Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Persamaan Linier
Tiga Variabel”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata Pelajaran Matematika.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Martapura, November 2021


Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................

A.    Latar Belakang....................................................................................................................


B.     Tujuan.................................................................................................................................
C.     Metode penulisan................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................

A.    Sistem Persamaan Linear Dan Tiga Variabel......................................................................


B.     Penyelesaian Sistem Persamaan Linear..............................................................................
C.     Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel ............................................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................................

A.    Kesimpulan.........................................................................................................................
B.     Saran....................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Banyak orang yang beranggapan bahwa Matematika itu rumit, karena alasan itulah
banyak orang yang menghindari Matematika. Padahal Matematika dapat kita jumpai di dalam
kehidupan sehari-hari, dan mau tidak mau kita pasti menggunakan Matematika. Oleh karena
itu kami membuat makalah ini dengan maksud membantu pemahaman masyarakat agar
mereka tidak menilai Matematika adalah sesuatu yang buruk.

B. TUJUAN

Makalah ini dibuat dengan tujuan utama untuk memenuhi tugas mata kuliah Aljabar
Linear Elementer, yang diberikan oleh dosen kami Ibu Musriana, S. Pd. Dan tujuan
berikutnya adalah sebagai sumber informasi yang kami harapkan bermanfaat dan dapat
menambah wawasan para pembaca makalah ini.

C. METODE PENULISAN

Penulis menggunakan metode observasi dan kepusatakaan.


Cara yang digunakan dalam penulisan adalah Studi pustaka.
Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan dengan penulisan makalah ini,
selain itu penulis juga mencari sumber-sumber dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel


Sistem persamaan linear ditemukan hampir di semua cabang ilmu pengetahuan. Di bidang
ilmu ukur, diperlukan untuk mencari titik potong dua garis dalam satu bidang. Di bidang
ekonomi atau model regresi statistik sering ditemukan sistem persamaan dengan banyaknya
persamaan sama dengan banyaknya variabel dalam hal memperoleh jawaban tunggal bagi
variabel. Apabila variabel lebih banyak dari persamaan, seperti dalam perancangan linear,
umumnya diperoleh jawaban yang tak hingga banyaknya. Namun dalam teknik listrik sering
ditemukan variabel lebih sedikit dari persamaan. Karena beberapa dari persamaan
mempunyai sifat ketergantungan maka jawaban masih mungkin untuk diperoleh.

Pengertian Sistem Persamaan Linear


Secara umum sebuah persamaan linear dalam n variable x1, x2, …, xn dapat dinyatakan
dalam bentuk : a1x1 + a 2x 2 + … + a n x n = b, dengan a 1, a 2, …, a n dan b adalah
konstanta real

Contoh :
Persamaan berikut merupakan persamaan linear :
a. x + 3y = 7
b. y = 5x + 3z + 1
Persamaan berikut bukan persamaan linear :
c. x2 + 3y = 5
d. y – sin x = 0
Himpunan berhingga dari persamaan linear- persamaan linear dalam n variable x1, x2, …, xn
dinamakan sistem persamaan linear atau sistem linear. Bentuk umum sistem persamaan linear
(disingkat SPL) yang terdiri dari m persamaan dan n variable x1, x2, …, xn dapat ditulis
sebagai :

a11 x1 + a12 x2 + … + a1n xn = b1


a21 x1 + a22 x2 + … + a2n xn = b2
am1x1 + am2 x2 + … + amn xn = bm,
dengan aij dan bi (1 § i § m, 1 § j § n) adalah konstanta-konstanta real.
Suatu sistem persamaan linear dengan m persaman dan n variable x1, x2, …, xn  dengan Am x
n = (aij ), Xn x 1 = ( ) x j , dan Bm x 1 = ( ) bi . Jika matriks B pada SPL di atas diganti
dengan matriks nol O, maka sistem persamaan linear tersebut dikatakan homogen, jika tidak
disebut SPL non homogen.
 Contoh :
a. SPL non homogen berikut
x1 – x2 + x3 = 2
2x1 – x2 – x3 = 4
b. SPL homogen berikut
x1 + x2 = 0
x1 – x2 = 0
B.     Penyelesaian Sistem Persamaan Linear

Sebuah penyelesaian persamaan linear a1x1 + a2 x2 + … + anxn = b adalah sebuah urutan


dari n bilangan s1, s2, …, sn sehingga persamaan tersebut dipenuhi jika kita mensubstitusikan
x1 = s1, x2 = s2, …, xn = sn. Himpunan semua penyelesaian tersebut dinamakan himpunan
penyelesaiannya.
Penyelesaian SPL adalah sebuah tupel n terurut bilangan-bilangan x1, x2, …, xn yang
memenuhi semua persamaan dalam SPL.
Contoh :
Pasangan terurut (1,2) adalah penyelesaian dari sistem
          x1 + 2x 2 = 5
2x1 + 3x 2 = 8
karena : 1(1) + 2(2) = 5 dan 2(1) + 3(2) = 8.
Tetapi, pasangan terurut (3,1) bukan penyelesaian dari SPL tersebut karena tidak memenuhi
persamaan kedua, yakni 2(3) + 3(1) ≠ 8.
Tripel terurut (2,0,0) adalah penyelesaian dari SPL
x1 – x2 + x3 = 2
2x1 – x2 – x3 = 4
karena 1(2) – 1(0) + 1(0) = 2
2(2) + 1(0) – 1(0) = 4
Periksalah bahwa tripel terurut (2,1,1), (2,2,2), (2,3,3), …. juga merupakan penyelesaian SPL
tersebut. Jadi SPL tersebut mempunyai banyak penyelesaian. Jika α adalah sebarang bilangan
real, maka terlihat bahwa tripel terurut (2, α,α) adalah penyelesaian SPL tersebut. Tidak
semua sistem persamaan linear mempunyai penyelesaian, hal ini dapat ditunjukkan pada
sistem
x1 + x2 = 2
x1 – x2 = 1
x1 = 4
Pada persamaan ketiga x1= 4, sehingga jika disubstitusikan ke persamaan pertama
dan kedua, maka x2 harus memenuhi :
4 + x2 = 2
4 – x2 = 1
Karena tidak ada bilangan real yang memenuhi kedua persamaan ini, maka SPL ini tidak
mempunyai penyelesaian. Sebuah SPL yang tidak mempunyai penyelesaian disebut tak
konsisten (inconsistent). Sebuah SPL yang mempunyai paling sedikit satu penyelesaian
disebut konsisten (consistent).
Dari contoh di atas, banyaknya penyelesaian suatu SPL dibedakan 3 yaitu :
1. SPL mempunyai satu penyelesaian (penyelesaian tunggal)
2. SPL mempunyai banyak penyelesaian (tak terhingga penyelesaian)
3. SPL tidak mempunyai penyelesaian
SPL homogen AX = 0 selalu mempunyai penyelesaian (konsisten) yaitu X = 0, yang
dinamakan dengan penyelesaian trivial. Jika ada penyelesaian lain, (yang tidak nol) maka
penyelesaian tersebut dinamakan penyelesaian tak trivial.
Contoh :
2x1 + x 2 – 3 x 3 = 0
x1+2x2=0
x2+x3=0
SPL homogen di atas mempunyai penyelesaian tak trivial yaitu :
x1=2x3
x2=–x3
Jika x3=t, dengan t bilangan real, maka x1 = 2t, x2 = –t sehingga himpunan penyelesaiannya
adalah {(t,2t,-t)} = {t(1,2,-1)}. Ini menunjukkan SPL di atas mempunyai tak terhingga
banyak penyelesaian, sebanyak bilangan real t.

C.    Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

Sistem persamaan linear tiga variabel. Assalamualaikum sobat bangkusekolah.com. Masih


belum pada bosan kan belajar matematika? Sekarang pada kesempatakan kali ini kita akan
membahas Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel tersebut yang mana udah kita bahas di
perjumpaan kemarin. Sebelumnya kita sudah belajar bersama mengenai Sistem persamaan
linear dua variabel.
Namanya saja Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel. Pasti variabelnya ada tiga biasanya
yang sering digunakan x, y, z, dalam penyelesaiannya kita bisa menggunakan tiga metode,
yakni metode substitusi, metode gabungan dan metode determinan. Sekarang kita masuk
pada bahasan kita hari ini yaitu menentukan persamaan linear tiga variabel, Mari belajar
bersama dari ulasan berikut ini.
Persamaan linear dengan tiga variabel mempunyai tiga bentuk
umum: ax + by + cz = d, dengan a, b, c, dan d adalah bilangan
real dan a 0 ; b 0 ; c 0
Pada persamaan linear dengan dua variabel seperti kita diketahui grafiknya berupa garis lurus
pada bidang XY. Namun pada Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel, bentuk grafiknya
adalah berupa garis lurus pada bidang datar pada ruang berdimensi tiga, yaitu ruang XYZ.
Dari sini terlihat jelas perbedaan antara persamaan linear dua variabel dengan persamaan
linear tiga variabel.
Penyelesaian dari persamaan ax + by + cz = d diperoleh dengan cara memberi nilai
sembarang terhadap dua variabelnya. Dari situlah baru kemudian kita bisa menentukan nilai
variabel ketiga.
Nah dibawah ini adalah bentuk umum dari Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
ax + by + cz = d
dx + ey + fz = p
gx + hy + iz = q
a, b, c, d, e, f, g, h, I, p, q, r Î r
a, d, g = koefisien dari x
b, e, h = koefisien dari y
c, f, i = koefisien dari z
d, p,q = konstanta
x, y, z = variabel
Contoh 1
Tentukan penyelesaian dari persamaan:
x+y+z=6
jawaban:
persamaan dengan tiga variabel: x + y + z = 6
untuk x = 0, dan y = 0, diperoleh z = 6
untuk x = 0, dan z = 0, diperoleh y = 6
untuk y = 0, dan z = 0, diperoleh x = 6
jadi, (0, 0, 6), (0, 6, 0), dan (6, 0, 0) merupakan penyelesaian dari persamaan x + y + z = 6,
grafiknya ditunjukkan gambar dibawah ini

Contoh 2
Tentukan penyelesaian dari persamaan:
x+y+z=9
jawaban:
persamaan dengan tiga variabel: x + y + z = 9
untuk x = 0, dan y = 0, diperoleh z = 9
untuk x = 0, dan z = 0, diperoleh y = 9
untuk y = 0, dan z = 0, diperoleh x = 9
jadi, (0, 0, 9), (0, 9, 0), dan (9, 0, 0) merupakan penyelesaian dari persamaan x + y + z = 9
Contoh 3

Carilah himpunan penyelesaian pertidaksamaan dibawah ini.


(a) 2 – 3x = 2x + 12
(b) 4x + 1 < x – 8
Jawab:
(a) 2 – 3x = 2x + 12
? -2x – 3x = -2 + 12
? -5x = 10
? x = -2
Jadi,maka, himpunan penyelesaian pertidaksamaan diatas itu ialah : {x|x = -2, x ? R}.

(b) 4x + 1 < x – 8
? 4x – x < -8 – 1
? 3x < -9
? x < -3
Jadi,maka, himpunan penyelesaian pertidaksamaan diatas itu ialah : {x|x < -3, x ? R}.

Contoh 4

Carilah himpunan penyelesaian dari setiap pertidaksamaan linear dibawah ini.


(a) 2x – 1 < 0
(b) 3x – 6 > 0
Jawab:
(a) 2x – 1 < 0
? 2x < 1
? x < 1/2
Jadi,maka, himpunan penyelesaiannya ialah, HP adalah {x | x < 1/2}.

(b) 3x – 6 > 0
? 3x > 6
? x > 6/3
?x>2
Jadi, himpunan penyelesaiannya ialah, HP adalah {x | x > 2}.

Contoh 5

Carilah himpunan penyelesaian setiap pertidaksamaan linear dibawah ini yakni:


(a) 2x – 4 < 3x – 2
(b) 1 + x = 3 – 3x
Jawab:
(a) 2x – 4 < 3x – 2
? 2x – 3x < –2 + 4
? –x < 2
? x > –2
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah, HP ialah {x | x > –2}.

(b) 1 + x = 3 – 3x
? x + 3x = 3 – 1
? 4x = 2
? x = 2/4
? x = 1/2i
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah, HP ialah {x | x = 1/2}.

Contoh 6

Carilah himpunan penyelesaian setiap pertidaksamaan berikut ini.


(a) x/2 + 2 < x/3 + 21/2
(b) 1 < 2x – 1 = 3
Jawab:
(a) x/2 + 2 < x/3 + 21/2
? x/2 + 2 < x/3 + 21/2
? x/2 – x/3 < 21/2 – 2
? 3x/6 – 2x/6 < 1/2
? x/6 < 1/2
? x < 6/2
?x<3
Jadi,maka himpunan penyelesaiannya yakni, HP adalah {x | x < 3}.

(b) 1 < 2x – 1 = 3
? 1 + 1 < 2 x = 3+1
? 2 < 2x = 4
?1<x=2
Jadi, himpunan penyelesaiannya, HP = {x | 1 < x = 2}.

Contoh 7

Tentukan himpunan penyelesaian dari 4 + ?? = 9 dengan p ? bilangan asli? .

Penyelesaian:
4 + ?? = 9
?? = 9 – 4
?? = 5

jadi, 4 + ?? = 9? ?? = 5 (kembali ke tanda pertidaksamaan)


Himpunan penyelesainnya ialah 1, 2, 3, 4, 5

contoh 8 :
Tentukan himpunan penyelesaian dari 2x + 5 = 11 dengan x bilangan bulat.

Penyelesaian:
2x + 5 = 11
2x = 11 -5
2x = 6
x=3

Karena x merupakan bilangan bulat yang dimana bilangan bulat ialah


bilangan yang terdiri atas dari bilangan bulat negatif, nol dan
bilangan bulat positif

Maka jika akan diperhatikan pertidaksamaan : x = 3,


semua bilangan bulat negatif juga termasuk himpunan penyelesaiannya
lalu Sedangkan untuk bilangan bulat positif atau cacah hanya :0,1,2,3
yang dalam termasuk dalam himpunan penyelesaiannya.

Dengan demikian, himpunan penyelesaiannya dapat ditulis sebagai berikut :


{ … … 0, 1, 2, 3 }

contoh soal 9:

Sederhanakan soal himpunan pertidaksamaan dari : 11x + 2 < 2?? + 39 + 2(x + 1)

Penyelesaian :
11x + 2 < 2?? + 39 + 2(x + 1)
11x + 2 < 2x + 49 + 2x + 2
11x + 2 < 4x + 51
11x – 4x < 51 – 2
7x < 49
x<7
contoh soal 10:
Untuk x e { bilangan cacah }, himpunan penyelesaian dari 3x – 2 < 13 ialah….

Penyelesaian:
3x – 2 < 13
3x < 13 + 2
3x < 15
x<5

Karena x merupakan bilangan cacah yang dimana bilangan cacah merpakan


bilangan bilangan bulat yang tidak negatif,yakni {0, 1, 2, 3 …}.
Dengan kata lain himpunan yang bilangan asli ditambah 0.

Sehingga himpunan yang memungkinkan ialah:


{0, 1, 2, 3, 4}
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Persamaan linear adalah sebuah persamaan aljabar, yang tiap sukunya mengandung
konstanta, atau perkalian konstanta dengan variabel tunggal. Persamaan ini dikatakan linear
sebab hubungan matematis ini dapat digambarkan sebagai garis lurus dalam Sistem koordinat
Kartesius.
Sistem Persamaan Kuadrat dan Kuadrat (SPKK) adalah kumpulan persamaan kuadrat
yang mempunyai solusi yang sama. Untuk menyelesaikan masalah sistem persamaan linear
dan kuadrat, kita harus menguasai tentang nilai "Diskriminan". Nilai Diskriminan suatu
fungsi kuadrat atau persamaan kuadrat dapat ditentukan dengan rumus D=b2−4ac
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV) adalah kumpulan persamaan linear
yang mempunyai solusi (atau tidak mempunyai solusi) yang sama untuk semua persamaan
yang terdiri dari tiga variabel. Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel ini,
ada beberapa cara yaitu metode eliminasi, metode substitusi, dan metode gabungan (eliminasi
dan substitusi). Namun kali ini kita hanya membahas metode gabungan saja, karena akan
lebih efektif dalam penyelesaiannya. Sebelumnya juga telah kita bahas tentang sistem
persamaan linear dua variabel, silahkan baca artikelnya

B. SARAN
Alangkah baiknya kita mengenal Matematika dulu sebelum kita menganggap
Matematika itu sulit, karena bila kita telah mengenal Matematika dengan baik dan menikmati
bagaimana Matematika itu bekerja akan terasa bahwa Matematika itu tidaklah seburuk apa
yang kita pikirkan.

Anda mungkin juga menyukai