Anda di halaman 1dari 35

STATISTIK DESKRIPTIF

UKURAN PEMUSATAN
(TENDENSI CENTRAL)

Dr. DEMSA SIMBOLON, SKM. MKM


JENIS-JENIS UKURAN DALAM STATISTIK DESKRIPTIF
Ukuran Tendensi Pusat
(UKURAN PEMUSATAN)
Tendensi Pusat

Mean Median Modus


n

X i
X  i 1

n
N

X i
 i 1

N
MEAN
Apakah Mean?
Mean merupakan salah satu ukuran untuk
memberikan gambaran yang lebih jelas dan singkat
tentang sekumpulan data.

Istilah lain
rata-rata atau rerata atau rataan
(lanjutan)

Mean (Rerata Hitung)


Ukuran tendensi pusat yang paling sering digunakan
Sangat dipengaruhi ekstrim (pencilan/outliers)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 14

Rerata = 5 Rerata= 6
Mean (Rerata Hitung)
Ungroup Data

X 
 Xi
n
Group Data

Data Frek. 
 f . Xi Data Frek.

X  Xo  P .
 fi .ci
X  f
X1 F1 n X1 F1
X2 F2 X2 F2 Xo = Rata-rata sementara
X3 F3 X3 F3 P = Panjang Kelas (interval)
f = frekuensi
. . . . Ci = Sandi (-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3)
Xi = titik tengah
. . . . = (batas atas + batas bawah)/2

Xn fn Xn fn
RATA-RATA HITUNG DATA TUNGGAL

Jika terdapat n buah data yang terdiri dari


x1, x2, x3, … xn,
rata-rata hitung data tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut.

x1  x  x 3  ....  x n
x  2
atau
n
n
Σ xi atau Σxi
x i1 x
n n
n = banyak data

Σxi = jumlah data (jumlah data ke-1 sampai dengan data ke-n)
Contoh :
Data BB bayi baru lahir (gr) sebagai berikut:
3340, 3525, 3450, 3210, 3275

=> Mean BB Bayi Baru Lahir (kg):


3340  3525  3450  3210  3275
X
5
 3360
Suatu sifat mean yang baik :
Dapat digunakan untuk menghitung mean kelompok
gabungan, jika mean masing-masing kelompok
diketahui.
RATA-RATA HITUNG DATA TUNGGAL
BERBOBOT
Jika nilai n buah data adalah x1, x2, x3, … xn, dan masing-masing frekuensinya
adalah f1, f2, f3, … fn , nilai rata-rata hitung sekumpulan data tersebut
didefinisikan sebagai berikut.

f1.x 1  f2 .x 2  f3 .x 3  ....  fn .x n
x atau
n
n
Σ fi.xi Σfi.x i
x i1
atau x 
n Σfi

Σf i .x i = Jumlah hasil perkalian setiap data dan frekuensinya


fi = Frekuensi data ke-i
x i = Data ke-i
fi = n = banyak data
Contoh A :
Berat Badan fi xi fixi fixi2
19,5 – 29,5 7 24,5 171,5
29,5 – 39,5 9 34,5 310,5
39,5 – 49,5 16 44,5 712,5
49,5 – 59,5 21 54,5 1144,5
59,5 – 69,5 14 64,5 903,5
69,5 – 79,5 9 74,5 670,5
79,5 – 89,5 4 84,5 338,0
89,5 – 99,5 3 94,5 283,5
99,5 – 109,5 1 104,5 104,5
JUMLAH 84 4638,0

fi = frekuensi interval ke-i


xi = titik tengah interval ke-i
9

f x
i 1
i i
4638 ,0
X 9

84
f
i 1
i

 55,21 kg

kalau dihitung dari data asli (= raw data = data kasar)

67  52  72  ...  42  51
X
84
 55,21 kg
LATIHAN:

1. Tentukanlah rata-rata tinggi badan 8 penderita


Diabetes Militus sebagai berikut 164, 165, 163,
160, 167, 165, 160, dan 160 cm

2. Rata-rata kenaikan Berat badan 15 ibu hamil adalah


6,8. Jika 5 ibu hamil menyusul mengikuti pengikuti
program PMT ibu hamil nilai rata-ratanya menjadi
7,0. Berapa nilai rata-rata kelima ibu hamil yang
mengikuti program PMT susulan tersebut?
RATA-RATA HITUNG DATA KELOMPOK
Berikut ini adalah rumus-rumus untuk menentukan Rata-rata hitung data berkelompok.
1. dengan rumus sigma

, xi = Titik tengah

x 
 f .x i i = ½ . (batas bawah + batas atas)
2. dengan rumus coding f i
ci = Kode titik tengah
I = Interval kelas = Panjang kelas
x  x0 
 f .c
i i
.I = b n  b n 1
n satuantengah
ukuran terkecil
3. dengan rata-rata duga x0 = Titik pada frekuensi
terbesar
d i = x i – x0

x  x0 
 fi .d i

n
Contoh :

Rata-rata pendapatan harian Tabel pendapatan 50 keluarga


pedagang kaki lima pada tabel di dengan balita gizi kurang per
samping adalah Rp … hari
NO Pendapatan (dalam fi
a. 97.000 b. 107.000 puluhan ribu
c. 117.000 d. 127.000 rupiah)
1 1–5 6
e. 137.000
2 6 – 10 20
3 11 - 15 10
4 16 - 20 9
5 21 - 25 5
Batas bawah Pembahasan Dengan
Batas atas rumus sigma

NO X fi xi fi.xi
3 x 
 f .x i i
1 1–5 6 18
f i
2 6 – 10 20 8 160 585
x 
3 11 - 15 10 13 130 50
18 X = 11,7
4 16 - 20 9 162
5 21 - 25 5 23 115
Penghasilan rata-rata keluarga g =
 50 585
11,7 x 10.000

x1 = ½ (1+5) x2 = ½ (6+10) x3 = ? = Rp 117.000


=½.6 = ½ . 16 x4 = ?

=3 =8 x5 = ?
Kelas dengan frekuensi terbesar
Pembahasan contoh soal 4
X0 = nilai tengah pada frekuensi terbesa
Dengan rumus coding

NO X fi xi ci fi.ci
x  x0 
 f .c
i i
.I
1 1–5 6 3 -1 -6 n
2 6 – 10 20 8 0 0 x0. = 8
fi.c i = 37
3 11 - 15 10 13 1 10 n = 50
4 16 - 20 9 18 2 18 I = (6 – 1)/1 = 5
5 21 - 25 5 23 3 15 37
x  8  .5
50 37 50

X = 8 + 3,7 = 11,7

Penghasilan rata-rata pedagang =

0 = Kode pada frekuensi terbesar 11,7 x 10.000

= Rp 117.000
Kelas dengan frekuensi terbesar
di = Nilai tengah – Nilai dugaan = xi –x0
X0 = nilai dugaan d1 = 3 – 8 = -5
d2 = 8 – 8 = 0
d3 = ?, d4 =? dan d5 = ?
NO X fi xi di fi.di
x  x0 

f .d i i
1 1–5 6 3 -5 -30 n
2 6 – 10 20 8 0 0 x0. = 8

3 11 - 15 10 13 5 50 fi.d i = 185
n = 50
4 16 - 20 9 18 10 90

5 21 - 25 5 23 15 75 185
x  8  .
50 185 50

X = 8 + 3,7 = 11,7

Penghasilan rata-rata pedagang =

11,7 x 10.000

Pembahasan dengan
rata-rata duga = Rp 117.000
LATIHAN

1. Hitunglah Jarak rata-rata yang 2. Hitunglah Panjang rata-rata 50


ditempuh siswa dari rumah ke potong kawat (tabel 4) dengan :
sekolah (tabel 3) dengan : A. Rumus sigma
A. Rumus sigma B. Rumus Coding
B. Rumus Coding C. Rumus Rata-rata duga
C. Rumus Rata-rata duga

Tabel 3 Tabel 4
Jarak Frekuensi Hasil fi
pengukuran
1 - 10 40
5,0 – 5,8 10
11 – 20 25
5,9 – 6,7 15
21 – 30 20
6,8 – 7,6 18
31 - 40 15
7,7 – 8,5 7
B. Rumus coding
A. Rumus sigma
X fi xi Ci fi.xi
x fi xi fi.xi
1 – 10 40 5,5 0 0
1 - 10 40 5,5 220
11 – 20 25 15,5 1 25
11 – 20 25 15,5 387,5
21 – 30 20 25,5 2 40
21 – 30 20 25,5 510
31 – 40 15 35,5 3 45
31 - 40 15 35,5 532,5
 100 110
 100
 fi.x i
1650
Rata-rata = x  x0 
 f .c
i i
.I
Rata-rata = x  n
f i
x  5,5 
110
. 10
100
1
= 1650/100
= 5,5 + 11
= 16,5 KM
= 16,5 KM

C. Rumus rata-rata duga 


X fi xi Di fi.di Rata-rata : x  x0 
 f .d
i i

n
1 – 10 40 5,5 0 0 1100
x  5.5 
11 – 20 25 15,5 10 250 100
21 – 30 20 25,5 20 400 = 5.5 + 11
31 – 40 15 35,5 30 450 = 16.5 KM
 100 1100
A. Rumus sigma B. Rumus coding
x fi xi fi.xi X fi xi Ci fi.ci
5,0 – 5,8 10 5,4 54,0 5,0 – 5,8 10 5,4 -2 -20
5,9 – 6,7 15 6,3 94,5 5,9 – 6,7 15 6,3 -1 -15
6,8 – 7,6 18 7,2 129,6 6,8 – 7,6 18 7,2 0 0
7,7 – 8,5 7 8,1 56,7 7,7 – 8,5 7 8,1 1 7
 50 334,8  50 -28

Rata-rata =  f .x i i
Rata-rata =
x  x0 
 fi .c i
.I
x 
f n
i
- 28
= 334,8/50 x  7,2  . 0.9
50
= 6,696 
6,7 CM
2 = 7,2 – 0,504
= 6,696 6,7CM

C. Rumus rata-rata duga 
X fi xi di fi.di Rata-rata : x  x0 
 f .d i i

n
5,0 – 5,8 10 5,4 -1,8 -18,0 - 25,2
5,9 – 6,7 15 6,3 -0,9 -13,5
x  7,2 
50
6,8 – 7,6 18 7,2 0 0,0 = 7,2 – 0,504
7,7 – 8,5
 50
7 8,1 0.9 6,3
-25,2
= 6,696 6,7 CM

Median
Ukuran tendensi pusat yang tegar
Tidak terpengaruh oleh data ekstrim

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 14

Median = 5 Median = 5
Setelah data diurutkan, median adalah angka yang
terletak “ditengah”
Jika n atau N ganjil, median adalah angka di tengah
Jika n atau N genap, median adalah rerata kedua angka
ditengah
b) Median Ungroup Data:
angka yang letaknya ditengah setelah data diurutkan
contoh :
- banyaknya data ganjil : n 1
Letakmedian 
270, 210, 450, 340, 525 2
urutkan

210, 270, 340, 450, 525


median
n
- banyaknya data genap : letakmedia n 
2
210, 275, 340, 450, 485, 525
340  450
median   395
2
Median untuk distribusi frekuensi dapat dicari dengan 2 cara
- menggunakan gambar (histogram)
- cara interpolasi
- menggunakan histogram :
a = jarak antara 49,5 ke median
luas daerah diarsir 100
   4,76
frekuensi int. median 21

=> median = 49,5 + 4,76


= 54,26
MEDIAN GROUP DATA :
n
 F
Median  b  P 2
f md

- b = batas bawah kelas median-0,5


- F = Jumlah frekuensi sebelum kelas median

- fmd = frekuensi interval median


- P = lebar interval median
Contoh A :
Berat Badan fi xi fixi fixi2
20 – 29 7 24,5 171,5
30 – 39 9 34,5 310,5
40 – 49 16 44,5 712,5
50 – 59 21 54,5 1144,5
60 – 69 14 64,5 903,5
70 – 79 9 74,5 670,5
80 – 89 4 84,5 338,0
90 – 99 3 94,5 283,5
100 – 109 1 104,5 104,5
JUMLAH 84 4638,0

fi = frekuensi interval ke-i


xi = titik tengah interval ke-i
interval median adalah interval yang memuat median
untuk contoh A
interval median adalah: 50-59

=> b = (50 – 0,5) = 49,5


=> n = 84
=> F = 7+9+16 = 32
=> fmd = 21
=> P = 10
84
 32
 Median  49,5  2 .10
21
100
 49,5   54,26
21
Modus
Adalah suatu ukuran tendensi pusat
Datum yang paling banyak muncul
Tidak terpengaruh oleh harga ekstrim
Dapat ada untuk data numerik atau kategorik
Dapat tidak ada
Dapat tidak tunggal
Modus

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 0 1 2 3 4 5 6

Modus = 9 Tak Ada


Modus

Modus : anggota data yang paling sering muncul (mempunyai


frekuensi tertinggi)
Contoh: * 4, 8, 5, 6, 8, 7, 6, 7, 9, 7, 6, 7,5 => modus = 7

* 63, 65, 65, 65, 70, 72, 74, 79, 79, 79, 82, 82, 85

=> modus = 65 dan 79


Modus Group Data
b1
Modus  b  p
b 1  b2

- b = batas bawah interval modus – 0,5


- b1 = Frekunsi kelas modes-frekuensi sebelumnya
- b2 = Frek Kelas modes-frekuensi setelahnya
- P = interval kelas modus

Kelas modus dilihat dari interval dengan frekuensi tertinggi


Contoh A: Kelas modus adalah 50 – 59

=> b = 49,5
b1 = 21 – 16 = 5
b2 = 21 – 14 = 7
P = 10
5  32
 Modus  49,5  .10
57
50
 49,5   52,67
12
Catatan :
interval modus dan interval median tidak harus sama
UKURAN LOKASI
Setelah data diurutkan
a) Median :
membagi data menjadi dua bagian yang sama

b) Kuartil :
membagi data menjadi empat bagian yang sama

c) Desil :
membagi data menjadi sepuluh bagian yang sama

d) Persentil :
membagi data menjadi seratus bagian yang sama
Kuartil
Membagi Data Berurut menjadi 4 Kelompok
25% 25% 25% 25%
(K1 ) (K2 ) (K3 )
Letak Kuartil ke-i

i (( n+ 1)
(K i ) =
4
Data setelah diurutkan : 11 12 13 16 16 17 18 21 22

19  1 12  13


Position of Q1   2.5 Q1   12.5
4 2
=> Suatu data akan mempunyai
 1 Median
 3 Kuartil
 9 Desil
 99 Persentil

Menghitung Kuartil, Desil, Persentil atau Kuantil suatu distribusi


frekuensi sesuai dengan cara menghitung median
i.n
F
rumus : Kuantil  L ki  P. N
ke-i f ki
- i = 1, 2, …, (N-1)
- N = banyaknya
kelompok
jika akan dihitung kuartil (Q1, Q2, Q3)
dicari dulu interval yang memuat masing-masing Kuartil

1.n 84
untuk Q1 adalah interval yang memuat observasi bernomor   21
4 4
3.n 3.84
untuk Q3 adalah interval yang memuat observasi bernomor   63
4 4

=> Interval yang memuat Q1 adalah : 39,5 – 49,5 sehingga

21  16
Q1  39,5  .10
16
 39,5  3,13  42,63
LATIHAN
Tentukanlah:
Q1, Q2, Q3 dari data Contoh A
D5, D 10 dari data A
P25, P50, P75 dari data A

Anda mungkin juga menyukai