Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala
limpahan rahmat dan karunianya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “bilangan real”
penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan
dan tuntunan Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu
dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa rahmat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah
ini
Penulis menyadarii bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisnnya. Namun demikian
penulisan bisa berupa dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karna nya , penulis dengan rendah
hati dan dengan tangan terbukaa menerima masukan,saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini.

penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh


pembaca.

Karimun, 8 desember 2021

penulis

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar.......................................................................................................................i

Daftar Isi................................................................................................................................ii

Bab I. Pendahuluan

1.1 Latar belakang..................................................................................................................1

Bab II. Pembahasan

2.1 bilangan real.....................................................................................................................2

2.2 bilangan bilangan real......................................................................................................3

2.3 menghitung presentase.....................................................................................................4

2.4 sifat sifat operasi bilangan real..........................................................................................5

Bab III. Penutup

3.1 Kesimpulan........................................................................................................................6

Daftar Pustaka..........................................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bilangan real adalah sekumpulan bilangan (rasional dan tak rasional) yang dapat
mengukur panjang, bersama-sama dengan negatifnya dan nol.Bilangan real adalah gabungan
dari bilangan rasional dan irasional. Bilangan rasional adalah gabungan dari bilangan bulat dan
bilangan pecahan. Bilangan bulat adalah gabungan dari bilangan asli, bilangan nol, dan bilangan
negatif.

Sistem bilangan adalah hal pokok dalam sebuah ilmu matematika, bisa juga dikatakan sebagai
inti dari suatu ilmu matematika itu sendiri. Sistem bilangan ini terbagi menjadi banyak
macamnya, adapun yang kami sajikan dalam makalah ini adalah mengenai Himpunan Bilangan
Real.

Himpunan bilangan real adalah himpunan bilangan yang merupakan gabungan dari himpunan
bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional.

Himpunan bilangan real yang dilengkapi dengan sifat-sifat bilangan disebut sistem bilangan
real.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bilangan Real

Sistem matematika adalah himpunan unsur-unsur dengan operasi yang didefinisikan. Operasi-
operasi yang telah kita kenal antara lain: , dan logaritma. Sedangkan sebagian himpunan dalam
aljabar adalah himpunan-himpunan bilangan.

Himpunan-himpunan bilangan secara skematis terlihat seperti pada bagan:

Apakah bilangan real itu dan apa sifat-sifatnya? Untuk menjawabnya, kita mulai dengan
beberapa sistem bilangan yang sederhana berikut ini.

Bilangan-bilangan bulat dan rasional

Diantara sistem bilangan yang paling sederhana adalah bilangan-bilangan asli (= Natural),

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, …

Dengan bilangan ini kita dapat menghitung: buku-buku kita, teman-teman kita, uang kita, dan
lain sebagainya. Jika kita gandengkan negatifnya dan nol, kita akan peroleh bilangan-bilangan
bulat (= dari bahasa Jerman, Zahlen):

…, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, …

Bila kita mencoba mengukur panjang, berat benda, atau tegangan listrik, bilangan-bilangan
bulat tidak akan memadai. Bilangan ini terlalu kurang untuk memeberikan ketelitian yang cukup
dalam sebuah pengukuran. Kita dituntut untuk juga mempertimbangkan hasil bagi (rasio) dari
bilangan-bilangan bulat, yaitu bilangan-bilangan seperti:

Bilangan-bilangan yang dapat dituliskan dalam bentuk , dimana mdan n adalah bilangan bulat
dan , disebut bilangan-bilangan rasional (= Quotient ).

Apakah bilangan rasional berfungsi mengukur semua panjang? Fakta yang mengejutkan ini
ditemukan pertama kali oleh orang Yunani kuno beberapa abad sebelum masehi. Mereka
memperlihatkan bahwa meskipun merupakan panjang sisi miring sebuah segi tiga siku-siku
dengan sisi 1 , bilangan ini tidak dapat dituliskan sebagai suatu hasil bagi dua bilangan bulat.
Jadi adalah suatu bilangan tak rasional (irasional). Demikian juga .

Jika kita belum terbiasa untuk bisa membedakan bilangan rasional dan bilangan irasional secara
langsung, maka ada satu ciri khusus yang yang bisa kita jadikan pedoman untuk membedakan
keduanya.

Sekarang, coba periksa dengan menggunakan kalkulator nilai dari .

Setelah diperiksa, diperoleh sebagai berikut:

2
Apabila kita perhatikan, dua bilangan yang pertama yaitu dan memiliki bentuk desimal yang
bilangan-bilangannya berulang dengan urutan tertentu. Sedangkan dua bilangan terakhir yaitu
dan (pi) bentuk bilangan desimalnya tidak berulang (sembarang).

Bilangan-bilangan real

Sekumpulan bilangan (rasional dan irasional) yang dapat mengukur panjang, bersama-sama
dengan negatifnya dan nol kita namakan bilangan-bilangan real. Atau dengan kata lain, bilangan
real adalah bilangan yang dapat berkoresponden satu-satu dengan sebuah titik pada garis
bilangan. Pada garis bilangan tersebut terdapat titik asal yang diberi lambang 0 (nol) sebagai
titik awal untuk mengukur jarak ke arah kanan atau kiri. Setiap titik pada garis bilangan
mempunyai lambang yang tunggal, disebut koordinat titik, dan garis bilangan yang dihasilkan
diacu sebagai garis real. Perhatikan gambar!

Kedudukan bilangan real dalam sistem bilangan dapat kita lihat dalam diagram Gambar 1.

Operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian

a) Operasi Penjumlahan

Contoh:

b) Operasi Pengurangan

Contoh:

-6 – 4 = -6 + (-4) = -10 $

c) Operasi Perkalian

Contoh:

d) Operasi Pembagian

Contoh:

Pengubahan pecahan ke desimal, desimal ke persen, dan sebaliknya

a) Mengubah Pecahan Biasa ke Desimal

Contoh:

b) Mengubah Pecahan Desimal ke Persen

Contoh:
3
c) Mengubah persen ke pecahan dan sebaliknya

Contoh:

Menghitung persentase

a) Komisi

Komisi adalah pendapatan yang besarnya tergantung pada tingkat penjualan yang dilakukan.

Contoh:

Seorang salesman akan mendapatkan komisi sebesar 15 % jika ia mampu menjual barang senilai
Rp. 2.000.000,00. tentukan besarnya komisi yang diterima?

Jawab:

Komisi = 15 % x Rp. 2.000.000

Jadi besarnya komisi yang diterima oleh salesman itu sebesar. Rp. 300.000,00

b) Diskon

Diskon adalah potongan harga yang diberikan.

Contoh:

Menjelang miladnya, sebuah toko serba ada memberikan diskon sebesar 25% untuk semua
produk. Jika kita berbelanja senilai Rp. 800.000,00, berapa kita harus membayar?

Jawab:

Diskon = 25 % x Rp. 800.000,00

Jadi, kita harus membayar sebesar:

Rp. 800.000,00 – Rp. 200.000,00 = Rp. 600.000,00

c) Laba dan rugi

Laba diperoleh jika harga penjualan lebih dari harga atau biaya pembelian. Dirumuskan sebagai
berikut:

Rugi diderita jika harga penjualan kurang dari harga atau biaya pembelian. Rumusannya sebagai
berikut:

Contoh:

Sebuah barang dibeli dengan harga Rp. 2.000.000,00, dan di jual dengan harga Rp.
2.400.000,00. Hitunglah persentase keuntungan dari harga pembelian dan dari harga penjualan!

Jawab:

Laba = Rp. 2.400.000,00 – Rp. 2.000.000,00 = Rp. 400.000,00


4
Persentase keuntungan (laba) dari harga beli:

Persentase keuntungan (laba) dari harga penjualan:

Sifat-sifat Operasi Bilangan Real

Waktu SMP kita sudah mengenal operasi-operasi yang berlaku pada bilangan real berikut sifat-
sifatnya, dan sekarang kita tengok kembali sifat-sifat yang berlaku pada bilangan real dengan
operasi “penjumlahan” dan “perkalian”.

Untuk setiap , beralaku sifat-sifat berikut;

Penjumlahan

Sifattertutuppada penjumlahan;

Sifatkomutatifpada penjumlahan

Sifatasosiatifpada penjumlahan

Sifatdistributif perkalian terhadap penjumlahan

Sifatidentitaspada penjumlahan (0 adalah elemen identitas atau elemen netral)

Sifatinverspada penjumlahan

1. Perkalian

2. Sifattertutuppada perkalian

3. Sifatkomutatifpada perkalian

4. Sifatasosiatifpada perkalian

5. Sifatdistributif perkalian terhadap penjumlahan

6. Sifatidentitaspada perkalian (1 adalah elemen identitas perkalian)

7. Sifatinverspada perkalian tidak berlaku, sebab 0 tidak mempunyai invers.

(untuk ) (tidak ada/tidak didefinisikan).

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem bilangan adalah hal pokok dalam sebuah ilmu matematika, bisa juga dikatakan
sebagai inti dari suatu ilmu matematika itu sendiri. Sistem bilangan ini terbagi menjadi
banyak macamnya, adapun yang kami sajikan dalam makalah ini adalah mengenai
Himpunan Bilangan Real.

Himpunan bilangan real adalah himpunan bilangan yang merupakan gabungan dari
himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional.

Himpunan bilangan real yang dilengkapi dengan sifat-sifat bilangan disebut sistem
bilangan real.

6
DAFTAR PUSTAKA

Ismayani, Ani. “Bilangan Real”

http://www.matematikamenyenangkan.com/bilangan-real/ (diakses tanggal 20 September


2013)

Ayaso.”Persamaan dan Pertidaksamaan”

https://dl.dropbox.com/u/9266921/persamaan%20dan%20pertidak

samaan.pdf(diakses pada tanggal 20 september 2013)

Anda mungkin juga menyukai