Anda di halaman 1dari 16

UKURAN TENDENSIAL

Disusun Oleh :
Kyanza Rakeyan Kalang Sunda
221010501568
DEFINISI TENDENSIAL
SENTRAL
3

MEAN
5

Daftar Isi MEDIAN


9

MODUS
12

KESIMPULAN
14
Source
https://www.youtube.com/watch?v=DQZT7jbKM
Y4

Makalah Statistika.docx

Definisi Tendensi Sentral

1. MEAN

2. MEDIAN

3. MODUS

4. KESIMPULAN

3
Definisi Tendensi Sentral
Setiap pengukuran aritmatika yang ditujukan untuk
menggambarkan suatu nilai yang mewakili nilai pusat
atau nilai sentral dari suatu gugus data (himpunan
pengamatan) dikenal sebagai ukuran tendensi sentral
Nilai sentral atau tendensi sentral adalah nilai dalam
rangkaian data yang mewakili rangkaian data tersebut.
Tendensi sentral merupakan suatu ukuran yang
digunakan untuk mengetahui kumpulan data mengenai
sampel atau populasi yang disajikan dalam tabel atau
diagram, yang dapat mewakili sampel atau populasi.
Bila ukuran tersebut diambil dari sampel disebut
statistik dan jika ukuran itu diambil dari populasi
disebut parameter. Tendensi sentral digunakan untuk
menggambarkan sifat sekumpulan data dari suatu
pengamatan. Sentral Tendensial juga bisa disebut nilai
yang representatif dalam suatu kelompok observasi
atau studi.

4
UKURAN
TENDENSI
SENTRAL
1. MEAN
Arti dari mean tidak lain adalah “angka rata-rata”. Istilah Mean akan tetap dipakai disini oleh karena sudah
lazim digunakan dalam statistik. Dari segi aritmetik Mean adalah “Jumlah nilai-nilai dibagi dengan jumlah individu”.
Istilah mean saja merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk menggambarkan ukuran tendensi sentral. Mean
(rata-rata) merupakan jumlah seluruh nilai data dibagi dengan seluruh kejadian atau nilai rata-rata dari beberapa buah
data.
Untuk keperluan ini, dalam perhitungan ukuran-ukuran statistik akan digunakan simbol-simbol. Nilai-nilai data kuantitatif
akan dinyatakan dengan x1, x2, …, xn, apabila dalam kumpulan data itu terdapat n buah nilai. Simbol n juga digunakan
untuk menyatakan ukuran sampel, yakni banyaknya objek atau data yang diteliti dalam sampel. Rata-rata untuk data
kuantitatif yang terdapat dalam sebuah sampel dihitung dengan jalan membagi jumlah nilai data oleh banyaknya data.
• Perhitungan Mean Data Yang Tidak Dikelompokkan (Ungrouped Data)
Penggunaan data tidak dikelompokkan maupun data yang dikelompokkan data yang dikelompokkan umumnya berkaitan
dengan jumlah data yang digunakan. Jika jumlah data yang digunakan relatif sedikit, rata-rata data yang tidak
dikelompokkan (ungrouped data) menjadi pilihan untuk digunakan. Sebaliknya, jika jumlah data yang digunakan relatif
banyak maka penggunaan data kelompok (grouped data) banyak dipilih.

20XX 6
Mean Data Tunggal
Dirumuskan dengan

𝚺𝐗𝐢
𝐌𝐞𝐚𝐧 = 𝒏
atau lebih sederhananya
ditulis;
Keterangan :
X1: data ke 1
X2: data ke 2
Xn: data ke-n
n: jumlah data Simbol ∑ adalah huruf Yunani yang disebut “Sigma” dan mempunyai
arti jumlah.
Contoh:
Menghitung rata-rata data tunggal:
Diketahui data : 3, 4, 5, 2, 6, 7, 4, 6, 3, 5. Hitung nilai rata–ratanya!
𝚺𝐗𝐢
𝐌𝐞𝐚𝐧 = 𝒏
Jawab:
= 3 + 4 + 5 + 2 + 6 + 7 + 4 + 6 + 3+ 5
9
= 45
9
= 5

20XX 7
MEAN DATA KELOMPOK
Untuk data berkelompok rumus rata-ratanya adalah jumlah hasil kali antara frekuensi
dengan nilai data dibagi jumlah frekuensi; dimana menyatakan frekuensi untuk nilai yang
bersesuaian.
Dirumuskan dengan;
𝚺(𝐟𝒊. 𝐱𝒊)
𝐌𝐞𝐚𝐧 =
𝚺𝐟𝒊
Atau:
Keterangan :
X1: data ke 1
X2: data ke 2
Xn: data ke n
f1: frekuensi data ke 1
f2: frekuensi data ke 2
fn: frekuensi data ke n
n: jumlah data
xi: nilai tengah

20XX 8
CONTOH MENGHITUNG RATA-RATA DATA
KELOMPOK
Contoh menghitung rata-rata data
kelompok:
Nilai F x
1 -5 3 3
6 -10 7 8
11 – 15 4 13
16 – 20 3 18
21 – 25 7 23 𝚺(𝐟𝐢.𝐱𝐢)
26 – 30 9 28 𝐌𝐞𝐚𝐧 = 𝚺𝐟𝐢
Jawab:
31 – 35 6 33
36 – 40 7 38 = {(3.3)+(7.8)+(4.13)+(3.18)+(7.23)+(9.28)+(6.33)+(7.38)+(8.43)+(6.48)}
41 – 45 8 43 60
46 - 50 6 48 ={9+56+52+54+161+252+198+266+344+288}
60
= 28
60

20XX 9
2. MEDIAN
Median (nilai tengah), adalah suatu nilai yang membatasi 50% dari frekuensi distribusi sebelah atas dan
50% frekuensi distribusi sebelah bawah atau merupakan nilai tengah dari rangkaian data yang telah tersusun
secara teratur. Atau sebagai ukuran letak, karena median membagi distribusi menjadi 2 bagian yang sama.
Median menentukan letak data setelah data itu disusun menurut urutan nilainya.

Perhitungan Median Data Yang Tidak Dikelompokkan (Ungrouped Data)


Langkah-langkahnya antara lain:
 Urutkan data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke terkecil. Dalam pembahasan ini, urutan data
selalu dimulai dari terkecil ke terbesar.
 Tentukan letak median dengan formulasi
 Untuk kasus jumlah data ganjil, nilai tengah dari observasi yang sudah di urutkan merupakan nilai
median sementara untuk kasus jumlah data genap, nilai median merupakan rata-rata dari dua data yang
berada pada letak median untuk data yang sudah diurutkan.
MEDIAN DATA TUNGGAL
Jika banyak data ganjil maka median setelah data disusun menurut nilainya merupakan
data paling tengah.
(𝒏 + 𝟏)
𝐏𝐨𝐬𝐢𝐬𝐢 𝐌𝐞𝐝𝐢𝐚𝐧 =
𝟐
Keterangan :
n= Jumlah data
Contoh:
Diketahui data :2, 3, 3, 4, 4, 5, 5, 6, 6, 7. Hitung median data tersebut!
(𝒏+𝟏)
𝐏𝐨𝐬𝐢𝐬𝐢 𝐌𝐞𝐝𝐢𝐚𝐧 = 𝟐
(𝟏𝟎+𝟏)
= 𝟐
= 𝟓, 𝟓
Data ke-5,5 berada diantara angka 4 dan 5 maka ….
Median= 4+5
2
= 4,5

20XX 11
MEDIAN DATA KELOMPOK

Keterangan :
Lm= true lower limit atau batas bawah sesungguhnya dari kelas dengan frekuensi paling
tinggi (tepi bawah kelas median)
n= Jumlah Frekuensi
∑f= Frekuensi kumulatif diatas kelas median
fm= Frekuensi kelas median (frekuensi tertinggi dari kelas interval)
c= interval kelas median
Jawab:
Kelas median= 1/2.n Contoh:
= ½.60 Menghitung Median data
= 30 kelompok:
Nilai Fm F Berada pada kelas 26-30
1 -5 3 3 Lm= 26 - 0,5 = 25,5
6 -10 7 10 n = 60 ∑f = 24
11 – 15 4 14 c =5 fm = 9
Median = Lm + ( n/2 - ∑f ) . c
16 – 20 3 17
fm
21 – 25 7 24
= 25,5 + (60/2 – 24) . 5
26 – 30 9 33
9
31 – 35 6 39
= 25,5 + (30 – 24) . 5
36 – 40 7 46
9
41 – 45 8 54
= 25,5 + 0,67 . 5
46 - 50 6 60
= 25,5 +3,35
60
= 28,85
3. MODUS
Modus, merupakan nilai data yang memiliki frekuensi terbesar atau dengan kata
lain, nilai data yang paling sering terjadi. Ukuran ini juga dalam keadaan tidak
disadari sering dipakai untuk menentukan rata-rata data kualitatif. Misalnya banyak
kematian di Indonesia disebakan oleh penyakit malaria, pada umumnya kecelakaan
lalulintas karena kecerobohan pengemudi, maka tidak lain masing-masing
merupakan modus penyebab kematian dan kecelakaan lalu lintas. Cara menentukan
modus amat sangat mudah hanya dengan mengamati data yang paling sering
muncul. Dalam satu rangkaian data, kadang dijumpai adanya 1 modus, 2 modus
atau tidak ada modus.
Perhitungan Modus Data Yang Tidak Dikelompokkan (Ungrouped Data)
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
 Urutkan data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke terkecil
 Cari modus dengan cara mencari nilai observasi yang paling banyak muncul.
Bisa terjadi dalam satu kumpulan data tidak terdapat modus atau bahkan
memiliki modus lebih dari satu. Untuk kasus dimana ada 2 modus dikenal
dengan sebutan bimodus atau untuk yang lebih dari 3 modus dikenal dengan
multimodus.

20XX 13
MODUS DATA TUNGGAL
Dalam data tunggal, modus dapat dibatasi sebagai nilai variabel yang mempunyai frekuensi
tertinggi dalam distribusi. Cara menentukan modus data tunggal yakni dengan mengamati data yang
paling sering muncul.
Contoh modus data tunggal:
Berapakah modus dari data berikut : 1, 2, 2, 4, 4, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Contoh menghitung Modus data kelompok:
Jawab: Diketahui: Kelas modus 26–30 (karena memiliki
Modus= 4 , karena angka 4 muncul paling banyak yaitu 3 kali. frekuensi terbanyak = 9)
Modus Data Kelompok Lmo = 26 – 0,5 = 25,5 Nilai Fmo F
Untuk data kualitatif yang telah disusun dalam tabel distribusi frekuensi (data berkelompok), d1 =9–7=2 1 -5 3 3
modusnya dapat ditentukan dengan rumus: d =9–6=3 6 -10 7 10
2
11 – 15 4 14
c =5 16 – 20 3 17
dengan: Ditanyakan: nilai Modus 21 – 25 7 24
Lmo = Tepi bawah kelas modus Jawab: 26 – 30 9 33
d1 = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelum modus 31 – 35 6 39
Mo = Lmo + d1 .c
36 – 40 7 46
D2 = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudah modus d1 + d 2 41 – 45 8 54
c = interval kelas modus = 25,5 + 2 . 5 46 - 50 6 60

2+ 3 60
= 25,5 + 0,4 . 5
= 25,5 + 2
= 27,5

20XX 14
KESIMPULAN
Nilai sentral atau tendensi sentral adalah nilai
dalam rangkaian data yang mewakili rangkaian data
tersebut. Disebut juga sebagai ukuran letak/lokasi
karena menunjukkan letak dari pusat atau
sekumpulan data. Terdapat tiga ukuran tendensi
sentral yang sering digunakan, yaitu mean (rata-rata
hitung/rata-rata aritmetika), median, modus, kuartil,
desi dan presentil.
Data sangat bervariasi, baik data tunggal maupun
berkelompok. Mean berarti rata-rata hitung, yaitu
jumlah semua data dibagi dengan banyaknya data.
Median merupakan nilai tengah dari pengamatan
setelah data dari terkecil ke terbesar atau dari
terbesar ke terkecil. Sedangkan, modus adalah nilai
dari pengamatan yang paling banyak muncul.

20XX 15
Thank You

Anda mungkin juga menyukai