Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Persamaan Linier Tiga
Variabel”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata Pelajaran Matematika.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Pati, Desember 2019


Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B. Tujuan..................................................................................................................... 1
C. Metode penulisan................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 2
A. Sistem Persamaan Linear Dan Tiga Variabel.......................................................... 2
B. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear.................................................................. 3
C. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel ................................................................ 4
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 7
A. Kesimpulan............................................................................................................ 7
B. Saran....................................................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Banyak orang yang beranggapan bahwa Matematika itu rumit, karena alasan itulah banyak
orang yang menghindari Matematika. Padahal Matematika dapat kita jumpai di dalam kehidupan
sehari-hari, dan mau tidak mau kita pasti menggunakan Matematika. Oleh karena itu kami
membuat makalah ini dengan maksud membantu pemahaman masyarakat agar mereka tidak
menilai Matematika adalah sesuatu yang buruk.
B. TUJUAN
Makalah ini dibuat dengan tujuan utama untuk memenuhi tugas mata kuliah Aljabar Linear
Elementer, yang diberikan oleh dosen kami Ibu Musriana, S. Pd. Dan tujuan berikutnya adalah
sebagai sumber informasi yang kami harapkan bermanfaat dan dapat menambah wawasan para
pembaca makalah ini.
C. METODE PENULISAN
Penulis menggunakan metode observasi dan kepusatakaan.
Cara yang digunakan dalam penulisan adalah Studi pustaka.
Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan dengan penulisan makalah ini,
selain itu penulis juga mencari sumber-sumber dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel


Sistem persamaan linear ditemukan hampir di semua cabang ilmu pengetahuan. Di bidang ilmu
ukur, diperlukan untuk mencari titik potong dua garis dalam satu bidang. Di bidang ekonomi
atau model regresi statistik sering ditemukan sistem persamaan dengan banyaknya persamaan
sama dengan banyaknya variabel dalam hal memperoleh jawaban tunggal bagi variabel. Apabila
variabel lebih banyak dari persamaan, seperti dalam perancangan linear, umumnya diperoleh
jawaban yang tak hingga banyaknya. Namun dalam teknik listrik sering ditemukan variabel lebih
sedikit dari persamaan. Karena beberapa dari persamaan mempunyai sifat ketergantungan maka
jawaban masih mungkin untuk diperoleh.

Pengertian Sistem Persamaan Linear


Secara umum sebuah persamaan linear dalam n variable x1, x2, …, xn dapat dinyatakan dalam
bentuk : a1x1 + a 2x 2 + … + a n x n = b, dengan a 1, a 2, …, a n dan b adalah konstanta real

Contoh :
Persamaan berikut merupakan persamaan linear :
a. x + 3y = 7
b. y = 5x + 3z + 1
Persamaan berikut bukan persamaan linear :
c. x2 + 3y = 5
d. y – sin x = 0
Himpunan berhingga dari persamaan linear- persamaan linear dalam n variable x1, x2, …,xn
dinamakan sistem persamaan linear atau sistem linear. Bentuk umum sistem persamaan linear
(disingkat SPL) yang terdiri dari m persamaan dan n variable x1, x2, …, xn dapat ditulis sebagai :

a11 x1 + a12 x2 + … + a1n xn = b1


a21 x1 + a22 x2 + … + a2n xn = b2
am1x1 + am2 x2 + … + amn xn = bm,
dengan aij dan bi (1 § i § m, 1 § j § n) adalah konstanta-konstanta real.
Suatu sistem persamaan linear dengan m persaman dan n variable x1, x2, …, xn dengan Am x n
= (aij ), Xn x 1 = ( ) x j , dan Bm x 1 = ( ) bi . Jika matriks B pada SPL di atas diganti dengan
matriks nol O, maka sistem persamaan linear tersebut dikatakan homogen, jika tidak disebut SPL
non homogen.
Contoh :
a. SPL non homogen berikut
x1 – x2 + x3 = 2
2x1 – x2 – x3 = 4
b. SPL homogen berikut
x1 + x2 = 0
x1 – x2 = 0

B. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear

Sebuah penyelesaian persamaan linear a1x1 + a2 x2 + … + anxn = b adalah sebuah urutan


dari n bilangan s1, s2, …, sn sehingga persamaan tersebut dipenuhi jika kita mensubstitusikan x1
= s1, x2 = s2, …, xn = sn. Himpunan semua penyelesaian tersebut dinamakan himpunan
penyelesaiannya.
Penyelesaian SPL adalah sebuah tupel n terurut bilangan-bilangan x1, x2, …, xn yang memenuhi
semua persamaan dalam SPL.
Contoh :
Pasangan terurut (1,2) adalah penyelesaian dari sistem
x1 + 2x 2 = 5
2x1 + 3x 2 = 8
karena : 1(1) + 2(2) = 5 dan 2(1) + 3(2) = 8.
Tetapi, pasangan terurut (3,1) bukan penyelesaian dari SPL tersebut karena tidak memenuhi
persamaan kedua, yakni 2(3) + 3(1) ≠ 8.
Tripel terurut (2,0,0) adalah penyelesaian dari SPL
x1 – x2 + x3 = 2
2x1 – x2 – x3 = 4
karena 1(2) – 1(0) + 1(0) = 2
2(2) + 1(0) – 1(0) = 4
Periksalah bahwa tripel terurut (2,1,1), (2,2,2), (2,3,3), …. juga merupakan penyelesaian SPL
tersebut. Jadi SPL tersebut mempunyai banyak penyelesaian. Jika α adalah sebarang bilangan
real, maka terlihat bahwa tripel terurut (2, α,α) adalah penyelesaian SPL tersebut. Tidak semua
sistem persamaan linear mempunyai penyelesaian, hal ini dapat ditunjukkan pada sistem
x1 + x2 = 2
x1 – x2 = 1
x1 = 4
Pada persamaan ketiga x1= 4, sehingga jika disubstitusikan ke persamaan pertama
dan kedua, maka x2 harus memenuhi :
4 + x2 = 2
4 – x2 = 1
Karena tidak ada bilangan real yang memenuhi kedua persamaan ini, maka SPL ini tidak
mempunyai penyelesaian. Sebuah SPL yang tidak mempunyai penyelesaian disebut tak
konsisten (inconsistent). Sebuah SPL yang mempunyai paling sedikit satu penyelesaian disebut
konsisten (consistent).
Dari contoh di atas, banyaknya penyelesaian suatu SPL dibedakan 3 yaitu :
1. SPL mempunyai satu penyelesaian (penyelesaian tunggal)
2. SPL mempunyai banyak penyelesaian (tak terhingga penyelesaian)
3. SPL tidak mempunyai penyelesaian
SPL homogen AX = 0 selalu mempunyai penyelesaian (konsisten) yaitu X = 0, yang dinamakan
dengan penyelesaian trivial. Jika ada penyelesaian lain, (yang tidak nol) maka penyelesaian
tersebut dinamakan penyelesaian tak trivial.
Contoh :
2x1 + x 2 – 3 x 3 = 0
x1+2x2=0
x2+x3=0
SPL homogen di atas mempunyai penyelesaian tak trivial yaitu :
x1=2x3
x2=–x3
Jika x3=t, dengan t bilangan real, maka x1 = 2t, x2 = –t sehingga himpunan penyelesaiannya
adalah {(t,2t,-t)} = {t(1,2,-1)}. Ini menunjukkan SPL di atas mempunyai tak terhingga banyak
penyelesaian, sebanyak bilangan real t.

C. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel


Sistem persamaan linear tiga variabel. Assalamualaikum sobat bangkusekolah.com.Masih
belum pada bosan kan belajar matematika? Sekarang pada kesempatakan kali ini kita akan
membahas Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel tersebut yang mana udah kita bahas di
perjumpaan kemarin. Sebelumnya kita sudah belajar bersama mengenaiSistem persamaan linear
dua variabel.
Namanya saja Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel. Pasti variabelnya ada tiga biasanya
yang sering digunakan x, y, z, dalam penyelesaiannya kita bisa menggunakan tiga metode, yakni
metode substitusi, metode gabungan dan metode determinan. Sekarang kita masuk pada bahasan
kita hari ini yaitu menentukan persamaan linear tiga variabel, Mari belajar bersama dari ulasan
berikut ini.

Pada persamaan linear dengan dua variabel seperti kita diketahui grafiknya berupa garis lurus
pada bidang XY. Namun pada Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel, bentuk grafiknya
adalah berupa garis lurus pada bidang datar pada ruang berdimensi tiga, yaitu ruang XYZ. Dari
sini terlihat jelas perbedaan antara persamaan linear dua variabel dengan persamaan linear tiga
variabel.
Penyelesaian dari persamaan ax + by + cz = d diperoleh dengan cara memberi nilai sembarang
terhadap dua variabelnya. Dari situlah baru kemudian kita bisa menentukan nilai variabel ketiga.
Nah dibawah ini adalah bentuk umum dari Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
ax + by + cz = d
dx + ey + fz = p
gx + hy + iz = q
a, b, c, d, e, f, g, h, I, p, q, r Î r
a, d, g = koefisien dari x
b, e, h = koefisien dari y
c, f, i = koefisien dari z
d, p,q = konstanta
x, y, z = variabel
Nah, bagaimana? Apa sobat sudah paham? Untuk memperdalam lagi pemahaman sobat
mengenai Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel, berikut ini telah kami siapkan contoh soal.
Selamat menyimak!
Contoh 1
Tentukan penyelesaian dari persamaan:
x+y+z=6
jawaban:
persamaan dengan tiga variabel: x + y + z = 6
untuk x = 0, dan y = 0, diperoleh z = 6
untuk x = 0, dan z = 0, diperoleh y = 6
untuk y = 0, dan z = 0, diperoleh x = 6
jadi, (0, 0, 6), (0, 6, 0), dan (6, 0, 0) merupakan penyelesaian dari persamaan x + y + z = 6,
grafiknya ditunjukkan gambar dibawah ini
Contoh 2
Tentukan penyelesaian dari persamaan:
x+y+z=9
jawaban:
persamaan dengan tiga variabel: x + y + z = 9
untuk x = 0, dan y = 0, diperoleh z = 9
untuk x = 0, dan z = 0, diperoleh y = 9
untuk y = 0, dan z = 0, diperoleh x = 9
jadi, (0, 0, 9), (0, 9, 0), dan (9, 0, 0) merupakan penyelesaian dari persamaan x + y + z = 9
latihan!
1. x+y+z=9
2. x + y + z = 10
3. x+y+z=5
4. x+y+z=3
5. x+y+z=7
)

Contoh 2

Memodelkan Permasalahan Keuangan

Suatu perusahaan rumahan meminjamRp 2.250.000.000,00dari tiga bank yang berbeda untuk
memperluas jangkauan bisnisnya. Suku bunga dari ketiga bank tersebut adalah 5%, 6%, dan 7
%.Tentukan berapa pinjaman perusahaan tersebut terhadap masing-masing bank jika bunga
tahunan yang harus dibayar perusahaan tersebut adalahRp 130.000.000,00 dan banyaknya uang
yang dipinjam dengan bunga 5% sama dengan dua kali uang yang dipinjam dengan bunga 7%?

Pembahasan

Misalkanx, y, dan z secara berturut-turut adalah banyaknya uang yang dipinjam dengan bunga
5%, 6%, dan 7%.Ini berarti yang menjadi persamaan pertama kita adalah x + y + z = 2.250
(dalam jutaan). Persamaan kedua diperoleh dari total bunga pertahunnya, yaituRp
130.000.000,00: 0,05x + 0,06y + 0,07z = 130. Sedangkan persamaan ketiga dapat diperoleh dari
kalimat, “banyaknya uang yang dipinjam dengan bunga 5% sama dengan dua kali uang yang
dipinjam dengan bunga 7%”, sehingga persamaannya adalah x = 2z. Ketiga persamaan tersebut
membentuk sistem seperti berikut.

𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 2.250
{0,05𝑥 + 0,06 + 0,07𝑧 = 130
𝑥 = 2𝑧

Suku-x pada persamaan pertama adalah 1.Apabila dituliskan kembali kedalam bentuk standar,
sistem tersebut akan menjadi

𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 2.250
{5𝑥 + 6𝑦 + 7𝑧 = 13.000
𝑥 − 2𝑧 = 0

Gunakan –5P1 + P2 untuk mengeliminasi suku-x di P2, dan –P1 + P3 untuk mengeliminasi
suku-x di P3.

-5P1 -5x-5y-5z = -11.250

-P1 -x-y-z = -2.250

P2 5x+6y+7z = 13.000 P3 x-2z =0

y+2z = 1.750 -y-3z = -2.250

Sehingga, P2 yang baru adalah y + 2z = 1.750 dan P3 yang baru adalah y + 3z = 2.250 (setelah di
kalian dengan –1), yang menghasilkan sistem berikut.
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 2.250
{ 𝑦 + 2𝑧 = 1.750
𝑦 + 3𝑧 = 2.250

Dengan menyelesaikan subsistem 2 × 2 (dua persamaan terakhir) menggunakan –P2 + P3


menghasilkan z = 500. Selanjutnya dengan menerapkan substitusi balik akan menghasilkan x =
1.000 dan y = 750. Diperoleh selesaian SPLTV tersebut adalah (1.000, 750, 500).Ini berarti
bahwa perusahaan tersebut meminjam 1 miliar rupiah pada bunga 5%, 750 juta rupiah pada
bunga 6%, dan 500 juta rupiah pada bunga 7%.

Contoh Soal 3
Menentukan Harga Barang
Pada sebuah took buku, Ana membeli 4 buku,2 pulpen dan 3 pensil dengan harga Rp.26.000,00.
Lia membeli 3 buku,3 pulpen dan 1 pensil dengan harga Rp.21.000,00. Nisa membeli 3 buku dan
1 pensil dengan hargaRp. 12.000,00. Jika Lola membeli 2 pulpen dan 3 pensil, maka tentukan
biaya yang harus dikeluarkan oleh Lola !
Pembahasan:
Dimisalkan buku=x, pulpen=y, pensil=z
Dari soal, dapat disusun system persamaan linear sebagai berikut:
1). 4x + 2y + 3z = 26.000
2). 3x + 3y + z = 21.000
3). 3x + z = 12.000
Ditanya : 2y + 3z = ….?

Untuk menjawab pertanyaan seperti ini umum nya yang harus kita cari terlebih dahulu adalah
harga satuan masing-masing barang. Karena yang ditanya harga 2y + 3z, maka kita hanya perlu
mencari harga satuan y dan z.
Dari 3x + 3y + z = 21.000 dan3x + z = 12.000, diperoleh dengan harga satuan pulpen yaitu:

3x + 3y + z = 21.000
3x + z = 12.000 –
3y = 9.000
y = 3.000

Selanjutnya, substitusi nilai y pada persamaan 1 dan 2 sebagai berikut:


4x + 2(3.000) + 3z = 26.000
3x + 3(3.000) + z = 21.000

4x + 6.000 + 3z = 26.000
3x + 9.000 + z = 21.000

4x + 3z = 20.000|𝑥3
3x + z = 12.000|𝑥4

12x + 9z = 60.000
12x + 4z = 48.000 -
5z = 12.000
z = 2.400
Jadi, harga 2 pulpendan 3 pensil adalah:
2y + 3z = 2(3.000) + 3(2.400) = 13.200,00

oal No.4

Pada suatu hari, tiga sahabat yang bernama Ali, Badar, dan Carli berbelanja di sebuah
toko buku. Mereka membeli buku tulis, pensil dan penghapus. Hasil belanja mereka di
toko buku adalah sebagai berikut :

 Ali membeli dua buah buku tulis, sebuah pensil, dan sebuah penghapus seharga
Rp 4.700
 Badar membeli sebuah buku tulis, dua buah pensil, dan sebuah penghapus
seharga Rp 4.300
 Carli membeli tiga buah buku tulis, dua buah pensil, dan sebuah penghapus
seharga Rp7.100

Berapa harga untuk sebuah buku tulis, sebuah pensil, dan sebuah penghapus ?

Pembahasan

Misal :
x = Harga untuk sebuah buku tulis
b = Harga untuk sebuah pensil
c = Harga untuk sebuah penghapus

Langkah 1: Buat model matematikanya


2x + y + z = 4.700 .....(1)
x + 2y + z = 4.300 .....(2)
3x + 2b + z = 7.100 .....(3)

Langkah 2: Eliminasi persamaan(1) dengan (2)


2x + y + z = 4.700
x + 2y + z = 4.300
_____________________ _
x - y = 400 .....(4)

Langkah3: Eliminasi persamaan(2) dengan (3)


x + 2y + z = 4.300
3x + 2b + z = 7.100
_____________________ _
⇔ -2x = -2.800
⇔ x = 1400

Langkah 4: Substitusi nilai x ke persamaan(4)


⇔ x - y = 400
⇔ 1400 - y = 400
⇔ y = 1000

Langkah 5: Substitusi nilai x,y ke persamaan(1)


⇔ 2x + y + z = 4.700
⇔ 2(1.400) + 1.000 + z = 4.700
⇔ 2.800 + 1.000 + z = 4.700
⇔ 3.800 + z = 4.700
⇔ z = 900

Dengan demikian dapat diketahui :


- Harga sebuah buku tulis adalah Rp1.400,
- Harga sebuah pensil adalah Rp 1.000,
- Harga ebuah penghapus adalah Rp 900,

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Persamaan linear adalah sebuah persamaan aljabar, yang tiap sukunya mengandung
konstanta, atau perkalian konstanta dengan variabel tunggal. Persamaan ini dikatakan linear
sebab hubungan matematis ini dapat digambarkan sebagai garis lurus dalam Sistem koordinat
Kartesius.
Sistem Persamaan Kuadrat dan Kuadrat (SPKK) adalah kumpulan persamaan
kuadrat yang mempunyai solusi yang sama. Untuk menyelesaikan masalah sistem persamaan
linear dan kuadrat, kita harus menguasai tentang nilai "Diskriminan". Nilai Diskriminan
suatu fungsi kuadrat atau persamaan kuadrat dapat ditentukan dengan rumus D=b2−4ac
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV) adalah kumpulan persamaan linear
yang mempunyai solusi (atau tidak mempunyai solusi) yang sama untuk semua persamaan yang
terdiri dari tiga variabel. Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel ini, ada
beberapa cara yaitu metode eliminasi, metode substitusi, dan metode gabungan (eliminasi dan
substitusi). Namun kali ini kita hanya membahas metode gabungan saja, karena akan lebih
efektif dalam penyelesaiannya. Sebelumnya juga telah kita bahas tentang sistem persamaan
linear dua variabel, silahkan baca artikelnya

B. SARAN
Alangkah baiknya kita mengenal Matematika dulu sebelum kita menganggap Matematika
itu sulit, karena bila kita telah mengenal Matematika dengan baik dan menikmati bagaimana
Matematika itu bekerja akan terasa bahwa Matematika itu tidaklah seburuk apa yang kita
pikirkan.

Anda mungkin juga menyukai