Anda di halaman 1dari 44

STATISTIK

DESKRIPTIF
TENDENSI SENTRAL

Aan Daryana, SE.,M.M.Pd.

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

2021
TENDENSI SENTRAL DAN UKURAN PENEMPATAN

Pengukuran Tendensi Sentral (Pengukuran Gejala


Pusat) dan Ukuran Penempatan (Ukuran letak sebagai
pengembangan dari beberapa penyajian data yang
berbentuk tabel, grafik dan diagram)

Digunakan untuk menjaring data yang menunjukan


pusat atau pertengahan dari gugusan data yang
menyebar. Harga rata-rata dari kelompok data yang
diperkirakan dapat mewakili seluruh harga data yang ada
dalam kelompok tersebut.

Ukuran data sampel dinamakan Statistik sedangkan


ukuran populasi dinamakan Parameter
  KEADAAN KELOMPOK

A. PENGUKURAN TENDENSI SENTRAL TERDIRI DARI:


1. Rata-rata Hitung atau Nilai Rata-rata Hitung (Arithmetic
Mean), yang disingkat dengan: Mean dilambangkan
dengan huruf (Mx) atau ( )
2. Rata-rata Ukur atau Geometric Mean (GM).
3. Rata-Rata Harmonik (HM).
4. Modus (Mo).

B. UKURAN PENEMPATAN (UKURAN LETAK) TERDIRI


DARI:
1. Median (Mdn.)
2. Quartile (Qn.), /Kuartil
3. Decile (Dn.) / Desil
4. Percentile (Pn.)/Persentil
1. Mean (Rata-rata Hitung)
Pengertian Mean dapat didefinisikan
sebagaiberikut: Mean dari sekelompok
(sederetan) angka (bilangan) adalah jumlah
dari keseluruhan angka(bilangan) yang ada,
dibagi dengan banyaknya angka (bilangan)
tersebut.

Misanya kita mempunyai n angka-angka, X1, X2, X3


..... Xn. Maka harga rata-rata angka ini, yang diberi
lambang atau Mx, adalah:
Sebagai contoh, misalnya nilai statistik lima orang
mahasiswa: 80; 75; 55; 60 dan 90, maka Nilai rata-rata atau
mean adalah:

  80+75+55+ 60+ 90   360


X́ = ¿ = 72
5 5

n
1
 
Dalam notasi ∑ Xi berarti bahwa n =5,
n i=1
dan menjumlahkan nilai Xi, dari X1 hingga X5.
SELAIN NOTASI DI ATAS ADA BEBERAPA RUMUS BISA DIGUNAKAN:

1). Cara mecari Mean (Rata-rata)dari Data Tunggal


yang seluruh skornya berfrekuensi satu. Rumus
. yang dipergunakan:

  ΣX Mx = Mean/Rata-rata
(1.1) Mx= ΣX = Jumlah dari skor (nilai-nilai) yang
N ada
N = Number of Cases (banyak skor)

  ∑ Xi = Mean/Rata-rata
(1.2) X́ = Σxi =
∑fi Jumlah skor yang ada
Σf i = Jumlah data sampel
2). Cara mecari Mean (Rata-rata)dari Data Tunggal
yang seluruh skornya berfrekuensi lebih satu.
Rumus yang dipergunakan:

Mx = Mean
(1.3) Σf.X= Jumlah dari hasil perkalian antar
masing-masing skor dengan
frekuensinya
N = Number of Cases (banyak skor)

= Mean
Σf.xi = Jumlah dari hasil
(1.4)
perkalian titik
tengah skor dengan frekuensinya
Σf i = Jumlah data sampel
(1.5). Cara mecari Mean (Rata-rata) dari Data
Kelompokan yang seluruh skornya berfrekuensi
lebih satu, dengan menggunakan Rumus Metode
Singkat/Sani/Kodifikasi:

 
′ (∑ 𝒇𝒙 )
Rumus : 𝑴 𝒙 =𝑴 −𝒊
(𝑵 )

Mx = Mean
Mʹ = Mean terkaan atau Mean taksiran
i = Interval class (besar/luasnya pengelompokan data)
∑fxʹ = jumlah dari hasil perkalian antara titik tengah buatan
sendiri dengan frekuensi dari masing-masing interval
N = Number of Casess
Contoh: Cara mecari Mean dari Data Tunggal yang
seluruh skornya berfrekuensi (f) satu.

Tabel 1

Nilai (Xi) Frekuensi


RUMUS
(f)
9 1
8 1
7 1
6 1
5 1
4 1
∑X=39 N=6

Mx= 6,5
Contoh:Cara mecari Mean data tunggal yang seluruh
skornya berfrekuensi lebih dari satu.
Tabel 2
No. Nilai (X) frekuensi fX
(f)
1 98 6 588 RUMUS
2 97 4 388
3 86 8 688
4 84 7 588
5 76 3 228
6 72 4 288
7 64 7 448
8 62 9 558
9 61 8 488 Dibulatkan menjadi =
10 56 8 448
11 48 6 288
64,8
12 47 4 188
13 38 6 228
14 36 8 288
  N= 88 ∑fX= 5702
CONTOH: Cara mecari Mean dari Data Kelompokan yang
seluruh skornya berfrekuensi lebih dari satu.
Nilai Ujian Akhir Semester Ganjil Tahun Akademik 20202021
Mata kuliah Statistik Pendidikan Prodi PAI Fakultas Agama Islam
 
Tabel 3
No. Interval frekuensi ( f ) X fX
Nilai
1 54 – 58 3 56 168
2 59 – 63 5 61 305
3 64 – 68 9 66 594
4 69 – 73 11 71 781
5 74 – 78 14 76 1064
6 79 – 83 10 81 810
7 84 – 88 8 86 688
8 89 – 93 6 91 546
9 94 – 98 4 96 384
N=70 ∑fX=5340

  5340
¿ = 76,28571429 Mx = 76,29
70
3). Menggunakan metode singkat /sandi/kodifikasi
rumus yang dipergunakan:

 
(1.5) M

Mx = Mean
Mʹ = Mean terkaan atau Mean taksiran
i = Interval class (besar/luasnya pengelompokan data)
∑fxʹ = jumlah dari hasil perkalian antara titik tengah buatan
sendiri dengan frekuensi dari masing-masing interval
N = Number of Casess
  CONTOH : PENGGUNAAN RUMUS Metode Singkat/Sandi/Kodifikasi

Nilai Ujian Akhir Semester Ganjil Tahun Akademik 2020/2021


Mata kuliah Statistik Pendidikan Jurusan PAI Fakultas Agama Islam
Tabel 5
No. Interval frekuensi X xʹ f xʹ
Nilai (f)
1 54 – 58 3 56 4 12
2 59 – 63 5 61 3 15
3 64 – 68 9 66 2 18
4 69 – 73 11 71 1 11
5 74 – 78 14 76 0 0
6 79 – 83 10 81 -1 -10
7 84 – 88 8 86 -2 -16
8 89 – 93 6 91 -3 -18
9 94 – 98 4 96 -4 -16
 
N=70 Ʃf xʹ= -4
 
rumus
M

  (− 4)
76 −5 ×
(70)
=76 – [5 x (-0,057142857)]
=76 – [0,285]= 76,285

Mx = 76,29
SELAIN MEAN (RATA-RATA) DI ATAS BISA DIGUNAKAN
RUMUS-RUMUS SEBAGAI BERIKUT:

DATA TUNGGAL DATA BERKELOMPOK


2. RATA-RATA
UKUR
2. RATA-RATA UKUR
Nilai Rata-rata Ukur atau Geometric Mean biasa diberi
lambang GM. Nilai Rata Ukur dari sekelompok bilangan
ialah:
Hasil perkalian bilangan tersebut,
diakar pangkatkan banyaknya bilangan itu sendiri.
Dapat diformulasikan
dalam rumus sebagai berikut:

R
U
M
U
S

(2.1)
1). CONTOH :
Cara menghitung Nilai Rata-rata Ukur,
Misalkan hasil pengukuran yang dilakukan 3 subyek,
menunjukan angka-angka sebagai berikut: 8, 45 dan
75
JAWAB :

= 30
LATIHAN:

Misalkan hasil pengukuran yang dilakukan:

1). 3 subyek, 64, 80, dan 100.

2). 4 subyek, 33, 88, 99 dan 66.

3). 5 subyek, menunjukan angka-angka sebagai berikut:


25, 33, 83, 19 dan 51

Hitung berapa Rata-rata Ukur (GM) data di atas!


Penyelsaian Latihan:

1).  3
√ 64 ×80 × 100=¿¿

2).   =

 5
3). √ 25 ×33 ×83 ×19 ×51=¿ ¿
Rumus untuk menghitung Geometric Mean dengan
menggunakan Lograrithma adalah sebagai berikut:

(2.2)

2.) CONTOH: Cara menghitung Geometric Mean


dengan menggunakan Lograrithma

Perhitungan Geometric Mean Sekor Hasil Eksperimen


yang diperoleh dalam Lima Kali
Contoh: Perhitungan Geometric Mean Sekor Hasil
Eksperimen yang diperoleh dalam 7(tujuh) kali:
Eksperimen ke: Skor/Nilai (X) Log. X
1 14 1,146128036
2 23 1,361727836
3 39 1,591064607
4 45 1,653212514
5 56 1,748188027
6 62 1,792391689
7 70 1,84509804
∑ Log.X= 11,13781075

  11,13781075
¿ = 1,59111582
7

dibulatkan menjadi : 1,59


3). RATA-RATA UKUR BENTUK PERSENTASE(%)

  Kegunaan Rata-rata Ukur antara lain mencari rata-rata


kenaikan dalam bentuk persentase, perbandingan tiap
data berurutan yang hampir tetap atau secara tetap,
menghitung rata-rata terhadap persentase atau ratio
perubahan suatu gejala pada data tertentu. Rata-rata Ukur
dinyatakan dengan Rumus:
 
(2.3)

RU = Rata-rata Ukur
n = Banyak data
X1,X2,X3.......Xn = tiap gejala dalam %
Jika Rumus berubah dalam bentuk logaritma, maka
menjadi:

(2.4) RU = anti log. RU – 100


 

CONTOH:
Diketahui besarnya penghasilan perminggu Koperasi Mahasiswa
Fakultas Agama Islam (FAI) dalam rupiah sebagai berikut:

I = 90.000; II = 85.000; III = 70.000; IV = 95.000; V = 100.000;


VI = 150.000.

Berapa Rata-rata Ukur penghasilan perminggu ?


 
JAWAB :
Besarnya penghasilan perminggu Koperasi Mahasiswa FAI
Tabel 8
MINGGU KE PENGHASILAN PERSENTASE PERUBAHAN (%)
I 90.000  
II 85.000 (85.000 : 90.000) x 100 = 94,44
III 70.000 (70.000 : 85.000) x 100 = 82,34
IV 95.000 (95.000 : 70.000) x 100 = 135,71
V 100.000 (100.000 : 95.000) x 100 = 105,26
VI 150.000 (150.000 : 100.000) x 100 = 150,00
Setelah dihitung hasil RU=10,75%, dari data tersebut telah terjadi
kenaikan penghasilan Koperasi Mahasiswa Fakultas Agama Islam
Rata-rata Ukur sebesar 10,75% perminggu.
Besarnya penghasilan perminggu Koperasi Mahasiswa Fakultas
Agama Islam
Tabel 9
X% Log.X
94,44 1,9752
82,35 1,9157
135,71 2,1326
105,26 2,0222
150,00 2,1761
∑ log.X=10,2218

RU=anti log.2,04436 (110,7541479)-100 = 10,7541479


(10,75%)
4) MENCARI RATA-RATA UKUR UNTUK DATA
BERDISTRIBUSI (DIKELOMPOKAN)
DAPAT DIHITUNG DENGAN RUMUS:

(2.5) RUMUS

RK = Rata-rata Kelompok
n = ∑f
X = Titik tengah tiap-tiap kelas

 Jika dirubah dalam bentuk logaritma, maka menjadi:

(2.6) RUMUS
CONTOH: Mencari Rata-rata Ukur untuk Data Berdistribusi
(dikelompokan)
NILAI UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP FAKULTAS AGAMA ISLAM
TAHUN AKADEMIK 2020-2021
Tabel 10

No Interval Nilai Frekuensi Titik Tengah Log.X f.Log.X


(f) (X)
1 84 – 88 2 86 1,9344 3.8688
2 79 – 83 6 81 1,9085 11.451
3 74 – 78 15 76 1,8808 28,212
4 69 – 73 20 71 1,8512 37,024
5 64 – 68 15 66 1,8154 27,231
6 59 – 63 12 61 1,7853 21,4236
    n=70     ∑ log.X
=129,2104
RK=70,12 (anti Log.1,845862857 )
RK=70,12

Jadi Rata-rata Ukur untuk Data Kelompok dari


Distribusi frekuensi Nilai Ujian Akhir Semester (UAS)
Genap Fakultas Agama Islam Tahun Akademik 2015-
2016 sebesar 70,12
 
10
  X y (1,845862857)
5). RATA-RATA UKUR SEBAGAI PENGUKURAN TINGKAT
PERTUMBUHAN (RATE OF GROWTH)

Perhitungan Rata-rata Ukur ini hanya dapat digunakan untuk


pengukuran tingkat pertumbuhan saja. Jika sederetan data itu
ternyata mengalami penurunan, maka perhitungan rumus rata-rata
ukur tersebut tidak cocok digunakan (Mustafa,1992:52). Rumus ini
biasanya digunakan untuk perhitungan bunga majemuk. Dengan
Rumus:

(2.7) RUMUS

r = Rata-rata tingkat penurunan


Pn = Besar data yang ke-n
Po = Besar data awal periode
n = Banyak data atau periode perkembangan
CONTOH:
Jika penduduk
Indonesia pada tahun 1990 berjumlah 200 juta jiwa dan
pada tahun 2000 jumlah penduduknya menjadi 250 juta
jiwa, Berapa besarnya rata-rata pertumbuhan penduduk
Indonesia pertahun ?
JAWABRUMUS
:

=1,0226 – 1 = 0,0226
atau 0,0226 x 100%= 2,26%

Jadi besarnya rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia


pertahun sebesar 2,26%
3. RATA-RATA
HARMONIK
3. RATA-RATA HARMONIK (HARMONIC MEAN)
Nilai Rata-rata Harmonik dari sekumpulan bilangan :
adalah kebalikan dari nilai rata-rata hitung dari
kebalikan bilangan yang termasuk dalam kumpulan
bilangan tersebut, atau jumlah data dibagi dengan
jumlah satu persetiap data. Rata-rata Harmonik ini
jarang digunakan untuk hitungan rata-rata, namun untuk
data bersifat khusus rata-rata harmonik ini sangat
diperlukan. Dalam bentuk rumus:
 

1). Menghitung Rata-rata Harmonik Data Tunggal:

(3.1) RUMUS atau


CONTOH:
Cara Menghitung Nilai Rata-rata Harmonik Data Tunggal
untuk kumpulan data: 3, 5, 6, 6,7, 10, 12 dengan N =7
RUMUS

 Jadi Rata-rata Harmonik untuk kumpulan data: 3, 5, 6, 6,7, 10, 12


adalah 5,87
PENGGUNAAN LAIN RATA-RATA HARMONIK
ADALAH DALAM HAL BERIKUT:

Misalkan A bepergian pulang pergi. Panjang jalan 100


km, waktu pergi ia melakukan kecepatan 80 km/jam
sedangkan waktu kembalinya 60 km/jam. Berapa rata-rata
kecepatan pulang pergi?
JAWAB :

Atau dengan cara lain:


2). Menghitung Rata-rata Harmonik Data Kelompokan:
Keterangan:
(3.2) RUMUS RHK=Rata-rata Kelompok
f = frekuensi
Xi = Titik Tengah kelas
Tabel 11
No Interval Nilai Frekuensi (f) Titik Tengah (X)

1 84 – 88 2 86 0,0233
2 79 – 83 6 81 0,0741
3 74 – 78 15 76 0,1974
4 69 – 73 20 71 0,2817
5 64 – 68 15 66 0,2273
6 59 – 63 12 61 0,1967
    n=70   1,0005 

 Jadi Rata-rata Harmonik data Kelompokan = 70 : 1,0005= 70,035


4. MODUS
(MODE)
4. MODUS (Mo)
Modus adalah suatu skor atau nilai yang mempunyai
frekuensi yang paling banyak; dengan kata lain; skor atau
nilai yang memiliki frekuensi maksimal dalam suatu
distribusi data.
1) Cara mencari Modus untuk Data Tunggal
Mencari Modus Data Tunggal dapat dilakukan dengan
memeriksa (mencari) mana diantara skor yang ada, yang
memiliki frekuensi yang paling banyak. Skor atau Nilai
yang memiliki frekuensi yang paling banyak itulah yang
disebut Modus.

2) Mencari Modus (Mo) Data Kelompokan


Untuk mencari Modus Data Kelompokan di pergunakan
Rumus sebagaiberikut:
(4.1)
  ( 𝑓𝑎 )   ( 𝑓𝑏 )
RUMUS Mo=𝑙 + ×𝑖 atau Mo=𝑢 − ×𝑖
( 𝑓𝑎 +𝑓𝑏 ) ( 𝑓𝑏 + 𝑓𝑎 )

Mo= Modus
l = lower limit (Batas Bawah Nyata dari skor yang mengandung
Modus)
fa= frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung Modus
fb= frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung
Modus
u = upper limit (Batas Atas Nyata dari skor yang mengandung Modus)
i = interval class
CONTOH: Mencari Modus (Mo.) Data Kelompokan
Nilai Ujian Akhir Semester Ganjil Tahun Akademik 2020-2021,
Matakuliah Statistik Pendidikan Jurusan PAI Fakultas Agama Islam
Tabel 12

No Interval Nilai Frekuensi (f)


1 84 – 88 6
2 79 – 83 8
3 74 – 78 12
4 69 – 73 20
5 64 – 68 15
6 59 – 63 10
7  54 – 58 9
N=80

Penyelsaian:
Langkah pertama : menentukan fa = (20-12 = 8); fb = (20-15 = 5)
Langkah kedua:
Menentukan Batas Bawah Nyatanya (lower limit) dan
Batas Atas Nyatanya (upper limit) dari interval nilai yang paling
banyak jamlah frekuensinya :
69 – 0,5 = 68,5 lower limit (l) ;
73 + 0,5 = 73,5 upper limit (u)
Nilai Nyatanya ( True Value) : 68,5 – 73,5
Langkah ketiga: substitusikan kedalam RUMUS

atau

Modus
(Mo)=
71,58
SELAIN MODUS (MODE) DI ATAS BISA DIGUNAKAN
RUMUS-RUMUS SEBAGAI BERIKUT:

Mo = Modus
B = tepi kelas bawah dari kelas modus
Fo = frekuensi kelas modus
Fi = frekuensi sesudah kelas modus
f-1 = frekuensi sebelum kelas modus
i = interval kelas
Mo = Modus
b, Bb = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak
b1 /F1 = frekuensi kelas modus (frekuensi pada kelas interval yang banyak)
dikurangi
frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya.
b2 /F2 = frekuensi sesudah kelas modus dikurangi frekuensi kelasinterval berikutnya
p = Panjang kelas interval
Sekian
Semoga bermangfaat
Aamiin

Aan Daryana,SE.,M.M.Pd.
2021

Anda mungkin juga menyukai