Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

PEMODELAN MATEMATIKA
MODEL MATEMATIKA GERAK JATUH BEBAS

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 2


1. AGUS YULIANTI (1053611017180)
2. RATIH ANANDA PUTRI (105361100718)
3. ERNAWATI S (105361102318)
4. ANDI NURLIANI H (105361102418)
5. ANDI ASHABUL KHAIR.S (105361101818)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN AJAR 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt. Shalawatt dan salam selalu tercurahkan kepada Rasullulah
SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun  mampu  menyelesaikan  tugas  makalah ini,
dimana makalah ini berjudul “model matematika gerak jatuh bebas” Dalam penyusunan tugas
atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun saya menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan
orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang model matematika
gerak jatuh bebas yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi,
referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh kami dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah swt akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penyusun sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.

Untuk itu, kepada dosen saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah
saya dimasa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan salam dari pembaca.

Gowa, 27 November 2020

penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Gerak benda jatuh tanpa gesekan dengan udara


B. Gerak benda jatuh mengalami gesekan dengan udara
C. Gerak parabola
D. gerak vertical-horisontal dengan gesekan udara

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu matematika merupakan mata pelajaran yang pasti diajarkan baik di
SD,SMP,maupun SMA.Di SMA biasanya materi yang diajarkan merupakan
pengembangan dari materi di jenjang sebelumnya, seperti halnya materi model
matematika gerak jatuh bebas . Ketika berbicara tentang matematika yang terbayang
adalah bahwa matematika itu sulit sebab yang terfikir adalah teori-teori dan rumus-
rumus yang banyak dan merepotkan. Padahal, justru disitulah letak daya tarik matematik
mampu mengasah kesabaran dan ketajaman logika seseorang.
Matetika selalu dilibatkan dan dibutuhkan oleh seluruh bidang keilmuan dan
segala aspek kehidupan, termasuk ilmu kimia, fisika dan bidang ilmu lainnya. Hubungan
antara kimia, fisika dengan matematika seolah hubungan ibu dan anak. Dimana sang anak
selalu bersandar pada ibunya untuk memecahkan segala kerumitan hidupnya. Matematika
selalu dibutuhkan oleh ilmu kimia untuk menyelesaikan permasalahannya, contohnya
jatuhnya buah atau daun pohon ke tanah. Walaupun sering kita melihatnya, kenyataan ini
hampir tidak pernah menjadi perhatian kita.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menentukan penyelesaian dari gerak benda jatuh tanpa gesekan
dengan udara?
2. Bagaimana cara menentukan penyelesaian dari gerak benda jatuh mengalami gesekan
dengan udara?
3. Bagaimana cara menentukan penyelesaian dari gerak parabola?
4. Bagaimana cara menentukan penyelesaian dari gerak vertical-horisontal dengan
gesekan udara?

C. Tujuan Makalah
1. Dapat mengetahui cara penyelesaian dari gerak benda jatuh tanpa gesekan dengan
udara
2. Dapat mengetahui cara penyelesaian dari gerak benda jatuh mengalami gesekan
dengan udara
3. Dapat mengetahui cara penyelesaian dari gerak parabola
4. Dapat mengetahui cara penyelesaian dari gerak vertical-horisontal dengan gesekan
udara
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gerak Benda Jatuh Tanpa Gesekan dengan Udara
Kita memperhatikan suatu benda yang jatuh bebas. Misalkan posisi (ketinggian)
benda dari permukaan tanah dituliskan dengan y. satuan untuk y dalam Sistem
Internasional (SI) adalah m (meter). Untuk benda yang mengalami jatuh bebas, posisi
benda itu tergantung pada waktu. Jadi posisi benda merupakan fungsi terhadap waktu (t)
yang dalam satruan SI menggunakan s (second, detik). Dari belajar kalkulus mahasiswa
tentunya memahami bahwa turunan pertama y terhadap t merupakan kecepatam benda
pada saat t. sedangkan turunan kedua y terhadap t merupakan kecepatan benda pada saat t
kita menggunakan y˚ dan y∞ berturut-turut untuk turunan pertama dan kedua y terhadap
t. Penulisan dengan noktah (lingkaran kecil) sedemikian biasa digunakan untuk turunan
fungsi terhadap t waktu. Satuan SI untuk y˚ dan y∞ berturut-turut adalah ms ̄¹ dam ms ̄².

Dengan asumsi tanpa gesekan dengan udara, suatu benda bermassa m (dalam
satuan kg, kilogram di SI) yang jatuh bebas mengalami gaya sebesar (lihat gambar 2.2.1)

Fy = -mg. (2.2.1)

Fy = -mg

Gambar 2.2.1 Gaya yang bekerja pada benda jatuh bebas tanpa gesekan dengan udara

Di sini g menyatakan besarnya percepatan gravitasi yang dalam buku ini


digunakan g = 9,8 m/det². Tanda negative persamaan (2.2.1) menunjukkan bahwa arah
percepatan dan gaya gravitasi tersebut ke bawah. Makin besar massa benda, maka makin
besar pula gaya gravitasi yang dialaminya. Satuan untuk gaya adalah kg.m.s ̄² atau N
(Newton), (1N = 1 kg.m.s ̄²)

Di sisi lain, berdasarkan hukum kedua Newton tentang gerak gaya yang bekerja
pada suatu benda merupakan hasil kali massa benda tersebut dan percepatan yang
dialaminya, sehingga diperoleh

Fy = m y˚˚. (2.2.2)
(a) Kecepatan (b) Ketinggian

Gambar 2.2.2 Ketinggian dan Kecepatan benda jatuh tanpa gesekan dengan
udara

Dengan demikian persamaan (2.2.1) dan (2.2.2) memberikan persamaan gerak benda
jatuh bebas tanpa gesekan dengan udara yang dituliskan dengan

y˚˚ = -g. (2.2.3)

persamaan (2.2.3) di atas memberikan solusi umum yang berupa kecepatan.

y˚(t) = -gt +D1 (2.2.4)

dan

1
y(t) = - gt² + D1t +D2 (2.2.5)
2

dengan D1 dan D2 adalah sebarang konstan. Perhatikan bahwa kecepatan jatuh benda
membesar (negative) secara linear.

Perhatikan bahwa persamaan benda jatuh bebas ii hanya bergantung pada


percepatan gravitasi, tetapi tidak tergantung pada massa benda. Hal ini berarti di luar dua
planet atau yang percepatan gravitasinya berbeda., gerak jatuh bebas benda di kedua
planet itu juga berbeda. Sedangkan di sebuah planet benda yang bermassa besar akan
mengalami percepatan yang sama dengan benda yang bermassa kecil.
Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita menjatuhkan benda dari ketinggian
dan dengan kecepatan tertentu. Bila posisi dan kecepatan awal ini diberikan, katakana
dituliskan sebagai berikut

Y(0) = y0 (2.2.6)

y˚(0) = v y0, (2.2.7)

maka hal ini akan mengakibatkan konstanta D1 dan D2 memenuhi

D1 = v y0, D2 = y0 (2.2.8)

Dengan demikian (2.2.4) dan (2.2.5) berturut-turut menjadi

y˚(t) = -gt + v y0 (2.2.9)

dan

1
y(t) = - gt² + v y0 t + y0 (2.2.10)
2

B. Gerak Benda Jatuh Mengalami Gesekan dengan Udara


Pada kenyataan benda jatuh mengalami gesekan dengan udara, benda di sekeliling
kita, seperti mobil, sepeda motor yang bergerak mengelami gesekan dengan udara.
Perhatikan desain mobil, khususnya mobil balap, yang aerodinamis dengan
memperhatikan gesekan dengan udara ini. Contoh yang paling nyata adalah seorang
penerjung paying akan mengalami percepatan secara terus-menerus yang mengakibatkan
kecepatan jatuhnya membesar tanpa batas.
Pada bahasan ini kita akan memasukkan gesekan dengan udara dalam model yang
kita gunakan. Gaya gesekan udara ini besarnya bergantung pada kecepatan benda, tetapi
dengan arah yang berlawanan. Semakin besar kecepatan, semakin besar gayanya. Hal ini
kita rasakan misalnya pada saaat kita mengendarai sepeda motor. Semakin
tinggikecepatan motor yang kita kendarai makinnsemakin besar angina yang mendorong
kita kea rah yang berlawanan dengan arah gerak motor.

Pada buku ini kita asumsikan

Gaya gesekan besarnya sebanding dengan kecepatan secara linear, tetapi dengan
arah yang berlawanan.

Berdasarkan asumsi ini gaya yang dialami oleh suatu benda bermassa m yang jatuh bebas
dan mengelami gesekan dengan udara (lihat gambar 2.3.1) adalah
Fy = -mg - k˚y. (2.2.2)

Di sini K menyatakan koefisien gesek benda dengan udara yang bernilai tak
negative. Tanda negative menunjukkan bahwa arah gaya gesek berlawanan dengan
kecepatan benda. Suku pertama ruas kanan persamaan (2.2.1) – mg disebabkan oleh gaya
gravitasi, sedangkan suku keduanya – k ˚y akibat gesekan dengan udara,

Fy = -mg - k˚y

Gambar 2.3.1 Gaya yang bekerja pada benda jatuh bebas dengan adanya gesekan dengan
udara

Persamaan (2.3.1) dan (2.2.2) memberikan persamaan gerak benda jatuh bebas
yang mengalami gesekan dengan udara

k
y˚˚ = -g - y˚ (2.3.2)
m

perhatikan bahwa persamaan (2.3.2) di samping memeuat koefisien gesek, massa


benda dan percepatan gravitasi. Hal ini berbeda dengan persamaanb benda jatuh bebas
hyang mengakibatkan gesekannya dengan udara yang berakibat massa benda juga tidak
berpengaruh pada persamaan geraknya.

Catatan :

Pada kondisi limit yaitu k 0 dengan m konstan persamaan (2.3.2) menuju persamaan
(2.3.2).

Persamaa (2.3.2) diatas memberikan solusi umum dalam bentuk

−k
y(t) = C1 exp ( t)+C2+bt (2.3.2)
m
−gm
Dengan C1 dan C2 adalah sebarang konstants serta b =
k

Kecepatan benda jatuh pada saat t diberikan oleh

k −k
y(t) = -C1 exp ( t) + b
m m

perhatikan bahwa hal ini sangat berbeda dibandingkan gerak benda jatuh yang
mengabaikan adanya gesekannya dengan udara. Hal ini mudah dilihat dengan membandingkan
kecepatan yaitu persamaan (2.2.4) dengan (2.3.4) untuk t menuju tak hingga. Berdasarkan
persamaan (2.2.4) kecepatan bneda jatuh akan terus menerus membesar menuju (negarif) tak
hingga. Di sisi lain berdasarkan persamaan (2.3.4) kecepatan benda akan menuju b, yang besarna
berhingga. Besarnya kecepattan yang diberikan oleh (2.3.4) untuk t menuju tak hingga ini biasa
disebut sebagai kecepatan terminal.

Gambar 2.3.1 menunjukkan kecepatan dan ketinggian benda jatuh bebas seperti yang
dibahas pada gambar 3.2.1. akan tetapi kali ini terdapat beberapa benda yang mengalami
gesekan udara dengan berbagai macam nilai k. perhatikan bahwa kecepatan jatuh benda makin
membesar dengan bertambahnya waktu untuk semua nilai k, gambar 2.3.1 (a). namun demikian ,
kecepatan jatuuh benda tanpa gesekan dengan udaa k = 0 , membesar (negative) secara linear.
Unutk beberapa nilai k yang berbeda tetapi pada saat yang sama kita selalu mendapatkan bahwa
semakin besar nilai k , semakin kecil (negative) kecepatan jatuhnya. Dengan demikian bila
benda-benda tersebut dijatuhkan dari ketinggian yang sama dan dengan kecepatan awal yang
sama semakin besar nilai k benda semakin lama waktu yang diperlukan untuk sampai
dipermukaan tanah, lihat gambar 2.3.1 (b). sebagai contoh sehelai kappas kering akan jatuh lebih
lambat dibandingkan jatuhnya sebuah batu.
(a) Kecepatan (b) ketinggian

Gambar 2.3.1 kecepatan dan ketinggian sebagai fungsi dari waktu untuk berbagai nilai k

Sebelum kita membahas gerak yang melibatkan arah horizontal, kita akan
merangkum pembahasan terlebih dahulu seperti yang ditunjukkan dalam gambar 2.3.2
kita telah membahas gerak jatuh bebas benda dengan danya gaya gesek benda dengan
udara maupun tanpa gaya gesek benda dengan udara. Perhatikan bahwa gerak benda
tanpa gesek benda denngan udara. Perhatikan bahwa gerak benda tanpa gesekan dengan
udara merupakan kasus khusus bila koefisien gesek benda k = 0. Dengan demikian akan
sangat menarik untuk melihat kondisi limit baik persamaan gerak jatuh bebas dengan
adanya gesekan dengan udara maupun solusinya untuk kondisi limit k 0. Hal ini
ditinggalkan sebagai latihan bagi para mahasiswa.
y=-g
K 0
m
y = -g - y
g

Solusi
Solusi

K 0
1 gm2 v y 0 gm2 m v y0 mt
Y (t) = - gt2 + vy0 +y0
2
Y (t) = ( k2

k ) ( )(
exp
−k
m
t + y 0 −
k2

k k )
t

Y(t) = - gt + vy0 gm −k gm
(
Y (t) = v y 0−
k ) ( )
exp
m
t +
k
C. Gerak Parabola
Kita telsh membahas gerak benda yang hanya mempunyai arah vertical. Sekarang
kita akan membahas gerak benda yang di samping mempunyai arah vertical, juga
mempunyai arah horizontal. Bagian ini kita beri judul gerak parabola karena gerak pada
dua dimensi yang akan kita bahas memiliki lintasan yang berupa parabola.

Ambil contoh gerak bola lambung pada permainan sepak bola atau tenis lapangan.
Perhatikan bahwa bola bermassa m di samping mengalami gaya vertical seperti pada
(2.2.1) dan arah gerak, benda juga mengalami gerak arah horizontal. Namun demikian,
kita asumsikan bahwa tidak ada gaya luar dengan arah horizontal yang bekerja pada
benda tersebut, jadi gaya horizontal nol,

Fx = 0 (2.4.1)

Misalkan posisi horizontal benda pada waktu t detik diberikan oleh x = x(t) dalam meter.
Dengan menggunkan hukum kedua Newton tentang gerak kita juga mempunyai

Fx = m˚˚x. (2.4.2)
Persamaan (2.4.1) dan (2.4.2) ini menyajikan persamaan komponen horizontal gerak
benda tanpa gesekan udara yaitu

x˚˚ = 0 (2.4.3)

komponen horizontal kecepatan dan posisi benda tersebut dapat dengan mudah dituliskan
yaitu

x˚ = B1 (2.4.4)

dan

x(t) = B1t + B2 (2.4.5)

dengan B1 dan B2 adalah sebarang kontasn. Bila posisi dan kecepatan awal ini diberikan
oleh

x(0) = x0 (2.4.6)

x˚(0) = v x0, (2.4.7)

maka kontanta B1 dan B2 menjadi

B1 = v x0, B2 = x0 (2.4.8)

Persamaan gerak pada komponen vertikalnya seperti dibahas pada bagian 2.2. jadi
persamaan gerak vertical dan horizontal benda bermassa m yang tidak mengalami geseka
dengan udara diberikan oleh sistem persamaaan (2.4.3) dam (2.2.3), yaitu

˚˚

{ x=0
˚˚
y=g

Sistem persamaan ini meberikan solusi umum berturut-turut seperti yang


diberikan pada persamaan (2.2.5) dan (2.4.5)

x ( t )=B1 t+ B2 ,

{ 1
y ( t )= g r 2 + D1 t + D2
2

Persamaan (2.2.5) dam (2.4.5) ini memberikan persamaan lintasan gerak benda
pada bidang xy yang berbentuk

1 x−B2 x −B 2
y g
2 B1( ² + D1 )B1
+ D2 (2.4.9)
persamaan (2.4.9) dapat dituliskan dalam bentuk

y = px² + qx + r (2.4.10)

D. Gerak Vertical-Horisontal dengan Gesekan Udara


Komponen gaya horizontal yang bekerja hanayalah gaya gesek. Jadi komponen gaya
horizontal ini adalah

Fx = -k˚x, (2.5.1)

Sedangkan komponen gaya vertikalnya seperti pada gambar (2.5.1) di samping ini.

F1 = -K˚x

Fy = mg – k ˚y

Gambar 2. 5.1 Gaya yang bekerja pada benda jatuh bebas dengan adanya gesekan dengan
udara

Persamaan (2.5.1) ini bersama dengan hukukm Newton pada persamaan (2.4.2)
memberikan komponen horizontal persamaan gerak dengam melibatkan gesekan dengan
udara, yaitu

K
x˚˚ =- x° (2.5.2)
m

persamaan ini memberikan solusi umum dalam bentuk

x(t) = A1 exp ( −Km t ) + A2, (2.5.3)

dengan A1 dan A2 sebarang konstan.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Benda bermassa m jatuh bebas dari ketinggian y0 dan kecepatan awal vy0 mengalami
percepatan gravitasi sebesar g tanpa gesekan dengan udara, ketinggian benda setiap saat
dinyatakan dengan y(t).
Benda bermassa m jatuh bebas dari ketinggian y0 dan kecepatan awal vy0, mengalami
percepatan gravitasi sebesar g dn gesekan dengan udara dengan koefisien gesek k.
ketinggian benda setiap saat dinyatakan dengan y(t)
Benda bermassa m bergerak secara vertical dan horizontal pada bidang tanpa gesekan
dengan udara, dari posisi (x0, y0) dan kecepatan awal vx0 untuk komponen horizontal dan
vy0 unutk komponen vertical. Pada arah vertikalnya mengalami percepatan gravitasi
sebesar g. posisi benda setiap saat dinyatakan dengan (x(t),y(t))
Benda bermassa m bergerak vertical dan horizontal pada bidang dari posisi awal (x 0, y0)
dan kecepatan awal vx0 unutk komponen horizontal dan vyo untuk komponen vertical.
Benda mengalami dan gesekan dengan udara dengan koefisien gesek k dan pada arah
vertikalnya mengalami percepatan gravitasi sebesar g. posisi benda setiap saat dinyatakan
dengan (x(t),y(t))

B. Saran
Penulis menyadari sepenuhnya makalah ini masih banyak kesalahan dan jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah tersebut penuliss meminta kritik
yang membangun dari para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai