudah berkunjung~~||

Sekilas Tentang Saya

|| "Pengetahuan adalah kekuatan. Mendidik diri sendiri dan kemudian mendidik orang lain.
Kesadaran adalah kunci untuk Berubah" ||

MENU

CHEAT

Blogger

SCHIPAEY

Cheat, Blogger, Game, Artikel, Cerpen, Makalah

Home

Menu

Blogger

Cheat

Exp PB
7Aug

Sejarah, Jenis-Jenis Dan Penemu Bilangan

Sejarah Bilangan
Sejarah bilangan dapat kita telusuri dengan berbagai pendekatan. Kita dapat
menyusun ulang sejarah bilangan berdasarkan solusi persamaan, yaitu persamaan
linear dan persamaan kuadrat. Dengan modal bilangan asli dan persamaan linear
kita akan sampai pada kesimpulan bahwa harus ada bilangan nol, sistem bilangan
bulat, dan sistem bilangan rasional. Kemudian, dengan persamaan kuadrat kita
akan sampai pada kesimpulan bahwa harus ada bilangan real dan bilangan
kompleks.

Secara sederhana, sejarah bilangan dapat kita mulai dengan bilangan Asli. Bilangan
Asli merupakan bilangan yang pertama kali dikenal manusia. Hal ini karena secara
alamiah manusia akan melihat berbagai benda/objek dan kemudian untuk
keperluan tertentu mereka harus menghitungnya. Mereka memiliki, uang, kambing,
anak, pohon, saudara, dan lain-lain. Untuk menghitung benda-benda tersebut
bilangan yang digunakan adalah bilangan Asli. Tentu saja mereka tidak menyadari
bahwa bilangan yang mereka gunakan untuk menghitung tersebut adalah bilangan
Asli. Penamaan tersebut dilakukan setelah jaman modern untuk keperluan
pengembangan ilmu pengetahuan. Dengan demikian kita dapat mendefinisikan
bahwa bilangan asli adalah bilangan yang digunakan untuk menghitung. Notasi
himpunan bilangan asli adalah . Anggota bilangan asli adalah N={1,2,3,}.

Bilangan asli yang sudah dikenal tentu harus dilengkapi dengan suatu aturan untuk
mengoperasikan bilangan tersebut. Operasi tersebut adalah penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Kita sudah mengetahui bahwa bilangan
asli bersifat tertutup terhadap penjumlahan. Artinya, penjumlahan dua bilangan asli
akan menghasilkan bilangan asli. Tetapi tidak demikian dengan pengurangan. Kita
akan mendapati bahwa jika sebuah bilangan asli dikurangi dengan bilangan asli
hasilnya belum tentu bilangan asli. Sebagai contoh, 5 5 = 0. Jelas bahwa bukan
anggota bilangan asli. Oleh karena itu, sistem bilangan asli harus diperluas dengan
menyertakan 0 sebagai anggota. Perluasan ini kemudian dikenal sebagai bilangan
Cacah.

Bilangan nol merupakan salah satu penemuan yang sangat penting. Sebelum ada
bilangan nol, menuliskan bilangan-bilangan yang besar sangat sulit. Bahkan
beberapa bilangan memiliki notasi yang sama (untuk lebih lengkap, silakan baca
buku Berhitung Sejarah dan Pengembangannya yang ditulis oleh Dali S. Naga).
Dengan adanya bilangan nol, penulisan bilangan-bilangan yang besar pun menjadi
mudah. Bilangan nol pertama kali digunakan di China dan India, tetapi kemudian
dipopulerkan oleh Bangsa Arab pada era keemasan Islam.

Perkembangan selanjutnya, bilangan Cacah pun ternyata tidak dapat sepenuhnya


merepresentasikan objek dalam dunia nyata. Dalam dunia nyata ada orang yang
memiliki uang, ada orang yang tidak memiliki uang, dan bahkan ada orang yang
memiliki utang. Keadaan pertama dapat kita tulis dengan bilangan asli, sedangkan
keadaan kedua bisa kita tulis dengan bilangan 0. Bagaimana dengan keadan yang
ketiga jika yang menjadi kerangka acuan adalah keberadaan uang. Hal ini akan
membawa kita pada perluasan sistem bilangan cacah menjadi menjadi bilangan
bulat.

Perluasan bilangan bulat dapat juga dijelaskan dengan operasi pada dua bilangan
cacah. Dengan operasi pengurangan, ternyata diketahui bahwa jika dua bilangan
cacah dikurangkan maka hasilnya belum tentu bilangan cacah. Sebagai contoh, 6
4 = 2 dan 2 masih merupakan bilangan cacah, tetapi 4 6 tidak ada interpretasinya
dalam bilangan cacah. Selanjutnya digunakan bilangan negatif untuk menyatakan
hasil 4 6. Dengan demikian, karena 4 6 merupakan kebalikan dari , maka 4 6 =
-2. Gabungan bilangan cacah dengan bilangan negatif ini yang kemudian
membentuk bilangan bulat.

Notasi himpunan bilangan bulat adalah , dan anggota bilangan bulat adalah
Z={,-3,-2,-1,0,1,2,3,}.
Perhatikan bahwa -2 tidak hanya dihasilkan dari 4-6 , tetapi dapat juga dihasilkan
dari 5 7, 10 12, 20 22 dan masih banyak lagi. Berdasarkan hal tersebut, setiap
bilangan bulat mewakili suatu hasil pengurangan dalam cacah. Sebagai contoh,
bilangan 2 mewakili hasil-hasil dari {2 0, 3 1, 4 2, }. Bilangan -3 mewakili
hasil-hasil dari {0 3, 2 5, 7 10, }. Hal ini berarti anggota himpunan bilangan
bulat adalah hasil operasi pengurangan pada bilangan asli.

Bilangan bulat yang disertai dengan operasi penjumlahan dan perkalian


membentuk struktur tertentu dalam matematika. Struktur yang dimiliki bilangan
bulat adalah, terhadap operasi penjumlahan, sistem bilangan bulat membentuk
grup yang komutatif (grup abelian). Hal ini berarti terhadap penjumlahan bilangan
bulat bersifat tertutup, asosiatif, memiliki unsur identitas, memiliki invers (lawan)
dan komutatif,. Terhadap perkalian, bilangan bulat memiliki sifat, tertutup,
komutatif, asosiatif, dan mempunyai unsur identitas. Dengan demikian sistem
bilangan bulat memiliki sifat yang lebih lengkap daripada sistem bilangan
sebelumnya.

Selanjutnya, terhadap operasi pembagian, ternyata bilangan bulat tidak bersifat


tertutup. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering harus membagi suatu objek
menjadi beberapa bagian. Setelah dibagi hasilnya bisa utuh bisa juga tidak utuh.
Sebagai contoh, jika kita memiliki 10 apel kemudian akan dibagikan kepada 5 anak,
maka masing-masing anak akan mendapat 2 apel (masing-masing apel masih
utuh). Tetapi jika 10 apel tersebut akan dibagikan kepada 20 anak, maka setiap
anak mendapat setengah apel. Tidak ada bilangan bulat yang dapat digunakan
untuk menyatakan hasil tersebut. Oleh karena itu, sistem bilangan diperluas.

Perluasan dari sistem bilangan bulat tersebut adalah sistem bilangan rasional.
Bilangan rasional didefinisikan sebagai bilangan yang dapat ditulis sebagai

dengan m dan n bilangan bulat dan n0. Dengan perluasan sistem bilangan ini,
maka persoalan tentang pembagian dapat diselesaikan. Jika sistem bilangan bulat
membentuk struktur grup abelian terhadap operasi penjumlahan, maka sistem
bilangan rasional membentuk lapangan (Field).

Selanjutnya, kita semua mengenal teorema Pythagoras. Jika kita mempunyai


segitiga siku-siku dengan sisi tegak masing-masing 1 satuan panjang, maka
panjang sisi miringnya (hypotenusa) adalah . Namun, tidak dapat

dinyatakan dalam bentuk m/n dengan m dan n bilangan bulat dan n0 (bukti
lengkapnya lihat di buku analisis real). Ini berarti ada bilangan lain di luar bilangan
rasional. Bilangan tersebut dikenal sebagai bilangan irasional. Gabungan bilangan
rasional dan bilangan irasional membentuk sistem bilangan real. Bilangan real
dapat didefinisikan sebagai bilangan yang dapat digunakan untuk mengukur. Sistem
bilangan real membentuk lapangan terurut dan lengkap.

Perluasan himpunan bilangan real adalah himpunan bilangan kompleks.


Kemunculan bilangan kompleks dapat diilustrasikan oleh usaha mencari solusi
persamaan kuadrat . Bilangan yang memenuhi persamaan kuadrat itu
adalah bilangan yang kuadratnya adalah -1. Tidak ada bilangan real yang
memenuhi sifat demikian. Oleh karena itu, muncul himpunan bilangan kompleks.
Himpunan bilangan kompleks dinotasikan dengan dan $latex i= \sqrt{-1}}

$.

Jenis Bilangan
Bilangan Kompleks : seluruh bilangan yang dibicarakan dalam Matematika
merupakan bilangan kompleks, bilangan kompleks adalah bilangan yang
dapat dinyatakan dalam bentuk (a+bi) dengan i adalah -1

Bilangan Real : bilangan real disebut bilangan nyata yang artinya bahwa
bilangan real bilangan yang dapat dinyatakan dalam perhitungan secara
nyata. misalnya 5 (lima) kita dapat menghitung benda yang berjumlah lima.

Bilangan imajiner : bilangan imajiner merupakan lawan dari bilanngan real,


bilangan imajiner juga disebut bilangan khayal. imajiner berasal dari kata
imajinasi atau khayalan yang artinya bahwa bilangan imajiner adalah
bilangan yang hanya ada dalam imajinasi atau khayalan atau angan-angan,
jadi bilangan imajiner tidak bisa dinyatakan, misalnya -1, -2, dan
sebagainya.

Bilangan Rasional : bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan


dalam bentuk a/b dimana a dan b merupakan bilangan real yang saling prima
dan b tidak nol. Pengertian saling prima adalah dua bilangan real yang
memiliki faktor persekutuan terbesarnya adalah 1

Bilanga Irrasional : billangan Irrasional merupakan lawan dari bilanngan


rasional, jadi bilangan irrasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan
dalam bentuk a/b dengan a dan b saling prima.

Bilangan Bulat : bilangan bulat adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam
notasi desimal dengan tidak terdapat bilangan dibelakang koma selain nol.

Bilangan Pecahan : bilangan pecahan merupakan lawan dari bilangan Bulat,


jadi bilangan pecahan dalam notasi desimal selalu terdapat bilangan
dibelakang koma.

Bilangan Nol : bilangan nol adalah bilangan yang menyatakan banyaknya


anggota himpunan kosong. Sedangkan himpunan kosong sendiri adalah
himpunan yang tidak memiliki anggota sama sekali.
Bilangan Bulat Negatif : bilangan bulat negatif adalah bilangan yang kurang
dari nol dan dalam penulisannya menggunakan tanda minus (-) didepannya.

Bilangan Bulat Positif : bilangan bulat positif adalah bilangan-bilangan yang


lebih dari nol.

Bilangan Cacah : bilangan cacah adalah bilangan nol dan bilangan bulat
positif.

Bilangan Asli : bilangan asli sama dengan bilangan bulat positif jadi bilangan
asli adalah bilangan-bilangan 1, 2, 3, 4, ... .

Bilangan Genap : bilangan genap adalah bilangan-bilangan kelipatan 2.

Bilangan Ganjil : bilangan ganjil juga disebut bilangan gasal, bilangan ganjil
merupakan lawan dari bilangan genap, jadi bilangan ganjil adalah bilangan
yang bukan kelipatan 2.

Bilangan Prima : bilangan prima adalah bilangan yang memiliki tepat dua
faktor bilangan asli.

Bilangan Komposit : bilangan komposit merupakan lawan dari bilangan prima,


jadi bilangan komposit adalah bilangan yang memiliki lebih dari dua faktor
bilangan asli.

Carl Friedrich Gauss - Penemu Teori Bilangan


Tokoh satu ini sangat terkenal sumbangsihnya dalam bidang matematika, fisika dan
juga di bidang astronomi. Dia layak disejajarkan dengan Newton dan juga Albert
Einstein. Sang jenius ini bernama Johann Carl Friedrich Gauss yang dilahirkan di
Braunschweig, pada tanggal 30 April 1777 dan wafat di Gttingen, 23 Februari 1855
pada umurnya yang ke 77 tahun. Dia adalah matematikawan, astronom, dan
fisikawan Jerman yang memberikan beragam kontribusi; ia dipandang sebagai salah
satu matematikawan terbesar sepanjang masa selain Archimedes dan Isaac
Newton. Dilahirkan di Braunschweig, Jerman, saat umurnya belum genap 3 tahun, ia
telah mampu mengoreksi kesalahan daftar gaji tukang batu ayahnya.
Profil Carl Friedrich Gauss
Menurut sebuah cerita, pada umur 10 tahun, ia membuat gurunya terkagum-kagum
dengan memberikan rumus untuk menghitung jumlah suatu deret aritmatika
berupa penghitungan deret 1+2+3+...+100. Meski cerita ini hampir sepenuhnya
benar, soal yang

diberikan gurunya sebenarnya lebih sulit dari itu. Sebagai salah satu
matematikawan terbesar sepanjang masa, selain Archimedes dan Isaac Newton,
Gauss melakukan penelitiannya di observatorium astronomi di gottingen, kota kecil
di jantung jerman. Yang dengan segera menciptakan tradisi matematis yang
membuat Gottingen dan universitasnya menjadi pusat matematika dunia.

Kontribusi Carl Friedrich Gauss dalam bidang sains dan ilmu pengetahuan
Gauss memberikan beragam kontribusi yang variatif pada bidang matematika.
Bidang analisis dan geometri mengandung banyak sekali sumbangan-sumbangan
pikiran Gauss, ide geometri non Euclidis ia garap pada 1797. Tahun 1799
menyumbangkan tesis doktornya mengenai Teorema Dasar Aljabar. Pada 1800
berhasil menciptakan metode kuadrat terkecil .

Dan pada 1801 berhasil menjawab pertanyaan yang berusia 2000 tahun dengan
membuat polygon 17 sisi memakai penggaris dan kompas. Di tahun ini juga
menerbitkan Disquisitiones Arithmeticae, sebuah karya klasik tentang teori bilangan
yang paling berpengaruh sepanjang masa. Gauss menghabiskan hampir seluruh
hidupnya di Gottingen dan meninggal di sana juga.

Gauss ialah ilmuwan dalam berbagai bidang: matematika, fisika, dan astronomi.
Bidang analisis dan geometri menyumbang banyak sekali sumbangan-sumbangan
pikiran Gauss dalam matematika. Kalkulus (termasuk limit) ialah salah satu bidang
analisis yang juga menarik perhatiannya.

"SALAM HANGAT"
Diposkan oleh mukti schipaey

Reaks
i:

Label: Artikel

0 komentar:

Post a Comment
Gunakanlah tata bahasa yang baik

Link ke posting ini


Create a Link

Newer Post Older Post Home

Popular Posts

Cheat Auto Macro 2015

Cheat Line 8 Ball Pool 2015

Perkembangan Islam Di Pulau Sumatera, Kalimantan & Jawa

Implikasi Dan Biimplikasi

Cheat Point Blank Garena 2015

Cara Membuat Nama Di Photo Sampul FB

Fungsi, Sebab & Contoh Pers sebagai media hiburan (Entertainment)

Sejarah, Jenis-Jenis Dan Penemu Bilangan

Kategori
Artikel Blogger Cerpen Cheat Download Makalah Pidato Point Blank Sofware Team
Game Tips

Enter your email address:


Delivered by FeedBurner

MAP

Translate

Powered by Blogger.

Link Exchange

<a href="http://schipaey.blogspot.com /" target="_blank"><img alt="SCHIPAEY" border="0"

Get paid to share your links!


Converation

Moderator

mukti schipaey

View my complete profile

SCHIPAEY Copyright 2014 | Designed by: SCHIPAEY

Sumber Dari: http://schipaey.blogspot.com/2015/08/sejarah-jenis-jenis-dan-penemu-


bilangan.html#ixzz4MHquwZbL

surah al Baqarah; 164

Ali Imran (3) : 190-190


Membantu manusia mengenali Allah SWT sebagai Pencipta alam tabii

Membantu manusia mentauhidkan Allah SWT.

Membantu manusia memenuhi keperluan material

Membantu dalam pelaksanaan syariat

Pengertian Sains Dan Teknologi


Des 10

Posted by Wahyu dobboel

Sains merupakan ilmu yang mempelajari alam semesta beserta seluruh isinya. Seseorang yang
ahli di bidang sains dikenal dengan sebutan saintis.

Teknologi adalah suatu sarana yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Teknologi merupakan penerapan sains yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari hari.
Sebagai contoh, pada abad-abad sebelum ada alat bedah canggih, seorang pasien yang
memerlukan operasi pembedahan harus menghadapi alat-alat operasi yang mengerikan. Hal itu
membuat nyalinya ciut dan dapat mengakibatkan sakitnya makin parah. Dengan adanya
perkembangan sains dan teknologi, alat bedahpun makin ramah. Pasien tidak takut lagi
menghadapi operasi pembedahan. Selain itu, keberhasilan operasi pembedahan pun semakin
meningkat.
Peranan Sains Dan Teknologi Dalam Kehidupan Manusia

Sains dan teknologi lahir dari hasil pemikiran manusia. Kehidupan manusia tidak dapat lepas
dari sains dan teknologi. Tahukah kalian bagaimana hubungan antara sains, teknologi, dan
masyarakat ?

Beruntunglah kita dapat menikmati hasil perkembangan teknologi saat ini. Kita dapat mencegah
menularnya suatu penyakit dengan vaksinasi, mengetahui jenis kelamin janin sejak masih dalam
kandungan, atau kita dapat mengganti organ tubuh yang sudah tidak berfungsi melalui teknik
cangkok organ. Coba bayangkan jika seandainya kalian hidup pada zaman dahulu ketika sains
dan teknologi belum maju. Kita mungkin tidak dapat berbuat apa-apa ketika suatu wabah
penyakit menyerang. Kita mungkin hanya menunggu giliran kapan penyakit itu hilang atau
mungkin hanya menunggu kematian.

Hubungan antara sains, teknologi, dan masyarakat sangat erat dan bahkan tidak dapat
dipisahkan. Teknologi dan hasil penemuan di bidang sains menjadi tidak berarti jika tidak dapat
di terapkan dalam kehidupan masyarakat. Untuk itu, hasil penelitian sains dan teknologi harus di
sebarluaskan kepada masyarakat. Dengan cara seperti ini, diharapkan suatu penelitian dapat
cepat diketahui sekaligus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut contoh keterkaitan antara sains, teknologi, dan masyarakat.


Sifat Sains Sebagai Ilmu

1. a. Sains Bersifat Pasti

Sains dikatakan ilmu pasti jika hasil suatu penelitian selalu sama walaupun dilakukan pada
tempat yang bebeda. Namun, syarat objek dan metode yang digunakan sama.

Contoh :

Reaksi fotosintesis selalu sama walaupun terjadi pada tumbuhan yang hidup di tempat yang
berbeda, misalnya dataran tinggi dan dataran rendah.
6CO + 6HO CHO + 6O

1. b. Sains Bersifat Nisbi

Sains terkadang bersifat nisbi. Hal ini terjadi ketika suatu konsep hasil penelitian terbantahkan
dengan adanya konsep baru yang didukung dengan bukti-bukti dan penelitian yang lebih dapat
dipertanggungjawabkan.

Contoh :

Dahulu makhluk hidup hanya dibagi menjadi dua golongan, yaitu hewan dan tumbuhan. Ketika
itu, jamur masuk dalam golongan tumbuhan. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan sains,
penggolongan makhluk hidup pun bergeser. Adanya penemuan baru itu, suatu golongan mungkin
masuk ke golongan lainnya, atau menjadi golongan tersendiri. Sebagai contoh, munculnya
penggolongan atau klasifikasi baru menurut Whittaker. Menurut Whittaker, makhluk hidup
digolongkan menjadi lima, yaitu monera, protista, jamur, tumbuhan, dan hewan. Dari contoh itu
jelas bahwa jamur yang semula masuk golongan tumbuhan, akhirnya menjadi golongan
tersendiri.

1. c. Sains Bersifat Terbatas

Sampai detik ini sudah banyak sekali hasil temuan-temuan baru dibidang sains dan teknologi.
Namun demikian, hingga saat ini pula masih banyak permasalahan yang belum dapat diatasi
dengan sains.

Contoh :

Manusia selalu ingin tampak awet muda. Berbagai usaha dilakukan untuk tetap tampil segar dan
menarik. Namun, sains belum mampu menemukan gen yang dapat mencegah penuaan, hanya
sebatas cara merawat kulit supaya tetap segar sehingga tampak awet muda.
Al-Qur'an dalam Pengembangan Sains dan
Teknologi
Home Keistimewaan Al-Qur'an Al-Qur'an dalam Pengembangan Sains dan Teknologi

Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam harus difungsikan dalam kehidupan sehari-hari, agar
tidak terjadi kesenjangan antara norma-norma Al-Quran dengan sikap dan tingkah laku kaum
muslimin pada umumnya serta para ilmuwan muslim pada khususnya.

Ilmuwan adalah orang yang memiliki ilmu berasal dari kata ilmi, menurut makna leksikal Arab
berarti saintisme, saintifik, terpelajar, kesarjanaan dan akademik. Ciri khusus (karakteristik)
seorang ilmuwan adalah :

Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan selalu menegakkan keadilan, sebagaimana
disebutkan dalam Al-Quran Surah Ali Imran (3) ayat 18:
Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, (demikian pula bersaksi) para malaikat
dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha
Perkasa, Maha Bijaksana.

Senantiasa memperhatikan fenomena alam dan dinamika kehidupannya, serta khusyu, tunduk
dan takut hanya kepada Allah Azza Wa Jalla (QS. Fathir (35) ayat 27 dan 28) :
Tidakkah kamu perhatikan bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit, lalu Kami hasilkan
dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu
ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada pula yang hitam pekat.
Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak
ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di
antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun.

Senantiasa berdzikir dalam setiap keadaan dan berfikir pada ciptaan Allah SWT di langit dan di
bumi untuk kemaslahatan ummat (mengembangkan Imtaq dan Iptek), sebagaimana firman Allah
SWT dalam Al-Quran Surah Ali Imran (3) ayat 191:
(yaitu) orang-orang yang senantiasa mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaa langit dan bumi (seraya berkata): Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.

Pengertian Iptek atau Saintek


Ilmu pengetahuan adalah knowledge/ ilmu pengetahuan secara umum, sedangkan sains adalah
ilmu pengetahuan kealaman (natural sciences), yaitu ilmu pengetahuan mengenai alam dengan
segala isinya. Ilmu pengetahuan kealaman, dapat dibagi menjadi ilmu kehidupan (life science),
yaitu ilmu pengetahuan mengenai makhluk hidup di alam, serta ilmu kebendaan (physical
sciences), yaitu ilmu pengetahuan mengenai benda mati di alam. Sedangkan teknologi adalah
ilmu tentang penerapan ilmu pengetahuan alam untuk memenuhi suatu tujuan. Selanjutnya, ilmu
pengetahuan dapat dirumuskan sebagai himpunan sebab akibat yang disusun secara sistematis
dari pengamatan, percobaan dan penalaran. Ilmu pengetahuan diawali oleh rasa ingin tahu
mengenai kejadian di sekeliling kita, yang dilanjutkan dengan mempertanyakannya secara tidak
putus-putus dalam rangka memahami kejadian yang belum kita ketahui. Keingintahuan itu
dilaksanakan melalui pengamatan percobaan dan penalaran. Gejala alam sekitar kita, baik yang
hidup seperti manusia, binatang dan tumbuhan maupun benda mati, seperti batu, gunung, lautan,
angin, bintang, matahari, kita amati untuk memahaminya. Pengamatan tersebut dapat dilakukan
lebih cermat dengan mengadakan pengukuran atau cara pengumpulan data lain. Apabila gejala
tidak ada, untuk mengkajinya dapat ditimbulkan gejala melalui percobaan. Percobaan bertujuan
untuk menimbulkan gejala dalam lingkungan yang terkendali. Data yang dikumpulkan dari
pengamatan dan percobaan selanjutnya dianalisis dengan metode ilmiah untuk memperoleh
kesimpulan yang masuk akal, yang dapat diterima secara nalar.

Fungsi Al-Quran yang Terkait Dengan Saintek


Ummat Islam meyakini bahwa agama lslam itu adalah agama Allah yang sempurna. al-Quran
adalah kitabullah yang berisi petunjuk dan pedoman yang lengkap untuk memimpin seluruh segi
kehidupan manusia ke arah kebahagiaan yang hakiki dan abadi. Kita yakini bahwa al-Quran
juga mengandung ayat-ayat yang dapat dijadikan pedoman (meskipun hanya secara garis besar)
dalam pengembangan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi dalam rangka mempertebal
keimanan dan meningkatkan kesejahteraan manusia.

Al-Quran sebagai petunjuk/pedoman hidup manusia, mengajarkan dasar-dasar dan mengarahkan


perkembangan Saintek menuju muaranya yang hakiki. Yaitu yang dapat membawa kemanfaatan
dan kemudahan dalam hidup dan kehidupan manusia serta dapat membawa kepada ketaatan dan
kepatuhannya kepada Kholiknya.
Perkembangan Saintek dewasa ini sangat cepat. Perkembangan menyangkut kebutuhan manusia
sehari-hari, sehingga perkembangannya membawa perubahan pola hidup manusia dengan cepat
pula.

Obyek Ilmu Pengetahuan (Sains)


Semua makhluk merupakan obyek yang layak untuk diriset. Jumlah makhluk Allah yang tersebar
di alam semesta tidak dapat dihitung. Jika masing-masing makhluk tekandung di dalamnya ilmu
pengetahuan tentang makhluk itu berarti jumIah ilmu pengetahuan juga tak dapat dihitung.

Jika jumlah ilmu pengetahuan yang ada sejak dulu sampai sekarang masih dapat dihitung berarti
manusia masih memiliki peluang yang sangar besar untuk memperoleh ilmu pengetahuan baru
sebanyak makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. Demikian pula karena teknologi bersifat
selalu mengiringi dan mengimbangi terhadap ilmu pengetahuan, maka jumlah teknologi yang
perlu ada juga tak dapat dihitung.

Al-Quran Sebagai Wujud Produk Saintek Allah SWT


Al-Quran merupakan produk Saintek Allah yang diturunkan kepada manusia untuk menuntun
manusia akan jalur-jalur riset yang perlu ditempuh, sehingga manusia memperoleh hasil yang
benar. Di sini fungsi al-Quran sebagai hudan memberikan kecerahan pada akal manusia,
sehingga manusia merasa lapang di hadapan Allah yang Maha Luas. Kebenaran hasil riset ini
dapat diukur dari kesesuaian antara akal dengan naql. Kerja akal yang sesuai dengan naql ini
dapat dikategorikan sebagai ibadah kepada Allah SWT dan sekaligus turut mengisi definisi
ijtihad dalam arti umum yang memiliki nilai yang sangat besar sebagaimana yang dikatakan oleh
Ali R.A.

Berpikir satu saat lebih baik daripada beribadah selama 1 tahun.

Oleh sebab itu, usaha terus menerus untuk mengkaji al-Quran perlu dilakukan dan bahkan
hukumnya menjadi fardlu 'ain bagi setiap ilmuwan yang akan meriset terhadap alam semesta,
menciptakan produk teknologi merupakan hasil kerja dari orang-orang yang taat kepada tata
tertib al-Quran. Al-Quran juga merupakan sumber permasalahan yang layak untuk diriset. Yang
dimaksud di sini bukan al-Qurannya itu sendiri yang diriset, namun permasalahan riset dapat saja
muncul setelah orang membaca dan mengkaji al-Quran. Metode ini termasuk jenis induktif.
Selain itu Islam juga mempersilakan kepada para periset untuk menggunakan metode deduktif
(yang sesungguhnya dalam ayat lain hal ini termasuk juga pada deduksi al-Quran). Oleh sebab
itu jika periset merupakan orang yang beriman maka tidak ada masalah untuk menggunakan
metode riset, apakah itu induktif atau deduktif.

Di atas dijelaskan bahwa al-Quran merupakan karya Allah. Saintek ini dalam tingkatannya dapat
dikategorikan sebagai teknologi tingkat I. Teknologi yang diciptakan manusia beriman
merupakan derivasi dari teknologi pertama dan disebut sebagai teknologi tingkat II. Ilmuwan
tidak beriman menciptakan alat teknologi, dan menempatkannya dalam urutan teknologi tingkat
I. Ini merupakan kekeliruan karena akan memberikan akibat lain pada model ilmuwan. Orang
yang tak beriman akan mengagungkan teknologi, bersikap arogan dan jika diteruskan akan
bermuara kepada penuhanan kepada diri sendiri. Jelaslah bahwa hasil teknologi yang demikian
itu tidak dapat dimasukkan dalam wilayah ibadah kepada Allah swT. Firman Allah dalam surat
al-A'raf (7) ayat 146:

Aku akan memalingkan orang-orang yang memalingkan diri di muka bumi tanpa alasan yang
benar dari ayat-ayat-Ku.

Berikut ini beberapa integrasi ayat-ayat al-Quran dalam ilmu Sains dan Teknologi:

Ilmu sains dan teknologi dimulai dengan pengembangan Budaya Baca (Iqra), kajilah Kitab
Bacaan al-Quran surah al-Alaq (96): 1-5
Al-Quran diturunkan untuk menjelaskan segala sesuatu (secara global), kajilah QS. ................
(Tibyanu li kulli syain)
Penciptaan langit dan bumi tidak main-main/ sia-sia, ada hikmah di antara keduanya, kajilah QS.
21:16, 38:27, 3:190-191.
Perintah mengadakan penelitian/mengamati apa yang ada di langit dan di bumi, kajilah QS.
Yunus (10):101.
Ekosistem alam rusak akibat perbuatan manusia QS. 30:40, ada yang membantah tentang
(keesaan) Allah QS. 31:20.
Al-Quran mendorong saintis dan teknokrat untuk meneliti, mengamati dan menemukan suatu
yang belum pernah ditemukan para ahli sebelumnya, QS. 18:109, 50:6.

Fisika: QS. 13:12, 10:5 kilat, cahaya, sinar dan hisab

Perkapalan: QS. 17:66-67; 42:32-34; 45:12

Kelautan QS. 55:19-20; 25:53; 10:22; 38:37; 52:6; 35:12; 24:40; 82:3; 81:6

Awan/ meteorologi& geofisika QS. 2:164

Geografi/geologi QS. 13:3; 21:31; 74:17; 88:19-20; 27:88

Luar angkasa QS. 55:33; 71:15; 6:125.

Teori Big Bang QS. 21:30

Teori Atom QS. 10:61

Embriologi QS. 23:14; 39:6; 52:6

Biologi Laut: -Bangkainya pun halal QS. 5:96, -Ikan QS. 20:77

Orang yang berilmu dapat memahami perumpamaan-perumpamaan dari Allah QS. 29:43.

Astrologi QS. 15:16-18; 85:1; 86:3; 6:97


Pertanian QS. 7:57; 87:2-5; 6:59

Gravitasi QS. 22:65

Perikanan QS. 16:14

Pengairan QS. 67:30; 23:18

Farmasi/obat-obatan QS. 16:68-69

Peternakan QS. 16:66; 24:45

Penciptaan langit tujuh lapis dan seimbang QS. 67:3-4

Penciptaan segala sesuatu dan pertumbuhannya dengan ukuran-ukuran yang tepat QS.
25:2; 15:19

Setelah mempelajari/ mendapatkan ilmu, mengucapkan AlhamdulilLah QS. 27:15

Mengkaji Saintek adalah Mengaji


Jika mendengar istilah mengaji maka akan terbayang oleh kita adanya banyak anak-anak kecil
yang setiap hari pergi ke seorang ustadz, membaca Al-Quran atau belajar ilmu-ilmu agama di
hadapannya dalam suasana yang menyejukkan, dan membawa kerinduan untuk dapat
melaksanakannya secara kontinyu. Anak-anak selalu taat kepada ustadznya dan sampai besar
anak-anak ini akan selalu mengenangnya.

Al-Quran merupakan representasi (wakilan) dari alam semesata beserta isinya. Jika orang
membaca al-Quran secara tekstual saja telah dikategorikan mengaji, maka membaca al-Quran
secara kontekstual dengan cara mempelajari kandungan-kandungan al-Quran, yang ditopang
dengan beberapa literatur pendukung dan ditinjau dari beberapa disiplin ilmu, adalah suatu hal
yang lebih layak bahwa demikian itu disebut pula sebagai mengaji. Oleh karena itu, baginya
berhak memperoleh pahala dari Allah. Demikian pula bagi orang yang menerjemahkan ilmu
pengetahuan itu ke dalam produk teknologi atau membuat karya nyata, maka ia telah melakukan
amal shaleh dan baginya berhak memperoleh pahala dari Allah SWT, sebagaimana firman-Nya
dalam surat al-Zalzalah (99) ayat 7:

Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, maka dia akan melihatnya.

Teknologi dalam Islam bukan tujuan, tetapi sebagai alat yang digunakan untuk meneropong
terhadap ayat-ayat Allah. Semakin maju teknologi, semakin banyak informasi yang diperoleh.

Penemuan-penemuan baru akan semakin membantu kepada orang Islam untuk lebih mudah
mengagungkan Allah sehingga baginya benar-benar bahwa Allah itu Maha Besar dan sebaliknya
manusia merupakan makhluk yang amat kecil. Dengan demikian, diharapkan akan semakin
memperbesar peran manusia sebagai khalifah Allah di permukaan bumi yakni memakmurkan
bumi dan mengusahakan kesejahteraan bagi segenap penghuni bumi. Hasil riset yang demikian
ini akan melampaui hasil riset yang tidak mendasarkan pada filosofi mengaji.

Landasan Filosofi Dalam Saintek


Dari sisi ilmu pengetahuan, maka al-Quran merupakan peletak landasan filosofi manusia dalam
memandang dan memahami alam semesta. AI-Quran merupakan rumus (formula) baku dan alam
semesta dengan segala perubahannya merupakan persoalan yang layak dan perlu dijawab.

Al-Quran merupakan kamus alam semesta. Solusi tentang teka-teki alam semesta akan
terselesaikan dengan benar jika digunakan formula yang tepat yaitu al-Quran. Dengan demikian
ayat-ayat kauniyah dan ayat-ayat quraniyah akan berjalan secara pararel dan seimbang. Ilmu
pengetahuan seperti ini jika menjelma menjadi teknologi maka akan menjadikan teknologi itu
berbasiskan al-Quran atau teknologi yang quranik. Metode seperti ini disebut induksi al- Quran.

Pada kondisi yang lain, tidak menutup kemungkinan bahwa dengan melalui proses deduksi yaitu
pengamatan terhadap alam semesta, maka akan dihasilkan kesimpulan yang mengarah kebenaran
al-Quran.

Banyak ayat-ayat al-Quran yang menyinggung rentang pengembangan Iptek. seperti wahyu
pertama menyuruh manusia untuk membaca, menulis, melakukan penelitian dengan dilandasi
iman dan akhlak yang mulia.

Selanjutnya mengenai perintah untuk melakukan penelitian (suatu kegiatan yang sangat penting
di dalam pengembangan sains), secara umum dapat dilihat antara Iain dalam firman-Nya pada
surat Yunus, ayat 101:
"Katakanlah Muhammad: Lakukanlah nazhor (penelitian menggunakan metode ilmiah).
Mengenai apa-apa yang ada di langit dan di bumi."

Sedangkan yang lebih rinci dibaca dalam surar al-Ghosyiyah, ayat 17-20:
"Apakah mereka tidak memperhatikan (melakukan nazhor) onta, bagaimana ia diciptakan. Dan
di langit, bagaimana ia ditinggikan. Dan gunung, bagaimana ia ditancapkan. Dan bumi,
bagaimana ia dihamparkan."

Menurut Prof. A. Baiquni dengan diikutinya perintah dan petunjuk al-Quran ini, maka muncullah
di lingkungan ummat Islam suatu kegiatan observasional yang disertai dengan pengukuran
sehingga ilmu tidak lagi bersifat kontemplatif belaka, seperti yang berkembang di lingkungan
bangsa Yunani melainkan mempunyai ciri empiris sehingga tersusunlah dasar-dasar sains.
Penerapan metode ilmiah ini, yang terdiri atas pengukuran teliti pada observasi dan penggunaan
pertimbangan yang rasional, telah mengubah astrologi menjadi astonomi. Karena itu telah
menjadi kebiasaan para pakar untuk menulis hasil penelitiannya dan menguji penelitian orang
lain, sehingga tersusunlah himpunan rasionalitas kolektif insani yang dikenal sebagai sains (ilmu
pengetahuan).

Beberapa contoh lain ayat-ayat yang berkenaan dengan sains, seperti pada surat Yasin, ayat 36 :
"Maha suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari pada yang
ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri maupun dari apa yang tidak (belum) mereka
ketahui."

Dari surah Yasin ini dinyatakan bahwa Allah SWT menciptakan makhluk-Nya secara berpasang-
pasangan, seperti ada siang dan malam (QS. Ali Imran: 190), positif dan negatif, wanita dan pria
sampai pada makhluk elementer seperti elektron yang bermuatan negatif, dan positron yang
bermuatan positif. Terjadinya pasangan elektron dan positron, yang di dalam fisika inti dikenal
dengan pembentukan pasangan ion (ion pair production) di mana peristiwa ini diterangkan
apabila radiasi gelombang elektron magnetik yang mempunyai tenaga di atas atau sama dengan
1.02 Mev mendekati inti atom suatu materi, maka tiba-tiba radiasi tersebut lenyap dan kemudian
muncullah elektron dan positron yang berhenti atau bergerak dengan kecepatan yang besarnya
tergantung dari tenaga radiasi yang datang mendekati inti atom tersebut. Akhir dari ayat ini
berbunyi : Dan dari apa yang mereka belum ketahui, dapat diartikan sebagai perintah untuk
melakukan penelitian, karena dengan melakukan penelitian hal-hal yang tadinya belum
terungkap menjadi terungkap.

Mengenai ciptaan yang berpasang-pasang ini juga dapat dilihat pada surat adz-Dzariyat, ayat 49:
Dan dari segala sesuatu Kami (Allah) ciptakan berpasang-pasangan agar supaya kamu ingat
(akan kekuasaan dan kebenaran AIIah).

Kemudian dalam surat al-Mulk, ayat 3 dan 4, Allah berfirman:


(Allah) yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-Iapis. Kamu sekali-kali tidak akan melihat
pada ciptaan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka ulangilah pandangan-mu
adalah kamu melihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya
penglihatan-mu akan kembali kepada-mu dengan tidak menemukan sesuatu yang cacat dan
penglihatan-mu itupun dalam keadaan payah.

Di dalam kedua ayat ini dan hukum-hukum yang diletakkannya dan yang dikenal dengan
sunnatullah itu. Di situ dapat disimpulkan bahwa alam semesta ini sangat kokoh, teratur rapi dan
harmonis serta seimbang.

Orang yang menguasai Iptek akan dengan mudah memahami bahwa benda-benda langit tersebut
saling bergerak. Isaac Newton dan Kepler, yang bukan Muslim, yang justru mengemukakan
orang dengan mudah memahami dan menerangkan sunnatullah ini. Dengan kemurahan-Nya,
Allah berjanji tidak akan mengubah-ubah sunnatullah tersebut dengan Firman-Nya:
"Sebagai sunnatullah yang telah berlalu semenjak dahulu kala, kamu sekali-kali tidak akan
mendapatkan perubahan bagi sunnatullah itu." (QS. al-Ahzab: 62)

Dengan sunnatullah yang tidak berubah-ubah itu maka memberi kesempatan dan kemudahan
bagi manusia untuk mempelajari dan memanfaatkannya.

Tentang benda-benda langit yang selalu bergerak akan membawa pada suatu teori jagad raya
yang berkembang (Expanding Universe). Allah berfirman dalam surat adz-Dzariat, ayat 47:
"Dan langit itu Kami (Allah) bangun dengan kekuatan dan sungguh Kami (Allah)
mengembangkannya."

Kemudian dalam surat al-Hijr, ayat 16, Allah berfirman:


"Dan sungguh telah Kami (AIIah ciptakan di langit galaksi-galaksi, dan Kami (Allah) hiasi langit
tersebut bagi orang yang memandangnya (melakukan nazhor)."

Di jagad raya ini berisi bermilyar-milyar galaksi. Orang menemukan angka 100 milyar galaksi,
dan masing-masing galaksi berisi 100 milyar bintang (matahari kita merupakan satu dari 100
milyar bintang tersebut). Bila diamati dengan teleskop yang paling mutakhir, galaksi-galaksi
tersebut bergerak saling menjauhi satu sama lain dengan kecepatan yang tinggi. Makin jauh dari
bumi, galaksi tersebut bergerak dengan kecepatan yang makin tinggi pula.

Kemudian dalam surat al-Baqarah, ayat 74, Allah berfirman:


Dan diantaranya (batu tersebut) ada yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah.

Di sini takut kepada AIIah dapat diartikan sebagai tunduk kepada hukum-hukum Allah atau
sunnatullah. Ayat ini mirip dengan ayat Kauniyah yang dialami oleh Isacc Newton pada abad ke-
I7 yaitu ketika Newton kejatuhan buah apel waktu duduk di bawah pohon apel. Newton berpikir
mengapa buah apel ini meluncur ke bawah, tidak ke samping atau ke atas. Dari berpikirnya itu
kemudian diketemukan hukum gravitasi yang menyebabkan semua benda di bumi ini memiliki
berat. Karena yang menemukan hukum gravitasi ini adalah Newton, maka sebagai
penghormatan, hukum gravitasi ini dinamakan Hukum Gravitasi Newton.

Al-Quran Sebagai Prediktor


Beberapa ayat al-Quran menyatakan ramalannya kejadian pada masa yang akan datang baik
masa yang jauh maupun masa yang dekat, yang sebagian besar merupakan mata rantai sebab
akibat (kausalitas). Oleh sebab itu jika sebab ini yang merupakan data-data dapat dirunut oleh
manusia secara komprehensif, maka akibat yang ditimbulkan kelak akan dapat diketahui sebelum
terjadi dengan intensitas keyakinan yang cukup tinggi. Berbeda dengan keyakinan yang dimiliki
oleh orang awam yang tidak disertai dengan data-data. Dari sini, manusia dapat menghindarkan
diri dari akibat, jika rentetan sebab itu mengarah kepada akibat jelek dan menyongsong akibat
rentetan sebab itu mengarah kepada akibat yang baik. Jika akibat terjadi pada masa yang dekat
dari sebab, maka disebut ekstrapolasi. Bila terjadi pada masa yang jauh dari sebab, maka disebut
prediksi, sebagai contoh:
Kerusakan di muka bumi terjadi akibat ulah manusia. (Surat ar-Rum 30: 41)
Kisah Nabi Yusuf menganjurkan kepada kaumnya untuk menanam jagung dalam masa 7 tahun
sebagai cadangan pada masa paceklik. (Surat Yusuf 12: 47 -48).
Surga sebagai balasan bagi orang yang beramal saleh dan neraka merupakan balasan bagi orang
yang beramal jahat. (Surat al-Bayyinah 98: 6, 8)

Al-Quran Sebagai Sumber Motivasi


Al-Quran mendorong kepada manusia untuk melakukan penjelajahan angkasa luar dan di bumi.
Di dalam surat ar-Rahman, ayat 33, Allah berfirman :
"Wahai sekumpulan Jin dan manusia apabila kamu ingin menembus langit dan bumi maka
tembuslah dan kamu tidak mampu menembusnya kecuali dengan sulthon."

Sahirul Alim memberikan gambaran tentang sulthon ini, yaitu ketika USA meluncurkan Apollo
II untuk mendarat di bulan, sebagai berikut: Roket pengangkat dari bumi diberi nama Saturnus V,
bertingkat tiga booster yang besar. Tingkat pertamanya saja mempunyai 5 mesin yang bekerja
dengan 160 juta daya kuda selama 2 menit 40 detik. Apollo II secara keseluruhan mempunyai 8
juta onderdil kerja, 91 mesin dan jika diisi dengan bahan bakar akan mencapai berat 3.100 ton.
Apollo II ini diciptakan oleh 300.000 (tiga ratus ribu) orang ahli USA dan dibuat oleh 20.000
pabrik USA.

Tentang penjelajahan di bumi Allah berfirman dalam surat Yusuf ayat 109 :
"Apakah mereka tidak melakukan perjalanan di bumi."

"Apakah mereka tidak memperhatikan bumi? Berapa banyak Kami turunkan di bumi itu aneka
ragam tumbuhan yang baik? (QS. as-Syu'ara (26):7)"

Semuanya itu jika manusia melakukannya, maka akan memperoleh balasan berupa kemanfaatan-
kemanfaatan untuk kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

Al-Quran Merupakan Ujud Simplikasi (Penyederhanaan)


Para ilmuwan bidang sains telah sadar dan paham benar bahwa alam semesta ini membentuk
struktur yang sangat teratur, dan bergerak dengan teratur. Keteraturan gerak alam semesta ini
akan lebih memudahkan manusia untuk menyederhanakan fenomena-fenomena yang terkait
dengannya ke dalam bahasa ilmu pengetahuan (matematika, fisika, kimia, biologi dan lain-lain).
Dengan demikian sesungguhnya manusia telah membuat operator yang sederhana namun mampu
mewakili peristiwa yang terjadi di alam semesta.

Jika dikatakan bahwa dunia sekarang ini bertambah semrawut, ini sangat boleh jadi karena
pandangan manusia tentang dunia ini mengalami bias, sehingga manusia dengan kegiatannya
dimaksudkan untuk lebih menata dunia tetapi yang terjadi, malah menambah kesemrawutan
dunia. Oleh sebab itu orang Islam dalam memasuki era globalisasi, tak perlu terkejut, hilang
kontrol dan tidak siap, karena dengan modal selalu berusaha menyederhanakan persoalan, tidak
mempersulit persoalan, maka akan mudah memperoleh penyelesaian. Demikian pula dengan
upaya untuk meraih teknologi tinggi (high tech) juga tidak perlu merasa tidak mampu, insya
Allah. Dengan semangat tinggi dan tidak menganggap bahwa high tech merupakan sesuatu yang
mustahil untuk dicapai, maka high tech akan dapat diraih. Konsep penyederhanaan persoalan
juga akan memberikan rumusan bahwa semua benda di alam ini berasal dari zat yang paling
sederhana yaitu al-Ahad akan kembali kepada al-Ahad. Inilah jaminan bahwa siapapun orang
yang meriset alam semesta dengan mengikuti rumusan al-Quran, maka akan memiliki tauhid
yang tinggi.

Contoh lain penyederhanaan tentang kehidupan dunia adalah bahwa secara umum sifat
kehidupan dunia kita ini digambarkan jelas dan tepat sekali oleh Allah sendiri dalam firmanNya
dalam surat Yunus ayat 24:
"Bahwasanya perumpamaan kehidupan dunia itu adalah seperti air hujan yang Kami turunkan
dari langit, lalu bercampur dengan tumbuh-tumbuhan bumi sehingga berkembang subur,
diantaranya ada yang dimakan manusia atau binatang ternak. Hingga apabila bumi telah
sempurna keindahannya dan memakai pula perhiasannya, dan penduduknya mengira, bahwa
mereka telah menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab kami pada waktu malam atau
siang, lalu kami jadikan bumi itu seperti ladang padi yang sudah dituai, seakan-akan belum
pernah ada yang tumbuh kemarinnya. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan
Kami bagi orang-orang yang sungguh-sungguh berpikir."

Al-Quran Sebagai Sumber Etika Pengembangan Saintek


Pada Teknologi harus terkandung muatan etika yang selalu menyertai hasil teknologi pada saat
akan diterapkan. Sungguhpun hebat hasil teknologi, namun jika diniatkan untuk menghancurkan
sesama manusia, menghancurkan lingkungan, maka sangat dilarang di dalam Islam. Jadi
teknologi bukan merupakan sesuatu yang bebas nilai. Demikian pula penyalahgunaan teknologi
merupakan tindakan zhalim yang tidak patut untuk dilanjutkan. Oleh sebab itu teknologi harus
dapat dimanfaatkan baik langsung ataupun tak langsung untuk membantu mendapatkan
kemudahan, amar ma'ruf nahi munkar. Dan bukan untuk merusak, sehingga menimbulkan
bencana, sebagaimana firman-Nya dalam surat al-Qoshosh: 77.

"Dan raihlah apa yang dianugrahhan Allah kepadamu untuk kebahagiaan kampung akhirat,
tetapi jangan sekali-kali kamu mengabaikan nasibmu di dunia. Dan berbuat baiklah sebagaimana
Allah telah berbuat baik kepadamu. Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi,
sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang yang berbuat kerusakan."

Fungsi Al-Quran Sebagai Sumber Kebenaran llmiah


Allah berfirman dalam al-Quran surat al-Isra (17) ayat 105 sebagai berikut:
"Dan Kami turunkan al-Quran itu dengan sebenar-benarnya dan aI-Quran itu telah dengan
membawa kebenaran. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita
gembira dan pemberi peringatan."

"Dan sungguh kami telah satu kitab (al-Quran) kepada mereka yang kami telah mejelaskannya
atas dasar ilmu kami , menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. al-
Araaf (7): 52)."

Dari dua ayat terakhir yang penulis sampaikan di atas dapat ditarik satu kesimpulan yang sangat
penting, yaitu bahwa al-Quran itu bagi kita adalah sumber kebenaran ilmiah yang terpercaya dan
sempurna.

Berbicara tentang sumber kebenaran ilmiah, maka untuk melengkapinya dengan hal-hal yang
lebih detail, orang harus menggunakan sumber/ rujukan yang kedua yaitu Hadits Nabi
Muhammad SAW. atau as-Sunnah. Adapun as-Sunnah ini tentunya wahyu ilahi juga tetapi
susunan redaksinya berasal dari Nabi SAW. sendiri. Susunan atau Hadits yang sahih itu juga
merupakan sumber kebenaran ilmiah yang dijamin oleh firman Allah dalam surat Fathir ayat (35)
ayat 24:
"Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran, sebagai pembawa berita
gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umatpun melainkan sebagai
pembawa berita gembira dan pemberi peringatan."

Sumber kebenaran ilmiah yang pertama adalah al-Quran, dan yang kedua yaitu as-Sunnah.
Namun harus diingat pula bahwa masih ada sumber yang ketiga yaitu alam semesta, atau
al-Alamin, atau dengan kata yang lebih pendek dan lebih mudah diucapkan, sebut saja al-Kaun
atau Sunnatullah. Sumber kebenaran ilmiah yang ketiga ini tentunya tidak kalah pentingnya
dengan yang pertama dan yang kedua sehingga tidak boleh diabaikan bahkan harus dipelajari,
ditafakkurkan, diobservasi, dan diteliti serta dinalari cermat, akurat dan seksama sebagaimana
pula sikap kita terhadap al-Quran dan as-Sunnah. Al-Kaun sebagai sumber ketiga akan
memberikan kelengkapan yang detail bagi pemahaman dan penafsiran al-Quran dan as-Sunnah.
Jaminan Allah bagi keshahihan sumber yang ketiga atau al-Kaum terdapat pula dalam al-Quran
itu sendiri yaitu firman Allah dalam surat ad-Dukhan (44) ayat 38 dan 39 :
"Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantaranya dengan bermain-
main. Kami tidak menciptakan keduanya itu melainkan. Dengan membawa kebenaran (dan
tujuan yang benar), tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui."

Ketiga sumber motivator ummat Islam yaitu al-Quran, as-Sunnah dan Sunnatullah/ al-Kaun
(alam semesta atau al-'Alamin) yang bersifat komplementer atau saling melengkapi dan saling
menguatkan satu sama lain. Tiga sumber kebenaran ilmiah, atau tiga sumber Islam itu berarti
pula sebagai sumber informasi ilmu dan hukum yang lengkap dan benar.

Ketahuilah bahwa Islam adalah agama Allah yang serba benar dan serba ilmiah sehingga
selayaknya pula tidak dogmatik. Dogma itu adalah pendapat manusia yang tidak berpijak pada
tanda bukti kebenaran, jadi tanpa burhan atau hujjah yang haq. Islam/ al-Quran menolak dogma
dan menyatakan bahwa tidak ada dogma dalam agama Alah seperti firman-Nya dalam surat al-
Baqarah (2) ayat 256 :
Tidak ada dogma (paksaan) dalam agama (Islam) ini, sesungguhnya telah jelas berbeda petunjuk
yang benar daripada yang sesat.

Allah al-Haqqu mewajibkan kepada kita semua agar setiap butir kebenaran yang kita peroleh itu
disertai dengan tanda bukti kebenarannya. Tanda bukti kebenaran itu dalam al-Quran disebutkan
burhan, atau hujjah , atau ayat, atau bayyinah. Kadang-kadang disebutkan dalil dalam bahasa
sehari-hari di kalangan para ulama, Allah berfirman dalam surah An Naml (27) ayat 64:
"Tunjukkanlah burhanmu, jika kamu memang benar."

Supaya burhan itu terjamin kebenarannya maka hendaknya diambil dari tiga sumber Islam
tersebut dengan menggunakan akal sehat yang terlatih dan ahli. Dengan demikian maka kita akan
mengenal tiga macam burhan, yaitu Qurani, Burhan Sunnai dan Burhan Kauni.

Segala bidang ilmu yang dipelajari manusia, yang biasanya dibagi menjadi empat kelompok
besar yaitu syariat agama (lslam), sains, teknologi, dan seni (art), hendaknya ditegakkan atas tiga
macam burhan itu, jika ingin terjamin kebenarannya. Dengan demikian maka empat kelompok
ilmu itu akan terlihat menyatu dan terpadu menjadi satu kesatuan ilmu yang benar dan utuh
(lengkap), katakanlah menjadi integrated knowledge atau ilmu terpadu yang sangat diperlukan
oleh seluruh umat manusia. Seluruh ilmu manusia itu akan menjadi Islami dan itulah ilmu yang
benar, yang akan membantu menjawab dan menyelesaikan setiap masalah-masalah berikutnya
dalam usaha manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya pasti dapat dipecahkan secara
sukses dengan menggunakan metode pendekatan terpadu, yaitu aplikasi dari ilmu terpadu itu.
Konsepsi tersebut kami yakin sangat penting dan bersifat fundamental karena akan membuahkan
kesenangan pikiran (Unifornity of Thaught) dalam diri kita umat yang beriman ini. Dengan
konsepsi pengetahuan terpadu itu, secara otomatis ide sekularisasi akan tertutup rapat-rapat
sehingga tidak ada jalan untuk masuk ke dalam alam pikiran ummat Islam. Tidak hanya itu, yang
lebih penting bagi kita adalah bahwa kita memiliki identitas kita yang sangat mengagungkan
yaitu celupan Allah (shibghatullah) seperti firman Allah dalam surat al-Baqarah (2) ayat 138 :
"Shibghah (celupan) Allah, dan siapakah yang lebih baih celupannya daripada celupan Allah?
Dan hanya kepada-Nya kami menyembah."

Penutup
Upaya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbasis al-Quran
merupakan tantangan yang cukup berat sekaligus menarik untuk ditekuni al-Quran telah
memberikan prinsip utama untuk meriset alam semesta, memberikan motivasi kepada manusia
untuk melakukan riset, memberikan kode etik teknologi dan bahkan memberikan peluang yang
sangat besar untuk melakukan loncatan teknologi. Seharusnya pekerjaan yang demikian ini
merupakan pekerjaan yang sangat menarik karena selain dijanjikan kesuksesan di dunia juga
kesuksesan di akhirat dan surgalah sebagai balasannya.

Rangkuman
Ilmu pengetahuan atau sains adalah ilmu pengetahuan kealaman (natural sciences). lmu
pengetahuan kealaman dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu: Life Sciences ilmu pengetahuan
mengenai makhluk hidup di alam dan Physical Sciences ilmu pengetahuan mengenai suatu benda
mati di alam.

Teknologi adalah ilmu pengetahuan tentang penerapan ilmu pengetahuan untuk memenuhi suatu
tujuan.

Obyek ilmu pengetahuan adalah semua makhluk Allah di alam semesta ini. OIeh karenanya
obyek ilmu pengetahuan sangat luas seluas jumlah makhluk Allah.

Al-Quran merupakan produk karya Allah yang diwahyukan untuk menuntun manusia dalam
segala karyanya termasuk dalam proses karya ilmiah agar memperoleh hasil yang benar yang
sesuai akal dan naql.

Dengan demikian al-Quran sebagai sumber ajaran Islam yang pertama dan utama dalam
kaitannya dengan saintek berfungsi sebagai berikut :

Sebagai landasan filosofi dalam ber-Saintek.

Sebagai Prediktor terhadap kejadian di masa mendatang

Sebagai sumber motivasi.

Merupakan ujud Simplikasi (penyederhanaan) makhluk Allah dan seluruh perubahannya


di alam raya ini.

Sebagai sumber etika pengembangan Saintek.

Sebagai sumber kebenaran ilmiah.


Pengetahuan Al-Qur'an
Semua yang telah kita pelajari sejauh ini memperlihatkan kita akan satu kenyataan pasti: Al
Qur'an adalah kitab yang di dalamnya berisi berita yang kesemuanya terbukti benar. Fakta-fakta
ilmiah serta berita mengenai peristiwa masa depan, yang tak mungkin dapat diketahui di masa
itu, dinyatakan dalam ayat-ayatnya. Mustahil informasi ini dapat diketahui dengan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi masa itu. Ini merupakan bukti nyata bahwa Al Qur'an bukanlah
perkataan manusia.

Al Qur'an adalah kalam Allah Yang Maha Kuasa, Pencipta segala sesuatu dari ketiadaan. Dialah
Tuhan yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu. Dalam sebuah ayat, Allah menyatakan dalam Al
Qur'an "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ? Kalau kiranya Al Qur'an itu
bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya." (Al
Qur'an, 4:82) Tidak hanya kitab ini bebas dari segala pertentangan, akan tetapi setiap penggal
informasi yang dikandung Al Qur'an semakin mengungkapkan keajaiban kitab suci ini hari demi
hari.

Apa yang menjadi kewajiban manusia adalah untuk berpegang teguh pada kitab suci yang Allah
turunkan ini, dan menerimanya sebagai satu-satunya petunjuk hidup. Dalam salah satu ayat,
Allah menyeru kita:

"Dan Al Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan
bertakwalah agar kamu diberi rahmat." (Al Qur'an, 6:155)

Dalam beberapa ayat-Nya yang lain, Allah menegaskan:

"Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin
(beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir." (Al Qur'an,
18:29)

"Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan,
maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya." (Al Qur'an, 80:11-12)

MATEMATIKA DALAM ISLAM

BILANGAN BINER DALAM ALQURAN

Angka dalam bilangn biner yaitu 0 dan 1 (nol dan satu), konsep ini akan saya
bawa ke dalam kaedah islam yaitu tentang keesaan Allah seperti tertera pada kata-
kata yang sering di ucapkan kaum muslim yaitu syahadat.
Makna La Ilaha illallah berkaitan dengan angka satu dan nol:
La = tidak

Illah = yang disembah,

illallah = kecualli Allah

tidak ada Tuhan = 0


selain Allah = 1
tidak ada Tuhan melainkan Allah;
0 = 1 Allah
Allah = 1 (bilangan syahadat atau kode keesaan Allah)

Angka 1 melambangkan keber-ada-an, keabadian, ke-Esaan, lambang ke-


Tuhanan, sedangkan 0 adalah lambang ketiadaan, kelemahan, kefana-
an,kesementaraan, lambang seorang hamba. Angka 0 ini menjadi bernilai tinggi
manakala dia dekat dengan angka 1, namun apabila angka 0 ini jauh dengan angka
1 apalagi kalau dia berdiri sendiri maka dia tidak mempunyai nilai, walaupun kita
tulis besar-besar. Paling-paling kita sebut dengan "big-zero".

Seperti dalam Alquran di Jelaskan

Al Hasyr (59)














Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha
Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha
Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari
apa yang mereka persekutukan.

Thaahaa (20)






Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka
sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.

Al Ikhlash ayat 1

Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.

Angka 1 dan 0 juga di gunakan pada konsep seven segment

Seven Segment

Seven Segment adalah suatu segmentasi yang digunakan menampilkan angka.


Seven segment ini tersusun atas 7 batang led yang disusun membentuk angka 8
dengan menggunakan huruf a s/d g yang disebut dot matrix. Setiap segmen ini
terdiri satu Light Emitting Diode (LED). Prinsip kerja seven segment ialah input biner
pada switch dikonversikan masuk ke dalam decoder, baru kemudian decoder
mengkonversi bilangan biner tersebut menjadi decimal, yang nantinya akan
ditampilkan pada seven segment.

Gambar di bawah ini, menunjukan bagaimana seven segment dan menampilkan


bilangan SATU (1) dan NOL (0) dalam bentuk decimal.

Lalu bagaimana konsep diatas bisa ditemukan oleh para ahli Al Jabar yang
berlandaskan Al Quran ?!

Munculan angka apapun jenis Seven Segment yang digunakan pada dasarnya tetap
membutuhkan SATU dan NOL.

Untuk angka (liat gambar seven segment diatas) SATU (1) maka satu sisi yang aktif
dengan 2 segment yaitu b dan c.
Untuk angka NOL (0) maka empat sisi yang aktif dengan 6 segment yaitu a,b,c,d,e
dan f.

(sehingga muncul 0 =1 =2 =3 = 4==7=9 , yang jadi point of view adalah


bilangan yang tertera pada led display )

Seven Segment dalam nash Al Quran dan Al Hadits

Wa qala Allahu taala :








Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca
berulang-ulang dan Al Quran yang agung. (al-Hijr : 87)

Rasulullah shallallahu alaihi wa salam pernah bersabda :

( { } .
)
Alhamdulillahi rabbil alamin (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam) (Surat
al-Fatihah) adalah as-Sabul Matsani (tujuh ayat yang di baca berulang-ulang) dan
al-Quran yang Agung yang diberikan kepadaku. (Hadits Riyawat al-Bukhari).

Kesimpulan : bahwa kita sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang tidak memiliki
apapun (0) di dunia ini dan kebesaran itu hanya milik ALLAH SWT dan hanya satu
(1) yang ESA. Marilah kita sebagai makhluk yang tidak mempunyai apa-apa,
bertakwalah dan beriman kepada-NYA. Semoga selalu diberi rahmat dan hidayahny.
KESEIMBANGAN BENTUK TUBUH KITA

(SIMETRI)

Istilah simetri diturunkan dari kata bahasa Greek,symmetria yang berarti diukur
bersama/measured together. Suatu objek dikatakan simetri bila satu bagian
(satu sisi) darinya adalah sama atau sebagaimana bagian lainnya

Contoh keseimbangantubuh pada hewan :

Simetri di atas termasuk simetri refleksi (pencerminan), simetri refleksi


(pencerminan) adalah operasi mencerminkan objek pada sebuah garis
sebagai bidang cermin.
Allah menciptakan segala sesuatu berdasarkan keseimbangan, dalam Al-Quran
Surat Al Infithar : 6 - 8 dijelaskan :

6. Hai manusia, Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka)


terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah.

7. yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan


menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang,

8. dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.

Maksud dan kandungan ayat diatas bahwasanya Allah Swt menciptakan


manusia adalah dengan maksud dan tujuan yang mengandung hikmah. Poin
penting adalah tidaklah maksud dan tujuan tersebut kecuali untuk kesempurnaan
makhluk tidaklah bagi kesempurnaan zat-Nya (Allah Swt). Oleh karenanya, tujuan
dari penciptaan, menyampaikan pada semua makhluk-Nya akan kesempurnaannya,
tanpa manfaat bagi-Nya sehingga tidaklah menjadikan perbuatan-Nya sia-sia.

Dan manusia akan meraih kesempurnaan dirinya melalui jalan ibadah dan
beramal, dan di dalam ibadah dan amal itu sendiri mengandung sifat
kesempurnaan, dan kesempurnaan ini akan dicapai manusia setelah kematian
menjemputnya. Yang merupakan kehidupan yang terbaik dari sisi jasmani dan
rohani. Dengan kata lain, dunia tempat bercocok tanam dan akhirat tempat
memetik hasilnya.
KESEIMBANGAN CIPTAAN ALLAH SWT

(BILANGAN NOL)

Pernyataan matematika :

1. ab=0a=b

a dan b menunjukkan sama, sama diartikan sebagai keseimbangan ciptaan Allah


Swt.

2. a + b = 0 b = - a, menunjukkan invers atau lawan dari a. Diartikan sebagai


ciptaan Allah yang saling berpasangan (berlawanan jenis).

Allah menciptakan segala sesuatunya berdasarkan keseimbangan. Firman Allah


Swt :

Artinya : Hai manusia, apakah yang Telah memperdayakan kamu (berbuat


durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah. Yang Telah menciptakan kamu
lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang
(QS. Al Infithar : 6-7)

Artinya : Yang Telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak
melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.
Maka Lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?
(QS. Al Mulk : 3)

Untuk keseimbangan kelangsungan kehidupan makhluk ciptaan Allah, Allah


menciptakan segala sesuatunya berpasang-pasangan (berlawanan jenis),
diantaranya : laki-laki dan perempuan, daratan dan lautan. Allah berfirman :

Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan


untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang berfikir (QS. Ar Ruum : 21)

Seorang peneliti Muslim Dr. Tariq Al-Suwaidan menemukan data menakjubkan


tentang Alquran. Terlihat bahwa ada keteraturan dari kata yang ada dalam Alquran.
Banyak kata yang saling berlawanan dalam Alquran adalah sama. Menunjukkan
bahwa adanya keseimbangan ciptaan Allah Swt. Subhanallah..

Banyak kata
No Kata arti
dalam Al Quran

1 Al Malaikah Lautan 88

2 As Shayateen Daratan 88

3 Al Rajul Laki-laki 24

4 Al Marha Perempua
24
n

(Al Quran) Ini adalah penjelasan yang Sempurna bagi manusia, dan supaya mereka
diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya dia
adalah Tuhan yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil
pelajaran.

(QS. Ibrahim : 52)


KEISTIMEWAAN ANGKA GANJIL

Angka ganjil adalah angka yang tidak habis dibagi dua. Angka ganjil termasuk
angka yang menarik dan istimewa, terbukti dari beberapa hal penting yang terjadi
pada angka ganjil. Beberapa contoh hal yang terjadi pada angka ganjil diantaranya
adalah:

1. Sholat witir yang biasa dilakukan tiga rakaat

2. Tarawih yang menurut para ulama dilakukan 20 rakaat, ternyata diakhiri


dengan witir. Begitu juga mereka yang melakukan tarawih 8 rakaat, mereka-
pun meng-ahirinya dengan witir.

3. Ketika Nabi hijrah ke Madinah, pada bulan puasa, beliau berperang dengan
kelompok orang-orang kafir Makkah. Jumlah pasukan Nabi Saw tidak banyak,
hanya 113. Angka ini sangat menarik, karena jumlahnya gajil.

4. Peperangan itu terjadi tepat pada tanggal 17 hari jumat bulan Ramadhan
(tanggal gajil). Pertempuran itu dimenangkan oleh kaum muslimin dalam
tempo tidak terlalu lama.

5. Malam Lailatul Qodar yang terjadi pada sepuluh hari terakhir di bulan
Ramadhan di malam ganjil. Pada malam malam tersebut, biasanya penduduk
Arab berbondong-bondong menuju Makkah guna menyambut detik-detik
turunnya al-Quran (Lailatul Qodar). Bukan hanya di Arab, disebagian pelosok
Negeri, masjid-masjid penuh dengan jamaah tarawih, sedangkan tangal
genap banyak yang absen, karena di anggab bukan malam yang sakral.

6. Jumlah rakaat sholat lima waktu yang berjumlah 17 rakaat.

7. Asmaul husnah yang berjumlah 99

8. Aqiqoh lebih afdhal dilakukan pada hari ke-7 setelah hari kelahiran bayi
walapun bila dilakukan pada hari lainnya diperbolehkan
9. Allah SWT juga menciptakan langit dan bumi tujuh lapis.

10.Allah juga menjadikan hari ada tujuh dalam sepekan.

11.Neraka Jahannam ada tujuh pintu.

Angka-Angka yang disebutkan di atas tentunya memiliki keistimewaan. Hanya


saja manusia belum mampu menguak rahasia tersebut, karena keterbatasan
kemampuan yang dimilikinya. Yang terpenting ialah bagaimana memaknai tanggal
ganjil tersebut dengan penuh hikmah, seperti Lailatul Qodar tepat pada malam
ganjil, sekaligus turunnya al-Quran. Waktu itu Nabi Saw sedang berada di Gua Nur
tepat nya pada tanggal 17 Ramadhan. Perang Badar yang sangat mendebarkan itu
juga pada tanggal 17 ramadhan. Dan Allah sendiri witir (esa).
Keistimewaan angka ganjil terdapat pada Hadits Hasan diriwayatkan oleh Abu
Daud dan Turmudzi Sesungguhnya Allah itu witir (esa / ganjil) dan suka pada yang
ganjil. Dan perlu diingat bahwa dalam Islam tidak dikenal angka keberuntungan
ataupun angka pembawa sial. Semua angka atau bilangan baik genap maupun
ganjil itu baik. Karena itulah arti pentingnya Allah SWT bersumpah dengan yang
genap dan yang ganjil (QS. Al Fajr (89) : 1-3).

Artinya :

1. demi fajar,

2. dan malam yang sepuluh,

3. dan yang genap dan yang ganjil,


KEISTIMEWAAN ANGKA 17 DALAM PENYEBUTAN ULUL
ALBAB

Pada QS Ali Imron kata ulul albab disebut pada ayat 7 dan 190.

Artinya : Dia-lah yang menurunkan Al kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi)
nya ada ayat-ayat yang muhkamaat[183], Itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang
lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat[184]. Adapun orang-orang yang dalam hatinya
condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang
mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari
ta'wilnya, Padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. dan orang-
orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang
mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." dan tidak dapat mengambil
pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.
(QS. Ali Imran : 7)












Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
(QS. Ali Imran : 190)

Jika digitnya dijumlahkan sekaligus diperoleh :


7 + 1 + 9 + 0 = 17.
Yang terlihat semuanya menunjuk pada bilangan 17. Ada apa dengan bilangan 17?
Apakah memang ada pesan kepada ulul albab,Wahai ulul albab, ingatlah yang 17
rakaat dan ingatlah pada yang turun di 17 Ramadhan?. Pembahasan selanjutnya
akan dikaitkan dengan penjelasan mengenai himpunan bilangan.

a. Bilangan 17 merupakan bilangan pilihan karena termasuk bilangan asli. Telah


dijelaskan sebelumnya bahwa semua bilangan asli adalah bilangan pilihan.
Pemaknaan yang dapat diambil adalah bahwa ulul albab termasuk manusia
pilihan yang selalu bersikap dan berprilaku yang positif. Manusia yang selalu
takut kepada Allah dan takut pada hisab yang jelek. Firman Allah dalam QS Ar
Rad ayat 21:














Artinya : Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan
supaya dihubungkan dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab
yang buruk.

b. Bilangan 17 merupakan bilangan ganjil (gasal). Tidak semua bilangan asli


adalah gasal. Dalam hadits disebutkan bahwa Allah adalah gasal (witr) dan
menyukai yang gasal (witr). Jadi sangat berasalan jika bilangan 17 yang
dipilih.

c. Bilangan 17 merupakan bilangan prima. Tidak semua bilangan ganjil adalah


prima. Rahasia pada bilangan prima adalah bahwa jika difaktorkan maka
faktornya hanya 1 dan bilangan itu sendiri. 17 faktornya hanya 1 dan 17
sendiri. Maknanya adalah ulul albab perlu berkepribadian seperti bilangan
prima, yaitu selalu dekat dengan yang wahid dan yang ahad. Ulul albab
selalu ingat kepada Allah dan selalu merasa bahwa Allah senantiasa dekat
dan mengawasinya. Lihat kembali pada QS Ali Imron ayat 190 bahwa ulul
albab selalu ingat kepada Allah. Lihat juga pada ayat yang lain yang
memerintahkan ulul albab agar selalu bertakwa kepada Allah.











Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.

d. Mengapa 17? karena ada 17 Ramadhan dan 17 rakaat. 17 ramadhan seakan


mengingatkan pada Al Quran yang diturunkan pertama kali pada 17
Ramadhan. 17 rakaat mengingatkan pada jumlah rakaat sholat wajib. Seakan
memang ada pesan,Wahai ulul albab, ingatlah sholat dan ingatlah Al
Quran!. Apakah pemaknaan ini mengada-ada? Marilah kita urai lebih lanjut,
17 terdiri dari 1 dan 7. Bilangan 1 dan 7 ini mengingatkan pada nomor surat
1 dan yang mempunyai 7 ayat, yaitu Al Fatihah. Seakan bilangan 17
mengarahkan ingatan pada surat Al Fatihah yang menjadi induk Al Quran.
Generalisasi pesan yang dapat diambil adalah Wahai ulul albab, ingatlah Al
Quran. Bilangan 17 mengarahkan pada nomor surat 17, yaitu surat Al Isro.
Kalau mengingat surat Al Isro maka akan teringat pada peristiwa penting
yaitu isro dan miroj, yang merupakan momen diwajibkannya perintah sholat
17 rakaat. Jadi, pesan yang tersirat adalahWahai ulul albab, ingatlah
sholat!. Perhatikan kembali pada QS Ar Rad ayat 22 bahwa salah satu ciri
ulul albab adalah mendirikan sholat sebagai salah satu manifestasi dzikir dan
taqwa kepada Allah

DEFINISI MATEMATIKA
Posted on 5 November 2011 by matematika

Apakah matematika itu? Hingga saat ini belum ada kesepakatan yang bulat di antara para
matematikawan tentang apa yang disebut matematika itu. Untuk mendeskripsikan definisi kata
matematika para matematikawan belum pernah mencapai satu titik puncak kesepakatan yang
sempurna. Banyaknya definisi dan beragamnya deskripsi yang berbeda dikemukakan oleh para
ahli, -mungkin- disebabkan oleh ilmu matematika itu sendiri, di mana matematika termasuk
salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas sehingga masing-masing ahli bebas
mengemukakan pendapatnya tentang matematika berdasarkan sudut pandang, kemampuan,
pemahaman, dan pengalamannya masing-masing. Oleh sebab itu matematika tidak akan pernah
selesai (baca: tuntas) untuk didiskusikan, dibahas maupun diperdebatkan. Penjelasan mengenai
apa dan bagaimana sebenarnya matematika itu, akan terus mengalami perkembangan seiring
dengan pengetahuan dan kebutuhan manusia serta laju perubahan zaman.

Untuk dapat memahami bagaimana hakikatnya matematika itu, kita dapat memperhatikan
pengertian istilah matematika dan beberapa deskripsi yang diuraikan para ahli berikut: Di
antaranya, Romberg mengarahkan hasil penelaahannya tentang matematika kepada tiga sasaran
utama. Pertama, para sosiolog, psikolog, pelaksana administrasi sekolah dan penyusun
kurikulum memandang bahwa matematika merupakan ilmu statis dengan disipilin yang ketat.
Kedua, selama kurun waktu dua dekade terakhir ini, matematika dipandang sebagai suatu usaha
atau kajian ulang terhadap matematika itu sendiri. Kajian tersebut berkaitan dengan apa
matematika itu? bagaimana cara kerja para matematikawan? dan bagaimana mempopulerkan
matematika? Selain itu, matematika juga dipandang sebagai suatu bahasa, struktur logika, batang
tubuh dari bilangan dan ruang, rangkaian metode untuk menarik kesimpulan, esensi ilmu
terhadap dunia fisik, dan sebagai aktivitas intelektual. (Jackson, 1992:750).

Ernest melihat matematika sebagai suatu konstruktivisme sosial yang memenuhi tiga premis
sebagai berikut: i) The basis of mathematical knowledge is linguistic language, conventions and
rules, and language is a social constructions; ii) Interpersonal social processes are required to
turn an individuals subjective mathematical knowledge, after publication, into accepted
objective mathematical knowledge; and iii) Objectivity itself will be understood to be
social. (Ernest, 1991:42). Selain Ernest, terdapat sejumlah tokoh yang memandang matematika
sebagai suatu konstruktivisme sosial. Misalnya, Dienes mengatakan bahwa matematika adalah
ilmu seni kreatif. Oleh karena itu, matematika harus dipelajari dan diajarkan sebagai ilmu seni.
(Ruseffendi, 1988:160).

Bourne juga memahami matematika sebagai konstruktivisme sosial dengan penekanannya pada
knowing how, yaitu pebelajar dipandang sebagai makhluk yang aktif dalam mengkonstruksi ilmu
pengetahuan dengan cara berinteraksi dengan lingkungannya. Hal ini berbeda dengan pengertian
knowing that yang dianut oleh kaum absoluitis, di mana pebelajar dipandang sebagai mahluk
yang pasif dan seenaknya dapat diisi informasi dari tindakan hingga tujuan. (Romberg, T.A.
1992: 752).

Kitcher lebih memfokuskan perhatiannya kepada komponen dalam kegiatan matematika.


(Jackson, 1992:753). Dia mengklaim bahwa matematika terdiri atas komponen-komponen: 1)
bahasa (language) yang dijalankan oleh para matematikawan, 2) pernyataan (statements) yang
digunakan oleh para matematikawan, 3) pertanyaan (questions) penting yang hingga saat ini
belum terpecahkan, 4) alasan (reasonings) yang digunakan untuk menjelaskan pernyataan, dan 5)
ide matematika itu sendiri. Bahkan secara lebih luas matematika dipandang sebagai the science
of pattern.

Sejalan dengan kedua pandangan di atas, Sujono (1988:5) mengemukakan beberapa pengertian
matematika. Di antaranya, matematika diartikan sebagai cabang ilmu pengetahuan yang eksak
dan terorganisasi secara sistematik. Selain itu, matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang
penalaran yang logik dan masalah yang berhubungan dengan bilangan. Bahkan dia mengartikan
matematika sebagai ilmu bantu dalam menginterpretasikan berbagai ide dan kesimpulan.

Pengertian yang lebih plural tentang matematika dikemukakan olehFreudental (1991:1). Dia
mengatakan bahwa mathematics look like a plural as it still is in French Les Mathematiques
.Indeed, long ago it meant a plural: four arts (liberal ones worth being pursued by free men).
Mathematics was the quadrivium, the sum of arithmetic, geometry astronomy and music, held in
higher esteem than the (more trivial) trivium: grammar, rhetoric and dialectic. As far as I am
familiar with languages, Ducth is the only one in which the term for mathematics is neither
derived from nor resembles the internationally sanctioned Mathematica. The Ducth term was
virtually coined by Simon (1548-1620): Wiskunde, the science of what is certain. Wis en zeker,
sure and certain, is that which does not yield to any doubt, and kunde means, knowledge,
theory. . Dari sisi abstraksi matematika, Newman melihat tiga ciri utama matematika, yaitu; 1)
matematika disajikan dalam pola yang lebih ketat, 2) matematika berkembang dan digunakan
lebih luas dari pada ilmu-ilmu lain, dan 3) matematika lebih terkonsentrasi pada konsep.
(Jackson, 1992:755).

Selanjutnya, pendapat para ahli mengenai matematika yang lain, di antaranya telah muncul sejak
kurang lebih 400 tahun sebelum masehi, dengan tokoh-tokoh utamanya Plato (427347 SM) dan
seorang muridnya Aristoteles (348322 SM). Mereka mempunyai pendapat yang
berlainan. Plato berpendapat, bahwa matematika adalah identik dengan filsafat untuk ahli pikir,
walaupun mereka mengatakan bahwa matematika harus dipelajari untuk keperluan lain. Objek
matematika ada di dunia nyata, tetapi terpisah dari akal. Ia mengadakan perbedaan antara
aritmetika (teori bilangan) dan logistik (teknik berhitung) yang diperlukan orang. Belajar
aritmetika berpengaruh positif karena memaksa yang belajar untuk belajar bilangan-bilangan
abstrak. Dengan demikian matematika ditingkatkan menjadi mental aktivitas mental abstrak pada
objek-objek yang ada secara lahiriah, tetapi yang ada hanya mempunyai representasi yang
bermakna. Plato dapat disebut sebagai seorang rasionalis. Aristoteles mempunyai pendapat yang
lain. Ia memandang matematika sebagai salah satu dari tiga dasar yang membagi ilmu
pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan fisik, matematika, dan teologi. Matematika didasarkan
atas kenyataan yang dialami, yaitu pengetahuan yang diperoleh dari eksperimen, observasi, dan
abstraksi. Aristoteles dikenal sebagai seorang eksperimentalis. (Moeharti Hadiwidjojo dalam F.
Susilo, S.J. & St. Susento, 1996:20).

Sedangkan matematika dalam sudut pandang Andi Hakim Nasution(1982:12) yang diuraikan
dalam bukunya, bahwa istilah matematika berasal dari kata Yunani, mathein atau manthenein
yang berarti mempelajari. Kata ini memiliki hubungan yang erat dengan kata Sanskerta, medha
atau widya yang memiliki arti kepandaian, ketahuan, atau intelegensia. Dalam bahasa Belanda,
matematika disebut dengan kata wiskunde yang berarti ilmu tentang belajar (hal ini sesuai
dengan arti kata mathein pada matematika).

Sedangkan orang Arab, menyebut matematika dengan ilmu al-hisab yang berarti ilmu
berhitung. Di Indonesia, matematika disebut dengan ilmu pasti dan ilmu hitung. Sebagian orang
Indonesia memberikan plesetan menyebut matematika dengan matimatian, karena sulitnya
mempelajari matematika. (Abdusysyakir, 2007:5). Pada umumnya orang awam hanya akrab
dengan satu cabang matematika elementer yang disebut aritmetika atau ilmu hitung yang secara
informal dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang berbagai bilangan yang bisa langsung
diperoleh dari bilangan-bilangan bulat 0, 1, -1, 2, 2, , dst, melalui beberapa operasi dasar:
tambah, kurang, kali dan bagi.
Matematika secara umum ditegaskan sebagai penelitian pola dari struktur, perubahan, dan ruang;
tak lebih resmi, seorang mungkin mengatakan adalah penelitian bilangan dan angka. Dalam
pandangan formalis, matematika adalah pemeriksaan aksioma yang menegaskan struktur abstrak
menggunakan logika simbolik dan notasi matematika; pandangan lain tergambar dalam filosofi
matematika.(www.wikipedia.org) Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
matematika didefinisikan sebagai ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur
operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. (Hasan Alwi,
2002:723)

Pernah dalam suatu diskusi ada pertanyaan unik. Apa kepanjangan dari Matematika? Dalam
benak saya, masak ada kepanjangan Matematika, selama ini yang diketahui kebanyakan orang,
Matematika adalah tidak lebih dari sekedar ilmu dasar sains dan teknologi yang tentunya bukan
merupakan singkatan. Setelah berpikir agak lama hampir mengalami kebuntuan dalam berpikir,
akhirnya narasumber menjelaskan, bahwa Matematika memiliki kepanjangan dalam 2 versi.
Pertama, Matematika merupakan kepanjangan dari MAkin TEkun MAkin TIdak KAbur, dan
kedua adalah MAkin TEkun MAkin TIdak KAruan. Dua kepanjangan tersebut tentunya
sangat berlawanan.

Untuk kepanjangan pertama mungkin banyak kalangan yang mau menerima dan menyatakan
setuju. Karena siapa saja yang dalam kesehariannya rajin dan tekun dalam belajar matematika
baik itu mengerjakan soal-soal latihan, memahami konsep hingga aplikasinya maka dipastikan
mereka akan mampu memahami materi secara tuntas. Karena hal tersebut maka semuanya akan
menjadi jelas dan tidak kabur. Berbeda dengan kepanjangan versi kedua, tidak dapat
dibayangkan jika kita semakin tekun dan ulet belajar matematika malah menjadi tidak karuan
alias amburadul. Mungkin kondisi ini lebih cocok jika diterapkan kepada siswa yang kurang
berminat dalam belajar matematika (bagi siswa yang memiliki keunggulan kecerdasan di bidang
lainnya) sehingga dipaksa dengan model apapun kiranya agak sulit untuk dapat memahami
materi matematika secara tuntas dan lebih baik mempelajari bidang ilmu lain yang dianggap
lebih cocok untuk dirinya dan lebih mudah dalam pemahamannya.

Berpijak pada uraian tersebut, menurut Sumardyono (2004:28) secara umum definisi
matematika dapat dideskripsikan sebagai berikut, di antaranya:
1. Matematika sebagai struktur yang terorganisir.
Agak berbeda dengan ilmu pengetahuan yang lain, matematika merupakan suatu bangunan
struktur yang terorganisir. Sebagai sebuah struktur, ia terdiri atas beberapa komponen, yang
meliputi aksioma/postulat, pengertian pangkal/primitif, dan dalil/teorema (termasuk di dalamnya
lemma (teorema pengantar/kecil) dan corolly/sifat).

2. Matematika sebagai alat (tool).


Matematika juga sering dipandang sebagai alat dalammencari solusi pelbagai masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Matematika sebagai pola pikir deduktif.
Matematika merupakan pengetahuan yang memiliki pola pikir deduktif, artinya suatu teori atau
pernyataan dalam matematika dapat diterima kebenarannya apabila telah dibuktikan secara
deduktif (umum).

4. Matematika sebagai cara bernalar (the way of thinking).


Matematika dapat pula dipandang sebagai cara bernalar, paling tidak karena beberapa hal, seperti
matematika matematika memuat cara pembuktian yang sahih (valid), rumus-rumus atau aturan
yang umum, atau sifat penalaran matematika yang sistematis.

5. Matematika sebagai bahasa artifisial.


Simbol merupakan ciri yang paling menonjol dalam matematika. Bahasa matematika adalah
bahasa simbol yang bersifat artifisial, yang baru memiliki arti bila dikenakan pada suatu konteks.

6. Matematika sebagai seni yang kreatif.


Penalaran yang logis dan efisien serta perbendaharaan ide-ide dan pola-pola yang kreatif dan
menakjubkan, maka matematika sering pula disebut sebagai seni, khususnya merupakan seni
berpikir yang kreatif.
Ada yang berpendapat lain tentang matematika yakni pengetahuan mengenai kuantiti dan ruang,
salah satu cabang dari sekian banyak cabang ilmu yang sistematis, teratur, dan eksak.
Matematika adalah angka-angka dan perhitungan yang merupakan bagian dari hidup manusia.
Matematika menolong manusia menafsirkan secara eksak berbagai ide dan kesimpulan-
kesimpulan. Matematika adalah pengetahuan atau ilmu mengenai logika dan problem-problem
numerik. Matematika membahas faka-fakta dan hubungan-hubungannya, serta membahas
problem ruang dan waktu. Matematika adalahqueen of science (ratunya ilmu). (Sutrisman dan G.
Tambunan, 1987:2-4)

Berdasarkan pelbagai pendapat tentang definisi dan deskripsi matematika di atas, kiranya dapat
dijadikan sebagai bahan renungan bagi kita seorang Muslim terutama bagi pihak yang masih
merasa memiliki anggapan sempit mengenai matematika. Melihat beragamnya pendapat
banyak tokoh di atas tentang matematika, benar-benar menunjukkan begitu luasnya objek kajian
dalam matematika. Matematika selalu memiliki hubungan dengan disiplin ilmu yang lain untuk
pengembangan keilmuan, terutama di bidang sains dan teknologi. Bagi guru, dengan memahami
hakikat definisi dan deskripsi matematika sebagaimana tersebut di atas- tentunya memiliki
kontribusi yang besar untuk menyelenggarakan proses pembelajaran matematika secara lebih
bermakna. Diharapkan, matematika, tidak lagi dipandang secara parsial oleh siswa, guru,
masyarakat, atau pihak lain. Melainkan mereka dapat memandang matematika secara jujur
(baca: utuh) yang pada akhirnya dapat memacu dan berpartisipasi untuk membangun peradaban
dunia demi kemajuan sains dan teknologi yang dapat memberikan manfaat bagi umat manusia.
Lebih-lebih membawa dampak positif bagi umat Muslim, sehingga dapat merasakan kembali
bagaimana peradaban Islam dapat menjadirahmatan lil alamin.
sumber : http://masthoni.wordpress.com/2009/07/12/melihat-kembali-definisi-dan-deskripsi-
matematika/

Keterkaitan Antara Matematika Dan Islam


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Pada semester lima ini kami mendapat tugas membuat makalah tentang
keterkaitan atau hubungan matematika dengan islam.
Jadi rumus apa yang ada dalam matematika di kaitkan dengan Alqur'an.
Dari hasil musyawarah kelompok kami di dapat penjelasan keterkaitan matematika
dengan islam sbb:
Silahkan dibaca..

1. RELASI

Pada matematika simbol X dan Y, biasanya digunakan untuk penyimbolan pada


fungsi maupun himpunan, X untuk daerah asal (domain) dan Y daerah kawan
(kodomain).

Disini saya akan menggunakan simbol X dan Y untuk menyimbolkan laki laki dan
Perempuan.

Berikut ini akan dipaparkan beberapa kesamaan antara agama Islam dan
Matematika secara satu persatu.

Relasi berasal dari kata bahasa Inggris relation yang berarti hubungan. Dalam dunia
Islam hubungan antara umat islam dengan umat islam yang lain (yang saya
maksud disini antara pria dan wanita yang belum menikah) selama tidak
menimbulkan fitnah dan tidak keluar dari jalur syariat maka diperbolehkan, bahkan
bergaul dengan umat yang berbeda agamapun diperbolehkan. Dengan kata lain
adalah hubungan yang sehat, tidak saling bertukar virus lewat cairan dan
sebagainya. Tiap orang boleh berteman dengan satu orang, dua orang dan banyak
orang tidak dibatasi.

Bahkan seseorang dapat memilih untuk tidak bergaul dengan orang lain (mungkin
orang yang akan diajak bergaul,tersebut membawa pengaruh buruk dalam
lingkungan)

Seperti yang diterangkan dalam QS Al Insaan ayat 24 :


Maka Bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah
kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antar mereka .( QS.Al Insaan:
24)

Dalam matematika juga terdapat istilah Relasi yang artinya tidak jauh beda dengan
arti relasi di atas.

Semisal ada himpunan X={1,2,3,4} dan Y= {a,b,c}

Salah satu relasi yang dapat dibuat dari X dan Y dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:

Contoh relasi disamping menghubungkan antara sebagian anggota X ke sebagian


anggota Y, yaitu 1 dengan a, 2 dengan b,2 dengan c, 4 dengan a,dan 4 dengan c.

Jadi relasi dalam matematika tidak membatasi anggota X dalam menjalin hubungan
dengan anggota Y, boleh hanya satu relasi, dua relasi, tiga relasi, dan bahkan tidak
melakukan hubungan pun juga diperbolehkan.

Dapat disimpulkan, relasi dalam Islam dan relasi dalam matematika


mempunyai persamaan.

Seperti yang diterangkan Dalam Alqur'an :

yang artinya:

Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.

dan

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan


kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263] Allah menciptakan isterinya; dan
dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya
kamu saling meminta satu sama lain[264], dan (peliharalah) hubungan
silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu. ( QS
Annisaa' : 1)

2. STATISTIKA DESKRIPTIF

Statistika deskriptif adalah bagian dari ilmu matematika yang berkaitan dengan
pengumpulan dan penyajian suatu data sehingga memberikan informasi yang
berguna, berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan dideskripsikan
atau disimpulkan baik secara numerik (missal menghitung rata-rata dan deviasi
standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik) untuk mendapatkan
gambaran sekilas mengenai data tersebut sehingga lebih mudah dibaca dan
bermakna. Statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data dan
tidak pas digunakan untuk mengambi keputusan.

Sebagai contoh, misalnya: terdapat sebuah keluarga yang terdiri dari anggota
keluarga, yaitu Bapak, Ibu, dan tiga anak. Setiap hari mereka rutin membaca AL
Qur'an. Bapak biasa membaca AL Qur'an 30-60 ayat/hari, ibu biasa membaca AL
Qur'an 45-100 ayat/hari, anak pertama biasa membaca AL Qur'an 20-50 ayat/hari,
anak kedua biasa membaca AL Qur'an 10-30 ayat/hari, dan anak yang terakhir
hanya mampu membaca maksimal 5-10 ayat/hari karena ia masih dalam proses
belajar membaca AL Qur'an.

Amalan-amalan yang dilakukan oleh keluarga diatas bisa di sajikan dalam tabel
seperti dibawah ini:

No AnggotaKeluarga Jumlahayat Rata-rata

1. Bapak 30-60 45

2. Ibu 45-100 72.5

3. Anak pertama 20-50 35


4. 10-30
Anak kedua 20
5. 5-10
Anak ketiga 7.5

Dalam kehidupan sehari-hari selama di dunia segala tindakan atau perbuatan


manusia baik kebaiakan maupun keburukan selalu dicatat oleh malaikat yang
bertugas mencatat amal baik dan amal buruk yaitu malaikat rakib dan atib. Dan
setiap orangpun belum tentu memiliki amalan-amalan yang sama dalam
kesehariannya.Kemudian catatan amalan-amalan itu dikumpulkan sampai pada hari
kiamat. Dan pada saat seluruh manusia dikumpulkan di yaumul mahsyar, catatan
amalan-amalan perbuatan itu dibuka kembali dan diperlihatkan kepada semua
manusia tentang amalan perbuatan mereka selama hidup didunia.

Hal ini sesuai dengan firman Alloh dalam surat AL Mujadilah ayat 6,yang Artinya

29. Dan segala sesuatu Telah kami catat dalam suatu kitab[1548].

[1548] yang dimaksud dengan kitab di sini adalah buku catatan amalan manusia.

3. KONSEP LIMAS SEGI ENAM DALAM ISLAM

Di dalam matematika kita mengenal bangun ruang limas segi enam yang
memiliki alas berbentuk segi enam dan memiliki sisi tegak yang berbentuk segi tiga
serta dalam Islam kita mengenal rukun iman yang terdiri dari enam point. Bila kita
lihat, keduanya saling berhubungan. Perhatikan gambar barikut ini .
T = Iman

A = Beriman kepada Allah

B = Beriman kepada Malaikat


C = Beriman kepada Kitab-Kitab Allah

D = Beriman kepada Para Rasul

E = Beriman kepada Hari Akhir

F = Beriman kepada Takdir Allah

Dari gambar di atas limas segi enam mempunyai tujuh titik sudut yaitu ABCDEF.T, T
adalah titik puncak suatu limas segi enam yang dimisalkan sebagai iman
seseorang. Tanpa bermaksud untuk menyetarakan kedudukan Allah dengan rukun-
rukun iman yang lain, pokok bahasan ini akan membahas pentingnya rukun iman
sebagai pondasi iman seseorang. Sebelum kita membahas rukun-rukun iman,
sebaiknya kita mengerti dulu apa itu pengertian iman.

Kata iman berasal dari bahasa arab yang artinya percaya. Menurut ilmu Tauhid iman
didefinisikan sebagai membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan
mengamalkan dengan tindakan.

Di dalam agama Islam limas Segi enam merupakan gambaran dari rukun iman yang
terdiri dari enam hal yaitu,

1.Iman kepada Allah SWT

Iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu ada
dengan segala sifat keagungan-Nya, mengucapkan atau mengikrarkan adanya Allah
secara Islam, dan bersedia melakukan apa yang telah dibenarkan dengan hati dan
diucapkan secara lisan sebagai konsekuensi keimanan seseorang.
Perintah beriman kepada Allah SWT merupakan perintah Allah kepada umat
manusia.

Firman-Nya dalam Al Quran :

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan
kepada Kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta Kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-
kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu Telah
sesat sejauh-jauhnya.( QS An-Nisaa' : 136)

2.Iman kepada Malaikat


Iman kepada malaikat adalah yakin dan percaya dengan sepenuh hati bahwa
malaikat merupakan makhluk Allah yang baik dan mendapatkan tugas masing-
masing sesuai dengan perintah Allah SWT.

3.Iman kepada Kitab-Kitab Allah

Iman kepada kitab-kitab Allah adalah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh
hati bahwa Allah menurunkan wahyu-Nya kepada para Rasul berupa kitab-kitab
sebagai pegangan hidupnya dan umatnya.
Kitab-kitab yang wajib diimani dan diketahui ada 4 yaitu, Taurat, Zabur, Injil, Al
Quran.

4.Iman kepada Rasul Allah


Iman kepada Rasul Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa rasul adalah
orang yang telah menerima wahyu dari Allah untuk disampaikan kepada umatnya
agar mereka beriman, selamat dan bahagia baik di dunia maupun di akhirat.

5. Iman kepada Hari Akhir

Iman kepada hari akhir adalah yakin dan percaya dengan sepenuh hati bahwa hari
akhir itu ada dan pasti akan datang.

6. Iman kepada Qadla dan Qadar

Iman kepada qadla dan qadar adalah percaya dan yakin dengan sepenuh hati
bahwa Allah telah menciptakan segala sesuatu dan Dia telah menyuruh dan
melarang.

Dari ke-enam hal tersebut saling berhubungan untuk menuju ke titik T sebagai
iman, karena apabila kehilangan salah satu garis saja maka, bangun limas segi
enam tersebut tidak akan berdiri tegak. Hal ini sama saja dengan keimanan
seseorang, karena jika salah satu saja tidak terpenuhi maka, keimanan seseorang
tidak akan sempurna.

4. KEHIDUPAN DUNIA PENENTU KEBAHAGIAAN DI AKHIRAT

Kehidupan manusia adalah cermin dari keputusan yang telah dibuatnya. Terjadinya
bencana banjir, longsor, dan fenomena sosial lainnya yang terjadi di beberapa kota,
merupakan sebagian contoh dari buah keputusan yang telah diambil kita
sebelumnya. Prinsip ini, harus benar-benar kita sadari dan pahami dalam setiap
langkah kita hidup di dunia. Bila tidak, maka siap-siap kesengsaraan dan kerugian
menyelimuti kita. Seperti dalam firman Allah dalam surat Al-Hasyr 18 :
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan."

Ayat dan keterangan diatas erat kaitannya dengan ilmu matematika, yaitu tentang
refleksi. Oleh karena itu, terlebih dahulu akan dijelaskan tentang refleksi dalam ilmu
matematika. Berikut pengertian dari refleksi dalam ilmu matematika:

Perhatikan gambar dibawah ini :

Gambar di samping merupakan contoh refleksi yang sering anda jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Sebuah bangunan direfleksikan oleh danau. Gambar
bangunan di bawah permukaan air merupakan bayangan dari bangunan di daratan
tepi danau.

Refleksi merupakan salah satu jenis transformasi. Untuk melakukan suatu refleksi
diperlukan sumbu refleksi atau sumbu simetri atau garis refleksi atau garis cermin.

Pada gambar di bawah, ABC dengan titik sudut A(5, 1), B(6,5 , 2), dan C(3, 3)
direfleksikan terhadap garis x = 3. Bayangannya adalah ?A'B'C' dengan A'(1,1), B'(-
0,5 , 2), dan C(3,3).
Perhatikan bahwa pada suatu refleksi ukuran bangun tidak berubah dan titik pada
bangun yang terletak pada sumbu refleksi tidak berpindah letaknya. Titik C pada
gambar di atas berimpit dengan titik C'. Jadi titik C dan bayangannya merupakan
titik yang sama.

Dalam ajaran islam, kehidupan di akhirat adalah kehidupan yang berkekalan dan
tiada berkesudahan. Ganjaran dan balasan di akhirat sangat setimpal dengan
amalan setiap makhluknya. Ini adalah bukti keadilan Allah SWT. Sesungguhnya
kehidupan akhirat itu berkait rapat dengan kehidupan kita semasa di dunia ini. Jika
amalan kita soleh, maka sejahtera dan berbahagialah kita di akhirat kelak. Tetapi
sekiranya amalan kita buruk, maka derita dan sengsaralah kita.

Firman Allah dalam surat Al-Israa' 72 :

"Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan
lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar)."

Firman Allah dalam surat Al-Qashash 84 :

"Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala)


yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barangsiapa yang datang dengan
(membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang
telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu
mereka kerjakan."

Menurut pengertian refleksi diatas, kehidupan di akhirat adalah cerminan atau


refleksi dari kehidupan manusia didunia. Yang barang siapa menanam kebaikan di
dunia, maka kebaikan pula yang akan kita petik di akhirat. Begitu pula sebaliknya,
barang siapa menanam keburukan di dunia, maka keburukan pula yang akan kita
petik di akhirat.

5. HUBUNGAN PHI DENGAN AL-QUR'AN

Bagi orang muslim, Al-Qur'an adalah salah satu kitab suci yang memiliki semua
rahasia kehidupan. Dalam posting ini, saya akan membahas salah satu ilmu
pengetahuan yang ada di dalam Al-Qur'an yang mungkin tidak diketahui semua
orang, yaitu hubungan antara thawaf dengan ka'bah.
Thawaf merupakan salah satu rukun haji, yaitu mengelilingi ka'bah.

Firman Alloh SWT yang artinya:

29. Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran[987] yang ada pada


badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka[988]
dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu
(Baitullah).

[987] yang dimaksud dengan menghilangkan kotoran di sini ialah memotong


rambut, mengerat kuku, dan sebagainya.

[988] yang dimaksud dengan Nazar di sini ialah nazar-nazar yang baik yang akan
dilakukan selama ibadah haji.

Dari 'Aisyah : " Bahwasaanya Nabi SAW ketika sampai di Makkah, adalah pekerjaan
yang mula-mula beliau kerjakan, ialah mengambil air sembahyang kemudian beliau
Thawaf". Riwayat Bukhari dan Muslim.

Sebagaimana kita ketahui, thawaf adalah berjalan keliling yang membentuk


lingkaran dan dilakukan sebanyak tujuh kali.

Sabda Rosululloh SAW :

Dari jabir : " Bahwasannya Nabi besar SAW, tatkala sampai mekah telah
mendekatkan ke hajar aswad, kemudian beliau sapu hajar aswad itu dengan tangan
beliau , kemudian beliau berjalan ke sebelah kanan beliau ; berjalan cepat tiga kali
berkeliling dan berjalan biasa empat kali berkeliling". Riwayat Muslim dan Nasai.

Dari Abu Huraira, bahwasannya ia telah mendengar Nabi SAW bersabda : "Barang
siapa berkeliling ka'bah tujuh kali dan ia tidak berkata selain dari : Maha Suci Alloh
dan segala puli bagi Alloh, tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Alloh, Alloh
Maha Besar dan tidak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan
Alloh. Orang yang membaca kalimat tersebut, dihapuskan dari padanya sepuluh
kejahatan, dan dituliskan sepuluh kebaikan dan diangkat derajatnya sepuluh
tingkat ". Riwayat Ibnu Majah.
Didalam rumus luasan atau kelilling lingkaran selalu digunakan alat ukur yang
disebut phi yang besarnya .

Angka 22 dan 7 mempunyai korelasi dengan ibadah haji dan rukun thawaf. Surah
yang artinya haji adalah Suarh ke- 22 yaitu Al-Hajj.

Thawaf membentuk lingkaran sebanyak tujuh kali. Lihat kombinasi angkanya =


22 dan 7 . Persis sama dengan phi lingkaran yaitu .

6. DIAGRAM VENN

Dalam suatu diagram venn terdapat bagian-bagian. Didalamnya terdiri dari


himpunan- himpunan dan didalam himpunan tersebut terdapat elemen-elemen.
Himpunan-himpunan dalam diagram venn yang merupakan himpunan semua obyek
dari suatu pembicaraan disebut himpunan semesta.

Konsep diagram venn tersebut dapat kita aplikasikan dalam kehidupan manusia.
khususnya untuk orang islam, karena di mata Allah SWT terdapat beberapa
golongan sesuai dengan tingkat keimanannya. Yakni mutaqin, mukhsin, mukmin,
muslim, dan kafir. Diagram venn tersebut dapat digambarkan:

Keterangan:
S = Orang islam
M1: Muttaqin
M2 : Mukhsin
M3 : mukmin
M4 : Muslim
K : Kafir

Dari gambar diagram venn tersebut dapat dijelaskan bahwa di mata Allah
SWT orang islam dibagi dalam beberapa golongan sesuai dengan tingkat
keimanannya. Yakni: muttaqin, mukmin, mukhsin, muslim dan kafir. Dimana
orang islam paling sempurna ialah apabila ia telah mencapai tingkatan
Muttaqin.
Muslim adalah orang yang telah bersyahadat, serta telah berserah diri dan
dalam hal ini berpasrah kepada tuhan.

Mukmin adalah seorang muslim yang istiqomah atau konsisten dan


berpegang teguh kepada nilai kebenaran,sampai pada hal-hal yang terkecil

Mukhsin adalah

Muttaqin adalah orang yang setiap perbuatannya sudah merupakan


perwujudan dari komitmen iman dan moralnya yang tinggi.

Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat An-Nisa' ayat 88

" Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan[328] dalam (menghadapi) orang-
orang munafik, Padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan
usaha mereka sendiri ? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang
yang telah disesatkan Allah[329]? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak
mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya"

[328] Maksudnya: golongan orang-orang mukmin yang membela orang-orang munafik dan
golongan orang-orang mukmin yang memusuhi mereka.

[329] Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak
mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak
mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, Maka
mereka itu menjadi sesat.

__________**__________

Sekian artikel dari saya semoga bermanfaat..

Matematika Dalam Islam


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tanpa disadari, hampir setiap hari sejak kita bangun tidur, menjalankan
aktvtitas hingga menjelang tidur kembali, kita telah mengunakan matematika.
Maematika merupakan ilmu yang setral dalam kehidupan manusia. Mulai dari anak
kecil sampai orang yang sudah tua pasti membutuhkan matematika.

Islam merupakan agama yang mulia, agam yang diturunkan oleh Allah SWT ,
agama yang penuh toleransi agama yang penuh dengan khasanah keilmuan,
agama yang tidak pernah melarang umatnya untuk memperoleh semua jenis
keilmuan di dunia ini.

Dalam islam tidak hanya mempelajari mengenai ilmu-ilmu agama saja. Tapi
islam juga memuat berbagai khasanah keilmuan, mulai dari ilmu agama , ilmu
laduni, ilmu taukhid, ilmu umum baik berupa ilmu alam, ilmu kedokteran, ilmu
manusia sampai ilmu matematika dipeljari dalam agama islam nan mulia ini.

Islam juga sanggat memunyai peran sanggat besar dalam khasanah ilmu
matematika. Banyak dalam al-quaran termuat ayat-ayat yang mengadung isi yang
berkaitan dengan matematika. Islam juga mempunyai sejarah yang tberkaitan
dengan ilmu matematika, banyak ilmuan-ilmua muslim kuno yang mengembangkan
dan pakar dalam bidang matemtika ini.

Sehingga dalam makalah ini akan membahas tentang matematika dalam islam,
seperti apa sejarah matematika dalam islam, ilmuan matematika dan banyak lagi
yang akan dibahas yang berkaitan metematika dengan islam.
B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang diatas, maka dapat diberoleh beberapa rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah matematika dalam islam ?
2. Apa devinisi matematika islam ?
3. Apa keterkaitan matematika dengan islam ?

C. TUJUAN

Tujuan dari dubuanya makalah ini adalah sebagai beriut :

1. Mengetahui sejarah matematika dalam islam.


2. Mengetahui devinisi matematika dalam islam.
3. Mengetahui keterkaitan matematika dengan islam.
BAB II

PEMBAHASAN

MATEMATIKA DALAM ISLAM

A. SEJARAH MATEMATIKA DALAM ISLAM

Islam mulai bersemi di wilayah Maghrib - Afrika Utara - pada tahun 642 M.
Setelah melalui berbagai ekspedisi penaklukan, seluruh wilayah Maghrib yang
meliputi Aljazair, Mesir, Libya, Maroko, Sudan, Tunisia akhirnya berhasil dikuasai
Islam pada awal abad ke-8 M. Sejak itulah, di wilayah Maghrib mulai menggeliat
aktivitas intelektualitas, salah satunya adalah studi matematika.
Matematika menjadi salah satu ilmu yang digemari masyarakat Afrika Utara.
Saat ini, tercatat terdapat 2.000 doktor matematika yang tersebar di Afrika Utara.
Sedangkan di Selatan Sahara terdapat 1.000 matematikus bergelar doktor.
Ali Mostafa Mosharafa tercatat sebagai matematikus Maghrib pertama yang
meraih gelar doktor dari University of London pada tahun 1923. Begitu banyaknya
doktor matematika yang terdapat di benua 'hitam' itu menunjukkan betapa masih
kuatnya pengaruh studi di era keemasan Islam.Dalam tulisan Prof Ahmed Djebbar
seorang guru besar pada University of Sciences and Technologies Lille I di Lille,
Prancis berjudul Mathematics in the Medieval Maghrib membagi
perkembangan matematika di era kejayaan Islam di Afrika Utara.
Periode pertama
Masa kelahiran dan perkembangan pertama matematika di Maghrib yang
berlangsung dari abad ke-9 M hingga 11 M. para ilmuwan muslim menggunakan
huruf-huruf abjad dalam menuliskan karangan-karangan mereka. Hisab allumal
(penggunaan huruf abjad sesuai dengan nilai angkanya) digunakan oleh bangsa
Arab dalam masa yang panjang dalam berbagai ilmu dan urusan perdagangan.
Pengaruh hitungan ini tampak pada tabel astronomi dan hitungan berat berbagai
metal. Pengenalan angka-angka India-Arab serta perluasan penggunaannya di dunia
Arab dan Islam adalah berkat jasa ilmuwan terkenal, Muhammad bin Musa al-
Khawarizmi (164-235 H), yang menulis buku tentang angka-angka India-Arab.
Dengan demikian, bentuk-bentuk dari angka-angka India-Arab mulai menempati
huruf-huruf abjad.
Periode kedua
Perkembangan matematika pada era kekuasaan Kerajaan Almohad yang
berlangsung dari abad ke-12 M hingga 13 M.

Periode ketiga
Masa lahirnya teori-teori baru matematika di Maghrib pada abad ke-14 M hingga 15
M. Sedangkan, periode keempat adalah perkembangan matematika di Afrika Utara
setelah abad ke-15 M.
Tokoh Islam di Maghrib
1. Yahya
Tercatat sebagai orang Maghrib yang pertama kali menulis buku berjudul Hisba -
membahas tentang aturan transaksi perdagangan di pasar.
2. Shuqrun Ibn Ali
Ahli berhitung dan falak dalam ilmu waris. Sejarawan Ibnu Khair mengungkapkan
buku karya Shuqrun masih tetap dijadikan referensi pengajaran pada abad ke-12 M
3. Abu Sahl al-Qayrawani
Pada abad ke-9 M, matematikus yang terekam dalam sejarah hanya satu orang,
yakni Abu Sahl al-Qayrawani. Dia berhasil menulis sebuah kitab yang bertajuk Kita-
b fi `l-hisab al-hindi (Buku berhitung India).
Sepanjang abad ke-9 M hingga 11 M, wilayah Maghrib telah menjadi metropolis ilmu
pengetahuan. Hal itu merupakan salah satu pengaruh eratnya hubungan
Kekhalifahan Abbasiyah di Baghdad dengan Dinasti Aghlabid. Di wilayah Maghrib
pun ternyata di buat lembaga ilmu pengetahuan yang juga diberi nama Bait Al-
Hikmahyang didirikan Sultan Ibrahim II (875 M - 902 M). Bait Al-Hikmah di Baghdad
berdiri lebih awal yakni ketika Khalifah Harun Ar-Rasyid (786 M - 809 M) memimpin
Dinasti Abbasiyah. Sejak itulah, studi matematika berkembang di wilayah Maghrib.

Matematikus Abad Ke-10 M


1. Al-Utaq Al-Ifriqi (wafat 955 M)
2. Ya`qu-b Ibnu Killis (wafat 990 M)
3. Al-Huwa-ri- (wafat 1023 M)

Matematikus yang mengembangkan geometri dan Aritmatika abad ke-11


M
1. Ibn Abi ar-Rijal (wafat 1034-35 M)
2. Abu As-Salt (wafat 1134 M)
3. `Abd al-Mun`im al-Kindi- (wafat 1043-44 M)
4. Ibnu `Atiya al-Katib (wafat 1016 M

Matematikus
1. Al-Qurashi
Nama lengkapnya Abu Al-Qasim Al-Qurashi. Dia adalah matematikus kelahiran
Seville, Spanyol. Salah satu pemikirannya yang paling terkenal adalah komentarnya
atas buku yang ditulis matematikus Mesir terkemuka abad ke-10 M, Abu Kamil.
Buah pikir Al-Qurashi dalam Aljabar sangat berpengaruh pada sejumlah
matematikus di abad berikutnya, seperti Ibnu Zakariya (wafat 1404 M). Pemikiran
Al-Qurashi juga turut mempengaruhi matematikus Ibn al-Banna- (wafat 1321 M)
untuk menulis Kitab al-'us ul wa-`l-muqaddimat fi-`l-jabrI (Buku dasar-dasar dan
persiapan dalam Aljabar).
2. Al-Hassar
Shaykh Al-Jama'a ( Pemimpin Masyarakat). Dia adalah seorang ahli matematika
yang mengabdikan dirinya di kota Sebta, Maghrib. Pertama kali dia menulis kitab
bertajuk Kitab al-bayan wat-tadhkar. Kitab itu merupakan semacam buku pegangan
tentang penjumlahan angka-angka, operasi aritmatika terkait bilangan dan
pecahan. Buku matematika kedua yang ditulis Al-Hassar berjudul Al-Kita-b al-kamil
fi sina `at al-`adad (Buku lengkap tentang seni ilmu berhitung). Seperti halnya Al-
Qurashi, buah pikir Al-Hassar juga begitu berpengaruh terhadap matematikus
lainnya di abad-abad berikutnya.
3. IbnuAl-Yasamin
Ibnu Al-Yasamin Matematikus terkemuka di Afrika Utara pada abad ke-12 M. Dia
sukses menulis dua puisi lainnya tentang matematika. Namun, ketimbang tiga puisi
yang dihasilkannya, kitab Talqi-h al-afkar bi rushum huruf al-ghubr dinilai para ahli
sejarah sebagai hasil karya Ibnu Al-Yasamin yang paling penting baik dari sisi
kualitas maupun kuantitas. Kitab yang ditulis Ibnu Al-Yasamin itu tebalnya mencapai
200 halaman. Isinya mengupas tentang ilmu penjumlahan serta geometri. Hasil
pemikirannya itu banyak mempengaruhi para ahli matematika Muslim di abad ke-14
M dan 15 M, seperti Ibnu Qunfudh (wafat 1407 M) serta Al-Qalasadi- (wafat 1486 M).
4. Ibnu Mun`im
Ibnu Mun'im dikenal sebagai spesialis terbaik dalam Geometri dan Teori Ilmu Hitung.
Ibnu Mun'im sebenarnya adalah seorang dokter. Namun, dia lebih banyak mengisi
waktunya dengan mengembangkan matematika. Dalam bidang matematika, Ibnu
Mun`im telah berhasil mempublikasikan beragam masalah yang dikaji Ibnu Mun'im
antara lain; geometri Euclid, penjumlahan, teori ilmu hitung serta pembuatan segi
empat besar. Salah satu karyanya yang masih tetap survive hingga kini adalah Fiqh
al-hisab (Ilmu Penjumlahan). Uniknya, judul kitab yang ditulisnya tak mencerminkan
keberagaman dan kekayaan dari isi bukunya.

B. DEFINISI MATEMATIKA ISLAM

1. Matematika Islam Jaman Keemasan


Jaman keemasan matematika islam terbentang dari abad ke-8 sampai abad ke-
15 masehi. Matematikus islam sangat produktif menciptakan karya-karya
matematika orisinil. Mereka juga menerjemahkan karya-karya matematika Yunani
kuno semisal Euclid, Pythagoras, dan lain-lain.
Untuk definisi matematika islam jenis jaman keemasan ini, tampaknya tidak ada
yang tidak setuju. Karena matematika benar-benar subur di tangan para
matematikus islam waktu itu.
Meski ada sedikit orang barat yang mencibir bahwa matematika islam jaman
keemasan adalah sekedar menerjemahkan matematika karya Yunani kuno. Tentu
kita dapat dengan mudah menyanggah pendapat di atas. Cukup tunjukkan sistem
bilangan desimal karya AlKhawritzmi, selesai sudah.
Apalagi bila melanjutkan dengan bidang aljabar karya AlKhawaritzmi dan
puncaknya oleh Oemar Khayyam. Tambahan lagi teori kalkulus juga sudah mulai
tumbuh di jaman keemasan Islam. Tetapi kita masih memiliki masalah dengan
definisi jenis ini. Bagaimana matematika Islam setelah jaman keemasan?

2. Interpretasi Kitab Suci dengan Angka-angka

Definisi ini sangat kreatif. Misalnya huruf-huruf dalam ayat Basmalah terdiri dari 19
huruf. Sedangkan jumlah surat dalam AlQuran adalah 114 surat.

Perhatikan bahwa 114 adalah kelipatan 19 yakni,


114 = 19 x 6.
Bilangan yang sering menjadi perhatian adalah bilagan 7. Surat AlFatihah terdiri dari
7 ayat. Nabi Yusuf berhasil menafsirkan mimpi raja yang berkaitan dengan angka 7.
Surat AlBaqarah banyak menyimpan rahasia angka 7. Dan masih banyak lagi.
Definisi jenis kedua ini terasa sangat mengasyikkan. Mengapa? Karena kita
mengkaji langsung kitab suci. Jadi sangat terasa islamnya.
Apa masalahnya dengan definisi jenis ini?
Masalahnya adalah: mana matematikanya?
Jenis kedua ini sering hanya mengungkapkan aspek aritmetika khusus dari
matematika. Sedangkan sisi matematika yang lain sangat sedikit diungkapkan.
3. Kontekstualisasi Islam dari Matematika
Definisi ini juga menarik. Menerapkan beragam konsep matematika dalam konteks
dunia islam. Misalnya menerapkan matematika untuk menghitung faraid sistem
waris dalam islam. Menerapkan teori matematika untuk menentukan waktu jam
sholat dan lain-lain.
Lebih aplikatif lagi kita dapat menerapkan matematika untuk kehidupan sehari-hari
konteks islam. Bila setiap hari Achmad membaca AlQuran 1/4 juz maka butuh
berapa hari untuk mengkhatamkan menamatkan AlQuran?

C. KETERKAITAN MATEMATIKA DENGAN ISLAM

1. Relasi
Pada matematika simbol X dan Y, biasanya digunakan untuk penyimbolan pada
fungsi maupun himpunan, X untuk daerah asal (domain) dan Y daerah kawan
(kodomain).
Disini saya akan menggunakan simbol X dan Y untuk menyimbolkan laki laki dan
Perempuan.
Berikut ini akan dipaparkan beberapa kesamaan antara agama Islam dan
Matematika secara satu persatu.

Relasi berasal dari kata bahasa Inggris relation yang berarti hubungan. Dalam dunia
Islam hubungan antara umat islam dengan umat islam yang lain (yang saya
maksud disini antara pria dan wanita yang belum menikah) selama tidak
menimbulkan fitnah dan tidak keluar dari jalur syariat maka diperbolehkan, bahkan
bergaul dengan umat yang berbeda agamapun diperbolehkan. Dengan kata lain
adalah hubungan yang sehat, tidak saling bertukar virus lewat cairan dan
sebagainya. Tiap orang boleh berteman dengan satu orang, dua orang dan banyak
orang tidak dibatasi.
Bahkan seseorang dapat memilih untuk tidak bergaul dengan orang lain (mungkin
orang yang akan diajak bergaul,tersebut membawa pengaruh buruk dalam
lingkungan)
Seperti yang diterangkan dalam QS Al Insaan ayat 24 :

Maka Bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah


kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antar mereka .( QS.Al Insaan:
24)
Dalam matematika juga terdapat istilah Relasi yang artinya tidak jauh beda dengan
arti relasi di atas.
Semisal ada himpunan X={1,2,3,4} dan Y= {a,b,c}
Salah satu relasi yang dapat dibuat dari X dan Y dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:

Contoh relasi disamping menghubungkan antara sebagian anggota X ke sebagian


anggota Y, yaitu 1 dengan a, 2 dengan b,2 dengan c, 4 dengan a,dan 4 dengan c.
Jadi relasi dalam matematika tidak membatasi anggota X dalam menjalin hubungan
dengan anggota Y, boleh hanya satu relasi, dua relasi, tiga relasi, dan bahkan tidak
melakukan hubungan pun juga diperbolehkan.

Dapat disimpulkan, relasi dalam Islam dan relasi dalam matematika


mempunyai persamaan.
Seperti yang diterangkan Dalam Alqur'an :
yang
artinya:
Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
dan
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan
kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263] Allah menciptakan isterinya; dan
dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya
kamu saling meminta satu sama lain[264], dan (peliharalah) hubungan
silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu. ( QS
Annisaa' : 1)

2. Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif adalah bagian dari ilmu matematika yang berkaitan
dengan pengumpulan dan penyajian suatu data sehingga memberikan informasi
yang berguna, berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan
dideskripsikan atau disimpulkan baik secara numerik (missal menghitung rata-rata
dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik) untuk
mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut sehingga lebih mudah
dibaca dan bermakna. Statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai
data dan tidak pas digunakan untuk mengambi keputusan.
Sebagai contoh, misalnya: terdapat sebuah keluarga yang terdiri dari anggota
keluarga, yaitu Bapak, Ibu, dan tiga anak. Setiap hari mereka rutin membaca AL
Qur'an. Bapak biasa membaca AL Qur'an 30-60 ayat/hari, ibu biasa membaca AL
Qur'an 45-100 ayat/hari, anak pertama biasa membaca AL Qur'an 20-50 ayat/hari,
anak kedua biasa membaca AL Qur'an 10-30 ayat/hari, dan anak yang terakhir
hanya mampu membaca maksimal 5-10 ayat/hari karena ia masih dalam proses
belajar membaca AL Qur'an.
Amalan-amalan yang dilakukan oleh keluarga diatas bisa di sajikan dalam
tabel seperti dibawah ini:

No AnggotaKeluarga Jumlahayat Rata-rata

1. Bapak 30-60 45
Ibu 72.5
2. Anak pertama 45-100 35
Anak kedua 20
Anak ketiga 7.5
3. 20-50
4. 10-30

5. 5-10

Dalam kehidupan sehari-hari selama di dunia segala tindakan atau perbuatan


manusia baik kebaiakan maupun keburukan selalu dicatat oleh malaikat yang
bertugas mencatat amal baik dan amal buruk yaitu malaikat rakib dan atib. Dan
setiap orangpun belum tentu memiliki amalan-amalan yang sama dalam
kesehariannya.Kemudian catatan amalan-amalan itu dikumpulkan sampai pada hari
kiamat. Dan pada saat seluruh manusia dikumpulkan di yaumul mahsyar, catatan
amalan-amalan perbuatan itu dibuka kembali dan diperlihatkan kepada semua
manusia tentang amalan perbuatan mereka selama hidup didunia.

Hal ini sesuai dengan firman Alloh dalam surat AL Mujadilah ayat 6,yang Artinya

29. Dan segala sesuatu Telah kami catat dalam suatu kitab[1548].

[1548] yang dimaksud dengan kitab di sini adalah buku catatan amalan manusia.

3. Konsep Limas Segi Enam Dalam Islam


Di dalam matematika kita mengenal bangun ruang limas segi enam yang
memiliki alas berbentuk segi enam dan memiliki sisi tegak yang berbentuk segi tiga
serta dalam Islam kita mengenal rukun iman yang terdiri dari enam point. Bila kita
lihat, keduanya saling berhubungan. Perhatikan gambar barikut ini .
T = Iman

A = Beriman kepada Allah


B = Beriman kepada Malaikat
C = Beriman kepada Kitab-Kitab Allah
D = Beriman kepada Para Rasul
E = Beriman kepada Hari Akhir
F = Beriman kepada Takdir Allah

Dari gambar di atas limas segi enam mempunyai tujuh titik sudut yaitu
ABCDEF.T, T adalah titik puncak suatu limas segi enam yang dimisalkan sebagai
iman seseorang. Tanpa bermaksud untuk menyetarakan kedudukan Allah dengan
rukun-rukun iman yang lain, pokok bahasan ini akan membahas pentingnya rukun
iman sebagai pondasi iman seseorang. Sebelum kita membahas rukun-rukun iman,
sebaiknya kita mengerti dulu apa itu pengertian iman.
Kata iman berasal dari bahasa arab yang artinya percaya. Menurut ilmu
Tauhid iman didefinisikan sebagai membenarkan dengan hati, mengucapkan
dengan lisan dan mengamalkan dengan tindakan.
Di dalam agama Islam limas Segi enam merupakan gambaran dari rukun iman yang
terdiri dari enam hal yaitu,

Iman Kepada Allah SWT


Iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu ada dengan
segala sifat keagungan-Nya, mengucapkan atau mengikrarkan adanya Allah secara
Islam, dan bersedia melakukan apa yang telah dibenarkan dengan hati dan
diucapkan secara lisan sebagai konsekuensi keimanan seseorang.
Perintah beriman kepada Allah SWT merupakan perintah Allah kepada umat
manusia.
Firman-Nya dalam Al Quran :

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan
kepada Kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta Kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-
kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu Telah
sesat sejauh-jauhnya.( QS An-Nisaa' : 136)

Iman Kepada Malaikat


Iman kepada malaikat adalah yakin dan percaya dengan sepenuh hati bahwa
malaikat merupakan makhluk Allah yang baik dan mendapatkan tugas masing-
masing sesuai dengan perintah Allah SWT.

Iman Kepada Kitab- Kitab Allah


Iman kepada kitab-kitab Allah adalah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh
hati bahwa Allah menurunkan wahyu-Nya kepada para Rasul berupa kitab-kitab
sebagai pegangan hidupnya dan umatnya.
Kitab-kitab yang wajib diimani dan diketahui ada 4 yaitu, Taurat, Zabur, Injil, Al
Quran

Iman Kepada Rosul Allah


Iman kepada Rasul Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa rasul adalah
orang yang telah menerima wahyu dari Allah untuk disampaikan kepada umatnya
agar mereka beriman, selamat dan bahagia baik di dunia maupun di akhirat.

Iman Kepada Hari Akhir


Iman kepada hari akhir adalah yakin dan percaya dengan sepenuh hati bahwa hari
akhir itu ada dan pasti akan datang.

Iman Kepada Qodla dan Qodar


Iman kepada qadla dan qadar adalah percaya dan yakin dengan sepenuh hati
bahwa Allah telah menciptakan segala sesuatu dan Dia telah menyuruh dan
melarang.

Dari ke-enam hal tersebut saling berhubungan untuk menuju ke titik T


sebagai iman, karena apabila kehilangan salah satu garis saja maka, bangun limas
segi enam tersebut tidak akan berdiri tegak. Hal ini sama saja dengan keimanan
seseorang, karena jika salah satu saja tidak terpenuhi maka, keimanan seseorang
tidak akan sempurna.

4. Hubungan PHI dengan Al-Quran


Bagi orang muslim, Al-Qur'an adalah salah satu kitab suci yang memiliki semua
rahasia kehidupan. Dalam posting ini, saya akan membahas salah satu ilmu
pengetahuan yang ada di dalam Al-Qur'an yang mungkin tidak diketahui semua
orang, yaitu hubungan antara thawaf dengan ka'bah.
Thawaf merupakan salah satu rukun haji, yaitu mengelilingi ka'bah.
Firman Alloh SWT yang artinya:

29. Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran[987] yang ada pada


badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka[988]
dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu
(Baitullah).
[987] yang dimaksud dengan menghilangkan kotoran di sini ialah memotong
rambut, mengerat kuku, dan sebagainya.
[988] yang dimaksud dengan Nazar di sini ialah nazar-nazar yang baik yang akan
dilakukan selama ibadah haji.

Dari 'Aisyah : " Bahwasaanya Nabi SAW ketika sampai di Makkah, adalah pekerjaan
yang mula-mula beliau kerjakan, ialah mengambil air sembahyang kemudian beliau
Thawaf". Riwayat Bukhari dan Muslim.
Sebagaimana kita ketahui, thawaf adalah berjalan keliling yang membentuk
lingkaran dan dilakukan sebanyak tujuh kali.

Sabda Rosululloh SAW :


Dari jabir : " Bahwasannya Nabi besar SAW, tatkala sampai mekah telah
mendekatkan ke hajar aswad, kemudian beliau sapu hajar aswad itu dengan tangan
beliau , kemudian beliau berjalan ke sebelah kanan beliau ; berjalan cepat tiga kali
berkeliling dan berjalan biasa empat kali berkeliling". Riwayat Muslim dan Nasai.

Dari Abu Huraira, bahwasannya ia telah mendengar Nabi SAW bersabda : "Barang
siapa berkeliling ka'bah tujuh kali dan ia tidak berkata selain dari : Maha Suci Alloh
dan segala puli bagi Alloh, tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Alloh, Alloh
Maha Besar dan tidak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan
Alloh. Orang yang membaca kalimat tersebut, dihapuskan dari padanya sepuluh
kejahatan, dan dituliskan sepuluh kebaikan dan diangkat derajatnya sepuluh
tingkat ". Riwayat Ibnu Majah.
Didalam rumus luasan atau kelilling lingkaran selalu digunakan alat ukur yang
disebut phi yang besarnya .
Angka 22 dan 7 mempunyai korelasi dengan ibadah haji dan rukun thawaf. Surah
yang artinya haji adalah Suarh ke- 22 yaitu Al-Hajj.
Thawaf membentuk lingkaran sebanyak tujuh kali. Lihat kombinasi angkanya =
22 dan 7 . Persis sama dengan phi lingkaran yaitu .

5. Diagram Venn

Dalam suatu diagram venn terdapat bagian-bagian. Didalamnya terdiri dari


himpunan- himpunan dan didalam himpunan tersebut terdapat elemen-elemen.
Himpunan-himpunan dalam diagram venn yang merupakan himpunan semua obyek
dari suatu pembicaraan disebut himpunan semesta.
Konsep diagram venn tersebut dapat kita aplikasikan dalam kehidupan
manusia. khususnya untuk orang islam, karena di mata Allah SWT terdapat
beberapa golongan sesuai dengan tingkat keimanannya. Yakni mutaqin, mukhsin,
mukmin, muslim, dan kafir. Diagram venn tersebut dapat digambarkan:

Keterangan:
S = Orang islam
M1: Muttaqin
M2 : Mukhsin
M3 : mukmin
M4 : Muslim
K : Kafir

Dari gambar diagram venn tersebut dapat dijelaskan bahwa di mata Allah
SWT orang islam dibagi dalam beberapa golongan sesuai dengan tingkat
keimanannya. Yakni: muttaqin, mukmin, mukhsin, muslim dan kafir. Dimana
orang islam paling sempurna ialah apabila ia telah mencapai tingkatan
Muttaqin.

Muslim adalah orang yang telah bersyahadat, serta telah berserah diri dan
dalam hal ini berpasrah kepada tuhan.

Mukmin adalah seorang muslim yang istiqomah atau konsisten dan


berpegang teguh kepada nilai kebenaran,sampai pada hal-hal yang terkecil

Mukhsin adalah
Muttaqin adalah orang yang setiap perbuatannya sudah merupakan
perwujudan dari komitmen iman dan moralnya yang tinggi.

Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat An-Nisa' ayat 88

" Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan[328] dalam (menghadapi)
orang-orang munafik, Padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran,
disebabkan usaha mereka sendiri ? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk
kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah[329]? Barangsiapa yang
disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi
petunjuk) kepadanya"

[328] Maksudnya: golongan orang-orang mukmin yang membela orang-orang munafik dan
golongan orang-orang mukmin yang memusuhi mereka.

[329] Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak
mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak
mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, Maka
mereka itu menjadi sesat.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Sejarah matematika dalam islam
2. Definisi matematika islam

3. Keterkaian matematika dalam islam


Banyak hal yang menyangkup matematika dengan islam, seperti halnya :
- Relasi
- Statistika diskriptif
- Konsep limas segi enam dalam islam
- Hubungan phi dengan al-quaran
- Diagram Venn

DAFTAR PUSTAKA
Sejarah Angka Nol

Angka Nol

Al-Khawarizmi dikenal sebagai bapak Aljabar memperkenalkan bilangan nol (0), dan
penerjemah karya-karya Yunani kuno. Kisah angka nol Konsep bilangan nol telah berkembang
sejak zaman Babilonia danYunani kuno, yang pada saat itu diartikan sebagai ketiadaan dari
sesuatu. Konsep bilangan nol dan sifat-sifatnya terus berkembang dari waktu ke waktu. Hingga
pada abad ke-7, Brahmagupta seorang matematikawan India memperkenalkan beberapa sifat
bilangan nol. Sifat-sifatnya adalah suatu bilangan bila dijumlahkan dengan nol adalah tetap,
demikian pula sebuah bilangan bila dikalikan dengan nol akan menjadi nol. Tetapi, Brahmagupta
menemui kesulitan, dan cenderung ke arah yang salah, ketika berhadapan dengan pembagian
oleh bilangan no,l sebuah bilangan dibagi oleh nol adalah tetap. Tentu saja ini suatu kesalahan
fatal. Tetapi, hal ini tetap harus sangat dihargai untuk ukuran saat itu

Ide-ide brilian dari matematikawan India selanjutnya dipelajari oleh matematikawan Muslim dan
Arab. Hal ini terjadi pada tahap-tahap awal ketika matematikawan Al-Khawarizmi meneliti
sistem perhitungan Hindu (India) yang menggambarkan sistem nilai tempat dari bilangan yang
melibatkan bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Al-Khawarizmi adalah yang pertama kali
memperkenalkan penggunaan bilangan nol sebagai nilai tempat dalam basis sepuluh. Sistem ini
disebut sebagai sistem bilangan decimal.Selain itu Al Khawarizmi merupakan penulis kitab
aljabar (matematika) pertama di muka bumi. Beliau juga seorang ilmuan jenius pada masa
keemasan Baghdad yang sangat besar sumbangsihnya terhadap ilmu aljabar dan aritmetika.
Karyanya, Kitab Aljabr Wal Muqabalah (Pengutuhan Kembali dan Pembandingan) merupakan
pertama kalinya dalam sejarah dimana istilah aljabar muncul dalam kontesk disiplin ilmu. Nama
aljabar diambil dari bukunya yang terkenal tersebut. Karangan itu sangat populer di negara-
negara barat dan diterjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa Latin dan Italia. Bahasan yang
banyak dinukil oleh ilmuwan barat dari karangan Al-Khawarizmi adalah tentang persamaan
kuadrat. Sumbangan Al-Khwarizmi dalam ilmu ukur sudut juga luar biasa. Tabel ilmu ukur
sudutnya yang berhubungan dengan fungsi sinus dan garis singgung tangen telah membantu para
ahli Eropa memahami lebih jauh tentang ilmu ini. Ia mengembangkan tabel rincian trigonometri
yang memuat fungsi sinus, kosinus dan kotangen serta konsep diferensiasi.

Karya-karya al-Khawarizmi di bidang matematika sebenarnya banyak mengacu pada tulisan


mengenai aljabar yang disusun oleh Diophantus (250 SM) dari Yunani. Namun, dalam meneliti
buku-buku aljabar tersebut, al-Khawarizmi menemukan beberapa kesalahan dan permasalahan
yang masih kabur. Kesalahan dan permasalahan itu diperbaiki, dijelaskan, dan dikembangkan
oleh al-Khawarizmi dalam karya-karya aljabarnya. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan
apabila ia dijuluki Bapak Aljabar.Di bidang ilmu ukur, al-Khawarizmi juga dikenal sebagai
peletak rumus ilmu ukur dan penyusun daftar logaritma serta hitungan desimal. Namun,
beberapa sarjana matematika Barat, seperti John Napier (15501617) dan Simon Stevin (1548
1620), menganggap penemuan itu merupakan hasil pemikiran mereka. Selain matematika, Al-
Khawarizmi juga dikenal sebagai astronom. Di bawah Khalifah Mamun, sebuah tim astronom
yang dipimpinnya berhasil menentukan ukuran dan bentuk bundaran bumi. Penelitian itu
dilakukan di Sanjar dan Palmyra. Hasilnya hanya selisih 2,877 kaki dari ukuran garis tengah
bumi yang sebenarnya. Sebuah perhitungan luar biasa yang dapat dilakukan pada saat itu. Al-
Khawarizmi juga menyusun buku tentang penghitungan waktu berdasarkan bayang-bayang
matahari.

Setelah al-Khawarizmi meninggal, keberadaan karyanya beralih kepada komunitas Islam. Yaitu,
bagaimana cara menjabarkan bilangan dalam sebuah metode perhitungan, termasuk dalam
bilangan pecahan; suatu penghitungan Aljabar yang merupakan warisan untuk menyelesaikan
persoalan perhitungan dan rumusan yang lebih akurat dari yang pernah ada sebelumnya. Di
dunia Barat, Ilmu Matematika lebih banyak dipengaruhi oleh karya al-Khawarizmi dibanding
karya para penulis pada Abad Pertengahan. Masyarakat modern saat ini berutang budi kepada al-
Khawarizmi dalam hal penggunaan bilangan Arab. Notasi penempatan bilangan dengan basis 10,
penggunaan bilangan irasional dan diperkenalkannya konsep Aljabar modern, membuatnya layak
menjadi figur penting dalam bidang Matematika dan revolusi perhitungan di Abad Pertengahan
di daratan Eropa. Dengan penyatuan Matematika Yunani, Hindu dan mungkin Babilonia, teks
Aljabar merupakan salah satu karya Islam di dunia Internasional.

Implikasi:

Berkat penemuan angka nol, maka dunia matematika dijaman sekarang semakin maju, misalnya
dengan ditemokan berbagai rumus seperti rumus sinus, cosinu, tangent ataupun rumus
trigonometi. Selain dalam dunia matematika penemuan angka nol ternyata sangat mempengaruhi
dunia tegnologi khususnya computer/ digital yaitu ditemukannya gerbang logika dan kode
ASCII.

Gerbang logika atau sering juga disebut gerbang logika Boolean merupakan sebuah sistem
pemrosesan dasar yang dapat memproses input-input yang berupa bilangan biner menjadi sebuah
output yang berkondisi yang akhirnya digunakan untuk proses selanjutnya. Gerbang logika dapat
mengkondisikan input input yang masuk kemudian menjadikannya sebuah output yang sesuai
dengan apa yang ditentukan olehnya. Terdapat tiga gerbang logika dasar, yaitu : gerbang AND,
gerbang OR, gerbang NOT. Ketiga gerbang ini menghasilkan empat gerbang berikutnya, yaitu :
gerbang NAND, gerbang NOR, gerbang XOR, gerbang XAND.

Rangkaian aritmatika dasar termasuk kedalam rangkaian kombinasional yaitu suatu rangkaian
yang outputnya tidak tergantung pada kondisi output sebelumnya, hanya tergantung pada present
state dari input. Dari gerbang logika tersebut bisa dikembangkan menjadi berbagai macam
tegnologi mulai dari teknologi sederhana seperti stopwatch, jam, hingga dunia internet, satelit,
pesawat terbang, dan sebagainya. Semua itu tidak akan luput dari peran serta gerbang-gerbang
logika ini.

Angka nol juga berperan dalam ditemukannyan kode ASCII, yaitu kode Standar Amerika untuk
Pertukaran Informasi atau ASCII (American Standard Code for Information Interchange)
merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode
tetapi ASCII lebih bersifat universal, contohnya 124 adalah untuk karakter |. Ia selalu
digunakan oleh komputer dan alat komunikasi lain untuk menunjukkan teks. Kode ASCII
sebenarnya memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 8 bit. Dimulai dari 0000 0000 hingga
1111 1111. Total kombinasi yang dihasilkan sebanyak 256, dimulai dari kode 0 hingga 255 dalam
sistem bilangan Desimal
(ASCII)American Standard Code for Internation Interchange. Biasanya disingkat dengan ASCII.
Suatu kode skema yang menggunakan 7 atau 8 bit, yang memberikan lambang sebanyak 256
jenis karakter. Di dalam karakter-karakter ini, telah termasuk di dalamnya huruf, angka,
lambang-lambang khusus, kode kontrol perintah, serta kode lainnya. ASCII ini didevelop pada
tahun 1968, yang merupakan standar untuk transmisi data antara software dan hardware. ASCII
ini digunakan dalam dikebanyakan komputer mini, dan di seluruh komputer pribadi. Standar
yang berlaku di seluruh dunia untuk kode berupa angka yang merepresentasikan karakter-
karakter, baik huruf, angka, maupun simbol yang digunakan oleh komputer. Terdapat 128
karakter standar ASCII yang masing-masing direpresentasikan oleh tujuh digit bilangan biner
mulai dari 0000000 hingga 1111111.

format yang banyak digunakan untuk file teks di dalam dunia komputer dan internet. Di dalam
file ASCII, masing-masing alphabetic, numeric, atau karakter khusus direpresentasikan dalam 7-
bit bilangan biner (kumpulan dari nol atau satu sebanyak tujuh angka). Karakter dalam kode
ASCII dibagi dalam beberapa group yaitu : control character, angka, huruf besar, huruf kecil, dan
tanda baca (pada tabel tidak begitu jelas). Control-character ini sering disebut sebagai non-
printable-character, yaitu karakter yang dikirim sebagai tahap awal (pengenalan) dalam berbagai
kegunaan komunikasi data, misalnya sebelum informasi dikirim dari PC ke printer.

Dengan kumpulan bit ini terdapat sebanyak 128 character yang bisa didefinisikan. Sistem operasi
berbasis Unix dan DOS menggunakan ASCII untuk file teks, sedangkan Windows NT dan 2000
menggunakan kode yang lebih baru yang dikenal dengan istilah unicode. Sistem yang
dikeluarkan oleh IBM menggunakan data yang dibentuk dari 8 bit, yang disebut dengan
EBCDIC

Sejarah dan ahli Matematika penemu angka 1 sampai 0

18 September 2015Nabil Muhammad Firdaus 5 Comments


Pada zaman ini, angka merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Contohnya, tanggal pada kalender, nilai nominal pada uang, dan banyak
lagi. Bisakah anda bayangkan bagaimana dunia bila tidak ada angka? Pasti segala
sesuatu akan menjadi sangat berantakan dan tidak teratur.

Tapi, bagaimanakah sebenarnya sejarah munculnya angka tersebut? Siapa saja tokoh-tokoh
dalam sejarah yang berpengaruh dalam ilmu matematika?

Perkembangan angka
Kemungkinan terbesar manusia mulai menghitung adalah setelah bahasa berkembang. Saat itu
jari-jari tangan merupakan alat hitung yang paling alami. Itulah sebabnya mengapa sistem
perhitungan yang kita gunakan saat ini menggunakan bilangan berbasis 10. Untuk mencari bukti
sejarah, ukiran pada batu atau kayu adalah solusi yang paling alami. Dari bukti sejarah, sistem
hitung yang paling awal terdiri dari simbol berulang yang masing-masing terdiri dari sepuluh,
yang diikuti oleh pengulangan simbol untuk satu. Untuk contoh pada angka-angka yang
digunakan saat ini seperti 1 sampai 10, kemudian 11 (simbol bilangan satu diulang pada simbol
bilangan sebelas sebagai penanda 11 adalah 10 + 1). Atau pada bilangan romawi, bilangan dua
puluh satu dilambangkan menjadi XXI (simbol angka sepuluh diulang kemudian dimulai lagi
dari satu sebagai penanda 20 adalah 10 + 10 +1)

Angka Mesir (3000-1600 SM)


Di Mesir, sejak sekitar 3000 tahun sebelum masehi, bukti sejarah yang ditemukan menyebutkan
bahwa satu disimbolkan sebagai garis vertikal, sedangkan 10 diwakilkan oleh lambang ^. Orang
mesir menulis dari kanan ke kiri, jadi bilangan dua puluh tiga disimbolkan menjadi |||^^. Bila
anda sulit mengartikannya menjadi 23, bandingkanlah dengan angka romawi XXIII. Angka
romawi tersebut pada dasarnya adalah sistem Mesir, diadaptasi oleh Roma dan sampai sekarang
masih kita gunakan setelah kemunculan pertamanya yaitu lebihdari 5000 tahun yang lalu.

Para juru tulis Firaun (yang hartanya sangat sulit untuk dihitung) menggunakan suatu sistem
untuk menghitung angka-angka besar. Memang sulit digunakan, tapi tidak diragukanlagi itu yang
mereka pakai. Membaca versi tertulis dari angka-angka besar mesir sama seperti menghitung
total nilai dari koin-koin judi di Las Vegas. Orang-orang mesir kuno meletakan angka yang besar
di kanan, dan yang kecil di kiri. Jadi, untuk keperluan demonstrasi, bayangkanlah koin A bernilai
100.000, koin B bernilai 10.000, koin C bernilai 1.000, koin D bernilai 100, koin E bernilai 10,
dan koin F bernilai 1. dengan nilai-nilai itu, angka Mesir FEEEDDDDDDCCCCBBBAA bisa
mewakilkan angka 234.641. Dan angka-angka besar seperti ini berperan dalam dokumen yang
mendeskripsikan harta-harta milikfiraun. Simbol Mesir untuk angka besar seperti 100.000,
adalah suatu simbol yang seperti burung, tetapiangka-angka yang lebih kecil dilambangkan
dengan garis lurus dan melengkung.
Angka Babylonia (1750 SM)
Orang-orang Babylonia, menggunakan sistem bilangan berbasis 60. Sistem ini benar- benar sulit
digunakan, karena secara logika seharusnya membutuhkan 59 simbol yang berbeda (sama seperti
sistem desimal berbasis 10 saat ini mempunyai simbol yang berbeda sampai 9). Sebaliknya,
angka di bawah 60 dilambangkan dengan kelompok-kelompok sepuluh.

Angka Babylonia

Yang menyebabkan bentuk tertulisnya sangan aneh jika dibandingkan dengan composisi
aritmatika manapun.
Melalui keunggulan orang Babylonia pada bidang astronomi, sistem perhitungan berbasis 60
mereka masih ada sampai sekarang pada 60 detik dalam satu menit, dan pada pengukuran sudut,
180 derajat pada jumlah sudut segitiga dan 360 derajat pada sudut satu lingkaran. Dan jauh
setelah itu, saat waktu bisa diukur dengan akurat, sistem yang sama juga digunakan dalam 60
menit dalam 1 jam.

Orang Babylonia mengambil langkah krusial menuju suatu sistem perhitungan yang lebih efektif.
Mereka memperkenalkan konsep nilai tempat, yaitu angka yang sama bisa mempunyai nilai yang
berbeda tergantung letak angka pada urutan. Untuk lebih jelas, kita ambil contoh angka 222.
Pada angka tersebut terdapat tiga angka 2 yang mempunyai nilai yang berbeda-beda, yaitu 200,
20, dan 2. Tapi konsep ini baru dan merupakan langkah yang sangat berani bagi orang
Babylonia. Untuk mereka, dengan sistem perhitungan berbasis 60, sistem nilai tempat lebih sulit
untuk digunakan. Untuk mereka angka simpel seperti 222 mempunyai nilai 7322 bila
menggunakan sistem hitung berbasis 10 yang kita gunakan (2 x60 kuadrat + 2 x 60 + 2)

Sistem nilai tempat membutuhkan suatu tanda yang bermakna kosong, untuk saat-saat dimana
jumlah nilai pada satu kolom sama dengan kelipatan 60. Dari sinilah awal mula angka 0.
Meskipun bilangan nol itu sendiri belum ada, dan angka 0 tidak mempunyai nilai numerik
tersendiri.

Angka Suku Maya


Suku maya, sama seperti suku Aztec, menggunakan sistem bilangan berbasis 20.Seperti orang
Babylonia, suku Maya menggunakan sistem nilai tempat, dan tentu saja, angka nol. Mereka
menggunakan 3 set grafik notasi yang berbeda untuk mewakili angka:
a) Dengan titik dan garis,
b) Dengan figur antropomorfik, dan
c) dengan simbol.

Angka suku Maya


Figur di atas melambangkan angka 0-10 untuk suku Maya

Angka Romawi 300 SM


Angka romawi menggunakan sistem bilangan berbasis 5. Angka I dan V dalam angkaromawi
terinspirasi dari bentuk tangan, yang merupakan alat hitung alami. Sedangkan angka X/ lambang
dari 10, adalah gabungan dua garis miring yang melambangkan 5. Dan L, C, D,dan M, yang
secara urut mewakili 50, 100, 500, dan 1.000, merupakan modifikasi dari simbol V dan X

Garis yang miring mewakili jempol, yang kemudian menjadi simbol X(10) adalah
gabungan dua garis miring
Symbol L, C, D, & M merupakan mmodifikasi dari simbol V & X

Untuk menulis angka, orang Romawi menggunakan sistem penjumlahan : V + I = VI (6) atau C
+ X + X + I = CXXI (121), dan sistem pengurangan : IX (I sebelum X =9) atau XCIV (Xsebelum
C = 90, I sebelum V = 4)

Nol, Sistem Desimal, dan Angka Hindu-Arab (300 SM sekarang)


Pada sistem perhitungan Babylonia dan Maya, bentuk angka tertulisnya masih sangan rumit
untuk perhitungan aritmatika yang efisien. Selain itu, angka nol belum berfungsi penuh.
Agar angka nol bisa memenuhi potensinya dalam matematika, setiap bilangan harus mempunyai
simbol sendiri atau paling tidak angka-angka dasar dalam basis hitungan mempunyai simbol
sendiri. Sistem ini kemungkinan muncul pertama kali di India. Angka-angka yang dipakai saat
ini mengalami perubahan-perubahan bertahap sejak 3 abad sebelum masehi.

Orang-orang India menggunakan lingkaran kecil saat tempat pada angka tidak mempunyai nilai,
mereka menamai lingkaran kecil tersebut dengan nama sunya, diambil dari bahasa sansekerta
yang berarti kosong. Sistem ini telah berkembang penuh sekitar tahun 800 Masehi, saat sistem
ini juga diadaptasi di Baghdad. Orang arab menggunakan titik sebagai simbol kosong, dan
memberi nama dengan arti yang sama dalam bahasa arab, sifr.

Sekitar dua abad kemudian angka India masuk ke Eropa dalam manuskrip Arab, dan dikenal
dengan nama angka Hindu-Arab. Dan angka Arab sifr berubah menjadi zero dalam bahasa
Eropa modern, atau dalam bahasa Indonesia, nol. Tetapi masih perlu berabad-abadlagi sebelum
ke-sepuluh angka Hindu-Arab secara bertahap menggantikan angka romawi di Eropa, yang
diwarisi dari masa kekaisaran Roma.
Ahli Matemmatika Penemu Angka

Muammad ibn Ms al-Khwrizm

Siapa beliau? Beliau merupakan orang yang paling berjasa dalam dunia matematika. Kontribusi
beliau yaitu dengan memperkenalkan angka nol di dunia ini. Beliau merupakan matematikawan
yang menetap di Qutrubulli (sebalah barat Bagdad), beliau juga seorang ahli geografi, sejarah
dan juga seniman. Karya-karyanya dalam bidang matematika dimaktub dalam Kitabul Jama wat
Tafriq dan Hisab al-Jabar wal Muqabla. Angka nol ini kemudian dibawa ke Eropa oleh
Leonardo Fibonacci dalam karyanya Liber Abaci , dan semakin dikenal luas pada zaman
Renaisance dengan tokoh-tokohnya, antara lain, Leonardo da Vinci dan Rene Descartes. Pada
mulanya, angka nol digambarkan sebagai ruang kosong tanpa bentuk yang di India disebut
dengan sunya (kosong, hampa).Hingga kini, angka nol memiliki makna yang sangat khas dan
memudahkan seseorang dalam berhitung.

Daftar Pustaka

1. Himura, Deddy (2012), Sejarah dan Penemu Angka 0 (Nol). (Online).


Sumber elektronik diakses dari
https://iptekdanlegendadunia.blogspot.com/2012/12/sejarah-dan-penemu-
angka-0-nol.html. Diakses 18 September 2015.

2. Setiawan, Onar (2013), Sejarah Perkembangan Angka di Dunia. (Online).


Sumber elektronik diakses dari
https://www.kompasiana.com/menircybergal/sejarah-perkembangan-angka-
di-dunia_5530247b6ea834dc358b4578. Diakses 18 September 2015

3. Islamic, Logic (2014), Penemu Angka Nol: Muhammad bin Musa Al


Khawarizmi. (Online). Sumber elektronik diakses dari
https://islamislogic.wordpress.com/2014/08/26/penemu-angka-nol-
muhammad-bin-musa-al-khawarizmi/. Diakses 18 September 2015

Materi Matematika dalam Alquran

MATEMATIKA DALAM ALQURAN


Dalam pembahasan tugas pendidikan agama kali ini,saya akan menjelaskan
tiga materi dari sekian banyak materi matematika yang terdapat dalam ayat
alquran diantaranya yaitu Teori Himpunan,Teori Vektor,dan Teori perkalian.

1. Teori Himpunan

Teori himpunan merupakan bidang matematika yang mengkaji himpunan


(set), yakni kumpulan (koleksi) dari objek-objek yang terdefinisi dengan jelas (well
defined). Makna objek dalam definisi tersebut dapat berupa obyek nyata dan
abstrak. Adapun makna terdefinisi dengan jelas adalah ciri, sifat, atau syarat
objek yang dimaksud harus jelas dan dapat ditentukan (Abdussakir : 2009 hal.4).
Ciri, sifat, atau syarat objek tersebut merupakan prinsip keanggotaan dalam suatu
himpunan. Misalnya saja, kumpulan hewan berkaki empat,kumpulan planet-
planet,dan lain sebagainya. Obyek-obyek yang dimaksud dalam contoh tersebut
sudah jelas, yakni hewan yang memiliki jumlah kaki sebanyak empat, seperti kuda,
domba, panda, beruang, begitupun dengan planet-planet,seperti
merkurius,venus,mars,jupiter,saturnus,uranus,neptunus dan lain sebagainya.

Meskipun secara keilmuan teori himpunan disampaikan oleh seorang yahudi,


namun pada dasarnya secara rasional Al-Quran telah menyiratkan ide mengenai
prinsip himpunan tersebut. Misalnya dalam Al-Quran surat Al-Fathir ayat 1 :

Artinya : Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat
sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai
sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga, dan empat. Allah menambahkan pada
ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu.

Dalam ayat di atas, dijelaskan sekelompok makhluk yang disebut malaikat.


Dalam kelompok malaikat tesebut terdapat malaikat yang memiliki dua sayap, tiga
sayap, atau empat sayap. Ketiga kelompok malaikat tersebut syaratnya sudah
sangat jelas meskipun malaikat merupakan makhluk yang abstrak, yakni malaikat
dengan jumlah sayap yang sama.

Selanjutnya, dalam Al-Quran surat An-Nur ayat 45 :

Artinya : Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, Maka sebagian
dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan
dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu.

Dalam ayat di atas dijelaskan sekumpulan makhluk yang disebut binatang.


Dalam kelompok binatang tersebut ada sekelompok yang berjalan tanpa kaki,
dengan dua kaki, empat, atau bahkan lebih sesuai dengan yang dikehendaki oleh
Allah SWT. Kelompok binatang-binatang tersebut juga dapat didefinisikan secara
jelas, yakni binatang dengan jumlah kaki yang sama.

Dalam Al-Quran surat Al-Fathir ayat 1 dan An-Nur ayat 45 itulah terdapat
konsep matematika, yaitu kumpulan objek-objek yang didefinisikan secara jelas.
Teori inilah yang dalam matematika dinamakan dengan Teori Himpunan.

2. Teori Vektor

Vektor merupakan besaran yang mempunyai besar dan arah, seperti


perpindahan (displacement), kecepatan, gaya, dan percepatan (Murray, 1999:1).
Berdasarkan tinjauan siding kajian geometri, secara umum suatu besaran vector
dapat digambarkan dengan menggunakan ruas garis berarah. Panjang dari ruas
garis merupakan panjang vektor atau besar vector, sedangkan arah dari peubah
merupakan petunjuk arah vector.

Tidak berbeda dengan teori teori sebelumnya, vector diisyaratkan dalam


beberapa surat dalam Al-Quran. Surat pertama yang mengisyaratkannya adalah
surat Ar-Rum ayat 20 :

Artinya : Dan di antara tanda tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu
dari tanah, kemudian tiba tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.

Ayat tersebut menunjukan siklus awal kehidupan, yakni diciptakannya


manusia oleh Allah SWT, yang seiring berjalannya waktu akan mengalami
perkembangan. Dari ayat tersebut, siklus awal kehidupan diibaratkan sebagai
sebuah titik pangkal, dan perkembangannya dimisalkan sebagai suatu ruas garis
yang berarah. Jika ada titik awal, maka menurut hukum alam pastilah ada suatu titik
akhir. Titik akhir kehidupan adalah kematian yang peluangnya sempurna, yakni 1.
Jika kehidupan diibaratkan suatu titik pangkal, maka kematian adalah akhir atau
ujung dari ruas garisnya. Allah berfirman dalam surat Al-Muminun ayat 15 :

Artinya:Kemudian , sesudah itu, sesunggunya kamu sekalian benar-benar akan


mati.

Untuk menunjukan konsep nilai (besar) yang dimiliki oleh suatu vector, Allah
berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 13 :

Artinya : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Berdasarkan ayat tersebut, maka dapat dimaknai bahwa dalam sepanjang


perjalanan hidupnya, tingkat kemuliaan seseorang tergantung pada ketaqwaannya.
Semakin seseorang bertaqwa kepada Allah, maka dia akan semakin dimuliakan
oleh-Nya. Kode ini dapat ditarik suatu konsep nilai untuk suatu vector.

Dalam tinjauan Al-Quran, segala hal yang ada di dunia ini bukanlah suatu
kebetulan semata. Semuanya telah menjadi ketetapan yang telah ditentukan oleh
Allah SWT, termasuk di dalamnya adalah mengenahi ilmu matematika. Banyak
sekali prinsip prinsip dasar matematika yang diisyaratkan oleh Allah SWT secara
ghaib (tersirat) dalam Al-Quran. Beberapa contoh bidang matematika yang telah
mendapatkan isyarat prinsip dalam Al-Quaran misalnya teori himpunan, teori
vektor, teori bilangan, teori aljabar, teori geometri, dan teori topologi.

3. Teori Perkalian

Artinya : Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian


dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah
berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata.

Berdasarkan QS.Annisa : 112 dapat menyelesaikan perkalian tanda negatif dengan


mudah yang selama ini masih banyak siswa kewalahan menyelesaikan perkalian
dengan tanda negatif ini. Misalkan :

dan siapa saja yang melakukan kesalahan atau dosa bisa kiat beri simbol negatif
(-)
kemudian dituduhkan kepada orang yang tidak bersalah kita beri simbol positif
(-)
maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyatakita
beri simbol negatif (-)

Perhatikan urutan simbol-simbol itunegatif positif negatif lihatlah pola yang


terbentuk,jika dilengkapi dengan simbol operasi hitung menjadi semakin lengkap.

Pola tersebut dapat kita simpulkan bahwa :

Suatu kesalahan (-) jika kita katakan benar (+),maka sesungguhnya kita berbuat
bohong,dosa (-)
Suatu yang benar (+) jika kita katakan salah (-),maka sebenarnya kita juga berbuat
bohong,dosa (-)
Suatu kesalahan (-) jika katakan salah (-),maka kita melakukan suatu yang benar (+)

Referensi

Abdussakir. 2009. Pentingnya Matematika dalam Pemikiran Islam. Artikel


disampaikan pada Seminar Internasional The Role of Sciences and Technology in
Islamic Civilization di UIN Malang tahun 2009.
http://abdussakir.wordpress.com/artikel/ .

Spiegel, Murray, R. 1999. Analisis Vektor. Diterjemahkan oleh Hans J. Wospakrik.


Jakarta : Erlangga.

MUHAMMAD BIN MUSA AL-KHAWARIZMI : Sang Penemu Angka


0 (Nol)
Oleh: Yusmichad Yusdja *

Misteri Bilangan 0 (nol)


Bilangan 0

Bilangan 1-9

Ratusan tahun yang lalu, manusia hanya mengenal 9 lambang bilangan yakni 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
dan 9. Kemudian, datang angka 0, sehingga jumlah lambang bilangan menjadi 10 buah. Tidak
diketahui siapa pencipta bilangan 0, bukti sejarah hanya memperlihatkan bahwa bilangan 0
ditemukan pertama kali dalam zaman Mesir kuno. Waktu itu bilangan nol hanya sebagai
lambang. Dalam zaman modern, angka nol digunakan tidak saja sebagai lambang, tetapi juga
sebagai bilangan yang turut serta dalam operasi matematika. Kini, penggunaan bilangan nol telah
menyusup jauh ke dalam sendi kehidupan manusia. Sistem berhitung tidak mungkin lagi
mengabaikan kehadiran bilangan nol, sekalipun bilangan nol itu membuat kekacauan logika.
Mari kita lihat.

Nol, penyebab komputer macet


Pelajaran tentang bilangan nol, dari sejak zaman dahulu sampai sekarang selalu menimbulkan
kebingungan bagi para pelajar dan mahasiswa, bahkan masyarakat pengguna. Mengapa?
Bukankah bilangan nol itu mewakili sesuatu yang tidak ada dan yang tidak ada itu ada, yakni
nol. Siapa yang tidak bingung? Tiap kali bilangan nol muncul dalam pelajaran Matematika selalu
ada ide yang aneh. Seperti ide jika sesuatu yang ada dikalikan dengan 0 maka menjadi tidak ada.
Mungkinkah 5*0 menjadi tidak ada? (* adalah perkalian). Ide ini membuat orang frustrasi.
Apakah nol ahli sulap?

Lebih parah lagi-tentu menambah bingung-mengapa 5+0=5 dan 5*0=5 juga? Memang demikian
aturannya, karena nol dalam perkalian merupakan bilangan identitas yang sama dengan 1. Jadi
5*0=5*1. Tetapi, benar juga bahwa 5*0=0. Waw. Bagaimana dengan 5o=1, tetapi 50o=1 juga?
Ya, sudahlah. Aturan lain tentang nol yang juga misterius adalah bahwa suatu bilangan jika
dibagi nol tidak didefinisikan. Maksudnya, bilangan berapa pun yang tidak bisa dibagi dengan
nol. Komputer yang canggih bagaimana pun akan mati mendadak jika tiba-tiba bertemu dengan
pembagi angka nol. Komputer memang diperintahkan berhenti berpikir jika bertemu sang divisor
nol.

Bilangan nol: tunawisma


Bilangan disusun berdasarkan hierarki menurut satu garis lurus. Pada titik awal adalah bilangan
nol, kemudian bilangan 1, 2, dan seterusnya. Bilangan yang lebih besar di sebelah kanan dan
bilangan yang lebih kecil di sebelah kiri. Semakin jauh ke kanan akan semakin besar bilangan
itu. Berdasarkan derajat hierarki (dan birokrasi bilangan), seseorang jika berjalan dari titik 0
terus-menerus menuju angka yang lebih besar ke kanan akan sampai pada bilangan yang tidak
terhingga. Tetapi, mungkin juga orang itu sampai pada titik 0 kembali. Bukankah dunia ini bulat?
Mungkinkah? Bukankah Columbus mengatakan bahwa kalau ia berlayar terus-menerus ia akan
sampai kembali ke Eropa?

Lain lagi. Jika seseorang berangkat dari nol, ia tidak mungkin sampai ke bilangan 4 tanpa
melewati terlebih dahulu bilangan 1, 2, dan 3. Tetapi, yang lebih aneh adalah pertanyaan
mungkinkan seseorang bisa berangkat dari titik nol? Jelas tidak bisa, karena bukankah titik nol
sesuatu titik yang tidak ada? Aneh dan sulit dipercaya? Mari kita lihat lebih jauh.

Jika di antara dua bilangan atau antara dua buah titik terdapat sebuah ruas. Setiap bilangan
mempunyai sebuah ruas. Jika ruas ini dipotong-potong kemudian titik lingkaran hitam
dipindahkan ke tengah-tengah ruas, ternyata bilangan 0 tidak mempunyai ruas. Jadi, bilangan nol
berada di awang-awang. Bilangan nol tidak mempunyai tempat tinggal alias tunawisma. Itulah
sebabnya, mengapa bilangan nol harus menempel pada bilangan lain, misalnya, pada angka 1
membentuk bilangan 10, 100, 109, 10.403 dan sebagainya. Jadi, seseorang tidak pernah bisa
berangkat dari angka nol menuju angka 4. Kita harus berangkat dari angka 1.

Mudah, tetapi salah

Guru meminta Ani menggambarkan sebuah garis geometrik dari persamaan 3x+7y = 25. Ani
berpikir bahwa untuk mendapatkan garis itu diperlukan dua buah titik dari ujung ke ujung.
Tetapi, setelah berhitung-hitung, ternyata cuma ada satu titik yang dilewati garis itu, yakni titik
A(6, 1), untuk x=6 dan y=1. Sehingga Ani tidak bisa membuat garis itu. Sang guru mengingatkan
supaya menggunakan bilangan nol. Ya, itulah jalan keluarnya. Pertama, berikan y=0 diperoleh
x=(25-0)/3=8 (dibulatkan), merupakan titik pertama, B(8,0). Selanjutnya berikan x=0 diperoleh
y=(25-3.0)/7=4 (dibulatkan), merupakan titik kedua C(0,4). Garis BC, adalah garis yang dicari.
Namun, betapa kecewanya sang guru, karena garis itu tidak melalui titik A. Jadi, garis BC itu
salah.

Ani membela diri bahwa kesalahan itu sangat kecil dan bisa diabaikan. Guru menyatakan bahwa
bukan kecil besarnya kesalahan, tetapi manakah yang benar? Bukankah garis BC itu dapat dibuat
melalui titik A? Kata guru, gunakan bilangan nol dengan cara yang benar. Bagaimana kita harus
membantu Ani membuat garis yang benar itu? Mudah, kata konsultan Matematika. Mula-mula
nilai 25 dalam 3x+7y harus diganti dengan hasil perkalian 3 dan 7 sehingga diperoleh 3x+7y=21.

Selanjutnya, dalam persamaan yang baru, berikan y=0 diperoleh x=21/3=7 (tanpa pembulatan)
itulah titik pertama P(6,1). Kemudian berikan nilai x=0 diperoleh y=21/7 = 3 (tanpa
pembulatan), itulah titik kedua Q(0, 3). Garis PQ adalah garis yang sejajar dengan garis yang
dicari, yakni 3x+7y=25. Melalui titik A tarik garis sejajar dengan PQ diperoleh garis P1Q1. Nah,
begitulah. Sang murid telah menemukan garis yang benar berkat bantuan bilangan nol.

Akan tetapi, sang guru masih sangat kecewa karena sebenarnya tidak ada satu garis pun yang
benar. Bukankah dalam persamaan 31+72=25 hanya ada satu titik penyelesaian yakni titik A,
yang berarti persamaan 31+72 itu hanya berbentuk sebuah titik? Bahkan pada persamaan
31+72=21 tidak ada sebuah titik pun yang berada dalam garis PQ. Oleh karena itu, garis PQ
dalam sistem bilangan bulat, sebenarnya tidak ada. Aneh, bilangan nol telah menipu kita.
Begitulah kenyataannya, sebuah persamaan tidak selalu berbentuk sebuah garis.

Bergerak, tetapi diam


Bilangan tidak hanya terdiri atas bilangan bulat, tetapi juga ada bilangan desimal antara lain dari
0,1; 0,01; 0,001; dan seterusnya sekuat-kuat kita bisa menyebutnya sampai sedemikian kecilnya.
Karena sangat kecil tidak bisa lagi disebut atau tidak terhingga dan pada akhirnya dianggap nol
saja. Tetapi, ide ini ternyata sempat membingungkan karena jika bilangan tidak terhingga
kecilnya dianggap nol maka berarti nol adalah bilangan terkecil? Padahal, nol mewakili sesuatu
yang tidak ada? Waw. Begitulah.

Berdasarkan konsep bilangan desimal dan kontinu, maka garis bilangan yang kita pakai ternyata
tidak sesederhana itu karena antara dua bilangan selalu ada bilangan ke tiga. Jika seseorang
melompat dari bilangan 1 ke bilangan 2, tetapi dengan syarat harus melompati terlebih dahulu ke
bilangan desimal yang terdekat, bisakah? Berapakah bilangan desimal terdekat sebelum sampai
ke bilangan 2? Bisa saja angka 1/2. Tetapi, anda tidak boleh melompati ke angka 1/2 karena
masih ada bilangan yang lebih kecil, yakni 1/4. Seterusnya selalu ada bilangan yang lebih
dekat yakni 0,1 lalu ada 0,01, 0,001, , 0,000001. demikian seterusnya, sehingga pada
akhirnya bilangan yang paling dekat dengan angka 1 adalah bilangan yang demikian kecilnya
sehingga dianggap saja nol. Karena bilangan terdekat adalah nol alias tidak ada, maka Anda tidak
pernah bisa melompat ke bilangan 2?

Inilah Sang Penemu Angka 0 (nol) itu.!


Al-Khawarizmi

Dunia Barat boleh mengklaim bahwa mereka adalah kawasan sumber ilmu pengetahuan. Namun
sejatinya, yang menjadi Gudang Ilmu Pengetahuan adalah kawasan Timur Tengah (kawasan
Arab maksudnya, bukan Jawa Timur-Jawa Tengah). Mesopotamia, peradaban tertua dunia ada di
kawasan ini juga.

Masyarakat dunia sangat mengenal Leonardo Fibonacci sebagai ahli matematika aljabar.
Namun, dibalik kedigdayaan Leonardo Fibonacci sebagai ahli matematika aljabar ternyata hasil
pemikirannya sangat dipengaruhi oleh ilmuwan Muslim bernama Muhammad bin Musa Al
Khawarizmi. Dia adalah seorang tokoh yang dilahirkan di Khiva (Iraq) pada tahun 780 M. Jika
kaum terpelajar lebih mengenal para ahli matematika Eropa, maka kaum biasa juga mengenal
ilmuwan Muslim yang menjadi rujukan para ahli matematika tersebut.

Selain ahli dalam matematika al-Khawarizmi, yang kemudian menetap di Qutrubulli (sebelah
barat Baghdad), juga seorang ahli geografi, sejarah dan juga musik. Karya-karyanya dalam
bidang matematika dimaktub dalam Kitabul Jama wat Tafriq dan Hisab al-Jabar wal Muqabla.
Inilah yang menjadi rujukan para ilmuwan Eropa termasuk Leonardo Fibonacce serta Jacob
Florence.
Muhammad bin Musa Al Khawarizmi inilah yang menemukan angka 0 (nol) yang hingga kini
dipergunakan. Apa jadinya coba jika angka 0 (nol) tidak ditemukan.? Selain itu, dia juga berjasa
dalam ilmu ukur sudut melalui fungsi sinus dan tangent, persamaan linear dan kuadrat serta
kalkulasi integrasi (kalkulus integral). Tabel ukur sudutnya (Tabel Sinus dan Tangent) adalah
yang menjadi rujukan tabel ukur sudut saat ini.

Al-Khawarizmi juga seorang ahli ilmu bumi. Karyanya Kitab Surat Al-Ard menggambarkan
secara detail bagian-bagian bumi. CA Nallino, penterjemah karya al-Khawarizmi ke dalam
bahasa Latin, menegaskan bahwa tak ada seorang Eropa pun yang dapat menghasilkan karya
seperti al-Khawarizmi ini.

Catatan: gambar ilustrasi diperoleh dari berbagai sumber di internet.

*) Yusmichad Yusdja,Staf peneliti pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial dan
ekonomi Pertanian IPB
sumber:
http://www.duniaesai.com
http://muhzai87.freehostia.com

Gudang Ilmu Matematika ( Matematika Sebagai Mother of Sains )

Selasa, 30 November 2010

Assallamualaikum,haibloggermania.Jikakalianditanyaapakahkaliantauapaitumatematika?.
Tentu kalian akan dengan tegas menjawab tentu saja tau, selanjutnya jika kalian disuruh
mendeskripsikan apa itu matematika, tentu saja kalian juga akan dengan lancar menyebutkan bahwa
matematikaadalahsebuahilmuyangberhubungandenganangka.Namun,apabilakalianditanyalebih
lanjuttentangsejarahmatematika,ataupunapasihsebenarnyagunamatematikaitudiciptakan?Kalian
pastiakansedikitmemutarotakuntukmencarijawabanya.Karena,jawabanyaitutidakpernahdiajarkan
disekolah.

Karena sangat penting sekali kalau kita mengerti apa seh matematika itu
sesungguhnya. Disini, saya jelaskan secara rinci apa kah matematika itu
sesungguhnya?, apakah matematika hanya mempelajari angka saja?

Kalian tau g? Matematika itu sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu
mathematika yang memiliki arti studi besaran, struktur, ruang, serta perubahan.
Jadi dari pengertian ini kita sudah tau bahwa matematika itu pada dasarnya tidak
hanya mempelajari tentang angka saja, ia kan?.

Para matematikawan berusaha mencari berbagai pola, merumuskan konjektur baru,


dan membnagun kebenaran melalui metode deduksi yang kaku dari aksioma-
aksioma dan definisi- definisi yang bersesuaian. Terdapat perselisihan tentang
apakah objek-objek matematika seperti bilangan dan titik, hadir secara alami, atau
hanyalah buatan manusia. Sampai sekarang perselisihan itu belum terjawab.
Seorang matematikawan Benjamin Peirce menyebut matematika sebagai ilmu
yang menggambarkan simpulan-simpulan yang penting . Di lain pihak, Albert
Einstein menyatakan bahwa sejauh hukum-hukum matematika merujuk pada
kenyataan , mereka tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk
pada kenyataan. Sesungguhnya apa ari pernyataan eistein itu?

Melalui penggunaan penalaran logika dan abstraksi, matematikaberkembang dari


pencacahan, perhitungan, pengukuran, dan pengkajian sistematis terhadap bangun
dan pergerakan benda- benda fisika. Matematika praktis telah menjadi kegiatan
manusia sejak adanya rekaman tertulis. Argumentasi kaku pertama muncul di
dalam matematika yunani, terutama di dalam kara Euklides, yang berjudul ELEMEN.
Metematika selalu berkembang, misalnya di Cina pada tahun 300 SM, di India pada
tahun 100 M, dan di arab pada tahun 800 M, hingga zaman renaisan, ketika temuan
baru matematika berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru yang mengarah pada
peningkatan yang cepat di dalam laju penemuan matematika yang berlanjut hingga
kini.

Kini matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai


bidang, termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti
ekonomi, dan psikologi. Tidah heran bahwa matematika itu dikenal sebagai mother
of sains, karena kegunaannya di berbagai ilmu penting lainnya. matematika
terapan, cabang matematika yang melingkupi penerapan pengetahuan matematika
ke bidang-bidang lain, mengilhami dan membuat penggunaan temuan-temuan
matematika baru, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan disiplin-
disiplin ilmu yang sepenuhnya baru, seperti statistika dan teori permainan. Para
matematikawan juga bergulat di dalam matematika murni, atau matematika untuk
perkembangan matematika itu sendiri, tanpa adanya penerapan di dalam pikiran,
meskipun penerapan praktis yang menjadi latar munculnya matematika murni
ternyata seringkali ditemukan terkemudian

MATEMATIKA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'An


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATEMATIKA DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN


OLEH

NAMA : HIJRA HIDAYATULLAH

NIM : H11112006

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITIAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2012

KATA PENGANTAR

Assalamualaykum Warahmatullaahi Wabarakatuh.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT , karena atas rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Agama Islam dengan judul
Matematika dalam Perspektif Al-Quran.

Makalah ini membahas tentang keajaiban-keajaiban Al-Quran khususnya


dalam Matematika yang tak sedikit orang pahami dan bersyukur atas keajaiban dan
fakta konkrit tentang firman Allah Sang Pemberi Petunjuk. Dan dalam penulisan ini
penulis tak sedikit mendapat hambatan. Namun berkat bantuan berbagai pihak
penulis dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :

1) Ibu dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam, yang telah memberi arah dalam
proses penyelesaian makalah ini.

2) Orang tua yang turut mendoakan dan mendukung penulis, sehingga selalu
termotivasi untuk menyelesaikan makalah ini.

3) Serta teman-teman dan pihak lain yang memberi saran tentang makalah ini.

Penulis menyadari dalam makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Olehnya
itu, kritik dan saran penulis butuhkan agar penulisan selanjutnya lebih baik lagi.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Wassalamualaykum Warahmatullahi wabarakatuh.

Makassar, 13 Desember 2012,

Hijra Hidayatullah

DAFTAR ISI

Halaman Sampul i

Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. LATAR BELAKANG 1

B. RUMUSAN MASALAH 2

C. TUJUAN PENULISAN 2

D. METODE PENULISAN 2

BAB II PEMBAHASAN 3

A. MATEMATIKA DAN BILANGAN PRIMA 3

1. Bilangan Prima dan rencana penciptaannya 3

2. Bilangan prima 19 2

3. Angka 19 dan 81 7

B. STRUKTUR AYAT DAN KATA 9

1. Basmalah 9

2. Hubungan Basmallah, Nomer Surat, dan Jumlah Ayat 11

3. Penyebutan Angka-angka 13

C. Enkripsi (11+8) 17 15

1. Struktur (11+8) dan Bilangan 8 15

BAB III PENUTUP 17

A. KESIMPULAN 17

B. SARAN 17

DAFTAR PUSTAKA 18
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Matematika merupakan ilmu pengetahuan dasar yang dibutuhkan semua


manusia dalam kehidupan sehari-hari baik secara langsung maupun secara tidak
langsung. Matematika merupakan salah satu ilmu yang tak terlepas dari alam dan
agama semua itu kebenarannya bisa kita lihat dalam al Quran. Alam semesta ini
banyak mengandung rahasia tentang fenomena-fenomena alam. Namun
keberadaan fenomena-fenomena itu sendiri hanya dapat diketahui oleh orang-orang
yang benar-benat mengerti arti kebesaran Allah SWT.

Keajaiban Al Quran dilihat dari sisi kandungannya telah banyak ditulis dan
diketahui, tetapi keajaiban dilihat dari bagaimana Al Quran ditulis/disusun mungkin
belum banyak yang mengetahui. Orang-orang non-muslim khususnya kaum
orientalis barat sering menuduh bahwa Al Quran adalah buatan Muhammad.
Padahal kalau kita baca Al Quran ada ayat yang menyatakan tantangan kepada
orang-orang kafir khususnya untuk membuat buku/kitab seperti Al Quran dimana
hal ini tidak mungkin akan dapat dilakukannya meskipun jin dan manusia bersatu
padu membuatnya.

Bukan suatu keanehan bila sebagian besar ilmuwan berpendapat bahwa


Tuhan menciptakan alam semesta dengan kode-kode tertentu--struktur bilangan
tertentu. Alam sendiri mcngajarkan kepada manusia tentang adanya periode-
periode tertentu yang selalu berulang, terstruktur dan sistematis, misalnya, orbit
Bulan, Bumi dan planet-planet, lintasan meteorit dan bintang-bintang, DNA,
kromosom, sifat atom, lapisan bumi dan atmosfer, dan elemen kimia dengan segala
karakteristiknya.
Hal inilah yang melatar belakangi penulisan ini, yang mana dalan penulisan
ini memberikan sebagaian keterangan tentang Matematika dalam perspektif al-
Quran yang tak banyak orang pahami.

B. Rumusan masalah

Dalam makalah ini, adapun yang akan dibahas adalah:

1. Bagaimana menghubungkan matematika dan Al-Quran ?

2. Bagaimana menjelaskan kodefikasi yang terdapat dalam Al-Quran ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah

1. Mengetahui bilangan/kode khusus yang terdapat pada Al-Quran.

2. Memahami hubungan antara matematika dan Al-Quran.

D. Metode Penulisan

Dalam penulisan ini, penulis lebih menitik beratkan pada kodetifikasi bilangan prima
dalam Al-Quran. Dimana penulis mengambil pembahasan dari beberapa sumber,
baik dari media cetak maupun elektronik. Lalu literatur tersebut disaring dan
diambil bagian pokok inti dari penyelesaian diatas.
BAB II

PEMBAHASAN

A. MATEMATIKA DAN BILANGAN PRIMA

Bilangan prima adalah dasar dari matematika, termasuk salah satu misteri
alam semesta. Tidak pernah terbayangkan oleh manusia sebelumnya, sampai
ditemukan bahwa bilangan prima juga merupakan dasar dari kehidupan alam, yang
dengan usaha keras ingin dijelaskan oleh ilmu ini dalam sains. Pandangan orang
umumnya mengatakan bahwa matematika hanyalah penemuan manusia biasa.
Sebaliknya, beberapa pemikir masa lalu - Pythagoras, Plato, Cusanus, Kepler,
Leibnitz, Newton, Euler, Gauss, termasuk para revolusioner abad ke-20, Planck,
Einstein dan Sommerffeld-yakin bahwa keberadaan angka dan bentuk geometris
merupakan konsep alam semesta dan konsep yang bebas (independent). Galileo
sendiri beranggapan bahwa matematika adalah bahasa Tuhan ketika menulis alam
semesta.

1. Bilangan Prima dan rencana penciptaannya

Salah satu teka-teki lama yang belum sepenuhnya terpecahkan adalah


bilangan prima. Bilangan prima adalah bilangan yang hanya dapat habis dibagi oleh
bilangan itu sendiri dan angka 1. Angka 12 bukan merupakan bilangan prima,
karena dapat habis dibagi oleh angka lainnya 2, 3, dan 4. Bilangan prima adalah 2,
3, 5, 7, 11, 13, .... dan seterusnya. Banyak bilangan prima tidak terhingga. Tidak
peduli berapa banyak kita menghitung, pasti kita akan menemukan bilangan prima,
walaupun mungkin makin jarang_ Hal ini menjadi teka-teki kita, jika kita ingat
bilangan ini tidak dapat dibagi oleh angka lainnya. Salah satu hal yang
menakjubkan, dalam era komputer kita memberikan kodetifikasi semua hal yang
penting dan rahasia, di bank, asuransi, dan perhitungan-perhitungan peluru kendali,
security system dengan enkripsi, dalam angka jutaan bilangan-bilangan yang tidak
habis dibagi oleh angka lainnya. Ini diperlukan karena dengan penggunaan angka
lain, kodetifikasi tadi dapat dengan mudah ditembus. Fenomena inilah yang
ditemukan ilmuwan dari Duesseldorf (Dr. Plichta), sehubungan dengan penciptaan
alam, yaitu distribusi misterius bilangan prima.
Para ilmuwan sudah lama percaya bahwa bilangan prima adalah bahasa
universal yang dapat dimengerti oleh semua makhluk (spesies) berintelegensia
tinggi, sebagai komunikasi dasar antarmereka. Bahasa ini penuh misteri karena
berhubungan dengan perencanaan universal kosmos.

Bilangan lain yang perlu diketahui adalah sisa dari bilangan prima, yakni
bilangan komposit, kecuali angka 1, yaitu 4, 6, 8, 9,10,12,14,15, .... dan seterusnya.
Dengan kata lain, bilangan komposit adalah bilangan yang terdiri dari minimal dua
faktor prima

Misalnya :

6 =2x3 =2.3
30 = 2 x 3 x 5 =2.3.5
85 = 5 x 17 = 5 . 17

Selain itu, dikenal pula bilangan khusus, yang disebut prima kembar, yaitu
bilangan prima yang angkanya berdekatan dengan selisih 2. Misalnya :

(3,5), lalu (5,7), lalu (11,13), lalu (17,19), lalu (29,37), dan seterusnya.

2. Bilangan prima 19

Salah satu angka yang dipandang misterius atau unik adalah angka 19. Meskipun
Pythagoras, Euler dan Gauss telah lama memikirkannya, tetapi struktur komplek ini
tetap juga belum diketahui jawabannya.
STRUKTUR BILANGAN PRIMA 19 DG KOMBINASI (10+9)
& INDEKS ANGKA 8

Bilangan Bilangan Bilangan Bilangan


biasa ganjil genap prima

1 1 - -

2 - 2 2

3 3 - 3

4 - 4 -

5 5 - 5

6 - 6 -

7 7 - 7

8 - 8 -

9 9 - -

10 - 10 -

11 11 - 11

12 - 12 -

13 13 - 13

14 - 14 -

15 15 - -

16 - 16 -

17 17 - 17

18 - 18 -

19 19 - 19

Keterangan 10 angka 9 angka 8 angka


Tabel di atas sengaja ditampilkan sebagi pengenalan awal, karena dalam al-Qur'an
banyak digunakan struktur (10 + 9), atau kombinasi (11 + 8) dalam bilangan prima
19.

Sebagian besar ahli tafsir menafsirkan 19 sebagai jumlah malaikat. Menurut


Dr. Rashad Khalifa, menafsirkan bilangan 19 sebagai jumlah malaikat adalah tidak
tepat karena bagaimana mungkin jumlah malaikat dapat dijadikan untuk ujian/tes
bagi orang-orang kafir, untuk meyakinkan orang-orang nasrani dan yahudi, untuk
meningkatkan keimanan orang yang telah beriman dan juga untuk menghilangkan
keragu-raguan. Jadi, tepatnya bilangan 19 ini merupakan keajaiban yang besar dari
Al Quran sesuai ayat 35 di atas, menurut terjemahan Dr. Rashad Khalifa (dan juga
terjemahan beberapa penterjemah lain). Jadi pada ayat 35 kata innahaa merujuk
pada kata iddatun pada ayat 31.

Al Quran yang didasarkan bilangan 19, dapat dibuktikan dari penghitungan


yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat komplek. Berikut ini hanya
sebagian kecil dari keajaiban Al Quran (sistim 19) yang dapat ditulis dalam artikel
singkat ini. Fakta-fakta yang sangat sederhana:

a. Kalimat Basmalah pada (QS 1:1) terdiri dari 19 huruf arab.

b. QS 1:1 tersebut diturunkan kepada Muhammad setelah Surat 74 ayat 30 yang


artinya Di atasnya adalah 19.

c. Al Quran terdiri dari 114 surah, 196.

d. Ayat pertama turun (QS 96:1) terdiri dari 19 huruf.

e. Surah 96 (Al Alaq) ditempatkan pada 19 terakhir dari 114 surah (dihitung mundur
dari surah 114), dan terdiri dari 19 ayat

f. Surat terakhir yang turun kepada Nabi Muhammad adalah Surah An-Nashr atau
Surah 110 yang terdiri dari 3 ayat. Surah terakhir yang turun terdiri dari 19 kata dan
ayat pertama terdiri dari 19 huruf.

g. Kalimat Basmalah berjumlah 114 (196). Meskipun pada Surah 9 (At Taubah) tidak
ada Basmalah pada permulaan surah sehingga jumlah Basmalah kalau dilihat pada
awal surah kelihatan hanya 113, tetapi pada Surah 27 ayat 30 terdapat ekstra
Basmalah (dan juga 27+30=57, atau 19 x 3). Dengan demikian jumlah Basmalah
tetap 114.

h. Jika dihitung jumlah surah dari surah At Taubah (QS 9) yang tidak memiliki
Basmalah sampai dengan Surah yang memuat 2 Basmalah yaitu S 27, ditemukan
19 surah. Dan total jumlah nomor surah dari Surah 9 sampai Surah 27 diperoleh
(9+10+11++26+27=342) atau 1918. Total jumlah ini (342) sama dengan
jumlah kata antara dua kalimat basmalah dalam Surat 27.

i. Berkaitan dengan inisial surah, misalnya ada dua Surah yang diawali dengan inisial
Qaaf yaitu Surah 42 yang memiliki 53 ayat dan Surah 50 yang terdiri dari 45 ayat.
Jumlah huruf Qaaf pada masing-masing dua surat tersebut adalah 57 atau 19 x 3.
Jika kita tambahkan nomor surah dan jumlah ayatnya diperoleh masing-masing
adalah (42+53=95, atau 19 x 5) dan (50+45=95, atau 19 x 5). Selanjutnya initial
Shaad mengawali tiga surah yang berbeda yaitu Surah 7, 19, dan 38. Total jumlah
huruf Shaad di ketiga surah tersebut adalah 152, atau 19 x 8. Hal yang sama
berlaku untuk inisial yang lain.

j. Frekuensi munculnya empat kata pada kalimat Basmalah dalam Al Quran pada
ayat-ayat yang bernomor merupakan kelipatan 19.

3. Angka 19 dan 81

Dr. Peter Plichta ahli kimia dan matematika dari Jerman berpendapat bahwa,
tampaknya, semua formula matematika dan angka-angka berhubungan dengan dua
kutub matematika alam semesta ini. Angka 81 spesifik karena melengkapi angka
19, (19 + 81= 100). Jumlah angka-angka tersebut adalah 19: 1 + 9+8+1=19.

Bila kita analisis sedikit lebih lanjut, terdapat hubungan angka-angka tersebut
dengan cara:

1:19 = 0,0526315789473684210526

Angka yang berulang secara periodik, berulang dengan sendirinya tepat pada digit
ke-19 sesudah koma, dan, yang menarikjumlah dari angka-angka tersebut ( 0 + 0 +
5 + 2 + 6 + 3 + 1 + 5 + 7 + 8 + 9 + 4 + 7 + 3 + 6 + 8 + 4 + 2 + 1 ) adalah 81 !

Sekarang
1 : 81 = 0,012345679 ....

Ups! Angka 8 terlewat, padahal angka yang lain secara periodik muncul.

Hilangnya angka 8 adalah ilusi, dan nilai resiprokal angka 81 adalah "alamiah",
menghasilkan satu seri sistem desimal bilangan 0,1, 2 .... dan seterusnya; dan
sistem itu bukan buatan manusia. Tetapi mengapa angka 8, bukan angka lainnya,
yang "hilang"? Diduga, karena angka 8 berhubungan dengan angka 19. Bilangan
prima ke-8 adalah 19.

Dalam budaya Cina kuno, angka 8 melambangkan yat kwa, delapan penjuru
angin, jalan menuju ke harmoni - keseimbangan kehidupan dengan alam
sekelilingnya. Dalam al-Qur'an, angka 8 merupakan jumlah malaikat, force, yang
menjunjung 'Arsy (Kursi, Singgasana), mengatur keseimbangan 'Arsy, yang
bermakna power and authority dominion, baik sebelum maupun saat Kiamat (al-
Haqqah 69 : 17).

7n=yJ9$#ur #n?t $yg!%y`r& 4 @Jtsur zt y7n/u Ngs%qs


7tBqt puZosS

Artinya: dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. dan pada hari itu
delapan orang Malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.

Sebagian musafir, seperti Muhammad Abdul Halim, menerjemahkan 'Arsy


dengan "Majelis Langit atau "Wilayah Pemerintahan Kosmos". Wilayahnya tidak
terbatas, "di bawah 'Arsy terdapat (unsur) air" (Hud 11 : 7).

uqdur %!$# t,n=y{ NuqyJ9$# uF{$#ur pG 5Q$r& c%2ur


mt n?t !$yJ9$# N2uq=7u9 N3r& `|mr& WxyJt 3
s9ur |M=% N3R) cqOq6B .`B t/ NqyJ9$# `s9q)us9 t
%!$# (#rx2 b) !#xyd w) s 7B

Artinya : dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan
adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di
antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk
Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-
orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata".
Berlimpah unsur hidrogen, elemen kimia yang paling ringan dari unsur air,
H2O. Jauh lebih luas dari alam semesta yang diketahui.

B. STRUKTUR AYAT DAN KATA

Struktur kodetifikasi, enkripsi, bukan saja di tingkat surat dan ayat, tetapi juga
sampai tingkatan ayat, kata-kata, dan huruf. Al-Qur'an menyajikan puluhan, bahkan
ratusan, struktur yang sangat bervariasi dari berbagai tingkatan. Namun semuanya
tidak lepas dari bilangan prima dan prima kembar seperti 29 dan 31.

1. Basmalah

Setiap surat berisikan sejumlah ayat yang dalam bahasa Arab dikenal sebagai
ayah atau "tanda kekuasaan Allah". Secara struktur, ia berhubungan dengan 29
surat berinisial dengan bentuk (10 + 19). Kalimat ini dikenal pula dengan kalimat
basmallah. Ia mempunyai 4 kata dan 19 huruf Arab yang tersusun secara
sistematis, dan artinya adalah Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Bilangan disusun selain berhubungan dengan angka 19 juga
berhubungan dengan angka bilangan prima 29.

Sejak awal, dalam kalimat basmallah, kata bismi ditulis tanpa huruf alif
sebagaimana halnya pada kata yang sama pada awal Surat al-A'la (Iqra'), menurut
al-Qurtubi (w. 671 H), atas dasar alasan praktis. Namun az-Zarkasyi (w. 794 H)
mengatakan bahwa tata cara penulisan al-Qur'an mempunyai rahasia-rahasia
tertentu.2 Pendapat tersebut memang benar, sebab bila ditulis dengan huruf alif,
kalimat basmallah menjadi 20 huruf, bukan 19 huruf. Kalau ditulis dengan 19 huruf,
maka akan sama dengan banyaknya dengan huruf pada hauqalah: La haula wa la
quwwata illa billah atau "Tiada daya untuk memperoleh manfaat dan tiada daya
untuk menolak kesulitan kecuali dengan bantuan Allah".

Di bawah ini ringkasan kalimat basmallah yang diatur berdasarkan kata dan huruf
Arab. Perlu diketahui, berdasarkan perbedaan dialek, bisa saja kalimat ini terdiri
lebih dari 19 huruf sebagaimana pendapat sebagian kecil Muslim yang tidak
menggunakan mushaf Utsmani.
Jumlah nomor kata adalah 1 + 2 + 3 + 4 = 10, sedangkan jumlah huruf 19!
Jumlah total, nomor kata dan huruf adalah (10 + 19) = 29. Bilangan prima ke-10
adalah 29. Strukturnya istimewa apabila kita susun angka-angka nomor kata dan
jumah huruf per kata, akan kita dapatkan bilangan 13243646.

KALIMAT BASMALLAH DENGAN STRUKTUR 29 DAN 19

Jumlah No Arab Indonesia Jumlah Huruf

1 Bism Dengan nama 3

2 Allah Allah 4

3 AI-Rahman Yang Maha Pengasih 6

4 AI-Rahlm Maha Penyayang 6

10 Total Total 19

Perhatikan! Angka 1 adalah nomor kata dan angka 3 adalah jumlah huruf kata
pertama, seterusnya angka 2 adalah nomor kata, dan 4 adalah jumlah huruf kata
kedua, demikian seterusnya. Perhatikan berikutnya :

1 3 2 4 3 6 4 6 = 19 x 697034 = 19 x 19 x 36686 dan, ....


1+3+2+4+3+6+4+6 = 6+9+7+0+3+4= 3+6+6+8+6= 29 !

Pertanyaannya, berapa besar kemungkinan suatu kalimat, yang jumlah nomor


kata dan hurufnya 29 merupakan kelipatan 19, dengan jumlah bilangan hasil
baginya juga 29? Kecil sekali, hampir tidak ada. Dengan demikian, bisa dipahami
bila alQut'an dalam pengajarannya menantang manusia dan jin untuk membuat
satu ayat yang menyerupainya. Bukan saja dari sisi bahasa, arti, dan maknanya,
tetapi juga dari komposisi matematisnya.

Kalimat basmallah dalam al-Qur'an berjumlah 114 atau (6 x 19). Tiap surat
memuat kalimat pembuka basmallah, kecuali Surat at-Taubah nomor 9. Surat ini
tidak memiliki kalimat pembuka basmallah! Tetapi dalam surat ke-27, Surat an-
Naml, yang artinya semut, terdapat dua kalimat basmallah, satu lagi di ayat nomor
30. Perhatikan, jumlah surat dari 9 ke nomor 27 adalah 19 surat. Lebih lanjut, bila
angka 9 dijumlah sampai dengan angka 27, kita dapatkan:

9+10+11+12+13+14+15+....+27=342; atau (19 x 18)

Suratat-Taubah,suratkhusus,yaitusatu-satunyasuratyang tidak mempunyai


kalimat basmallah, bernomor 9. Kita lihat: jumlah 3 + 4 + 2 = 9, sama dengan
jumlah (1 + 8).

Sisi lain, kalimat pembuka surat basrnallah hanya berjumlah 113. Angka ini
merupakan bilangan prima ke-30.

2. Hubungan Basmallah, Nomer Surat, dan Jumlah Ayat

Enkripsi juga ditemukan antara kalimat basmallah dengan nomor surat dan
jumlah ayat-ayat bilangan prima. Sebagaimana diketahui, dalam 114 surat terdapat
30 nomor surat yang merupakan bilangan prima, dan 32 surat dengan jumlah
ayatnya merupakan bilangan prima. Kalimat basmallah diketahui memegang
peranan yang sangat penting ketika nomor surat maupun ayat-ayatnya merupakan
bilangan prima. Ia menjadi penyeimbang dan pelengkap.

NOMOR SURAH DENGAN BILANGAN PRIMA &

AYAT-AYAT MERUPAKAN BILANGAN PRIMA,

JUMLAH KELIPATAN 19

N Nama surat No surat Jumlah


o berupa ayat
bilanqan bilanqan
prima
prima

1 AI-Fatihah (Pembuka) - 7

2 Yunus (Yunus) - 109

3 Ar-Ra' d (Petir) 13 43

4 Asy-Syu'ara' (Para Penyair) - 227

5 AI-Ahzab (Golongan yang Bersekutu) - 73

6 Yasin - 93

7 Asy-Syura (Musyawarah) - 53

8 Az-Zukhruf (Perhiasan) 43 89

9 Ad-Dukhan (Asap) - 59

10 AI- Jatsiyah (Yang Berlutut) - 37

11 AI-Fath (Kemenangan) - 29

12 AI-Hadid (Besi) - 29

13 AI-Mumtahanah (perempuan yg diuji) - 13

14 AI- Jumu' ah (Jum'at) - 11

15 AI-Munafiqun (Orang-orang Munafik) - 11

16 AI-Insan (Manusia) - 31

17 AI-Takwir (Menggulung) - 29

18 AI-Infithar (Terbelah) - 19

19 Ath-Thariq (Yang Datang Malam Hari) - 17

20 AI-A' la (Yang Paling Tiinggi) - 19

21 Adh-Dhuha (Waktu Matahari - 11


Sepenggalah Naik)

22 AI- Alaq (Segumpal Darah) - 19

23 Al-Qadr (Kemuliaan) 97 5

24 AI-Adiyat (Kuda Perang yg Berlari - 11


Kencang)

25 AI-Qari' ah (Kiamat) 101 11


26 AI-Ashr (Masa) 103 3

27 AI-Fil (Gajah) - 5

28 AI-Ma' -un (Barang-barang yang 107 7


Berguna).

29 AI-Kautsar (Nikmat yang Banyak). - 3

30 AI-Nashr (Pertolongan). - 3

31 AI-Lahab (Gejotak Api). - 5

32 AI-Falaq (Waktu Subuh). 113 5

Ada 7 1076
Basmallah

Jumlah bilangan menjadi :

1076 + 7 = 1083 atau (19 x 57)!

Dapat disimpulkan bahwa pemakaian kalimat basmallah dalam struktur enkripsi


al-Qur'an adalah sebagai pembuka, penyeimbang, dan pelengkap-melengkapi
jumlah ayat, menyeimbangkan surat dan ayat bentuk bilangan prima, serta sebagai
ayat pembuka setiap surat.

3. Penyebutan Angka-angka

"Segala sesuatu dihitung dengan teliti satu persatu" termasuk penyebutan


angka. Hanya 30 bilangan saja yang disebut alQur'an, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9,10,11,12,19, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 99, 100, 200, 300, 1.000, 2.000, 3.000,
5.000, 50.000, dan 100.000. Jumlah angka tersebut 162.146 atau (19 x 8.534)!

Paling menarik, penyebutan angka 30 dalam al-Qur'an hanya dua kali, yaitu
diposisikan pada Surat al-A'raf, "tempat tinggi, (QS 7: 142) dan Surat al-Ahqaf,
"bukit-bukit pasir", (QS 46: 15). Jika dihitung jumlah digit nomor surat dan nomor
ayatnya, maka jumlahnya adalah 7 + 1 + 4 + 2 + 4 + 6 + I + 5 = 30. Sangat luar
biasa Subhanallah.
zOn=uj9 br& s% (#qn=/r& Mn=y Nkh5u x%tnr&ur $yJ/ Nk
ys9 4|mr&ur @. >x #Oyt

Artinya: Supaya Dia mengetahui, bahwa Sesungguhnya Rasul-rasul itu telah


menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi
apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.

C. ENKRIPSI (11+8)

1. Struktur (11+8) dan Bilangan 8

Struktur (11 + 8) yang membentuk struktur bilangan prima 19 pada al-Qur' an.
Angka 19 dan angka 8 di dalam alQur'an muncul pada Surat al Muddatstsir (74: 30)
dan Surat al-Haqqah (69: 17) - sebelumnya telah dijelaskan struktur surat ke-19.
Kodetifikasi muncul ketika nomor surat dan nomor ayatnya dijumlahkan:

74 + 30 + 69 + 17 = 190 atau (19 x 10).

STRUKTUR SURAT DENGAN BILANGAN (11+8)

N Nama No Nama N Nama No Nama


o surat surat ayat o surat surat ayat

1 AI-Jumu' 62 11 6 AIam 94 8
ah Nasyrah

2 AI- 63 11 7 At-Tin 94 8
Munafiqun

3 Adh- 93 11 8 AI- 94 8
Dhuha Bayyinah

4 Al-'Adiyat 100 11 9 Az- 94 8


Zalzalah

5 AI-Oari' ah 100 I1 1 At-Takatsur 102 8


0

Jumlah - 55 ]umlah 40
- struktur yang paling sederhana, kombinasi 11 dan 8, di mana terdapat enkripsi
pada 10 surat dari 114 surat al-Qur'an yang mempunyai jumlah ayat 11 dan 8.
Kesepuluh surat tersebut terbagi dua: 5 surat masingmasing dengan jumlah ayat 11
dan sisanya 5 surat masingmasing dengan jumlah ayat 8. Tentu saja, karena
jumlahnya berpasangan, maka jumlah ayat-ayatnya merupakan kelipatan 19, yaitu
95 atau (19 x 5). Simetris murni, seimbang dan selaras.

- struktur al-Asma'ul Husna. AI-Asma'ul Husna (ismi = nama, husna = baik) adalah
nama-nama yang sangat indah dari Allah swt dan sekaligus mencerminkan sifat-
sifat Tuhan Yang Esa. Penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa di antara
nama-nama yang indah, 76 nama terdapat dalam al-Qur'an, sedangkan 23 nama
lagi dalam Hadits. Coba perhatikan angka 76 adalah enkripsi dari (4 x 19),
sedangkan angka 23 adalah bilangan prima. Angka 4 berarti bahwa kalimat ini
terulang 4 kali dalam al-Qur'an, sama banyaknya dengan kata Muhammad, dan
syari'ah. Jumlah nama-nama yang indah semuanya 99, atau (9 x 11). Lebih lanjut
akan dijelaskan nanti bahwa angka 11 berhubungan dengan benda-benda di langit:
bulan, bintang dan matahari.

- struktur sederhana Surat Muhammad dengan Surat al-Muddatstsir. Kedua surat ini,
bernomor 47 dan 74, mempunyai ayat 38 dan 56, sama-sama berjumlah 11
digitnya.
4+7=7+4=3+8=5+6=11

- Sekali lagi, kita diyakinkan adanya hubungan kodetifikasi antara nama-nama yang
indah, Nabi Muhammad saw, seruan "bagi orang yang berselimut", dan syari'ah.
Tetapi bagian yang paling menarik adalah hubungan angka 11 dengan benda-benda
di langit (tunggal), yang direfleksikan oleh ke-3 Surat an-Najm (Bintang), al-Qamar
(Bulan), dan asy-Syams (Matahari) sedemikian rupa sehingga jumlah ke-3 nomor
suratnya merupakan kelipatan 11.

53 + 54 + 91 = 198 atau (11 x 18).

- Bukan suatu kebetulan, benda di langit pada sistem tata surya kita dikodekan
dengan angka 11 dalam al-Qur'an, sama dengan perbedaan sistem Kalender
Matahari dan Kalender Bulan, yaitu 11 hari. Coba kita perhatikan keterangan NASA
tentang sistem kalender.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Matematika merupakan salah satu ilmu yang tak terlepas dari alam dan
agama, semua itu kebenarannya bisa kita lihat dalam al Quran. Alam semesta ini
banyak mengandung rahasia tentang fenomena-fenomena alam. al-Qur'an bukan
saja kitab pedoman bagi umat manusia tetapi juga mukjizat abadi yang nyata
diturunkan dari langit. Mahakarya Yang Tertinggi di alam semesta, catatan dan
rekaman yang disusun dengan state of the arts, sempurna tiada bandingannya. Kita
juga bisa berpikir, apa lagi yang dapat ditemukan oleh para pembaca di abad ke-25,
misalnya, masyarakat abad mendatang. Karena ilmu dari Rabbi yang diturunkan
melalui Rasul tidak akan habis "dicerna" oleh pengetahuan manusia dan jin di
seluruh zaman.

B. SARAN

Dari makalah ini disarankan untuk mencari lebih banyak lagi tentang hubungan
matematika dengan Al-Quran serta keajaiban-keajaiban lain yang terdapat dalam
Al-Quran, karena makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan memerlukan
berbagai kritik serta saran sebagai pengembangan pada penulisan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Muftie, Arifin. 2004. MATEMATIKA ALAM SEMESTA Kodetifikasi

Bilangan Prima dalam Al-Qur'an. PT Kiblat Buku Utama: Bandung.

http://www.kabarislam.com/mengenal-al-quran/keajaiban-matematika-dalam-al-
quran

http://mohamadfh.wordpress.com/2010/02/25/keseimbangan-matematika-dalam-
alquran/

http://noenkcahyana.blogspot.com/2011/12/keajaiban-matematika-al-quran.html

http://insyaallahislamjaya.blogspot.com/2012/02/matematika-dalam-al-quran.html
Diposkan oleh Hijra Radyahaura di 01.17

Definisi Algoritma

[] Definisi Algoritma adalah "langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang


disusun secara sistematis dan logis". Contoh sederhana adalah penyusunan sebuah
resep makanan, yang biasanya terdapat langkah-langkah cara memasak masakan
tersebut. Tapi, algoritma umumnya digunakan untuk membuat diagram alur
(flowchart) dalam ilmu komputer / informatika.

Penemu konsep Algoritma dan Aljabar

Penemunya adalah seorang ahli matematika dari uzbekistan yang bernama Abu
Abdullah Muhammad Ibn Musa al-Khwarizmi. Di literatur barat, beliau lebih terkenal
dengan sebutan Algorism. Panggilan inilah yang kemudian dipakai untuk menyebut
konsep algoritma yang ditemukannya. Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al-
Khwarizmi (770-840) lahir di Khwarizm (Kheva), kota di selatan sungai Oxus
(sekarang Uzbekistan) tahun 770 masehi. Kedua orangtuanya kemudian pindah ke
sebuah tempat di selatan kota Baghdad (Irak), ketika ia masih kecil. Khwarizm
dikenal sebagai orang yang memperkenalkan konsep algoritma dalam matematika,
konsep yang diambil dari nama belakangnya.

Al khwarizmi juga adalah penemu dari beberapa cabang ilmu matematika yang
dikenal sebagai astronom dan geografer. Ia adalah salah satu ilmuwan matematika
terbesar yang pernah hidup, dan tulisan-tulisannya sangat berpengaruh pada
jamannya. Teori aljabar juga adalah penemuan dan buah pikiran Al khwarizmi.
Nama aljabar diambil dari bukunya yang terkenal dengan judul "Al Jabr Wa Al
Muqabilah". Ia mengembangkan tabel rincian trigonometri yang memuat fungsi
sinus, kosinus dan kotangen serta konsep diferensiasi.
Filosofi Angka 0

"angka 0"

Lambang bilangan yang kita kenal dewasa ini ada sepuluh lambang yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, dan 9. Pada saat kehidupan manusia masih dalam tahap yang sangat sederhana
lambang bilangan hanya berfungsi sebagai lambang untuk menentukan banyaknya benda.
Lambang 1 s.d 9 tentu saja sangat khusus menyatakan banyaknya benda yang nampak nyata
dan dapat diraba/disentuh atau dicacah. Sedangkan lambang nol digunakan untuk menyatakan
bahwa tidak ada benda yang nampak dan dapat diraba/disentuh. Sebagai misal ada lima buah
apel di atas meja, digunakanlah lambang bilangan 5 untuk menyatakan hal itu menjadi 5 apel.
Sedangkan jika di atas meja tidak ada buah apel, maka digunakan lambang bilangan 0 untuk
menyatakan hal itu menjadi 0 apel. Jika diatas meja ada 8 buah jeruk dinyatakan 8 jeruk,
sedangkan jika diatas meja tidak ada jeruk dinyatakan dengan 0 jeruk.

Pada keadaan ini sebenarnya kejadian 0 apel dan 0 jeruk adalah suatu kejadian yang
sama yaitu bahwa diatas meja tidak ada benda yang dimaksud. Jadi pernyataan 0 jeruk = 0
apel. Sehingga lambang bilangan 0 bersifat lebih netral dibanding bilangan yang lain. Inilah
logika yang tertanam dalam benak kita bahwa lambang bilangan 0 mewakili sesuatu benda
nyata yang tidak ada.

Dalam sebuah bilangan asli, lambang bilangan 0 jika diletakkan pada sisi sebelah kanan
(bukan terletak di urutan paling depan) maka akan mempunyai nilai sesuai letaknya, sedang
jika diletakkan pada sisi paling kiri (urutan terdepan sebuah bilangan) lambang bilangan 0 tak
mempunyai arti apapun. Misalnya kita mempunyai bilangan 999, jika pada sisi kanan kita
tambahkan lambang bilangan 0 maka nilainya menjadi 9990, lambang bilangan 0 mempunyai
arti/nilai. Namun jika kita letakkan di sisi paling kiri menjadi 0999, maka lambang bilangan 0 tak
mempunyai arti/nilai. Filosofi yang dapat kita ambil adalah bahwa sesuatu yang tidak nyata-
nyata ada, tidak akan bernilai apapun jika ditempatkan pada posisi paling depan. Yang berhak
menempati posisi terdepan adalah mereka yang nyata-nyata mempunyai nilai. Jadi jika kita
ingin mencapai posisi terdepan maka kita harus memiliki nilai.
Bilangan 0 dalam penjumlahan dan pengurangan, sebuah bilangan (positif maupun
negatif) jika dijumlah atau dikurang dengan 0 maka nilainya tidak akan berubah. Dapat
dikatakan bahwa kehadiran bilangan 0 pada penjumlahan dan pengurangan tidak mempunyai
peran dan dapat diabaikan. Misalnya 5 + 0 = 5, -23 + 0 = -23, 12 - 0 = 12, -34 - 0 = -34.
Filosofinya : sesuatu yang tidak benar-benar ada jika ditambahkan atau
dihilangkan/dikurangkan dari apapun yang telah bernilai tak akan merubah nilai itu. Ini artinya
adalah jika kita ingin diperhitungkan dalam sebuah komunitas, maka kita harus bernilai untuk
komunitas itu.

Bilangan 0 dalam perkalian, sebuah bilangan (positif atau negatif) jika dikalikan dengan
0 akan menghasilkan 0. Misalnya 72 x 0 = 0, 0 x -56 = 0. Filosofinya : jika kita telah memiliki
sesuatu yang bernilai dan ingin menggandakan nilainya hindarilah bertemu dengan sesuatu
yang tidak bernilai, karena hanya akan menelan semua nilai yang ada menjadi tiada.

Bilangan 0 dalam pembagian, sebuah bilangan (positif atau negatif) jika dibagi dengan 0
maka hasilnya tidak dapat didefinisikan. Misalnya 5 : 0 = tidak terdefinisi. Disini peran angka 0
benar-benar mencapai titik yang tidak terduga, dimana sebuah bilangan yang pada awalnya
bernilai akan menghasilkan sesuatu yang tidak hanya tak bernilai namun justru tak berarti (tidak
didefinisikan). Filosofinya: ketika sesuatu yang bernilai dibagi nol atau dapat diartikan tidak
dibagi pada siapapun, maka sesuatu yang bermanfaat itu tidak hanya tak bernilai namun justru
tak berarti.

untuk lebih jelasnya...

Ini dia makna dari angka 0


1. Hampa, kosong namun mempunyai arti dan nilai dituliskan sebagai bentuk lonjong telur
(Hindu) atau titik (Arab)
2. Angka sebesar apapun kalau dikalikan 0 pasti habis alias kembali lagi menjadi 0. Hebat ya?
Tidak ada yang bisa seperti itu selain angka nol
3. Angka sekecil apapun kalau dibagi 0 jadi besar tidak terhingga. Saking besarnya komputer
tercanggih sampai saat ini entah dengan berapa ribu core, tidak mampu menggambarkan
hasilnya alias . Hal sebaliknya berlaku bila angka 0 dibagi dengan bilangan lainnya hasilnya
pasti nol.
4. Angka 0 kalau ditambahkan dan dikurangi dengan bilangan apapun tidak akan
mempengaruhi bilangan tersebut.
5. Angka berapapun bila didampingi nol pasti semakin kuat. Coba kalo nilai ulangan 10
ditambahin 0 satu aja jadi 100, siapa yang tidak senang?. Uang jajan kalian Rp 500.000 kalo 0
nya dikurangi satu saja, nilainya sudah jauh beda bukan?
6. Angka sebesar apapun kalo dipangkatkan 0 pasti jadi 1. Artinya tidak boleh ada angka yang
sombong berapapun besarnya. Nilai 999.999.999.999.999 klo dipangkatin 0 hasilnya pasti 1.
Kesimpulanya kita sering menganggap angka nol sebagai angka sepele yang tidak bernilai
namun sebenarnya amat dibutuhkan dalam matematika. Serta filosofi di atas pantas dicontoh
oleh manusia, terkadang menguatkan, terkadang melemahkan, terkdang tidak ikut campur.

Dalam buku Biografi Angka Nol, Charles Seife menulis:


Banyak kekuatan yang tergantung dalam angka yang sederhana ini. Nol adalah perangkat
paling penting dalam matematika. Namun berkat sifat matematis dan filosofis yang aneh dalam
angk nol, ia akan berbenturan dengan filsafat Barat.
Angka nol tidak bisa diterima oleh Aristoteles dan juga teruskan oleh Biarawan Kristen (0 (nol)
atau kosong atau safira,sifr,( arab) atau zro (perancis) dianggap sebagai angka
terkutuk karena menciptakan konsep ketiadaan dan dianggap menghina Tuhan, maka itu
Paus Roma melarang penggunaan angka tersebut, dan hukuman berat bagi yang
menggunakannya), walaupun belakangan angka nol digunakan. Bahkan sistem penanggalan
Masehi tidak diawali dari angka nol, tapi dimulai dari satu. Jika dijabarkan dalam bentuk deret
akan seperti ini: -3, -2, -1, 1, 2, 3,.
Sekilas mungkin hal ini tidak masalah, tapi belakangan membawa persoalan.
BEBERAPA MASALAH
Sebut saja ada seorang anak lahir pada tanggal 1 Januari tahun 4 SM. Pada tahun 3 SM dia
berusia 1 tahun. Pada tahun 1 SM dia berusia 3 tahun. Lalu, berapa usia anak itu pada tahun
2M? Menurut kalender Biarawan Kristen pada tahun 2M, anak itu berusia 5 tahun. Tapi jika
menggunakan rumus matematis hasilnya 6 tahun yang didapat dari 2 (-4).
Tidak banyak yang tahu bahwa pada tahun 2000, Yesus baru berusia 1999.
Itu adalah salah satu masalah tanpa angka nol.
Perhatikan perhitungan matematis berikut.
(1 X 2 ) / 2 = 1
Itu juga bisa dijabarkan:
(1 X 2) / 2 = 2 / 2 = 1
Ketika duduk di bangku sekolah, kita juga diajarkan untuk mencoret pembilang dan penyebut
yang sama pada operasi pembagian. Sehingga 1 / 2 X 2 = 1.
Coba perhatikan lagi contoh berikut!
(2 X 0 ) / 0
Jika kita menggunakan cara mencoret, maka (2 X 0 ) / 0 = 2.
Tapi jika kita jabarkan akan menghasilkan hal lain.
(2 X 0 ) / 0 = 0 / 0
Itu menunjukkan bahwa 2 = 0 / 0.
Dengan cara yang sama (3 X 0 ) / 0, (4 X 0) / 0, (5 X 0) / 0, dst menunjukkan bahwa
3 = 0 / 0, 4 = 0 / 0, 5 = 0 / 0, dst.
Perkembangan matematika itu sendiri akhirnya menerima konsep nol. Hal itu juga dikaitkan
dengan ketakterhinggaan yang disimbolkan sebagai ~.
1 / 1 = 1, 2 / 2 = 1, 3 / 3 = 1, dst.
Tapi, hasil 0 / 0 bukan 1 atau juga 0.
Sementara kita terlanjur mendapat aturan bahwa setiap bilangan yang dibagi bilangan itu
sendiri selalu menjadi satu.
Ahli matematika yang lebih maju menyebutkan 0 / 0 = ~ (tak terhingga).
Arti dari tak terhingga adalah bisa 0, 1, 2, 3 dst.
Tak terhingga adalah jawaban matematis yang paling konsisten.
Coba kita perhatikan!
0 / 0 = ~
~ X 0 = 0
Artinya, setiap bilangan apapun yang di kali nol akan menghasilkan nol.
KEKOSONGAN DARI INDIA
Jauh sebelum Barat menerima angka 0, Angka ini diterima dengan baik di India dan menyatu
dengan filsafat kekosongan. Seife menyebut kekosongan sebagai sunyata.
Charles Seife dalam bukunya tidak menyebutkan paham tentang kekosongan berasal dari
Buddhisme, tapi dari filsafat India kuno dalam hal ini adalah Hindu.
Saya sendiri juga tidak jelas dengan referensi Seife tentang kekosongan.
Sedikit sebagai bahan perbandingan. Dalam buku Sejarah Filsafat India, yang ditulis oleh
Heinrich Zimmer, ada sebutan istilah maya yang mirip dengan sunyata.
Zimmer menulis:
Maya secara denotattf bermakna sifat fenomenal dan tidak substansial dari dunia yang diamati
dan telah dimanipulasi, juga dari pikiran itu sendiri stratifikasi dan kekuatan kepribadian yang
sadar dan bahkan bawah sadar.
Pada bagian Buddhisme, Zimmer mengutip Nagarjuna dari terjemahan
Mulamadhyamakakarika.
Kebenaran ini tidak bisa dikatakan sebagai kehampaan atau bukan kehampaan, atau
keduanya, tetapi untuk menunjukkannya, kebenaran itu disebut kehampaan.
PEMBUKTIAN
Sebelum melantur lebih jauh.
Ada sebuah pembuktian menarik.
Jika a dan b sama dengan 1, maka
b2 = ab [persamaan 1]
Tidak diragukan lagi.
a2 = a2 [persamaan 2]
Jika dilakukan pengurangan antara persamaan [1] dan [2], maka
a2 b2 = a2 ab [persamaan 3]
a2 b2 = a (a b)
(a + b) (a-b) = a ( a b) [persamaan 4]
Sekarang bagi kedua sisi persamaan [4] dengan (a-b).
Hasilnya menjadi:
(a + b ) = a
b = 0 [persamaan 5]
Lalu, ganti b dengan 1, sesuai dengan pembuktian awal.
1 = 0 [persamaan 6]
Jika kedua sisi persamaan [6] dikali dengan 2, maka
2 = 0.
Jika kedua sisi persamaan [6] dikali dengan 3, maka
3 = 0.
Dan seterusnya.
Jadi bisa dipahami bahwa:
1 = 0, 0 = 1, 2 = 0, 0 = 2, 3 = 0, 3 = 0, dst.
Dalam bahasa yang berbeda sebagaimana dalam Prajnaparamita Hrdaya Sutra (Sutra Hati) itu
menjadi:
materi (rupa) adalah kosong (sunya), dan kosong adalah materi.
Tradisi agama theis menyebutkan nol itu sebagai angka Tuhan dengan pengertian yang kurang
lebih mirip. Saya kutip salah satu tradisi yang mewakili.
Seorang muslim Al-Hallaj berdoa:
Aku melihat Tuhan dengan mata hatiku.
Ia berfirman Siapakah kamu?
Aku berkata Saya adalah engkau,
Engkau adalah dia yang mengisi semua tempat.
Singkat kata, Angka nol adalah angka mistik!
Memahami angka nol, kita diingatkan kembali untuk memahami bahwa:
Dalam kekacauan ada keheningan, dalam keheningan ada kekacauan.
Mampukah kita memahami angka nol secara intuitif?

Matematika sebagai Pohon Kehidupan


08:08 No comments

Ketika kita bertanya kepada sebagian besar orang tentang matematika, di


dalam fikiran mereka, terbayang angka-angka yang sangat rumit dan tidak ada
hubungan dengan kehidupan. Mereka akan memahami matematika sebagai momok
dalam setiap jenjang pendidikannya. Oleh karena itu, sedikit orang yang
menjadikan matematika sebagai mata pelajaran favoritnya. Sehingga dengan
pandangan seperti itu, mereka tidak akan pernah bisa menyukai matematika, dan
tidak ada kemauan untuk mempelajari matematika lebih lanjut. Padahal
matematika itu bukan hanya ilmu pasti yang hanya mempelajari rumus dan angka,
tetapi matematika sebenarnya adalah ilmu kompleks yang dapat diaplikasikan
dalam seluk beluk kehidupan kita.
Kemudian apa hubungan Pohon dengan matematika? Mungkin seperti itulah
yang ada dalam benak pembaca saat melihat artikel ini. Untuk itu marilah kita lihat
apa sebenarnya maksud dari Matematika sebagai Pohon Kehidupan.
Setiap orang pasti pernah melihat dan mengetahui pohon. Sebatang pohon
berawal dari sebuah benih dan akan tumbuh subur ketika ditanam di tanah yang
gembur. Benih yang akan tumbuh menjadi pohon diibaratkan matematika,
sedangkan tanah itu diibaratkan kita sebagai manusia. Jadi matematika akan
berkembang dengan baik apabila ia berada di dalam diri manusia yang cinta
dengan matematika, sehingga mempunyai kemauan untuk memiliki matematika.
Akar akan tumbuh lebih dahulu sebagai jaringan yang akan menyokong dan
memberi sumber kehidupan berupa makanan bagi tumbuhan. Akar akan terus
tumbuh jika terus dipupuk. Akar tersebut akan semakin dalam menembus
permukaan tanah, terus dan terus sampai akar tersebut mengakar di dalam tanah.
Seorang manusia telah mempelajari matematika sejak kecil, diawali dengan
matematika sederhana yang diajarkan oleh orang tuanya, dilanjutkan tingkat SD,
SMP, SMA, sampai di lingkungan masyarakat pun masih mempelajari dan
mengaplikasikannya, sehingga tidak heran jika matematika itu akan senantiasa
mengakar di dalam jiwa manusia seperti akar yang menembus dalam ke dasar
bumi.
Matematika merupakan akar bagi semua aspek dalam ilmu pengetahuan,
Mengapa? Karena matematika menjadi dasar tumbuhnya suatu ilmu pengetahuan.
Dari ilmu murni seperti Biologi, Fisika, Kimia pasti membutuhkan matematika. Ilmu
terapan seperti kedokteran, bahkan ilmu sosial kemasyarakatanpun tak bisa
dilepaskan dari matematika. Jadi tidak heran apabila matematika disebut sebagai
Mother of Science.
Setelah akar pohon itu tumbuh, batang akan tumbuh sebagai penopang berdirinya
pohon tersebut. Batang mempunyai peranan penting bagi sebuah Pohon. Selain
berfungsi sebagai penopang berdirinya pohon, batang juga berfungsi sebagai
distributor unsur hara dari akar ke daun yang nantinya akan diproses dalam
Fotosintesis. Seperti halnya batang yang memiliki banyak fungsi, matematika
memiliki banyak peranan yang bermanfaat dalam kehidupan kita. Dalam
matematika batang akan menumbuhkan daun-daun karakter yang akan menghiasi
kehidupan kita.
Karakter ilmu matematika ini dapat kita aplikasikan dalam menjalani
kehidupan kita sehari-hari, seperti kejujuran, kepedulian, kritis dalam hal problem
solving, patuh terhadap aturan atau disiplin, suka menciptakan sesuatu yang baru
atau berinovasi, berkreasi, memiliki keingintahuan tinggi sehingga tidak gampang
berputus asa,dan yang paling penting dari karakter matematika ini adalah kita bisa
belajar dari pengalaman dan masalah.
Ketika ditanya, 1+1=? Pasti semua orang akan menjawab dengan jawaban
yang sama, yaitu 2. Jika ada pertanyaan lagi, apakah 1,05=1,00? Tentu akan
menjawab tidak sama atau berbeda. Mengapa, karena 1 1,05. Itulah contoh
pemaknaan dari karakter matematika yang selalu jujur, karena matematika sangat
memperhatikan segala sesuatunya dan tidak ada yang sia-sia.
Apa maksudnya kritis dalam hal problem solving? Jika matematika diibaratkan
masalah, maka kita memerlukan pemikiran yang kritis untuk memecahkan masalah
itu. Dengan hal tersebut kita bisa menciptakan sesuatu hal baru dan berkontribusi
untuk menemukan bahan pemecah masalah itu sekreatif mungkin.
Dalam matematika kita harus disiplin dan taat pada aturan dan syarat yang
berlaku, jika tidak demikian kita akan tersesat dan susah menemukan jalan keluar
dari masalah itu. Contohnya saja dalam mengerjakan suatu soal matematika yang
membutuhkan cara yang runtut, kita tidak bisa menghilangkan salah satu
langkahnya. Kita harus mengerjakannya secara runtut dan sistematis sehingga
dapat menemukan jawabannya.
Yang merupakan ciri khas dari karakter itu adalah kita bisa belajar dari
pengalaman dan masalah. matematika itu tidak dihafalkan tapi kita harus sering
latihan untuk memahaminya. Jika kita sering latihan mengerjakan soal matematika,
maka kita akan terbiasa dan lama kelamaan akan mudah untuk menghadapi soal
matematika. Demikian juga dalam kehidupan, dengan kita sering mencoba
melakukan sesuatu, maka pengalaman demi pengalaman akan kita temukan di
dalamnya, sehingga kita tidak akan mengulangi kesalahan kita untuk kedua kalinya,
karena pengalaman adalah guru terbaik kita.
Kembali lagi ke Matematika sebagai Pohon Kehidupan. Setelah pohon itu
lengkap, dengan akar yang menjulang, batang yang kokoh dengan ilmu, dan daun
yang senantiasa menghiasi dan memberi warna dengan karakter matematika.
Tinggal ada satu hal yang kita nantikan, yaitu buah matematika yang manis.
Buah itu akan terasa manis atau asam tergantung dari kualitas pohonnya,
pohon yang baik akan menghasilkan buah yang manis juga. Buah disini artinya
adalah lezatnya ilmu yang bisa dirasakan orang lain, ilmu matematika yang
dimilikinya dapat dirasakan oleh orang lain apabila dia mampu menguasai ilmu
matematika itu dengan baik, sehingga mampu menyampaikan ilmu itu kepada
orang lain dan orang lain bisa mengerti tentang ilmu yang kita sampaikan. Namun
ketika kita tidak menguasai suatu ilmu matematika, maka akan kesulitan untuk
menyampaikannya kepada orang lain.
Selain itu, ada beberapa pandangan masyarakat mengenai keberadaan pohon
yang bisa kita ibaratkan dengan matematika. Ada yang positif, ada pula yang
negatif, itu tergantung pada pemikiran masing-masing. Sebagai contoh yaitu
sebuah pohon yang terlalu rindang, dapat menimbulkan banyak mitos aneh yang
bermunculan dikalangan masyarakat. Sehingga banyak yang menganggap pohon
itu angker dan menakutkan. Matematika pun begitu, banyak orang yang mengira
bahwa matematika itu menakutkan dan susah untuk dipahami, hal itu bisa terjadi
karena pengaruh perkataan orang lain maupun pemahaman yang kurang tepat
tentang matematika, sehingga sudah menutup hatinya untuk mempelajari dan
menyukai matematika.
Berbeda dengan seorang yang sudah mengetahui apa manfaat pohon bagi
kehidupan, mereka begitu mencintai pohon dan melestarikannya dimana-mana.
Sebuah pohon bisa menyejukkan, dan memberikan kehidupan untuk kita semua,
karena tanpa bantuan dari pohon yaitu berupa oksigen, kita tidak bisa hidup di
dunia ini. Subhanallah. Sama halnya dengan sebuah pohon, matematika pun begitu
indah dan sangat bermanfaat bagi kehidupan ini, apabila seorang mengetahui
betapa indahnya rumus matematika mulai dari yang sederhana sampai yang begitu
kompleks, mereka akan senantiasa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,
dan akan menularkannya kepada orang-orang disekitar, sehingga tidak jarang jika
kita mempunyai orang tua, saudara, atau pun teman yang pintar matematika,
secara otomatis kita pun akan merasa kehadiran matematika dalam kehidupan kita
dan akan mencintainya perlahan-lahan seiringan dengan berjalannya waktu.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari
Matematika, dan kita bisa mengibaratkan seperti sebuah pohon yang penuh dengan
makna dan manfaat. Mulai dari bagian-bagian pohon yang beragam dan memiliki
kegunaan masing-masing, sampai anggapan masyarakat terhadap pohon tersebut.
Jika di dalam kehidupan ini kita bisa mengakarkan matematika jauh kedalam lubuk
hati kita, dan mengokohkannya, karakter matematika itu akan tumbuh dalam diri
kita seiringan dengan waktu. Dan kita akan sangat bermanfaat untuk saudara-
saudara kita yang lain jika kita bisa memberikan buah ilmu itu pada mereka.
Seperti pohon yang sangat penting dan dibutuhkan dalam kehidupan ini.
Matematika yang sering dijuluki rajanya ilmu pengetahuan dan berpengaruh di
dunia global ini sangat kita butuhkan untuk menjalani kehidupan sehari-hari kita,
baik itu dalam transaksi ekonomi, bermasyarakat, pendidikan dan ilmu-ilmu yang
lain. Hilangkanlah pandangan bahwa matematika merupakan ilmu pasti yang
menyeramkan karena hanya dipenuhi oleh angka dan rumus. Ubah pandangan itu,
karena Matematika adalah ilmu yang sangat berguna dalam kehidupan kita sehari-
hari. Tidak hanya berguna, matematika juga mengajarkan karakter baik, yang
mampu menghiasi kehidupan kita menjadi lebih bermakna. Oleh karena itu, Marilah
kita kokohkan batang kehidupan kita dengan melebatkan lagi daun-daun karakter
kita dalam kehidupan kita sehari-hari agar kita bisa merasakan manisnya buah dari
Matematika sebagai Pohon Kehidupan.

Published in Lomba Artikel Matematika 2011 by Gusnandar Yoga Utama dan Rima
Noviliani

HAKIKAT MATEMATIKA

HAKIKAT MATEMATIKA

Abstrak

Matematika adalah ilmu universal yang mendasari perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi modern, memajukan daya pikir serta analisa manusia.
Matematika memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan. Walaupun memiliki
banyak peranan, namun banyak yang belum mengetahui pengertian matematika
itu sendiri. Ada banyak pengertian dari matematika itu sendiri. Ada yang
berpendapat, matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisisr
secara sistematik, matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi,
matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan dengan
bilangan, dan lain sebagainya. Selain itu, matematika dikenal sebagai ilmu deduktif,
ilmu terstruktur dan juga matematika sebagai ratu dan pelayan ilmu. Matematika
sebagai ilmu deduktif yaitu dalam matematika, kebenaran dalam setiap
pernyataannya harus didasarkan pada kebenaran pernyataan sebelumnya dan
dalam matematika pernyataan awal dikenal dengan istilah aksioma. Matematika
sebagai ilmu terstruktur yaitu matematika mempelajari tentang pola keteraturan,
tentang struktur yang terorganisasikan. Hal ini dimulai dari unsur-unsur yang tidak
terdefinisikan kemudian pada unsur yang didefinisikan, ke aksioma/postulat dan
akhirnya pada teorema dan yang terakhir matematika sebagai ratu dan pelayan
ilmu dimaksudkan bahwa matematika adalah sebagai sumber dari ilmu yang lain.
Dengan perkataan lain, perkembangan matematika tak tergantung pada ilmu-ilmu
lain.

Kata Kunci : Matematika, Induktif, Terstruktur, Ratu dan Pelayan Ilmu,


Ilmu Tentang Pola dan Hubungan, Semesta Pembicara, Konsisten pada
Sistem, Kesepakatan, Simbol Kosong dari Arti

A. PENDAHULUAN

Dalam filsafat ilmu pengetahuan mempelajari esensi atau hakikat ilmu


pengetahuan tertentu secara rasional. Filsafat ilmu pengetahuan merupakan
cabang filsafat yang mempelajari teori pembagian ilmu, metode yang digunakan
dalam ilmu, tentang dasar kepastian dan jenis keterangan yang berkaitan dengan
kebenaran ilmu tertentu. Ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang sangat amat
penting bagi seluruh manusia di dunia ini. Ilmu pengetahuan merupakan sesuatu
yang sangat tidak pernah habis bila kita pelajari karena ilmu pengetahuan itu
sangat luas. Semua orang ingin menggali ilmu pengetahuan setinggi-tingginya
untuk menambah wawasan yang dikuasai. Pada zaman seperti sekarang, banyak
jalan yang dapat digunakan untuk menambah ilmu pengetahuan selain dengan cara
membaca seperti semboyan yang mengatakan banyak jalan menuju Roma. Jadi,
ilmu pengetahuan sangat penting bagi semua orang untuk masa depan.

Filsafat ilmu pengetahuan merupakan salah satu cabang yang


mempersoalkan mengenai masalah hakikat pengetahuan. Yang dimaksud dalam hal
ini adalah suatu ilmu pengetahuan kefilsafatan yang secara khusus hendak
memperoleh pengetahuan tentang hakikat pengetahuan. Dalam filsafat ilmu
dipelajari mengenai ilmu dan matematika sebab, ilmu tanpa matematika tidak
berkembang serta, matematika tanpa ilmu tak ada keteraturan. Dengan
pengetahuan manusia dapat mengembangkan mengatasi kelangsungan hidupnya,
memikirkan hal-hal yang baru dan menjadikan manusia sebagai makhluk yang khas
di muka bumi ini. Begitu erat hubungan matematika dengan ilmu pengetahuan
lainnya sehingga terkadang matematika tersebut terdapat di semua bidang ilmu
lainnya.

Matematika memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan.


Banyak permasalahan dan kegiatan dalam hidup kita yang harus diselesaikan
dengan menggunakan ilmu matematika seperti menghitung, mengukur, dan lain-
lain. Matematika adalah ilmu universal yang mendasari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi modern, memajukan daya pikir serta analisa manusia.
Peran matematika dewasa ini semakin penting, karena banyaknya informasi yang
disampaikan orang dalam bahasa matematika seperti, tabel, grafik, diagram,
persamaan dan lain-lain. Matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat
penting di berbagai bidang, termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran atau medis,
ilmu sosial seperti ekonomi, dan psikologi. Dengan demikian, pendidikan
matematika mampu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas
yang ditandai memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan
informasi sesuai dengan tuntutan kebutuhan. Oleh karena itu mata pelajaran
matematika sangat perlu diajarkan kepada semua peserta didik mulai dari taman
kanak kanak. Namun kebanyakan orang ataupun guru mengajarkan matematika
tanpa pernah mengajarkan atau menjelaskan mengenai hakikat matematika itu
sendiri. Jadi siswa yang diajarkan juga kurang mengetahui hakikat dari matematika
tersebut.

Untuk lebih jelasnya penulis akan mengkaji hakikat matematika tersebut


dalam makalah ini yang meliputi pengertian matematika, karakteristik matematika

sebagai ilmu deduktif, juga ilmu terstruktur, matematika adalah


ratu dan pelayan ilmu, matematika adalah ilmu tentang pola dan
hubungan, matematika memperhatikan semesta pembicara,
matematika konsisten pada sistem, matematika bertumpu pada
kesepakatan, matematika memiliki simbol kosong dari arti.
B. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Matematika

Apakah matematika itu ? tidak dapat dengan mudah dijawab. Hal ini
dikarenakan sampai saat ini belum ada kepastian mengenai pengertian matematika
karena pengetahuan dan pandangan masing-masing dari para ahli yang berbeda-
beda. Ada yang mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang bilangan dan
ruang, matematika merupakan bahasa simbol, matematika adalah bahasa numerik,
matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif, matematika adalah metode
berpikir logis, matematika adalah ilmu yang mempelajari hubungan pola, bentuk
dan struktur, matematika adalah ratunya ilmu dan juga menjadi pelayan ilmu yang
lain. Matematika adalah salah satu pengetahuan tertua yang terbentuk dari
penelitian bilangan dan ruang. Matematika adalah suatu disiplin ilmu yang berdiri
sendiri dan tidak merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam. Kata matematika
berasal dari perkataan Latin mathematika yang mulanya diambil dari perkataan
Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Perkataan itu mempunyai asal
katanya mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Kata
mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu
mathein atau mathenein yang artinya belajar (berpikir). Jadi, berdasarkan asal
katanya, maka perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat
dengan berpikir (bernalar). Matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia
rasio (penalaran), bukan menekankan dari hasil eksperimen atau hasil observasi
matematika terbentuk karena pikiran-pikiran manusia, yang berhubungan dengan
idea, proses, dan penalaran (Russeffendi ET, 1980 :148). Istilah mathematics
(Inggris), mathematik (Jerman), mathematique (Perancis), matematico (Itali),
matematiceski (Rusia), atau mathematick/ wiskunde (Belanda) berasal dari
perkataan lain matematika, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani,
- mathmatik, yang berarti Relating to learning.

Matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam dunianya secara


empiris. Kemudian pengalaman itu diproses di dalam dunia rasio, diolah secara
analisis dengan penalaran di dalam struktur kognitif sehingga sampai terbentuk
konsep-konsep matematika supaya konsep-konsep matematika yang terbentuk itu
mudah dipahami oleh orang lain dan dapat dimanipulasi secara tepat, maka
digunakan bahasa matematika atua notasi matematika yang bernilai global
(universal). Konsep matematika didapat karena proses berpikir, karena itu logika
adalah dasar terbentuknya matematika. Dapat dikatakan bahwa matematika
merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola
hubungan yang ada didalamnya. Ini berarti bahwa belajar matematika pada
hakekatnya adalah belajar konsep, struktur konsep dan mencari hubungan antar
konsep dan strukturnya.

Ada beberapa definisi dari beberapa para ahli mengenai matematika,


diantaranya seorang matematikawan Benjamin Peirce menyebut matematika
sebagai "ilmu yang menggambarkan simpulan-simpulan yang penting". Di pihak
lain, Albert Einstein menyatakan bahwa "sejauh hukum-hukum matematika
merujuk kepada kenyataan, mereka tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti,
mereka tidak merujuk kepada kenyataan.

Lain halnya dengan Russefendi (1988 : 23) yang mengatakan bahwa


matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-
definisi, aksioma-aksioma, dan dalil-dalil di mana dalil-dalil setelah dibuktikan
kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah matematika sering disebut ilmu
deduktif.

James dan James (1976) menyatakan bahwa matematika adalah ilmu


tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang
berhubungan satu dengan lainnya. Matematika terbagi dalam tiga bagian besar
yaitu aljabar, analisis dan geometri. Tetapi ada juga pendapat yang mengatakan
bahwa matematika terbagi menjadi empat bagian yaitu aritmatika, aljabar,
geometris dan analisis dengan aritmatika mencakup teori bilangan dan statistika.

Selain itu ada juga pendapat dari Johnson dan Rising(1972) yang
menyatakan matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian
yang logis, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang
didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat representasinya dengan simbol dan
padat, lebih berupa bahasa symbol mengenai ide daripada mengenai bunyi.
Matematika adalah pengetahuan struktur yang terorganisasi, sifat-sifat dalam teori-
teori dibuat secara deduktif berdasarkan kepada unsure yang tidak didefinisikan,
aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya adalah ilmu tentang
keteraturan pola atau ide, dan matematika itu adalah suatu seni, keindahannya
terdapat pada keterurutan dan keharmonisannya.

Lain halnya dengan Reys - dkk (1984), matematika adalah telaahan tentang
pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa dan
suatu alat. Kline (1973) matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang dapat
sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk
membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial,
ekonomi, dan alam.

Menurut Roy Hollands matematika adalah suatu sistem yang rumit tetapi
tersusun sangat baik yang mempunyai banyak cabang. Secara luas matematika
tidak hanya berhubungan dengan bilangan-bilangan tetapi lebih luas ia
berhubungan dengan alam semesta. The Liang Gie mengutip pendapat seorang ahli
matematika bernama Charles Edwar Jeanneret yang mengatakan: Mathematics
is the majestic structure by man to grant him comprehension of the universe, yang
artinya matematika adalah struktur besar yang dibangun oleh manusia untuk
memberikan pemahaman mengenai jagat raya.

Menurut Soedjadi (2000: 1) mengemukakan bahwa ada beberapa definisi


atau pengertian matematika berdasarkan sudut pandang pembuatnya, yaitu
sebagai berikut:

Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisisr secara


sistematik

Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi

Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan


dengan bilangan.

Matematika adalah pengetahuan fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang


ruang dan bentuk.

Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logic

Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.


Ernest melihat matematika sebagai suatu konstruktivisme sosial yang
memenuhi tiga premis sebagai berikut: i) The basis of mathematical knowledge is
linguistic language, conventions and rules, and language is a social constructions;
ii) Interpersonal social processes are required to turn an individuals subjective
mathematical knowledge, after publication, into accepted objective mathematical
knowledge; and iii) Objectivity itself will be understood to be social. (Ernest,
1991:42). Selain Ernest, terdapat sejumlah tokoh yang memandang matematika
sebagai suatu konstruktivisme sosial. Misalnya, Dienes mengatakan bahwa
matematika adalah ilmu seni kreatif. Oleh karena itu, matematika harus dipelajari
dan diajarkan sebagai ilmu seni. (Ruseffendi, 1988:160).

Bourne juga memahami matematika sebagai konstruktivisme sosial dengan


penekanannya pada knowing how, yaitu pebelajar dipandang sebagai makhluk yang
aktif dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan dengan cara berinteraksi dengan
lingkungannya. Hal ini berbeda dengan pengertian knowing that yang dianut oleh
kaum absoluitis, di mana pebelajar dipandang sebagai mahluk yang pasif dan
seenaknya dapat diisi informasi dari tindakan hingga tujuan. (Romberg, T.A. 1992:
752).

Kitcher lebih memfokuskan perhatiannya kepada komponen dalam kegiatan


matematika. (Jackson, 1992:753). Dia mengklaim bahwa matematika terdiri atas
komponen-komponen: bahasa (language) yang dijalankan oleh para
matematikawan, pernyataan (statements) yang digunakan oleh para
matematikawan, pertanyaan (questions) penting yang hingga saat ini belum
terpecahkan, alasan (reasonings) yang digunakan untuk menjelaskan pernyataan,
dan ide matematika itu sendiri. Bahkan secara lebih luas matematika dipandang
sebagai the science of pattern.

Sejalan dengan kedua pandangan di atas, Sujono (1988:5) mengemukakan


beberapa pengertian matematika. Di antaranya, matematika diartikan sebagai
cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara sistematik. Selain
itu, matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan
masalah yang berhubungan dengan bilangan. Bahkan dia mengartikan matematika
sebagai ilmu bantu dalam menginterpretasikan berbagai ide dan kesimpulan.
Pengertian yang lebih plural tentang matematika dikemukakan oleh
Freudental (1991:1). Dia mengatakan bahwa mathematics look like a plural as it
still is in French Les Mathematiques .Indeed, long ago it meant a plural: four arts
(liberal ones worth being pursued by free men). Mathematics was the quadrivium,
the sum of arithmetic, geometry astronomy and music, held in higher esteem than
the (more trivial) trivium: grammar, rhetoric and dialectic. As far as I am familiar
with languages, Ducth is the only one in which the term for mathematics is neither
derived from nor resembles the internationally sanctioned Mathematica. The Ducth
term was virtually coined by Simon (1548-1620): Wiskunde, the science of what is
certain. Wis en zeker, sure and certain, is that which does not yield to any doubt,
and kunde means, knowledge, theory.

Dari sisi abstraksi matematika, Newman melihat tiga ciri utama matematika,
yaitu; matematika disajikan dalam pola yang lebih ketat, matematika berkembang
dan digunakan lebih luas dari pada ilmu-ilmu lain, dan matematika lebih
terkonsentrasi pada konsep. (Jackson, 1992:755).

Selanjutnya, pendapat para ahli mengenai matematika yang lain, di antaranya


telah muncul sejak kurang lebih 400 tahun sebelum masehi, dengan tokoh-tokoh
utamanya Plato (427347 SM) dan seorang muridnya Aristoteles (348322 SM).
Mereka mempunyai pendapat yang berlainan. Plato berpendapat, bahwa
matematika adalah identik dengan filsafat untuk ahli pikir, walaupun mereka
mengatakan bahwa matematika harus dipelajari untuk keperluan lain. Objek
matematika ada di dunia nyata, tetapi terpisah dari akal. Ia mengadakan perbedaan
antara aritmetika (teori bilangan) dan logistik (teknik berhitung) yang diperlukan
orang. Belajar aritmetika berpengaruh positif karena memaksa yang belajar untuk
belajar bilangan-bilangan abstrak. Dengan demikian matematika ditingkatkan
menjadi mental aktivitas mental abstrak pada objek-objek yang ada secara lahiriah,
tetapi yang ada hanya mempunyai representasi yang bermakna.

Sedangkan orang Arab, menyebut matematika dengan ilmu al-hisab yang


berarti ilmu berhitung. Di Indonesia, matematika disebut dengan ilmu pasti dan ilmu
hitung. Sebagian orang Indonesia memberikan plesetan menyebut matematika
dengan matimatian, karena sulitnya mempelajari matematika. (Abdusysyakir,
2007:5). Pada umumnya orang awam hanya akrab dengan satu cabang matematika
elementer yang disebut aritmetika atau ilmu hitung yang secara informal dapat
didefinisikan sebagai ilmu tentang berbagai bilangan yang bisa langsung diperoleh
dari bilangan-bilangan bulat 0, 1, -1, 2, 2, , dst, melalui beberapa operasi dasar:
tambah, kurang, kali dan bagi.

Matematika secara umum ditegaskan sebagai penelitian pola dari struktur,


perubahan, dan ruang; tak lebih resmi, seorang mungkin mengatakan adalah
penelitian bilangan dan angka. Dalam pandangan formalis, matematika adalah
pemeriksaan aksioma yang menegaskan struktur abstrak menggunakan logika
simbolik dan notasi matematika; pandangan lain tergambar dalam filosofi
matematika. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), matematika
didefinisikan sebagai ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan
prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai
bilangan. menurut Sumardyono (2004:28) secara umum definisi matematika
dapat dideskripsikan sebagai berikut, di antaranya:

Matematika sebagai struktur yang terorganisir. Agak berbeda dengan ilmu


pengetahuan yang lain, matematika merupakan suatu bangunan struktur yang
terorganisir. Sebagai sebuah struktur, ia terdiri atas beberapa komponen, yang
meliputi aksioma/postulat, pengertian pangkal/primitif, dan dalil/teorema (termasuk
di dalamnya lemma (teorema pengantar/kecil) dan corolly/sifat).

Matematika sebagai alat (tool). Matematika juga sering dipandang sebagai alat
dalammencari solusi pelbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Matematika sebagai pola pikir deduktif. Matematika merupakan pengetahuan


yang memiliki pola pikir deduktif, artinya suatu teori atau pernyataan dalam
matematika dapat diterima kebenarannya apabila telah dibuktikan secara deduktif
(umum).

Matematika sebagai cara bernalar (the way of thinking). Matematika dapat pula
dipandang sebagai cara bernalar, paling tidak karena beberapa hal, seperti
matematika matematika memuat cara pembuktian yang sahih (valid), rumus-rumus
atau aturan yang umum, atau sifat penalaran matematika yang sistematis.
Matematika sebagai bahasa artifisial. Simbol merupakan ciri yang paling menonjol
dalam matematika. Bahasa matematika adalah bahasa simbol yang bersifat
artifisial, yang baru memiliki arti bila dikenakan pada suatu konteks.

Matematika sebagai seni yang kreatif. Penalaran yang logis dan efisien serta
perbendaharaan ide-ide dan pola-pola yang kreatif dan menakjubkan, maka
matematika sering pula disebut sebagai seni, khususnya merupakan seni berpikir
yang kreatif.

Meskipun diberikan pengertian matematika dengan panjang lebar secara


tertulis atau lisan penjelasannya, belum memberikan jawaban secara utuh yang
dapat dipahami secara menyeluruh tentang apa matematika itu. Menurut Courant
dan Robbin bahwa untuk dapat mengetahui apa matematika itu sebenarnya,
seseorang harus mempelajari sendiri ilmu matematika tersebut. Matematika dapat
kita pelajari dengan baik bila disertai dengan mengerjakannya. Dalam proses
bekerja tersebut diperlukan keterlibatan berpikir yang kita sebut dengan berpikir
kritis. Karena matematika dapat ditinjau dari semua sudut, dan memasuki seluruh
segi kehidupan manusia baik dari yang sederhana sampai yang kompleks.

2.2 Matematika sebagai Ilmu Deduktif

Matematika dikenal sebagai ilmu deduktif. Ini berarti proses pengerjaan


matematika harus bersifat deduktif. Matematika tidak menerima generalisasi
berdasarkan pengamatan (induktif), tetapi harus berdasarkan pembuktian deduktif.
Dasar pembuktian deduktif yang berperan besar dalam matematika adalah
kebenaran, suatu pernyataan haruslah didasarkan pada kebenaran pernyataan-
pernyataan sebelumnya. Penarikan kesimpulan yang demikian ini sangat berbeda
dengan penarikan kesimpulan pada penalaran induktif yang dipaparkan pada hasil
pengamatan atau eksperimen terbatas.

Dalam penalaran deduktif, kebenaran dalam setiap pernyataannya harus


didasarkan pada kebenaran pernyataan sebelumnya. Mungkin timbul pertanyaan
bagaimana menyatakan kebenaran dari pernyataan yang paling awal? Untuk
mengatasi hal tersebut, dalam penalaran deduktif diperlukan beberapa pernyataan
awal atau pangkal sebagai kesepakatan yang diterima kebenarannya tanpa
pembuktian. Pernyataan awal atau pernyataan pangkal dalam matematika dikenal
dengan istilah aksioma atau postulat. Dalam matematika, suatu generalisasi,
sifat, teori atau dalil belum dapat diterima kebenarannya sebelum dapat dibuktikan
secara deduktif.

Sebagai contoh dalam Ilmu Pengetahuna Alam (IPA), bila seseorang


melakukan percobaan memanaskan sebatang logam, ternyata logam yang
dipanaskan tersebut akan memuai. Kemudian sebatang logam lainnya dipanaskan
ternyata memuai juga, dan seterusnya mengambil beberapa contoh jenis-jenis
logam lainnya dan ternyata selalu memuai jika dipanaskan. Dari percobaan ini
dapat dibuat kesimpulan atau generalisasi bahwa setiap logam yang dipanaskan itu
memuai. Kesimpulan atau generalisasi seperti ini merupakan hasil penalaran secara
induktif. Generalisasi seperti ini dalam IPA dibenarkan.

Contoh dalam IPA seperti tersebut di atas, secara matematika belum dapat
dianggap sebagai generalisasi. Dalam matematika, contoh-contoh seperti itu baru
dapat dianggap sebagai generalisasi bila kebenarannya dapat dibuktikan secara
deduktif.

Sekarang kita akan mengambil beberapa contoh generalisasi yang dibenarkan


dan yang tidak dibenarkan dalam matematika. Generalisasi yang dibenarkan dalam
matematika adalah generalisasi yang telah dapat dibuktikan secara deduktif.

Contoh 1:

Pernyataan: jumlah dua buah bilangan ganjil adalah bilangan genap.

+ 1 3 5

1 2 4 6

7 8 10 12

9 10 12 14

Tabel 2.1 Penjumlahan Bilangan Ganjil


Perhatikan hasil penjumlahan pada tabel 1. Apa yang bisa Anda katakan?
Tentunya Anda akan mengatakan bahwa setiap dua bilangan ganjil jika dijumlahkan
hasilnya selalu genap.

Dalam matematika tidak dibenarkan membuat generalisasi atau membuktikan


dengan cara demikian. Walaupun Anda menunjukkan sifat itu dengan mengambil
beberapa contoh yang lebih banyak lagi. Matematika tetap tidak membenarkan
membuat generalisasi yang mengatakan bahwa jumlah dua bilangan ganjil adalah
genap, sebelum membuktikannya secara deduktif.

Bukti deduktif

Misalkan m dan n sebarang dua bilangan bulat,

maka 2m + 1 dan 2n + 1 masing-masing merupakan bilangan ganjil.

Jika kita jumlahkan:

(2m + 1) + (2n + 1) = 2(m + n + 1)

Karena m dan n bilangan bulat, maka (m + n + 1) bilangan bulat, sehingga 2(m + n +


1) adalah bilangan genap

Jadi jumlah dua bilangan ganjil selalu genap.

Contoh 2

Jumlah ketiga sudut dalam sebuah segitiga adalah 180 0.

Misalnya siswa mengukur ketiga sudut sebuah segititga dengan busur


derajat dan menjumlahkan ketiga sudut tersebut, ternyata hasilnya sama
dengan 1800. Walaupun proses pengukuran dan penjumlahan ketiga sudut ini
diberlakukan kepada segitiga-segitiga yang lain dan hasilnya selalu sama
dengan 1800, tetap kita tidak dapat menyimpulkan bahwa jumlah ketiga sudut
dalam sebuah segitiga sama dnegan 1800, sebelum membuktikan secara
deduktif.

d
c

Garis a // garis b, dipotong oleh garis c dan garis d, maka terbentuk 1 , 2 , 3


, 4 , 5.

1 + 2 + 3 = 1800 (membentuk sudut lurus)

1 = 4 (sudut-sudut bersebrangan dalam)

3 = 5 (sudut-sudut bersebrangan dalam)

Maka: 1 + 2 + 3 = 4 + 2 + 5 = 1800 Karena 4 + 2 + 5


merupakan jumlah dari ketiga sudut dalam pada sebuah segitiga, maka dapat
disimpulkan bahwa jumlah ketiga sudut dalam sebuah segitiga sama dengan
1800.

Dari uraian-uraian di atas, dapatlah kita simpulkan bahwa matematika itu


merupakan ilmu deduktif yang tidak menerima generalisasi yang didasarkan
kepada observasi (induktif) tetapi generalisasi yang didasarkan pada pembuktian
secara deduktif.

2.3 Matematika sebagai Ilmu Terstruktur


Menurut Ruseffendi (Tim MKPBM, 2001;25) matematika mempelajari tentang
pola keteraturan, tentang struktur yang terorganisasikan. Hal ini dimulai dari unsur-
unsur yang tidak terdefinisikan kemudian pada unsur yang didefinisikan, ke
aksioma/postulat dan akhirnya pada teorema. Konsep-konsep matematika tersusun
secara hierarki, terstruktur, logis, dan sistematis mulai dari konsep yang paling
sederhana sampai pada konsep yang paling kompleks. Dalam matematika terdapat
topik atau konsep prasyarat sebagai dasar untuk memahami topik atau konsep
selanjutnya. Ibarat membangun sebuah gedung bertingkat, lantai kedua dan
selanjutnya tidak akan terwujud apabila fondasi dan lantai sebelumnya yang
menjadi prasyarat benar-benar dikuasai, agar dapat memahami konsep-konsep
selanjutnya.
Sebagai contoh dapat dilihat susunan topik-topik dalam matematika yang
harus dipelajari terlebih dahulu (dan berikutnya) untuk sampai pada topik
persamaan. Untuk sampai pada topik persamaan tersebut haruslah melalui jalur-
jalur pasti yang telah tersusun. Sebaliknya apabila jalur-jalur itu dilanggar, maka
konsep persamaan tidak akan tertanam dengan baik.
Catatan: Dari diagram di bawah, terlihat bahwa untuk memahami konsep
persamaan memerlukan konsep-konsep lain yang menjadi prasyaratnya, akan
tetapi tidak perlu setiap konsep di bawahnya dipakai. Cukup dipilih sebuah jalur
tertentu, tergantung dari tujuannya.

Untuk lebih memperjelas uraian di atas, marilah kita lihat contoh berikut ini:

Kita ambil contoh pada satu bagian kecil yang dipelajari dalam matematika,
yaitu dalam geometri. Pada Geometri terdapat unsur-unsur yang tidak didefinisikan
antara lain titik, garis, dan bidang.

Apakah titik itu? Titik dalam matematika diasumsikan ada, tetapi tidak
dinyatakan dalam suatu kalimat yang tepat untuk mejelaskannya. Sebab titik
adalah suatu obyek matematika yang tidak didefinisikan (unsur primitif). Paling-
paling kita hanya mampu untuk sekedar memberikan gambaran bahwa titik itu
tidak mempunyai ukuran panjang, luas, isi, dan berat. Suatu titik digambarkan
hanya untuk membantu pemikiran kita saja. Meskipun demikian kita sepakat bahwa
titik itu ada.
Sedangkan bidang (datar) adalah sesuatu yang bentuknya datar seperti
permukaan meja yang tidak mempunyai batas pinggir. Meskipun kita tidak mampu
untuk memberikan pernyataan dengan tepat, tetapi kita sepakat bahwa bidang itu
ada. Titik dan bidang itu termasuk ke dalam unsur primitif yang eksistensinya diakui
ada. Tanpa pemikiran semacam itu matematika tidak akan terwujud.

Dari unsur-unsur yang tidak terdefinisi itu selanjutnya dapat dibentuk unsur-
unsur matematika yang terdefinisi.

Contoh:

1) Dua garis berpotongan memiliki satu titik sekutu. Titik itu selanjutnya disebut titik
potong.

2) Segitiga adalah lengkungan tertutup sederhana yang merupakan gabungan dari


tiga buah segmen garis (sudah tentu definisi tentang ruas garis, operasi gabungan,
dan lengkungan tertutup sederhana sudah terlebih dahulu diberikan).

3) Bilangan genap adalah bilangan bulat yang habis dibagi dua (pengertian bilangan
bulat dan habis dibagi sebelumnya telah dipahami).

Dari unsur-unsur yang tidak terdefinisi dan unsur-unsur terdefinisi dapat


dibuat asumsi-asumsi yang dikenal dengan aksioma atau postulat. Misalnya:

1) Melalui sebuah titik sebarang hanya dapat dibuat sebuah garis ke suatu titik yang
lain.

2) Kesamaan ditambah kesamaan menghasilkan kesamaan.

Pernyataan-pernyataan tersebut di atas tidak perlu dibuktikan kebenarannya,


karena tanpa membuktikannya secara formal sudah dapat diterima kebenarannya
berdasarkan pemikiran logis. Tahap selanjutnya, dari unsur-unsur yang tidak
terdefinisi, unsur-unsur yang terdefinisi, dan aksioma atau postulat dapat disusun
teorema-teorema yang kebenarannya harus dibuktikan secara deduktif dan berlaku
umum.

Misalnya:
Jumlah ukuran ketiga sudut dalam sebuah segitiga adalah 180 derajat (ukuran sudut
dalam derajat telah didefinisikan terlebih dahulu).
Jumlah dua buah bilangan ganjil menghasilkan bilangan genap.

Dan teorema yang telah terbentuk dapat dirumuskan lagi teorema baru
sebagai pengembangan atau perluasannya.

Contoh lainnya dapat kita lihat dari konsep-konsep yang ada dalam struktur
aljabar atau aljabar modern atau aljabar abstrak seperti grup, ring, field, integral
domain dan teorema-teoremanya yang nampak dengan jelas merupakan suatu
sistem matematika yang mempunyai keteraturan struktur yang terorganisasikan
dengan baik.

Ambil contoh lainnya lagi, misalnya geometri modern yang merupakan suatu
sistem matematika aksiomatik, yang memiliki unsur tidak didefinisikan, unsur yang
didefinisikan, postulat atau aksioma dan dalil atau teori yang dirumuskan dengan
jelas. Dinamakan geometri modern karena memiliki istilah, simbol dan gambar yang
akurat yang tidak meragukan, karena tidak mempunyai dua arti atau lebih. Misalnya
pada geometri modern antara ruas garis dan garis mempunyai simbol dan gambar
yang berbeda, sedangkan pada geometri tradisional sama. Demikian pula tentang
kaki-kaki sebuah segitiga sama kaki pada geometri modern disebut kongruen,
sedangkan pada geometri tradisional disebut sama. Kemudian istilah atau bahasa
dalam geometri modern jauh lebih tepat dari pada bahasa dalam geometri
tradisional. Misalnya dalam geometri tradisional kita sering mengatakan "Luas
sebuah segitiga = 10 m2". Dalam geometri modern kita harus mengatakan Luas
daerah sebuah segitiga=10 m2. Alasannya, karena segitiga itu tidak mempunyai
luas, yang mempunyai luas adalah daerah sitiga.

Masih banyak contoh-contoh lainnya yang memperlihatkan bahwa


matematika merupakan ilmu pengetahuan mengenai struktur yang terorganisasikan
dengan baik, dan semua struktur dalam matematika diorganisasikan dengan
sistematis dalam rangkaian urutan yang logis.

2.4 Matematika sebagai Ratu dan Pelayan Ilmu


Matematika sebagai ratu atau ibunya ilmu dimaksudkan bahwa matematika
adalah sebagai sumber dari ilmu yang lain. Dengan perkataan lain, perkembangan
matematika tak tergantung pada ilmu-ilmu lain. Banyak cabang matematika yang
dulu biasa disebut matematika murni, dikembangkan oleh beberapa
matematikawan yang mencintai dan belajar matematika hanya sebagai hobby
tanpa memperdulikan fungsi dan manfaatnya untuk ilmu-ilmu lain. Dengan
perkembangan teknologi, banyak cabang-cabang matematika murni yang ternyata
kemudian hari bisa diterapkan dalam berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi
mutakhir. Banyak ilmu-ilmu yang penemuan dan pengembangannya bergantung
dari matematika. Sebagai contoh, banyak teori-teori dan cabang-cabang dari Fisika
dan Kimia (modern) yang ditemukan dan dikembangkan melalui konsep Kalkulus,
khususnya tentang Persamaan Diferensial. Penemuan dan pengembangan Teori
Mendel dalam Biologi melalui konsep Peluang, Karakteristik Matematika
(probabilitas); Teori Ekonomi mengenai Permintaan dan Penawaran yang
dikembangkan melalui konsep Fungsi dan Kalkulus.
Dari kedudukan matematika sebagai ratu ilmu pengetahuan, seperti telah
diuraikan di atas, tersirat bahwa matematika itu sebagai suatu ilmu yang berfungsi
pula untuk melayani ilmu pengetahuan. Dengan perkataan lain, matematika
tumbuh dan berkembang untuk dirinya sendiri sebagai suatu ilmu, juga untuk
melayani kebutuhan ilmu pengetahuan dalam pengembangan dan operasionalnya.
Cabang matematika yang memenuhi fungsinya seperti yang disebutkan terakhir itu
dinamakan dengan matematika terapan (Applied Mathematics).

2.5 Matematika Adalah Ilmu Tentang Pola dan Hubungan

Matematika disebut sebagai ilmu tentang pola karena pada matematika sering
dicari keseragaman seperti keterurutan, keterkaitan pola dari sekumpulan konsep-
konsep tertentu atau model yang merupkan representasinya untuk membuat
generalisasi.

Misal :

Jumlah a bilangan genap selamanya sama dengan a 2.

Contoh :
a = 1 maka jumlahnya = 1 = 12.

Selanjutnya 1 dan 3 adalah bilangan-bilangan ganjil jumlahnya adalah 4 = 2 2.


Berikutnya 1, 3, 5,dan 7, maka jumlahnya adalah 16 = 4 2 dan seterusnya. Dari
contoh-contoh tersebut, maka dapat dibuat generalisasi yang berupa pola yaitu
jumlah a bilangan ganjil yang berurutan sama dengan a 2.

Matematika disebut ilmu tentang hubungan karena konsep matematika satu


dengan lainnya saling berhubungan.

Misalnya : Antara persegi panjang dengan balok, antara persegi dengan kubus,
antara kerucut dengan lingkaran, antara 5 x 6 = 30 dengan 30 : 5 = 6. Antara 10 2 =
100 dengan = 10. Demikian juga cabang matematika satu dengan lainnya saling
berhubungan seperti aritmatika, aljabar, geometri dan statistika, dan analisis.

2.6 Matematika Memperhatikan Semesta Pembicaraan

Penyelesaian dalam matematika harus disesuaikan dengan semesta


pembicaraan. Simbol-simbol akan bermakna jika ruang lingkup pembicaraanya
jelas. Jika ruang lingkupnya bilangan, maka dsimbol-simbol tersebut diartikan
bilangan. Contoh : Penyelesaian persamaan diselesaikan dengan memperhatikan
semesta pembicaraan. Jika semesta pembicaraannya bilangan riil, maka hasilnya
adalah . Tetapi jika semesta pembicaraannya bilangan bulat maka penyelesaiannya
himpunan kosong.

2.7 Matematika Konsisten Dengan Sistemnya


Dalam matematika banyak system yang saling berkaitan satu sama lainnya
dan ada juga yang tidak saling berkaitan. Didalam masing-masing sistem berlaku
konsistensi atau ketaatazasan, artinya bahwa dalam system tidak boleh terdapat
kontradiksi. Suatu teorema ataupun definisi harus menggunakan istilah atau konsep
yang diterapkan terlebih dahulu. Konsistensi itu baik dalam makna maupun dalam
hal nilai kebenaran. Hal ini menjadi masalah matematika harus konsisten terhadap
hasilnya. Menurut Soedjadi( 2000,65), bila diperhatikan satu per satu karakteristik
matematika tersebut, maka dapat dipahami bahwa matematika yang amat pusing
dalam hidup keseharian mereka baik kini maupun masa yang akan datang. Bila
karakteristik tersebut secara sadar dimanfaatkan sebagai wahana pendidikan jelas
memiliki edukasi yang dapat mengarahkan siwa untuk disiplin atau taat pada
peraturan.

2.8 Matematika Bertumpu Pada Kesepakatan

Kesepakatan dalam Matematika merupakan ikatan yang mengikat untuk


menghindari pembuktian yang berputar-putar baik dalam pembuktian maupun
dalam pendefinisian. Kesepakatan yang mendasar adalah aksioma dan konsep
primitive. Aksioma yang disebut juga potulat merupakan pernyataan yang tidak
perlu dibuktikan, sedangkan konsep primitive bertujuan memberikan pengertian
pangkal yang tidak seharusnya didefinisikan.

2.9 Matematika Memiliki Simbol Yang Kosong Dari Arti

Matematika memiliki banyak simbol, baik huruf maupun bilangan. Model


matematika x + y = z, belum tentu bermakna atau berarti. Tidak selalu x, y, z
berarti bilangan. Bilangan-bilangan yang digunakan dalam pembelajaran pun bebas
dari arti atau makna real. Makna huruf dan operasi tergantung permasalahan yang
mengakibatkan terbentuknya model matematika. Bahkan tanda + tidak selalu
berarti operasi tambah untuk dua bilangan, tetapi bisa jadi operasi untuk vector,
matriks dan lain-lain. Secara umum, x + y = z masih kosong dari arti, tergantung
permasalahannya. Jadi, model atau symbol matematika sesungguhnya kosong dari
arti. Ia akan bermakna sesuatu bila kita mengaitkannya dengan konteks tertentu.
Secara umum, hal ini pula yang membedakan symbol matematika dengan symbol
bukan matematika. Kosongnya arti dari model-model matematika itu merupakan
kekuatan matematika, yang dengan sifat tersebut ia bisa masuk pada berbagai
macam bidang kehidupan.
C. PENUTUP
1.1 Simpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan beberapa hal, diantaranya adalah
1. Matematika adalah salah satu pengetahuan tertua yang terbentuk dari
penelitian bilangan dan ruang. Matematika adalah suatu disiplin ilmu yang
berdiri sendiri dan tidak merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam. Kata
matematika berasal dari perkataan Latin mathematika yang mulanya diambil
dari perkataan Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Perkataan itu
mempunyai asal katanya mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu
(knowledge, science). Kata mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya
yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar (berpikir).
Jadi, berdasarkan asal katanya, maka perkataan matematika berarti ilmu
pengetahuan yang didapat dengan berpikir (bernalar).

2. Matematika merupakan ilmu deduktif yang tidak menerima generalisasi yang


didasarkan kepada observasi (induktif) tetapi generalisasi yang didasarkan pada
pembuktian secara deduktif. Dasar penalaran deduktif yang berperan besar
dalam matematika adalah kebenaran. Suatu pernyataan haruslah didasarkan
pada kebenaran pernyataan-pernyataan sebelumnya. Pernyataan awal atau
pernyataan pangkal dalam matematika dikenal dengan istilah aksioma atau
postulat.

3. Matematika sebaga ilmu yang terstruktur dimana konsep-konsep matematika


tersusun secara hierarki, terstruktur, logis, dan sistematis mulai dari unsur-unsur
yang tidak terdefinisikan kemudian pada unsur yang didefinisikan, ke
aksioma/postulat dan akhirnya pada teorema. Dalam matematika terdapat topik
atau konsep prasyarat sebagai dasar untuk memahami topik atau konsep
selanjutnya.

4. Matematika sebagai ratu atau ibunya ilmu dimaksudkan bahwa matematika


adalah sebagai sumber dari ilmu yang lain. Dimana matematika tumbuh dan
berkembang untuk dirinya sendiri sebagai suatu ilmu. Matematika juga sebagai
pelayan ilmu karena melayani kebutuhan ilmu pengetahuan dalam
pengembangan dan operasionalnya.

5. Matematika disebut sebagai ilmu tentang pola karena pada matematika sering
dicari keseragaman seperti keterurutan, keterkaitan pola dari sekumpulan
konsep-konsep tertentu atau model yang merupkan representasinya untuk
membuat generalisasi dan matematika disebut ilmu tentang hubungan karena
konsep matematika satu dengan lainnya saling berhubungan.
6. Matematika memperhatikan semesta pembicara artinya penyelesaian dalam
matematika harus disesuaikan dengan semesta pembicaraan. Simbol-simbol
akan bermakna jika ruang lingkup pembicaraanya jelas.
7. Matematika kosisten dengan sistemnya artinya dalam matematika banyak
sistem yang saling berkaitan satu sama lainnya dan ada juga yang tidak saling
berkaitan. Didalam masing-masing sistem berlaku konsistensi atau ketaatazasan,
artinya bahwa dalam system tidak boleh terdapat kontradiksi. Suatu teorema
ataupun definisi harus menggunakan istilah atau konsep yang diterapkan
terlebih dahulu. Konsistensi itu baik dalam makna maupun dalam hal nilai
kebenaran.
8. Kesepakatan dalam Matematika merupakan ikatan yang mengikat untuk
menghindari pembuktian yang berputar-putar baik dalam pembuktian maupun
dalam pendefinisian. Kesepakatan yang mendasar adalah aksioma dan konsep
primitive.
9. Matematika memiliki symbol yang kosong dari arti maksudnya adalah ia akan
bermakna sesuatu bila kita mengaitkannya dengan konteks tertentu. Secara
umum, hal ini pula yang membedakan symbol matematika dengan symbol bukan
matematika. Kosongnya arti dari model-model matematika itu merupakan
kekuatan matematika, yang dengan sifat tersebut ia bisa masuk pada berbagai
macam bidang kehidupan.

1.2 Saran
1. Bagi pendidik hendaknya sebaiknya mengetahui hal yang paling mendasar dari
matematika. Dalam hal ini mengenai hakikat matematika yaitu pengertian
matematika, matematika sebagai ilmu deduktif, matematika sebagai ilmu
terstruktur, dan matematika sebagai ratu dan pelayan ilmu sehingga dapat
memudahkan dalam mengajarkan matematika.

2. Bagi para pendidik juga diharapakan lebih mengenalkan secara mendalam


pengertian dan konsep dalam matematika itu sendiri khususnya pagi pendidik di
tingkat sekolah dasar agar para peserta didik tidak salah konsep dan pengertian
dari awal.

Anda mungkin juga menyukai