Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SISTEM BILANGAN REAL

Disusun Untuk memenuhi Tugas Kalkulus

Dosen Pengampu : Usep Tatang Suryadi,S.T., M.Kom

Disusun oleh :

Mochamad Evan Setiaji

2306700062

Kelas TI-B

Program Studi S1 Teknik Informatika

Fakultas Teknik

Universitas Mandiri 2023-2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tanpa ada
hambatan yang berarti. Sholawat serta salam kami curahkan kepada nabi
Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, keluarga, serta para pengikutnya.
Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas
terstruktur Mata Kuliah Kalkulus 1. Dalam penyampaian materi di
dalam makalah ini kami mencoba menyajikannya dengan bahasa yang mudah dan
ringan agar dapat dimengerti oleh semua pihak.
Harapan kami, semoga makalah ini berguna untuk proses kegiatan
belajar mengajar, dan kami sadar dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Subang, 22 Oktober 2023

Mochamad Evan Setiaji

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... 2


DAFTAR ISI ....................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 4
1.2 Tujuan ...................................................................................... 5
BAB II SISTEM BILANGAN REAL ....................................................... 6
2.1 Definisi Sistem Bilangan Real.........................................................................6
2.2 Bilangan Rasional dan Irrasional.........................................................................6
2.3 Sifat-Sifat Bilangan Real..........................................................................8
2.4 Konsep Interval…...........................................................................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................................. 10
3.2 Saran .......................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kalkulus didasarkan pada sistem bilangan dan sifat–sifatnya, Sebarang bilangan


rasional dan irrasional dapat dituliskan sebagai suatu desimal. Pernyataan desimal bilangan
rasional dapat mempunyai akhir atau akan berulang dalam daur ulang yang tetap selamanya,
sedangkan pernyataan desimal bilangan irrasional tidak berulang menurut suatu daur.
Penyusunan sistem bilangan real, mendasari sistem bilangan dengan sifat–sifat sebagai
berikut: Untuk x, y, dan z bilangan real.

1) Sifat komutatif. x + y = y + x dan xy = yx


2) Sifat asosiatif. x + (y + z) = (x + y) + z dan x(yz) = (xy)z
3) Sifat distributif. x(y + z) = xy + xz
4) Elemen identitas. Terdapat dua bilangan real yang berlainan, 0 dan 1, yang
memenuhi x + 0 = x dan x . 1 = x.
5) Balikan (invers). Setiap bilangan x mempunyai balikan penambahan (negatif),
–x, yang memenuhi x + –x = 0. Juga, setiap bilangan x kecuali 0 mempunyai
balikan perkalian (kebalikan), x–1, yang memenuhi x . x–1 = 1.

Bilangan–bilangan real tak nol dapat dipisahkan menjadi dua himpunan terpisah, yaitu
Bilangan–bilangan real positif dan bilangan–bilangan real negatif sehingga mempunyai sifat–
sifat urutan yaitu ; Untuk x, y dan z bilangan real.

1) Trikotomi Jika x dan y adalah bilangan–bilangan, maka pasti satu di antara yang
berikut berlaku : x < y atau x = y atau x > y
2) Ketransitifan x < y dan y < z  x < z
3) Penambahan x < y  x + z < y + z
4) Perkalian Bilamana z positif, x < y  xz < yz. Bilamana z negatif, x < y  xz >
yz

Bilangan rasional dan irrasional keduanya padat sepanjang garis real, sehingga
setiap bilangan mempunyai tetangga rasional dan irrasional yang cukup dekat
dengannya. Salah satu manifestasi dari sifat kepadatan tersebut adalah sebarang
bilangan irrasional dapat dihampiri () oleh suatu bilangan rasional sedekat yang
disukai.

4
2. Tujuan

1. Mendefinisikan Sistem Bilangan Real: Tujuan utama adalah menjelaskan


apa yang dimaksud dengan bilangan real dan mengapa mereka penting
dalam kalkulus.
2. Memahami Sifat-Sifat Bilangan Real: Menguraikan sifat-sifat dasar
bilangan real seperti komutatif, asosiatif, distributif, dan lainnya yang
relevan dalam konteks perhitungan kalkulus.
3. Konsep Interval: Menjelaskan konsep interval pada bilangan real, yang
sering digunakan dalam analisis fungsi dan batas dalam kalkulus.

5
BAB II
SISTEM BILANGAN REAL

3. Definisi Sistem Bilangan Real


Pernyataan yg bernilai benar karena disepakati, dan tak perlu dibuktikan.
Definisi di buat dengan menggunakan konsep yang belum terdifinisi dan atau konsep yang
telah didefinisikan sebelumnya.

4. Bilangan Rasional dan Irrasional


Bilangan rasional merupakan bilangan yang dinyatakan sebagai
perbandingan dua bilangan bulat a dan b, ditulis a/b dengan syarat b ≠ 0.
Bilangan rasional juga memiliki batasan yaitu terdapat pada selang (-∞,∞).
Bilangan-bilangan rasional 4/5, 1/7, 3/8, 6/7, 5/11, …, a/b…
disebut bilangan-bilangan rasional pecahan biasa atau sering disebut
pecahan biasa.
Bilangan-bilangan rasional 2 1/2, 476/3, 75/6, 23 1/8, …. C a/b
disebut bilangan-bilangan rasional pecahan sempurna atau sering
disebut pecahan campuran.

A. Bilangan Rasional
Bilangan rasional dapat juga ditulis sebagai desimal dengan deret angka yang berulang
teratur. Anda dapat memperhatikan beberapa contoh berikut :
1/8 = 0,125000 …. (0 berulang teratur)
1/3 = 0, 333333 … (3 berulang teratur )
1/4 = 0,250000 …. (0 berulang teratur )
2/3 = 0,66666 …... (6 berulang teratur)
3/7 = 0,428571428571.(428571 berulang beraturan)
1/2 = 0,50000 … (0 berulang teratur )
3/2 = 0,66666 … (6 berulang teratur)
17/9 = 1,8888 ... (8 berulang teratur )

6
B. Bilangan Irrasional
Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak rasional. Bilangan
irasional adalah bukan merupakan bilangan bulat dan juga bukan
merupakan bilangan pecahan.
Jika bilangan irasional ditulis dalam bentuk decimal, bilangan itu
tidak mempunyai pola yang berulang secara teratur.
Contoh :
Bilangan irasional √3 = 1,732050807 yang ternyata tidak
mempunyai pola berulang secara teratur, dan tidak akan berakhir
bilangan √3 merupakan salah satu contoh bilangan irasional.
Bilangan-bilangan, π , dan e merupakan contoh- contoh lain
bilangan irasional dengan π = 3,14 dan e = 2, 7.

C. Konsep Bilangan Real


Bilangan real atau bilangan riil merupakan sebutan bagi bilangan asli atau kelompok
bilangan yang terdiri dari angka-angka hitung dengan sifat natural. Adapun contoh dari
kelompok bilangan real ialah seluruh bilangan bulat positif yang dimulai dari angka 1, 2, 3, 4,
dan seterusnya.

5. Sifat-Sifat Bilangan Real

A. Aritmatika adalah ilmu hitung dasar yang merupakan bagian dari matematika.
Operasi dasar aritmatika adalah:
 penjumlahan (+)
 pengurangan (-)
 perkalian (x)
 pembagian (:)

Selain itu, ada juga operasi lain yang lebih canggih dalam operasi aritmatika seperti
persentase, akar kuadrat, pemangkatan, dan logaritma.
Perhitungan dalam aritmatika dilakukan menurut suatu urutan operasi yang
menentukan operasi aritmatika yang mana lebih dulu dilakukan. Berikut ini penjelasan
tentang operasi dasar aritmatika :

7
a. Penjumlahan (+) Merupakan penambahan dua bilangan menjadi satu bilangan yang
adalah jumlah. Penambahan lebih dari dua bilangan disebut sebagai operasi
penambahan berulang. Prosedur ini dikenal dengan penjumlahan total.
Sifat operasi penjumlahan:
1. Komutatif
contoh:
A + B = B + A (meskipun urutannya dibolak-balik, kedua ruas kanan dan kiri hasilnya
sama)
2. Asosiatif
contoh:
A + (B + C) = (A + B) + C
b. Pengurangan (-) Pengurangan mencari perbedaan antara dua bilangan A dan B ( A -
B), hasilnya adalah selisih dua bilangan tersebut.
Sifat operasi pengurangan:
1. Komutatif
contoh:
A - B = A + (-B) = (-B) + A
2. Asosiatif
contoh:
A - (B - C) = (A - B) – C
c. Perkalian (x) Perkalian dua bilangan menghasilkan hasil kali. Perkalian pada intinya
penjumlahan yang berulang-ulang. Misalnya 4 x 3 = 4 + 4 + 4 = 12
Sifat operasi perkalian:
1. Komutatif
contoh:
AxB=BxA
2. Asosiatif
contoh:
A x (B x C) = (A x B) x C
d. Pembagian (:) atau (/) Pembagian dua bilangan A dan B (A/B) akan menghasilkan
hasil bagi. Sembarang pembagian dengan bilangan nol tidak didefinisikan. Bila hasil
bagi lebih dari satu, berarti nilai A lebih besar daripada nilai B.

8
Contoh Soal :
Suatu mobil menempuh perjalanan dari kota A ke kota B dengan kecepatan 100
km/jam selama 8 jam, Berapa lama waktu yang ditempuh jika mobil melaju dengan
kecepatan 150 km/jam?
Jawab:
Kecepatan = jarak : waktu
maka, waktu = jarak : kecepatan
kecepatan = 150 km/jam
Jarak dari kota A ke B adalah
Jarak = 100 km/jam x 8 jam = 800 km
Waktu yang diperlukan dengan kecepatan mobil 150 km/jam adalah
waktu = jarak : kecepatan
waktu (https://kumparan.com/topic/waktu)= 800 km : 150 km/jam = 5 ⅓ jam atau 5 jam
20 menit.

6. Konsep Interval
Interval adalah suatu himpunan bagian dari garis bilangan real yang
mengandung paling sedikit 2 bilangan real yang berbeda dan semua
bilangan real yang terletak diantara keduanya.
Interval Bilangan Real
Untuk setiap x, a, b, c ∈ R,
a. [a, b] = {x | a ≤ x ≤ b} disebut interval tutup
b. [a, b) = {x | a ≤ x < b} disebut interval setengah tertutup atau terbuka
c. (a, b] = {x | a < x ≤ b} disebut interval setengah terbuka atau tertutup
d. (a, b) = {x | a < x < b} disebut interval terbuka

A. Jenis-Jenis Interval

1) Interval Terbuka
Interval terbuka adalah interval yang tidak menyertakan titik ekstrem di mana
titik tersebut disertakan, akan tetapi mencakup semua nilai yang terletak di antara
keduanya. Ini diwakili oleh ekspresi tipe a < x < b atau (a;b).
Sebagai contoh, jika terdapat interval terbuka (1; 5), maka himpunan angka
yang dimiliki, yaitu lebih besar dari 1 dan kurang dari 5 (tidak termasuk 1 dan 5).

9
2) Interval Tertutup
Interval tertutup adalah interval yang mencakup ekstrem interval dan semua
nilai di antara keduanya. Interval ini diwakili oleh ekspresi tipe a ≤ x ≤ b atau [a;
b].
Sebagai contoh, jika terdapat interval tertutup [1; 5], maka himpunan angka
yang dimiliki, yaitu lebih besar dari atau sama dengan 1 dan kurang dari atau sama
dengan 5 (termasuk 1 dan 5).
3) Interval semi terbuka
adalah interval yang hanya mencakup salah satu nilai ekstrem di antara
keduanya, sehingga nilai ekstrem lainnya dikecualikan (baik ujung kanan dan kiri
dapat dimasukkan atau dikecualikan).
Interval ini diwakili oleh ekspresi tipe a ≤ x < b atau a < x ≤ b. Misalnya, jika
terdapat interval semi-terbuka [1;5], maka himpunan angka yang dimiliki, yaitu
sekumpulan angka yang lebih besar dari 1 dan kurang dari atau sama dengan 5 (1
tidak termasuk, akan tetapi 5 termasuk).
4) Interval Tak Terbatas
Interval tak terbatas adalah interval yang memiliki nilai tak hingga, di salah
satu atau kedua ujungnya. Akhir yang memiliki ketidakterbatasan, akan menjadi
ujung terbuka. Jika kedua ujungnya tidak terbatas, interval ini akan menjadi garis
nyata.
Interval ini diwakili oleh ekspresi tipe a ≤ x atau x ≤ a, yang akan menjadi [a,
∞) atau (-∞, a). Ini juga dapat berisi interval tertutup, seperti [a; ∞).

10
BAB III
PENUTUP

7. Kesimpulan
Bilangan real adalah bilangan yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari
yaitu bilangan yang merupakan gabungan dari bilangan-bilangan rasional dan bilangan
irrasional itu sendiri.
Dari sebuah contoh dikatakan bahwa yang namanya sistem bilangan real itu terdiri
dari bilangan rasional dan bilangan irrasional. Bilangan real memiliki sifat, yaitu :
1) Sifat komukatif
2) Sifat assosiatif
3) Sifat distributif

11
DAFTAR PUSTAKA

https://m.kumparan.com
https://www.academia.edu
https://staffnew.uny.ac.id
https://id.scribd.com

12

Anda mungkin juga menyukai