SELAMAT DATANG
Selamat datang di Blog "SCHIPAEY".Blog ini saya buat untuk keperluan anda yang bermain
Point Blank dan yang lainnya. Saya berharap Anda sering datang kembali. Jika anda mengalami
kesulitan ketika berada di blog saya ini, saya harap anda bisa memberikan sebuah SARAN di
"KOMENTAR"... ||~~saya ucapkan terimakasih sudah berkunjung~~||
|| "Pengetahuan adalah kekuatan. Mendidik diri sendiri dan kemudian mendidik orang lain.
Kesadaran adalah kunci untuk Berubah" ||
MENU
CHEAT
Blogger
SCHIPAEY
Home
Menu
Blogger
Cheat
Exp PB
7Aug
Sejarah Bilangan
Sejarah bilangan dapat kita telusuri dengan berbagai pendekatan. Kita dapat
menyusun ulang sejarah bilangan berdasarkan solusi persamaan, yaitu persamaan
linear dan persamaan kuadrat. Dengan modal bilangan asli dan persamaan linear
kita akan sampai pada kesimpulan bahwa harus ada bilangan nol, sistem bilangan
bulat, dan sistem bilangan rasional. Kemudian, dengan persamaan kuadrat kita
akan sampai pada kesimpulan bahwa harus ada bilangan real dan bilangan
kompleks.
Secara sederhana, sejarah bilangan dapat kita mulai dengan bilangan Asli. Bilangan
Asli merupakan bilangan yang pertama kali dikenal manusia. Hal ini karena secara
alamiah manusia akan melihat berbagai benda/objek dan kemudian untuk
keperluan tertentu mereka harus menghitungnya. Mereka memiliki, uang, kambing,
anak, pohon, saudara, dan lain-lain. Untuk menghitung benda-benda tersebut
bilangan yang digunakan adalah bilangan Asli. Tentu saja mereka tidak menyadari
bahwa bilangan yang mereka gunakan untuk menghitung tersebut adalah bilangan
Asli. Penamaan tersebut dilakukan setelah jaman modern untuk keperluan
pengembangan ilmu pengetahuan. Dengan demikian kita dapat mendefinisikan
bahwa bilangan asli adalah bilangan yang digunakan untuk menghitung. Notasi
himpunan bilangan asli adalah . Anggota bilangan asli adalah N={1,2,3,}.
Bilangan asli yang sudah dikenal tentu harus dilengkapi dengan suatu aturan untuk
mengoperasikan bilangan tersebut. Operasi tersebut adalah penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Kita sudah mengetahui bahwa bilangan
asli bersifat tertutup terhadap penjumlahan. Artinya, penjumlahan dua bilangan asli
akan menghasilkan bilangan asli. Tetapi tidak demikian dengan pengurangan. Kita
akan mendapati bahwa jika sebuah bilangan asli dikurangi dengan bilangan asli
hasilnya belum tentu bilangan asli. Sebagai contoh, 5 5 = 0. Jelas bahwa bukan
anggota bilangan asli. Oleh karena itu, sistem bilangan asli harus diperluas dengan
menyertakan 0 sebagai anggota. Perluasan ini kemudian dikenal sebagai bilangan
Cacah.
Bilangan nol merupakan salah satu penemuan yang sangat penting. Sebelum ada
bilangan nol, menuliskan bilangan-bilangan yang besar sangat sulit. Bahkan
beberapa bilangan memiliki notasi yang sama (untuk lebih lengkap, silakan baca
buku Berhitung Sejarah dan Pengembangannya yang ditulis oleh Dali S. Naga).
Dengan adanya bilangan nol, penulisan bilangan-bilangan yang besar pun menjadi
mudah. Bilangan nol pertama kali digunakan di China dan India, tetapi kemudian
dipopulerkan oleh Bangsa Arab pada era keemasan Islam.
Perluasan bilangan bulat dapat juga dijelaskan dengan operasi pada dua bilangan
cacah. Dengan operasi pengurangan, ternyata diketahui bahwa jika dua bilangan
cacah dikurangkan maka hasilnya belum tentu bilangan cacah. Sebagai contoh, 6
4 = 2 dan 2 masih merupakan bilangan cacah, tetapi 4 6 tidak ada interpretasinya
dalam bilangan cacah. Selanjutnya digunakan bilangan negatif untuk menyatakan
hasil 4 6. Dengan demikian, karena 4 6 merupakan kebalikan dari , maka 4 6 =
-2. Gabungan bilangan cacah dengan bilangan negatif ini yang kemudian
membentuk bilangan bulat.
Notasi himpunan bilangan bulat adalah , dan anggota bilangan bulat adalah
Z={,-3,-2,-1,0,1,2,3,}.
Perhatikan bahwa -2 tidak hanya dihasilkan dari 4-6 , tetapi dapat juga dihasilkan
dari 5 7, 10 12, 20 22 dan masih banyak lagi. Berdasarkan hal tersebut, setiap
bilangan bulat mewakili suatu hasil pengurangan dalam cacah. Sebagai contoh,
bilangan 2 mewakili hasil-hasil dari {2 0, 3 1, 4 2, }. Bilangan -3 mewakili
hasil-hasil dari {0 3, 2 5, 7 10, }. Hal ini berarti anggota himpunan bilangan
bulat adalah hasil operasi pengurangan pada bilangan asli.
Perluasan dari sistem bilangan bulat tersebut adalah sistem bilangan rasional.
Bilangan rasional didefinisikan sebagai bilangan yang dapat ditulis sebagai
dengan m dan n bilangan bulat dan n0. Dengan perluasan sistem bilangan ini,
maka persoalan tentang pembagian dapat diselesaikan. Jika sistem bilangan bulat
membentuk struktur grup abelian terhadap operasi penjumlahan, maka sistem
bilangan rasional membentuk lapangan (Field).
dinyatakan dalam bentuk m/n dengan m dan n bilangan bulat dan n0 (bukti
lengkapnya lihat di buku analisis real). Ini berarti ada bilangan lain di luar bilangan
rasional. Bilangan tersebut dikenal sebagai bilangan irasional. Gabungan bilangan
rasional dan bilangan irasional membentuk sistem bilangan real. Bilangan real
dapat didefinisikan sebagai bilangan yang dapat digunakan untuk mengukur. Sistem
bilangan real membentuk lapangan terurut dan lengkap.
$.
Jenis Bilangan
Bilangan Kompleks : seluruh bilangan yang dibicarakan dalam Matematika
merupakan bilangan kompleks, bilangan kompleks adalah bilangan yang
dapat dinyatakan dalam bentuk (a+bi) dengan i adalah -1
Bilangan Real : bilangan real disebut bilangan nyata yang artinya bahwa
bilangan real bilangan yang dapat dinyatakan dalam perhitungan secara
nyata. misalnya 5 (lima) kita dapat menghitung benda yang berjumlah lima.
Bilangan Bulat : bilangan bulat adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam
notasi desimal dengan tidak terdapat bilangan dibelakang koma selain nol.
Bilangan Cacah : bilangan cacah adalah bilangan nol dan bilangan bulat
positif.
Bilangan Asli : bilangan asli sama dengan bilangan bulat positif jadi bilangan
asli adalah bilangan-bilangan 1, 2, 3, 4, ... .
Bilangan Ganjil : bilangan ganjil juga disebut bilangan gasal, bilangan ganjil
merupakan lawan dari bilangan genap, jadi bilangan ganjil adalah bilangan
yang bukan kelipatan 2.
Bilangan Prima : bilangan prima adalah bilangan yang memiliki tepat dua
faktor bilangan asli.
diberikan gurunya sebenarnya lebih sulit dari itu. Sebagai salah satu
matematikawan terbesar sepanjang masa, selain Archimedes dan Isaac Newton,
Gauss melakukan penelitiannya di observatorium astronomi di gottingen, kota kecil
di jantung jerman. Yang dengan segera menciptakan tradisi matematis yang
membuat Gottingen dan universitasnya menjadi pusat matematika dunia.
Kontribusi Carl Friedrich Gauss dalam bidang sains dan ilmu pengetahuan
Gauss memberikan beragam kontribusi yang variatif pada bidang matematika.
Bidang analisis dan geometri mengandung banyak sekali sumbangan-sumbangan
pikiran Gauss, ide geometri non Euclidis ia garap pada 1797. Tahun 1799
menyumbangkan tesis doktornya mengenai Teorema Dasar Aljabar. Pada 1800
berhasil menciptakan metode kuadrat terkecil .
Dan pada 1801 berhasil menjawab pertanyaan yang berusia 2000 tahun dengan
membuat polygon 17 sisi memakai penggaris dan kompas. Di tahun ini juga
menerbitkan Disquisitiones Arithmeticae, sebuah karya klasik tentang teori bilangan
yang paling berpengaruh sepanjang masa. Gauss menghabiskan hampir seluruh
hidupnya di Gottingen dan meninggal di sana juga.
Gauss ialah ilmuwan dalam berbagai bidang: matematika, fisika, dan astronomi.
Bidang analisis dan geometri menyumbang banyak sekali sumbangan-sumbangan
pikiran Gauss dalam matematika. Kalkulus (termasuk limit) ialah salah satu bidang
analisis yang juga menarik perhatiannya.
"SALAM HANGAT"
Diposkan oleh mukti schipaey
Reaks
i:
Label: Artikel
0 komentar:
Post a Comment
Gunakanlah tata bahasa yang baik
Popular Posts
Kategori
Artikel Blogger Cerpen Cheat Download Makalah Pidato Point Blank Sofware Team
Game Tips
MAP
Translate
Powered by Blogger.
Link Exchange
Moderator
mukti schipaey
Sains merupakan ilmu yang mempelajari alam semesta beserta seluruh isinya. Seseorang yang
ahli di bidang sains dikenal dengan sebutan saintis.
Teknologi adalah suatu sarana yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Teknologi merupakan penerapan sains yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari hari.
Sebagai contoh, pada abad-abad sebelum ada alat bedah canggih, seorang pasien yang
memerlukan operasi pembedahan harus menghadapi alat-alat operasi yang mengerikan. Hal itu
membuat nyalinya ciut dan dapat mengakibatkan sakitnya makin parah. Dengan adanya
perkembangan sains dan teknologi, alat bedahpun makin ramah. Pasien tidak takut lagi
menghadapi operasi pembedahan. Selain itu, keberhasilan operasi pembedahan pun semakin
meningkat.
Peranan Sains Dan Teknologi Dalam Kehidupan Manusia
Sains dan teknologi lahir dari hasil pemikiran manusia. Kehidupan manusia tidak dapat lepas
dari sains dan teknologi. Tahukah kalian bagaimana hubungan antara sains, teknologi, dan
masyarakat ?
Beruntunglah kita dapat menikmati hasil perkembangan teknologi saat ini. Kita dapat mencegah
menularnya suatu penyakit dengan vaksinasi, mengetahui jenis kelamin janin sejak masih dalam
kandungan, atau kita dapat mengganti organ tubuh yang sudah tidak berfungsi melalui teknik
cangkok organ. Coba bayangkan jika seandainya kalian hidup pada zaman dahulu ketika sains
dan teknologi belum maju. Kita mungkin tidak dapat berbuat apa-apa ketika suatu wabah
penyakit menyerang. Kita mungkin hanya menunggu giliran kapan penyakit itu hilang atau
mungkin hanya menunggu kematian.
Hubungan antara sains, teknologi, dan masyarakat sangat erat dan bahkan tidak dapat
dipisahkan. Teknologi dan hasil penemuan di bidang sains menjadi tidak berarti jika tidak dapat
di terapkan dalam kehidupan masyarakat. Untuk itu, hasil penelitian sains dan teknologi harus di
sebarluaskan kepada masyarakat. Dengan cara seperti ini, diharapkan suatu penelitian dapat
cepat diketahui sekaligus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sains dikatakan ilmu pasti jika hasil suatu penelitian selalu sama walaupun dilakukan pada
tempat yang bebeda. Namun, syarat objek dan metode yang digunakan sama.
Contoh :
Reaksi fotosintesis selalu sama walaupun terjadi pada tumbuhan yang hidup di tempat yang
berbeda, misalnya dataran tinggi dan dataran rendah.
6CO + 6HO CHO + 6O
Sains terkadang bersifat nisbi. Hal ini terjadi ketika suatu konsep hasil penelitian terbantahkan
dengan adanya konsep baru yang didukung dengan bukti-bukti dan penelitian yang lebih dapat
dipertanggungjawabkan.
Contoh :
Dahulu makhluk hidup hanya dibagi menjadi dua golongan, yaitu hewan dan tumbuhan. Ketika
itu, jamur masuk dalam golongan tumbuhan. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan sains,
penggolongan makhluk hidup pun bergeser. Adanya penemuan baru itu, suatu golongan mungkin
masuk ke golongan lainnya, atau menjadi golongan tersendiri. Sebagai contoh, munculnya
penggolongan atau klasifikasi baru menurut Whittaker. Menurut Whittaker, makhluk hidup
digolongkan menjadi lima, yaitu monera, protista, jamur, tumbuhan, dan hewan. Dari contoh itu
jelas bahwa jamur yang semula masuk golongan tumbuhan, akhirnya menjadi golongan
tersendiri.
Sampai detik ini sudah banyak sekali hasil temuan-temuan baru dibidang sains dan teknologi.
Namun demikian, hingga saat ini pula masih banyak permasalahan yang belum dapat diatasi
dengan sains.
Contoh :
Manusia selalu ingin tampak awet muda. Berbagai usaha dilakukan untuk tetap tampil segar dan
menarik. Namun, sains belum mampu menemukan gen yang dapat mencegah penuaan, hanya
sebatas cara merawat kulit supaya tetap segar sehingga tampak awet muda.
Al-Qur'an dalam Pengembangan Sains dan
Teknologi
Home Keistimewaan Al-Qur'an Al-Qur'an dalam Pengembangan Sains dan Teknologi
Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam harus difungsikan dalam kehidupan sehari-hari, agar
tidak terjadi kesenjangan antara norma-norma Al-Quran dengan sikap dan tingkah laku kaum
muslimin pada umumnya serta para ilmuwan muslim pada khususnya.
Ilmuwan adalah orang yang memiliki ilmu berasal dari kata ilmi, menurut makna leksikal Arab
berarti saintisme, saintifik, terpelajar, kesarjanaan dan akademik. Ciri khusus (karakteristik)
seorang ilmuwan adalah :
Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan selalu menegakkan keadilan, sebagaimana
disebutkan dalam Al-Quran Surah Ali Imran (3) ayat 18:
Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, (demikian pula bersaksi) para malaikat
dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha
Perkasa, Maha Bijaksana.
Senantiasa memperhatikan fenomena alam dan dinamika kehidupannya, serta khusyu, tunduk
dan takut hanya kepada Allah Azza Wa Jalla (QS. Fathir (35) ayat 27 dan 28) :
Tidakkah kamu perhatikan bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit, lalu Kami hasilkan
dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu
ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada pula yang hitam pekat.
Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak
ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di
antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun.
Senantiasa berdzikir dalam setiap keadaan dan berfikir pada ciptaan Allah SWT di langit dan di
bumi untuk kemaslahatan ummat (mengembangkan Imtaq dan Iptek), sebagaimana firman Allah
SWT dalam Al-Quran Surah Ali Imran (3) ayat 191:
(yaitu) orang-orang yang senantiasa mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaa langit dan bumi (seraya berkata): Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.
Jika jumlah ilmu pengetahuan yang ada sejak dulu sampai sekarang masih dapat dihitung berarti
manusia masih memiliki peluang yang sangar besar untuk memperoleh ilmu pengetahuan baru
sebanyak makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. Demikian pula karena teknologi bersifat
selalu mengiringi dan mengimbangi terhadap ilmu pengetahuan, maka jumlah teknologi yang
perlu ada juga tak dapat dihitung.
Oleh sebab itu, usaha terus menerus untuk mengkaji al-Quran perlu dilakukan dan bahkan
hukumnya menjadi fardlu 'ain bagi setiap ilmuwan yang akan meriset terhadap alam semesta,
menciptakan produk teknologi merupakan hasil kerja dari orang-orang yang taat kepada tata
tertib al-Quran. Al-Quran juga merupakan sumber permasalahan yang layak untuk diriset. Yang
dimaksud di sini bukan al-Qurannya itu sendiri yang diriset, namun permasalahan riset dapat saja
muncul setelah orang membaca dan mengkaji al-Quran. Metode ini termasuk jenis induktif.
Selain itu Islam juga mempersilakan kepada para periset untuk menggunakan metode deduktif
(yang sesungguhnya dalam ayat lain hal ini termasuk juga pada deduksi al-Quran). Oleh sebab
itu jika periset merupakan orang yang beriman maka tidak ada masalah untuk menggunakan
metode riset, apakah itu induktif atau deduktif.
Di atas dijelaskan bahwa al-Quran merupakan karya Allah. Saintek ini dalam tingkatannya dapat
dikategorikan sebagai teknologi tingkat I. Teknologi yang diciptakan manusia beriman
merupakan derivasi dari teknologi pertama dan disebut sebagai teknologi tingkat II. Ilmuwan
tidak beriman menciptakan alat teknologi, dan menempatkannya dalam urutan teknologi tingkat
I. Ini merupakan kekeliruan karena akan memberikan akibat lain pada model ilmuwan. Orang
yang tak beriman akan mengagungkan teknologi, bersikap arogan dan jika diteruskan akan
bermuara kepada penuhanan kepada diri sendiri. Jelaslah bahwa hasil teknologi yang demikian
itu tidak dapat dimasukkan dalam wilayah ibadah kepada Allah swT. Firman Allah dalam surat
al-A'raf (7) ayat 146:
Aku akan memalingkan orang-orang yang memalingkan diri di muka bumi tanpa alasan yang
benar dari ayat-ayat-Ku.
Berikut ini beberapa integrasi ayat-ayat al-Quran dalam ilmu Sains dan Teknologi:
Ilmu sains dan teknologi dimulai dengan pengembangan Budaya Baca (Iqra), kajilah Kitab
Bacaan al-Quran surah al-Alaq (96): 1-5
Al-Quran diturunkan untuk menjelaskan segala sesuatu (secara global), kajilah QS. ................
(Tibyanu li kulli syain)
Penciptaan langit dan bumi tidak main-main/ sia-sia, ada hikmah di antara keduanya, kajilah QS.
21:16, 38:27, 3:190-191.
Perintah mengadakan penelitian/mengamati apa yang ada di langit dan di bumi, kajilah QS.
Yunus (10):101.
Ekosistem alam rusak akibat perbuatan manusia QS. 30:40, ada yang membantah tentang
(keesaan) Allah QS. 31:20.
Al-Quran mendorong saintis dan teknokrat untuk meneliti, mengamati dan menemukan suatu
yang belum pernah ditemukan para ahli sebelumnya, QS. 18:109, 50:6.
Kelautan QS. 55:19-20; 25:53; 10:22; 38:37; 52:6; 35:12; 24:40; 82:3; 81:6
Biologi Laut: -Bangkainya pun halal QS. 5:96, -Ikan QS. 20:77
Orang yang berilmu dapat memahami perumpamaan-perumpamaan dari Allah QS. 29:43.
Penciptaan segala sesuatu dan pertumbuhannya dengan ukuran-ukuran yang tepat QS.
25:2; 15:19
Al-Quran merupakan representasi (wakilan) dari alam semesata beserta isinya. Jika orang
membaca al-Quran secara tekstual saja telah dikategorikan mengaji, maka membaca al-Quran
secara kontekstual dengan cara mempelajari kandungan-kandungan al-Quran, yang ditopang
dengan beberapa literatur pendukung dan ditinjau dari beberapa disiplin ilmu, adalah suatu hal
yang lebih layak bahwa demikian itu disebut pula sebagai mengaji. Oleh karena itu, baginya
berhak memperoleh pahala dari Allah. Demikian pula bagi orang yang menerjemahkan ilmu
pengetahuan itu ke dalam produk teknologi atau membuat karya nyata, maka ia telah melakukan
amal shaleh dan baginya berhak memperoleh pahala dari Allah SWT, sebagaimana firman-Nya
dalam surat al-Zalzalah (99) ayat 7:
Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, maka dia akan melihatnya.
Teknologi dalam Islam bukan tujuan, tetapi sebagai alat yang digunakan untuk meneropong
terhadap ayat-ayat Allah. Semakin maju teknologi, semakin banyak informasi yang diperoleh.
Penemuan-penemuan baru akan semakin membantu kepada orang Islam untuk lebih mudah
mengagungkan Allah sehingga baginya benar-benar bahwa Allah itu Maha Besar dan sebaliknya
manusia merupakan makhluk yang amat kecil. Dengan demikian, diharapkan akan semakin
memperbesar peran manusia sebagai khalifah Allah di permukaan bumi yakni memakmurkan
bumi dan mengusahakan kesejahteraan bagi segenap penghuni bumi. Hasil riset yang demikian
ini akan melampaui hasil riset yang tidak mendasarkan pada filosofi mengaji.
Al-Quran merupakan kamus alam semesta. Solusi tentang teka-teki alam semesta akan
terselesaikan dengan benar jika digunakan formula yang tepat yaitu al-Quran. Dengan demikian
ayat-ayat kauniyah dan ayat-ayat quraniyah akan berjalan secara pararel dan seimbang. Ilmu
pengetahuan seperti ini jika menjelma menjadi teknologi maka akan menjadikan teknologi itu
berbasiskan al-Quran atau teknologi yang quranik. Metode seperti ini disebut induksi al- Quran.
Pada kondisi yang lain, tidak menutup kemungkinan bahwa dengan melalui proses deduksi yaitu
pengamatan terhadap alam semesta, maka akan dihasilkan kesimpulan yang mengarah kebenaran
al-Quran.
Banyak ayat-ayat al-Quran yang menyinggung rentang pengembangan Iptek. seperti wahyu
pertama menyuruh manusia untuk membaca, menulis, melakukan penelitian dengan dilandasi
iman dan akhlak yang mulia.
Selanjutnya mengenai perintah untuk melakukan penelitian (suatu kegiatan yang sangat penting
di dalam pengembangan sains), secara umum dapat dilihat antara Iain dalam firman-Nya pada
surat Yunus, ayat 101:
"Katakanlah Muhammad: Lakukanlah nazhor (penelitian menggunakan metode ilmiah).
Mengenai apa-apa yang ada di langit dan di bumi."
Sedangkan yang lebih rinci dibaca dalam surar al-Ghosyiyah, ayat 17-20:
"Apakah mereka tidak memperhatikan (melakukan nazhor) onta, bagaimana ia diciptakan. Dan
di langit, bagaimana ia ditinggikan. Dan gunung, bagaimana ia ditancapkan. Dan bumi,
bagaimana ia dihamparkan."
Menurut Prof. A. Baiquni dengan diikutinya perintah dan petunjuk al-Quran ini, maka muncullah
di lingkungan ummat Islam suatu kegiatan observasional yang disertai dengan pengukuran
sehingga ilmu tidak lagi bersifat kontemplatif belaka, seperti yang berkembang di lingkungan
bangsa Yunani melainkan mempunyai ciri empiris sehingga tersusunlah dasar-dasar sains.
Penerapan metode ilmiah ini, yang terdiri atas pengukuran teliti pada observasi dan penggunaan
pertimbangan yang rasional, telah mengubah astrologi menjadi astonomi. Karena itu telah
menjadi kebiasaan para pakar untuk menulis hasil penelitiannya dan menguji penelitian orang
lain, sehingga tersusunlah himpunan rasionalitas kolektif insani yang dikenal sebagai sains (ilmu
pengetahuan).
Beberapa contoh lain ayat-ayat yang berkenaan dengan sains, seperti pada surat Yasin, ayat 36 :
"Maha suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari pada yang
ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri maupun dari apa yang tidak (belum) mereka
ketahui."
Dari surah Yasin ini dinyatakan bahwa Allah SWT menciptakan makhluk-Nya secara berpasang-
pasangan, seperti ada siang dan malam (QS. Ali Imran: 190), positif dan negatif, wanita dan pria
sampai pada makhluk elementer seperti elektron yang bermuatan negatif, dan positron yang
bermuatan positif. Terjadinya pasangan elektron dan positron, yang di dalam fisika inti dikenal
dengan pembentukan pasangan ion (ion pair production) di mana peristiwa ini diterangkan
apabila radiasi gelombang elektron magnetik yang mempunyai tenaga di atas atau sama dengan
1.02 Mev mendekati inti atom suatu materi, maka tiba-tiba radiasi tersebut lenyap dan kemudian
muncullah elektron dan positron yang berhenti atau bergerak dengan kecepatan yang besarnya
tergantung dari tenaga radiasi yang datang mendekati inti atom tersebut. Akhir dari ayat ini
berbunyi : Dan dari apa yang mereka belum ketahui, dapat diartikan sebagai perintah untuk
melakukan penelitian, karena dengan melakukan penelitian hal-hal yang tadinya belum
terungkap menjadi terungkap.
Mengenai ciptaan yang berpasang-pasang ini juga dapat dilihat pada surat adz-Dzariyat, ayat 49:
Dan dari segala sesuatu Kami (Allah) ciptakan berpasang-pasangan agar supaya kamu ingat
(akan kekuasaan dan kebenaran AIIah).
Di dalam kedua ayat ini dan hukum-hukum yang diletakkannya dan yang dikenal dengan
sunnatullah itu. Di situ dapat disimpulkan bahwa alam semesta ini sangat kokoh, teratur rapi dan
harmonis serta seimbang.
Orang yang menguasai Iptek akan dengan mudah memahami bahwa benda-benda langit tersebut
saling bergerak. Isaac Newton dan Kepler, yang bukan Muslim, yang justru mengemukakan
orang dengan mudah memahami dan menerangkan sunnatullah ini. Dengan kemurahan-Nya,
Allah berjanji tidak akan mengubah-ubah sunnatullah tersebut dengan Firman-Nya:
"Sebagai sunnatullah yang telah berlalu semenjak dahulu kala, kamu sekali-kali tidak akan
mendapatkan perubahan bagi sunnatullah itu." (QS. al-Ahzab: 62)
Dengan sunnatullah yang tidak berubah-ubah itu maka memberi kesempatan dan kemudahan
bagi manusia untuk mempelajari dan memanfaatkannya.
Tentang benda-benda langit yang selalu bergerak akan membawa pada suatu teori jagad raya
yang berkembang (Expanding Universe). Allah berfirman dalam surat adz-Dzariat, ayat 47:
"Dan langit itu Kami (Allah) bangun dengan kekuatan dan sungguh Kami (Allah)
mengembangkannya."
Di jagad raya ini berisi bermilyar-milyar galaksi. Orang menemukan angka 100 milyar galaksi,
dan masing-masing galaksi berisi 100 milyar bintang (matahari kita merupakan satu dari 100
milyar bintang tersebut). Bila diamati dengan teleskop yang paling mutakhir, galaksi-galaksi
tersebut bergerak saling menjauhi satu sama lain dengan kecepatan yang tinggi. Makin jauh dari
bumi, galaksi tersebut bergerak dengan kecepatan yang makin tinggi pula.
Di sini takut kepada AIIah dapat diartikan sebagai tunduk kepada hukum-hukum Allah atau
sunnatullah. Ayat ini mirip dengan ayat Kauniyah yang dialami oleh Isacc Newton pada abad ke-
I7 yaitu ketika Newton kejatuhan buah apel waktu duduk di bawah pohon apel. Newton berpikir
mengapa buah apel ini meluncur ke bawah, tidak ke samping atau ke atas. Dari berpikirnya itu
kemudian diketemukan hukum gravitasi yang menyebabkan semua benda di bumi ini memiliki
berat. Karena yang menemukan hukum gravitasi ini adalah Newton, maka sebagai
penghormatan, hukum gravitasi ini dinamakan Hukum Gravitasi Newton.
Sahirul Alim memberikan gambaran tentang sulthon ini, yaitu ketika USA meluncurkan Apollo
II untuk mendarat di bulan, sebagai berikut: Roket pengangkat dari bumi diberi nama Saturnus V,
bertingkat tiga booster yang besar. Tingkat pertamanya saja mempunyai 5 mesin yang bekerja
dengan 160 juta daya kuda selama 2 menit 40 detik. Apollo II secara keseluruhan mempunyai 8
juta onderdil kerja, 91 mesin dan jika diisi dengan bahan bakar akan mencapai berat 3.100 ton.
Apollo II ini diciptakan oleh 300.000 (tiga ratus ribu) orang ahli USA dan dibuat oleh 20.000
pabrik USA.
Tentang penjelajahan di bumi Allah berfirman dalam surat Yusuf ayat 109 :
"Apakah mereka tidak melakukan perjalanan di bumi."
"Apakah mereka tidak memperhatikan bumi? Berapa banyak Kami turunkan di bumi itu aneka
ragam tumbuhan yang baik? (QS. as-Syu'ara (26):7)"
Semuanya itu jika manusia melakukannya, maka akan memperoleh balasan berupa kemanfaatan-
kemanfaatan untuk kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Jika dikatakan bahwa dunia sekarang ini bertambah semrawut, ini sangat boleh jadi karena
pandangan manusia tentang dunia ini mengalami bias, sehingga manusia dengan kegiatannya
dimaksudkan untuk lebih menata dunia tetapi yang terjadi, malah menambah kesemrawutan
dunia. Oleh sebab itu orang Islam dalam memasuki era globalisasi, tak perlu terkejut, hilang
kontrol dan tidak siap, karena dengan modal selalu berusaha menyederhanakan persoalan, tidak
mempersulit persoalan, maka akan mudah memperoleh penyelesaian. Demikian pula dengan
upaya untuk meraih teknologi tinggi (high tech) juga tidak perlu merasa tidak mampu, insya
Allah. Dengan semangat tinggi dan tidak menganggap bahwa high tech merupakan sesuatu yang
mustahil untuk dicapai, maka high tech akan dapat diraih. Konsep penyederhanaan persoalan
juga akan memberikan rumusan bahwa semua benda di alam ini berasal dari zat yang paling
sederhana yaitu al-Ahad akan kembali kepada al-Ahad. Inilah jaminan bahwa siapapun orang
yang meriset alam semesta dengan mengikuti rumusan al-Quran, maka akan memiliki tauhid
yang tinggi.
Contoh lain penyederhanaan tentang kehidupan dunia adalah bahwa secara umum sifat
kehidupan dunia kita ini digambarkan jelas dan tepat sekali oleh Allah sendiri dalam firmanNya
dalam surat Yunus ayat 24:
"Bahwasanya perumpamaan kehidupan dunia itu adalah seperti air hujan yang Kami turunkan
dari langit, lalu bercampur dengan tumbuh-tumbuhan bumi sehingga berkembang subur,
diantaranya ada yang dimakan manusia atau binatang ternak. Hingga apabila bumi telah
sempurna keindahannya dan memakai pula perhiasannya, dan penduduknya mengira, bahwa
mereka telah menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab kami pada waktu malam atau
siang, lalu kami jadikan bumi itu seperti ladang padi yang sudah dituai, seakan-akan belum
pernah ada yang tumbuh kemarinnya. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan
Kami bagi orang-orang yang sungguh-sungguh berpikir."
"Dan raihlah apa yang dianugrahhan Allah kepadamu untuk kebahagiaan kampung akhirat,
tetapi jangan sekali-kali kamu mengabaikan nasibmu di dunia. Dan berbuat baiklah sebagaimana
Allah telah berbuat baik kepadamu. Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi,
sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang yang berbuat kerusakan."
"Dan sungguh kami telah satu kitab (al-Quran) kepada mereka yang kami telah mejelaskannya
atas dasar ilmu kami , menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. al-
Araaf (7): 52)."
Dari dua ayat terakhir yang penulis sampaikan di atas dapat ditarik satu kesimpulan yang sangat
penting, yaitu bahwa al-Quran itu bagi kita adalah sumber kebenaran ilmiah yang terpercaya dan
sempurna.
Berbicara tentang sumber kebenaran ilmiah, maka untuk melengkapinya dengan hal-hal yang
lebih detail, orang harus menggunakan sumber/ rujukan yang kedua yaitu Hadits Nabi
Muhammad SAW. atau as-Sunnah. Adapun as-Sunnah ini tentunya wahyu ilahi juga tetapi
susunan redaksinya berasal dari Nabi SAW. sendiri. Susunan atau Hadits yang sahih itu juga
merupakan sumber kebenaran ilmiah yang dijamin oleh firman Allah dalam surat Fathir ayat (35)
ayat 24:
"Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran, sebagai pembawa berita
gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umatpun melainkan sebagai
pembawa berita gembira dan pemberi peringatan."
Sumber kebenaran ilmiah yang pertama adalah al-Quran, dan yang kedua yaitu as-Sunnah.
Namun harus diingat pula bahwa masih ada sumber yang ketiga yaitu alam semesta, atau
al-Alamin, atau dengan kata yang lebih pendek dan lebih mudah diucapkan, sebut saja al-Kaun
atau Sunnatullah. Sumber kebenaran ilmiah yang ketiga ini tentunya tidak kalah pentingnya
dengan yang pertama dan yang kedua sehingga tidak boleh diabaikan bahkan harus dipelajari,
ditafakkurkan, diobservasi, dan diteliti serta dinalari cermat, akurat dan seksama sebagaimana
pula sikap kita terhadap al-Quran dan as-Sunnah. Al-Kaun sebagai sumber ketiga akan
memberikan kelengkapan yang detail bagi pemahaman dan penafsiran al-Quran dan as-Sunnah.
Jaminan Allah bagi keshahihan sumber yang ketiga atau al-Kaum terdapat pula dalam al-Quran
itu sendiri yaitu firman Allah dalam surat ad-Dukhan (44) ayat 38 dan 39 :
"Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantaranya dengan bermain-
main. Kami tidak menciptakan keduanya itu melainkan. Dengan membawa kebenaran (dan
tujuan yang benar), tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui."
Ketiga sumber motivator ummat Islam yaitu al-Quran, as-Sunnah dan Sunnatullah/ al-Kaun
(alam semesta atau al-'Alamin) yang bersifat komplementer atau saling melengkapi dan saling
menguatkan satu sama lain. Tiga sumber kebenaran ilmiah, atau tiga sumber Islam itu berarti
pula sebagai sumber informasi ilmu dan hukum yang lengkap dan benar.
Ketahuilah bahwa Islam adalah agama Allah yang serba benar dan serba ilmiah sehingga
selayaknya pula tidak dogmatik. Dogma itu adalah pendapat manusia yang tidak berpijak pada
tanda bukti kebenaran, jadi tanpa burhan atau hujjah yang haq. Islam/ al-Quran menolak dogma
dan menyatakan bahwa tidak ada dogma dalam agama Alah seperti firman-Nya dalam surat al-
Baqarah (2) ayat 256 :
Tidak ada dogma (paksaan) dalam agama (Islam) ini, sesungguhnya telah jelas berbeda petunjuk
yang benar daripada yang sesat.
Allah al-Haqqu mewajibkan kepada kita semua agar setiap butir kebenaran yang kita peroleh itu
disertai dengan tanda bukti kebenarannya. Tanda bukti kebenaran itu dalam al-Quran disebutkan
burhan, atau hujjah , atau ayat, atau bayyinah. Kadang-kadang disebutkan dalil dalam bahasa
sehari-hari di kalangan para ulama, Allah berfirman dalam surah An Naml (27) ayat 64:
"Tunjukkanlah burhanmu, jika kamu memang benar."
Supaya burhan itu terjamin kebenarannya maka hendaknya diambil dari tiga sumber Islam
tersebut dengan menggunakan akal sehat yang terlatih dan ahli. Dengan demikian maka kita akan
mengenal tiga macam burhan, yaitu Qurani, Burhan Sunnai dan Burhan Kauni.
Segala bidang ilmu yang dipelajari manusia, yang biasanya dibagi menjadi empat kelompok
besar yaitu syariat agama (lslam), sains, teknologi, dan seni (art), hendaknya ditegakkan atas tiga
macam burhan itu, jika ingin terjamin kebenarannya. Dengan demikian maka empat kelompok
ilmu itu akan terlihat menyatu dan terpadu menjadi satu kesatuan ilmu yang benar dan utuh
(lengkap), katakanlah menjadi integrated knowledge atau ilmu terpadu yang sangat diperlukan
oleh seluruh umat manusia. Seluruh ilmu manusia itu akan menjadi Islami dan itulah ilmu yang
benar, yang akan membantu menjawab dan menyelesaikan setiap masalah-masalah berikutnya
dalam usaha manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya pasti dapat dipecahkan secara
sukses dengan menggunakan metode pendekatan terpadu, yaitu aplikasi dari ilmu terpadu itu.
Konsepsi tersebut kami yakin sangat penting dan bersifat fundamental karena akan membuahkan
kesenangan pikiran (Unifornity of Thaught) dalam diri kita umat yang beriman ini. Dengan
konsepsi pengetahuan terpadu itu, secara otomatis ide sekularisasi akan tertutup rapat-rapat
sehingga tidak ada jalan untuk masuk ke dalam alam pikiran ummat Islam. Tidak hanya itu, yang
lebih penting bagi kita adalah bahwa kita memiliki identitas kita yang sangat mengagungkan
yaitu celupan Allah (shibghatullah) seperti firman Allah dalam surat al-Baqarah (2) ayat 138 :
"Shibghah (celupan) Allah, dan siapakah yang lebih baih celupannya daripada celupan Allah?
Dan hanya kepada-Nya kami menyembah."
Penutup
Upaya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbasis al-Quran
merupakan tantangan yang cukup berat sekaligus menarik untuk ditekuni al-Quran telah
memberikan prinsip utama untuk meriset alam semesta, memberikan motivasi kepada manusia
untuk melakukan riset, memberikan kode etik teknologi dan bahkan memberikan peluang yang
sangat besar untuk melakukan loncatan teknologi. Seharusnya pekerjaan yang demikian ini
merupakan pekerjaan yang sangat menarik karena selain dijanjikan kesuksesan di dunia juga
kesuksesan di akhirat dan surgalah sebagai balasannya.
Rangkuman
Ilmu pengetahuan atau sains adalah ilmu pengetahuan kealaman (natural sciences). lmu
pengetahuan kealaman dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu: Life Sciences ilmu pengetahuan
mengenai makhluk hidup di alam dan Physical Sciences ilmu pengetahuan mengenai suatu benda
mati di alam.
Teknologi adalah ilmu pengetahuan tentang penerapan ilmu pengetahuan untuk memenuhi suatu
tujuan.
Obyek ilmu pengetahuan adalah semua makhluk Allah di alam semesta ini. OIeh karenanya
obyek ilmu pengetahuan sangat luas seluas jumlah makhluk Allah.
Al-Quran merupakan produk karya Allah yang diwahyukan untuk menuntun manusia dalam
segala karyanya termasuk dalam proses karya ilmiah agar memperoleh hasil yang benar yang
sesuai akal dan naql.
Dengan demikian al-Quran sebagai sumber ajaran Islam yang pertama dan utama dalam
kaitannya dengan saintek berfungsi sebagai berikut :
Al Qur'an adalah kalam Allah Yang Maha Kuasa, Pencipta segala sesuatu dari ketiadaan. Dialah
Tuhan yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu. Dalam sebuah ayat, Allah menyatakan dalam Al
Qur'an "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ? Kalau kiranya Al Qur'an itu
bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya." (Al
Qur'an, 4:82) Tidak hanya kitab ini bebas dari segala pertentangan, akan tetapi setiap penggal
informasi yang dikandung Al Qur'an semakin mengungkapkan keajaiban kitab suci ini hari demi
hari.
Apa yang menjadi kewajiban manusia adalah untuk berpegang teguh pada kitab suci yang Allah
turunkan ini, dan menerimanya sebagai satu-satunya petunjuk hidup. Dalam salah satu ayat,
Allah menyeru kita:
"Dan Al Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan
bertakwalah agar kamu diberi rahmat." (Al Qur'an, 6:155)
"Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin
(beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir." (Al Qur'an,
18:29)
"Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan,
maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya." (Al Qur'an, 80:11-12)
Angka dalam bilangn biner yaitu 0 dan 1 (nol dan satu), konsep ini akan saya
bawa ke dalam kaedah islam yaitu tentang keesaan Allah seperti tertera pada kata-
kata yang sering di ucapkan kaum muslim yaitu syahadat.
Makna La Ilaha illallah berkaitan dengan angka satu dan nol:
La = tidak
Al Hasyr (59)
Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha
Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha
Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari
apa yang mereka persekutukan.
Thaahaa (20)
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka
sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.
Al Ikhlash ayat 1
Seven Segment
Lalu bagaimana konsep diatas bisa ditemukan oleh para ahli Al Jabar yang
berlandaskan Al Quran ?!
Munculan angka apapun jenis Seven Segment yang digunakan pada dasarnya tetap
membutuhkan SATU dan NOL.
Untuk angka (liat gambar seven segment diatas) SATU (1) maka satu sisi yang aktif
dengan 2 segment yaitu b dan c.
Untuk angka NOL (0) maka empat sisi yang aktif dengan 6 segment yaitu a,b,c,d,e
dan f.
Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca
berulang-ulang dan Al Quran yang agung. (al-Hijr : 87)
( { } .
)
Alhamdulillahi rabbil alamin (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam) (Surat
al-Fatihah) adalah as-Sabul Matsani (tujuh ayat yang di baca berulang-ulang) dan
al-Quran yang Agung yang diberikan kepadaku. (Hadits Riyawat al-Bukhari).
Kesimpulan : bahwa kita sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang tidak memiliki
apapun (0) di dunia ini dan kebesaran itu hanya milik ALLAH SWT dan hanya satu
(1) yang ESA. Marilah kita sebagai makhluk yang tidak mempunyai apa-apa,
bertakwalah dan beriman kepada-NYA. Semoga selalu diberi rahmat dan hidayahny.
KESEIMBANGAN BENTUK TUBUH KITA
(SIMETRI)
Istilah simetri diturunkan dari kata bahasa Greek,symmetria yang berarti diukur
bersama/measured together. Suatu objek dikatakan simetri bila satu bagian
(satu sisi) darinya adalah sama atau sebagaimana bagian lainnya
8. dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.
Dan manusia akan meraih kesempurnaan dirinya melalui jalan ibadah dan
beramal, dan di dalam ibadah dan amal itu sendiri mengandung sifat
kesempurnaan, dan kesempurnaan ini akan dicapai manusia setelah kematian
menjemputnya. Yang merupakan kehidupan yang terbaik dari sisi jasmani dan
rohani. Dengan kata lain, dunia tempat bercocok tanam dan akhirat tempat
memetik hasilnya.
KESEIMBANGAN CIPTAAN ALLAH SWT
(BILANGAN NOL)
Pernyataan matematika :
1. ab=0a=b
Artinya : Yang Telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak
melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.
Maka Lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?
(QS. Al Mulk : 3)
Banyak kata
No Kata arti
dalam Al Quran
1 Al Malaikah Lautan 88
2 As Shayateen Daratan 88
3 Al Rajul Laki-laki 24
4 Al Marha Perempua
24
n
(Al Quran) Ini adalah penjelasan yang Sempurna bagi manusia, dan supaya mereka
diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya dia
adalah Tuhan yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil
pelajaran.
Angka ganjil adalah angka yang tidak habis dibagi dua. Angka ganjil termasuk
angka yang menarik dan istimewa, terbukti dari beberapa hal penting yang terjadi
pada angka ganjil. Beberapa contoh hal yang terjadi pada angka ganjil diantaranya
adalah:
3. Ketika Nabi hijrah ke Madinah, pada bulan puasa, beliau berperang dengan
kelompok orang-orang kafir Makkah. Jumlah pasukan Nabi Saw tidak banyak,
hanya 113. Angka ini sangat menarik, karena jumlahnya gajil.
4. Peperangan itu terjadi tepat pada tanggal 17 hari jumat bulan Ramadhan
(tanggal gajil). Pertempuran itu dimenangkan oleh kaum muslimin dalam
tempo tidak terlalu lama.
5. Malam Lailatul Qodar yang terjadi pada sepuluh hari terakhir di bulan
Ramadhan di malam ganjil. Pada malam malam tersebut, biasanya penduduk
Arab berbondong-bondong menuju Makkah guna menyambut detik-detik
turunnya al-Quran (Lailatul Qodar). Bukan hanya di Arab, disebagian pelosok
Negeri, masjid-masjid penuh dengan jamaah tarawih, sedangkan tangal
genap banyak yang absen, karena di anggab bukan malam yang sakral.
8. Aqiqoh lebih afdhal dilakukan pada hari ke-7 setelah hari kelahiran bayi
walapun bila dilakukan pada hari lainnya diperbolehkan
9. Allah SWT juga menciptakan langit dan bumi tujuh lapis.
Artinya :
1. demi fajar,
Pada QS Ali Imron kata ulul albab disebut pada ayat 7 dan 190.
Artinya : Dia-lah yang menurunkan Al kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi)
nya ada ayat-ayat yang muhkamaat[183], Itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang
lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat[184]. Adapun orang-orang yang dalam hatinya
condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang
mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari
ta'wilnya, Padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. dan orang-
orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang
mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." dan tidak dapat mengambil
pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.
(QS. Ali Imran : 7)
Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
(QS. Ali Imran : 190)
DEFINISI MATEMATIKA
Posted on 5 November 2011 by matematika
Apakah matematika itu? Hingga saat ini belum ada kesepakatan yang bulat di antara para
matematikawan tentang apa yang disebut matematika itu. Untuk mendeskripsikan definisi kata
matematika para matematikawan belum pernah mencapai satu titik puncak kesepakatan yang
sempurna. Banyaknya definisi dan beragamnya deskripsi yang berbeda dikemukakan oleh para
ahli, -mungkin- disebabkan oleh ilmu matematika itu sendiri, di mana matematika termasuk
salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas sehingga masing-masing ahli bebas
mengemukakan pendapatnya tentang matematika berdasarkan sudut pandang, kemampuan,
pemahaman, dan pengalamannya masing-masing. Oleh sebab itu matematika tidak akan pernah
selesai (baca: tuntas) untuk didiskusikan, dibahas maupun diperdebatkan. Penjelasan mengenai
apa dan bagaimana sebenarnya matematika itu, akan terus mengalami perkembangan seiring
dengan pengetahuan dan kebutuhan manusia serta laju perubahan zaman.
Untuk dapat memahami bagaimana hakikatnya matematika itu, kita dapat memperhatikan
pengertian istilah matematika dan beberapa deskripsi yang diuraikan para ahli berikut: Di
antaranya, Romberg mengarahkan hasil penelaahannya tentang matematika kepada tiga sasaran
utama. Pertama, para sosiolog, psikolog, pelaksana administrasi sekolah dan penyusun
kurikulum memandang bahwa matematika merupakan ilmu statis dengan disipilin yang ketat.
Kedua, selama kurun waktu dua dekade terakhir ini, matematika dipandang sebagai suatu usaha
atau kajian ulang terhadap matematika itu sendiri. Kajian tersebut berkaitan dengan apa
matematika itu? bagaimana cara kerja para matematikawan? dan bagaimana mempopulerkan
matematika? Selain itu, matematika juga dipandang sebagai suatu bahasa, struktur logika, batang
tubuh dari bilangan dan ruang, rangkaian metode untuk menarik kesimpulan, esensi ilmu
terhadap dunia fisik, dan sebagai aktivitas intelektual. (Jackson, 1992:750).
Ernest melihat matematika sebagai suatu konstruktivisme sosial yang memenuhi tiga premis
sebagai berikut: i) The basis of mathematical knowledge is linguistic language, conventions and
rules, and language is a social constructions; ii) Interpersonal social processes are required to
turn an individuals subjective mathematical knowledge, after publication, into accepted
objective mathematical knowledge; and iii) Objectivity itself will be understood to be
social. (Ernest, 1991:42). Selain Ernest, terdapat sejumlah tokoh yang memandang matematika
sebagai suatu konstruktivisme sosial. Misalnya, Dienes mengatakan bahwa matematika adalah
ilmu seni kreatif. Oleh karena itu, matematika harus dipelajari dan diajarkan sebagai ilmu seni.
(Ruseffendi, 1988:160).
Bourne juga memahami matematika sebagai konstruktivisme sosial dengan penekanannya pada
knowing how, yaitu pebelajar dipandang sebagai makhluk yang aktif dalam mengkonstruksi ilmu
pengetahuan dengan cara berinteraksi dengan lingkungannya. Hal ini berbeda dengan pengertian
knowing that yang dianut oleh kaum absoluitis, di mana pebelajar dipandang sebagai mahluk
yang pasif dan seenaknya dapat diisi informasi dari tindakan hingga tujuan. (Romberg, T.A.
1992: 752).
Sejalan dengan kedua pandangan di atas, Sujono (1988:5) mengemukakan beberapa pengertian
matematika. Di antaranya, matematika diartikan sebagai cabang ilmu pengetahuan yang eksak
dan terorganisasi secara sistematik. Selain itu, matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang
penalaran yang logik dan masalah yang berhubungan dengan bilangan. Bahkan dia mengartikan
matematika sebagai ilmu bantu dalam menginterpretasikan berbagai ide dan kesimpulan.
Pengertian yang lebih plural tentang matematika dikemukakan olehFreudental (1991:1). Dia
mengatakan bahwa mathematics look like a plural as it still is in French Les Mathematiques
.Indeed, long ago it meant a plural: four arts (liberal ones worth being pursued by free men).
Mathematics was the quadrivium, the sum of arithmetic, geometry astronomy and music, held in
higher esteem than the (more trivial) trivium: grammar, rhetoric and dialectic. As far as I am
familiar with languages, Ducth is the only one in which the term for mathematics is neither
derived from nor resembles the internationally sanctioned Mathematica. The Ducth term was
virtually coined by Simon (1548-1620): Wiskunde, the science of what is certain. Wis en zeker,
sure and certain, is that which does not yield to any doubt, and kunde means, knowledge,
theory. . Dari sisi abstraksi matematika, Newman melihat tiga ciri utama matematika, yaitu; 1)
matematika disajikan dalam pola yang lebih ketat, 2) matematika berkembang dan digunakan
lebih luas dari pada ilmu-ilmu lain, dan 3) matematika lebih terkonsentrasi pada konsep.
(Jackson, 1992:755).
Selanjutnya, pendapat para ahli mengenai matematika yang lain, di antaranya telah muncul sejak
kurang lebih 400 tahun sebelum masehi, dengan tokoh-tokoh utamanya Plato (427347 SM) dan
seorang muridnya Aristoteles (348322 SM). Mereka mempunyai pendapat yang
berlainan. Plato berpendapat, bahwa matematika adalah identik dengan filsafat untuk ahli pikir,
walaupun mereka mengatakan bahwa matematika harus dipelajari untuk keperluan lain. Objek
matematika ada di dunia nyata, tetapi terpisah dari akal. Ia mengadakan perbedaan antara
aritmetika (teori bilangan) dan logistik (teknik berhitung) yang diperlukan orang. Belajar
aritmetika berpengaruh positif karena memaksa yang belajar untuk belajar bilangan-bilangan
abstrak. Dengan demikian matematika ditingkatkan menjadi mental aktivitas mental abstrak pada
objek-objek yang ada secara lahiriah, tetapi yang ada hanya mempunyai representasi yang
bermakna. Plato dapat disebut sebagai seorang rasionalis. Aristoteles mempunyai pendapat yang
lain. Ia memandang matematika sebagai salah satu dari tiga dasar yang membagi ilmu
pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan fisik, matematika, dan teologi. Matematika didasarkan
atas kenyataan yang dialami, yaitu pengetahuan yang diperoleh dari eksperimen, observasi, dan
abstraksi. Aristoteles dikenal sebagai seorang eksperimentalis. (Moeharti Hadiwidjojo dalam F.
Susilo, S.J. & St. Susento, 1996:20).
Sedangkan matematika dalam sudut pandang Andi Hakim Nasution(1982:12) yang diuraikan
dalam bukunya, bahwa istilah matematika berasal dari kata Yunani, mathein atau manthenein
yang berarti mempelajari. Kata ini memiliki hubungan yang erat dengan kata Sanskerta, medha
atau widya yang memiliki arti kepandaian, ketahuan, atau intelegensia. Dalam bahasa Belanda,
matematika disebut dengan kata wiskunde yang berarti ilmu tentang belajar (hal ini sesuai
dengan arti kata mathein pada matematika).
Sedangkan orang Arab, menyebut matematika dengan ilmu al-hisab yang berarti ilmu
berhitung. Di Indonesia, matematika disebut dengan ilmu pasti dan ilmu hitung. Sebagian orang
Indonesia memberikan plesetan menyebut matematika dengan matimatian, karena sulitnya
mempelajari matematika. (Abdusysyakir, 2007:5). Pada umumnya orang awam hanya akrab
dengan satu cabang matematika elementer yang disebut aritmetika atau ilmu hitung yang secara
informal dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang berbagai bilangan yang bisa langsung
diperoleh dari bilangan-bilangan bulat 0, 1, -1, 2, 2, , dst, melalui beberapa operasi dasar:
tambah, kurang, kali dan bagi.
Matematika secara umum ditegaskan sebagai penelitian pola dari struktur, perubahan, dan ruang;
tak lebih resmi, seorang mungkin mengatakan adalah penelitian bilangan dan angka. Dalam
pandangan formalis, matematika adalah pemeriksaan aksioma yang menegaskan struktur abstrak
menggunakan logika simbolik dan notasi matematika; pandangan lain tergambar dalam filosofi
matematika.(www.wikipedia.org) Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
matematika didefinisikan sebagai ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur
operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. (Hasan Alwi,
2002:723)
Pernah dalam suatu diskusi ada pertanyaan unik. Apa kepanjangan dari Matematika? Dalam
benak saya, masak ada kepanjangan Matematika, selama ini yang diketahui kebanyakan orang,
Matematika adalah tidak lebih dari sekedar ilmu dasar sains dan teknologi yang tentunya bukan
merupakan singkatan. Setelah berpikir agak lama hampir mengalami kebuntuan dalam berpikir,
akhirnya narasumber menjelaskan, bahwa Matematika memiliki kepanjangan dalam 2 versi.
Pertama, Matematika merupakan kepanjangan dari MAkin TEkun MAkin TIdak KAbur, dan
kedua adalah MAkin TEkun MAkin TIdak KAruan. Dua kepanjangan tersebut tentunya
sangat berlawanan.
Untuk kepanjangan pertama mungkin banyak kalangan yang mau menerima dan menyatakan
setuju. Karena siapa saja yang dalam kesehariannya rajin dan tekun dalam belajar matematika
baik itu mengerjakan soal-soal latihan, memahami konsep hingga aplikasinya maka dipastikan
mereka akan mampu memahami materi secara tuntas. Karena hal tersebut maka semuanya akan
menjadi jelas dan tidak kabur. Berbeda dengan kepanjangan versi kedua, tidak dapat
dibayangkan jika kita semakin tekun dan ulet belajar matematika malah menjadi tidak karuan
alias amburadul. Mungkin kondisi ini lebih cocok jika diterapkan kepada siswa yang kurang
berminat dalam belajar matematika (bagi siswa yang memiliki keunggulan kecerdasan di bidang
lainnya) sehingga dipaksa dengan model apapun kiranya agak sulit untuk dapat memahami
materi matematika secara tuntas dan lebih baik mempelajari bidang ilmu lain yang dianggap
lebih cocok untuk dirinya dan lebih mudah dalam pemahamannya.
Berpijak pada uraian tersebut, menurut Sumardyono (2004:28) secara umum definisi
matematika dapat dideskripsikan sebagai berikut, di antaranya:
1. Matematika sebagai struktur yang terorganisir.
Agak berbeda dengan ilmu pengetahuan yang lain, matematika merupakan suatu bangunan
struktur yang terorganisir. Sebagai sebuah struktur, ia terdiri atas beberapa komponen, yang
meliputi aksioma/postulat, pengertian pangkal/primitif, dan dalil/teorema (termasuk di dalamnya
lemma (teorema pengantar/kecil) dan corolly/sifat).
Berdasarkan pelbagai pendapat tentang definisi dan deskripsi matematika di atas, kiranya dapat
dijadikan sebagai bahan renungan bagi kita seorang Muslim terutama bagi pihak yang masih
merasa memiliki anggapan sempit mengenai matematika. Melihat beragamnya pendapat
banyak tokoh di atas tentang matematika, benar-benar menunjukkan begitu luasnya objek kajian
dalam matematika. Matematika selalu memiliki hubungan dengan disiplin ilmu yang lain untuk
pengembangan keilmuan, terutama di bidang sains dan teknologi. Bagi guru, dengan memahami
hakikat definisi dan deskripsi matematika sebagaimana tersebut di atas- tentunya memiliki
kontribusi yang besar untuk menyelenggarakan proses pembelajaran matematika secara lebih
bermakna. Diharapkan, matematika, tidak lagi dipandang secara parsial oleh siswa, guru,
masyarakat, atau pihak lain. Melainkan mereka dapat memandang matematika secara jujur
(baca: utuh) yang pada akhirnya dapat memacu dan berpartisipasi untuk membangun peradaban
dunia demi kemajuan sains dan teknologi yang dapat memberikan manfaat bagi umat manusia.
Lebih-lebih membawa dampak positif bagi umat Muslim, sehingga dapat merasakan kembali
bagaimana peradaban Islam dapat menjadirahmatan lil alamin.
sumber : http://masthoni.wordpress.com/2009/07/12/melihat-kembali-definisi-dan-deskripsi-
matematika/
Pada semester lima ini kami mendapat tugas membuat makalah tentang
keterkaitan atau hubungan matematika dengan islam.
Jadi rumus apa yang ada dalam matematika di kaitkan dengan Alqur'an.
Dari hasil musyawarah kelompok kami di dapat penjelasan keterkaitan matematika
dengan islam sbb:
Silahkan dibaca..
1. RELASI
Disini saya akan menggunakan simbol X dan Y untuk menyimbolkan laki laki dan
Perempuan.
Berikut ini akan dipaparkan beberapa kesamaan antara agama Islam dan
Matematika secara satu persatu.
Relasi berasal dari kata bahasa Inggris relation yang berarti hubungan. Dalam dunia
Islam hubungan antara umat islam dengan umat islam yang lain (yang saya
maksud disini antara pria dan wanita yang belum menikah) selama tidak
menimbulkan fitnah dan tidak keluar dari jalur syariat maka diperbolehkan, bahkan
bergaul dengan umat yang berbeda agamapun diperbolehkan. Dengan kata lain
adalah hubungan yang sehat, tidak saling bertukar virus lewat cairan dan
sebagainya. Tiap orang boleh berteman dengan satu orang, dua orang dan banyak
orang tidak dibatasi.
Bahkan seseorang dapat memilih untuk tidak bergaul dengan orang lain (mungkin
orang yang akan diajak bergaul,tersebut membawa pengaruh buruk dalam
lingkungan)
Dalam matematika juga terdapat istilah Relasi yang artinya tidak jauh beda dengan
arti relasi di atas.
Salah satu relasi yang dapat dibuat dari X dan Y dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
Jadi relasi dalam matematika tidak membatasi anggota X dalam menjalin hubungan
dengan anggota Y, boleh hanya satu relasi, dua relasi, tiga relasi, dan bahkan tidak
melakukan hubungan pun juga diperbolehkan.
yang artinya:
Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
dan
2. STATISTIKA DESKRIPTIF
Statistika deskriptif adalah bagian dari ilmu matematika yang berkaitan dengan
pengumpulan dan penyajian suatu data sehingga memberikan informasi yang
berguna, berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan dideskripsikan
atau disimpulkan baik secara numerik (missal menghitung rata-rata dan deviasi
standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik) untuk mendapatkan
gambaran sekilas mengenai data tersebut sehingga lebih mudah dibaca dan
bermakna. Statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data dan
tidak pas digunakan untuk mengambi keputusan.
Sebagai contoh, misalnya: terdapat sebuah keluarga yang terdiri dari anggota
keluarga, yaitu Bapak, Ibu, dan tiga anak. Setiap hari mereka rutin membaca AL
Qur'an. Bapak biasa membaca AL Qur'an 30-60 ayat/hari, ibu biasa membaca AL
Qur'an 45-100 ayat/hari, anak pertama biasa membaca AL Qur'an 20-50 ayat/hari,
anak kedua biasa membaca AL Qur'an 10-30 ayat/hari, dan anak yang terakhir
hanya mampu membaca maksimal 5-10 ayat/hari karena ia masih dalam proses
belajar membaca AL Qur'an.
Amalan-amalan yang dilakukan oleh keluarga diatas bisa di sajikan dalam tabel
seperti dibawah ini:
1. Bapak 30-60 45
Hal ini sesuai dengan firman Alloh dalam surat AL Mujadilah ayat 6,yang Artinya
29. Dan segala sesuatu Telah kami catat dalam suatu kitab[1548].
[1548] yang dimaksud dengan kitab di sini adalah buku catatan amalan manusia.
Di dalam matematika kita mengenal bangun ruang limas segi enam yang
memiliki alas berbentuk segi enam dan memiliki sisi tegak yang berbentuk segi tiga
serta dalam Islam kita mengenal rukun iman yang terdiri dari enam point. Bila kita
lihat, keduanya saling berhubungan. Perhatikan gambar barikut ini .
T = Iman
Dari gambar di atas limas segi enam mempunyai tujuh titik sudut yaitu ABCDEF.T, T
adalah titik puncak suatu limas segi enam yang dimisalkan sebagai iman
seseorang. Tanpa bermaksud untuk menyetarakan kedudukan Allah dengan rukun-
rukun iman yang lain, pokok bahasan ini akan membahas pentingnya rukun iman
sebagai pondasi iman seseorang. Sebelum kita membahas rukun-rukun iman,
sebaiknya kita mengerti dulu apa itu pengertian iman.
Kata iman berasal dari bahasa arab yang artinya percaya. Menurut ilmu Tauhid iman
didefinisikan sebagai membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan
mengamalkan dengan tindakan.
Di dalam agama Islam limas Segi enam merupakan gambaran dari rukun iman yang
terdiri dari enam hal yaitu,
Iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu ada
dengan segala sifat keagungan-Nya, mengucapkan atau mengikrarkan adanya Allah
secara Islam, dan bersedia melakukan apa yang telah dibenarkan dengan hati dan
diucapkan secara lisan sebagai konsekuensi keimanan seseorang.
Perintah beriman kepada Allah SWT merupakan perintah Allah kepada umat
manusia.
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan
kepada Kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta Kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-
kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu Telah
sesat sejauh-jauhnya.( QS An-Nisaa' : 136)
Iman kepada kitab-kitab Allah adalah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh
hati bahwa Allah menurunkan wahyu-Nya kepada para Rasul berupa kitab-kitab
sebagai pegangan hidupnya dan umatnya.
Kitab-kitab yang wajib diimani dan diketahui ada 4 yaitu, Taurat, Zabur, Injil, Al
Quran.
Iman kepada hari akhir adalah yakin dan percaya dengan sepenuh hati bahwa hari
akhir itu ada dan pasti akan datang.
Iman kepada qadla dan qadar adalah percaya dan yakin dengan sepenuh hati
bahwa Allah telah menciptakan segala sesuatu dan Dia telah menyuruh dan
melarang.
Dari ke-enam hal tersebut saling berhubungan untuk menuju ke titik T sebagai
iman, karena apabila kehilangan salah satu garis saja maka, bangun limas segi
enam tersebut tidak akan berdiri tegak. Hal ini sama saja dengan keimanan
seseorang, karena jika salah satu saja tidak terpenuhi maka, keimanan seseorang
tidak akan sempurna.
Kehidupan manusia adalah cermin dari keputusan yang telah dibuatnya. Terjadinya
bencana banjir, longsor, dan fenomena sosial lainnya yang terjadi di beberapa kota,
merupakan sebagian contoh dari buah keputusan yang telah diambil kita
sebelumnya. Prinsip ini, harus benar-benar kita sadari dan pahami dalam setiap
langkah kita hidup di dunia. Bila tidak, maka siap-siap kesengsaraan dan kerugian
menyelimuti kita. Seperti dalam firman Allah dalam surat Al-Hasyr 18 :
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan."
Ayat dan keterangan diatas erat kaitannya dengan ilmu matematika, yaitu tentang
refleksi. Oleh karena itu, terlebih dahulu akan dijelaskan tentang refleksi dalam ilmu
matematika. Berikut pengertian dari refleksi dalam ilmu matematika:
Gambar di samping merupakan contoh refleksi yang sering anda jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Sebuah bangunan direfleksikan oleh danau. Gambar
bangunan di bawah permukaan air merupakan bayangan dari bangunan di daratan
tepi danau.
Refleksi merupakan salah satu jenis transformasi. Untuk melakukan suatu refleksi
diperlukan sumbu refleksi atau sumbu simetri atau garis refleksi atau garis cermin.
Pada gambar di bawah, ABC dengan titik sudut A(5, 1), B(6,5 , 2), dan C(3, 3)
direfleksikan terhadap garis x = 3. Bayangannya adalah ?A'B'C' dengan A'(1,1), B'(-
0,5 , 2), dan C(3,3).
Perhatikan bahwa pada suatu refleksi ukuran bangun tidak berubah dan titik pada
bangun yang terletak pada sumbu refleksi tidak berpindah letaknya. Titik C pada
gambar di atas berimpit dengan titik C'. Jadi titik C dan bayangannya merupakan
titik yang sama.
Dalam ajaran islam, kehidupan di akhirat adalah kehidupan yang berkekalan dan
tiada berkesudahan. Ganjaran dan balasan di akhirat sangat setimpal dengan
amalan setiap makhluknya. Ini adalah bukti keadilan Allah SWT. Sesungguhnya
kehidupan akhirat itu berkait rapat dengan kehidupan kita semasa di dunia ini. Jika
amalan kita soleh, maka sejahtera dan berbahagialah kita di akhirat kelak. Tetapi
sekiranya amalan kita buruk, maka derita dan sengsaralah kita.
"Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan
lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar)."
Bagi orang muslim, Al-Qur'an adalah salah satu kitab suci yang memiliki semua
rahasia kehidupan. Dalam posting ini, saya akan membahas salah satu ilmu
pengetahuan yang ada di dalam Al-Qur'an yang mungkin tidak diketahui semua
orang, yaitu hubungan antara thawaf dengan ka'bah.
Thawaf merupakan salah satu rukun haji, yaitu mengelilingi ka'bah.
[988] yang dimaksud dengan Nazar di sini ialah nazar-nazar yang baik yang akan
dilakukan selama ibadah haji.
Dari 'Aisyah : " Bahwasaanya Nabi SAW ketika sampai di Makkah, adalah pekerjaan
yang mula-mula beliau kerjakan, ialah mengambil air sembahyang kemudian beliau
Thawaf". Riwayat Bukhari dan Muslim.
Dari jabir : " Bahwasannya Nabi besar SAW, tatkala sampai mekah telah
mendekatkan ke hajar aswad, kemudian beliau sapu hajar aswad itu dengan tangan
beliau , kemudian beliau berjalan ke sebelah kanan beliau ; berjalan cepat tiga kali
berkeliling dan berjalan biasa empat kali berkeliling". Riwayat Muslim dan Nasai.
Dari Abu Huraira, bahwasannya ia telah mendengar Nabi SAW bersabda : "Barang
siapa berkeliling ka'bah tujuh kali dan ia tidak berkata selain dari : Maha Suci Alloh
dan segala puli bagi Alloh, tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Alloh, Alloh
Maha Besar dan tidak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan
Alloh. Orang yang membaca kalimat tersebut, dihapuskan dari padanya sepuluh
kejahatan, dan dituliskan sepuluh kebaikan dan diangkat derajatnya sepuluh
tingkat ". Riwayat Ibnu Majah.
Didalam rumus luasan atau kelilling lingkaran selalu digunakan alat ukur yang
disebut phi yang besarnya .
Angka 22 dan 7 mempunyai korelasi dengan ibadah haji dan rukun thawaf. Surah
yang artinya haji adalah Suarh ke- 22 yaitu Al-Hajj.
6. DIAGRAM VENN
Konsep diagram venn tersebut dapat kita aplikasikan dalam kehidupan manusia.
khususnya untuk orang islam, karena di mata Allah SWT terdapat beberapa
golongan sesuai dengan tingkat keimanannya. Yakni mutaqin, mukhsin, mukmin,
muslim, dan kafir. Diagram venn tersebut dapat digambarkan:
Keterangan:
S = Orang islam
M1: Muttaqin
M2 : Mukhsin
M3 : mukmin
M4 : Muslim
K : Kafir
Dari gambar diagram venn tersebut dapat dijelaskan bahwa di mata Allah
SWT orang islam dibagi dalam beberapa golongan sesuai dengan tingkat
keimanannya. Yakni: muttaqin, mukmin, mukhsin, muslim dan kafir. Dimana
orang islam paling sempurna ialah apabila ia telah mencapai tingkatan
Muttaqin.
Muslim adalah orang yang telah bersyahadat, serta telah berserah diri dan
dalam hal ini berpasrah kepada tuhan.
Mukhsin adalah
" Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan[328] dalam (menghadapi) orang-
orang munafik, Padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan
usaha mereka sendiri ? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang
yang telah disesatkan Allah[329]? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak
mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya"
[328] Maksudnya: golongan orang-orang mukmin yang membela orang-orang munafik dan
golongan orang-orang mukmin yang memusuhi mereka.
[329] Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak
mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak
mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, Maka
mereka itu menjadi sesat.
__________**__________
A. LATAR BELAKANG
Tanpa disadari, hampir setiap hari sejak kita bangun tidur, menjalankan
aktvtitas hingga menjelang tidur kembali, kita telah mengunakan matematika.
Maematika merupakan ilmu yang setral dalam kehidupan manusia. Mulai dari anak
kecil sampai orang yang sudah tua pasti membutuhkan matematika.
Islam merupakan agama yang mulia, agam yang diturunkan oleh Allah SWT ,
agama yang penuh toleransi agama yang penuh dengan khasanah keilmuan,
agama yang tidak pernah melarang umatnya untuk memperoleh semua jenis
keilmuan di dunia ini.
Dalam islam tidak hanya mempelajari mengenai ilmu-ilmu agama saja. Tapi
islam juga memuat berbagai khasanah keilmuan, mulai dari ilmu agama , ilmu
laduni, ilmu taukhid, ilmu umum baik berupa ilmu alam, ilmu kedokteran, ilmu
manusia sampai ilmu matematika dipeljari dalam agama islam nan mulia ini.
Islam juga sanggat memunyai peran sanggat besar dalam khasanah ilmu
matematika. Banyak dalam al-quaran termuat ayat-ayat yang mengadung isi yang
berkaitan dengan matematika. Islam juga mempunyai sejarah yang tberkaitan
dengan ilmu matematika, banyak ilmuan-ilmua muslim kuno yang mengembangkan
dan pakar dalam bidang matemtika ini.
Sehingga dalam makalah ini akan membahas tentang matematika dalam islam,
seperti apa sejarah matematika dalam islam, ilmuan matematika dan banyak lagi
yang akan dibahas yang berkaitan metematika dengan islam.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas, maka dapat diberoleh beberapa rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah matematika dalam islam ?
2. Apa devinisi matematika islam ?
3. Apa keterkaitan matematika dengan islam ?
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
Islam mulai bersemi di wilayah Maghrib - Afrika Utara - pada tahun 642 M.
Setelah melalui berbagai ekspedisi penaklukan, seluruh wilayah Maghrib yang
meliputi Aljazair, Mesir, Libya, Maroko, Sudan, Tunisia akhirnya berhasil dikuasai
Islam pada awal abad ke-8 M. Sejak itulah, di wilayah Maghrib mulai menggeliat
aktivitas intelektualitas, salah satunya adalah studi matematika.
Matematika menjadi salah satu ilmu yang digemari masyarakat Afrika Utara.
Saat ini, tercatat terdapat 2.000 doktor matematika yang tersebar di Afrika Utara.
Sedangkan di Selatan Sahara terdapat 1.000 matematikus bergelar doktor.
Ali Mostafa Mosharafa tercatat sebagai matematikus Maghrib pertama yang
meraih gelar doktor dari University of London pada tahun 1923. Begitu banyaknya
doktor matematika yang terdapat di benua 'hitam' itu menunjukkan betapa masih
kuatnya pengaruh studi di era keemasan Islam.Dalam tulisan Prof Ahmed Djebbar
seorang guru besar pada University of Sciences and Technologies Lille I di Lille,
Prancis berjudul Mathematics in the Medieval Maghrib membagi
perkembangan matematika di era kejayaan Islam di Afrika Utara.
Periode pertama
Masa kelahiran dan perkembangan pertama matematika di Maghrib yang
berlangsung dari abad ke-9 M hingga 11 M. para ilmuwan muslim menggunakan
huruf-huruf abjad dalam menuliskan karangan-karangan mereka. Hisab allumal
(penggunaan huruf abjad sesuai dengan nilai angkanya) digunakan oleh bangsa
Arab dalam masa yang panjang dalam berbagai ilmu dan urusan perdagangan.
Pengaruh hitungan ini tampak pada tabel astronomi dan hitungan berat berbagai
metal. Pengenalan angka-angka India-Arab serta perluasan penggunaannya di dunia
Arab dan Islam adalah berkat jasa ilmuwan terkenal, Muhammad bin Musa al-
Khawarizmi (164-235 H), yang menulis buku tentang angka-angka India-Arab.
Dengan demikian, bentuk-bentuk dari angka-angka India-Arab mulai menempati
huruf-huruf abjad.
Periode kedua
Perkembangan matematika pada era kekuasaan Kerajaan Almohad yang
berlangsung dari abad ke-12 M hingga 13 M.
Periode ketiga
Masa lahirnya teori-teori baru matematika di Maghrib pada abad ke-14 M hingga 15
M. Sedangkan, periode keempat adalah perkembangan matematika di Afrika Utara
setelah abad ke-15 M.
Tokoh Islam di Maghrib
1. Yahya
Tercatat sebagai orang Maghrib yang pertama kali menulis buku berjudul Hisba -
membahas tentang aturan transaksi perdagangan di pasar.
2. Shuqrun Ibn Ali
Ahli berhitung dan falak dalam ilmu waris. Sejarawan Ibnu Khair mengungkapkan
buku karya Shuqrun masih tetap dijadikan referensi pengajaran pada abad ke-12 M
3. Abu Sahl al-Qayrawani
Pada abad ke-9 M, matematikus yang terekam dalam sejarah hanya satu orang,
yakni Abu Sahl al-Qayrawani. Dia berhasil menulis sebuah kitab yang bertajuk Kita-
b fi `l-hisab al-hindi (Buku berhitung India).
Sepanjang abad ke-9 M hingga 11 M, wilayah Maghrib telah menjadi metropolis ilmu
pengetahuan. Hal itu merupakan salah satu pengaruh eratnya hubungan
Kekhalifahan Abbasiyah di Baghdad dengan Dinasti Aghlabid. Di wilayah Maghrib
pun ternyata di buat lembaga ilmu pengetahuan yang juga diberi nama Bait Al-
Hikmahyang didirikan Sultan Ibrahim II (875 M - 902 M). Bait Al-Hikmah di Baghdad
berdiri lebih awal yakni ketika Khalifah Harun Ar-Rasyid (786 M - 809 M) memimpin
Dinasti Abbasiyah. Sejak itulah, studi matematika berkembang di wilayah Maghrib.
Matematikus
1. Al-Qurashi
Nama lengkapnya Abu Al-Qasim Al-Qurashi. Dia adalah matematikus kelahiran
Seville, Spanyol. Salah satu pemikirannya yang paling terkenal adalah komentarnya
atas buku yang ditulis matematikus Mesir terkemuka abad ke-10 M, Abu Kamil.
Buah pikir Al-Qurashi dalam Aljabar sangat berpengaruh pada sejumlah
matematikus di abad berikutnya, seperti Ibnu Zakariya (wafat 1404 M). Pemikiran
Al-Qurashi juga turut mempengaruhi matematikus Ibn al-Banna- (wafat 1321 M)
untuk menulis Kitab al-'us ul wa-`l-muqaddimat fi-`l-jabrI (Buku dasar-dasar dan
persiapan dalam Aljabar).
2. Al-Hassar
Shaykh Al-Jama'a ( Pemimpin Masyarakat). Dia adalah seorang ahli matematika
yang mengabdikan dirinya di kota Sebta, Maghrib. Pertama kali dia menulis kitab
bertajuk Kitab al-bayan wat-tadhkar. Kitab itu merupakan semacam buku pegangan
tentang penjumlahan angka-angka, operasi aritmatika terkait bilangan dan
pecahan. Buku matematika kedua yang ditulis Al-Hassar berjudul Al-Kita-b al-kamil
fi sina `at al-`adad (Buku lengkap tentang seni ilmu berhitung). Seperti halnya Al-
Qurashi, buah pikir Al-Hassar juga begitu berpengaruh terhadap matematikus
lainnya di abad-abad berikutnya.
3. IbnuAl-Yasamin
Ibnu Al-Yasamin Matematikus terkemuka di Afrika Utara pada abad ke-12 M. Dia
sukses menulis dua puisi lainnya tentang matematika. Namun, ketimbang tiga puisi
yang dihasilkannya, kitab Talqi-h al-afkar bi rushum huruf al-ghubr dinilai para ahli
sejarah sebagai hasil karya Ibnu Al-Yasamin yang paling penting baik dari sisi
kualitas maupun kuantitas. Kitab yang ditulis Ibnu Al-Yasamin itu tebalnya mencapai
200 halaman. Isinya mengupas tentang ilmu penjumlahan serta geometri. Hasil
pemikirannya itu banyak mempengaruhi para ahli matematika Muslim di abad ke-14
M dan 15 M, seperti Ibnu Qunfudh (wafat 1407 M) serta Al-Qalasadi- (wafat 1486 M).
4. Ibnu Mun`im
Ibnu Mun'im dikenal sebagai spesialis terbaik dalam Geometri dan Teori Ilmu Hitung.
Ibnu Mun'im sebenarnya adalah seorang dokter. Namun, dia lebih banyak mengisi
waktunya dengan mengembangkan matematika. Dalam bidang matematika, Ibnu
Mun`im telah berhasil mempublikasikan beragam masalah yang dikaji Ibnu Mun'im
antara lain; geometri Euclid, penjumlahan, teori ilmu hitung serta pembuatan segi
empat besar. Salah satu karyanya yang masih tetap survive hingga kini adalah Fiqh
al-hisab (Ilmu Penjumlahan). Uniknya, judul kitab yang ditulisnya tak mencerminkan
keberagaman dan kekayaan dari isi bukunya.
Definisi ini sangat kreatif. Misalnya huruf-huruf dalam ayat Basmalah terdiri dari 19
huruf. Sedangkan jumlah surat dalam AlQuran adalah 114 surat.
1. Relasi
Pada matematika simbol X dan Y, biasanya digunakan untuk penyimbolan pada
fungsi maupun himpunan, X untuk daerah asal (domain) dan Y daerah kawan
(kodomain).
Disini saya akan menggunakan simbol X dan Y untuk menyimbolkan laki laki dan
Perempuan.
Berikut ini akan dipaparkan beberapa kesamaan antara agama Islam dan
Matematika secara satu persatu.
Relasi berasal dari kata bahasa Inggris relation yang berarti hubungan. Dalam dunia
Islam hubungan antara umat islam dengan umat islam yang lain (yang saya
maksud disini antara pria dan wanita yang belum menikah) selama tidak
menimbulkan fitnah dan tidak keluar dari jalur syariat maka diperbolehkan, bahkan
bergaul dengan umat yang berbeda agamapun diperbolehkan. Dengan kata lain
adalah hubungan yang sehat, tidak saling bertukar virus lewat cairan dan
sebagainya. Tiap orang boleh berteman dengan satu orang, dua orang dan banyak
orang tidak dibatasi.
Bahkan seseorang dapat memilih untuk tidak bergaul dengan orang lain (mungkin
orang yang akan diajak bergaul,tersebut membawa pengaruh buruk dalam
lingkungan)
Seperti yang diterangkan dalam QS Al Insaan ayat 24 :
2. Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif adalah bagian dari ilmu matematika yang berkaitan
dengan pengumpulan dan penyajian suatu data sehingga memberikan informasi
yang berguna, berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan
dideskripsikan atau disimpulkan baik secara numerik (missal menghitung rata-rata
dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik) untuk
mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut sehingga lebih mudah
dibaca dan bermakna. Statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai
data dan tidak pas digunakan untuk mengambi keputusan.
Sebagai contoh, misalnya: terdapat sebuah keluarga yang terdiri dari anggota
keluarga, yaitu Bapak, Ibu, dan tiga anak. Setiap hari mereka rutin membaca AL
Qur'an. Bapak biasa membaca AL Qur'an 30-60 ayat/hari, ibu biasa membaca AL
Qur'an 45-100 ayat/hari, anak pertama biasa membaca AL Qur'an 20-50 ayat/hari,
anak kedua biasa membaca AL Qur'an 10-30 ayat/hari, dan anak yang terakhir
hanya mampu membaca maksimal 5-10 ayat/hari karena ia masih dalam proses
belajar membaca AL Qur'an.
Amalan-amalan yang dilakukan oleh keluarga diatas bisa di sajikan dalam
tabel seperti dibawah ini:
1. Bapak 30-60 45
Ibu 72.5
2. Anak pertama 45-100 35
Anak kedua 20
Anak ketiga 7.5
3. 20-50
4. 10-30
5. 5-10
Hal ini sesuai dengan firman Alloh dalam surat AL Mujadilah ayat 6,yang Artinya
29. Dan segala sesuatu Telah kami catat dalam suatu kitab[1548].
[1548] yang dimaksud dengan kitab di sini adalah buku catatan amalan manusia.
Dari gambar di atas limas segi enam mempunyai tujuh titik sudut yaitu
ABCDEF.T, T adalah titik puncak suatu limas segi enam yang dimisalkan sebagai
iman seseorang. Tanpa bermaksud untuk menyetarakan kedudukan Allah dengan
rukun-rukun iman yang lain, pokok bahasan ini akan membahas pentingnya rukun
iman sebagai pondasi iman seseorang. Sebelum kita membahas rukun-rukun iman,
sebaiknya kita mengerti dulu apa itu pengertian iman.
Kata iman berasal dari bahasa arab yang artinya percaya. Menurut ilmu
Tauhid iman didefinisikan sebagai membenarkan dengan hati, mengucapkan
dengan lisan dan mengamalkan dengan tindakan.
Di dalam agama Islam limas Segi enam merupakan gambaran dari rukun iman yang
terdiri dari enam hal yaitu,
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan
kepada Kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta Kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-
kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu Telah
sesat sejauh-jauhnya.( QS An-Nisaa' : 136)
Dari 'Aisyah : " Bahwasaanya Nabi SAW ketika sampai di Makkah, adalah pekerjaan
yang mula-mula beliau kerjakan, ialah mengambil air sembahyang kemudian beliau
Thawaf". Riwayat Bukhari dan Muslim.
Sebagaimana kita ketahui, thawaf adalah berjalan keliling yang membentuk
lingkaran dan dilakukan sebanyak tujuh kali.
Dari Abu Huraira, bahwasannya ia telah mendengar Nabi SAW bersabda : "Barang
siapa berkeliling ka'bah tujuh kali dan ia tidak berkata selain dari : Maha Suci Alloh
dan segala puli bagi Alloh, tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Alloh, Alloh
Maha Besar dan tidak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan
Alloh. Orang yang membaca kalimat tersebut, dihapuskan dari padanya sepuluh
kejahatan, dan dituliskan sepuluh kebaikan dan diangkat derajatnya sepuluh
tingkat ". Riwayat Ibnu Majah.
Didalam rumus luasan atau kelilling lingkaran selalu digunakan alat ukur yang
disebut phi yang besarnya .
Angka 22 dan 7 mempunyai korelasi dengan ibadah haji dan rukun thawaf. Surah
yang artinya haji adalah Suarh ke- 22 yaitu Al-Hajj.
Thawaf membentuk lingkaran sebanyak tujuh kali. Lihat kombinasi angkanya =
22 dan 7 . Persis sama dengan phi lingkaran yaitu .
5. Diagram Venn
Keterangan:
S = Orang islam
M1: Muttaqin
M2 : Mukhsin
M3 : mukmin
M4 : Muslim
K : Kafir
Dari gambar diagram venn tersebut dapat dijelaskan bahwa di mata Allah
SWT orang islam dibagi dalam beberapa golongan sesuai dengan tingkat
keimanannya. Yakni: muttaqin, mukmin, mukhsin, muslim dan kafir. Dimana
orang islam paling sempurna ialah apabila ia telah mencapai tingkatan
Muttaqin.
Muslim adalah orang yang telah bersyahadat, serta telah berserah diri dan
dalam hal ini berpasrah kepada tuhan.
Mukhsin adalah
Muttaqin adalah orang yang setiap perbuatannya sudah merupakan
perwujudan dari komitmen iman dan moralnya yang tinggi.
" Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan[328] dalam (menghadapi)
orang-orang munafik, Padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran,
disebabkan usaha mereka sendiri ? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk
kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah[329]? Barangsiapa yang
disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi
petunjuk) kepadanya"
[328] Maksudnya: golongan orang-orang mukmin yang membela orang-orang munafik dan
golongan orang-orang mukmin yang memusuhi mereka.
[329] Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak
mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak
mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, Maka
mereka itu menjadi sesat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Sejarah matematika dalam islam
2. Definisi matematika islam
DAFTAR PUSTAKA
Sejarah Angka Nol
Angka Nol
Al-Khawarizmi dikenal sebagai bapak Aljabar memperkenalkan bilangan nol (0), dan
penerjemah karya-karya Yunani kuno. Kisah angka nol Konsep bilangan nol telah berkembang
sejak zaman Babilonia danYunani kuno, yang pada saat itu diartikan sebagai ketiadaan dari
sesuatu. Konsep bilangan nol dan sifat-sifatnya terus berkembang dari waktu ke waktu. Hingga
pada abad ke-7, Brahmagupta seorang matematikawan India memperkenalkan beberapa sifat
bilangan nol. Sifat-sifatnya adalah suatu bilangan bila dijumlahkan dengan nol adalah tetap,
demikian pula sebuah bilangan bila dikalikan dengan nol akan menjadi nol. Tetapi, Brahmagupta
menemui kesulitan, dan cenderung ke arah yang salah, ketika berhadapan dengan pembagian
oleh bilangan no,l sebuah bilangan dibagi oleh nol adalah tetap. Tentu saja ini suatu kesalahan
fatal. Tetapi, hal ini tetap harus sangat dihargai untuk ukuran saat itu
Ide-ide brilian dari matematikawan India selanjutnya dipelajari oleh matematikawan Muslim dan
Arab. Hal ini terjadi pada tahap-tahap awal ketika matematikawan Al-Khawarizmi meneliti
sistem perhitungan Hindu (India) yang menggambarkan sistem nilai tempat dari bilangan yang
melibatkan bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Al-Khawarizmi adalah yang pertama kali
memperkenalkan penggunaan bilangan nol sebagai nilai tempat dalam basis sepuluh. Sistem ini
disebut sebagai sistem bilangan decimal.Selain itu Al Khawarizmi merupakan penulis kitab
aljabar (matematika) pertama di muka bumi. Beliau juga seorang ilmuan jenius pada masa
keemasan Baghdad yang sangat besar sumbangsihnya terhadap ilmu aljabar dan aritmetika.
Karyanya, Kitab Aljabr Wal Muqabalah (Pengutuhan Kembali dan Pembandingan) merupakan
pertama kalinya dalam sejarah dimana istilah aljabar muncul dalam kontesk disiplin ilmu. Nama
aljabar diambil dari bukunya yang terkenal tersebut. Karangan itu sangat populer di negara-
negara barat dan diterjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa Latin dan Italia. Bahasan yang
banyak dinukil oleh ilmuwan barat dari karangan Al-Khawarizmi adalah tentang persamaan
kuadrat. Sumbangan Al-Khwarizmi dalam ilmu ukur sudut juga luar biasa. Tabel ilmu ukur
sudutnya yang berhubungan dengan fungsi sinus dan garis singgung tangen telah membantu para
ahli Eropa memahami lebih jauh tentang ilmu ini. Ia mengembangkan tabel rincian trigonometri
yang memuat fungsi sinus, kosinus dan kotangen serta konsep diferensiasi.
Setelah al-Khawarizmi meninggal, keberadaan karyanya beralih kepada komunitas Islam. Yaitu,
bagaimana cara menjabarkan bilangan dalam sebuah metode perhitungan, termasuk dalam
bilangan pecahan; suatu penghitungan Aljabar yang merupakan warisan untuk menyelesaikan
persoalan perhitungan dan rumusan yang lebih akurat dari yang pernah ada sebelumnya. Di
dunia Barat, Ilmu Matematika lebih banyak dipengaruhi oleh karya al-Khawarizmi dibanding
karya para penulis pada Abad Pertengahan. Masyarakat modern saat ini berutang budi kepada al-
Khawarizmi dalam hal penggunaan bilangan Arab. Notasi penempatan bilangan dengan basis 10,
penggunaan bilangan irasional dan diperkenalkannya konsep Aljabar modern, membuatnya layak
menjadi figur penting dalam bidang Matematika dan revolusi perhitungan di Abad Pertengahan
di daratan Eropa. Dengan penyatuan Matematika Yunani, Hindu dan mungkin Babilonia, teks
Aljabar merupakan salah satu karya Islam di dunia Internasional.
Implikasi:
Berkat penemuan angka nol, maka dunia matematika dijaman sekarang semakin maju, misalnya
dengan ditemokan berbagai rumus seperti rumus sinus, cosinu, tangent ataupun rumus
trigonometi. Selain dalam dunia matematika penemuan angka nol ternyata sangat mempengaruhi
dunia tegnologi khususnya computer/ digital yaitu ditemukannya gerbang logika dan kode
ASCII.
Gerbang logika atau sering juga disebut gerbang logika Boolean merupakan sebuah sistem
pemrosesan dasar yang dapat memproses input-input yang berupa bilangan biner menjadi sebuah
output yang berkondisi yang akhirnya digunakan untuk proses selanjutnya. Gerbang logika dapat
mengkondisikan input input yang masuk kemudian menjadikannya sebuah output yang sesuai
dengan apa yang ditentukan olehnya. Terdapat tiga gerbang logika dasar, yaitu : gerbang AND,
gerbang OR, gerbang NOT. Ketiga gerbang ini menghasilkan empat gerbang berikutnya, yaitu :
gerbang NAND, gerbang NOR, gerbang XOR, gerbang XAND.
Rangkaian aritmatika dasar termasuk kedalam rangkaian kombinasional yaitu suatu rangkaian
yang outputnya tidak tergantung pada kondisi output sebelumnya, hanya tergantung pada present
state dari input. Dari gerbang logika tersebut bisa dikembangkan menjadi berbagai macam
tegnologi mulai dari teknologi sederhana seperti stopwatch, jam, hingga dunia internet, satelit,
pesawat terbang, dan sebagainya. Semua itu tidak akan luput dari peran serta gerbang-gerbang
logika ini.
Angka nol juga berperan dalam ditemukannyan kode ASCII, yaitu kode Standar Amerika untuk
Pertukaran Informasi atau ASCII (American Standard Code for Information Interchange)
merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode
tetapi ASCII lebih bersifat universal, contohnya 124 adalah untuk karakter |. Ia selalu
digunakan oleh komputer dan alat komunikasi lain untuk menunjukkan teks. Kode ASCII
sebenarnya memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 8 bit. Dimulai dari 0000 0000 hingga
1111 1111. Total kombinasi yang dihasilkan sebanyak 256, dimulai dari kode 0 hingga 255 dalam
sistem bilangan Desimal
(ASCII)American Standard Code for Internation Interchange. Biasanya disingkat dengan ASCII.
Suatu kode skema yang menggunakan 7 atau 8 bit, yang memberikan lambang sebanyak 256
jenis karakter. Di dalam karakter-karakter ini, telah termasuk di dalamnya huruf, angka,
lambang-lambang khusus, kode kontrol perintah, serta kode lainnya. ASCII ini didevelop pada
tahun 1968, yang merupakan standar untuk transmisi data antara software dan hardware. ASCII
ini digunakan dalam dikebanyakan komputer mini, dan di seluruh komputer pribadi. Standar
yang berlaku di seluruh dunia untuk kode berupa angka yang merepresentasikan karakter-
karakter, baik huruf, angka, maupun simbol yang digunakan oleh komputer. Terdapat 128
karakter standar ASCII yang masing-masing direpresentasikan oleh tujuh digit bilangan biner
mulai dari 0000000 hingga 1111111.
format yang banyak digunakan untuk file teks di dalam dunia komputer dan internet. Di dalam
file ASCII, masing-masing alphabetic, numeric, atau karakter khusus direpresentasikan dalam 7-
bit bilangan biner (kumpulan dari nol atau satu sebanyak tujuh angka). Karakter dalam kode
ASCII dibagi dalam beberapa group yaitu : control character, angka, huruf besar, huruf kecil, dan
tanda baca (pada tabel tidak begitu jelas). Control-character ini sering disebut sebagai non-
printable-character, yaitu karakter yang dikirim sebagai tahap awal (pengenalan) dalam berbagai
kegunaan komunikasi data, misalnya sebelum informasi dikirim dari PC ke printer.
Dengan kumpulan bit ini terdapat sebanyak 128 character yang bisa didefinisikan. Sistem operasi
berbasis Unix dan DOS menggunakan ASCII untuk file teks, sedangkan Windows NT dan 2000
menggunakan kode yang lebih baru yang dikenal dengan istilah unicode. Sistem yang
dikeluarkan oleh IBM menggunakan data yang dibentuk dari 8 bit, yang disebut dengan
EBCDIC
Tapi, bagaimanakah sebenarnya sejarah munculnya angka tersebut? Siapa saja tokoh-tokoh
dalam sejarah yang berpengaruh dalam ilmu matematika?
Perkembangan angka
Kemungkinan terbesar manusia mulai menghitung adalah setelah bahasa berkembang. Saat itu
jari-jari tangan merupakan alat hitung yang paling alami. Itulah sebabnya mengapa sistem
perhitungan yang kita gunakan saat ini menggunakan bilangan berbasis 10. Untuk mencari bukti
sejarah, ukiran pada batu atau kayu adalah solusi yang paling alami. Dari bukti sejarah, sistem
hitung yang paling awal terdiri dari simbol berulang yang masing-masing terdiri dari sepuluh,
yang diikuti oleh pengulangan simbol untuk satu. Untuk contoh pada angka-angka yang
digunakan saat ini seperti 1 sampai 10, kemudian 11 (simbol bilangan satu diulang pada simbol
bilangan sebelas sebagai penanda 11 adalah 10 + 1). Atau pada bilangan romawi, bilangan dua
puluh satu dilambangkan menjadi XXI (simbol angka sepuluh diulang kemudian dimulai lagi
dari satu sebagai penanda 20 adalah 10 + 10 +1)
Para juru tulis Firaun (yang hartanya sangat sulit untuk dihitung) menggunakan suatu sistem
untuk menghitung angka-angka besar. Memang sulit digunakan, tapi tidak diragukanlagi itu yang
mereka pakai. Membaca versi tertulis dari angka-angka besar mesir sama seperti menghitung
total nilai dari koin-koin judi di Las Vegas. Orang-orang mesir kuno meletakan angka yang besar
di kanan, dan yang kecil di kiri. Jadi, untuk keperluan demonstrasi, bayangkanlah koin A bernilai
100.000, koin B bernilai 10.000, koin C bernilai 1.000, koin D bernilai 100, koin E bernilai 10,
dan koin F bernilai 1. dengan nilai-nilai itu, angka Mesir FEEEDDDDDDCCCCBBBAA bisa
mewakilkan angka 234.641. Dan angka-angka besar seperti ini berperan dalam dokumen yang
mendeskripsikan harta-harta milikfiraun. Simbol Mesir untuk angka besar seperti 100.000,
adalah suatu simbol yang seperti burung, tetapiangka-angka yang lebih kecil dilambangkan
dengan garis lurus dan melengkung.
Angka Babylonia (1750 SM)
Orang-orang Babylonia, menggunakan sistem bilangan berbasis 60. Sistem ini benar- benar sulit
digunakan, karena secara logika seharusnya membutuhkan 59 simbol yang berbeda (sama seperti
sistem desimal berbasis 10 saat ini mempunyai simbol yang berbeda sampai 9). Sebaliknya,
angka di bawah 60 dilambangkan dengan kelompok-kelompok sepuluh.
Angka Babylonia
Yang menyebabkan bentuk tertulisnya sangan aneh jika dibandingkan dengan composisi
aritmatika manapun.
Melalui keunggulan orang Babylonia pada bidang astronomi, sistem perhitungan berbasis 60
mereka masih ada sampai sekarang pada 60 detik dalam satu menit, dan pada pengukuran sudut,
180 derajat pada jumlah sudut segitiga dan 360 derajat pada sudut satu lingkaran. Dan jauh
setelah itu, saat waktu bisa diukur dengan akurat, sistem yang sama juga digunakan dalam 60
menit dalam 1 jam.
Orang Babylonia mengambil langkah krusial menuju suatu sistem perhitungan yang lebih efektif.
Mereka memperkenalkan konsep nilai tempat, yaitu angka yang sama bisa mempunyai nilai yang
berbeda tergantung letak angka pada urutan. Untuk lebih jelas, kita ambil contoh angka 222.
Pada angka tersebut terdapat tiga angka 2 yang mempunyai nilai yang berbeda-beda, yaitu 200,
20, dan 2. Tapi konsep ini baru dan merupakan langkah yang sangat berani bagi orang
Babylonia. Untuk mereka, dengan sistem perhitungan berbasis 60, sistem nilai tempat lebih sulit
untuk digunakan. Untuk mereka angka simpel seperti 222 mempunyai nilai 7322 bila
menggunakan sistem hitung berbasis 10 yang kita gunakan (2 x60 kuadrat + 2 x 60 + 2)
Sistem nilai tempat membutuhkan suatu tanda yang bermakna kosong, untuk saat-saat dimana
jumlah nilai pada satu kolom sama dengan kelipatan 60. Dari sinilah awal mula angka 0.
Meskipun bilangan nol itu sendiri belum ada, dan angka 0 tidak mempunyai nilai numerik
tersendiri.
Garis yang miring mewakili jempol, yang kemudian menjadi simbol X(10) adalah
gabungan dua garis miring
Symbol L, C, D, & M merupakan mmodifikasi dari simbol V & X
Untuk menulis angka, orang Romawi menggunakan sistem penjumlahan : V + I = VI (6) atau C
+ X + X + I = CXXI (121), dan sistem pengurangan : IX (I sebelum X =9) atau XCIV (Xsebelum
C = 90, I sebelum V = 4)
Orang-orang India menggunakan lingkaran kecil saat tempat pada angka tidak mempunyai nilai,
mereka menamai lingkaran kecil tersebut dengan nama sunya, diambil dari bahasa sansekerta
yang berarti kosong. Sistem ini telah berkembang penuh sekitar tahun 800 Masehi, saat sistem
ini juga diadaptasi di Baghdad. Orang arab menggunakan titik sebagai simbol kosong, dan
memberi nama dengan arti yang sama dalam bahasa arab, sifr.
Sekitar dua abad kemudian angka India masuk ke Eropa dalam manuskrip Arab, dan dikenal
dengan nama angka Hindu-Arab. Dan angka Arab sifr berubah menjadi zero dalam bahasa
Eropa modern, atau dalam bahasa Indonesia, nol. Tetapi masih perlu berabad-abadlagi sebelum
ke-sepuluh angka Hindu-Arab secara bertahap menggantikan angka romawi di Eropa, yang
diwarisi dari masa kekaisaran Roma.
Ahli Matemmatika Penemu Angka
Siapa beliau? Beliau merupakan orang yang paling berjasa dalam dunia matematika. Kontribusi
beliau yaitu dengan memperkenalkan angka nol di dunia ini. Beliau merupakan matematikawan
yang menetap di Qutrubulli (sebalah barat Bagdad), beliau juga seorang ahli geografi, sejarah
dan juga seniman. Karya-karyanya dalam bidang matematika dimaktub dalam Kitabul Jama wat
Tafriq dan Hisab al-Jabar wal Muqabla. Angka nol ini kemudian dibawa ke Eropa oleh
Leonardo Fibonacci dalam karyanya Liber Abaci , dan semakin dikenal luas pada zaman
Renaisance dengan tokoh-tokohnya, antara lain, Leonardo da Vinci dan Rene Descartes. Pada
mulanya, angka nol digambarkan sebagai ruang kosong tanpa bentuk yang di India disebut
dengan sunya (kosong, hampa).Hingga kini, angka nol memiliki makna yang sangat khas dan
memudahkan seseorang dalam berhitung.
Daftar Pustaka
1. Teori Himpunan
Artinya : Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat
sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai
sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga, dan empat. Allah menambahkan pada
ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu.
Artinya : Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, Maka sebagian
dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan
dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu.
Dalam Al-Quran surat Al-Fathir ayat 1 dan An-Nur ayat 45 itulah terdapat
konsep matematika, yaitu kumpulan objek-objek yang didefinisikan secara jelas.
Teori inilah yang dalam matematika dinamakan dengan Teori Himpunan.
2. Teori Vektor
Artinya : Dan di antara tanda tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu
dari tanah, kemudian tiba tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.
Untuk menunjukan konsep nilai (besar) yang dimiliki oleh suatu vector, Allah
berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 13 :
Artinya : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Dalam tinjauan Al-Quran, segala hal yang ada di dunia ini bukanlah suatu
kebetulan semata. Semuanya telah menjadi ketetapan yang telah ditentukan oleh
Allah SWT, termasuk di dalamnya adalah mengenahi ilmu matematika. Banyak
sekali prinsip prinsip dasar matematika yang diisyaratkan oleh Allah SWT secara
ghaib (tersirat) dalam Al-Quran. Beberapa contoh bidang matematika yang telah
mendapatkan isyarat prinsip dalam Al-Quaran misalnya teori himpunan, teori
vektor, teori bilangan, teori aljabar, teori geometri, dan teori topologi.
3. Teori Perkalian
dan siapa saja yang melakukan kesalahan atau dosa bisa kiat beri simbol negatif
(-)
kemudian dituduhkan kepada orang yang tidak bersalah kita beri simbol positif
(-)
maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyatakita
beri simbol negatif (-)
Suatu kesalahan (-) jika kita katakan benar (+),maka sesungguhnya kita berbuat
bohong,dosa (-)
Suatu yang benar (+) jika kita katakan salah (-),maka sebenarnya kita juga berbuat
bohong,dosa (-)
Suatu kesalahan (-) jika katakan salah (-),maka kita melakukan suatu yang benar (+)
Referensi
Bilangan 1-9
Ratusan tahun yang lalu, manusia hanya mengenal 9 lambang bilangan yakni 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
dan 9. Kemudian, datang angka 0, sehingga jumlah lambang bilangan menjadi 10 buah. Tidak
diketahui siapa pencipta bilangan 0, bukti sejarah hanya memperlihatkan bahwa bilangan 0
ditemukan pertama kali dalam zaman Mesir kuno. Waktu itu bilangan nol hanya sebagai
lambang. Dalam zaman modern, angka nol digunakan tidak saja sebagai lambang, tetapi juga
sebagai bilangan yang turut serta dalam operasi matematika. Kini, penggunaan bilangan nol telah
menyusup jauh ke dalam sendi kehidupan manusia. Sistem berhitung tidak mungkin lagi
mengabaikan kehadiran bilangan nol, sekalipun bilangan nol itu membuat kekacauan logika.
Mari kita lihat.
Lebih parah lagi-tentu menambah bingung-mengapa 5+0=5 dan 5*0=5 juga? Memang demikian
aturannya, karena nol dalam perkalian merupakan bilangan identitas yang sama dengan 1. Jadi
5*0=5*1. Tetapi, benar juga bahwa 5*0=0. Waw. Bagaimana dengan 5o=1, tetapi 50o=1 juga?
Ya, sudahlah. Aturan lain tentang nol yang juga misterius adalah bahwa suatu bilangan jika
dibagi nol tidak didefinisikan. Maksudnya, bilangan berapa pun yang tidak bisa dibagi dengan
nol. Komputer yang canggih bagaimana pun akan mati mendadak jika tiba-tiba bertemu dengan
pembagi angka nol. Komputer memang diperintahkan berhenti berpikir jika bertemu sang divisor
nol.
Lain lagi. Jika seseorang berangkat dari nol, ia tidak mungkin sampai ke bilangan 4 tanpa
melewati terlebih dahulu bilangan 1, 2, dan 3. Tetapi, yang lebih aneh adalah pertanyaan
mungkinkan seseorang bisa berangkat dari titik nol? Jelas tidak bisa, karena bukankah titik nol
sesuatu titik yang tidak ada? Aneh dan sulit dipercaya? Mari kita lihat lebih jauh.
Jika di antara dua bilangan atau antara dua buah titik terdapat sebuah ruas. Setiap bilangan
mempunyai sebuah ruas. Jika ruas ini dipotong-potong kemudian titik lingkaran hitam
dipindahkan ke tengah-tengah ruas, ternyata bilangan 0 tidak mempunyai ruas. Jadi, bilangan nol
berada di awang-awang. Bilangan nol tidak mempunyai tempat tinggal alias tunawisma. Itulah
sebabnya, mengapa bilangan nol harus menempel pada bilangan lain, misalnya, pada angka 1
membentuk bilangan 10, 100, 109, 10.403 dan sebagainya. Jadi, seseorang tidak pernah bisa
berangkat dari angka nol menuju angka 4. Kita harus berangkat dari angka 1.
Guru meminta Ani menggambarkan sebuah garis geometrik dari persamaan 3x+7y = 25. Ani
berpikir bahwa untuk mendapatkan garis itu diperlukan dua buah titik dari ujung ke ujung.
Tetapi, setelah berhitung-hitung, ternyata cuma ada satu titik yang dilewati garis itu, yakni titik
A(6, 1), untuk x=6 dan y=1. Sehingga Ani tidak bisa membuat garis itu. Sang guru mengingatkan
supaya menggunakan bilangan nol. Ya, itulah jalan keluarnya. Pertama, berikan y=0 diperoleh
x=(25-0)/3=8 (dibulatkan), merupakan titik pertama, B(8,0). Selanjutnya berikan x=0 diperoleh
y=(25-3.0)/7=4 (dibulatkan), merupakan titik kedua C(0,4). Garis BC, adalah garis yang dicari.
Namun, betapa kecewanya sang guru, karena garis itu tidak melalui titik A. Jadi, garis BC itu
salah.
Ani membela diri bahwa kesalahan itu sangat kecil dan bisa diabaikan. Guru menyatakan bahwa
bukan kecil besarnya kesalahan, tetapi manakah yang benar? Bukankah garis BC itu dapat dibuat
melalui titik A? Kata guru, gunakan bilangan nol dengan cara yang benar. Bagaimana kita harus
membantu Ani membuat garis yang benar itu? Mudah, kata konsultan Matematika. Mula-mula
nilai 25 dalam 3x+7y harus diganti dengan hasil perkalian 3 dan 7 sehingga diperoleh 3x+7y=21.
Selanjutnya, dalam persamaan yang baru, berikan y=0 diperoleh x=21/3=7 (tanpa pembulatan)
itulah titik pertama P(6,1). Kemudian berikan nilai x=0 diperoleh y=21/7 = 3 (tanpa
pembulatan), itulah titik kedua Q(0, 3). Garis PQ adalah garis yang sejajar dengan garis yang
dicari, yakni 3x+7y=25. Melalui titik A tarik garis sejajar dengan PQ diperoleh garis P1Q1. Nah,
begitulah. Sang murid telah menemukan garis yang benar berkat bantuan bilangan nol.
Akan tetapi, sang guru masih sangat kecewa karena sebenarnya tidak ada satu garis pun yang
benar. Bukankah dalam persamaan 31+72=25 hanya ada satu titik penyelesaian yakni titik A,
yang berarti persamaan 31+72 itu hanya berbentuk sebuah titik? Bahkan pada persamaan
31+72=21 tidak ada sebuah titik pun yang berada dalam garis PQ. Oleh karena itu, garis PQ
dalam sistem bilangan bulat, sebenarnya tidak ada. Aneh, bilangan nol telah menipu kita.
Begitulah kenyataannya, sebuah persamaan tidak selalu berbentuk sebuah garis.
Berdasarkan konsep bilangan desimal dan kontinu, maka garis bilangan yang kita pakai ternyata
tidak sesederhana itu karena antara dua bilangan selalu ada bilangan ke tiga. Jika seseorang
melompat dari bilangan 1 ke bilangan 2, tetapi dengan syarat harus melompati terlebih dahulu ke
bilangan desimal yang terdekat, bisakah? Berapakah bilangan desimal terdekat sebelum sampai
ke bilangan 2? Bisa saja angka 1/2. Tetapi, anda tidak boleh melompati ke angka 1/2 karena
masih ada bilangan yang lebih kecil, yakni 1/4. Seterusnya selalu ada bilangan yang lebih
dekat yakni 0,1 lalu ada 0,01, 0,001, , 0,000001. demikian seterusnya, sehingga pada
akhirnya bilangan yang paling dekat dengan angka 1 adalah bilangan yang demikian kecilnya
sehingga dianggap saja nol. Karena bilangan terdekat adalah nol alias tidak ada, maka Anda tidak
pernah bisa melompat ke bilangan 2?
Dunia Barat boleh mengklaim bahwa mereka adalah kawasan sumber ilmu pengetahuan. Namun
sejatinya, yang menjadi Gudang Ilmu Pengetahuan adalah kawasan Timur Tengah (kawasan
Arab maksudnya, bukan Jawa Timur-Jawa Tengah). Mesopotamia, peradaban tertua dunia ada di
kawasan ini juga.
Masyarakat dunia sangat mengenal Leonardo Fibonacci sebagai ahli matematika aljabar.
Namun, dibalik kedigdayaan Leonardo Fibonacci sebagai ahli matematika aljabar ternyata hasil
pemikirannya sangat dipengaruhi oleh ilmuwan Muslim bernama Muhammad bin Musa Al
Khawarizmi. Dia adalah seorang tokoh yang dilahirkan di Khiva (Iraq) pada tahun 780 M. Jika
kaum terpelajar lebih mengenal para ahli matematika Eropa, maka kaum biasa juga mengenal
ilmuwan Muslim yang menjadi rujukan para ahli matematika tersebut.
Selain ahli dalam matematika al-Khawarizmi, yang kemudian menetap di Qutrubulli (sebelah
barat Baghdad), juga seorang ahli geografi, sejarah dan juga musik. Karya-karyanya dalam
bidang matematika dimaktub dalam Kitabul Jama wat Tafriq dan Hisab al-Jabar wal Muqabla.
Inilah yang menjadi rujukan para ilmuwan Eropa termasuk Leonardo Fibonacce serta Jacob
Florence.
Muhammad bin Musa Al Khawarizmi inilah yang menemukan angka 0 (nol) yang hingga kini
dipergunakan. Apa jadinya coba jika angka 0 (nol) tidak ditemukan.? Selain itu, dia juga berjasa
dalam ilmu ukur sudut melalui fungsi sinus dan tangent, persamaan linear dan kuadrat serta
kalkulasi integrasi (kalkulus integral). Tabel ukur sudutnya (Tabel Sinus dan Tangent) adalah
yang menjadi rujukan tabel ukur sudut saat ini.
Al-Khawarizmi juga seorang ahli ilmu bumi. Karyanya Kitab Surat Al-Ard menggambarkan
secara detail bagian-bagian bumi. CA Nallino, penterjemah karya al-Khawarizmi ke dalam
bahasa Latin, menegaskan bahwa tak ada seorang Eropa pun yang dapat menghasilkan karya
seperti al-Khawarizmi ini.
*) Yusmichad Yusdja,Staf peneliti pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial dan
ekonomi Pertanian IPB
sumber:
http://www.duniaesai.com
http://muhzai87.freehostia.com
Assallamualaikum,haibloggermania.Jikakalianditanyaapakahkaliantauapaitumatematika?.
Tentu kalian akan dengan tegas menjawab tentu saja tau, selanjutnya jika kalian disuruh
mendeskripsikan apa itu matematika, tentu saja kalian juga akan dengan lancar menyebutkan bahwa
matematikaadalahsebuahilmuyangberhubungandenganangka.Namun,apabilakalianditanyalebih
lanjuttentangsejarahmatematika,ataupunapasihsebenarnyagunamatematikaitudiciptakan?Kalian
pastiakansedikitmemutarotakuntukmencarijawabanya.Karena,jawabanyaitutidakpernahdiajarkan
disekolah.
Karena sangat penting sekali kalau kita mengerti apa seh matematika itu
sesungguhnya. Disini, saya jelaskan secara rinci apa kah matematika itu
sesungguhnya?, apakah matematika hanya mempelajari angka saja?
Kalian tau g? Matematika itu sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu
mathematika yang memiliki arti studi besaran, struktur, ruang, serta perubahan.
Jadi dari pengertian ini kita sudah tau bahwa matematika itu pada dasarnya tidak
hanya mempelajari tentang angka saja, ia kan?.
NIM : H11112006
JURUSAN MATEMATIKA
UNIVERSITIAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT , karena atas rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Agama Islam dengan judul
Matematika dalam Perspektif Al-Quran.
1) Ibu dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam, yang telah memberi arah dalam
proses penyelesaian makalah ini.
2) Orang tua yang turut mendoakan dan mendukung penulis, sehingga selalu
termotivasi untuk menyelesaikan makalah ini.
3) Serta teman-teman dan pihak lain yang memberi saran tentang makalah ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Olehnya
itu, kritik dan saran penulis butuhkan agar penulisan selanjutnya lebih baik lagi.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Hijra Hidayatullah
DAFTAR ISI
Halaman Sampul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 2
C. TUJUAN PENULISAN 2
D. METODE PENULISAN 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2. Bilangan prima 19 2
3. Angka 19 dan 81 7
1. Basmalah 9
3. Penyebutan Angka-angka 13
C. Enkripsi (11+8) 17 15
A. KESIMPULAN 17
B. SARAN 17
DAFTAR PUSTAKA 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keajaiban Al Quran dilihat dari sisi kandungannya telah banyak ditulis dan
diketahui, tetapi keajaiban dilihat dari bagaimana Al Quran ditulis/disusun mungkin
belum banyak yang mengetahui. Orang-orang non-muslim khususnya kaum
orientalis barat sering menuduh bahwa Al Quran adalah buatan Muhammad.
Padahal kalau kita baca Al Quran ada ayat yang menyatakan tantangan kepada
orang-orang kafir khususnya untuk membuat buku/kitab seperti Al Quran dimana
hal ini tidak mungkin akan dapat dilakukannya meskipun jin dan manusia bersatu
padu membuatnya.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan ini, penulis lebih menitik beratkan pada kodetifikasi bilangan prima
dalam Al-Quran. Dimana penulis mengambil pembahasan dari beberapa sumber,
baik dari media cetak maupun elektronik. Lalu literatur tersebut disaring dan
diambil bagian pokok inti dari penyelesaian diatas.
BAB II
PEMBAHASAN
Bilangan prima adalah dasar dari matematika, termasuk salah satu misteri
alam semesta. Tidak pernah terbayangkan oleh manusia sebelumnya, sampai
ditemukan bahwa bilangan prima juga merupakan dasar dari kehidupan alam, yang
dengan usaha keras ingin dijelaskan oleh ilmu ini dalam sains. Pandangan orang
umumnya mengatakan bahwa matematika hanyalah penemuan manusia biasa.
Sebaliknya, beberapa pemikir masa lalu - Pythagoras, Plato, Cusanus, Kepler,
Leibnitz, Newton, Euler, Gauss, termasuk para revolusioner abad ke-20, Planck,
Einstein dan Sommerffeld-yakin bahwa keberadaan angka dan bentuk geometris
merupakan konsep alam semesta dan konsep yang bebas (independent). Galileo
sendiri beranggapan bahwa matematika adalah bahasa Tuhan ketika menulis alam
semesta.
Bilangan lain yang perlu diketahui adalah sisa dari bilangan prima, yakni
bilangan komposit, kecuali angka 1, yaitu 4, 6, 8, 9,10,12,14,15, .... dan seterusnya.
Dengan kata lain, bilangan komposit adalah bilangan yang terdiri dari minimal dua
faktor prima
Misalnya :
6 =2x3 =2.3
30 = 2 x 3 x 5 =2.3.5
85 = 5 x 17 = 5 . 17
Selain itu, dikenal pula bilangan khusus, yang disebut prima kembar, yaitu
bilangan prima yang angkanya berdekatan dengan selisih 2. Misalnya :
(3,5), lalu (5,7), lalu (11,13), lalu (17,19), lalu (29,37), dan seterusnya.
2. Bilangan prima 19
Salah satu angka yang dipandang misterius atau unik adalah angka 19. Meskipun
Pythagoras, Euler dan Gauss telah lama memikirkannya, tetapi struktur komplek ini
tetap juga belum diketahui jawabannya.
STRUKTUR BILANGAN PRIMA 19 DG KOMBINASI (10+9)
& INDEKS ANGKA 8
1 1 - -
2 - 2 2
3 3 - 3
4 - 4 -
5 5 - 5
6 - 6 -
7 7 - 7
8 - 8 -
9 9 - -
10 - 10 -
11 11 - 11
12 - 12 -
13 13 - 13
14 - 14 -
15 15 - -
16 - 16 -
17 17 - 17
18 - 18 -
19 19 - 19
e. Surah 96 (Al Alaq) ditempatkan pada 19 terakhir dari 114 surah (dihitung mundur
dari surah 114), dan terdiri dari 19 ayat
f. Surat terakhir yang turun kepada Nabi Muhammad adalah Surah An-Nashr atau
Surah 110 yang terdiri dari 3 ayat. Surah terakhir yang turun terdiri dari 19 kata dan
ayat pertama terdiri dari 19 huruf.
g. Kalimat Basmalah berjumlah 114 (196). Meskipun pada Surah 9 (At Taubah) tidak
ada Basmalah pada permulaan surah sehingga jumlah Basmalah kalau dilihat pada
awal surah kelihatan hanya 113, tetapi pada Surah 27 ayat 30 terdapat ekstra
Basmalah (dan juga 27+30=57, atau 19 x 3). Dengan demikian jumlah Basmalah
tetap 114.
h. Jika dihitung jumlah surah dari surah At Taubah (QS 9) yang tidak memiliki
Basmalah sampai dengan Surah yang memuat 2 Basmalah yaitu S 27, ditemukan
19 surah. Dan total jumlah nomor surah dari Surah 9 sampai Surah 27 diperoleh
(9+10+11++26+27=342) atau 1918. Total jumlah ini (342) sama dengan
jumlah kata antara dua kalimat basmalah dalam Surat 27.
i. Berkaitan dengan inisial surah, misalnya ada dua Surah yang diawali dengan inisial
Qaaf yaitu Surah 42 yang memiliki 53 ayat dan Surah 50 yang terdiri dari 45 ayat.
Jumlah huruf Qaaf pada masing-masing dua surat tersebut adalah 57 atau 19 x 3.
Jika kita tambahkan nomor surah dan jumlah ayatnya diperoleh masing-masing
adalah (42+53=95, atau 19 x 5) dan (50+45=95, atau 19 x 5). Selanjutnya initial
Shaad mengawali tiga surah yang berbeda yaitu Surah 7, 19, dan 38. Total jumlah
huruf Shaad di ketiga surah tersebut adalah 152, atau 19 x 8. Hal yang sama
berlaku untuk inisial yang lain.
j. Frekuensi munculnya empat kata pada kalimat Basmalah dalam Al Quran pada
ayat-ayat yang bernomor merupakan kelipatan 19.
3. Angka 19 dan 81
Dr. Peter Plichta ahli kimia dan matematika dari Jerman berpendapat bahwa,
tampaknya, semua formula matematika dan angka-angka berhubungan dengan dua
kutub matematika alam semesta ini. Angka 81 spesifik karena melengkapi angka
19, (19 + 81= 100). Jumlah angka-angka tersebut adalah 19: 1 + 9+8+1=19.
Bila kita analisis sedikit lebih lanjut, terdapat hubungan angka-angka tersebut
dengan cara:
1:19 = 0,0526315789473684210526
Angka yang berulang secara periodik, berulang dengan sendirinya tepat pada digit
ke-19 sesudah koma, dan, yang menarikjumlah dari angka-angka tersebut ( 0 + 0 +
5 + 2 + 6 + 3 + 1 + 5 + 7 + 8 + 9 + 4 + 7 + 3 + 6 + 8 + 4 + 2 + 1 ) adalah 81 !
Sekarang
1 : 81 = 0,012345679 ....
Ups! Angka 8 terlewat, padahal angka yang lain secara periodik muncul.
Hilangnya angka 8 adalah ilusi, dan nilai resiprokal angka 81 adalah "alamiah",
menghasilkan satu seri sistem desimal bilangan 0,1, 2 .... dan seterusnya; dan
sistem itu bukan buatan manusia. Tetapi mengapa angka 8, bukan angka lainnya,
yang "hilang"? Diduga, karena angka 8 berhubungan dengan angka 19. Bilangan
prima ke-8 adalah 19.
Dalam budaya Cina kuno, angka 8 melambangkan yat kwa, delapan penjuru
angin, jalan menuju ke harmoni - keseimbangan kehidupan dengan alam
sekelilingnya. Dalam al-Qur'an, angka 8 merupakan jumlah malaikat, force, yang
menjunjung 'Arsy (Kursi, Singgasana), mengatur keseimbangan 'Arsy, yang
bermakna power and authority dominion, baik sebelum maupun saat Kiamat (al-
Haqqah 69 : 17).
Artinya: dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. dan pada hari itu
delapan orang Malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.
Artinya : dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan
adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di
antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk
Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-
orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata".
Berlimpah unsur hidrogen, elemen kimia yang paling ringan dari unsur air,
H2O. Jauh lebih luas dari alam semesta yang diketahui.
Struktur kodetifikasi, enkripsi, bukan saja di tingkat surat dan ayat, tetapi juga
sampai tingkatan ayat, kata-kata, dan huruf. Al-Qur'an menyajikan puluhan, bahkan
ratusan, struktur yang sangat bervariasi dari berbagai tingkatan. Namun semuanya
tidak lepas dari bilangan prima dan prima kembar seperti 29 dan 31.
1. Basmalah
Setiap surat berisikan sejumlah ayat yang dalam bahasa Arab dikenal sebagai
ayah atau "tanda kekuasaan Allah". Secara struktur, ia berhubungan dengan 29
surat berinisial dengan bentuk (10 + 19). Kalimat ini dikenal pula dengan kalimat
basmallah. Ia mempunyai 4 kata dan 19 huruf Arab yang tersusun secara
sistematis, dan artinya adalah Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Bilangan disusun selain berhubungan dengan angka 19 juga
berhubungan dengan angka bilangan prima 29.
Sejak awal, dalam kalimat basmallah, kata bismi ditulis tanpa huruf alif
sebagaimana halnya pada kata yang sama pada awal Surat al-A'la (Iqra'), menurut
al-Qurtubi (w. 671 H), atas dasar alasan praktis. Namun az-Zarkasyi (w. 794 H)
mengatakan bahwa tata cara penulisan al-Qur'an mempunyai rahasia-rahasia
tertentu.2 Pendapat tersebut memang benar, sebab bila ditulis dengan huruf alif,
kalimat basmallah menjadi 20 huruf, bukan 19 huruf. Kalau ditulis dengan 19 huruf,
maka akan sama dengan banyaknya dengan huruf pada hauqalah: La haula wa la
quwwata illa billah atau "Tiada daya untuk memperoleh manfaat dan tiada daya
untuk menolak kesulitan kecuali dengan bantuan Allah".
Di bawah ini ringkasan kalimat basmallah yang diatur berdasarkan kata dan huruf
Arab. Perlu diketahui, berdasarkan perbedaan dialek, bisa saja kalimat ini terdiri
lebih dari 19 huruf sebagaimana pendapat sebagian kecil Muslim yang tidak
menggunakan mushaf Utsmani.
Jumlah nomor kata adalah 1 + 2 + 3 + 4 = 10, sedangkan jumlah huruf 19!
Jumlah total, nomor kata dan huruf adalah (10 + 19) = 29. Bilangan prima ke-10
adalah 29. Strukturnya istimewa apabila kita susun angka-angka nomor kata dan
jumah huruf per kata, akan kita dapatkan bilangan 13243646.
2 Allah Allah 4
10 Total Total 19
Perhatikan! Angka 1 adalah nomor kata dan angka 3 adalah jumlah huruf kata
pertama, seterusnya angka 2 adalah nomor kata, dan 4 adalah jumlah huruf kata
kedua, demikian seterusnya. Perhatikan berikutnya :
Kalimat basmallah dalam al-Qur'an berjumlah 114 atau (6 x 19). Tiap surat
memuat kalimat pembuka basmallah, kecuali Surat at-Taubah nomor 9. Surat ini
tidak memiliki kalimat pembuka basmallah! Tetapi dalam surat ke-27, Surat an-
Naml, yang artinya semut, terdapat dua kalimat basmallah, satu lagi di ayat nomor
30. Perhatikan, jumlah surat dari 9 ke nomor 27 adalah 19 surat. Lebih lanjut, bila
angka 9 dijumlah sampai dengan angka 27, kita dapatkan:
Sisi lain, kalimat pembuka surat basrnallah hanya berjumlah 113. Angka ini
merupakan bilangan prima ke-30.
Enkripsi juga ditemukan antara kalimat basmallah dengan nomor surat dan
jumlah ayat-ayat bilangan prima. Sebagaimana diketahui, dalam 114 surat terdapat
30 nomor surat yang merupakan bilangan prima, dan 32 surat dengan jumlah
ayatnya merupakan bilangan prima. Kalimat basmallah diketahui memegang
peranan yang sangat penting ketika nomor surat maupun ayat-ayatnya merupakan
bilangan prima. Ia menjadi penyeimbang dan pelengkap.
JUMLAH KELIPATAN 19
1 AI-Fatihah (Pembuka) - 7
3 Ar-Ra' d (Petir) 13 43
6 Yasin - 93
7 Asy-Syura (Musyawarah) - 53
8 Az-Zukhruf (Perhiasan) 43 89
9 Ad-Dukhan (Asap) - 59
11 AI-Fath (Kemenangan) - 29
12 AI-Hadid (Besi) - 29
16 AI-Insan (Manusia) - 31
17 AI-Takwir (Menggulung) - 29
18 AI-Infithar (Terbelah) - 19
23 Al-Qadr (Kemuliaan) 97 5
27 AI-Fil (Gajah) - 5
30 AI-Nashr (Pertolongan). - 3
Ada 7 1076
Basmallah
3. Penyebutan Angka-angka
Paling menarik, penyebutan angka 30 dalam al-Qur'an hanya dua kali, yaitu
diposisikan pada Surat al-A'raf, "tempat tinggi, (QS 7: 142) dan Surat al-Ahqaf,
"bukit-bukit pasir", (QS 46: 15). Jika dihitung jumlah digit nomor surat dan nomor
ayatnya, maka jumlahnya adalah 7 + 1 + 4 + 2 + 4 + 6 + I + 5 = 30. Sangat luar
biasa Subhanallah.
zOn=uj9 br& s% (#qn=/r& Mn=y Nkh5u x%tnr&ur $yJ/ Nk
ys9 4|mr&ur @. >x #Oyt
C. ENKRIPSI (11+8)
Struktur (11 + 8) yang membentuk struktur bilangan prima 19 pada al-Qur' an.
Angka 19 dan angka 8 di dalam alQur'an muncul pada Surat al Muddatstsir (74: 30)
dan Surat al-Haqqah (69: 17) - sebelumnya telah dijelaskan struktur surat ke-19.
Kodetifikasi muncul ketika nomor surat dan nomor ayatnya dijumlahkan:
1 AI-Jumu' 62 11 6 AIam 94 8
ah Nasyrah
2 AI- 63 11 7 At-Tin 94 8
Munafiqun
3 Adh- 93 11 8 AI- 94 8
Dhuha Bayyinah
Jumlah - 55 ]umlah 40
- struktur yang paling sederhana, kombinasi 11 dan 8, di mana terdapat enkripsi
pada 10 surat dari 114 surat al-Qur'an yang mempunyai jumlah ayat 11 dan 8.
Kesepuluh surat tersebut terbagi dua: 5 surat masingmasing dengan jumlah ayat 11
dan sisanya 5 surat masingmasing dengan jumlah ayat 8. Tentu saja, karena
jumlahnya berpasangan, maka jumlah ayat-ayatnya merupakan kelipatan 19, yaitu
95 atau (19 x 5). Simetris murni, seimbang dan selaras.
- struktur al-Asma'ul Husna. AI-Asma'ul Husna (ismi = nama, husna = baik) adalah
nama-nama yang sangat indah dari Allah swt dan sekaligus mencerminkan sifat-
sifat Tuhan Yang Esa. Penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa di antara
nama-nama yang indah, 76 nama terdapat dalam al-Qur'an, sedangkan 23 nama
lagi dalam Hadits. Coba perhatikan angka 76 adalah enkripsi dari (4 x 19),
sedangkan angka 23 adalah bilangan prima. Angka 4 berarti bahwa kalimat ini
terulang 4 kali dalam al-Qur'an, sama banyaknya dengan kata Muhammad, dan
syari'ah. Jumlah nama-nama yang indah semuanya 99, atau (9 x 11). Lebih lanjut
akan dijelaskan nanti bahwa angka 11 berhubungan dengan benda-benda di langit:
bulan, bintang dan matahari.
- struktur sederhana Surat Muhammad dengan Surat al-Muddatstsir. Kedua surat ini,
bernomor 47 dan 74, mempunyai ayat 38 dan 56, sama-sama berjumlah 11
digitnya.
4+7=7+4=3+8=5+6=11
- Sekali lagi, kita diyakinkan adanya hubungan kodetifikasi antara nama-nama yang
indah, Nabi Muhammad saw, seruan "bagi orang yang berselimut", dan syari'ah.
Tetapi bagian yang paling menarik adalah hubungan angka 11 dengan benda-benda
di langit (tunggal), yang direfleksikan oleh ke-3 Surat an-Najm (Bintang), al-Qamar
(Bulan), dan asy-Syams (Matahari) sedemikian rupa sehingga jumlah ke-3 nomor
suratnya merupakan kelipatan 11.
- Bukan suatu kebetulan, benda di langit pada sistem tata surya kita dikodekan
dengan angka 11 dalam al-Qur'an, sama dengan perbedaan sistem Kalender
Matahari dan Kalender Bulan, yaitu 11 hari. Coba kita perhatikan keterangan NASA
tentang sistem kalender.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Matematika merupakan salah satu ilmu yang tak terlepas dari alam dan
agama, semua itu kebenarannya bisa kita lihat dalam al Quran. Alam semesta ini
banyak mengandung rahasia tentang fenomena-fenomena alam. al-Qur'an bukan
saja kitab pedoman bagi umat manusia tetapi juga mukjizat abadi yang nyata
diturunkan dari langit. Mahakarya Yang Tertinggi di alam semesta, catatan dan
rekaman yang disusun dengan state of the arts, sempurna tiada bandingannya. Kita
juga bisa berpikir, apa lagi yang dapat ditemukan oleh para pembaca di abad ke-25,
misalnya, masyarakat abad mendatang. Karena ilmu dari Rabbi yang diturunkan
melalui Rasul tidak akan habis "dicerna" oleh pengetahuan manusia dan jin di
seluruh zaman.
B. SARAN
Dari makalah ini disarankan untuk mencari lebih banyak lagi tentang hubungan
matematika dengan Al-Quran serta keajaiban-keajaiban lain yang terdapat dalam
Al-Quran, karena makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan memerlukan
berbagai kritik serta saran sebagai pengembangan pada penulisan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kabarislam.com/mengenal-al-quran/keajaiban-matematika-dalam-al-
quran
http://mohamadfh.wordpress.com/2010/02/25/keseimbangan-matematika-dalam-
alquran/
http://noenkcahyana.blogspot.com/2011/12/keajaiban-matematika-al-quran.html
http://insyaallahislamjaya.blogspot.com/2012/02/matematika-dalam-al-quran.html
Diposkan oleh Hijra Radyahaura di 01.17
Definisi Algoritma
Penemunya adalah seorang ahli matematika dari uzbekistan yang bernama Abu
Abdullah Muhammad Ibn Musa al-Khwarizmi. Di literatur barat, beliau lebih terkenal
dengan sebutan Algorism. Panggilan inilah yang kemudian dipakai untuk menyebut
konsep algoritma yang ditemukannya. Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al-
Khwarizmi (770-840) lahir di Khwarizm (Kheva), kota di selatan sungai Oxus
(sekarang Uzbekistan) tahun 770 masehi. Kedua orangtuanya kemudian pindah ke
sebuah tempat di selatan kota Baghdad (Irak), ketika ia masih kecil. Khwarizm
dikenal sebagai orang yang memperkenalkan konsep algoritma dalam matematika,
konsep yang diambil dari nama belakangnya.
Al khwarizmi juga adalah penemu dari beberapa cabang ilmu matematika yang
dikenal sebagai astronom dan geografer. Ia adalah salah satu ilmuwan matematika
terbesar yang pernah hidup, dan tulisan-tulisannya sangat berpengaruh pada
jamannya. Teori aljabar juga adalah penemuan dan buah pikiran Al khwarizmi.
Nama aljabar diambil dari bukunya yang terkenal dengan judul "Al Jabr Wa Al
Muqabilah". Ia mengembangkan tabel rincian trigonometri yang memuat fungsi
sinus, kosinus dan kotangen serta konsep diferensiasi.
Filosofi Angka 0
"angka 0"
Lambang bilangan yang kita kenal dewasa ini ada sepuluh lambang yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, dan 9. Pada saat kehidupan manusia masih dalam tahap yang sangat sederhana
lambang bilangan hanya berfungsi sebagai lambang untuk menentukan banyaknya benda.
Lambang 1 s.d 9 tentu saja sangat khusus menyatakan banyaknya benda yang nampak nyata
dan dapat diraba/disentuh atau dicacah. Sedangkan lambang nol digunakan untuk menyatakan
bahwa tidak ada benda yang nampak dan dapat diraba/disentuh. Sebagai misal ada lima buah
apel di atas meja, digunakanlah lambang bilangan 5 untuk menyatakan hal itu menjadi 5 apel.
Sedangkan jika di atas meja tidak ada buah apel, maka digunakan lambang bilangan 0 untuk
menyatakan hal itu menjadi 0 apel. Jika diatas meja ada 8 buah jeruk dinyatakan 8 jeruk,
sedangkan jika diatas meja tidak ada jeruk dinyatakan dengan 0 jeruk.
Pada keadaan ini sebenarnya kejadian 0 apel dan 0 jeruk adalah suatu kejadian yang
sama yaitu bahwa diatas meja tidak ada benda yang dimaksud. Jadi pernyataan 0 jeruk = 0
apel. Sehingga lambang bilangan 0 bersifat lebih netral dibanding bilangan yang lain. Inilah
logika yang tertanam dalam benak kita bahwa lambang bilangan 0 mewakili sesuatu benda
nyata yang tidak ada.
Dalam sebuah bilangan asli, lambang bilangan 0 jika diletakkan pada sisi sebelah kanan
(bukan terletak di urutan paling depan) maka akan mempunyai nilai sesuai letaknya, sedang
jika diletakkan pada sisi paling kiri (urutan terdepan sebuah bilangan) lambang bilangan 0 tak
mempunyai arti apapun. Misalnya kita mempunyai bilangan 999, jika pada sisi kanan kita
tambahkan lambang bilangan 0 maka nilainya menjadi 9990, lambang bilangan 0 mempunyai
arti/nilai. Namun jika kita letakkan di sisi paling kiri menjadi 0999, maka lambang bilangan 0 tak
mempunyai arti/nilai. Filosofi yang dapat kita ambil adalah bahwa sesuatu yang tidak nyata-
nyata ada, tidak akan bernilai apapun jika ditempatkan pada posisi paling depan. Yang berhak
menempati posisi terdepan adalah mereka yang nyata-nyata mempunyai nilai. Jadi jika kita
ingin mencapai posisi terdepan maka kita harus memiliki nilai.
Bilangan 0 dalam penjumlahan dan pengurangan, sebuah bilangan (positif maupun
negatif) jika dijumlah atau dikurang dengan 0 maka nilainya tidak akan berubah. Dapat
dikatakan bahwa kehadiran bilangan 0 pada penjumlahan dan pengurangan tidak mempunyai
peran dan dapat diabaikan. Misalnya 5 + 0 = 5, -23 + 0 = -23, 12 - 0 = 12, -34 - 0 = -34.
Filosofinya : sesuatu yang tidak benar-benar ada jika ditambahkan atau
dihilangkan/dikurangkan dari apapun yang telah bernilai tak akan merubah nilai itu. Ini artinya
adalah jika kita ingin diperhitungkan dalam sebuah komunitas, maka kita harus bernilai untuk
komunitas itu.
Bilangan 0 dalam perkalian, sebuah bilangan (positif atau negatif) jika dikalikan dengan
0 akan menghasilkan 0. Misalnya 72 x 0 = 0, 0 x -56 = 0. Filosofinya : jika kita telah memiliki
sesuatu yang bernilai dan ingin menggandakan nilainya hindarilah bertemu dengan sesuatu
yang tidak bernilai, karena hanya akan menelan semua nilai yang ada menjadi tiada.
Bilangan 0 dalam pembagian, sebuah bilangan (positif atau negatif) jika dibagi dengan 0
maka hasilnya tidak dapat didefinisikan. Misalnya 5 : 0 = tidak terdefinisi. Disini peran angka 0
benar-benar mencapai titik yang tidak terduga, dimana sebuah bilangan yang pada awalnya
bernilai akan menghasilkan sesuatu yang tidak hanya tak bernilai namun justru tak berarti (tidak
didefinisikan). Filosofinya: ketika sesuatu yang bernilai dibagi nol atau dapat diartikan tidak
dibagi pada siapapun, maka sesuatu yang bermanfaat itu tidak hanya tak bernilai namun justru
tak berarti.
Published in Lomba Artikel Matematika 2011 by Gusnandar Yoga Utama dan Rima
Noviliani
HAKIKAT MATEMATIKA
HAKIKAT MATEMATIKA
Abstrak
A. PENDAHULUAN
Apakah matematika itu ? tidak dapat dengan mudah dijawab. Hal ini
dikarenakan sampai saat ini belum ada kepastian mengenai pengertian matematika
karena pengetahuan dan pandangan masing-masing dari para ahli yang berbeda-
beda. Ada yang mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang bilangan dan
ruang, matematika merupakan bahasa simbol, matematika adalah bahasa numerik,
matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif, matematika adalah metode
berpikir logis, matematika adalah ilmu yang mempelajari hubungan pola, bentuk
dan struktur, matematika adalah ratunya ilmu dan juga menjadi pelayan ilmu yang
lain. Matematika adalah salah satu pengetahuan tertua yang terbentuk dari
penelitian bilangan dan ruang. Matematika adalah suatu disiplin ilmu yang berdiri
sendiri dan tidak merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam. Kata matematika
berasal dari perkataan Latin mathematika yang mulanya diambil dari perkataan
Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Perkataan itu mempunyai asal
katanya mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Kata
mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu
mathein atau mathenein yang artinya belajar (berpikir). Jadi, berdasarkan asal
katanya, maka perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat
dengan berpikir (bernalar). Matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia
rasio (penalaran), bukan menekankan dari hasil eksperimen atau hasil observasi
matematika terbentuk karena pikiran-pikiran manusia, yang berhubungan dengan
idea, proses, dan penalaran (Russeffendi ET, 1980 :148). Istilah mathematics
(Inggris), mathematik (Jerman), mathematique (Perancis), matematico (Itali),
matematiceski (Rusia), atau mathematick/ wiskunde (Belanda) berasal dari
perkataan lain matematika, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani,
- mathmatik, yang berarti Relating to learning.
Selain itu ada juga pendapat dari Johnson dan Rising(1972) yang
menyatakan matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian
yang logis, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang
didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat representasinya dengan simbol dan
padat, lebih berupa bahasa symbol mengenai ide daripada mengenai bunyi.
Matematika adalah pengetahuan struktur yang terorganisasi, sifat-sifat dalam teori-
teori dibuat secara deduktif berdasarkan kepada unsure yang tidak didefinisikan,
aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya adalah ilmu tentang
keteraturan pola atau ide, dan matematika itu adalah suatu seni, keindahannya
terdapat pada keterurutan dan keharmonisannya.
Lain halnya dengan Reys - dkk (1984), matematika adalah telaahan tentang
pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa dan
suatu alat. Kline (1973) matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang dapat
sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk
membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial,
ekonomi, dan alam.
Menurut Roy Hollands matematika adalah suatu sistem yang rumit tetapi
tersusun sangat baik yang mempunyai banyak cabang. Secara luas matematika
tidak hanya berhubungan dengan bilangan-bilangan tetapi lebih luas ia
berhubungan dengan alam semesta. The Liang Gie mengutip pendapat seorang ahli
matematika bernama Charles Edwar Jeanneret yang mengatakan: Mathematics
is the majestic structure by man to grant him comprehension of the universe, yang
artinya matematika adalah struktur besar yang dibangun oleh manusia untuk
memberikan pemahaman mengenai jagat raya.
Dari sisi abstraksi matematika, Newman melihat tiga ciri utama matematika,
yaitu; matematika disajikan dalam pola yang lebih ketat, matematika berkembang
dan digunakan lebih luas dari pada ilmu-ilmu lain, dan matematika lebih
terkonsentrasi pada konsep. (Jackson, 1992:755).
Matematika sebagai alat (tool). Matematika juga sering dipandang sebagai alat
dalammencari solusi pelbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Matematika sebagai cara bernalar (the way of thinking). Matematika dapat pula
dipandang sebagai cara bernalar, paling tidak karena beberapa hal, seperti
matematika matematika memuat cara pembuktian yang sahih (valid), rumus-rumus
atau aturan yang umum, atau sifat penalaran matematika yang sistematis.
Matematika sebagai bahasa artifisial. Simbol merupakan ciri yang paling menonjol
dalam matematika. Bahasa matematika adalah bahasa simbol yang bersifat
artifisial, yang baru memiliki arti bila dikenakan pada suatu konteks.
Matematika sebagai seni yang kreatif. Penalaran yang logis dan efisien serta
perbendaharaan ide-ide dan pola-pola yang kreatif dan menakjubkan, maka
matematika sering pula disebut sebagai seni, khususnya merupakan seni berpikir
yang kreatif.
Contoh dalam IPA seperti tersebut di atas, secara matematika belum dapat
dianggap sebagai generalisasi. Dalam matematika, contoh-contoh seperti itu baru
dapat dianggap sebagai generalisasi bila kebenarannya dapat dibuktikan secara
deduktif.
Contoh 1:
+ 1 3 5
1 2 4 6
7 8 10 12
9 10 12 14
Bukti deduktif
Contoh 2
d
c
Untuk lebih memperjelas uraian di atas, marilah kita lihat contoh berikut ini:
Kita ambil contoh pada satu bagian kecil yang dipelajari dalam matematika,
yaitu dalam geometri. Pada Geometri terdapat unsur-unsur yang tidak didefinisikan
antara lain titik, garis, dan bidang.
Apakah titik itu? Titik dalam matematika diasumsikan ada, tetapi tidak
dinyatakan dalam suatu kalimat yang tepat untuk mejelaskannya. Sebab titik
adalah suatu obyek matematika yang tidak didefinisikan (unsur primitif). Paling-
paling kita hanya mampu untuk sekedar memberikan gambaran bahwa titik itu
tidak mempunyai ukuran panjang, luas, isi, dan berat. Suatu titik digambarkan
hanya untuk membantu pemikiran kita saja. Meskipun demikian kita sepakat bahwa
titik itu ada.
Sedangkan bidang (datar) adalah sesuatu yang bentuknya datar seperti
permukaan meja yang tidak mempunyai batas pinggir. Meskipun kita tidak mampu
untuk memberikan pernyataan dengan tepat, tetapi kita sepakat bahwa bidang itu
ada. Titik dan bidang itu termasuk ke dalam unsur primitif yang eksistensinya diakui
ada. Tanpa pemikiran semacam itu matematika tidak akan terwujud.
Dari unsur-unsur yang tidak terdefinisi itu selanjutnya dapat dibentuk unsur-
unsur matematika yang terdefinisi.
Contoh:
1) Dua garis berpotongan memiliki satu titik sekutu. Titik itu selanjutnya disebut titik
potong.
3) Bilangan genap adalah bilangan bulat yang habis dibagi dua (pengertian bilangan
bulat dan habis dibagi sebelumnya telah dipahami).
1) Melalui sebuah titik sebarang hanya dapat dibuat sebuah garis ke suatu titik yang
lain.
Misalnya:
Jumlah ukuran ketiga sudut dalam sebuah segitiga adalah 180 derajat (ukuran sudut
dalam derajat telah didefinisikan terlebih dahulu).
Jumlah dua buah bilangan ganjil menghasilkan bilangan genap.
Dan teorema yang telah terbentuk dapat dirumuskan lagi teorema baru
sebagai pengembangan atau perluasannya.
Contoh lainnya dapat kita lihat dari konsep-konsep yang ada dalam struktur
aljabar atau aljabar modern atau aljabar abstrak seperti grup, ring, field, integral
domain dan teorema-teoremanya yang nampak dengan jelas merupakan suatu
sistem matematika yang mempunyai keteraturan struktur yang terorganisasikan
dengan baik.
Ambil contoh lainnya lagi, misalnya geometri modern yang merupakan suatu
sistem matematika aksiomatik, yang memiliki unsur tidak didefinisikan, unsur yang
didefinisikan, postulat atau aksioma dan dalil atau teori yang dirumuskan dengan
jelas. Dinamakan geometri modern karena memiliki istilah, simbol dan gambar yang
akurat yang tidak meragukan, karena tidak mempunyai dua arti atau lebih. Misalnya
pada geometri modern antara ruas garis dan garis mempunyai simbol dan gambar
yang berbeda, sedangkan pada geometri tradisional sama. Demikian pula tentang
kaki-kaki sebuah segitiga sama kaki pada geometri modern disebut kongruen,
sedangkan pada geometri tradisional disebut sama. Kemudian istilah atau bahasa
dalam geometri modern jauh lebih tepat dari pada bahasa dalam geometri
tradisional. Misalnya dalam geometri tradisional kita sering mengatakan "Luas
sebuah segitiga = 10 m2". Dalam geometri modern kita harus mengatakan Luas
daerah sebuah segitiga=10 m2. Alasannya, karena segitiga itu tidak mempunyai
luas, yang mempunyai luas adalah daerah sitiga.
Matematika disebut sebagai ilmu tentang pola karena pada matematika sering
dicari keseragaman seperti keterurutan, keterkaitan pola dari sekumpulan konsep-
konsep tertentu atau model yang merupkan representasinya untuk membuat
generalisasi.
Misal :
Contoh :
a = 1 maka jumlahnya = 1 = 12.
Misalnya : Antara persegi panjang dengan balok, antara persegi dengan kubus,
antara kerucut dengan lingkaran, antara 5 x 6 = 30 dengan 30 : 5 = 6. Antara 10 2 =
100 dengan = 10. Demikian juga cabang matematika satu dengan lainnya saling
berhubungan seperti aritmatika, aljabar, geometri dan statistika, dan analisis.
5. Matematika disebut sebagai ilmu tentang pola karena pada matematika sering
dicari keseragaman seperti keterurutan, keterkaitan pola dari sekumpulan
konsep-konsep tertentu atau model yang merupkan representasinya untuk
membuat generalisasi dan matematika disebut ilmu tentang hubungan karena
konsep matematika satu dengan lainnya saling berhubungan.
6. Matematika memperhatikan semesta pembicara artinya penyelesaian dalam
matematika harus disesuaikan dengan semesta pembicaraan. Simbol-simbol
akan bermakna jika ruang lingkup pembicaraanya jelas.
7. Matematika kosisten dengan sistemnya artinya dalam matematika banyak
sistem yang saling berkaitan satu sama lainnya dan ada juga yang tidak saling
berkaitan. Didalam masing-masing sistem berlaku konsistensi atau ketaatazasan,
artinya bahwa dalam system tidak boleh terdapat kontradiksi. Suatu teorema
ataupun definisi harus menggunakan istilah atau konsep yang diterapkan
terlebih dahulu. Konsistensi itu baik dalam makna maupun dalam hal nilai
kebenaran.
8. Kesepakatan dalam Matematika merupakan ikatan yang mengikat untuk
menghindari pembuktian yang berputar-putar baik dalam pembuktian maupun
dalam pendefinisian. Kesepakatan yang mendasar adalah aksioma dan konsep
primitive.
9. Matematika memiliki symbol yang kosong dari arti maksudnya adalah ia akan
bermakna sesuatu bila kita mengaitkannya dengan konteks tertentu. Secara
umum, hal ini pula yang membedakan symbol matematika dengan symbol bukan
matematika. Kosongnya arti dari model-model matematika itu merupakan
kekuatan matematika, yang dengan sifat tersebut ia bisa masuk pada berbagai
macam bidang kehidupan.
1.2 Saran
1. Bagi pendidik hendaknya sebaiknya mengetahui hal yang paling mendasar dari
matematika. Dalam hal ini mengenai hakikat matematika yaitu pengertian
matematika, matematika sebagai ilmu deduktif, matematika sebagai ilmu
terstruktur, dan matematika sebagai ratu dan pelayan ilmu sehingga dapat
memudahkan dalam mengajarkan matematika.