Anda di halaman 1dari 24

@HKHNHA

Mata Kuliah Aljabar Linear

“Sistem Persamaan Linear”


AHNH@HI BZOZN

OFSZSZI MNJA2
@ZA. HDOHN IZW
(57<<87)

\WMEWH@ STZOF \JIOFOFKHI @HTJ@HTFKH


DHKZNTHS FN@Z KJEZWZHI OHI \
JIOFOFKHI ZIFTJWSFTHS @ZAH@@HOFVHA
GMIJ
7<78
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan sebuah
makalah aljabar linear yang berjudul “Sistem Persamaan Linear” tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini tidak lain adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Aljabar Linear Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Bone semester 3. Makalah ini disusun
sebagai bentuk proses belajar mengembangkan kemampuan mahasiswa. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana
mennyelesaikan sistem persamaan linear.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan

kesalahan, oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak agar bisa menjadi bekal dalam pembuatan makalah ini di kemudian hari
dengan lebih baik lagi. Kami berharap semoga dengan selesainya makalah ini, dapat
bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman, khususnya dalam memperdalam
pemgetahuan serta memudahkan kita dalam menyelesaikan sistem persamaan linear.
Atas perhatiaannya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan membagikan pengetahuannya dalam menyelesaikan makalah
ini. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Watampone, 16 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

AALAMAN BUDUL............................................................................................................ i
KATA PENEANTAW........................................................................................................... ii

DAFTAW ISI....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAAULUAN....................................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................................ 1

B. Wumusan Masalah.................................................................................................1

C. Tujuan...................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAAASAN......................................................................................................2

A. Pengertian Sistem Persamaan Linear....................................................................2

B. Sistem Persamaan Linear Dua Tariabel..............................................................2

C. Sistem Persamaan Linear Tiga Tariabel...........................................................13

BAB III PENUTUP............................................................................................................ 11

A. Kesimpulan............................................................................................................ 11

B. Saran...................................................................................................................... 11

DAFTAW PUSTAKA.......................................................................................................... v

iii
GAG I
PENDAAZNZAN

A. Nhthr Gjnhkhie

Sistem Persamaan Linear merupakan salah satu topik penting dalam


Aljabar Linear. Sistem Persamaan Linear sering dijumpai dalam semua bidang
penyelidikan yang menggunakan pemodelan matematis sebagai alat bantu. Sistem
persaman linear akan banyak digunakan dalam berbagai masalah, baik di teori
maupun di praktis, salah satunya dalam optimas
Persamaan linear sama halnya dengan persamaan aljabar, yaitu merupakan
sebuah sistem hitung dalam ilmu matematika dan dapat digambarkan dalam
bentuk garis lurus dalam sebuah grafik. Sistem persamaan linear disebut juga
dengan sistem persamaan garis.

G. Ru`ushi @hshnha
1. Apa yang dimaksud dengan sistem persamaan linear?

2. Bagaimana metode menyelesaikan sistem persamaan linear dua


variabel?

3. Bagaimana metode menyelesaikan sistem persamaan linear dua


variabel?

C. Tujuhi

Berpijak pada permasalahan diatas, maka tujuan yang hendak dicapai


dalam penulisan skripsi ini antara lain:
1. Untuk mengetahui pengertian sistem persamaan linear
2. Untuk mengetahui metode dan dapat menyelesaikan sistem persamaan
linear dua variabel
3. Untuk mengetahui metode dan dapat menyelesaikan sistem persamaan

linear tiga variabel


1

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Persamaan Linear

Sebelum mengetahui lebih jauh, maka kita harus memahami terlebih


dahulu mengenai definisi kalimat terbuka dan definisi persamaan.
Kalimat Terbuka, yaitu suatu kalimat yang memiliki atau memuat variabel.

Persamaan, yaitu kalimat terbuka yang menyatakan hubugan sama dengan


(=).

Persamaan Linear, yaitu suatu persamaan yang setiap sukunya mengandung


konstanta dengan variabelnya berderajat satu (tunggal) dan persamaan ini,
dapat digambarkan dalam sebuah grafik dalam sistem koordinat kartesius.

Sistem Persamaan Linear, yaitu dua persamaan linear atau lebih yang
memiliki penyelesaian yang sama

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, yaitu suatu persamaan matematika


yang terdiri atas dua persamaan linear yang masing-masing bervariabel dua
(misal x dan y).

Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel, yaitu suatu persamaan matematika


yang terdiri atas 3 persamaan linear yang masing-masing persamaan
bervariabel tiga (misal x, y dan z).

B. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Bentuk umum dari Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dalam x dan y
dapat kita tuliskan sebagai berikut.
h8x + g8y = c8

h7x + g7y= c7
Dengan 8 7 8 7 8dan 7 merupakan bilangan-bilangan real.

Penyelesaian atau himpunan penyelesaian suatu sistem persamaan linear


dua variabel (SPLDV) dapat ditentukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah

dengan metode grafik, subtitusi, eliminasi, campuran (gabungan), determinan dan


invers matrik. Berikut ini penjelasan keenam jenis metode penyelesaian SPLDV
tersebut.
1. Metode Grafik

Langkah-langkah untuk menyelesaikan SPLDV dengan metode grafis adalah


sebagai berikut.

Langkah 1:

- Tentukan koordinat titik potong masing-masing persamaan terhadap sumbu-X


dan sumbu-Y.
- Gambarkan grafik dari masing-masing persamaan pada sebuah bidang
Cartesius.
Langkah 2:

- Jika kedua garis berpotongan pada satu titik, maka himpunan


penyelesaiannya tepat memiliki satu anggota.
- Jika kedua garis sejajar, maka himpunan penyelesaiannya tidak memiliki
anggota. Dikatakan himpunan penyelesaiannya adalah himpunan kosong, dan

ditulis ∊.
- Jika kedua garis saling berhimpit, maka himpunan penyelesaiannya memiliki
anggota yang tak hingga banyaknya.
Dengan menggunakan sifat-sifat dua garis berpotongan, dua garis sejajar
dan dua garis berimpit, maka bayaknya anggota dari himpunan penyelesaian
SPLDV berikut.
h8x + g8y = c8
h7x + g7y= 7

dapat ditetapkan sebagai berikut.


1. Jika h8 g7 – h7 g8 ≠ 0, maka SPLDV tepat memiliki satu anggota
dalam himpunan penyelesaiannya.

2. Jika h8 g7 – h7 g8 = 0 dan h8 c7 – h 7 c8 ≠ 0 atau c8 g7 – c7 g8 ≠ 0, maka SPLDV


tidak memiliki anggota dalam himpunan penyelesaiannya.

3. Jika h8 g7 – h7 g8 = 0 dan h 8 c7 – h7 c8 = 0 atau c8 g7 – c7 g8 = 0, maka SPLDV


memiliki anggota yang tak hingga banyaknya.

Contoh Soal:
Tentukan himpunan penyelesaian SPLDV: x + y = 5 dan x — y = 1 untuk x, y ∁
R menggunakan metode grafik.

Penyelesaian
Pertama, kita tentukan titik potong masing-masing persamaan pada sumbu-X
dan sumbu-Y

. x+y=5

Titik potong dengan sumbu-X, syaratnya adalah y = 0

⇟ x+0=5

⇟ x=5

Titik potong (5, 0)

Titik potong dengan sumbu-Y, syaratnya adalah x = 0

⇟ 0+y=5

⇟ y=5

Titik potong (0, 5)


. x —y = 1

Titik potong dengan sumbu-X, syaratnya adalah y = 0

⇟ x —0 = 1

⇟ x=1

Titik potong (1, 0)

Titik potong dengan sumbu-Y, syaratnya adalah x = 0

⇟ 0 —y = 1

⇟ y = —1

Titik potong (0, -1)

Kedua, kita gambarkan grafik dari masing-masing persamaan pada sebuah


bidang Cartesius seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Dari gambar grafik di atas, titik potong kedua grafik tersebut adalah di titik (3,
2). Dengan demikian, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan x + y = 5

dan x – y = 1 untuk x, y ∁ R adalah {(3, 2)}.

2. Metode Subtitusi

Adapun langkah-langkah untuk menyelesaikan SPLDV dengan metode


subtitusi adalah sebagai berikut.

Langkah 1:
- Pilihlah salah satu persamaan (jika ada pilih yang paling sederhana),
kemudian nyatakan x sebagai fungsi y atau y sebagai fungsi x.

Langkah 2:

- Subtitusikan nilai x atau y yang diperoleh dari langkah 1 ke persamaan yang


lain.

arilah himpunan penyelesaian dari tiap SPLDV berikut ini.

5x + 5y = 25
3x + 6y = 24

Jawab

5x + 5y = 25................Pers. (1)

3x + 6y = 24................Pers. (2)

Dari persamaan (1) kita peroleh persamaan y sebagai berikut.

⇟ 5x + 5y = 25

⇟ 5y = 25 – 5x

⇟ y=5–x

Lalu kita subtitusikan persamaan y ke persamaan (2) sebagai berikut.

⇟ 3x + 6(5 – x) = 24

⇟ 3x + 30 – 6x = 24

⇟ 30 – 3x = 24

⇟ 3x = 30 – 24

⇟ x=2

Terakhir, untuk menentukan nilai y, kita subtitusikan nilai x ke persamaan (1)


atau persamaan (2) sebagai berikut.
⇟ 5(2) + 5y = 25

⇟ 10 + 5y = 25

⇟ 5y = 25 – 10

⇟ y=3

Jadi, himpunan penyelesaian dari SPLDV tersebut adalah {(2, 3)}.

3. Metode Eliminasi

Adapun cara untuk menyelesaikan SPLDV dengan metode eliminasi


adalah sebagai berikut. Nilai x dicari dengan cara mengeliminasi (menghilangkan)
variabel y. Sedangkan nilai y dicari dengan cara mengeliminasi variabel x.
Contoh Soal:

Dengan menggunakan metode eliminasi, carilah himpunan penyelesaian


dari sistem persamaan berikut ini.

2x + y = 8

x – y = 10

Penyelesaian:

Dari kedua persamaan di atas, kita bisa melihat bahwa koefisien yang
sama dimiliki oleh peubah (variabel) y. Dengan demikian, variabel y dapat kita
eliminasi (hilangkan) dengan cara dijumlahkan, sehingga nilai x bisa kita tentukan
dengan cara berikut ini.

Selanjutnya, kita akan menentukan nilai y dengan cara mengeliminasi


variabel x. Untuk dapat mengeliminasi variabel x, maka kita harus menyamakan
koefisien x dari kedua persamaan. Perhatikan penjelasan berikut.
2x + y = 8 → koefisien x = 2
x – y = 10 → koefisien x = 1
Agar kedua koefisien x sama, maka persamaan pertama kita kali dengan 1
sedangkan persamaan kedua kita kali dengan 2. Setelah itu, kedua persamaan kita
kurangkan. Perhatikan langkah berikut.

Dengan demikian, kita peroleh bahwa nilai x = 6 dan y = -4 sehingga


himpunan penyelesaian dari sistem persamaan di atas adalah {(6, -4)}.
4. Metode Gabungan

Metode gabungan adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari


himpunan penyelesaian SPLDV dengan cara menggabungkan dua metode
sekaligus, yakni metode eliminasi dan metode subtitusi.
Pertama, menggunakan metode eliminasi untuk mencari salah satu nilai
variabelnya, setelah nilai variabel diperoleh, maka nilai variabel tersebut

disubtitusikan ke dalam salah satu persamaan untuk mendapatkan nilai variabel


lainnya.
Agar tidak bingung, mari kita coba selesainkan sistem persamaan linear
dua variabel berikut ini.
x+y=7

x–y=3
Dengan menggunakan metode gabungan, langkah-langkah penyelesaian
SPLDV di atas adalah sebagai berikut.
Langkah 1:

- Eliminasi (menghilangkan) salah satu variabel

Langkah 2:

- Subtitusi nilai variabel yang telah diperoleh ke salah satu persamaan

Contoh Soal:

Dengan menggunakan metode gabungan, carilah himpunan penyelesaian


dari sistem persamaan berikut ini.
2x + y = 8
x – y = 10
Penyelesaian:

Dari kedua persamaan di atas, kita bisa melihat bahwa koefisien yang
sama dimiliki oleh peubah (variabel) y. Dengan demikian, variabel y dapat kita
eliminasi (hilangkan) dengan cara dijumlahkan, sehingga nilai x bisa kita tentukan
dengan cara berikut ini.

Selanjutnya, kita akan menentukan nilai y dengan cara mensubtitusikan


nilai x ke salah satu persamaan, misalnya persamaan x – y = 10. Sehingga kita

peroleh hasil sebagai berikut.

x – y = 10
6 – y = 10
y = 6 – 10
y = -4
Dengan demikian, kita peroleh bahwa nilai x = 6 dan y = -4 sehingga
himpunan penyelesaian dari sistem persamaan di atas adalah {(6, -4)}.
5. Metode Determinan

Metode determinan sering juga disebut dengan metode cramer.


Determinan adalah suatu bilangan yang berkaitan dengan matriks bujur sangkar
(persegi). Determinan dapat pula digunakan untuk mencari penyelesaian sistem
persamaan linear baik dua variabel (SPLDV) maupun tiga variabel (SPLTV).
Langkah-langkah untuk menentukan himpunan penyelesaian dengan
metode determinan adalah sebagai berikut.
Langkah Pertama, ubahlah sistem persamaa linear dua variabel ke dalam
bentuk matriks, yaitu sebagai berikut.
Misalkan terdapat sistem persamaan berikut.
ax + by = e
cx + dy = f
persamaan di atas kita ubah menjadi bentuk berikut
A. X = B........................Pers. (1)
Dengan:

| |
h g
H 0c o

Q0
||
x
y

G0
||
d
j

Sehingga persamaan 1 di atas menjadi bentuk matriks


h g x0 j

| || | |
c o y d

9
Langkah Kedua, tentukan nilai determinan matriks A (D), determinan x
(Dx) dan determinan y (Dy) dengan persamaan berikut.

O0
| h g
c o
0ho∗gc

|
D adalah determinan dari matriks A.

|
j g
O0 0jo∗gd
x
d o

Ox
|
adalah determinan dari matriks A yang kolom pertama diganti dengan
elemen-elemen matriks B.

|
h j
O0 0hd ∗gj
y
g d

|
O y adalah determinan dari matriks A yang kolom kedua diganti dengan
elemen-elemen matriks B.
Langkah Ketiga, tentukan nilai x dan y dengan persamaan berikut.
Ox Oy
x0 dan y 0
O O
Contoh Soal:
Dengan menggunakan metode determinan, tentukanlah himpunan penyelesaian
dari sistem persamaan berikut ini.

2x + y = 3

3x + 5y = 1

Penyelesaian:
Pertama, kita ubah sistem persamaan di atas ke dalam bentuk matriks berikut.

| || ||
3
2 1
5
x
y
0
1
3

Kedua, kita tentukan nilai D, Dx dan Dy dengan ketentuan seperti pada langkah-
langkah di atas.

O0 | |0( )
2
3
1
5
2 ( 5 ) ∗ ( 1 ) (3)010∗307

10
Ox0 | |0(
3
1
1
5
3 ) ( 5 ) ∗ ( 1 )( 1)01 5∗1014

2 3
O y0 3 1
0 ( 2 ) ( 1 ) ∗ ( 3 ) (3)02∗90∗7
| |
Ketiga, kita tentukan nilai x dan y menggunakan nilai-nilai determinan di atas.

Ox
x0
O
14
½
7

½7

Oy
y0
O
½ ∗7
7

½∗1
Dengan demikian, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear di atas
adalah HP = {(2, -1)}.

4. Metode Invers Matriks

Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel adalah:


ax + by = p........................Pers. (a)
cx + dy = q........................Pers. (b)
Persamaan (a) dan (b) di atas dapat kita susun ke dalam bentuk matriks
seperti di bawah ini.
AX = B
Matriks A memuat koefisien-koefisien kedua persamaan. Matriks X
memuat variabel x dan y. Sedangkan matriks B memuat konstanta kedua
persamaan linear. Dengan demikian, bentuk matriks AX = B adalah sebagai
berikut

| | | ||
h g x 0 j
c y d

11
Tujuan menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel adalah untuk
menentukan nilai x dan nilai y yang memenuhi persamaan tersebut. Oleh karena

itu, bentuk matriks AX = B harus kita ubah menjadi bentuk invers seperti berikut.
AX = B
∗1
X=H

G
∗1 ∗1
H merupakan invers matriks A. Bentuk matriks dari X = H G adalah
sebagai berikut.

||
x 0 1
o c ∗hg qp
y ho∗gc ∗
| ||
Contoh Soal:

Dengan menggunakan metode invers matriks, tentukan himpunan


penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel berikut ini.
2x – 3y = 3
x + 2y = 5
Penyelesaian:
Pertama, kita ubah SPLDV di atas menjadi bentuk matriks AX = B
∗3 x
|2
1 2 || ||
0 53
y

∗1
Kedua, kita ubah matriks AX = B menjadi bentuk invers X = H G

||
x 1
y 0(2)(2)∗(∗3)(1) ∗1
2 ∗(∗
2 3)
| || |
53

||
x
0
1
| ||
2
y (4 )∗(∗3) ∗1
3 3
2 5

| |0 | ∗ | |
x
y
1
7
2

1
3

2 5
3

Ketiga, selesaikan persamaan matriks di atas

1 6 15
y y 0 7 ∗ 3+ +
x
| 0| | |
10

|| | |
x 1 21
y 7 7
12

|| ||
x 0 3
y 1

Jadi, kita peroleh nilai x = 3 dan nilai y = 1. Dengan demikian, himpunan


penyelesaian sistem persamaan linear di atas adalah HP = {(3, 1)}.

C. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

Bentuk umum dari Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel dalam x, y,


dan z dapat ditulis sebagai berikut:

h 1 x + g 1 y + c 1 z0o1

h 2 x+ g2 y + c2

z0o2 h 3 x + g 3 y +c3

z0o3

Dengan h1 , g1 , c1 , o 1 ,h 2 , g2 , c2 ,o 2 , h3 , g3 , c3dan o 3 merupakan bilangan-


bilangan real.

Penyelesaian atau himpunan penyelesaian suatu sistem persamaan linear


tiga variabel (SPLTV) dapat ditentukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah

dengan metode subtitusi, eliminasi, gabungan, determinan dan invers matrik.

1. Substitusi

Adapun langkah-langkah untuk menyelesaikan SPLTV dengan metode


subtitusi adalah sebagai berikut.

Langkah 1:

- Pilihlah salah satu persamaan yang paling sederhana, kemudian nyatakan x


sebagai fungsi y dan z, atau y sebagai fungsi x dan z, atau z sebagai fungsi x
Langkah 2:

13

- Subtitusikan x atau y atau z yang diperoleh pada langkah 1 ke dalam dua


persamaan yang lainnya sehingga didapat sistem persamaan linear dua variabel
(SPLDV).

Langkah 3:

- Selesaikan SPLDV yang diperoleh pada langkah 2.

2. Eliminasi

Adapun langkah-langkah untuk menyelesaikan SPLTV dengan metode


eliminasi adalah sebagai berikut.

Langkah 1:

- Pilih bentuk peubah (variabel) yang paling sederhana.

Langkah 2:

- Eliminasi atau hilangkan salah satu peubah (misal x) sehingga diperoleh


SPLDV.

Langkah 3:

- Eliminasi salah satu peubah SPLDV (misal y) sehingga diperoleh nilai salah
satu peubah.

Langkah 4:

- Eliminasi peubah lainnya (yaitu z) untuk memperoleh nilai peubah yang


kedua.

Langkah 5:
- Tentukan nilai peubah ketiga (yaitu x) berdasarkan nilai (y dan z) yang
diperoleh.

3. Gabungan

Penyelesaian sistem persamaan linear dengan menggunakan metode


gabungan/campuran merupakan cara penyelesaian dengan menggabungkan dua
metode sekaligus, yakni metode eliminasi dan metode subtitusi. Metode ini bisa
dikerjakan dengan subtitusi terlebih dahulu atau dengan eliminasi terlebih dahulu.

14

4. Determinan

Langkah-langkah untuk menentukan himpunan penyelesaian SPLTV dengan


metode determinan adalah sebagai berikut.

. Langkah Pertama, ubahlah sistem persamaan linear tiga variabel ke dalam


bentuk matriks, yaitu sebagai berikut.

Misalkan terdapat sistem persamaan berikut.

h 1 x+ g1 y + c1 z0o1

h 2 x + g 2 y + c 2 z0o2
h 3 x +g3 y + c 3 z 0 o 3

persamaan di atas kita ubah menjadi bentuk berikut

A . X = B........................Pers. (1)

Dengan:

| |
h1 g 1
c1
H0 h g
2 2 2
c
h3 g 3

||
x
Q0 y
z
||
o1
G0 o2
o3

Sehingga persamaan 1 di atas menjadi bentuk matriks berikut.

h1 g 1 c1 o1

| || | | |
x 0
h 2 g2 c2 y 2

h3 g 3 z o3
c3 o

. Langkah Kedua, tentukan nilai determinan matriks A (D), determinan x ( Ox )

determinan y ( O y ) dan determinan z ( Oz) dengan persamaan berikut.

15

D adalah determinan dari matriks A.

Ox adalah determinan dari matriks A yang kolom pertama diganti dengan


elemen-elemen matriks B.

O y adalah determinan dari matriks A yang kolom kedua diganti dengan elemen-
elemen matriks B.

O z adalah determinan dari matriks A yang kolom ketiga diganti dengan elemen-

elemen matriks B.

. Langkah Ketiga, tentukan nilai x dan y dengan persamaan berikut.


Ox
x0 O
Oy
O
y0Oz

z0
O

16

5. Invers Matriks

Jika A dan B adalah matriks persegi dan berlaku A . B = B . A = 1, maka


dikatakan matriks A dan B saling invers. B disebut invers dari A atau ditulis B =


H . Matriks yang mempunyai invers disebut inνertible atau matriks non singular.
8

Sedangkan matriks yang tidak mempunyai invers disebut matriks singular.

h 8 g 8 c8
Jika H 0 h7 g7 dengan det A ≠ O

| |
c7
h3 g3
c3
∗8
Maka invers dari matriks A (ditulis H ) dirumuskan sebagai berikut.
∗8
H = = (1/determinan A)(adjoin A)

h g c
∗8
H 0
8
| |
Dengan Adj A = (matriks kofaktor A½T

Jika det A = O, maka matriks tersebut tidak mempunyai invers atau disebut
matriks singular.

17

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Persamaan Linear, yaitu suatu persamaan yang setiap sukunya


mengandung konstanta dengan variabelnya berderajat satu (tunggal) dan
persamaan ini, dapat digambarkan dalam sebuah grafik dalam sistem koordinat
kartesius. Sistem Persamaan Linear, yaitu dua persamaan linear atau lebih yang
memiliki penyelesaian yang sama
Penyelesaian atau himpunan penyelesaian suatu sistem persamaan linear

Anda mungkin juga menyukai