Anda di halaman 1dari 6

TANYA JAWAB PRESENTASI

UTILITAS
“ENERGI BAHAN BAKAR BIO”

Disusun oleh :

Leonardus Pradana SW 40040117640006 / 2017


Umei Latifah Azzahro 40040117640012 / 2017
Indah Yuniarti 40040117640023 / 2017
Milla Hardiana 40040117640049 / 2017

PROGRAM STUDI S1 TERAPAN


TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
1. Akmal Miraj (40040117640020)
Apakah biofuel berpengaruh terhadap produksi bahan makanan?
Jawab :
Ledakan biofuel telah menyebabkan kurangnya dan mahalnya bahan makan pokok di
seluruh dunia. Rakyat miskin secara finansial tidak bisa bersaing dengan mobil. Di seluruh dunia
terdapat 800 juta penduduk yang kelaparan dan 3,6 milyar penduduk hidup di bawah garis
kemiskinan. Banyak dari mereka yang harus hidup dengan uang 1 Euro per hari. Rakyat miskin di
negara-negara berkembang lebih berat terkena dampak kenaikan harga dari pada rakyat di negara-
negara industri.
Supaya orang bisa mengisi biofuel di tanki mobilnya, maka orang di tempat lain harus
kelaparan. Program pangan dunia PBB (World Food Programme - WFP) harus mengurangi
pengiriman bahan makanan ke wilayah-wilayah bencana kelaparan. Sereal yang dibuat menjadi
etanol untuk mengisi tanki bensin mobil-mobil mewah, sebetulnya bisa memberikan makan
seseorang selama satu tahun. Bila sebuah mobil mengisi bahan bakar tiap dua minggu, hal ini
berarti jumlah sereal yang dibutuhkan untuk itu bisa memberikan makan 26 orang dalam setahun.
Contohnya di Meksiko; harga jagung untuk tortilla (makanan pokok rakyat miskin di sana)
naik lebih dari dua kali lipat dalam waktu beberapa bulan saja. Akibatnya terjadilah demonstrasi
massa. Di Uni Eropa contohnya harga bahan makanan berlemak dari tumbuhan naik tinggi.
2. Inke Yolanda (40040117640016)
Apakah bahan biofuel (bahan bakar bio) menolong rakyat miskin di negara berkembang?
Jawab :
Tidak. Kaum petani di negara berkembang hanya memiliki ladang kecil. Produksi mereka
tidak akan sanggup memenuhi permintaan pasar dunia. Oleh karena itu seluruh areal dirubah
menjadi areal industri monokultur demi produksi biofuel. Para pengusaha dan pemilik lahan besar
menjadikannya bisnis. Untuk memperluas areal perkebunan penduduk setempat digusur dan
dipindahkan ke wilayah sekitarnya. Kekerasan, penindasan berat hak-hak asasi manusia dan
pemiskinan kerap terjadi.
Contohnya penanaman sawit di Indonesia, Malaysia, Kolumbia dan Ekuador atau
penanaman kedelai di Brasil, Argentina dan Paraguay. Seluruh masyarakat adat disana terancam
punah. Selanjutnya upah yang dibayar sebagian besar berjumlah kecil, kondisi kerja buruk dan
kontrak kerja yang sebentar. Di Brasil terdapat 200.000 orang bekerja di ladang tebu dengan
kondisi mirip seperti perbudakan.
3. M. Makdum Ibrahim (400400117640042)
Keunggulan biomassa dibandingkan energi alternative lain apa?
Jawab :
 Biomassa merupakan sumber energi terbarukan karena berasal dari tanaman yang dapat
tumbuh kembali pada lahan yang sama.
 Biomassa dapat membantu mengurangi impor bahan bakar asing dan membantu
meningkatkan kemandirian energi negara.
 Peningkatan penggunaan biomassa dari limbah dapat mengurangi tingkat polusi di dunia
dengan mengkonversi sampah menjadi sumber energi yang berguna.
 Dengan menggunakan biomassa ialah pilihan yang lebih ramah lingkungan bila
dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar fosil, sekaligus dapat membantu
mengurangi tingkat total emisi gas rumah kaca jika tanaman tidak dibakar secara langsung.
4. Mifta Noor Hidayah (40040117640035)
Penggunaan energi biomassa di industrI apa saja?
Jawab :
Salah satu perusahaan swasta yang telah menerapkan energi terbarukan khususnya
biomassa adalah PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP) di Kabupaten Pelalawan Provinsi
Riau. Bahkan energi yang digunakan oleh PT RAPP 100% berasal dari energi biomassa (Fiber of
Oil Palm and bark) khusus pada proses Boiler 2. PT RAPP memiliki 3 Power Boiler; Power Boiler
1 menggunakan bahan bakar kulit kayu (bark), Power Boiler 2 menggunakan bakan bakar Kulit
kayu dan serat buah kelapa sawit (Fiber of Oil Palm and bark), dan Power Boiler 3 menggunakan
bahan bakar batu bara dan kulit kayu (Coal and bark).
5. Alfyan Pujiastuti (40040117640033)
Berapa potensi Biomassa di Indonesia dan bagaimana langkah yang perlu diambil untuk
megoptimalisasi ?
Jawab :
Potensi sumber daya biomassa di Indonesia salah satu yang terbesar dibandingkan negara
lain, menurut laman Kementerian ESDM, potensinya apabila dikembangkan adalah 50 Giga Watt
(GW). Selain itu, data dari (ZREU,2000) menyebutkan bahwa Indonesia memproduksi 146,7 Juta
ton atau setara 470 Giga Joule (GJ)biomassa per tahun yang mana sumber utamanya berasal dari
residu pertanian yaitu sebesar 150 GJ per tahun dan karet kayu 120 GJ per tahun.
Untuk meggenjot pangsa pasar energi biomassa yang dalam hal ini ditujukan dengan:

- membangun Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm)

- menciptakan lebih banyak desa mandiri energi yang diprioritaskan pasda daerah-daerah
terpencil yang tidak terjangkau infrastruktur energi

- memperluas lahan perkebunan yang hasil produksinya khusus untuk bahan baku pembuatan
biofuel.
6. Kresna Suryadi (40040117640022)
Teknologi penghilang bau biogas ?
Jawab :
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengembangkan zeofilter yang
dapat meningkatkan kualitas biogas sebagai energi baru.
Zeolit alam memiliki potensi penyerapan gas yang bersifat multi-adsorpsi, khususnya
untuk gas pengotor pada biogas, yaitu uap air (H2O), CO2, dan H2S, namun tidak menyerap
metana (CH4) yang merupakan sumber energi dalam biogas, sehingga sangat sesuai untuk pemurni
biogas.
Dalam potensei tersebut, dikatakan, LIPI menggunakan zeolit alam Indonesia menjadi
pemurni gas yang disebut dengan zeofilter. Zeofilter ini mampu membersihkan biogas dari gas-
gas pengotor lain, sehingga kualitas gas yang lebih baik, meningkat 5-20 persen dari kadar metana
awal.
Peningkatan efisiensi energi dalam proses konversi biogas menjadi energi listrik dan
mengurangi potensi korosi dan menghilangkan bau kurang sedap dari biogas.
7. Raissa Wahyu Alvina (40040117640041)
Apa itu biofuel generasi ke dua?
Jawab :
Ilmuwan dan lembaga penelitian bernama telah membuktikan bahwa keseimbangan energi
dari bahan bakar bio saat kini adalah sangat memprihatinkan. Energi yang dibutuhkan lebih besar
dari pada yang energi yang dihasilkan. Hal ini dimungkingkan berkat subsidi negara. Perusahaan
danpara penelitikini berusaha memperbaiki efisiensi energi dari tumbuhan dan hewan serta
prosedur pembuatan biofuel. Langkah berikutnya adalah mematenkannya. Dengan cara ini dari
areal yang sama dan dari jumlah biomassa yang sama biofuel bisa diproduksi lebih banyak lagi.
Hingga kini biofuel diproduksi dari tanaman bergula dan minyak. Bahan-bahan ini hanya
mengandung sebagain kecil biomassa tumbuhan. Bagian yang terbesar adalah selulosa dan lignin.
Di masa depan etanol akan dibuat dari selulosa batang tumbuhan dan kayu. Masalah besar disini
adalah resiko atas manupulasi genetik pepohonan, tumbuh-tumbuhan lainnya dan mikroba.
Apakah dan kapan penelitian ini akan selesai, masih belum tentu. Peningkatan efisiensi
energi tergantung pada batas-batas tehnis, fisik dan biologis. Pemanfaatan seluruh biomassa untuk
produksi biofuel berdampak pada perluasan produksi di atas wilayah ekosistim yang tersisa dan
tanah yang subur.
8. Shabrina Berdiansyah (40040117640050)
Apakah biofuel bersifat iklim atau karbon netral?
Jawab :
Tidak. Itu tidak mungkin. Justru sebaliknya! Dengan tipuan dan perhitungan yang tidak
lengkap pengusaha dan politisi membuat neraca biofuel. Kenyataannya biofuel mempercepat
pemanasan iklim atas alasan berikut:
Pada dasarnya karbondioksida di atmosfir yang diserap oleh tumbuhan semasa
pertumbuhan seluruhnya dilepas kembali ke atmosfir pada saat biofuel dibakar. Di wilayah
tanaman biofuel ini sebelumnya tumbuh tanaman atau pepohonan lain yang sudah menyimpan
CO2. Akibat dari penebangan tumbuhan atau pepohonan ini maka CO2 tersebut dilepas kembali
ke atmosfir.
Untuk perkebunan sawit contohnya di Asia Tenggara hutan hujan dan hutan gambut
dibakar. Pembakaran hutan ini mempunyai andil 18% dari seluruh emisi yang merusak iklim
dunia. Sementara dari sektor pertanian sebesar 14%. Setiap ton produksi minyak sawit
menghasilkan 10 sampai 30 ton CO2. Oleh sebab itu hutan hujan merupakan alat regulasi penting
bagi iklim dunia. Pengrusakannya menyebabkan pemanasan dan pengeringan yang terus
meningkat. Setiap penebangan hutan hujan yang melebihi ketentuan berakibat langsung pada
kehancuran seluruh sistim biologis termasuk iklim. Selanjutnya untuk pembangunan perkebunan
dan proses pembuatan biofuel sejumlah besar bahan bakar fossil digunakan untuk menjalankan
mesin dan kendaraan, Selain itu juga digunakan untuk membajak ladang, menabur bibit,
pembuatan dan penaburan pupuk, penyebaran racun pertanian, melakukan panen, transport,
penyimpanan, pemerasan buah atau biji, penyaringan dlsb.
Bahan pupuk melepaskan sejumlah besar nitrogen oksida N2O. Zat ini mengandung efek gas
rumah kaca 300 kali lipat lebih besar dari CO2.

Anda mungkin juga menyukai