I. UKURAN TENGAH
1. MEAN
Untuk menghitung Nilai Rata-rata atau Mean dapat dilakukan
dengan cara menjumlah keseluruhan angka atau data yang ada
dibagi banyaknya angka atau data tersebut. Untuk menentukan atau
menghitung Mean dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
x
Rumus : x̄= y
Dimana:
∑X : Jumlah Nilai
N : Banyaknya Frekuensi
x̄ : Mean (Rata-Rata)
Contoh:
Misalnya terdapat data tentang Nilai Mata Kuliah
Statistika pada 5 mahasiswa didapatkan tabel distribusi
frekuensi sebagai berikut:
Nilai mahasiswa (x) Frekuensi (f)
60 1
70 1
80 1
90 1
100 1
Jumlah x = 400 N= 5
Keterangan:
∑f : Jumlah Total Frekuensi
X : Nilai MIDPOINT tiap-tiap Interval/ Kelompok
∑Fx : Jml. Perkalian MIDPOINT dgn Frekuensi
x̄ : Mean
Sebagai contoh, misalnya didapatkan distribusi data
tentang hasil ujian semester mata kuliah statistika pada
100 mahasiswa sebagai berikut:
2. MEDIAN
Median/ Medium merupakan nilai tengah atau nilai yang terletak di
tengah-tengah dari keseluruhan data setelah diurutkan dari yang
terkecil hingga terbesar atau sebaliknya. Median merupakan angka
yang membagi Data dalam 2 bagian yang sama besarnya.
Terdapat 2 macam penghitungan Median, yaitu:
(1) Median pada Data Tunggal
Menentukan Median pada Data Tunggal juga dapat dbedakan
menjadi 2 macam lagi, yaitu Median Data Tunggal dengan
Jumlah Data Ganjil dan Median Data Tunggal dengan Jumlah
Data Genap.
a) Median Data Tunggal dengan Jumlah Data Ganjil Untuk
menentukan Median pada Data Tunggal dengan Jumlah
Data Ganjil dapat dilakukan dengan rumus berikut:
n+1
Me = X
2
(baris ke) N= Jml data = ∑f
Contoh:
X F
30 1
40 1
50 1
60 1
70 1
80 1
90 1
Total ∑f = 7
Berdasarkan Data tersebut, maka MEDIAN dari data di atas
dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut: X (n +
1)/2 = (7+1)/2= 8/2 = 4. Jadi MEDIAN dari Data
tersebut terletak pada BARIS ke-4, yaitu 60 (Me = 60).
b) Median Data Tunggal dengan Jumlah Data Genap
Untuk menentukan Median pada Data Tunggal dengan
Jumlah Data Genap dapat dilakukan dengan rumus
berikut:
Xn / 2+ X n+ 2 / 2
Me = 2
X n/2
Me = 2
Keterangan:
Me : Median
X : Baris ke-
n = ∑f : Jumlah Data
Contoh :
X F
30 1
40 1
50 1
60 1
70 1
80 1
90 1
100 1
Total ∑f = 8
Me = b + p ( 1/2 n−F
f )
Keterangan:
b : Batas Bawah Kelas Median (Dimana Median akan
terletak)
p : Panjang Kelas Median
n : Ukuran sampel (Banyaknya Data)
f : Frekuensi Kelas Median (Diambil Berdasarkan
Frekuensi Terbanyak)
F : Jumlah Semua Frekuensi dengan Tanda Kelas Lebih
Kecil dari Kelas Median
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menentukan
MEDIAN pada Data Kelompok adalah:
Contoh:
Nilai F
50 3
60 7
70 10
80 8
90 2
Total ∑f = 30
Berdasarkan data tersebut, maka Modusnya adalah 70
(Berdasarkan data yang mempunyai Frekuensi terbanyak, yaitu
10). Jadi Mo = 70.
Mo =b + p ( b 1+b 2 )
b1
2. INTERQUARTILE
Masih ingatkah Anda cara menentukan kuartil dari suatu data?
Agar Anda bisa memahami cara menentukan jangkauan
interkuartil dan simpangan kuartil, Anda harus mampu
menentukan kuartil dari suatu data. Kita ketahui bahwa kuartil
dari suatu data dibedakan menjadi dua yaitu kuartil bawah,
kuartil tengah (median) dan kuartil atas. Kuartil atas dan
kuartil bawah inilah yang akan digunkaan untuk mencari nilai
dari jangkauan interkuartil dan simpangan kuartil. Bagaiamana
mencari jangakauan interkuartil?
Jangkauan interkuartil adalah selisih antara kuartil atas (Q3)
dan kuartil bawah (Q1). Jika jangkauan interkuartil dinotasikan
dengan QR maka:
QR = Q3 – Q1
Rumusnya sederhana bukan? Walaupun rumusnya sederhana
tetapi untuk mencari nilai jangkauan interkuartil harus
berangkat dari konsep kuartil atas dan kuartil bawah.
Bagaimana dengan simpangan kuartil?
Simpangan kuartil atau jangkauan semi interkuartil adalah
setengah dari jangkauan interkuartil. Jika jangkauan semi
interkuartil dinotasikan dengan Qd, maka:
Qd = ½QR
atau
Qd = ½(Q3 – Q1)
Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang cara
menentukan jangkauan interkuartil dan simpangan kuartil,
silahkan simak contoh soal di bawah ini.
Contoh Soal 1
Tentukan jangkauan interkuartil dan simpangan kuartil dari
data berikut.
20 35 50 45 30 30 25 40 45 30 35
Penyelesaian:
Ingat hal pertama yang Anda lakukan adalah mengurutkan data
tersebut untuk mencari kuartil atas dan kuartil bawahnya, yakni
sebagai berikut.
Jadi, kuartil bawah (Q1) dan kuartil atas (Q3) dari data tersebut
yakni 30 dan 45, maka:
QR = Q3 – Q1
QR = 45 – 30
QR = 15
Sedangkan simpangan kuartilnya yakni:
Qd = ½QR
Qd = ½.15
Qd = 7,5
Jadi, jangkauan interkuartil dan simpangan kuartil dari data
tersebut adalah 15 dan 7,5.
Contoh Soal 2
Tentukan jangkauan interkuartil dan simpangan kuartil dari
data berikut.
57 49 30 46 59 43 42 47 40 45 44
56
Penyelesaian:
Ingat hal pertama yang Anda lakukan adalah mengurutkan data
tersebut untuk mencari kuartil atas dan kuartil bawahnya, yakni
sebagai berikut.
Jika kuartil merupakan salah satu jenis ukuran letak data,
simpangan kuartil sendiri merupakan ukuran penyebaran data.
Simpangan kuartil atau bisa disebut juga jangkauan semi antar
kuartil merupakan setengah dari jangkauan antar kuartil. Istilah
lain dari simpangan kuartil adalah deviasi kuartil atau rentang
semi-interkuartil.
Seperti yang kita ketahui, Jangkauan antar kuartil sendiri
merupakan selisih antara kuartil atas dengan kuartil bawah. Jadi,
cara untuk menentukan simpangan kuartil adalah dengan
menentukan nilai dari kuartil atas dan juga kuartil bawah. Nilai
dari simpangan kuartil dapat digunakan untuk melihat jarak dari
kuartil dua ke kuartil satu atau ke kuartil tiga, karena sebenarnya
nilai simpangan kuartil adalah rata-rata jarak dari kuartil tersebut.
Simpangan kuartil dilambangkan dengan Qd. Secara sistematis,
rumus dari simpangan kuartil yaitu:
Dalam menentukan nilai kuartil atas dan bawah terbagi menjadi
dua cara berdasarkan data yang diketahui, yaitu data tunggal dan
data kelompok.
Contoh Soal Simpangan Kuartil
Contoh 1
Diketahui data : 10, 10, 10, 11, 13, 10, 6, 2, 5, 6, 10, 3, 3, 3, 6, 6,
10, 11, 10. Simpangan kuartilnya adalah ….
Pembahasan
Urutkan data terlebih dahulu menjadi:
2, 3, 3, 3, 5, 6, 6, 6, 6, 10, 10, 10, 10, 10, 10, 10, 11, 11, 13
Kemudian bagi data menjadi 4 bagian dengan menentukan nilai
kuartilnya
Contoh 3
Perhatikan tabel data berkelompok berikut!
167, 180, 170, 169, 160, 175, 165, 173, 170, 172
Banyak sampel dari data di atas (n) adalah 10 sedangkan (n-
1) = 9. Untuk mempermudah dalam penghitungan, Kamu dapat
membuat tabel seperti di bawah ini:
2
i Xi Xi
1 167 27889
2 180 32400
3 170 28900
4 169 28561
5 160 25600
6 175 30625
7 165 27225
8 173 29929
9 170 28900
10 172 29584
∑❑ 1701 289613
Selanjutnya kita mencari varian dengan cara:
CONTOH SOAL :
Penyelesaian:
s
Kv = x 100 %
x
9
Kv = x 100 %
75
Kv = 12 %
3. UKURAN POSISI
1. QUARTIL
Kuartil merupakan sekumpulan data yang sudah diurutkan
dari terkecil hingga terbesar yang kemudian menjadi
empat bagian yang sama banyak
2. Desil
Desil adalah nilai atau angka yang membagi data menjadi
10 bagian yang sama, setelah disusun dari data terkecil
hingga data yang terbesar atau sebaliknya
3. Persetil
Persetil adalah Nilai yang membagi data yang sudah
diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar menjadi 100
bagian yang sama.
1. KWARTIL DATA TUNGGAL
Rumusnya adalah :
i(n+1)
Ki :
4
Ki : Kwartil ke
n : Jumlah Data
i : Letak kwartil
contoh :
berikut dalah jumlah nilai Statistika smester 2 dan 10
Mahasiswa :60,80,90,70,85,95,75,65,50,55
a) tentukan Nilai K1 dan K3.
Penyelesaian :
1. Mengurutkan data dari yang terendah ke
terteinggi ;50, 55, 60,65, 70,75,80,85,90
2. Tentukan letak kuartil K1 dan K3 dengan penjelasan
sebagai berikut
Jawab :
i(n+1)
K1 :
4
1(10+1)
K1 :
4
11
K1 :
4
K1 : 2,75
Dari data tersebut, maka data ke 2,75 berada di antara
data ke-2 dan data ke-3, maka akan di hitung seperti di
bawa ini:
K1: data ke-2 + 0,75 ( data ke-3 – data ke-2 )
K1: 55+ 0,75 ( 60-55)
K1: 55 + 3,75
K1: 58,75
b) Menentukan K3
i(n+1)
K1 :
4
3(10+1)
K1 :
4
33
K1 :
4
K1: 8,25
Dari data tersebut maka data ke 8,25 berada di antara
data ke-8 dan ke-9, maka akan di hitung seperti di
bawah ini:
K3: data ke-8 + 0,25 ( data ke-9data ke-8)
K3: 85+0,25 (90-85)
K3: 85 + 1,25
K3: 86,25
2. QUARTIL DATA KELOMPOK
Rumusnya adalah:
Ki= b+p { 4 . . )
( }
1
. n −Fk
f
b = tepi bawa kelas interval kelas Ki (b = batas bawah -
0,5)
p = Panjang kelas Interval
I = Letak Ki
N = banyak data
Fk = Frekuensi Kela Kumulatif sebelum Ki
F = Frekuensi pada kelas Ki
Contoh soal
Tentukan K1 dan K2
1. Berdasarkan tabel di atas maka letak K1 dihitung
dengan cara
1
Ki = .n
4
1
Ki = . 80
4
Ki = 20
Hasil perhitungan maka data ke -20 berada pada
kelas 69-78 atau terletak pada kelas interval ke 5
1
b= ( bK interval ke 5+ bK Interval ke 4 )
2
1
b= ( 69+68 )
2
b = 68,25
Ki = Tb + p { 4 . . )
( }
1
. n −Fk
f
Ki = 68,5 + 10 { 4 . .
( }
. 80 )−19
1
22
Ki = 68,5 + 10 ( 0,045 )
Ki = 68,5 + 0,45
Ki = 68, 95
2. DESIL
Rumusnya adalah :
i ( n+1 )
Di =
10
Di = desil ke –
n = jumlah data
i = urutan desil
1) Desil data Tunggal
Nilai statistic 1 sebanyak 10 mahasiswa : 60, 80, 90, 70,
85, 95, 75, 65, 70, 65. Tentukanlah nilai desil D6
Penjelasan :
a) Megurutkan data : 60, 65, 65, 70, 70, 75, 80, 85, 90, 95.
b) Memasukan data kerumus utama
i ( n+1 )
Di =
10
6 ( 10+1 )
D6 =
10
6 ( 11)
D6 =
10
66
D6 =
10
D6 = 6,6
D6 = data ke – 6 + 0,6 ( data ke-7 – data ke-6)
D6 = 75 + 0,6 ( 80 -75 )
D6 = 75 + 3
D6 = 78
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka posisi D3
menunjukan nilai 78
i f
21-25 3
26-30 5
31-35 8
36-40 11
41-45 10
46-50 3
f
Dsi = Desil ke-
b = tepi bawa kelas interval
p = Panjang kelas interval
i = letak Dsi
n = banyak data
Fk = frekuensi kumulatif sebelum kelas Dsi
f = Frekuensi kelas Dsi
cara peneyelesaiannya adalah :
1. Mencari interval kelas
i
= .f
10
8
= .40
10
= 32
2. Masukan ke rumus utama
Dsi = b + p [ ]
1
10
. n − Fk
f
[ 32−27 ]
= 40,5 + 5
10
= 40,5 + 2,5
= 43
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka posisi D8
menunjukan nilai 43.
3. PERSENTIL
1. Persentil data Tunggal
Rumusnya adalah
i ( n+1 )
P1 = 100
Keterangan :
Pi = Persentil ke-
n = Jumlah data
I = Urutan persentil
Contoh soal :
Diketahui : sebuah data Tunggal terdiri dari
35,47,58,67,83,87,89,90,91,95
Ditanyakan : tentukanlah Persentil ke-40 ( P P40 )
Penyelesaian :
i ( n+1 )
P1 = 100
40 ( 10+1 )
P1 = 100
40 ( 11)
P1 = 100
440
P1 = 100
P1 = 4,4
Dari hasil perhitungan di atas, data ke-4,4 berada diantara data
4 dan 5 sehingga menjadi seperti berikut :
P40 = data ke-4 + 0,4 ( data ke-5 – data ke- 4)
P40 = 67 + 0,4 (83-67)
P40 = 56 + 6,4
P40 = 4,4
Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka posisi P40
menunjukan nilai 73,4
2. Persentil data kelompok
Rumusnya adalah :
Psi = b + p { 100. )}
( 1
. n −Fk
1
Psi = 100
.n
20
Ps20 = 100
. 80
Ps20 = 16
Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke-16 berada pada
kelas 59-68 atau terletak pada kelas interval ke-4
b = 58,5
3. Masukan ke rumus utama
Ps20 = b + p { 100. )}
( 1
. n −Fk
Ps20 = 58,5 + 10 {( )}
20
.80 −7
100.
12