ALJABAR LINEAR
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat rahmat dan anugerah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen Dr. Hamidah Nasution, M.Si
dan Fevi Rahmawati Suwanto, S.Pd., M.Pd.,selaku dosen pengampu mata kuliah Aljabar Linier
Lanjutan atas bimbingan dalam penyelesaian makalah ini. Penulis juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan kritik, saran dan usulan demi perbaikan yang akan penulis buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat
menambah ilmu pengetahuan bagi para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
PENUTUP.................................................................................................................................. 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu bidang kajian matematika adalah ajabar linear di mana salah satu cabangnya
adalah matriks. Matriks adalah suatu kumpulan angka-angka (sering disebut elemen) yang
disusun menurut baris dan kolom sehingga berbentuk persegi panjang di mana panjang dan
lebarnya ditunjukan oleh banyaknya kolom dan baris.
Pada matriks kita mengenal diagonalisasi matriks yaitu proses pembentukan suatu matriks
menjadi matriks diagonal dengan melibatkan nilai eigen dan vektor eigen. Sebuah matriks
bujursangkar A dikatakan dapat didiagonalisasi (diagonalizable) jika terdapat sebuah matriks
nonsingular P sedemikian rupa sehingga 𝑃−1𝐴𝑃 adalah sebuah matriks diagonal; matriks 𝑃
dikatakan mendiagonalisasi (diagonalize) A(Anton dan Rorres, 2000). Untuk membentuk
matriks nonsingular P diperlukan nilai eigen dari matriks bujursangkar A yang memiliki
multiplisitas aljabar dan multiplisitas geometri (dimensi ruang eigen) yang sama tetapi tidak
semua matriks bujursangkar memilki nilai eigen seperti demikian. Oleh karena itu, tidak semua
matriks bujursangkar dapat didiagonalisasikan. Proses diagonalisasi digunakan salah satunya
pada konsep keserupaan (similaritas) dua matriks.
Dua matriks bujursangkar A dan B dikatakan serupa jika ada matriks nonsigularP dengan
𝐴 = 𝑃 −1𝐵𝑃 dimana 𝑃−1 adalah invers matriks nonsigularP. Dua matriks yang mirip memiliki
banyak sifat yang sama yang disebut dengan sifat Invarian-invarian Keserupaan meliputi
Determinan, Keterbalikan (Invers), Rank, Nulitas, Trace, Polinomial karakteristik, Nilai Eigen,
dan Dimensi ruang eigen.
Konsep similaritas matriks banyak digunakan pada pembahasan aljabar linear tingkat lanjut
diantaranya yaitu pada matrik-matriks dengan sifat khusus, fungsi matriks, bentuk kuadrat, dan
masih banyak lainnya.
1
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa itu diagonalisasi
b. Untuk mengetahui Diagonalisasi Ortogonal
c. Untuk mengetahui matriks simetrik
d. Untuk mengetahui prosedur pendiagonalan suatu matriks simetrik secara orthogonal
e. Menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah aljabar linear
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Diagonalisasi
Definisi
Suatu matriks bujur sangkar A dapat didiagonalisasi jika terdapat matriks invertibel P, sehingga
P-1AP = D, dengan D adalah matriks diagonal dan P dikatakan mendiagonalisasi A
Langkah-langkah Diagonalisasi
1. Carilah n vektor eigen yang bebas linear dari matriks A yang berukuran n x n. Misalnya
p1, p2, ... , pn.
2. Bentuklah matriks P yang mempunyai p1, p2, ... , pn sebagai vektor-vektor kolomnya.
3. Matriks D = P-1 A P adalah matriks diagonal dengan λ1, λ2, ... , λn sebagai unsur-unsur
diagonal yang berurutannya dan λi adalah nilai-nilai eigen yang bersesuaian dengan pi
untuk I = 1, 2, 3, …, n.
4 0 1
𝑎 = [−2 1 0]
−2 0 1
Penyelesaian:
1
0 −2 −1
𝑝1 = [1] , 𝑝2 = [ 1 ],dan𝑝3 = [ 1 ],
0 1 1
3
Berturut-turut bersesuaian dengan nilai-nilai eigen 𝜆1 = 1, 𝜆2 = 2, dan𝜆3 = 3 dari matriks 𝐴.
Jadi, matriks yang mendiagonalisasi matriks𝐴 adalah
1
0 − −1
𝑃=[ 2 ]
1 1 1
0 1 1
unsur-unsur diagonal utamanya adalah nilai-nilai eigen dari matriks 𝐴 yang urutannya adalah
nilai-nilai eigen dari matriks𝐴 yang urutannya sesuai urutan vector-vector kolom
matriks 𝑃, yaitu :
1
0 1 −1 4 0 1 0 −1
−1
𝐷 =𝑃 𝐴𝑃 =[ 2 0 2 ] [−2 1 −] [ 2 ]
1 1 1
−2 0 −1 −2 0 1
0 1 1
1
0 1 −1 0 − −1
=[ 4 0 4 ] [ 2 ]
0 1 1
−6 0 −3
0 1 1
1 0 0
= [ 0 2 0]
0 0 3
Teorema 11.2
Jika v1, v2, v3,...,vk adalah vektor-vektor eigen dari matriks A yang bersesuaian dengan nilai-
nilai eigen λ1, λ2, λ3, ... , λk yang berbeda, maka {v1, v2, v3, ... , vk} adalah himpunan yang
bebas linear.
Teorema 11.3
Jika suatu matriks A berukuran n x n mempunyai nilai-nilai eigen yang berbeda-beda, maka
A dapat didiagonalisasi.
1. Masalah vektor eigen ortonormal Jika diketahui suatu matriks A yang berukuran 𝑛 𝑥 𝑛,
apakah ada suatu basis ortonormal untuk 𝑅 𝑛 dengan hasil kali dalam (Euclid) yang
terdiri dari vektorvektor eigen dari matriks A?
4
2. Masalah diagonalisasi ortogonal Jika diketahui suatu matriks A yang berukuran 𝑛 𝑥 𝑛,
apakah ada suatu matriks diagonal P sedemikian sehingga matriks 𝐷 = 𝑃−1 𝐴 𝑃 =
𝑃𝑡 𝐴 𝑃 adalah matriks diagonal?
Definisi
Dari definisi dan dua permasalahan di atas ada dua pelajaran yang perlu mendapat perhatian
kita, yaitu
Dari pertanyaan diatas maka dapat dilakukan untuk mendiagonalisasi suatu matriks A yaitu
dengan melihat apakah matriks tersebut simetris yaitu A = At. Untuk melihat itu dapat dilihat
dengan persamaan
𝑝𝑡 𝐴𝑃 = 𝐷 … 1
Dengan P adalah matriks orthogonal dan D adalah matriks diagonal. Karena P orthogonal ,
maka
𝑝𝑡 𝑃 = 𝑝𝑡 𝑃 = 1
𝐴 = 𝑃 𝐷 𝑝𝑡 … 2
Karena D matriks diagonal, maka 𝐷 = 𝐷𝑡 , sehingga dengan mentranspos kedua ruas dari
persamaan (2) didapatkan
𝐴𝑡 = (𝑃 𝐷 𝑝𝑡 )𝑡 = 𝑃 𝐷 𝑝𝑡 = 𝐴
Teorema 11.4
5
• A merupakan suatu himpunan n vector eigen yang ortonormal
• A adalah matriks simetrik.
Teorema 11.5
Jika A adalah suatu matriks simetris, maka vektor-vektor eigen dari ruang eigen yang berbeda
akan ortogonal
2. Terapkan proses Gran-Schmidt pada setiap basis-basis ini untuk mendapatkan suatu
basis ortonormal untuk setiap ruang eigen
Teorema 11.5 dan prosedur ini memastikan bahwa vektor eigen dari ruang eigen yang berbeda
adalah ortogonal, sedangkan penerapan proses Gram – Schmidt memastikan bahwa vektor-
vektor eigen yang didapatkan dalam ruang eigen yang sama adalah ortonormal. Jadi
keseluruhan himpunan vektor eigen yang didapat melalui prosedur ini adalah ortonormal.
Contoh soal :
−7 24
Diketahuimatriks A =[ ]
24 7
b) TentukanlahmatriksP −1 A P.
Penyelesaian:
−7 − 𝜆 24
det(𝐴 − 𝜆𝐼) = 0 ⇔ 𝑑𝑒𝑡 [ ]=0
24 7−𝜆
⇔ 𝜆2 − 625 = 0
⇔ 𝜆 = ±25
6
𝑥1
Misal 𝑥 = [𝑥 ] adalah vektor eigen A yang bersesuaian dengan λ jika dan hanya jika x adalah
2
𝑥
(𝐴 − 𝜆𝐼) = 0 ⇔ [−7 24] [𝑥1 ] = [0] … … … . . (1)
24 7 2 0
−32 24 𝑥1 0
[ ][ ] = [ ]
24 −18 𝑥2 0
−32𝑥1 + 24𝑥2 = 0 3
⇔{ ⇔ 4𝑥1 − 3𝑥2 = 0 ⇔ 𝑥1 = t, 𝑥2 = 𝑡
24𝑥1 − 18𝑥2 = 0 4
3
𝑥1 = [4]
1
membentuk basis untuk ruang tiga. Dengan menerapkan proses Gram – Schmidt akan
menghasilkan vektor eigen ortonormal, yaitu
3
𝑥1 5
𝑣1 = = [5] , sebab |𝑥1 | =
|𝑥1 | 4 4
5
Untuk λ1 = -25, akan didapatkan vektor eigen yang merupakan basis untuk ruang eigen, yaitu
4
−
𝑥2 = [ 3]
1
dengan proses Gram-Schmidt dapat diubah menjadi vektor eigen yang ortonormal, yaitu:
4
𝑥2 − 5
𝑣2 = = [ 5] , sebab |𝑥2 | =
|𝑥2 | 3 3
5
Akhirnya dengan menggunakan 𝑣1 dan 𝑣2 sebagai vektor – vektor kolom, maka kita dapat
matriks yang mendiagonalisasi A secara ortogonal, yaitu:
7
3 4
−
[5 5]
4 3
5 5
3 4 3 4
−5
5 5 −7 24 5
b) Menentukan matriks P −1 AP = 1 . [ 4 ] [
3 24 ] [ ]
−5 7 4 3
5 5 5
3 4
−
15 20 5 5] = [25 0
=[ ][ ]
20 −15 4 3 0 −25
5 5
Matriks ini adalah matriks diagonal dengan unsur – unsur diagonal utamanya adalah nilai-
nilai eigen dari matriks A.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suatu matriks persegi (matriks bujur sangkar) A dinamakan dapat didiagonalkan (dapat
didiagonalisasi) jika suatu matriks P yang invertibel sedemikian rupa sehingga P-1 AP
adalah suatu matriks diagonal, matriks P dikatakan mendiagonalkan A (mendiagonalisasi)
Matriks A. Tahapan untuk mendiagonalkan matriks yang berukuran n x n :
a) Tahap 1. Carilah n vektor eigen yang bebas linear dari matriks A yang
berukuran n x n Misalnya p1,p2,...,pn.
b) Tahap 2. Bentuklah matriks P yang mempunyai p1,p2,...,pn sebagai vektor-
vektor kolomnya
c) Tahap 3. Matriks D = P-1 A P adalah matriks diagonal dengan
λ1,λ2,...,λnsebagai unsur-unsur diagonal yang berurutannya dan λi adalah nilai-
nilai eigen yang bersesuaian dengan pi untuk i = 1,2,3,...,n
9
Jika A adalah suatu matriks simetris, maka vektor-vektor eigen dari ruang eigen yang
berbeda akan ortogonal. Prosedur untuk mendiagonalisasi suatu matriks simetris secara
ortogonal adalah :
10
DAFTAR PUSTAKA
Anton Howard.(1987).Elementary Linear Algebra 5 th Edition.New York:John Wiley & Sons
11