PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah ingin mengetahui apa yang
dimaksud dengan mean, modus, median, dan beserta contohnya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
B. Rataan (Mean)
Mean atau rata-rata hitung adalah nilai yang diperoleh dari jumlah
sekelompok data dibagi dengan banyaknya data. Rata-rata disimbolkan
dengan x.
𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 + ⋯ + 𝑥𝑛 ∑ 𝑥𝑖
𝑅𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥̅ =
𝑛 𝑛
Keterangan
∑𝑥𝑖 = jumlah data
𝑛 = banyaknya data
Contoh:
Seorang guru mencatat hasil ulangan 10 orang siswanya sebagi berikut:
6 5 5 7,5 8 6,5 5,5 6 9
Tentukan rataan hitung dari data di atas!
2
Jawab:
6 + 5 + 5 + 7,5 + 8 + 6,5 + 5,5 + 6 + 9 58,5
𝑥̅ = = = 5,85
10 10
Keterangan:
∑ 𝑥𝑖 = frekuensi x titik tengah.
𝑛 = banyaknya data.
Contoh:
Tinggi Badan Frekuensi
119-127 2
128-136 8
137-145 9
146-154 12
155-163 2
164-172 5
173-181 2
Dari penimbangan tinggi badan 40 siswa kelas IX digambarkan data
bergolong seperti pada data di atas. Tentukan mean dari data tersebut!
Jawab:
Dari data tersebut dibuat tabel distributif frekuensi bergolong seperti
berikut :
Tinggi Badan Titik Tengan Frekuensi (fi) fi.xi
(xi)
119-127 123 2 246
3
128-136 132 8 1.056
137-145 141 9 1.269
146-154 150 12 1.800
155-163 159 2 318
164-172 168 5 840
173-181 177 2 354
Jumlah 40 5.883
∑ 𝑓𝑖. 𝑥𝑖 5.883
𝑥̅ = = = 140,075
∑ 𝑓𝑖 40
Jadi, rata-rata tinggi badan siswa adalah 140,075.
C. Median
Median adalah nilai data yang terletak di tengah setelah data diurutkan.
Dengan demikian, median membagi data menjadi dua bagian yang sama
besar. Median (nilai tengah) disimbolkan dengan Me.
Dari data yang diketahui, jika datanya ganjil maka median dari data
tersebut merupakan nilai tengahnya. Jika datanya genap maka median dari
data tersebut meruapakan rata-rata dari nilai tengah.
Contoh:
1. 9, 2, 1, 5, 4, 8, 6.
Jawab:
Datanya diurutkan terlebih dahulu.
1, 2, 4, 5, 6, 8, 9.
Me = 5.
2. 11, 10, 5, 2, 13, 7, 4, 8.
Jawab:
Datanya diurutkan terlebih dahulu.
2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 13.
4
7+8 15
Me = = = 7,5.
2 2
Jika data yang tersedia adalah data yang bergolong atau berkelompok,
artinya data tersebut berkuatitas banyak, maka untuk mengetahui nilai
mediannya dapat ditentukan dengan rumus berikut ini:
1
𝑁−𝐹
𝑀𝑒 = 𝑏 + 𝑐 (2 )
𝑓
Keterangan:
b = Tepi bawah kelas median.
c = Luas kelas.
n = Banyaknya data.
F = Frekuensi kumulatif kurang dari kelas sebelum kelas median.
f = Frekuensi kelas median.
Contoh:
Tentukan median dari data berat badan terhadap 20 siswa kelas IX
yang digambarkan pada tabel distributif frekuensi di bawah ini.
Nilai Frekuensi
47-49 3
50-52 2
53-55 6
56-58 2
59-61 7
Jawab:
Nilai Frekuensi Frekuensi
Kumulatif
47-49 3 3
50-52 2 5
53-55 6 11
56-58 2 13
59-61 7 20
5
n = 20
Maka letak mediannya = ½ 20=10
Dengan demikian, median berada pada interval kelas ketiga (53-55).
Jadi, b = 52,5
c=3
f = 11
F = 5.
Diperoleh:
1
𝑛−𝐹 10 − 5
𝑀𝑒 = 𝑏 + 𝑐 (2 ) = 52,5 + 3 ( ) = 52,5 + 1,36 = 53,86.
𝑓 11
Jadi, median dari data berat badan terhadap 20 siswa kelas IX adalah
53,86.
D. Modus
Modus adalah data yang paling sering muncul atau memiliki frekuensi
tertinggi. Modus dilambangkan dengan Mo.
𝑑1
𝑀𝑜 = 𝑏 + ( )𝑝
𝑑1 + 𝑑2
6
Keterangan:
Mo = Modus.
b = tepi bawah kelas modus.
p = panjang kelas modus.
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya.
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya.
Contoh:
Interval Frekuensi
21-25 5
26-30 7
31-35 2
36-40 10
41-45 2
46-50 4
Jawab:
Frekuensi modus 10, kelas modusnya (36-40), dan tepi bawah frekunesi
modus b = 35,5 d1=10-2=8 p=5
𝑑1 10
𝑀𝑜 = 𝑏 + ( ) 𝑝 = 35,5 + ( ) 5 = 35,5 + 3,125 = 36,625.
𝑑1 + 𝑑2 8+8
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Penulis menyadari dalam penulisan karya ilmiah atau makalah ini masih
banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan, serta masih banyak data-data yang
kurang akurat, untuk itu penulis berharap kepada para pembaca dan dosen
pengampu dapat memberikan masukan yang mendukung sehingga menjadi
masukan yang positif dalam penulisan. Atas sarannya penulis mengucapkan
terima kasih.