Anda di halaman 1dari 30

MATERI

Statistika tidak lepas dengan pengumpulan, pengolahan dan penginterpretasian data. Oleh
karena itu dalam kesempatan kali ini kita membahas mengenai pemusatan data dan ukuran letak
dimana didalamnya terdapat mean, median, modus, kuartil, desil, persensentil, variabilitas data
baik data tunggal maupun data berkelompok.

A. Ukuran Gejala Pusat


Di dalam pengukuran gejala pusat terdapat beberapa macam ukuran yaitu rata-rata
hitung (mean), Rata-rata harmonis (harmonic mean), Rata-rata ukur (geometric mean),
Median, Modus serta Rata-rata gabungan.
1. Rata-rata hitung ( Mean )
Rata-rata hitung (Mean) merupakan nilai yang diperoleh dengan menjumlahkan
semua nilai data dan membaginya dengan jumlah data.
a. Data Tunggal
Rata-rata hitung dari N data tunggal yaitu x 1 , x 2 , x 3 , … x ndinotasikan x́
dibaca ( x bar ) dan didefinisikan :
x 1+ x 2 + x 3+ …+ xn
x́=
n
Atau
n

∑ xi
x́= i=1
n
Keterangan :
x́ = Rata-rata
n = Banyaknya data
xi = Data ke-i

Contoh :

Sebuah sampel berukuran 5. Dari sampel tersebut diukur variable X


yang menyatakan skor-skor mata kuliah Statistika. Hasil pengukuran
adalah sebagai berikut: 90, 80, 70, 85, 95. Berapakah rata – rata hitung
sampel itu ?
Jawab :

90+80+70+ 85+95 420


x́= = = 84
5 5

Rata-rata hitung bobot

Rata-rata hitung bobot ialah jumlah hasil kali antara frekuensi dan nilai
data dibagi oleh jumlah frekuensi. Sehingga didapatkan rumus :

x́=
∑ f i xi
∑ fi
Contoh :

xi fi f i xi
95 3 285
90 1 90
85 2 170
70 3 210
65 1 65
Jumlah 10 820
Dari table tersebut didapatkan :

∑ fi = 10

∑ f i xi = 820

Sehingga,

x́=
∑ f i xi
∑ fi

820
x́= = 82
10

Jadi, rata-rata dari data tersebut yaitu 82.

b. Data kelompok
Rumus menghitung rata-rata data kelompok ini sama dengan rumus
menghitung rata-rata hitung bobot. Hanya saja pada data kelompok ini x i
merupakan tanda kelas interval atau nilai tengah kelas idan f i merupakan
frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas x i. Sehingga dapat kita tuliskan
rumusnya yaitu :

x́=
∑ f i xi
∑ fi
Contohnya :

Kelas fi xi f i xi
31-40 2 35,5 71
41-50 3 45,5 136,5
51-60 5 55,5 277,5
61-70 14 65,5 917
71-80 24 75,5 1812
81-90 20 85,5 1710
91-100 12 95,5 1146
Jumlah 80 6070

Sehingga dari table diatas kita dapat mencari rata-rata dengan cara :

x́=
∑ f i xi
∑ fi
6070
x́= = 75,875
80

Selain dengan cara diatas, data kelompok dapat dicari dengan cara sandi atau cara
singkat. Adapun langkah- langkanya adalah sebagai berikut :

1. Ambil sembarang tanda kelas ( biasanya yang letaknya ditengah) , misalnya x0


2. Hitung ci dengan rumus
dimana p merupakan panjang interval

3. Rumusan mean dengan cara pendek

Contoh :

Diambil x0 = 63,5 (tanda kelas ke-4) dan diketahui p = 8, maka diperoleh

Berdasarkan persamaan pada cara pendek/sandi diperoleh rata- rata hitung

2. Rata-rata ukur
Untuk gugus data positif x1, x2, …, xn, rata-rata geometrik adalah akar ke-n dari
hasil perkalian unsur-unsur datanya. Secara matematis dapat dinyatakan dengan
formula berikut:
Keterangan:

U = rata-rata ukur (rata-rata geometrik)

n = banyaknya sampel

Π = Huruf kapital π (pi) yang menyatakan jumlah dari hasil kali unsur-unsur data.

Rata-rata geometrik sering digunakan dalam bisnis dan ekonomi untuk


menghitung rata-rata tingkat perubahan, rata-rata tingkat pertumbuhan, atau rasio rata-
rata untuk data berurutan tetap atau hampir tetap atau untuk rata-rata kenaikan dalam
bentuk persentase.

a. Rata-Rata Ukur data Tunggal


Contoh 1:
Berapakah rata-rata ukur dari data 2, 4, 8?

Jawab:

atau:

b. Rata-Rata Ukur Distribusi Frekuensi


keterangan

 xi = tanda kelas (nilai tengah)


 fi = frekuensi yang sesuai dengan xi

Contoh 2:
Tentukan rata-rata ukur dari tabel distribusi frekuensi pada Contoh 3 di atas!

Jawab:

Kela Nilai fi xi log xi fi.log xi


s ke- Ujian
1 31 – 2 35. 1.550 3.1005
40 5 2
2 41 – 3 45. 1.658 4.9740
50 5 0
3 51 – 5 55. 1.744 8.7215
60 5 3
4 61 – 1 65. 1.816 23.6111
70 3 5 2
5 71 – 2 75. 1.877 45.0707
80 4 5 9
6 81 – 2 85. 1.932 40.5713
90 1 5 0
7 91 – 1 95. 1.980 23.7600
100 2 5 0
8 Jumla 8 149.809
h 0 1

3. Rata- rata harmonic


Rata-rata harmonik dari suatu kumpulan data x1, x2, …, xn adalah kebalikan dari
nilai rata-rata hitung (aritmetik mean). Secara matematis dapat dinyatakan dengan
formula berikut:

Secara umum, rata-rata harmonik jarang digunakan. Rata-rata ini hanya


digunakan untuk data yang bersifat khusus. Misalnya,rata-rata harmonik sering
digunakan sebagai ukuran tendensi sentral untuk kumpulan data yang menunjukkan
adanya laju perubahan, seperti kecepatan.

a. Rata-Rata Harmonik data Tunggal


Contoh 1:Si A bepergian pulang pergi. Waktu pergi ia mengendarai
kendaraan dengan kecepatan 10 km/jam, sedangkan waktu kembalinya 20
km/jam. Berapakah rata-rata kecepatan pulang pergi?
Jawab:Apabila kita menghitungnya dengan menggunakan rumus jarak
dan kecepatan, tentu hasilnya 13.5 km/jam!
Apabila kita gunakan perhitungan rata-rata hitung, hasilnya tidak tepat!

Pada kasus ini, lebih tepat menggunakan rata-rata harmonik:

b. Rata-Rata Harmonil Distribusi Frekuensi

Contoh
Berapa rata-rata Harmonik dari tabel distribusi frekuensi pada table berikut
Jawab:

Kela Nilai fi xi fi/xi


s ke- Ujian
1 31 – 40 2 35. 0.056
5 3
2 41 – 50 3 45. 0.065
5 9
3 51 – 60 5 55. 0.090
5 1
4 61 – 70 1 65. 0.198
3 5 5
5 71 – 80 2 75. 0.317
4 5 9
6 81 – 90 2 85. 0.245
1 5 6
7 91 – 100 1 95. 0.125
2 5 7
8 Jumlah 8 1.100
0 0

4. Median

Median adalah suatu nilai yang membagi distribusi data menjadi dua bagian
yang sama besar atau suatu nilai yang menbagi 50% frekuensi bagian atas dan 50%
frekuensi bagian bawah, sehingga frekuensi yang terdapat di atas sama dengan
frekuensi yang trdapat di bawah. Oleh karena itu median dari sejumlah data
tergantung pada frekuensinya bukan variasi nilai- nilainya. Adapun cara mencari
median, antara lain :

a. Data tunggal sebagian atau seluluh skornya berfrekuensi lebih dari satu
b. Sebelum dihitung mediannya, data diurutkan lebih dulu dari data yang terkecil
ke yang terbesar. Rumusan median untuk data tunggal dibedakan jadi
dua, yaitu :

Contoh
1. Untuk contoh tabel sebelumnya dengan data 8 6 6 7 8 7 7 8 6 6.
Setelah data diurutkan diperoleh 6 6 6 6 7 7 7 8 8 8. Jumlah data genap
sehingga untuk mencari median digunakan rumus di atas dan diperoleh

2. Diketahui data sebagai berikut.

Tentukan median dari data di atas!

Untuk data di atas diketahui n ganjil, sehingga untuk mencari median


digunakan rumus pertama dan diperoleh :

c. Data kelompok ( dalam distribusi frekuensi) Untuk data yang disusun dalam
daftar distribusi frekuensi, median dihitung dengan rumus :
Dengan:
b = batas bawah kelas median
p = panjang kelas median
n = jumlah data
F = jumlah frekuensi kumulatif sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median

Contoh
Dari tabel sebelumnya diperoleh kelas median terletak pada interval ke-4,
sehingga diperoleh b = 59,5 ; p = 8; n = 50 ; F = 15 dan f = 15 akibatnya

5. Modus
Modus adalah nilai yang mempunyai frekuensi paling banyak. Modus tidak harus
tunggal,artinya nilainya bisa lebih dari satu. Adapun cara mencari modus untuk data
tunggal tinggal dilihat frekuensinya. Untuk data dalam daftar distribusi frekuensi,
modus ditentukan dengan rumus :

Dengan:
b = batas bawah kelas modus yaitu kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang interval kelas modus

b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelum kelas modus


b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sesudah kelas modus

Jika rumus di atas digunakan untuk mencari modus dari tabel di bawah ini
Maka diperoleh :
a. kelas modus = kelas ke-4
b. b = 59,5
c. b1 = 15 – 6 = 9
d. b2 = 15 – 13 = 2
e. p = 8

B. Ukuran letak
1. Kuartil
Kuartil adalah data yang terbagi menjadi empat bagian yang sama besar
atau sama panjang. Jika data diurutkan dari dari data terkecil sampai data terbesar.
Dengan garis bilangan, dapat ditunjukkan sebagai berikut :
 

Keterangan :
x1  = data terkecil
K1 = kuartil bawah (kuartil pertama)
K2 = kuartil tengah (kuartil kedua = median)
K3 = kuartil atas (kuartil ketiga)
xn  = data terbesar

Dari garis bilangan yang menyatakan barisan data, dapat dikatakan :

a. Kuartil Data Tunggal Dan Data Berbobot


Setelah data diurutkan, dari letak kuartilnya terlebih dahulu setelah
itu baru dicari nilainya.
Rumus letak kuartil :

Keterangan:
Ki  = kuartil ke –
n  =  jumlah data
i   =  letak kuartil
Berikut ini adalah contoh dari Kuartil data tunggal dengan
data perumpaan nilai statistik I sebanyak 10 mahasiswa: 60, 80, 90,
70, 85, 95, 75, 65, 50, 55. Tentukanlah nilai kuartil K1 dan K3.
Penyelesaian :
Langkah penyelesaian
1)      Mengurutkan data dari yang terendah (terkecil) sampai terbesar
(tertinggi).
50, 55, 60, 65, 70, 75, 80, 85, 90, 95
2)      Tentukan letak kuartil K1 dan K3 dengan penjelasan seperti di
bawah ini:
a)      Menentukan K1,

Dari hasil di atas, maka data ke 2,75 berada diantara data 2


dan 3 sehingga menjadi seperti berikut :
K1 = data ke- 2 + 0,75 (data ke- 3 – data ke- 2)
K1 = 55 + 0,75 (60 – 55)
K1 = 55 + 3,75
K1 = 58,5
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka posisi K1
menunjukkan  nilai 58,5.

Dari hasil di atas, maka data ke 8,25 berada diantara data 8 dan 9
sehingga menjadi seperti berikut :
K3 = data ke- 8 + 0,25 (data ke- 9 – data ke- 8)
K3 = 85 + 0,25 (90 – 85)
K3 = 85 + 1,25
K3 = 86, 25
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka posisi K3
menunjukkan  nilai 86,25.

b. Kuartil Data Kelompok


Mencari kuartil dalam bentuk data berkelompok terlebih dahulu
adanya tabel distribusi frekuensi. mencari kuartil data kelompok
haruslah dibuat susunan distribusi frekuensi terlebih dahulu, dalam hal
ini semata-mata untuk mempermudah perhitungan. Untuk data
kelompok, maka dirumuskan sebagai berikut :

   
                                   
 Keterangan:
b   = Tepi bawah interval kelas Ki ( b = batas bawah - 0,5)
p      = Panjang kelas interval
i      = Letak Ki
n      = Banyak data
F      = Frekuensi kumulatif sebelum kelas Ki
f       = Frekuensi pada kelas Ki 
Berikut ini adalah contoh dari kuartil data kelompok, buatlah tabel
distribusi frekuensi dan hitunglah kuartil  K1 dan K2 dari data di bawah ini:

2 4 4 4 4 5 5 6 6 6
9 3 3 8 9 1 6 0 0 0
6 6 6 6 6 6 6 6 6 7
1 3 3 3 5 6 7 7 8 0
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
0 0 0 1 1 1 2 2 2 3
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
3 4 4 4 4 5 5 6 6 7
7 7 7 8 8 8 8 8 8 8
8 9 9 0 0 0 0 1 1 1
8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
2 2 3 3 3 4 5 6 6 7
8 8 8 8 8 9 9 9 9 9
8 8 8 8 9 0 0 0 1 1
9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
1 2 2 3 3 3 5 7 8 8
Penyelesaian:
Adapun langkah-langkah dalam penyelesaian ialah sebagai berikut:
1) Langkah pembuatan tabel distribusi frekuensi
a. Menentukan range (rentang)
R = nilai max – nilai min
R = 98 -29 = 69
b. Menentukan jumlah kelas
K = 1+Log n. 3,3
K = 1+Log 80. 3,3
K =  7,3
c. Menentukan panjang kelas interval

Tabel 1. Distribusi frekuensi nilai statistik I

Nilai F
F
Statistik kumulatif
 29-38 1 1
39-48 3 4
49-58 3 7
59-68 12 19
69-78 22 41
79-88 23 64
89-98 16 80
Jumlah 80
2) Langkah-langkah menentukan nilai K1 dan K 2
Berdasarkan tabel di atas, maka letak K1 Letak  dapat dihitung
seperti di bawah ini :
a. Menentukan letak kelas interval

Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke- 20 berada


pada kelas 69-78 atau terletak pada kelas interval ke- 5.
b. Menentukan batas bawah

Berdasarkan hal di atas, maka langkah selanjutnya adalah


memasukkan angka-angka terebut  ke dalam rumus untuk mencari
nilai K1
Jadi berdasarkan dari perhitungan di atas, maka nilai kuartil K1 yang
didapat adalah: 68,95.
b)      Berdasarkan tabel di atas, maka letak K 2 Letak  dapat dihitung seperti di
bawah ini :
(1)   Menentukan letak kelas interval

Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke- 40 berada pada kelas
69-78 atau terletak pada kelas interval ke- 5.
  
(1)   Menentukan batas bawah

Berdasarkan hal di atas, maka langkah selanjutnya adalah


memasukkan angka-angka tersebut  ke dalam rumus untuk mencari nilai K2
Jadi berdasarkan dari perhitungan di atas, maka nilai kuartil K2 yang
didapat adalah: 78.

2. Desil
Desil adalah data yang terbagi menjadi sepuluh bagian yang sama besar
jika data diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar.
 
 

D1  = desil ke-1


D2  = desil ke-2
D3  = desil ke-3
.
.
.
D9  = desil ke-9

Keterangan:
Di  = desil ke –
n  =  jumlah data
i   =  urutan desil
Berikut ini adalah contoh dari desil data tunggal : dengan data
perumpaan nilai statistik I sebanyak 10 mahasiswa: 60, 80, 90, 70, 85, 95, 75,
65, 70, 65. Tentukanlah nilai desil Ds3 dan Ds6.
Penyelesaian :
Langkah penyelesaian
1)      Mengurutkan data dari yang terendah (terkecil) sampai terbesar (tertinggi).
60, 65, 65, 70, 70, 75, 80, 85, 90, 95
2)      Tentukan letak desil Ds3 dan Ds6 dengan penjelasan seperti di bawah ini:
a)      Menentukan Ds3,

Dari hasil di atas, maka data ke 3,3 berada di antara data 3 dan 4 sehingga
menjadi seperti berikut :

Ds3 = data ke- 3 + 0,30 (data ke- 4 – data ke- 3)


Ds3 = 65 + 0,30 (70 – 65)
Ds3 = 65 + 1,5
Ds3 = 66,5
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka posisi Ds 3  menunjukkan 
nilai 66,5.
b)      Menentukan D6,
Dari hasil di atas, maka data ke- 6,6 berada di antara data 6 dan 7 sehingga
menjadi seperti berikut :
D6 = data ke- 6 + 0,6 (data ke- 7 – data ke- 6)
D6 = 75 + 0,6 (80 – 75)
D6 = 75 + 3
D6 = 78
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka posisi D3  menunjukkan  nilai
78.

b.        Desil data berkelompok


Mencari desil  dalam bentuk data berkelompok terlebih dahulu dengan
adanya tabel distribusi frekuensi. Hal ini juga disampaikan oleh Riduwan
(2009: 112), menyebutkan bahwa mencari desil data berkelompok haruslah
dibuat susunan dristribusi frekuensi terlebih dahulu, dalam hal ini semata-
mata untuk mempermudah perhitungan. Selain itu Riduwan juga
menerangkan langkah-langkah pembuatan tabel distribusi frekuensi (2009:
112), yaitu:
1)   Menyusun data dari yang terkecil sampai yang terbesar
2)   Menghitung rentang (range)
3)   Jumlah kelas
4)   Dan panjang kelas intervalnya.
Setelah tabel distribusi frekuensi terbentuk, maka dilanjutkan dengan mencari
nilai desil dengan rumus seperti berikut:

  
Keteragan:
b   = Tepi bawah interval kelas Dsi ( b = batas bawah - 0,5)
p   = Panjang kelas interval
i    = letak Dsi
n    = Banyak data
F    = Frekuensi kumulatif sebelum kelas Dsi
f     = Frekuensi pada kelas Dsi 
Berikut ini adalah contoh dari desil data berkelompok, buatlah tabel
distribusi frekuensi dan hitunglah desil  Ds4 dan Ds7 dari data nilai statistik I di
bawah ini:
2 4 4 4 5 6 6
9 3 3 48 9 1 56 0 0 60
6 6 6 6 6 6 6
1 3 3 63 5 6 67 7 8 70
7 7 7 7 7 7 7
0 0 0 71 1 1 72 2 2 73
7 7 7 7 7 7 7
3 4 4 74 4 5 75 6 6 77
7 7 7 8 8 8 8
8 9 9 80 0 0 80 1 1 81
8 8 8 8 8 8 8
2 2 3 83 3 4 85 6 6 87
8 8 8 8 9 9 9
8 8 8 88 9 0 90 0 1 91
9 9 9 9 9 9 9
1 2 2 93 3 3 95 7 8 98
Penyelesaian:
Adapun langkah-langkah dalam  penyelesaian ialah sebagai berikut:
1)      Langkah pembuatan tabel distribusi
a)      Menentukan range (rentang)
R = nilai max – nilai min
R = 98 - 29 = 69
b)       Menentukan jumlah kelas
K = 1+Log n. 3,3
K = 1+Log 80. 3,3
K =  7,3
  
c)      Menentukan panjang kelas interval

Tabel 2. Distribusi frekuensi nilai  statistik I


Nilai F
F
Statistik kumulatif
 29-38 1 1
39-48 3 4
49-58 3 7
59-68 12 19
69-78 22 41
79-88 23 64
89-98 16 80
Jumlah 80 -

2)      Langkah-langkah menentukan nilai Ds4 dan Ds7


a)      Berdasarkan tabel di atas, maka letak D 4 dapat dihitung seperti di
bawah ini :
(1)   Menentukan letak kelas interval dari nilai D4

Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke- 32 berada pada


kelas 69-78 atau  terletak pada kelas interval ke- 5.

(2)   Menentukan batas bawah

Berdasarkan hal di atas, maka langkah selanjutnya adalah


memasukkan angka-angka tersebut  ke dalam rumus untuk mencari
nilai Ds4
Jadi berdasarkan dari perhitungan di atas, maka nilai desil Ds 4
yang didapat adalah: 74,4.
b)      Berdasarkan tabel di atas, maka letak Ds7 dapat dihitung seperti di
bawah ini :
(1)   Menentukan letak kelas interval

Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke- 56 berada pada kelas 79-
88 atau terletak pada kelas interval ke- 6.
(2)   Menentukan batas bawah

Berdasarkan hal di atas, maka langkah selanjutnya adalah 


memasukkan angka-angka tersebut  ke dalam rumus untuk mencari
nilai Ds7
Jadi berdasarkan dari perhitungan di atas, maka nilai desil  Ds7
yang didapat adalah: 85

3. Persentil
Untuk menentukan persentil data kelompok atau data yang berbentuk
distribusi frekuensi, pada prinsipnya sama dengan menentukan desil, kuartil
maupun median. Kalau median membagi data menjadi 2 bagian yang sama,
kuartil mencari nilai yang membagi data menjadi 4 bagian yang sama. Desil
membagi data menjadi 10 bagian yang sama, sedangkan persentil membagi data
memjadi 100 bagian yang sama.
A. Data tunggal

Keterangan:
Pi  = persentil ke –
n  =  jumlah data
i   =  urutan persentil
perhatikanlah contoh Berikut ini tentang data tunggal : dengan data
perumpaan nilai statistik I sebanyak 12 mahasiswa: 50, 55, 60, 80, 90, 70, 85,
95, 75, 70, 70, 65. Tentukanlah nilai persentil Ps22 dan Ps73
Penyelesaian :
Langkah penyelesaian
1)      Mengurutkan data dari yang terendah (terkecil) sampai terbesar (tertinggi).
50, 55, 60, 65, 70, 70, 70, 75, 80, 85, 90, 95
2)      Tentukan letak persentil Ps22 dan Ps93 dengan penjelasan seperti di bawah ini:
a)      Menentukan Ps22,
Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke- 2,86 berada di antara data 2 dan 3
sehingga menjadi seperti berikut :
Ps22 = data ke- 2 + 0,86 (data ke- 3 – data ke- 2)
Ps22 = 55 + 0,86 (60 – 55)
Ps22 = 55 + 4,3
Ps22 = 59,3
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka posisi Ps22  menunjukkan  nilai
59,3.

b)  Menentukan D93,
Dari hasil di atas, maka data ke- 9,49 berada di antara data 9 dan 10 sehingga
menjadi seperti berikut :
Ps73 = data ke- 9 + 0,49 (data ke- 10 – data ke- 9)
Ps73 = 80 + 0,49 (85 – 80)
Ps73 = 80 + 2,45
Ps73 = 82,45
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka posisi Ps73  menunjukkan 
nilai 82,45.
B. Persentil data berkelompok

   

b      = Tepi bawah interval kelas Psi ( b = batas bawah - 0,5)


p      = Panjang kelas interval
i       = letak Psi
n      = Banyak data
F      = Frekuensi kumulatif sebelum kelas Psi
f       = Frekuensi pada kelas Psi 
Berikut ini adalah contoh dari persentil data berkelompok, buatlah
tabel distribusi dan hitunglah persentil  Ps20 dari data nilai statistik I
dibawah ini:
2 4 4 4 5 6 6
9 3 3 48 9 1 56 0 0 60
6 6 6 6 6 6 6
1 3 3 63 5 6 67 7 8 70
7 7 7 7 7 7 7
0 0 0 71 1 1 72 2 2 73
7 7 7 7 7 7 7
3 4 4 74 4 5 75 6 6 77
7 7 7 8 8 8 8
8 9 9 80 0 0 80 1 1 81
8 8 8 83 8 8 85 8 8 87
2 2 3 3 4 6 6
8 8 8 8 9 9 9
8 8 8 88 9 0 90 0 1 91
9 9 9 9 9 9 9
1 2 2 93 3 3 95 7 8 98
Penyelesaian:
Adapun langkah-langkah dalam penyelesaian ini, ialah sebagai
berikut:
1)      Langkah pembuatan tabel distribusi
a)      Menentukan range (rentang)
R = nilai max – nilai min
R = 98 -29 = 69
b)      Menentukan jumlah kelas
K = 1+Log n. 3,3
K = 1+Log 80. 3,3
K =  7,3

c)      Menentukan panjang kelas interval

Tabel 3. Distribusi frekuensi nilai statistik I


Nilai F
F
Statistik kumulatif
 29-38 1 1
39-48 3 4
49-58 3 7
59-68 12 19
69-78 22 41
79-88 23 64
89-98 16 80
Jumlah 80 -

2)      Langkah-langkah menentukan nilai Ps20


a)      Berdasarkan tabel di atas, maka letak Ps20 dapat dihitung seperti dibawah
ini :
(1)   Menentukan letak kelas interval dari nilai Ps20

Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke- 16 berada pada kelas
59-68 atau  terletak pada kelas interval ke- 4.
(2)   Menentukan batas bawah

Berdasarkan hal di atas, maka langkah selanjutnya adalah


memasukkan angka-angka tersebut  ke dalam rumus untuk mencari nilai
Ps20
Jadi berdasarkan dari perhitungan di atas, maka nilai dari persentil
Ps20 yang didapat adalah: 66.
Daftar Pustaka
Catatan Akli Anwari: Makalah Statistik: Kuartil, Desil, dan Persentil. (n.d.). Retrieved
September 6, 2021, from http://aklianwari.blogspot.com/2016/10/makalah-statistik-kuartil-
desil-dan_6.html
Dan, P., & Letak, U. (2020). Ukuran gejala pusat dan ukuran letak 1. 6, 15–26.
Kuartil, Desil dan Persentil : STATISTIKA | BENI95H. (n.d.). Retrieved September 6, 2021,
from https://www.beni95h.com/2017/03/kuartil-desil-dan-persentil-statistika.html
Kuartil, Rata-rata Ukur, dan Rata-rata Harmonik | My Blog, My Archieves. (n.d.). Retrieved
September 6, 2021, from https://anitaharum.wordpress.com/2013/09/29/kuartil-rata-rata-
ukur-dan-rata-rata-harmonik/
Sudjana. (2005). Metoda Statistika (Keenam). Tarsito.
Sugiono. (2016). Statistika untuk penelitian (Cetakan ke). Alfabeta.
Tugas Statistika: April 2014. (n.d.). Retrieved September 6, 2021, from
http://sitimasfufastiess.blogspot.com/2014/04/
ZERO COOL: Makalah kuartil,desil,dan persentil. (n.d.). Retrieved September 6, 2021, from
http://dexaguszd.blogspot.com/2013/05/makalah-kuartildesildan-persentil.html

Anda mungkin juga menyukai