Anda di halaman 1dari 17

SISTEM PERSAMAAN LINEAR HOMOGEN

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur


Mata Kuliah : Aljabar Matriks
Dosen Pengampu : Herlinda Nur’afwa Sofhya, M.Si.

Disusun oleh :

Kelompok 4

1. Maulana (1908105089)
2. Dewi Anggita (1908105104)
3. Yunita (1908105107)

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN


KEGURUAN (FITK) IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “SISTEM PERSAMAAN
LINEAR HOMOGEN” ini dengan lancar, yang mana makalah ini ditujukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Aljabar Matriks. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan semiga
sampai kepada kita selkau umatnya.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Herlinda Nur’afwa Sofhya, M.Si. selaku
dosen pengampu mata kuliah Aljabar Matriks atas bimbingan dan arahan dalam pembuatan
makalah ini. Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semau pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.

Penulis berharap makalah ini mudah dipahami, dapat memberikan informasi serta
yang utama dapat bermanfat untuk para pembaca pada umumnya dan khususnya untuk
penulis. Penulis juga memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca atas segala
kekurangan dari makalah ini agar penulis dapat lebih baik dalam membuat makalah-makalah
selanjutnya.

Cirebon, 25 Maret 2021

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
1.1. LataBelakang.........................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3. Tujuan Penelitian...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................2
2.1. Sistem Persamaan Linear Homogen..................................................................................2
2.2. Solusi dari Sistem Persamaan Linear Homogen.................................................................3
2.2.1. Sistem Persamaan Linear Homogen selalu mempunyai penyelesaian tak- trivial.........3
2.2.2. Sistem Persamaan Linear Homogen yang mempunyai Penyelesaian Trivial..............5
2.3. Perbedaan Bentuk Sistem Persamaan Linear Homogen dan Tak Homogen..........................6
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................13
3.1. Kesimpulan..........................................................................................................................13
3.2. Saran....................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam materi pembelajaran Aljabar Linear terdapat sistem yang mencakup sistem
equivaen dan operasi elementer, sistem persamaan linear bujur Sangkar Kecil, Sistem
bentuk segitiga dan eselon, eliminasi gauss dan formulasi matriks, matriks eleson, bentuk
kononis baris, equivalenci baris, persamaan matriks dari sistem persamaan linear, sistem
persamaan linear dan kombinasi linear vektor-vektor, sistem persamaan linear homogen,
dan sistem persamaan linear non-homogen serta matriks elementer.

Namun, dalam makalah ini penulis membatasi ruang lingkup pembahasan. Dari
makalah ini penulis hanya membahas mengenai sistem persamaan linear homogen, solusi
dari persamaan linear homogen serta perbedaan bentuk sistem linear homogen dan tak
homogen.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Persamaan Linear Homogen?


2. Bagaimana solusi dari Sistem Persamaan Linear Homogen?
3. Bagaimana perbedaan bentuk Sistem Linear Homogen dan Tak Homogen?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengertian Sistem Persamaan Linear Homogen


2. Untuk mengetahui banyaknya solusi dari Sistem Persamaan Linear Homogen
3. Untuk mengetahui perbedaan bentuk Sistem Persamaan Linear Homogen dan Sistem
Persamaan Linear Tak Homogen
4.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sistem Persamaan Linear Homogen

Sistem persamaan linear homogen adalah sistem persamaan linear yang semua
suku konstannya nol sehingga bentuk umum SPL homogen ini sebagai berikut.

a11x1 + a12x2 + ... + a1nxn = 0


a21x1 + a22x2 + ... + a2nxn = 0

am1x1 + am2x2 + ... + amnxn = 0
Karena semua suku konstan nol, maka jika dilakukan OBE tetap saja suku
konstannya nol dan oleh karena itu matriks lengkap SPL homogen ini sering disingkat
tanpa memasukkan kolom satu konstan yaitu
a 11 a12 ⋯ a1 n

[ a21 a22 ⋯ a 2 n
⋮ ⋮ … ⋮
am1 am2 ⋯ amn
]
SPL homogen selalu konsisten, minimal mempunyai penyelesaian nol {x1 = x2
= ... = xn = 0} yang disebut penyelesaian trivial. Jika terdapat yang lain, disebut
penyelesaian tak-trivial. Jadi, sistem persamaan linear homogen mempunyai dua
kemungkinan yaitu:

1. Mempunyai penyelesaian trivial


2. Mempunyai penyelesaian banyak (tak-trivial)

Dalam kasus linear homogen khusus dari dua persamaan dengan dua peubah,
katakanlah

a1x + b1y = 0 (a1, b1 tidak keduanya nol)

a2x + b2y = 0 (a2, b2 tidak keduanya nol)

Grafik persamaannya berupa garis-garis yang melalui titik asal, dan penyelesaian
trivialnya berpadanan dengan perpotongan di titik asal. Berikut gambar grafiknya

2
a1x + b1y = 0 a1x + b1y = 0

x dan a2x + b2y = 0

a2x + b2y = 0

Penyelesaian trivial Penyelesaian banyak (tak-trivial)

2.2. Solusi dari Sistem Persamaan Linear Homogen

2.2.1. Sistem Persamaan Linear Homogen selalu mempunyai penyelesaian tak-


trivial

Perhatikan Sistem persamaan berikut :

x1 + 2x2 – 3x3 = 0

x1 + x2 + 5x3 = 0

Adalah sistem persamaan linear dengan tiga variabel dan dua persamaan
sehingga mempunyai banyak penyelesaian (tak-trivial). Karena dalam sistem
persamaan linear homogen, ruas kanan dari setiap persamaan bernilai nol,
maka ketika dikenakan operasi baris elementer (OBE) tidak akan mengalami
perubahan, sehingga untuk mencari penyelesainnya tidak perlu menggunkan
matriks lengkap, cukup menggunkan matriks koefisiennya saja.

Ada suatu kasus dimana suatu sistem homogen dijamin mempunyai


penyelesaian tak trival, yaitu jika siste tersebut mencakup jumlah peubah yang
lebih banyak daripada jumlah persamaannya.

Teorema 1 :

Sistem persamaan linear homogen selalu mempunyai penyelesaian tak trivial,


jika banyaknya variabel lebih besar dibandingkan banyaknya persamaan.

Contoh :

Tentukan penyelesaian SPL homogen berikut.

3
3x1 + 3x2 + 2x3 + 2x4 = 0
-2x1 - 2x2 + x3 + x4 = 0
2x1 + 2x2 - 3x3 - 3x4 = 0
3x1 + 3x2 + 4x3 + 4x4 = 0
Penyelesaian :
3 −2 2 2 1 1 3 3

[ −2 −2 1
2
3
1
2 −3 −3
3 4 4
b1+b2~
] [ −2 −2 1
2
3
1
2 −3 −3
3 4
]
b 2+2 b 1
b 3+ (−2 ) b 1
4 b 4 + (−3 ) b 1
~

1 1 3 3

[ 0
0
0
0 7 7
0 −9 −9
0 −5 −5
]
1 1 3 3 1 1 3 3 1 1 0 0
1
7
b2 0
0
0
[ 0 1

0 −5 −5
] [ ] [ ]
1 b3+ 9 b 2
0 −9 −9 b 4+5 b 2
~
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
b1 – 3b2 ~
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
Diubah ke SPL menjadi
1. x1 + 1. x2 + 0. x3 + 0. x4 = 0
0. x1 + 0. x2 + 1. x3 + 1. x4 = 0
0. x1 + 0. x2 + 0. x3 + 0. x4 = 0
0. x1 + 0. x2 + 0. x3 + 0. x4 = 0
Atau x1 + x2 = 0 atau x1 = -x2
x3 + x4 = 0 x3 = -x4
Karena x2 dan x4 bernilai sebarang bilangan riil maka keduanya dapat diganti
dengan parameter, misalnya x2 = t dan x4 = s, sehingga penyelesaian SPL
homogen tersebut ialah :
{t ∈ R │ x1 = -t, x2 = t, x3 = -s, x4 = s }

2.2.2. Sistem Persamaan Linear Homogen yang mempunyai Penyelesaian Trivial

Teorema 2 :

4
Sistem persamaan linear homogen mempunyai penyelesaian trivial, jika dan
hanya jika matriks koefisien A berukuran n x n ekuivalen baris dengan matriks
identitas.

Salah satu hal yang menarik dalam mempelajari sistem persamaan


linear homogen adalah menyelesaikan sistem persamaan linear homogen yang
hanya mempunyai penyelesaian tunggal (yaitu hanya mempunyai penyelesaian
trivial). Hal ini terjadi apabila matriks koefisien dari sistem persamaan linear
homogen ekuivalen dengan matriks identitas,

1 0 0 ⋯ 0

[ ]
0
In = 0

0
1
0

0
0
1

0




0
0

1

Sehingga sistem persamaan linear homogen di hasilkan berbentuk

x1 = 0

x2 = 0

xn = 0
dan penyelesaian dari sistem ini adalah trivial.
Contoh :

Tentukan penyelesaian SPL homogen berikut.

x1 + 2x2 + 3x3 = 0
1 2 3
2x1 - x2 + 4x3 = 0 adalah
[ 2 −1 4
3 1 8 ]
3x1 + x2 + 8x3 = 0
Kemudian kita akan lakukan operasi baris elementer (OBE) :
1 2 3 1 2 3 1 2 3

[ 2 −1 4
3 1 −8 ]
b 3+ (−3 ) b 1
b 2+b 1 [ ]
~ 0 −5 −2 b3 + (-1)b2 ~ 0 −5 −2
0 −5 −1 0 0 1 [ ]
5
1 2 3 b1+ (−1 ) b 3
−1
5
[ ]
b2 0 1
0 −5
2
5 b 2+
1
−2
( )
15
b3
1 2 0

[ ]
~ 0 1 0
1
3
b3 1 0 0

[ ]
~ 0 1 0
0 0 1 b 1+ (−2 ) b 2 0 0 1

Karena matriks koefisien tersebut ekuivalen dengan matriks identitas, maka


sistem persamaan linear memiliki solusi trivial.

2.3. Perbedaan Bentuk Sistem Persamaan Linear Homogen dan Tak Homogen

Perbedaan Sistem Persamaan Linear dengan Sistem Persamaan Linear Non


homogen terletak pada nilai ruas kanan. Untuk Sistem Persamaan Linear Homogen
nilai ruas kanannya nol semua, sedangkan Sistem Persamaan Linear Non Homogen
nilai ruas kanannya berupa konstanta. Sedangkan persamaan keduanya yaitu nilai
determinan mempengaruhi solusi akhir sistem persamaan linear.
Bentuk umum Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel Non Homogen:
a11x1 + a12x2 + a13x3 = d1

a21x1 + a22x2 + a23x3 = d2

a31x1 + a32x2 + a33x3 = d3


Untuk mempermudah proses Eliminasi Gauss Jordan, koefisien a 11- a33 diubah menjadi
a-i, sehingga terbentuk matriks augmentasi.
Matriks A│Ruas Kanan
a b c │ p

[ d e f │ q
g h i │ r ]
Terdapat dua kondisi dengan tiga solusi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel Non
homogen, yaitu:
1. Determinan A ≠ 0, maka SPL Non homogen mempunyai solusi tunggal.
Solusi tunggal yang dimaksud disini yaitu setiap variabel x, y, dan z
mempunyai nilai masing-masing. “Tunggal” tidak berarti ketiga nilai variabelnya
harus sama (x = y = z), boleh saja dan seringkali ketiga nilai variabelnya berbeda-
beda. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel Non homogen dengan solusi tunggal
sebenarnya sama saja dengan sistem persamaan linear tiga variabel biasa. Cara

6
penyelesaiannya menggunakan eliminasi, substitusi, Cramer, dan Gauss Jordan juga
sudah sering dibahas.
Contoh Soal Solusi Tunggal :
Tentukan solusi sistem persamaan linear berikut ini!
3x + y – z = 2
2x – y + z = 3
x+y+z=6
Penyelesaian:x = 1, y = 2, z = 3
Variabel x, y, dan z mempunyai nilai, maka Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Non homogen ini mempunyai solusi tunggal.
2. Determinan A = 0 maka Sistem Persamaan Linear Non Homogen mempunyai dua
kemungkinan yaitu solusi banyak dan tidak memiliki solusi.
a.Solusi banyak
Solusi Banyak maksudnya jika beberapa nilai variabel disubstitusikan kedalam
persamaan maka hasil perhitungannya memenuhi sistem persamaan linear
tersebut. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel Non Homogen dengan solusi
banyak pada dasarnya terdiri dari dua persamaan asli dan satu persamaan semu.
Persamaan semu merupakan kelipatan atau penjumlahan salah satu persamaan
atau dua persamaan lainnya. Melalui Eliminasi Gauss Jordan, persamaan semu
dapat dikenali berupa baris matriks yang semua elemennya nol.
Contoh soal solusi banyak :
Tentukan solusi sistem persamaan linear berikut ini!
2x – 4y – 2z = 4
-3x + 5y + 2z = 6
x – y = -10
Penyelesaian:
1. Ubah menjadi matriks augmentasi.
2 −4 −2 │ 4

[ −3 5 2 │ 6
1 −1 0 │ −10 ]
2. Hitung nilai determinan matriks A menggunakan metode Sarrus. Jika
determinan ≠ 0 maka SPLTV mempunyai solusi tunggal. Dan jika determinan
= 0, maka lanjut ke langkah 3.

7
2 −4 −2 2 −4
A = −3 5
[ 2 −3 5
1 −1 0 1 −1 ]
│A│= (2 x 5 x 0) + (-4 x 2 x 1) + -2 x -3 x -1) – (-2 x 5 x 1) – (2 x 2 x -1) – (-
4 x -3 x 0)
│A│= 0 – 8 – 6 + 10 + 4 – 0 = 0

3. Ubah elemen a menjadi satu


R1 – R3 →R1
1 −3 −2 │ 14

[ −3 5 2 │ 6
1 −1 0 │ −10 ]
4. Ubah elemen d dan g menjadi nol.
R2 + 3R1 →R2
R3 – R1 →R3
1 −3 −2 │ 14

[ 0 −4 −4 │ 48
0 2 2 │ −24 ]
Ciri SPLTV Non Homogen mempunyai solusi banyak yaitu mempunyai dua
baris yang nilainya sebanding. Pada penyelesaian contoh soal diatas, baris
kedua = -2x baris ketiga.

5. Ubah baris kedua atau ketiga menjadi nol.


2R3 + R2 → R3
1 −3 −2 │ 14

[ 0 −4 −4 │ 48
0 0 0 │ 0 ]
Langkah penyelesaian selanjutnya dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu variabel
acuan = y dan variabel acuan = z.

 Variabel Acuan = y
6. Ubah elemen c menjadi nol.
1
R1 −¿ R2 → R1
2

8
1 −1 0 │ −10

[ 0 −4 −4 │ 48
0 0 0 │ 0 ]
Variabel x Variabel z
x – y = -10 -4y – 4z = 48
x = -10 + y -4z = 48 + 4y │÷ - 4│
z = -12 – y

Nilai variabel x dan z tergantung nilai variabel y, misal:


y = -2 → x = -12 dan z = -10
y = 0 → x = -10 dan z = -12
y = 1 → x = -9 dan y = -13
... Dst

Substitusikan salah satu nilai variabel ke salah satu persamaan.


x = -10, y = 0 dan z = -12
-3x + 5y + 2z = -3(-10) + 5(0) + 2(-12) = 6

 Variabel Acuan = z
6. Ubah elemen b menjadi nol.
3
R1 −¿ R2 → R1
4
1 0 1 │ −22

[ 0 −4 −4 │ 48
0 0 0 │ 0 ]
Variabel x Variabel y
x + z = -22 -4y – 4z = 48
x = -22 – z -4y = 48 + 4 │÷ - 4│
y = -12 - z

Nilai variabel x dan z tergantung nilai variabel y, misal:

z = -2 → x = -20 dan y = -10


z = 0 → x = -22 dan y = -12

9
z = 1 → x = -23 dan y = -13
... Dst
Substitusikan salah satu nilai variabel ke salah satu persamaan.
x = -20, y = -10 dan z = -2
2x – 4y – 2z = 2(-20) – 4(-10) – 2(-2) = 4
Coba substitusikan beberapa nilai variabel lainnya, hasil perhitungannya
akan memenuhi SPLTV tersebut.
b. Tidak mempunyai solusi
Jenis SPL Non Homogen ini sebenarnya terdiri dari tiga persamaan
dengan dua variabel. Sedangkan salah satu variabelnya merupakan variabel semu
yang diperoleh dari kelipatan atau penjumlahan dua variabel lainnya. Selain itu,
salah satu persamaannya mempunyai nilai variabel yang tidak konsisten dengan
dua persamaan lainnya.
Contoh Soal Tidak Mempunyai Solusi :
Tentukan solusi sistem persamaan linear berikut ini!
4x – 4y + 6z = 0
2x + 6y – z = -8
3x + 3z = -6
Penyelesaian:
1. Ubah menjadi matriks augmentasi.
4 −4 6 │ 0

[ 2 6 −1 │ −8
3 0 3 │ −6 ]
2. Hitung nilai determinan matriks A menggunakan metode Sarrus. Jika
determinan ≠ 0 maka SPLTV mempunyai solusi tunggal. Dan jika determinan
= 0, maka lanjut ke langkah 3.

4 −4 6 4 −4

[
A = 2 6 −1 2 6
3 0 3 3 0 ]
│A│= (4 x 6 x 3) + (-4 x -1 x 3) + (6 x 2 x 0) – (6 x 6 x 3) – (4 x -1 x 0) – (-4
x 2 x 3)
│A│= 72 + 12 + 0 - 108 + 24 + 0 = 0

10
3. Ubah elemen a menjadi satu.
R1 – R3 →R1
1 −4 3 │ 6

[ 2 6 −1 │ −8
3 0 3 │ −6 ]
4. Ubah elemen d dan g menjadi nol.
R2 – 2R1 →R2
R3 – 3R1 →R3
1 −4 3 │ 6

[ 0 14 −7 │ −20
0 12 −6 │ −24 ]
Ciri SPLTV Non Homogen yang tidak mempunyai solusi yaitu mempunyai
matriks bagian utama (submatriks prinsipal) yang dua kolomnya sebanding. Pada
penyelesaian contoh soal diatas, submatriks prinsipal A11 diperoleh dengan
menghilangkan baris pertama dan kolom pertama matriks A.
⋱ ⋯ ⋯

[
A = ⋮ 14 −7
⋮ 12 −6 ]
A11 = [ 1412 −7
−6 ]
Kolom Pertama = -2 x Kolom kedua
Langkah selanjutnya menggunakan Operasi Kolom Elementer terbagi menjadi
dua cara, yaitu variabel acuan = y dan variabel acuan = z.

 Variabel Acuan = y
5. Ubah elemen f dan i menjadi nol.
1
C3 + C2 → C3
2
1 −4 1 │ 6

[ 0 14 0 │ −20
0 12 0 │ −24 ]
Sehingga diperoleh:

11
x - 4y + z = 6
−10
14y = -20 →y =
7
12y = -24 → y = -2

 Variabel Acuan = z
5. Ubah elemen e dan h menjadi nol.
C2 + 2C3 → C2
1 2 3 │ 6

[ 0 6 −7 │ −20
0 0 −6 │ −24 ]
Sehingga diperoleh:
x + 2y + + 3z = 6
20
-7z = -20 →z =
7
-6z = -24 → z = 4
Meskipun salah satu variabel y atau z disubstitusikan ke dalam persamaan,
namun tetap saja dua nilai variabel lainnya tidak bisa ditemukan.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

12
1. Sistem persamaan linear homogen adalah sistem persamaan linear yang semua suku
konstannya nol sehingga bentuk umum SPL homogen ini sebagai berikut.

a11x1 + a12x2 + ... + a1nxn = 0


a21x1 + a22x2 + ... + a2nxn = 0

am1x1 + am2x2 + ... + amnxn = 0

2. SPL homogen selalu konsisten, minimal mempunyai penyelesaian nol {x1 = x2 = ... =
xn = 0} yang disebut penyelesaian trivial. Jika terdapat yang lain, disebut penyelesaian
tak-trivial. Jadi, sistem persamaan linear homogen mempunyai dua kemungkinan
yaitu:
1. Mempunyai penyelesaian trivial
2. Mempunyai penyelesaian banyak (tak-trivial)

3. Perbedaan Sistem Persamaan Linear dengan Sistem Persamaan Linear Non homogen


terletak pada nilai ruas kanan. Untuk Sistem Persamaan Linear Homogen nilai ruas
kanannya nol semua, sedangkan Sistem Persamaan Linear Non Homogen nilai ruas
kanannya berupa konstanta. Sedangkan persamaan keduanya yaitu nilai determinan
mempengaruhi solusi akhir sistem persamaan linear.

3.2. Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan karena
terbatasnya pengetahuan dan kekurangan rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah yang kami susun tersebut. Kami selaku penulis banyak berharap
pembaca berkenan memberikan kritik dan saran yang tentunya membangun kepada
kami, demi mencapaikesempurnaan makalah.

DAFTAR PUSTAKA

13
http://www.academia.edu?9872190?SISTEM_PERSAMAAN_LINEAR_HOMOGEN
Diakses pada tanggal 26 Maret 2021

Sugianto,Ogin.(2018).”SPLTV Non Homogen”,


https://www.google.com/amp/s/penma2b.wordpress.com/2018/02/08/spltv-non-
homogen/amp/ Diakses pada tanggal 26 Maret 2021

14

Anda mungkin juga menyukai