Anda di halaman 1dari 16

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

PERBANKAN SYARIAH

SELEKTA KAPITALIS PERBANKAN SYARIAH

PROSPEK PERBANKAN SYARIAH DALAM


PEMBANGUNAN EKONOMI UMAT

Rani Indriawati
NIM.21030804200009
PROSPEK PERBANKAN SYARIAH DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI UMAT

✓ Muqaddimah / Pendahuluan
Perbankan dalam kehidupan suatu negara merupakan salah satu agen
pembangunan (agent of development). Hal ini dikarenakan adanya fungsi
utama dari perbankan sebagai lembaga yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali ke
masyarakat dalam bentuk kredit atau pembiayaan.
Dengan demikian eksistensi lembaga keuangan khususnya sektor
perbankan menempati posisi strategis dalam menjembatani kebutuhan
modal kerja dan investasi di sektor rill antara pihak yang kelebihan dana dan
pihak yang membutuhkan dana dalam hal ini fungsi utama sektor perbankan
dalam kebijakan mikro ekonomi memang di arahkan dalam kontek how to
make money effektive and efficient to increase economic value.
PROSPEK PERBANKAN SYARIAH DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI UMAT

✓ Muqaddimah / Pendahuluan
Adapun kebijakan perbankan di Indonesia sejak tahun 1992 berdasarkan ketentuan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang kemudian diperkokoh
dengan Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1992 menganut sistem perbankan ganda (dual banking
system). Dual banking system maksudnya adalah terselenggaranya dua sistem
perbankan (konvensional dan syariah secara berdampingan) yang pelaksanaannya
diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Artinya, bahwa
bank umum kovensional juga diperkenankan memberikan layanan secara syariah
melalui mekanisme islamic window dengan terlebih dahulu membentuk Unit Usaha
Syariah (UUS). Adanya perbankan syariah diharapkan mampu berperan serta dalam
proses pembangunan nasional menuju masyarakat yang mandiri secara ekonomi
dengan tetap berpijak pada nilai-nilai universal Islam.
PROSPEK PERBANKAN SYARIAH DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI UMAT

✓ Analisis SWOT terhadap praktik Perbankan Syariah


PROSPEK PERBANKAN SYARIAH DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI UMAT

1. Strenght ( Kekuatan )
a). Dukungan umat Islam yang merupakan mayoritas pend

b). komitmen & dukungan dari otoritas perbankan (Bank Indonesia) yang
ditandai dengan beberapa Peraturan Bank Indonesia (PBI) yang secara
teknis mengatur kelembagaan dan operasional perbankan syariah yaitu PBI
No.7/46/PBI/2005 akad penghimpunan & penyaluran dana bagi bank yang
melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah .

c). Dukungan dari LKS di seluruh dunia Misalnya Islamic Development Bank
(IDB) yang menyatakan akan membantu berdirinya bank bank yang akan
beroperasi sesuai dengan prinsip prinsip syariah di negara negara
anggotanya.

d). Konsep yang melekat pada bank Islam sangat sesuai dengan kebutuhan
pembangunan baik di masakini maupun di masa yang akan datang .
PROSPEK PERBANKAN SYARIAH DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI UMAT

2. Weakness ( Kelemahan )
PROSPEK PERBANKAN SYARIAH DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI UMAT

3. Opportunity ( peluang )
PROSPEK PERBANKAN SYARIAH DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI UMAT

3. Opportunity ( peluang )
PROSPEK PERBANKAN SYARIAH DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI UMAT

4. Threat (Ancaman)
a). Ancaman paling berbahaya ialah apabila bank 4dikaitian dengan
fanatisme agama. Akan ada pihak-pihak yang berusaha menghalang-
halangi berkembangnya Bank syariah ini hanya karena semata-mata tidak
suka apabila umat Islam bangkit dari keterbelakangan ekonominya, mereka
tidak mau tahu bahwa bank Islam itu jelas-jelas bermanfaat untuk semua
orang . Isu eksklusivisme atau sara mungkin akan dilontarkan untuk
mencegah berkembangnya Bank syariah.

b). Ancaman berikutnya bagi mereka yang terusik kenikmatannya


mengeruk kekayaan rakyat Indonesia yang sebagian besar beragama Islam
melalui sistem perbankan yang sudah ada. Munculnya bank syariah
menuntut pemerataan pendapatan yang lebih adil akan dirasakan oleh
mereka sebagai ancaman terhadap status quo yang telah dinikmatinya
selama puluhan tahun .

c). Ancaman terakhir ialah dari umat Islam tersendiri yang kualitas imannya
merosot karena tergoda oleh kebutuhan materi, misalnya adanya
kecenderungan bahwa dalam menyimpan dana akan memilih bank syariah
karena nisbah bagi hasilnya memang lebih mengungungkan. Sedangkan
dalam hal memenuhi kebutuhan dana khususnya dalam pembiayaan
barang-barang konsumsi akan lebih memilih kredit yang dari bank
konvensional
PROSPEK PERBANKAN SYARIAH DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI UMAT

✓ Fungsi & peranan Perbankan Syariah dalam


pembangunan ekonomi
PROSPEK PERBANKAN SYARIAH DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI UMAT

Perbankan syariah tumbuh dan dikembangkan sebagai sebuah alternatif bagi praktik perbankan
konvensional. Yang dikritik dari bank konvensional oleh konsep perbankan syariah, bukanlah menolak
bank dalam fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan, melainkan di dalam karakteristik-
karakteristiknya yang lain. Misalnya masih terdapatnya unsur riba, judi (maysır), ketidakpastian
(gharar), dan bathil dalam praktik perbankan konvensional.

Dengan dilarangnya riba, maysir, gharar, dan bathil dalam perbankan, maka sebagai gantinya dapat
menerapkan akad-akad tradisional Islam pada praktik perbankan dimaksud. Adapun akad- akad
tradisional Islam atau yang lazimnya dikenal dengan akad berdasarkan prinsip syariah menurut
Muhammad Syafi'i Antonio erdiri dari prinsip titipan atau simpanan (al-wadiah), bagi hasil (profit-
sharing), sewa-menyewa (operating lease and financial lease), dan jasa (f-besed service) yaitu al-
wakalah, al-kafalah, al-hiwalah, ar-rahn, al-qardh. Masing-masing akad tersebut sesuai
karakteristiknya dapat diterapkan dalam operasional perbankan syariah dalam produk
penghimpunan dana (funding), penyaluran dana (lending), dan produk jasa (service).
PROSPEK PERBANKAN SYARIAH DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI UMAT

Perbankan Syariah sebagai lembaga intermediasi keuangan, pada dasarnya mengemban dua misi
yaitu misi sosial dan misi bisnis dimana keduanya hendaknya dilaksanakan secara proporsional.
Mengingat misi mulia yang diembannya maka Bank Indonesia (BI) sebagai pemegang otoritas perbankan
di Indonesia telah mengeluarkan sebuah program yang ditujukan untuk mempercepat pertumbuhan dan
perkembangan perbankan syariah. Adapun Program akselerasi atau percepatan dimaksud berdasarkan
informasi resmi BI memiliki tujuan "mencapai share perbankan syariah sebesar 5% pada akhir tahun 2008
dengan tetap mempertahankan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap prinsip syariah".

Untuk mencapai tujuan tersebut BI memiliki 6 langkah strategis yaitu: (1) penguatan kelembagaan, (2)
pengembangan produk, (3) peningkatan peranan pemerintah, (4) penguatan kerangka hukum, (5)
penguatan sumber daya manusia, dan (6) penguatan pengawasan bank syariah. Keenam langkah
strategis ini dijabarkan lebih lanjut dalam berbagai program kegiatan yang lebih bersifat teknis seperti
evaluasi dan amandemen PBI, penerbitan kodifikasi produk dan jasa bank syariah, pelaksanaan sosialisasi
dan edukasi publik mengenai bank syariah, pelaksanaan pelatihan bankir syariah, dan pengawasan yang
lebih intensif terhadap rencana bisnis bank syariah agar sejalan dengan program akselerasi.
PROSPEK PERBANKAN SYARIAH DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI UMAT

✓ Penghimpun dana

Giro Tabungan Deposito

Adapun yang menjadi fungsi dan peranan Dalam hal ini untuk nasabah yang hanya menghendaki untuk
Perbankan Syariah sama dengan fungsi dan peranan keamanan atas uang yang disimpannya maka dapat kita
bank pada umumnya , yaitu sebagai penghimpun tawarkan produk giro atau tabungan berdasarkan prinsip
dan penyalur dana masyarakat . Yang Wadiah .
membedakannya dengan bank konvensional yakni sedangkan jika nasabah hanya menghendaki nilai tambah
bahwa mekanisme perbankan syariah didasarkan atas uang yang disimpannya atau untuk kepentingan investasi
pada prinsip mitra usaha dan bebas bunga. maka dapat kita tawarkan produk giro ,tabungan ,deposito
berdasarkan prinsip Mudharabah.
PROSPEK PERBANKAN SYARIAH DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI UMAT

✓ Penyaluran dana

Murabahah Ijarah Qardh


Mudharabah /
(jual beli) (sewa-menyewa) Musyarakah (pinjam
(bagi hasil) meminjam)

Dalam perkembangan bank syariah, seperti juga bank umum dapat


memberikan produk berupa jasa/layanan bank kepada masyarakat dengan
mendasarkan pada akad wakalah , hiwalah , rahn , Kafalah dan share yang
semuanya didasarkan pada pemberian fee dari nasabah kepada bank yang
besarnya sesuai dengan kesepakatan yang di buat pada awal akad .
PROSPEK PERBANKAN SYARIAH DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI UMAT

Berdasarkan inventarisasi faktor-faktor kekuatan,


kelemahan, peluang dan ancaman tersebut , maka
tampak bahwa kekuatan dan peluang sangat menonjol ,
faktor kelemahan dan ancaman sebenarnya tidak terlalu
sulit mengatasinya yang terpenting adanya perlunya
meningkatkan kapabilitas para bankir dalam memahami
dan menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan
operasional bank.

Pesatnya perkembangan perbankan syariah dengan kinerja


yang baik itu dapat memberikan sinyal bahwa dalam waktu
relatif singkat perbankan syariah akan tampil sebagai
lembaga keuangan yang mendapatkan perhatian masyarakat
luas. Sehingga perbankan syariah mempunyai prospek yang
cerah dalam ikut mensukseskan pembangunan ekonomi umat
islam khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya .
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai