Anda di halaman 1dari 24

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Matematika Ekonomi Jurusan Syariah Program

Studi Perbankan Syariah Kelompok 2

DISUSUN OLEH:

Kelompok 3

Sri Wahyuni 01165034

Yulia Sarma 01165058

Zulfikar Faizal 01165047

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat

menyelesaikan makalah tentang "Sistem Persamaan Linear" ini. Sholawat dan salam

semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad

SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus.

Kami sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi

tugas Matematika Ekonomi dengan judul "Sistem Persamaan Linear". Disamping itu,

kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah

ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat

dan jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa

diperbaiki.

Watampone, 12 April 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................1

C. Tujuan Penulisan ..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Persamaan Linear ...........................................................3

B. Jenis-Jenis Sistem Persamaan Linear ...........................................................5

C. Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat ......................................................10

D. Sistem Persamaan Kuadrat .........................................................................11

E. Metode Penyelesaian Sistem Persamaan Linear ........................................13

F. Penerapan Sistem Persamaan Linear dalam Ekonomi ...............................17

BAB III PENUTUP


A. Simpulan ....................................................................................................19

B. Saran ...........................................................................................................20

DAFTAR RUJUKAN ........................................................................................... 21

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Matematika banyak memegang peranan penting dalam pemecahan masalah

disetiap bidang kehidupan. Kemampuannya menerjemahkan berbagai fenomena

kehidupan dalam bahasa matematika yang akurat menempatkan matematika sebagai

ilmu dasar yang harus dikuasai oleh setiap orang. Salah satu cabang matematika yang

berkaitan dengan hal itu dan banyak digunakan adalah sistem persamaan linear.

Sistem persamaan linear ditemukan hampir di semua cabang ilmu

pengetahuan. Di bidang ilmu ukur, diperlukan untuk mencari titik potong dua garis

dalam satu bidang. Di bidang ekonomi atau model regresi statistik sering ditemukan

sistem persamaan dengan banyaknya persamaan sama dengan banyaknya variabel

dalam hal memperoleh jawaban tunggal bagi variaebel. Apabila variable lebih banyak

dari persamaan, seperti dalam perancangan linear, umumnya diperoleh jawaban yang

tak hingga banyaknya. Namun dalam teknik listrik sering ditemukan variable lebih

sedikit dari persamaan. Karena beberapa dari persamaan mempunyai sifat


ketergantungan maka jawaban masih mungkin untuk diperoleh.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sistem persamaan linear?


2. Apa saja jenis-jenis persamaan linear?
3. Bagaimana penyelesaian sistem persamaan linear dan kuadrat?
4. Bagaimana penyelesaian sistem persamaan kuadrat?
5. Bagaimana metode penyelesaian sistem persamaan linear?
6. Bagaimana penerapan sistem persamaan linear dalam ekonomi?

1
2

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian sistem persamaan linear.
2. Mengetahui jenis-jenis sistem persamaan linear.
3. Mengetahui penyelesaian sistem persamaan linear dan kuadrat.
4. Mengetahui penyelesaian sistem persamaan kuadrat.
5. Mengetahui metode metode penyelesaian sistem persamaan linear.
6. Mengetahui penerapan sistem persamaan linear dalam ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Persamaan Linear

Persamaan linear adalah sebuah persamaan aljabar, yang tiap sukunya

mengandung konstanta, atau perkalian konstanta dangan variable tunggal. Persamaan

ini dikatakan linear sebab hubungan matematis ini dapat digambarkan sebagai garis

lurus dalam sistem koordiant Kartesius.


Persamaan linear berbentuk: a1x1 +a2y = b merupakan persamaan linear

dengan dua variable, yaitu dengan variabel x dan y. Secara umum didefinisikan

bahwa sebuah persamaan linear dalam n variabel, yaitu variabel x1, x2, x3, …, xn

dapat ditulis dalam bentuk:

a1x1 + a2x2 + a3x3 + ….. + anxn = b

dengan a1, a2, a3, …., an dan b adalah konstanta-konstanta real.

Bentuk umum dari persamaan linear adalah:

ax = c (1 variabel)

ax + by = c (2 variabel)

ax + by + cz = (3 variabel)

dimana a, b, c dan d konstanta.

Contoh :

Persamaan berikut merupakan persamaan linear :

a. x + 3y = 7

b. y = 5x + 3z + 1

c. x + y = 1

3
4

Persamaan berikut bukan merupakan persamaan linear :

d. x2 + 3y = 5

e. y – sin x = 0

f. xy + x = 4

Penyelesaian (solusi) persamaan linear ialah penentuan nilai dari setiap

variabel yang memenuhi persamaan tersebut dengan memperhatikan domain atau

daerah asalnya.
Contoh :

Jika diberikan domain ialah himpunan bilangan bulat, maka

a. 2x = 6 hanya mempunyai satu solusi, yaitu: x = 3.

b. x + 5y = 10 mempunyai banyak solusi, yaitu : (x,y) = (0, 2) atau (10, 0) atau

(-10, 4) atau (20, -2) dan lain-lain. x + 5y = 10 mempunyai banyak solusi,

yaitu : (x,y) = (0, 2) atau (10, 0) atau (-10, 4) atau (20, -2) dan lain-lain.

c. 2x + 6y = 4 mempunyai banyak solusi, yaitu : (x, y) = (2, 0) atau (-7, 3) atau

(8, -2) dan lain-lain.

Himpunan berhingga dari persamaan linear dalam n variabel x1, x2, …,xn

dinamakan sistem persamaan linear. Sistem persamaan linear adalah persamaan-


persamaan linear yang dikorelasikan untuk membentuk suatu sistem. Sistem

persamaannya bisa terdiri dari dua variabel atau lebih.

Tujuan dari sistem persamaan linear (SPL) adalah untuk mencari nilai

koordinat yang mana dua persamaan linear yang diketahui saling bertemu, atau

mempunyai titik koordinat yang sama. Untuk mencari nilai pertemuan dapat

menggunakan metode Subtitusi dan metode eliminasi. Jika sebuah sistem persamaan
5

linear digambarkan dalam sebuah diagram kartesius maka nilai sistem persamaan

linear adalah merupakan pertemuan dari dua garis persamaan linear tersebut.

Bentuk umum sistem persamaan linear (disingkat SPL) yang terdiri dari m

persamaan dan n variabel x1, x2, …, xn dapat ditulis sebagai berikut:

a11x1 + a12x2 + …+a1nxn = b1

a21x1 + a22x2 + …+a2nxn = b2

am1x1 + am2x2 + …+amnxn = bm’


dengan aij dan bi adalah konstanta-konstanta real.

Jika matriks B pada SPL diganti dengan 0 (nol), maka sistem persamaan

linear tersebut dikatakan homogen, jika tidak disebut SPL non homogen.

Contoh :

a. SPL non homogeny berikut

x1 – x2 + x3 = 2

2x1 – x2 – x3 = 4

b. SPL homogeny berikut1

x1 + x2 = 0

x1 – x2 = 0

B. Jenis-Jenis Sistem Persamaan Linear

Persamaan linear memiliki beberapa jenis yaitu:

1. Persamaan linear satu variabel

1
Rahma Hidayat Darwis dan Andi Patimbangi, Matematika Ekonomi & Bisnis (Yogyakarta:
Ladang Kata, 2017), h. 92-95.
6

Persamaan linear satu variabel artinya suatu persamaan yang variabel /

perubahnya berpangkat (sederajat) paling tinggi 1 (satu) dan hanya

mempunyai satu variabel.

a. Bentuk umum persamaan linear satu variable

ax + b = c dengan : ≠ 0 dan x disebut variabel atau peubah.

b. Operasi persamaan linear satu varabel


Kedua ruas dalam satu persamaan dapat ditambah (+), dikurang (-),

dikali (×), atau dibagi (:) dengan bilangan yang sama.

Setiap perpindahan ruas dari ruas kiri ke ruas kanan atau sebaliknya

selalu diikuti dengan perubahan tanda bilangan (dari positif (+) menjadi

negatif (-) dan sebaliknya).

Selanjutnya langkah-langkah dalam menyelesaikan persamaan linear

satu variabel yaitu:

1) Jika dalam soal terdapat tanda kurung, hilangka terlebih dahulu tanda

kurung dengan mengguanakan sifat distributive, kemudian operasikan

suku-suku yang serupa.


2) Gunakan sifat penjumalahan suatu persamaan untuk menulis

persamaan tersebut sehingga semua variabel berada di satu ruas,

sedangkan semua konstanta berada diruas lainnya. Sederhanakan

masing-masing ruas.

3) Gunakan sifat perkalian suatu persamaan untuk menghasilakan

persamaan yang berbentuk x = konstanta.


7

4) Untuk soal penerapan jawablah ke dalam soal yang sempurna dan

gunakan satuan yang sesuai dengan perintah.2

2. Persamaan linear dua variabel

Persamaan linear dua variabel adalah persamaan yang memuat dua

buah variabel, dengan pangkat dari variabel-variabel adalah 1.

Sistem persamaan linear dua variabel merupakan persamaan-

persamaan linear dua variabel yang saling berhubungan dengan variabel-


variabel yang sama.

Bentuk umum dari persamaan linear yaitu:

a1x + b1y + c1 = 0

a2x + b2y + c2 = 0

Contoh :

2x – 4y = 6 adalah persamaan linear dua variabel, pasangan (1, -1)

merupakan salah satu penyelesaian persamaan tersebut.

Jika kita mempunyai dua buah persamaan, maka sebagai satu kesatuan,
kedua persamaan tersebut dikatakan sebagai sistem persamaan.

Sistem persamaan dua variabel (SPLDV) ialah sistem persamaan yang

memuat dua buah persamaan variabel tersebut.

ax + by = c
{ dx + ey = f
2
M. Nurun Shofi dan Tri Astuti, SKS Pendalaman Materi Matematika SMP Kelas 7,8,9
(Majalengka: OZ Production, 2015) h. 79-82.
8

Catatan : Mempunyai satu pasang anggota himpunan

Penyelesain :

a) Kedua garis berpotongan

b) Tidak memiliki himpunan penyelesaian

c) Kedua garis saling berhimpit

d) Memiliki banyak pasangan himpuanan penyelesaian


e) Kedua garis saling berhimpit

Contoh :

x - 6y = 1
{ 2d + y = 7
Merupakan persamaan linear dua variabel

Menyelesaikan Sistem Persamaan Dua Variabel

Menyelesaikan sistem persamaan dua variabel ialah mencari penyelesaian

dari sistem persamaan linear dua variabel, adalah pasangan nilai (x, y) yang

memenuhi kedua persamaan tersebut.

Dalam sistem persamaan linear dua variabel juga terdapat metode-metode,

yaitu :

a. Metode Subtitusi

Subtitusi merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan

persamaan linear dua variabel dengan cara mengganti slah satu variabel ke persamaan

lain, sehungga diperoleh persamaan linear satu variabel yang dapat dicari
9

penyelesaiannya. Penyelesaian tersebut disubtitusikan ke salah satu persamaan

semula untuk memperoleh penyelesaian variabel yang lain.

b. Metode Eliminasi

Eliminasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menyelesaikan

persamaan linier dua variabel dengan cara menghilangkan salah satu unsure atau

variabel sehingga variabelnya menjadi satu variabel. Veriabel yang dihilangkan

adalah variabel dengan koefisien sama.


Apabila belum sama, maka koefisien disamakan dengan cara mengalaihkan

persamaan dengan bilangan tertentu.

c. Metode Grafik

Penyelesaian metode grafik yaitu dengan cara mencari titik potong

koordinat sumbu x dan sumbu y.

d. Metode Kombinasi (gabungan)

Merupakan metode yang diguanakan untuk menentukan himpunan

penyelesaian suatu persamaan linear dua variabel dengan cara menggunakan dua

metode sekaligus yakni metode eliminasi dan metode subtitusi. Pertama

menggunakan metode eliminasi untuk mencari salah satu nilai variabelnya, setelah
nilai variabel didapatkan maka nilai variabel tersebut disubtitusikan untuk

mendapatkan variabel yang lainnya. Metode ini sangat cocok digunakan untuk

mengerjakan soal tentang persamaan linear dua variabel, karena lebih sederhana.3

3. Persamaan linear tiga variabel

Bentuk umum dari persamaan linear tiga variabel adalah sebagai berikut:

a1 + b1y + c1z = d1

3
M. Nurun Shofi dan Tri Astuti, SKS Pendalaman Materi Matematika SMP Kelas 7,8,9,
h. 163-166.
10

a2x + b2y + c2y = d2

a3x + b3y + c3z = d3

x, y, z adalah variabel4

a1, a2, a3, b1, b2, b3, c1, c2, c3, d1, d2, d3  R

C. Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat

Bentuk umum persamaan linear dan kuadrat adalah:


y = px + q

y = ax2 + bx + c

p, q, a, b dan c € R

cara menyelesaikan sistem persamaan linear dapat dilakukan dengan beberapa

cara antara lain:

1. Subtitusi

Subtitusikan y = px + q ke y = ax2 + bx + c

Diperoleh:

px + q = ax2 + bx + c

ax2 + (b-p)x + (c-q) = 0

dengan D = (b-p)2 – 4.a.(c-q)

ada 3 kemungkinan himpunan penyelesaiannya:

a. Jika D = 0 (parabola berpotongan dengan garis di satu titik)

b. Jika > 0 (parabola berpotongan dengan garis di dua titik)

c. Jika D < 0 (parabola dan garis tidak berpotongan)

4
Rahma Hidayat Darwis dan Andi Patimbangi, Matematika Ekonomi & Bisnis, h. 102.
11

2. Grafik

Ada 3 kemungkinan :

Contoh:

Tentukan himpunan penyelesaian adalah :

y=2–x
y = x2
penyelesaian:

subtitusikan y = 2 – x ke y = x2 diperoleh:
x2 = 2 – x D = b2 – 4ac
x2 + x – 2 = 0 D = (1)2 – 4.(1).(2) = 1 + 8 = 9
(x – 1)(x +2) = 0 D > 0 (ada 2 penyelesaian)
x = 1 atau x = 2
x = 1 disubtitisikan ke y = 2 – x = 2 – 1 = 1
x = -2 disubtituskan ke y = 2 – (-2) = 2+2 = 4

jadi himpunan penyelesaian {(1,1),(-2,4)}

D. Sistem Persamaan Kuadrat

Bentuk umum :

y = ax2 + bx + c

y = px2 + qx + r
12

Cara menyelesaikan sistem persamaan kuadrat dapat dilakukan dengan beberapa

cara antara lain :

1. Subtitusi
Persamaan (1) disubtitusikan ke persamaan (2) diperoleh:
(a – p)x2 + (b – q)x + (c – r) = 0 dengan
D = (b-q)2 – 4.(a – p).(c – r)
Kemungkinan penyelesaiannya:
a. Jika D > 0 (parabola saling berpotongan di dua titik)
b. Jika D = 0 ( parabola saling berpotongan di satu titik)
c. Jika D < 0 ( parabola tidak saling berpotongan)
2. Grafik
Dengan menggambar kedua parabola dalam satu sistem koordinat.
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari :
y = x2
y = 8 - x2
penyelesaian :
subtitusikan (1) ke (2)
x2 = 8 – x2
2x2 – 8 = 0
x2 – 4 = 0
(x – 2)(x + 2) = 0
x = 2 diperoleh y = 22 = 4
x = -2 diperoleh y = (-2)2 = 4
jadi himpunan penyelesaian : {(2,4),(-2,4)}5

5
Rahma Hidayat Darwis dan Andi Patimbangi, Matematika Ekonomi & Bisnis, h. 103-106.
13

E. Metode Penyelesaian Sistem Persamaan Linear

Suatu sistem persamaan dapat diselesaikan dengan beberapa metode yang

bisa dilakukan, yaitu:

1. Metode subtitusi

Metode subtitusi dimulai dengan satu persamaan dari sistem dan

menyelesaikan satu variabel dengan bentuk variabel lainnya. Prosedurnya sebagai

berikut:
a. Selesaikan satu variabel. Pilih satu persamaan dan selesaikan satu variabel

dalam bentuk variabel lainnya.

b. Subtitusi. Subtitusikan ( mengganti) pernyataan yang didapat dari langkah

pertama ke dalam persamaan lainnya, dan selesaikan untuk persamaan

tersebut.

c. Subtitusi mundur. Subtitusi nilai yang didapat dari langkah kedua ke

pernyataan yang didapat di langkah pertama untuk memecahkan variabel

yang tersisa.

Contoh:

Tentukan penyelesaian dari sistem berikut:


2x+y= 1

3x+4y= 14

Penyelesaian:

Selesaikan y untuk persamaan pertama.

2x+y= 1

y= 1-2x [ubah dalam bentuk y]


14

Kemudian y pada persamaan kedua disubtitusi (diganti) sehinggan

pernyataan dalam bentuk x.

3x+4y = 14

3x+4(1-2x) = 14

3x+4-8x = 14

4-5x = 14

-5x = 10
X = -2

Selanjutnya subtitusi kembali x= -2 ke dalam persamaan y = 1-2x

y= 1-2x

y= 1-2 (-2)

y= 5

2. Metode Eliminasi

Untuk menyelesaikan sistem dengan menggunakan metode eliminasi maka

dikombinasikan penjumlahan dan pengurangan sedemikian rupa sehingga dapat

mengeliminasi salah satu variabel. Prosedurnya sebagai berikut:

a. Tentukan variabel yang akan dieliminasi


b. Samakan koefisiennya. Kalikan satu atau lebih persamaan dengan angka yang

sesuai agar koefisien variabel yang akan dieliminasi pada satu persamaan

merupakan negatifnya pada variabel yang lain.

c. Jumlahkan persamaan. Jumlahkan kedua persamaan agar mengeliminasi satu

variabel dan menyelesaikan variabel lainnya.

d. Subtitusi mundur. Subtitusikan nilai yang didapat pada langkah ke tiga

kedalam persamaan aslinya, dan tntukan solusi untuk variabel lainnya.


15

Contoh:

Tentukan penyelesaian dari sistem berikut:

3x+2y=14

x-2y= 2

Penyelesaian:

Karena koefisian suku y pada pesamaan pertama merupakan negative bagi

suku y lain, maka persamaan tersebut dapat dijumlahkan dan mengeliminasi suku y.
3x+2y= 14

x-2y = 2

4x = 16

x =4

kemudian subtitusi mundur x= 4 pada salah satu persamaan semula dan

tentukan nilai y, pilihlah persamaan ke 2 karena tampak lebih sederhana:

x-2y = 2

4-2y = 2

-2y = -2

y=1 jadi nilai (x,y) = (4,1)


3. Metode Grafik

Pada metode grafik, grafik digunakan sebagai alat untuk menyelesaikan

sistem persamaan. Prosedurnya sebagai berikut:

a. Membuat grafik tiap persamaan. Untuk menyatakan tiap persamaan dalam

bentuk yang sesuai dengan alat hitung bergrafik, tentukan y sebagai fungsi

dari x. membuat grafik persamaan pada layar yang sama.


16

b. Temukan titik perpotongan. Penyelesaiannya berupa koordinat x dan y

untuk titikperpotongan.

Contoh:

Tentukan penyelesaian dari sistem berikut:

x2-y = 2

2x-y = -1

Penyelesaian:
Tentukan nilai y dalam suku x dan didapat sistem yang setara:

x2-y = 2

y = x2-2

dan

2x-y = -1

y = 2x+ 1

Dari nilai yang setara tersebut menunjukkan bahwa grafik dari persamaan-

persamaan berpotongan di dua titik yang penyelesaiannya di dapat berupa (-1,-1) dan

(3,7). 6

6
Josep Bintang Kalangi, Matematika Ekonomi dan Bisnis, (Jakarta: Salemba Empat, 2012),
h. 49.
17

Memodelkan sistem persamaan linear

Biasanya, saat menggunakan persamaan untuk menyelesaikan permasalahn

dalam pengetahuan atau area ain, terdapat sistem seperti yang dibahas sebelumnya.

Untuk memodelkan sistem persamaan, digunakanlah panduan sebagai berikut:

1. Identifikasi variabel.

Identifikasi kuantitas dari permasalahan yang diminta

penyelesaiannya. Hal ini dapat diketahui dengan membaca secara cermat


pertanyaannya yang diajukan pada akhir masalah. Perkenalkan notasi untuk

variabel (misalkan x dan y atau huruf lainnya).

2. Menyatakan kuantitas yang yang tidak diketahui dalam suatu suku variabel.

Baca permasalahan lagi dan nyatakan semua kuantitas yang

disebutkan dalam permasalahn dalam bentuk variabel.

3. Butlah sistem persamaan.

Temukan fakta penting dari permaslahan yang berhubungan dengan

pernyataan yang di dapat dari langkah 2. Buatlah sebuah sistem persamaan

(atau sebuah model) yang menyatakan hubungan tersebut.

4. Tentukan penyelesaian sistem dan menerjemahkan hasilnya.


Tentukan penyelesaian dari sistem yang didapat dari langkah 3,

periksa hasilnya, dan nyatakan jawaban akhir sebagai kalimat yang menjawab

pertanyaan yang diajukan.7

F. Penerapan Sistem Persamaan Linear dalam Perekonomian

Banyak sekali permasalahan dalam hal ekonomi yang dapat deselesaikan

perhitungan dengan mengguanakan sistem persamaan linear. Biasanya permasalahan

7
Afidah Khairunnisa, Matematika Dasar, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2014), h. 155.
18

tersebut bisa mengenai angka dan bilangan, umur, uang, investasi dan bisnis, ukuran,

sembako, gerakan dan lain-lain.

Untuk memperoleh penyelesaiannya, ada beberapa tahapan yang harus di

lakukan yaitu :

1. Mengubah soal kalimat-kalimat pada cerita menjadi beberapa kalimat

matematika (model matematika), sehingga mambentuk sistem persamaan

linear.
2. Menyelesaikan sistem persamaan linear.

3. Menggunakan penyelesaian yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan pada

soal cerita.8

8
Rahma Hidayat Darwis dan Andi Patimbangi, Matematika Ekonomi & Bisnis, h. 108-109.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan

1. Persamaan linear adalah sebuah persamaan aljabar, yang tiap sukunya

mengandung konstanta, atau perkalian konstanta dangan variable tunggal.

Persamaan ini dikatakan linear sebab hubungan matematis ini dapat

digambarkan sebagai garis lurus dalam sistem koordiant Kartesius.


2. Persamaan linear memiliki beberapa jenis yaitu:

a. Sistem persamaan linear satu variable

b. Sistem persamaan linear dua variable

c. Sistem persamaan linear tiga variable

3. Bentuk umum persamaan linear dan kuadrat adalah :

y = px + q

y = ax2 + bx + c

p, q, a, b dan c € R

4. Bentuk umum sistem persamaan kuadrat adalah :

y = ax2 + bx + c

y = px2 + qx + r
5. Suatu sistem persamaan dapat diselesaikan dengan beberapa metode yang bisa

dilakukan, yaitu:

a. Metode subtitusi

b. Metode eliminasi

c. Metode grafik

19
20

6. Banyak sekali permasalahan dalam hal ekonomi yang dapat deselesaikan

perhitungan dengan mengguanakan sistem persamaan linear. Untuk

memperoleh penyelesaiannya, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan,

yaitu:

a. Mengubah soal kalimat-kalimat pada cerita menjadi beberapa kalimat

matematika (model matematika), sehingga mambentuk sistem persamaan

linear.
b. Menyelesaikan sistem persamaan linear.

c. Menggunakan penyelesaian yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan

pada soal cerita.

B. Saran

Apabila di dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan dan

kesalahan mohon untuk dimaafkan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya

dari Dosen Pembimbing serta rekan-rekan mahasiswa, agar dalam pembuatan

makalah berikutnya dapat menjadi baik dan benar.


DAFTAR RUJUKAN

Darwis, Rahma Hidayat dan Andi Patimbangi. Matematika Ekonomi & Bisnis.
Yogyakarta: Ladang Kata, 2017.
Kalangi, Josep Bintang. Matematika Ekonomi dan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat,
2012.
Khairunnisa, Afidah. Matematika Dasar. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2014.
Shofi, M. Nurun dan Tri Astuti. SKS Pendalaman Materi Matematika SMP Kelas
7,8,9. Majalengka: OZ Production, 2015.

21

Anda mungkin juga menyukai