Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SISTEM BILANGAN REAL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kalkulus 1


Dosen Pengampu:
Bpk Usep Tatang S.,S.T. , M.Kom.

Oleh:
Nurul Nurmawati
2306700084

Program Studi Teknik Informatika


Fakultas Teknik
Universitas Mandiri
2023
KATA PENGANTAR

Saya mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT atas segala anugerah dan
rahmatnya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini sebagai bagian dari tugas mata
kuliah kalkulus, dengan judul "Sistem Bilangan Real"

Penulis telah berusaha sebaik mungkin untuk sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
oleh penulis. Namun, sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari kesalahan dalam teknik
penulisan dan tata bahasa. Namun, penulis berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan
makalah, meskipun tersusun dengan sangat sederhana.

Dengan demikian, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca
umum. Kami mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari banyak pihak

Subang, 21 Oktober 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
C. Tujuan............................................................................................................................. 1
BAB II ........................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
A. Sistem Bilangan Real ..................................................................................................... 2
B. Macam – Macam Bilangan Real .................................................................................. 2
C. Operasi Dasar Sistem Bilangam Real .......................................................................... 6
D. Relasi dan Pasangan Urutan ........................................................................................ 6
E. Harga Mutlak ................................................................................................................. 8
BAB III .................................................................................................................................... 10
PENUTUP ............................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan................................................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bilangan real adalah gabungan dari bilangan rasional dan tidak rasional;
bilangan real adalah gabungan dari bilangan bulat dan pecahan; bilangan rasional adalah
gabungan dari bilangan bulat dan pecahan; bilangan bulat adalah gabungan dari
bilangan asli, nol, dan negative; dan bilangan real adalah sekumpulan bilangan yang
memiliki panjang, nol, dan negative. Himpunan penyelesaian adalah himpunan bilangan
real yang memenuhi pertidaksamaan jika ada tanda salah satu dari <, >, ≤, ≥, dan suatu
variabel. Anda dapat menggunakan notasi interval atau notasi himpunan untuk menulis
himpunan penyelesaian pertidaksamaan. Konsep limit fungsi, yang merupakan dasar
kalkulus, sangat dipengaruhi oleh nilai mutlak. Nilai mutlak dari bilangan real x selalu
bernilai tak negative. Nilai mutlak ini dapat digambarkan sebagai jarak dari sebarang
bilangan real yang dikalikan x dengan 0. Sangat penting untuk memahami konsep fungsi
seperti daerah asal, daerah nilai, operasi komposisi, dan fungsi invers. Dua cara akan
digunakan untuk membahas konsep fungsi: sebagai himpunan pasangan berurutan dan
sebagai pemetaan.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Sistem Bilangan Real Itu?


2. Ada Berapa Macam Sistem Bilangan Real Itu?
3. Apa Saja Operasi Dalam Sistem Bilangan Real Itu?

C. Tujuan

Agar dapat memahami tentang bilangan real dan dapat menemukan solusi dari suatu
permasalahan yang berkaitan dengan bilangan real.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Bilangan Real


Dalam uraian sistem bilangan real dibawah ini, dibicarakan tentang sifat
lapangan bilangan real, sifat kerapatan pada bilangan real, dan sifat urutan. Sifat
lapangan memberikan rumus-rumus aljabar elementer yang sering digunakan dalam
perhitungan matematika. Sifat urutan bilangan real menghasilkan bilangan positif, nol,
dan bilangan negatif. Selain itu, sifat urutan memberikan relasi antara dua bilangan real,
yaitu kurang dari, sama dengan, atau lebih dari yang melahirkan konsep
pertidaksamaan dan nilai mutlak yang sangat penting dalam kalkulus. Sedangkan sifat
kerapatan bilangan rasional pada bilangan real menyatakan bahwa diantara dua bilangan
real sebarang yang berlainan terdapat suatu bilangan rasional.

B. Macam – Macam Bilangan Real


Bilangan Real merupakan subyek utama dalam pembahasan kalkulus. Oleh
sebab itu mengingat pentingnya bilangan real, maka akan dibahas macam-macam
bilangan real.

1. Bilangan Asli (A)


Bilangan Asli merupakan bilangan yang beranggotakan mulai dari 1 sampai tak
berbatas. Bilangan Asli Disimbolkan dengan “A” dan disebut juga dengan Bilangan
Bulat Positif (B+). A = {1, 2, 3, 4, …}

2
Bilangan asli dapat dibedakan menjadi :
a. Bilangan Ganjil (J) = {1, 3, 5, 7, 9, …}
b. Bilangan Genap (G) = {2, 4, 6, 8, 10, …}
c. Bilangan Prima (P) = {2, 3, 5, 7, 11, …}
2. Bilangan Nol
Bilangan yang beranggotakan (0) saja.
3. Bilangan Cacah (C)
Bilangan Cacah merupakan gabungan bilangan dari anggota bilangan Nol dan
Bilangan Asli. Bilangan Cacah disimbolkan dengan “C” atau C = {0,1,2,3,4,5,6,…}
4. Bilangan Bulat Negatif (B-)
Bilangan Bulat Negatif merupakan bilangan yang beranggotakan mulai dari tak
berbatas sampai -1. Bilangan bulat negatif disimbolkan dengan “B-“ atau B- = {…,-
4,-3,-2,-1}
5. Bilangan Bulat (B)
Bilangan Bulat Merupakan gabungan bilangan dari anggota Bilangan Bulat Negatif
dan Bilangan Asli atau Bilangan Bulat Positif. Bilangan Bulat disimbolkan dengan
“B” atau B {…,-3,-2,-1,0,1,2,3, …}
6. Bilangan Pecah (F)
Bilangan Pecah merupakan bilangan yang terdiri dari pembilang dan penyebut.
1 1 1 1
Contoh: 2 , 4, -8, -2

Pecahan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu


1 1 1 1
a. Pecahan biasa {-8, -2 , 2 , 4}

b. Pecahan Desimal {0,8; 0,6; 0,4; 0,2}


7. Bilangan Rasional (Q)
Untuk persamaan 2x + 5 = 0, tidak mempunyai solusi jika semesta himpunan adalah
bilangan bulat. Oleh karna itu, himpunan bilangan bulat diperluas menjadi
himpunan bilangan rasional sehingga persamaan tersebut mempunyai selesaikan.
Himpunan semua bilangan rasional dapat dinyatakan kedalam bilangan pecah yaitu
𝑝 𝑝
, atau dapat ditulis Q = { | 𝑝, 𝑞  𝐵, 𝑞  0}
𝑞 𝑞

Berdasarkan definisi diatas, setiap anggota bilangan bulat merupakan anggota


bilangan rasional karna setiap anggota bilangan bulat dapat dinyatakan dalam
𝑝
bentuk , dengan syarat p dan q merupakan anggota bilangan bulat dan q ≠ 0.
𝑞

3
Sifat-Sifat Bilangan Rasional
𝑎 𝑐 𝑒
Terdapat bilangan , , dan , masing-masing merupakan anggota bilangan
𝑏 𝑑 𝑓

rasional.
a. Tertutup
𝑎 𝑐
➢ Penjumlahan 𝑏 + adalah bilangan rasional tunggal.
𝑑
𝑎 𝑐 𝑎𝑐
➢ Perkalian 𝑏 . = adalah bilangan rasional tunggal.
𝑑 𝑏𝑑

b. Komutatif
𝑎 𝑐 𝑐 𝑎
➢ Penjumlahan 𝑏 + = +
𝑑 𝑑 𝑏
𝑎 𝑐 𝑐 𝑎
➢ Perkalian 𝑏 . 𝑑 = .𝑏
𝑑

c. Asosiatif
𝑎 𝑐 𝑒 𝑎 𝑐 𝑒
➢ Penjumlahan (𝑏 + 𝑑) + 𝑓 = + (𝑑 + 𝑓 )
𝑏
𝑎 𝑐 𝑒 𝑎 𝑐 𝑒
➢ Perkalian (𝑏 . 𝑑) . 𝑓 = 𝑏 . (𝑑 . 𝑓)

d. Identitas
𝑎 𝑎 𝑎 𝑜
➢ Penjumlahan 𝑏 + 0 = 0 + = , (0 = , 𝑘 ≠ 0)
𝑏 𝑏 𝑘
𝑎 𝑎 𝑎 1
➢ Perkalian 𝑏 . 1 = 1 . 𝑏 = , (1 = , 𝑘 ≠ 0)
𝑏 𝑘

e. Invers
𝑎
➢ Penjumlahan, untuk setiap bilangan rasional terdapat bilangan rasional
𝑏
𝑎 𝑎 𝑎 𝑎 𝑎
tunggal − 𝑏 sedemikian hingga 𝑏 + (− 𝑏 ) = 0 = (− 𝑏 ) + 𝑏
𝑎
➢ Perkalian, untuk setiap bilangan rasional terdapat bilangan rasional
𝑏
𝑎 𝑎 𝑎 𝑏 𝑎
tunggal − 𝑏 sedemikian hingga 𝑏 . (𝑏 ) = 1 = (𝑎) . 𝑏
𝑎 𝑐 𝑒
f. Sifat distribusi perkalian terhadap penjumlahan bilangan rasional 𝑏 . (𝑑 + 𝑓) =
𝑎 𝑐 𝑎 𝑒
(𝑏 . 𝑑) + (𝑏 . 𝑓)

̅)
8. Bilangan Irasional (𝑸
Bilangan Irasional adalah semua bilangan yang tidak bisa dinyatakan dalam bentuk
𝑎
dimana 𝑎  𝐵, 𝑏  𝐵 dan 𝑏 ≠ 0.
𝑏

Contoh : √2, √3, −√7, 𝑒 = 2,7182818 … ,  = 3,141592 …

4
Pembuktian
a. Pengandaian
Ambil sebarang bilangan irasional, misalkan saja √2. Andaikan √2 bilangan
𝑎
rasional maka dapat ditulis dalam bentuk dimana 𝑎  𝐵, b  𝐵 dan 𝑏 ≠
𝑏

0, (𝑎𝑏) = 1 atau antara 𝑎 dan 𝑏 tidak mempunyai faktor persekutuan.


𝑎
√2 = 𝑏

𝑎 = 𝑏 √2
𝑎2 = 2𝑏2
Oleh karna 𝑏  𝐵 maka 2𝑏2 bilangan genap. Dapat dipastikan 𝑎2 merupakan
bilangan kuadrat yang genap berasal dari 𝑎 bilangan genap.
Misalkan bilangan genap 𝑎 = 2𝑐, maka
𝑎2 = 2𝑏 2
(2𝑐)2 = 2𝑏2
4(𝑐 )2 = 2𝑏2
2 (𝑐 )2 = 𝑏 2
𝑏 = 𝑐√2  𝑎 = 𝑏√2
𝑏 = 𝑎,
Maka a dan b adalah bilangan genap yang menyebabkan a dan b kontradiksi
bahwa antara a dan b tidak mempunyai faktor persekutuan.
Dengan demikian pengandaian salah, yang benar √2 bukan Bilangan Rasional
atau Bilangan Irasional.
b. Bilangan Irasional tidak terukur.
Bila dinyatakan dalam bentuk pecahan desimal, maka pecahan desimalnya tidak
terbatas dan tidak terulang.
Contoh:
√2 = 1,414213562 …
√3 = 1,7320508 …
𝑐 = 2,7182818 …
 = 3,141592 …
(banyaknya angka dibelakang koma tidak terbatas dan tidak terulang)

5
C. Operasi Dasar Sistem Bilangam Real
Setiap anggota bilangan real dapat dilakukan operasi perkalian, pembagian,
penjumlahan dan pengurangan. Adapun sifat-sifat operasinya sebagai berikut:
1. Sifat Komutatif
a) Penjumlahan ( x + y = y + x)
b) Perkalian ( x . y = y . x)
2. Sifat Asosiatif
a) Penjumlahan x + ( y + z ) = ( x + y ) + z
b) Perkalian x ( y z ) = (x y) z
3. Sifat Distributif perkalian terhadap penjumlahan
x.(y+z)=x.y+x.z
4. Unsur Kesatuan (Identitas)
a) Penjumlahan x + 0 = 0 + x = x
b) Perkalian x . 1 = 1 . x = x
5. Unsur Balikan (Invers)
a) Penjumlahan
Terdapat -x di R sehingga x + (-x) = 0 (-x lawan dari x)
b) Perkalian
1
Terdapat 𝑥 −1 atau 𝑥 di R sehingga x . 𝑥 −1=1 (𝑥 −1 kebalikan dari x)

D. Relasi dan Pasangan Urutan


1. Trikotomi
Trikotomi adalah relasi antara sebarang 2 bilangan real (a dan b) yang
mempunyai 2 kemungkinan hubungan yaitu sama (=) dan tidak sama (≠). Jika a ≠ b
maka ada 2 kemungkinan yaitu a ˃ b atau a˂b.
Trikotomi : {(a ˂ b), (a = b) dan (a ˃ b)}
a˃b a-b˃0
a˂b a-b˂0
2. Batasan Notasi dan Istilah
Terkadang kasus pertidaksamaan di masyarakat sering terjadi namun kita kurang
memperhatikannya. Berikut ini kasus-kasus pertidaksamaan di masyarakat.
1. Jumlah penumpang di angkot sama dengan jumlah tempat duduknya.
2. Meskipun sama-sama motor matik, NMAX berbeda dengan PCX.
3. Lebih dari 500 pendemo dari luar daerah ikut menyampaikan orasinnya.
4. Sekurang-kurangnya 1000 pendemo turun ke Jalan MT. Haryono.
6
5. Pendemo diberikan waktu untuk menyampaikan orasinya maksimal 1 jam di
depan gedung DPR.
6. Setelah 30 menit berorasi, tidak lebih dari 10 perwakilan pendemo
diperkenankan menemui anggota DPR untuk menyamapaikan aspirasinya.

Berdasarkan contoh kasus di atas, jika diubah menjadi kalimat


metematika menjadi:
1) e=f, = (sama dengan)
e: jumlah penumpang
f: tempat duduk
2) g ≠ h, ≠ (tidak sama dengan)
8: NMAX,
h: PCX
3) a ˃ 500, > (lebih dari)
a: pendemo luar kota
4) b ≥ 1000, ≥ (lebih besar sama dengan)
b: total pendemo
5) c ≤ 1, ≤ (kurang dari sama dengan)
e; waktu dalam jam
6) d < 10, < (kurang dari)
d: perwakilan pendemo
Contoh di atas menunjukkan notasi kesamaan (=) dan ketaksamaan (≠) serta
pertidaksamaan (>, ≥, ≤, <).

3. Sifat – Sifat Pertidaksamaan


a. Untuk setiap x, y, z  R,
Berlaku x ˃ y dan y ˃ z maka x ˃ z
Contoh : x = 7, y = 5, x = 2  7 ˃ 5, 5 ˃ 2 dan 7 ˃ 2
b. Untuk setiap x, y, z  R, ambil sembarang bilang a, berlaku,
𝑥+𝑎 > 𝑦+𝑎
➢ Jika x ˃ y maka {𝑥 − 𝑎 > 𝑦 − 𝑎

Contoh: x = 5, y = 3, dan a = 2.
5+2 > 3+2 7 > 5
5 ˃ 3 maka { {
5−2 > 3−2 3 > 1
𝑥+𝑎 <𝑦+𝑎
➢ Jika x ˂ y maka {𝑥 − 𝑎 < 𝑦 − 𝑎
7
Contoh: x = 3, y = 5 dan a = 2.
3+2 <5+2 5 <7
3 ˂ 5 maka { {
3−2 <5−2 1 <3
c. Untuk setiap x, y, z  R. ambil sembarang bilang a, berlaku
𝑎𝑥 > 𝑎𝑦
➢ Untuk a ˃ 0, x ˃ y maka { 𝑥 𝑦
> 𝑎
𝑎

Contoh: x = 5, y = 3 dan a = 2.
2.5 > 2.3 10 > 6
5 ˃ 3 maka { 5 > 3  { 5 > 3
2 2 2 2
𝑎𝑥 < 𝑎𝑦
➢ Untuk a ˂ 0, jika x ˂ y maka { 𝑥 𝑦
< 𝑎
𝑎

Contoh: x = 5, y = 3 dan a = -2.


−2.5 < −2.3 −10 < −6
5 ˃ 3 maka { − 5 < − 3  { − 5 < − 3
2 2 2 2

E. Harga Mutlak
1. Definisi
𝑥, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≥ 0
Harga mutlak berarti | x | = { atau | x | = √𝑥 2 atau | 𝑥 |2 = 𝑥 2
−𝑥, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 < 0
| x | = + 3 = 3; |0|= +0=0
| -3 | = - ( -3 ) = 3;
| x – y | = x – y, bila x ≥ y = - (x - y) = y – x, bila x ˂ y
Atau
| 3 | = √32 = √9 = 3
| -3 | = √(−3)2 = √9 = 3
Dengan demikian harga mutlak suatu bilangan real selalu positif.
2. Sifat – Sifat Harga Mutlak
Sifat – Sifat nilai mutlak yaitu:
a) | x | ≥ 0 untuk setiap bilangan real x;
b) | -x | = | x |, untuk setiap bilangan real x;
c) | x – y | = | y – x |, untuk setiap bilangan real x dan y;
d) | x . y | = | x | . | y |, untuk x, y  R;
𝑥 𝑥
e) | | = | | , untuk x, y  R dan y ≠ 0;
𝑦 𝑦

f) | x − y |2 = (𝑥 − 𝑦)2 = 𝑥 2 − 2𝑥𝑦 + 𝑦 2 ;
g) | x + y |2 = (𝑥 + 𝑦)2 = 𝑥 2 + 2𝑥𝑦 + 𝑦 2 ;
8
h) Jika | x | ˂ | y |, maka 𝑥 2 < 𝑦 2;
i) | x + y | ≤ | x | + | y |;
j) | x – y | ≥ | x | - | y |;
k) | x | ≤ k  -k ≤ x ≤ k;
l) | x | ˂ k  -k ˂ x ˂ k;
m) | x | ≥ k  x ≥ k atau x ≤ -k;
n) | x | > k  x > k atau x < -k;
o) | ax + b| < | mx + n|   (𝑎𝑥 + 𝑏)2 < (mx + n)²;
p) | x | > 0 dipenuhi oleh x  R, kecuali x = 0;
q) | x | ≤ 0 dipenuhi oleh x = 0;
r) | x | < 0, tidak ada nilai x  R yang memenuhi;
s) | x | ≥ k dan k < 0 dipenuhi oleh x  R.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam ilmu matematika, sistem bilangan adalah hal yang paling penting. Bisa
juga disebut sebagai inti dari bidang itu sendiri. Sistem bilangan ini terdiri dari banyak
jenis, tetapi yang kami bahas di sini adalah Sistem Bilangan Real.
Kombinasi himpunan bilangan rasional dan irasional disebut himpunan bilangan real.
Sistem bilangan real adalah kumpulan bilangan real yang memiliki karakteristik
bilangan.

B. Saran
Dengan demikian, makalah Matematika Dasar ini selesai. Tentu saja, masih ada banyak
bagian yang harus diperbaiki untuk menjadi sempurna. Dengan mengingat bahwa kita
semua manusia biasa dan memiliki kelemahan, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang dapat membantu memperbaiki makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/books/edition/KALKULUS_I/Lh4pEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&d
q=materi+sistem+bilangan+real+kalkulus&pg=PR3&printsec=frontcover
https://play.google.com/books/reader?id=ccD8DwAAQBAJ&pg=GBS.PA1&hl=id
https://mathdium.com/t/sistem-bilangan-real/44

11

Anda mungkin juga menyukai