x i
atau μ= i =1
N
- Data Sampel,
n
x i
X= i =1
m i fi
= i =1
N
- Data Sampel,
k
m i fi
X = i =1
Contoh 3.3. Tentukan rata-rata hitung hasil penjualan pedagang kaki lima di kota A.
Contoh 3.4. Tentukan rata-rata hitung dari upah mingguan pekerja pabrik A.
Cara lain :
Cara lain untuk menghitung rata-rata hitung yang disebut cara “sandi”, yaitu salah satu
kelas (dengan frekuensi obsulut terbesar) diberi nilai sandi nol (C = 0). Sedangkan untuk
kelas-kelas yang berada dibawah kelas dengan nilai sandi nol (C = 0), diberi nilai sandi
masing-masing : C = -1, C = -2 dan seterusnya. Sedangkan kelas-kelas yang berada
diatas kelas dengan nilai sandi nol (c = 0), diberi nilai sandi masing-masing : C = 1,
C = 2 dan seterusnya. Kemudian menghitung rata-rata hitung dengan rumus :
k
f i Ci
X = X 0 + p i =1
k
i =1
fi
Keterangan :
X0 = Titik tengah dari kelas yang diberi nilai sandi nol
p = Panjang kelas atau interval kelas
fi = Frekuensi obsulut tiap-tiap kelas
Ci = Nilai sandi tiap-tiap kelas
2. Median
Median dari sekelompok data adalah nilai yang terletak paling tengah dalam kelompok
data tersebut. Dengan demikian median membagi sekelompok data menjadi dua bagian,
yaitu 50% dari seluruh nilai data berada dibawah median dan 50% dari seluruh nilai
data berada diatas median.
Contoh 3.5. Sebuah sampel acak yang terdiri dari gaji bulanan (dalam jutaan rupiah) 5
orang karyawan tetap sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan sebagai
berikut : 3 9 2 5 4
Tentukan mediannya.
Contoh 3.6. Nilai deposito (dalam jutaan rupiah) dari sepuluh deposan sebuah Bank
Umum sebagai berikut : 9 6 2 25 7 3 12 10 8 11
Tentukan mediannya.
b. Untuk Data Yang Telah Dikelompokkan
Untuk menentukan median dari data yang sudah disusun distribusi frekuensinya
menggunakan rumus sebagai berikut :
n
2 − F
Md = B + i
Fm − F
Keterangan : Md = Median
B = Tepi bawah dari kelas median
F = Frekuensi kumulatif yang sejajar atau bersesuaian dengan tepi
bawah dari kelas median (B)
Fm = Frekuensi kumulatif yang sejajar atau bersesuaian dengan tepi
atas dari kelas median
n = Banyak data
Contoh 3.7. Hitunglah median hasil penjualan pedagang kaki lima di kota A.
3. Modus
Modus dari sekelompok data adalah nilai yang paling banyak muncul dalam kelompok
data tersebut.
a. Untuk Data Yang Tidak Dikelompokkan
Jika sekelompok data tidak disusun kedalam distribusi frekuensi, maka langkah-langkah
untuk menentukan modus dari kelompok data antara lain :
- Nilai-nilai data disusun dari nilai yang terkecil ke nilai yang terbesar.
- Hitung frekuensi munculnya nilai data.
- Menentukan modus, yaitu nilai data dengan frekuensi yang paling banyak muncul.
Contoh 3.9. Tentukan modus dari nilai tabungan 15 orang nasabah sebuah Bank (dalam
jutaan rupiah) sebagai berikut :
50 60 100 250 75 100 300 80 100 75 50
100 300 100 250
Untuk menentukan modus dari data yang sudah disusun distribusi frekuensinya
menggunakan rumus sebagai berikut :
Mo = B +
(f 0 − f −1 )
i
(f 0 − f −1 ) + (f 0 − f1 )
Keterangan :
Mo = Modus
B = Tepi bawah dari kelas modus
f 0 = Frekuensi obsulut dari kelas modus
Contoh 3.10. Hitunglah modus hasil penjualan pedagang kaki lima di kota A.
0 X = Md = Mo
b. Jika kurva dari distribusi frekuensi berbentuk miring kekiri, maka berlaku :
X > Md > Mo,
0 Mo Md X
c. Jika kurva dari distribusi frekuensi berbentuk miring kekanan, maka berlaku
Mo > Md > X
0 X Md Mo
3. Rata-rata Ukur
Gm = n√x1 ⋅ x2 ⋅ x3 ⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ xn
1
⇒ Gm = (x1 ⋅ x2 ⋅ x3 ⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ xn )n
1
⇒ log Gm = log(x1 ⋅ x2 ⋅ x3 ⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ xn )n
1
⇒ log Gm = log(x1 ⋅ x2 ⋅ x3 ⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ xn )
n
1
⇒ log Gm = (log x1 + log x2 + log x3 +⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ + log xn )
n
n
1
⇒ log Gm = ∑ log xi
n
i=1
Contoh 3.12. Tingkat bunga (% per tahun) deposito 5 tahun terakhir sebesar : 10, 12,
15, 17, dan 18. Hitunglah rata-rata ukur tingkat bunga deposito tersebut.
t
X
Pt = P0 1 +
100
Keterangan : Pt = Pertumbuhan Tahun ke-t (tahun tertentu)
P0 = Pertumbuhan Tahun ke-nol (tahun awal)
X = Rata-rata Pertumbuhan Per Tahun
t = Tahun
Contoh 3.13. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 sebanyak 137 juta jiwa,
sedangkan pada akhir tahun 2018 sebanyak 265 juta jiwa. Berapa persen rata-rata
pertumbuhan penduduk Indonesia pertahun.
Bila data sudah disusun distribusi frekuensinya maka untuk menghitung rata-rata
ukurnya menggunakan rumus sebagai berikut :
k
(log m ) f i i
log Gm = i =1
k
f
i =1
i
Contoh 3.14. Hitunglah rata-rata ukur hasil penjualan pedagang kaki lima di kota A.
Contoh 3.15. Tentukan rata-rata ukur dari upah mingguan pekerja pabrik A.
3. Rata-rata Harmonis
Jika hasil pengamatan terdiri dari : x1, x2, x3, .......... ,xn, maka rata-rata harmonis
sebagai berikut :
n
H=
1 1 1 1
+ + + +
x1 x 2 x 3 xn
n
H= n
1
x
i =1 i
Contoh 3.16. Manajer produksi sebuah perusahaan asing menugas 3 orang karyawannya
untuk membeli bahan mentah. Masing-masing diberikan dana sebesar $ 45000. Bila
karyawan A dapat membeli bahan mentah dengan harga $30 per unit, karyawan B dapat
membeli bahan mentah dengan harga $10 per unit, dan karyawan C dapat membeli
bahan mentah dengan harga $5 per unit. Hitunglah rata-rata harga per unit bahan mentah
yang dibeli perusahaan tersebut.
Bila data sudah disusun distribusi frekuensinya maka untuk menghitung rata-rata
harmonis menggunakan rumus sebagai berikut :
k
f i
H= i =1
k
fi
m
i =1 i
Contoh 3.17. Hitunglah rata-rata harmonis dari hasil penjualan pedagang kaki lima di
kota A.
Contoh 3.18. Tentukan rata-rata ukur dari upah mingguan pekerja pabrik A.
1. Kuartil
Apabila data dibagi 4 bagian sama banyaknya, maka pembaginya ada 3 dan disebut
“Kuartil”. Jadi kuartilnya ada 3, yaitu kuartil 1 (K1), kuartil 2 (K2) dan kuartil 3 (K3).
Nilai K1 diartikan 25% dari seluruh data berada dibawah K1 dan 75% dari seluruh data
berada diatas K1.
Nilai K1 diartikan 50% dari seluruh data berada dibawah K2 dan 50% dari seluruh data
berada diatas K2. Jadi K2 sama dengan median.
Nilai K3 diartikan 75% dari seluruh data berada dibawah K3 dan 25% dari seluruh data
berada diatas K3.
Untuk data yang belum dibuat tabel distribusi frekuensinya, kuartil ditentukan dengan
tahapan-tahapan sebagai berikut :
- Menyusun data dari nilai terkecil ke nilai terbesar
- Menentukan letak kuartil, yaitu :
i ( n + 1)
Letak K i = data ke
4
dimana : i = 1, 2, 3, dan n = Banyak Data
Untuk data yang sudah dibuat tabel distribusi frekuensinya, kuartil ditentukan dengan
tahapan sebagai berikut :
i(n )
- Menentukan letak kuartil 1, 2, dan 3, yaitu data
4
- Menghitung nilai kuartil 1, 2, dan 3 dengan rumus,
i (n )
4 − F
K i = B + p
Fm − F
Contoh 3.20. Hitunglah nilai kuartil ke-1, kuartil ke-2, dan kuartil ke-3 dari hasil
penjualan pedagang kaki lima di kota A.
Contoh 3.21. Hitunglah nilai kuartil ke-1, kuartil ke-2, dan kuartil ke-3 dari upah
mingguan pekerja pabrik A.
2. D e s i l
Apabila data dibagi 10 bagian sama banyaknya, maka pembaginya ada 9 dan disebut
“Desil”. Jadi desilnya ada 9, yaitu desil 1 (D1), desil 2 (D2), desil 3 (D3), desil 4 (D4),
desil 5 (D5), desil 6 (D6), desil 7 (D7), desil 8 (D8) dan desil 9 (D9).
Nilai D1 diartikan 10% dari seluruh data berada dibawah D1 dan 90% dari seluruh data
berada diatas D1
Nilai D2 diartikan 20% dari seluruh data berada dibawah D2 dan 80% dari seluruh data
berada diatas D2. Dan seterusnya
Nilai D5 sama dengan Median
a. Untuk Data Tidak Berkelompok
Untuk data yang belum dibuat tabel distribusi frekuensinya, desil ditentukan
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
- Menyusun data dari nilai terkecil ke nilai terbesar
- Menentukan letak desil, yaitu :
i ( n + 1)
Letak D i = data ke
10
dimana : i = 1, 2, 3, ….., 9 dan n = Banyak Data
Contoh 3.22. Harga per lembar saham (dalam Rp. 000) dari 29 perusahaan yang
diambil sebagai sampel acak, disajikan sebagai berikut : 28, 30, 30, 31,31, 32, 33,
34, 35, 36, 36, 37, 38, 38, 39, 39, 40, 41, 43, 43, 15, 15, 16, 20, 21, 22, 23, 24, 27.
Tentukanlah ;
i. Letak dan nilai D1 dan interpreasikan
ii. Buktikan D5 sama dengan median
iii. Letak dan nilai D7 dan interpreasikan
i (n )
10 − F
Di = B + p
Fm − F
Contoh 3.23. Hitunglah nilai desil ke-1, desil ke-5 dari hasil penjualan pedagang
kaki lima di kota A.
Contoh 3.24. Hitunglah nilai desil ke-3, desil ke-6, dan desilk ke-9 dari upah
mingguan pekerja pabrik A.