Anda di halaman 1dari 8

KUMPULAN RUMUS

STATISTIKA PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI


A. RUMUS MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI
1. Range atau jangkauan data (r)
r = data terbesar – data terkecil
2. Banyak kelas (k)
k = 1 + 3,3 log n
3. Lebar kelas (c)
c=r/k
4. Limit bawah kelas pertama = data terkecil
Buat beberapa alternative limit bawah kelas
Batas bawah kelas = limit bawah kelas – 0,5
5. Batas atas kelas pertama = batas bawah kelas + lebar kelas (c)
6. Limit atas kelas pertama = batas atas kelas – 0,5
𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠+𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
7. Nilai tengah kelas =
2
8. Tentukan frekuensi kelas pertama
9. Frekuensi relative (%)
𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔−𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
(%) = 𝑥 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 ∑

10. Frekuensi kumulatif kurang dari


f < NR
Keterangan :
f = frekuensi
NR = nilai terendah
11. Frekuensi kumulatif lebih dari = kebalikan dari frekuensi kumulatif kurang dari
12. Persen kumulatif (%)
13. Menggambar grafik histogram dan polygon frekuensi nilai
Histogram : yang diarsir sedangkan Polygon : berupa garis
B. RUMUS PADA UKURAN PEMUSATAN
1. Rata-Rata Hitung (mean)
a. Rumus umum
Jumlah semua nilai data
Rata - rata hitung 
Banyaknya nilai data
b. Untuk data yang tidak mengulang
X1  X 2  ...  X n X
X 
n n
c. Untuk data yang mengulang dengan frekuensi tertentu
f1X1  f 2 X 2  ...  f n X n fX
X 
f1  f 2  ...  f n f
d. Dengan Tabel Distribusi Frekuensi
Interval Kelas Nilai Tengah (X) Frekuensi fX

∑f ∑fX

𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠+𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠


Nilai tengah kelas =
2
fX = nilai tengah kelas x frekuensi
fX
X
f
e. Dengan Memakai Kode (U)
Interval Kelas Nilai Tengah U Frekuensi fU
(X)

∑f ∑fU

U = memberikan nilai 0 tepat di tengah data, ke atas bernilai negatif, ke bawah bernilai
positif
 fU 
X  X0  c  
 f 
Keterangan :
X0 = nilai tengah dari U yang 0
c = interval / lebar kelas
f. Dengan Pembobotan
Masing-masing data diberi bobot
(2)65  (3)76  (4)70
X  70,89
Misalkan 23 4

2. Nilai Tengah (Median)


a. Untuk data berkelompok
Letak median ada pada data ke-…., yaitu pada interval…
n 
 -F
Med  L 0  c  2 
 f 
 
 
L 0  batas bawah kelas median
F  jumlah frekuensi semua kelas sebelum
kelas yang mengandung median
f  frekuensi kelas median
3. Nilai yang Sering Muncul (Modus)
a. Untuk data berkelompok
Data yang paling sering muncul adalah pada interval….
 b1 
Mod  L 0  c  
 b1  b 2 
L 0  batas bawah kelas modus
b1  selisih antara frekuensi kelas modus dengan
frekuensi tepat satu kelas sebelum kelas modus
b 2  selisih antara frekuensi kelas modus dengan
frekuensi tepat satu kelas sesudah kelas modus
Ada 3 kemungkinan kesimetrian kurva distribusi data :
1) Jika nilai ketiganya hampir sama maka kurva mendekati simetri.
2) Jika Mod<Med<rata-rata hitung, maka kurva miring ke kanan.
3) Jika rata-rata hitung<Med<Mod, maka kurva miring ke kiri.
Jika distribusi data tidak simetri, maka terdapat hubungan :
Rata-rata hitung-Modus = 3 (Rata-rata hitung-Median)

X - Mod  3 X  Med 
4. Rata-Rata Ukur
Digunakan apabila nilai data satu dengan yang lain berkelipatan.

G  n X1.X2 ....Xn
a. Untuk data tidak berkelompok
  log X 
G  antilog  
 n 
b. Untuk data berkelompok
Interval Kelas Nilai Tengah Frekuensi log X f log X
(X)

∑f ∑f log X

  f log X 
G  antilog  
 f 
5. Rata-Rata Harmonis
Biasanya digunakan apabila data dalam bentuk pecahan atau desimal.
a. Untuk data tidak berkelompok
n
RH 
1
 
X
b. Untuk data berkelompok
Interval Kelas Nilai Tengah (X) Frekuensi f/X

∑f ∑f / X

f
RH 
f 
 
X
C. RUMUS UNTUK KUARTIL, DESIL, DAN PERSENTIL
1. Kuartil
Ada 3 jenis yaitu :
1) Kuartil pertama (Q1) atau kuartil bawah, Q1 membagi data menjadi 25 %
2) Kuartil kedua (Q2) atau kuartil tengah, Q2 membagi data menjadi 50 %
3) Kuartil ketiga (Q3) atau kuartil atas, Q3 membagi data menjadi 75 %
a. Data Tidak Berkelompok
in  1
Q i  nilai ke - , i  1,2,3
4
b. Data Berkelompok
 in 
 -F
Qi  L 0  c 4  , i  1,2,3
 f 
 
 
Keterangan :
L0 = batas bawah kelas kuartil
F = jumlah frekuensi semua kelas sebelum kelas kuartil Qi
f = frekuensi kelas kuartil Qi
2. Desil
a. Data Tidak Berkelompok
in  1
Di  nilai ke - , i  1,2,3,...,9
10
b. Data Berkelompok
 in 
 -F
Di  L 0  c 10  , i  1,2,3,...,9
 f 
 
 
Keterangan :
L0 = batas bawah kelas desil Di
F = jumlah frekuensi semua kelas sebelum kelas desil Di
f = frekuensi kelas desil Di
3. Persentil
a. Data Tidak Berkelompok
in  1
Pi  nilai ke - , i  1,2,3,...,99
100
b. Data Berkelompok
 in 
 -F
Pi  L 0  c 100  , i  1,2,3,...,99
 f 
 
 
D. PELUANG

0 ≤ p ≤ 1 → nilai peluang dari suatu kegiatan

P=0 suatu peristiwa tak mungkin terjadi

P=1 suatu peristiwa pasti terjadi

a. Rumus Peluang

𝑥
P(A)=
𝑛

Keterangan :

P ( A ) = Peluang terjadinya peristiwa A

x = satu peristiwa dari satu kejadian

n = jumlah semua peristiwa


b. Dasar-Dasar Peristiwa
1) Peristiwa Mutually Exclusive
Terjadi jika 2 atau lebih peristiwa tidak dapat terjadi bersama-sama. Peluang terjadinya
A atau B dapat dihitung :
P ( A atau B ) = P ( A ) + P ( B ) atau
P(AUB) =P(A)+P(B)

Diagram Venn proses mutually exclusive

2) Peristiwa Non Exclusive


Terjadi jika 2 atau lebih peristiwa dapat terjadi secara bersama-sama tetapi tidak harus
selalu muncul bersama-sama

P ( A atau B ) = P ( A ) + P ( B ) – P ( AB )

Keterangan :

P(A) = peluang terjadinya A

P(B) = peluang terjadinya B

P ( AB ) = peluang terjadinya A & B bersama-sama.

P ( AUB ) = P ( A ) + P ( B ) – P ( A∩B )

a) Peristiwa Independent
Terjadi / tidak terjadinya suatu peristiwa tidak mempengaruhi peluang terjadinya
peristiwa lain. Peluang Independent antara lain :
1. Peluang Marginal
Terjadinya peristiwa tidak mempengaruhi terjadinya peristiwa lain.
2. Peluang Gabungan
Peristiwa yang terjadi secara bersama-sama / berturutan merupakan hasil perkalian
dari peluang marginal.
P ( A∩B ) = P ( A ) x P ( B )
P ( A∩B ) = peluang terjadinya peristiwa A & B bersama-sama atau berurutan.
P ( A ) = peluang marginal dari peristiwa A
P ( B ) = peluang marginal dari peristiwa B
3. Peluang Bersyarat
Peluang terjadinya suatu peristiwa dengan syarat peristiwa lain terjadi.
P ( A / B ) = peristiwa A akan terjadi dengan syarat peristiwa B harus terjadi.
P(A/B)=P(A)
b) Peristiwa Dependent
Jika peristiwa yang pertama tergantung pada peristiwa yang lain. Ada 3 macam
peristiwa dependent :
1. Bersyarat
P ( B  A)
P ( B / A ) = P ( A)
2. Gabungan
P ( B∩A ) = P ( B / A ) x P ( A )
P ( B∩A ) = peristiwa B dan A terjadi bersamaan / berurutan
P ( B / A )= peristiwa munculnya B bila peristiwa A telah terjadi
P(A) = peluang peristiwa A akan terjadi
3. Marginal
Menjumlahkan semua peluang gabungan
P ( A ) = P ( B∩A ) + P ( C∩A )

Anda mungkin juga menyukai