Anda di halaman 1dari 4

UAS Biologi Umum

Hari/Tanggal: Senin/31 Mei 2021


Waktu : 08.00-09.40
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
NAMA : LARISA SRI WAHYUNI SITORUS
NIM : 4203230036
PRODI : MATEMATIKA B 2020
1. Banjir dan longsor terjadi di Parapat pada tanggal 14 Mei 2021 sehingga terjadi
masalah degradasi lingkungan. Bagaimanakah upaya yang mungkin dapat
dilakukan untuk meminimalisasi/menghindari kemungkinan terjadinya kembali
banjir dan longsor seperti pada tanggal 14 Mei 2021 tersebut?
Jawab :
Upaya yang mungkin dapat dilakukan untuk meminimalisasi/menghindari kemungkinan
terjadinya kembali banjir dan longsor ialah sebagai berikut :

a) Mengurangi penebangan hutan liar


b) Membuang sampah pada tempatnya
c) Membuat saluran air dan terowongan bawah tanah
d) Melakukan penanaman pohon berbatang besar disekitar area wilayah yang rawan
longsor dan banjir

2. Bagaimanakah perbanyakan tanaman buah yang berukuran besar dan tanpa biji di
Indonesia?
Jawab :
Perbanyakan tanaman buah yang berukuran besar dan tanpa biji di Indonesia dapat
dilakukan dengan proses sambung pucuk. Sambung pucuk merupakan perbanyakan
tanaman gabungan antara perbanyakan secara generatif (dari persemaian biji) dengan
salah satu bagian vegetatif (cabang/ranting) yang berasal dari tanaman lain. Kegiatan
sambung pucuk kerap digunakan dengan menggabungkan batang bawah dan batang atas
dengan hasil buah tanaman berukuran besar dan tidak berbiji.
3. Sebutlan minimal 2 produk fermentasi di Indonesia dan uraikan 1 konsep
pengembangan produk fermentasi yang paling kau pahami!
Jawab :
Produk Fermentasi yang ada di Indonesia ialah :
a) Tempe
b) Tapai singkong
c) Oncom
d) Terasi
e) Brem, serta lain sebagainya.
Fermentasi adalah proses perubahan secara biokimia pada bahan pangan yang melibatkan aktivitas
mikroorganisme dan metabolit aktivitas enzim, yang dihasilkan oleh mikroorganisme tersebut.
Produk fermentasi terutama dihasilkan oleh aktivitas bakteri asam laktat, jamur, dan khamir.
Mikroba tersebut memanfaatkan beberapa komponen yang ada didalam bahan pangan sebagai
substat untuk menghasilkan energi, yang digunakan untuk meningkatkan populasi, menghasilkan
produk akhir yang akan diekskresikan di lingkungan.
Salah satu produk fermentasi di Indonesia ialah tempe, konsep pengembangan produk ferementasi
ini ialah dengan menggunakan bahan kacang kedelai dengan bantuan kapang Rhizopus (ragi
tempe).

4. Uraikan peranan rekayasa hayati (Bio-engineering) yang mendukung


keanekaragaman pangan di Indonesia!
Jawab :
Bio-engineers sangat dibutuhkan dalam perancangan sistem dan produksi massal dari biomaterial
dan bioproduk, seperti Industri pangan (Makanan dan Minuman). Sebagai orang yang mengontrol
proses produksi makanan dan minuman tersebut mengganti bahan kimia dengan bahan biologi.
Dan juga minuman yang diproduksi bukanlah sekedar minuman biasa, namun minuman yang telah
diberi suplemen/probiotik khusus guna meningkatkan nilai kandungan gizi minuman tersebut.
Contoh industri pangan: Unilver, Kraft, Danone, Ajinomoto, Yakult, Cimori dan lain sebagainya.
5. Jelaskan kendala yang dihadapi Indonesia untuk menyahuti tantangan revolusi
industri 4.0 khsusunya dalam bidang biologi
Jawab :
a) Minyak sawit Indonesia ditolak Uni Eropa
Parlemen Eropa dalam voting tanggal 18 Januari 2017 menyetujui proposal Undang-
Undang energi terbarukan di dalamnya termasuk melarang penggunaan minyak sawit
untuk biodiesel mulai tahun 2021. Crude Palm Oil (CPO) atau dikenal dengan Minyak
Mentah Kelapa Sawit adalah minyak makan nabati yang diperoleh dari hasil ekstraksi
daging buah (Mesocarp) buah kelapa sawit (Elaeis guineensis).Berdasarkan dokumen
laporan Parlemen Uni Eropa berjudul On Palm Oil and Deforestation of Rainforests, ada
dua alasan besar keluarnya resolusi sawit.
a. Pengurangan Hutan (Deforestasi) Parlemen Uni Eropa menuding berkurangnya hutan
(deforestasi) global disebabkan oleh peningkatan produksi dan konsumsi komoditi
pertanian salah satunya yakni kepala sawit. Hal itu dinilai sebagai pemicu pembukaan
lahan untuk perkebunan kelapa sawit.
b. Pelanggaran HAM Parlemen Uni Eropa menuding pendirian dan pengoperasian
perkebunan kelapa sawit di banyak negara terkait dengan pelanggaran Hak Asasi
Manusia (HAM).
Tudingan itu diklaim atas dasar beberapa penyelidikan. Pelanggaran HAM yang
tercantum di laporan Parlemen Uni Eropa yakni penggusuran paksa, kekerasan bersenjata,
penjeratan utang, dan diskriminasi terhadap masyarakat adat. Bahkan Parlemen Uni
Eropa menyebutkan mendapatkan laporan adanya ekploitasi pekerja anak di perkebunan
kelapa sawit. Selain itu terjadi banyak konflik lahan antara masyarakat lokal dan adat dan
pemegang konsesi kelapa sawit. "Ada laporan yang sangat mengkhawatirkan, sebagian
besar dari produksi minyak sawit global melanggar hak asasi manusia dan standar
sosial,".
b) Kinerja perikanan nasional tercoreng kegagalan ekspor 2017Penyebabnya, karena pada
saat bersamaan, stok ikan di laut Indonesia sedang mengalami peningkatan signifikan
setelah pemberantasan praktik illegal, unreported, and unregulated fishing (IUUF)
berhasil dilakukan sejak 2014.
Ada beberapa alasan penolakan hasil laut Indonesia baik itu oleh Unieropa, Amerika
serikat, Jepang dll yaitu:
a. Penolakan produk laut karena filthy 59%
b. Penolakan produk laut karena mengandung bakteri salmonella 27%
c. Penolakan karena produk laut Indonesia mengandung histamine 14%

6. a. Uraikan variasi daun mangga yang terdapat pada 1 pohon!


b. Jelakan mengapa evolusi dapat menyebabkan genetik dan variasi spesies?
Jawab :
a. Uraikan variasi daun mangga yang terdapat pada 1 pohon!
Jawab :
Beberapa variasi bentuk daun mangga:
1) Lonjong dan ujungnya seperti mata tombak.
2) Berbentuk bulat telur, ujungnya runcing seperti mata tombak.
3) Berbentuk segi empat, tetapi ujungnya runcing.
4) Berbentuk segi empat, ujungnya membulat.

b. Jelakan mengapa evolusi dapat menyebabkan genetik dan variasi spesies?


Jawab :
Adanya variasi genetik menyebabkan tidak adanya dua individu yang benar-benar sama
fenotipenya. Variasi genetik sangat berpengaruh dalam evolusi karena semakin besar
variasi genetik dalam suatu populasi maka akan semakin besar pula peluang populasi
tersebut untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan penyakit.

Anda mungkin juga menyukai