PEMODELAN MATEMATIKA
MODEL MATEMATIKA GERAK JATUH BEBAS
Segala puji bagi Allah swt. Shalawatt dan salam selalu tercurahkan kepada Rasullulah
SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini,
dimana makalah ini berjudul “model matematika gerak jatuh bebas” Dalam penyusunan tugas
atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun saya menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan
orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang model matematika
gerak jatuh bebas yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi,
referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh kami dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah swt akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penyusun sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, kepada dosen saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah
saya dimasa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan salam dari pembaca.
penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu matematika merupakan mata pelajaran yang pasti diajarkan baik di
SD,SMP,maupun SMA.Di SMA biasanya materi yang diajarkan merupakan
pengembangan dari materi di jenjang sebelumnya, seperti halnya materi model
matematika gerak jatuh bebas . Ketika berbicara tentang matematika yang terbayang
adalah bahwa matematika itu sulit sebab yang terfikir adalah teori-teori dan rumus-
rumus yang banyak dan merepotkan. Padahal, justru disitulah letak daya tarik matematik
mampu mengasah kesabaran dan ketajaman logika seseorang.
Matetika selalu dilibatkan dan dibutuhkan oleh seluruh bidang keilmuan dan
segala aspek kehidupan, termasuk ilmu kimia, fisika dan bidang ilmu lainnya. Hubungan
antara kimia, fisika dengan matematika seolah hubungan ibu dan anak. Dimana sang anak
selalu bersandar pada ibunya untuk memecahkan segala kerumitan hidupnya. Matematika
selalu dibutuhkan oleh ilmu kimia untuk menyelesaikan permasalahannya, contohnya
jatuhnya buah atau daun pohon ke tanah. Walaupun sering kita melihatnya, kenyataan ini
hampir tidak pernah menjadi perhatian kita.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menentukan penyelesaian dari gerak benda jatuh tanpa gesekan
dengan udara?
2. Bagaimana cara menentukan penyelesaian dari gerak benda jatuh mengalami gesekan
dengan udara?
3. Bagaimana cara menentukan penyelesaian dari gerak parabola?
4. Bagaimana cara menentukan penyelesaian dari gerak vertical-horisontal dengan
gesekan udara?
C. Tujuan Makalah
1. Dapat mengetahui cara penyelesaian dari gerak benda jatuh tanpa gesekan dengan
udara
2. Dapat mengetahui cara penyelesaian dari gerak benda jatuh mengalami gesekan
dengan udara
3. Dapat mengetahui cara penyelesaian dari gerak parabola
4. Dapat mengetahui cara penyelesaian dari gerak vertical-horisontal dengan gesekan
udara
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gerak Benda Jatuh Tanpa Gesekan dengan Udara
Kita memperhatikan suatu benda yang jatuh bebas. Misalkan posisi (ketinggian)
benda dari permukaan tanah dituliskan dengan y. satuan untuk y dalam Sistem
Internasional (SI) adalah m (meter). Untuk benda yang mengalami jatuh bebas, posisi
benda itu tergantung pada waktu. Jadi posisi benda merupakan fungsi terhadap waktu (t)
yang dalam satruan SI menggunakan s (second, detik). Dari belajar kalkulus mahasiswa
tentunya memahami bahwa turunan pertama y terhadap t merupakan kecepatam benda
pada saat t. sedangkan turunan kedua y terhadap t merupakan kecepatan benda pada saat t
kita menggunakan y˚ dan y∞ berturut-turut untuk turunan pertama dan kedua y terhadap
t. Penulisan dengan noktah (lingkaran kecil) sedemikian biasa digunakan untuk turunan
fungsi terhadap t waktu. Satuan SI untuk y˚ dan y∞ berturut-turut adalah ms ̄¹ dam ms ̄².
Dengan asumsi tanpa gesekan dengan udara, suatu benda bermassa m (dalam
satuan kg, kilogram di SI) yang jatuh bebas mengalami gaya sebesar (lihat gambar 2.2.1)
Fy = -mg. (2.2.1)
Fy = -mg
Gambar 2.2.1 Gaya yang bekerja pada benda jatuh bebas tanpa gesekan dengan udara
Di sisi lain, berdasarkan hukum kedua Newton tentang gerak gaya yang bekerja
pada suatu benda merupakan hasil kali massa benda tersebut dan percepatan yang
dialaminya, sehingga diperoleh
Fy = m y˚˚. (2.2.2)
(a) Kecepatan (b) Ketinggian
Gambar 2.2.2 Ketinggian dan Kecepatan benda jatuh tanpa gesekan dengan
udara
Dengan demikian persamaan (2.2.1) dan (2.2.2) memberikan persamaan gerak benda
jatuh bebas tanpa gesekan dengan udara yang dituliskan dengan
dan
1
y(t) = - gt² + D1t +D2 (2.2.5)
2
dengan D1 dan D2 adalah sebarang konstan. Perhatikan bahwa kecepatan jatuh benda
membesar (negative) secara linear.
Y(0) = y0 (2.2.6)
D1 = v y0, D2 = y0 (2.2.8)
dan
1
y(t) = - gt² + v y0 t + y0 (2.2.10)
2
Gaya gesekan besarnya sebanding dengan kecepatan secara linear, tetapi dengan
arah yang berlawanan.
Berdasarkan asumsi ini gaya yang dialami oleh suatu benda bermassa m yang jatuh bebas
dan mengelami gesekan dengan udara (lihat gambar 2.3.1) adalah
Fy = -mg - k˚y. (2.2.2)
Di sini K menyatakan koefisien gesek benda dengan udara yang bernilai tak
negative. Tanda negative menunjukkan bahwa arah gaya gesek berlawanan dengan
kecepatan benda. Suku pertama ruas kanan persamaan (2.2.1) – mg disebabkan oleh gaya
gravitasi, sedangkan suku keduanya – k ˚y akibat gesekan dengan udara,
Fy = -mg - k˚y
Gambar 2.3.1 Gaya yang bekerja pada benda jatuh bebas dengan adanya gesekan dengan
udara
Persamaan (2.3.1) dan (2.2.2) memberikan persamaan gerak benda jatuh bebas
yang mengalami gesekan dengan udara
k
y˚˚ = -g - y˚ (2.3.2)
m
Catatan :
Pada kondisi limit yaitu k 0 dengan m konstan persamaan (2.3.2) menuju persamaan
(2.3.2).
−k
y(t) = C1 exp ( t)+C2+bt (2.3.2)
m
−gm
Dengan C1 dan C2 adalah sebarang konstants serta b =
k
k −k
y(t) = -C1 exp ( t) + b
m m
perhatikan bahwa hal ini sangat berbeda dibandingkan gerak benda jatuh yang
mengabaikan adanya gesekannya dengan udara. Hal ini mudah dilihat dengan membandingkan
kecepatan yaitu persamaan (2.2.4) dengan (2.3.4) untuk t menuju tak hingga. Berdasarkan
persamaan (2.2.4) kecepatan bneda jatuh akan terus menerus membesar menuju (negarif) tak
hingga. Di sisi lain berdasarkan persamaan (2.3.4) kecepatan benda akan menuju b, yang besarna
berhingga. Besarnya kecepattan yang diberikan oleh (2.3.4) untuk t menuju tak hingga ini biasa
disebut sebagai kecepatan terminal.
Gambar 2.3.1 menunjukkan kecepatan dan ketinggian benda jatuh bebas seperti yang
dibahas pada gambar 3.2.1. akan tetapi kali ini terdapat beberapa benda yang mengalami
gesekan udara dengan berbagai macam nilai k. perhatikan bahwa kecepatan jatuh benda makin
membesar dengan bertambahnya waktu untuk semua nilai k, gambar 2.3.1 (a). namun demikian ,
kecepatan jatuuh benda tanpa gesekan dengan udaa k = 0 , membesar (negative) secara linear.
Unutk beberapa nilai k yang berbeda tetapi pada saat yang sama kita selalu mendapatkan bahwa
semakin besar nilai k , semakin kecil (negative) kecepatan jatuhnya. Dengan demikian bila
benda-benda tersebut dijatuhkan dari ketinggian yang sama dan dengan kecepatan awal yang
sama semakin besar nilai k benda semakin lama waktu yang diperlukan untuk sampai
dipermukaan tanah, lihat gambar 2.3.1 (b). sebagai contoh sehelai kappas kering akan jatuh lebih
lambat dibandingkan jatuhnya sebuah batu.
(a) Kecepatan (b) ketinggian
Gambar 2.3.1 kecepatan dan ketinggian sebagai fungsi dari waktu untuk berbagai nilai k
Sebelum kita membahas gerak yang melibatkan arah horizontal, kita akan
merangkum pembahasan terlebih dahulu seperti yang ditunjukkan dalam gambar 2.3.2
kita telah membahas gerak jatuh bebas benda dengan danya gaya gesek benda dengan
udara maupun tanpa gaya gesek benda dengan udara. Perhatikan bahwa gerak benda
tanpa gesek benda denngan udara. Perhatikan bahwa gerak benda tanpa gesekan dengan
udara merupakan kasus khusus bila koefisien gesek benda k = 0. Dengan demikian akan
sangat menarik untuk melihat kondisi limit baik persamaan gerak jatuh bebas dengan
adanya gesekan dengan udara maupun solusinya untuk kondisi limit k 0. Hal ini
ditinggalkan sebagai latihan bagi para mahasiswa.
y=-g
K 0
m
y = -g - y
g
Solusi
Solusi
K 0
1 gm2 v y 0 gm2 m v y0 mt
Y (t) = - gt2 + vy0 +y0
2
Y (t) = ( k2
−
k ) ( )(
exp
−k
m
t + y 0 −
k2
−
k k )
t
Y(t) = - gt + vy0 gm −k gm
(
Y (t) = v y 0−
k ) ( )
exp
m
t +
k
C. Gerak Parabola
Kita telsh membahas gerak benda yang hanya mempunyai arah vertical. Sekarang
kita akan membahas gerak benda yang di samping mempunyai arah vertical, juga
mempunyai arah horizontal. Bagian ini kita beri judul gerak parabola karena gerak pada
dua dimensi yang akan kita bahas memiliki lintasan yang berupa parabola.
Ambil contoh gerak bola lambung pada permainan sepak bola atau tenis lapangan.
Perhatikan bahwa bola bermassa m di samping mengalami gaya vertical seperti pada
(2.2.1) dan arah gerak, benda juga mengalami gerak arah horizontal. Namun demikian,
kita asumsikan bahwa tidak ada gaya luar dengan arah horizontal yang bekerja pada
benda tersebut, jadi gaya horizontal nol,
Fx = 0 (2.4.1)
Misalkan posisi horizontal benda pada waktu t detik diberikan oleh x = x(t) dalam meter.
Dengan menggunkan hukum kedua Newton tentang gerak kita juga mempunyai
Fx = m˚˚x. (2.4.2)
Persamaan (2.4.1) dan (2.4.2) ini menyajikan persamaan komponen horizontal gerak
benda tanpa gesekan udara yaitu
x˚˚ = 0 (2.4.3)
komponen horizontal kecepatan dan posisi benda tersebut dapat dengan mudah dituliskan
yaitu
x˚ = B1 (2.4.4)
dan
dengan B1 dan B2 adalah sebarang kontasn. Bila posisi dan kecepatan awal ini diberikan
oleh
x(0) = x0 (2.4.6)
B1 = v x0, B2 = x0 (2.4.8)
Persamaan gerak pada komponen vertikalnya seperti dibahas pada bagian 2.2. jadi
persamaan gerak vertical dan horizontal benda bermassa m yang tidak mengalami geseka
dengan udara diberikan oleh sistem persamaaan (2.4.3) dam (2.2.3), yaitu
˚˚
{ x=0
˚˚
y=g
x ( t )=B1 t+ B2 ,
{ 1
y ( t )= g r 2 + D1 t + D2
2
Persamaan (2.2.5) dam (2.4.5) ini memberikan persamaan lintasan gerak benda
pada bidang xy yang berbentuk
1 x−B2 x −B 2
y g
2 B1( ² + D1 )B1
+ D2 (2.4.9)
persamaan (2.4.9) dapat dituliskan dalam bentuk
y = px² + qx + r (2.4.10)
Fx = -k˚x, (2.5.1)
Sedangkan komponen gaya vertikalnya seperti pada gambar (2.5.1) di samping ini.
F1 = -K˚x
Fy = mg – k ˚y
Gambar 2. 5.1 Gaya yang bekerja pada benda jatuh bebas dengan adanya gesekan dengan
udara
Persamaan (2.5.1) ini bersama dengan hukukm Newton pada persamaan (2.4.2)
memberikan komponen horizontal persamaan gerak dengam melibatkan gesekan dengan
udara, yaitu
K
x˚˚ =- x° (2.5.2)
m
PENUTUP
A. Kesimpulan
Benda bermassa m jatuh bebas dari ketinggian y0 dan kecepatan awal vy0 mengalami
percepatan gravitasi sebesar g tanpa gesekan dengan udara, ketinggian benda setiap saat
dinyatakan dengan y(t).
Benda bermassa m jatuh bebas dari ketinggian y0 dan kecepatan awal vy0, mengalami
percepatan gravitasi sebesar g dn gesekan dengan udara dengan koefisien gesek k.
ketinggian benda setiap saat dinyatakan dengan y(t)
Benda bermassa m bergerak secara vertical dan horizontal pada bidang tanpa gesekan
dengan udara, dari posisi (x0, y0) dan kecepatan awal vx0 untuk komponen horizontal dan
vy0 unutk komponen vertical. Pada arah vertikalnya mengalami percepatan gravitasi
sebesar g. posisi benda setiap saat dinyatakan dengan (x(t),y(t))
Benda bermassa m bergerak vertical dan horizontal pada bidang dari posisi awal (x 0, y0)
dan kecepatan awal vx0 unutk komponen horizontal dan vyo untuk komponen vertical.
Benda mengalami dan gesekan dengan udara dengan koefisien gesek k dan pada arah
vertikalnya mengalami percepatan gravitasi sebesar g. posisi benda setiap saat dinyatakan
dengan (x(t),y(t))
B. Saran
Penulis menyadari sepenuhnya makalah ini masih banyak kesalahan dan jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah tersebut penuliss meminta kritik
yang membangun dari para pembaca.