Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ALJABAR LINEAR

“DIAGONALISASI MATRIKS SIMETRIK”

Dosen Pengampu : Dr. Hamidah Nasution, M.Si dan

Fevi Rahmawati Suwanto, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 & 6 :

1. Azi Yustriawan 4203230032


2. Hotman Marbun 4203530014
3. Ira Octavia Lumbanraja 4202530007
4. Izmi Ukhti 4203230010
5. Johan Pasaribu 4202230002
6. Laila Alawiah 4202530011
7. Larisa Sitorus 4203230036
8. Leony Fristy Turnip 4203530006
9. Mellyana Harahap 4201230008
10. Unedo Panjaitan 4203230003

MATEMATIKA NON DIK B 2020

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat rahmat dan anugerah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen Dr. Hamidah Nasution, M.Si
dan Fevi Rahmawati Suwanto, S.Pd., M.Pd.,selaku dosen pengampu mata kuliah Aljabar Linier
Lanjutan atas bimbingan dalam penyelesaian makalah ini. Penulis juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan kritik, saran dan usulan demi perbaikan yang akan penulis buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat
menambah ilmu pengetahuan bagi para pembaca.

Medan, 5 Mei 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1

1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 2

1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................................................ 2

BAB II........................................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3

2.1 Diagonalisasi .................................................................................................................... 3

2.2 Diagonalisasi Ortogonal................................................................................................... 4

2.3 Prosedur Mendiagonalisasi Matriks Simetris Secara Ortogonal ..................................... 6

BAB III ...................................................................................................................................... 9

PENUTUP.................................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu bidang kajian matematika adalah ajabar linear di mana salah satu cabangnya
adalah matriks. Matriks adalah suatu kumpulan angka-angka (sering disebut elemen) yang
disusun menurut baris dan kolom sehingga berbentuk persegi panjang di mana panjang dan
lebarnya ditunjukan oleh banyaknya kolom dan baris.

Pada matriks kita mengenal diagonalisasi matriks yaitu proses pembentukan suatu matriks
menjadi matriks diagonal dengan melibatkan nilai eigen dan vektor eigen. Sebuah matriks
bujursangkar A dikatakan dapat didiagonalisasi (diagonalizable) jika terdapat sebuah matriks
nonsingular P sedemikian rupa sehingga 𝑃−1𝐴𝑃 adalah sebuah matriks diagonal; matriks 𝑃
dikatakan mendiagonalisasi (diagonalize) A(Anton dan Rorres, 2000). Untuk membentuk
matriks nonsingular P diperlukan nilai eigen dari matriks bujursangkar A yang memiliki
multiplisitas aljabar dan multiplisitas geometri (dimensi ruang eigen) yang sama tetapi tidak
semua matriks bujursangkar memilki nilai eigen seperti demikian. Oleh karena itu, tidak semua
matriks bujursangkar dapat didiagonalisasikan. Proses diagonalisasi digunakan salah satunya
pada konsep keserupaan (similaritas) dua matriks.

Dua matriks bujursangkar A dan B dikatakan serupa jika ada matriks nonsigularP dengan
𝐴 = 𝑃 −1𝐵𝑃 dimana 𝑃−1 adalah invers matriks nonsigularP. Dua matriks yang mirip memiliki
banyak sifat yang sama yang disebut dengan sifat Invarian-invarian Keserupaan meliputi
Determinan, Keterbalikan (Invers), Rank, Nulitas, Trace, Polinomial karakteristik, Nilai Eigen,
dan Dimensi ruang eigen.

Konsep similaritas matriks banyak digunakan pada pembahasan aljabar linear tingkat lanjut
diantaranya yaitu pada matrik-matriks dengan sifat khusus, fungsi matriks, bentuk kuadrat, dan
masih banyak lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan Diagonalisasi ?
b. Apa yang dimaksud dengan Diagonalisasi Ortogonal?
c. Apa yang dimaksud dengan Matriks Simetrik?
d. Bagaimana prosedur pendiagonalan suatu matriks simetrik secara orthogonal?

1
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa itu diagonalisasi
b. Untuk mengetahui Diagonalisasi Ortogonal
c. Untuk mengetahui matriks simetrik
d. Untuk mengetahui prosedur pendiagonalan suatu matriks simetrik secara orthogonal
e. Menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah aljabar linear

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui konsep dalam aljabar
linear mengenai diagonalisasi-diagonalisasi matriks simetrik, melatih kemampuan mahasiswa
dalam pengerjaan makalah, dan menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis maupun
pembaca

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Diagonalisasi
Definisi

Suatu matriks bujur sangkar A dapat didiagonalisasi jika terdapat matriks invertibel P, sehingga
P-1AP = D, dengan D adalah matriks diagonal dan P dikatakan mendiagonalisasi A

Langkah-langkah Diagonalisasi

1. Carilah n vektor eigen yang bebas linear dari matriks A yang berukuran n x n. Misalnya
p1, p2, ... , pn.
2. Bentuklah matriks P yang mempunyai p1, p2, ... , pn sebagai vektor-vektor kolomnya.
3. Matriks D = P-1 A P adalah matriks diagonal dengan λ1, λ2, ... , λn sebagai unsur-unsur
diagonal yang berurutannya dan λi adalah nilai-nilai eigen yang bersesuaian dengan pi
untuk I = 1, 2, 3, …, n.

Untuk memeriksa bahwa P adalah matriks yang mendiagonalisasikan matriks A dapat


dilakukan dengan menentukan matriks diagonal P-1AP = D dengan unsur-unsur diagonal
utamanya adalah nilai-nilai eigen dari matriks A yang urutannya adalah nilai-nilai eigen dari

matriks A yang urutannya sesuai urutan vektor-vektor kolom matriks P. yang


Contoh soal :

Carilah matriks 𝑃 yang mendiagonalkan matriks

4 0 1
𝑎 = [−2 1 0]
−2 0 1

Penyelesaian:

Dari contoh nilai-nilai eigen matriks 𝐴adalah 𝜆1 = 1, 𝜆2 = 2, dan𝜆3 = 3.

1
0 −2 −1
𝑝1 = [1] , 𝑝2 = [ 1 ],dan𝑝3 = [ 1 ],
0 1 1

3
Berturut-turut bersesuaian dengan nilai-nilai eigen 𝜆1 = 1, 𝜆2 = 2, dan𝜆3 = 3 dari matriks 𝐴.
Jadi, matriks yang mendiagonalisasi matriks𝐴 adalah

1
0 − −1
𝑃=[ 2 ]
1 1 1
0 1 1

unsur-unsur diagonal utamanya adalah nilai-nilai eigen dari matriks 𝐴 yang urutannya adalah
nilai-nilai eigen dari matriks𝐴 yang urutannya sesuai urutan vector-vector kolom
matriks 𝑃, yaitu :

1
0 1 −1 4 0 1 0 −1
−1
𝐷 =𝑃 𝐴𝑃 =[ 2 0 2 ] [−2 1 −] [ 2 ]
1 1 1
−2 0 −1 −2 0 1
0 1 1
1
0 1 −1 0 − −1
=[ 4 0 4 ] [ 2 ]
0 1 1
−6 0 −3
0 1 1
1 0 0
= [ 0 2 0]
0 0 3

Teorema 11.2

Jika v1, v2, v3,...,vk adalah vektor-vektor eigen dari matriks A yang bersesuaian dengan nilai-
nilai eigen λ1, λ2, λ3, ... , λk yang berbeda, maka {v1, v2, v3, ... , vk} adalah himpunan yang
bebas linear.

Teorema 11.3

Jika suatu matriks A berukuran n x n mempunyai nilai-nilai eigen yang berbeda-beda, maka
A dapat didiagonalisasi.

2.2 Diagonalisasi Ortogonal


Mari perhatikan 2 masalah berikut yang ekuivalen.

1. Masalah vektor eigen ortonormal Jika diketahui suatu matriks A yang berukuran 𝑛 𝑥 𝑛,
apakah ada suatu basis ortonormal untuk 𝑅 𝑛 dengan hasil kali dalam (Euclid) yang
terdiri dari vektorvektor eigen dari matriks A?
4
2. Masalah diagonalisasi ortogonal Jika diketahui suatu matriks A yang berukuran 𝑛 𝑥 𝑛,
apakah ada suatu matriks diagonal P sedemikian sehingga matriks 𝐷 = 𝑃−1 𝐴 𝑃 =
𝑃𝑡 𝐴 𝑃 adalah matriks diagonal?

Definisi

Matriks A yang berukuran 𝒏 𝒙 𝒏, dinamakan dapat didiagonalisasi secara ortogonal jika


terdapat matriks P yang ortogonal, dan matriks P dikatakan mendiagonalisasi A secara
ortogonal.

Dari definisi dan dua permasalahan di atas ada dua pelajaran yang perlu mendapat perhatian
kita, yaitu

1. Matriks manakah yang dapat didiagonalisasi secara ortogonal?


2. Bagaimana kita mencari suatu matriks ortogonal untuk melakukan diagonalisasi?

Dari pertanyaan diatas maka dapat dilakukan untuk mendiagonalisasi suatu matriks A yaitu
dengan melihat apakah matriks tersebut simetris yaitu A = At. Untuk melihat itu dapat dilihat
dengan persamaan

𝑝𝑡 𝐴𝑃 = 𝐷 … 1

Dengan P adalah matriks orthogonal dan D adalah matriks diagonal. Karena P orthogonal ,
maka

𝑝𝑡 𝑃 = 𝑝𝑡 𝑃 = 1

Sehingga persamaan (1) bisa kita tulis dalam bentuk

𝐴 = 𝑃 𝐷 𝑝𝑡 … 2

Karena D matriks diagonal, maka 𝐷 = 𝐷𝑡 , sehingga dengan mentranspos kedua ruas dari
persamaan (2) didapatkan

𝐴𝑡 = (𝑃 𝐷 𝑝𝑡 )𝑡 = 𝑃 𝐷 𝑝𝑡 = 𝐴

Sehingga A pastilah merupakan matriks simetris.

Teorema 11.4

• Jika A adalah suatu matriks 𝒏 𝒙 𝒏, maka pernyataan berikut adalah ekuivalen.


• A dapat didiagonalisasi secara ortogonal.

5
• A merupakan suatu himpunan n vector eigen yang ortonormal
• A adalah matriks simetrik.

Teorema 11.5

Jika A adalah suatu matriks simetris, maka vektor-vektor eigen dari ruang eigen yang berbeda
akan ortogonal

2.3 Prosedur Mendiagonalisasi Matriks Simetris Secara Ortogonal


1. Carilah suatu basis untuk setiap ruang eigen matriks A

2. Terapkan proses Gran-Schmidt pada setiap basis-basis ini untuk mendapatkan suatu
basis ortonormal untuk setiap ruang eigen

3. Bentuklah matriks P yang koom-kolomny adalah vektor-vektor basis yang disusun


sebelumnya, dan matriks inilah yang mendiagonalisasikan A secara ortogonal

Teorema 11.5 dan prosedur ini memastikan bahwa vektor eigen dari ruang eigen yang berbeda
adalah ortogonal, sedangkan penerapan proses Gram – Schmidt memastikan bahwa vektor-
vektor eigen yang didapatkan dalam ruang eigen yang sama adalah ortonormal. Jadi
keseluruhan himpunan vektor eigen yang didapat melalui prosedur ini adalah ortonormal.

Contoh soal :

−7 24
Diketahuimatriks A =[ ]
24 7

a) Carilahmatriks P yang mendiagonalisasi A secaraortogonal.

b) TentukanlahmatriksP −1 A P.

Penyelesaian:

a) Persamaan karakteristik matriks A adalah

−7 − 𝜆 24
det(𝐴 − 𝜆𝐼) = 0 ⇔ 𝑑𝑒𝑡 [ ]=0
24 7−𝜆

⇔ 𝜆2 − 625 = 0

⇔ 𝜆 = ±25

Jadi, nilai – nilai eigen dari matriks A adalah 𝜆1 = 25 dan 𝜆2 = - 25.

6
𝑥1
Misal 𝑥 = [𝑥 ] adalah vektor eigen A yang bersesuaian dengan λ jika dan hanya jika x adalah
2

penyelesaian non trivial dari sistem persamaan linear :

𝑥
(𝐴 − 𝜆𝐼) = 0 ⇔ [−7 24] [𝑥1 ] = [0] … … … . . (1)
24 7 2 0

Untuk 𝜆1 = 25, maka persamaan (1) menjadi

−32 24 𝑥1 0
[ ][ ] = [ ]
24 −18 𝑥2 0

−32𝑥1 + 24𝑥2 = 0 3
⇔{ ⇔ 4𝑥1 − 3𝑥2 = 0 ⇔ 𝑥1 = t, 𝑥2 = 𝑡
24𝑥1 − 18𝑥2 = 0 4

Jadi vektor eigen A yang bersesuaian dengan λ = 25 adalah

3
𝑥1 = [4]
1

membentuk basis untuk ruang tiga. Dengan menerapkan proses Gram – Schmidt akan
menghasilkan vektor eigen ortonormal, yaitu

3
𝑥1 5
𝑣1 = = [5] , sebab |𝑥1 | =
|𝑥1 | 4 4
5

Untuk λ1 = -25, akan didapatkan vektor eigen yang merupakan basis untuk ruang eigen, yaitu

4

𝑥2 = [ 3]
1

dengan proses Gram-Schmidt dapat diubah menjadi vektor eigen yang ortonormal, yaitu:

4
𝑥2 − 5
𝑣2 = = [ 5] , sebab |𝑥2 | =
|𝑥2 | 3 3
5

Akhirnya dengan menggunakan 𝑣1 dan 𝑣2 sebagai vektor – vektor kolom, maka kita dapat
matriks yang mendiagonalisasi A secara ortogonal, yaitu:

7
3 4

[5 5]
4 3
5 5
3 4 3 4
−5
5 5 −7 24 5
b) Menentukan matriks P −1 AP = 1 . [ 4 ] [
3 24 ] [ ]
−5 7 4 3
5 5 5

3 4

15 20 5 5] = [25 0
=[ ][ ]
20 −15 4 3 0 −25
5 5

Matriks ini adalah matriks diagonal dengan unsur – unsur diagonal utamanya adalah nilai-
nilai eigen dari matriks A.

8
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Suatu matriks persegi (matriks bujur sangkar) A dinamakan dapat didiagonalkan (dapat
didiagonalisasi) jika suatu matriks P yang invertibel sedemikian rupa sehingga P-1 AP
adalah suatu matriks diagonal, matriks P dikatakan mendiagonalkan A (mendiagonalisasi)
Matriks A. Tahapan untuk mendiagonalkan matriks yang berukuran n x n :

a) Tahap 1. Carilah n vektor eigen yang bebas linear dari matriks A yang
berukuran n x n Misalnya p1,p2,...,pn.
b) Tahap 2. Bentuklah matriks P yang mempunyai p1,p2,...,pn sebagai vektor-
vektor kolomnya
c) Tahap 3. Matriks D = P-1 A P adalah matriks diagonal dengan
λ1,λ2,...,λnsebagai unsur-unsur diagonal yang berurutannya dan λi adalah nilai-
nilai eigen yang bersesuaian dengan pi untuk i = 1,2,3,...,n

Untuk memeriksa bahwa P adalah matriks yang mendiagonalisasi matriks A dapat


dilakukan dengan menentukan matriks diagonal D = P-1 A P dengan unsur-unsur diagonal
utamanya adalah nilai-nilai eigen dari matriks A yang urutannya adalah nilai-nilai eigen
dari matriks A yang urutannya sesuai urutan vektor-vektor kolom matriks P. Jika
v1,v2,..,vk adalah vektor-vektor eigen dari matriks A yang bersesuaian dengan nilai-nilai
eigen λ1,λ2,...,λk yang berbeda maka {v1,v2,..,vk } adalah himpunan yang bebas linear.
Jika suatu matriks A berukuran n x n mempunyai nilai-nilai eigen yang berbeda-beda. Maka
A dapat didiagonalisasi.

Matriks A yang berukuran n x n dikatakan dapat didiagonalisasi secara ortogonal jika


terdapat matriks P yang ortogonal, dan matriks P dikatakan mendiagonalisasi A secara
Ortogonal. Jika A adalah suatu matriks n xn, maka pernyataan berikut adalah ekuivalen :

a) A dapat didiagonalisasi secara ortogonal


b) A merupakan suatu himpunan n vektor eigen yang ortonormal
c) A adalah matriks Simetrik

9
Jika A adalah suatu matriks simetris, maka vektor-vektor eigen dari ruang eigen yang
berbeda akan ortogonal. Prosedur untuk mendiagonalisasi suatu matriks simetris secara
ortogonal adalah :

a) Carilah suatu basis untuk setiap ruang eigen dari matriks A;


b) Selanjutnya Terapkan proses Gram-Schmidt pada setiap basis-basis ini untuk
mendapatkan suatu basis ortonormal untuk setiap ruang eigen;
c) Kemudian bentuklah matriks P yang kolom-kolomnya adalah vektor-vektor
basis yang disusun pada tahap sebelumnya dan matriks inilah yang
mendiagonalisasi A secara ortogonal

10
DAFTAR PUSTAKA
Anton Howard.(1987).Elementary Linear Algebra 5 th Edition.New York:John Wiley & Sons

Seymour Lipschutz.(1981).Linear Algebra.Singapore: Schaum’s Outline, Mc-Graw Hill Book

Company Larry Smith.(1998).Linear Algebra.Gotting en:Springer

Raisinghania & Aggarwal,R.S.(1980).Matrices.New Delhi:S.Chan & Company Ltd

Ayres,Frank,JR.Ph.D.(1982).Theory and Problems of Matrices.Singapure:Schaum’s Outline,


Mc-Graw Hill Book Compan

11

Anda mungkin juga menyukai