Statistika Pendidikan
Disusun oleh :
1
DATA STATISTIKA
Disusun oleh : Annisa Salsabila R., Jazilatul Ati’ah, Rizola Zahro U.M, Nurul
Oktaviana, Syahrin M. padzil
Abstrak
Tidak dapat dipungkiri bahwa data sangatlah erat dengan lingkungan sekitar kita
terutama lingkungan akademis. Sebagai orang yang belajar di lingkungan
akademis sudah pasti kita tidak heran lagi dengan yang namanya data, baik data
kuantitaif maupun data kualitatif. Tetapi apakah kalian tahu makna dari “Data”
itu apa? Menurut Hasan, 2006 data merupakan keterangan-keterangan tentang
suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yang dianggap atau
tanggapan . atau suatu fakta yang digambarkan lewat angka, symbol, kode dan
lain-lain. Sebagai mahasiswa kita tentu sudah paham bahwa data amat sangat
diperlukan dapat penulisan karya ilmiah seperti proposal, skripsi dan
sebagainya. Untuk itu dengan ditulisnya makalah ini dapat memperjelas dan
menerangkan lebih lanjut tentang data sehingga dapat memudahkan dalam
membuat sebuah karya ilmiah seperti proposal, skripsi, thesis dan sebagainya.
Bahasan tentang data mencakup (1) pengertian data; (2) macam-macam data; (3)
teknik pengumpulan data. Untuk pembahasan kali ini data yang dibahas lebih
mengarah pada ruang lingkup data statistika. Data statistika seringkali dikaitkan
dengan angka-angka, namun data statistika tidak hanya disebut dalam bilangan
angka. Tidak semua angka dapat disebut data statistika, sebab untuk dapat
disebut data statistika, angka tersebut harus memenuhi persyaratan tertentu, yaitu
angka tadi harus menunjukkan ciri dari suatu penelitian yang bersifat agretatif,
serta mencerminkan suatu kegiatan dalam bidang ataupun lapangan tertentu.
2
PENDAHULUAN
A. PENGANTAR
Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna, tetapi kami selaku
penyusun telah berjuang sekuat tenaga untuk menyusun makalah ini dengan
niat yang luhur. Kami selaku penyusun berharap agar makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi sesama. Kami mohon maaf sebesar-besarnya jika
masih sangat banyak kesalahan dalam makalah ini , baik kesalahan penulisan
maupun kesalahan yang lainnya. Wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
B. LATAR BELAKANG
Data mempunyai dampak yang sangat amat penting bagi
kehidupan sehari-hari karena hampir di semua cabang ilmu pasti
menggunakan data sebagai acuan dan untuk menyimpulkan sesuatu.
Ekonomi, bisnis, sosial, ilmu alam, dan sebagainya hampir semuanya
menggunakan data.
Dengan data kita bisa menggambarkan apa yang akan kita hadapi
dan hasil apa yang akan kita peroleh dari suatu penelitian. Berbagai
macam masalah pun bisa dihadapi dengan menganalisa data yang ada.
Singkatnya, data mempunyai fungsi dan manfaat yang besar bagi orang
banyak. Untuk pembahasan kali ini, kami akan membahas Data Statistika
yang mana lebih menjurus pada Data di bidang statistik.
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Data?
2. Apa saja macam-macam data?
3
3. Bagaimanakah teknik pengumpulan data?
D. KERANGKA TEORI
4
1. Data kualitatif
Yaitu data yang berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik
brwujud pertanyaan atau berupa kata-kata. (riduwan:2003,32)
2. Data kuantitatif
Yaitu data, yang berwujud angka-angka. (riduwan: 2003,32)
Data ini, diperoleh dari pengukkuran langsung maupun dari angka-
angka yang di peroleh dengan mengubah data kualitatif menjadi data
kuantitatif. Data kuantitatif bersifat objektif dan bisa ditafsirkan sama
oleh semua orang.
1. Data primer
Adalah data yang diperoleh atau di kumpulkan langsung di lapangan
oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang
memerlukannya. Data primer disebut juga data asli atau data baru.
Contoh : data kuesioner, data survey, data observasi
2. Data sekunder
Adalah data yang di peroleh atau di kumpulkan oleh orang yang
melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini
biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan
penelitian terdahulu.
Contoh : Data dalam bentuk dokumen, arsip, perpustakaan.
1. Data Nominal
Merupakan data yang hanya bisa dibedakan, tidak bisa diurutkan dan
diperbandingkan satu dengan yang lain.
5
Data nominal memiliki ciri, hasil hitungan dan tidak dijumpai bilangan
pecahan, angka yang tertera hanya tanda atau label tidak memiliki urutan
(rangking), tidak memiliki ukuran baku, dan tidak memiliki nol mutlak.
Analisis statistik yang sesuai untuk data nominal, seperti : Uji Binomium, Uji
chi Kuadrat Satu Sampel, Uji Chi Kuadrat Dua Sampel, Uji Perubahan Tanda
Mc. Nemar, Uji peluang Fisher, Uji chohran Q, dan uji koefisisen Kotingensi.
Sedangkan untuk tes statistik yang dipakai adalah statistik non parametrik
(riduwan.2009:6-7).
2. Data Ordinal
3. Data Interval
4. Data Rasio
6
Merupakan data yang mempunyai perbedaan, urutan, dan jarak perbedaan
yang sama di antara rangkaian urutan tersebut, tapi tidak mempunyai titik nol
absolut atau mutlak.
1. Data primer
2. Data sekunder
7
PEMBAHASAN
A. Pengertian Data
Kata “data” berasal dari bahasa latin yang berarti keterangan atau
kumpulan keterangan. Data adalah kata dalam bentuk jamak, sedangkan
dalam bentuk tunggal disebut datum. Data yang merupakan bahan mentah
yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan baik
kualitatif maupun kuantitatif disebut data mentah.
Data merupakan keterangan-keterangan tentang sesuatu hal, dapat
berupa sesuatu yang diketahui atau dianggap. Jadi data dapat diartikan
sebgai sesuatu yang diketahui atau dianggap (anggapan). Sesuatu yang
diketahui biasanya didapat dari hasil pengamatan atau percobaan dan hal
itu berkaitan dengan waktu dan tempat. Anggapan atau asumsi merupakan
suatu perkiraan atau dugaan yang sifatnya masih sementara, sehingga
belum tentu benar. Oleh karena itu, anggapan atau asumsi perlu diuji
kebenarannya. (Rusydi. A, 2018).
Menurut Hasan, 2006. Data merupakan keterangan-keterangan
tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yang dianggap
atau tanggapan. Atau suatu fakta yang digambarkan lewat angka, symbol,
kode, dan lain-lain.
Pada makalah ini ruang lingkupnya ialah data statistika. Data
adalah data yang berwujud angka-angka. Namun, apakah semua angka
dapat disebut data statistik? Tentu saja tidak. Data/bilangan dapat disebut
sebagai data statistik adalah “apabila angka/bilangan haruslah
menunjukkan suatu cirri dari suatu penelitian yang bersifat agregatif serta
mencerminkan suat kegiatan dalam bidang atau lapangan tertentu.
Manfaat dari data secara umum antara lain:
1. Dasar Penyusunan Rencana dan Program
Agar rencana dan program yang disusun oleh unit kerja
perencanaan di tingkat Provinsi maupun di tingkat Kabupaten/Kota dapat
mencapai sasaran maka peranan data sangatlah penting. Data tentang
8
situasi dan kondisi merupakan sesuatu yang harus dijadikan titik tolak
rencana dan program tersebut sehingga dapat dicegah terjadinya rencana
dan program yang sulit dilaksanakan
9
B. Macam-macam Data
10
Adalah data yang diperoleh atau di kumpulkan langsung di lapangan
oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang
memerlukannya. Data primer disebut juga data asli atau data baru.
Contoh : data kuesioner, data survey, data observasi
4. Data sekunder
Adalah data yang di peroleh atau di kumpulkan oleh orang yang
melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini
biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan
penelitian terdahulu.
Contoh : Data dalam bentuk dokumen, arsip, perpustakaan.
c. Penggolongan/pengelompokan data menurut sifat angkanya
(sugiyono:2003,15) digolongkan atas :
1. Data diskrit
Data yang diperoleh dari hassil menghitung atau membilang (bukan
mengukur). Data diskrit sering juga disebut sebagai data nominal.
Contoh : jumlah meja 20 buah
Jumlah orang 12, dll.
2. Data kontinum
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran. Dikelompok kan menjadi
3, yaitu :
a. Data ordinal
Data yang berjenjang atau berbentuk peringkat, oleh karena itu
jarak satu data dengan yang lain tidak sama.
Contoh :
Table 1.1 : skor hasil penilaian Dewan Juri terhadap 5 orang
finalis lomba baca puisi.
No No. Undian Nama Skor Rangking
1 031 Adam 560 II
2 115 Yahya 550 III
3 083 Ismail 600 I
11
4 024 Sulaiman 500 V
5 056 Ibrahim 535 IV
c. Data Ratio
Data yang jarak nya sama dan mempunyai nilai nol absolut. Jika
kalau data nol berarti tidak ada apa-apa nya.
Contoh :
Hasil pengukuran panjang = M, cm, km dll
Hasil pengukuran berat = Kg, gram
12
Adalah data statistic yang masing-masing angkanya merupakan satu
unit (satu kesatuan), data statistic yang angkanya tidak
dikelompokkan.
Contoh :
Data berupa nilai hasil Mid Semester 20 orang mahasiswa PTAI
“AB” dalam mata kuliah statistic pendidikan, adalah sebagai berikut :
40 70 50 70 65 60 75 70 60 65
60 60 75 65 60 70 70 75 65 45
2. Data kelompok
Data statistic yang tiap unitnya terdiri dari sekelompok angka.
Contoh :
70-74 terkandung angka/bilangan: 70,71,72,73,74
65-69
55-59
Dsb
e. Penggolongan/pengelompokan data menurut waktu pengumpulan nya
dapat di golongkan atas :
1. Data Seketika
Data statistic yang mencerminkan keadaan pada satu waktu saja.
Contoh : data tentang keadaan siswa pada tahun ajaran 2007/2008
2. Data urutan waktu :
Data statistic yang mencerminkan keadaan/perkembangan mengenai
sesuatu hal dari saatu waktu ke waktu yang lain secara berurutan.
Contoh : data tentang keadaan siswa pada tahun ajaran 2007/2008
sampi dengan 2008/2009.
13
Pekerjaan menghimpun data statistik kependidikan termasuk bagian awal
dari kegiatan dibidang statistik pendidikan.
Dalam menghimpun data statistik kependidikan, statistik sebagai ilmu
pengetahuantelah mengembangkan prinsip, cara dan alat yang perlu atau dapat
dipergunakan, sebagaimana akan dikemukakan pada pembahasan berikut ini :
1. Prinsip pengumpulan data statistik kependidikan
Prinsip umum yang harus dipegang oleh siapa saja yang bermaksud
menghimpun data statistik (termasuk didalamnya data statistik
kependidikan) ialah dengan waktu, biaya dan alat yang sehemat mungkin,
dapat dihimpun data yang lengkap, tepat dan dapat dipercaya.
a. Lengkapnya Data
Prinsip pertama yang harus dipegang ialah dalam pengumpulan data
statistik kependidikan kita harus berupa semaksimal mungkin untuk
dapat menghimpun data yang selengkap-lengkapnya, dan bukan data
yang sebanyak-banyaknya, sebab data yang banyak belum merupakan
jaminan bahwa data tersebut cukup lengkap.
Kata lengkap disini mengandung pengertian bahwa volume data
sebagaimana yang direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya,
tidak ada data tececer atau terlupakan untuk dihimpun sehingga
mengakibatkan kesulitan dalam penganalisisannya. Sudah barang
tentu, agar hal tersebut dapat dicapai dengan sebaik-baiknya,
diperlukan adanya perencanaan yang tuntas.
b. Tepatnya Data
Prinsip kedua ialah, data yang dihimpun hendaknya merupakan data
yang tepat, yakni tepat dalam hal :
1) Jenis atau macam datanya
2) Waktu pengumpulannya
3) Kegunaan atau relevansinya sesuai dengan tujuan pengumpulan
data atau tujuan penelitian
4) Alat atau instrumen yang dipergunakan untuk menghimpun data
c. Kebenaran Data Yang Dihimpun
14
Prinsip ketiga ialah data yang dihimpun hendaklah data yang benar-
benar dapat dipercaya atau dapat dijamin kesahihannya. Ini
mengandung pengrtian bahwa disamping data itu merupakan data yang
benar (bukan data palsu atau data yang dipalsdukan), juga merupakan
data yang bersumber dari pihak yang memang berkompeten untuk
dimintai datanya. Jika tidak, kesimpulan yang akan ditarik dengan
mendasarkan diri pada data tersebut, akan menjadi jauh menyimpang
dari keadaan yang sebenarnya atau kurang sesuai dengan kenyataan
yang ada.
2. Cara mengumpulkan Data Statistik
Dilihat dari segi luasnya elemen yang menjadi objek penelitian,
mengumpulkan data statistik kependidikan dapat dilakukan dengan dua
macam cara yaitu :
a. Sensus
Sensus ialah cara mengumpulkan data dengan jalan mencatat atau
meneliti seluruh elemen yang menjadi objek penelitian. Dengan kata
lain sensus adalah pencatatan data secara menyeluruh (complete
enumeration) terhadap elemen yang menjadi objek penelitian tanpa
perkecualian. Kumpulan dari seluruh elemen itu lazim disebut populasi
atau universe, objek penelitiannya adalah populasi.
Keuntungan menggunakan, hasil yang diperoleh merupakan nilai
karakteristik yang sebenarnya (true value), karena sasaran penelitian
mencakup keseluruhan objek yang berada dalam populasi. Adapun
kelemahannya ialah, sensus merupakan cara pengumpulan data yang
banyak memakan waktu, tenaga, biaya dan peralatan.
b. Sampling
Sampling ialah cara mengumpulkan data dengan jalan mencatat atau
meneliti sebagian kecil saja dari seluruh elemen yang menjadi objek
penelitian. Dengan kata lain sampling adalah cara mengumpulkan data
dengan mencatat atau meneliti sampelnya saja. Dengan cara sampling
ini, hasil yang diperoleh adalah nilai karakteristik perkiraan (estimate
15
value) saja, dan atas dasar nilai karakteristik perkiraan yang diperoleh
dari sampel itu, kita dapat memperkirakan nilai sesungguhnya dari
populasi yang sedang kita teliti. Sudah tentu untuk mendapatkan nilai
perkiraan yang baaik, sampel yang kita ambil haruslah bersifat
representatif (dapat dijamin mencerminkan atau mewakili populasi).
Kebaikan sampling ialah, pekerjaan pengumpulan data akan dapat
dilaksanakan dengan waktu, tenaga biaya dan alat yang relatiif lebih
kecil jika dibandingkan dengan sensus. Namun, segi kelemahannya
ialah jika sampel tersebut tidak bersifat representatif, maka kesimpulan
yang dikenakan terhadap populasi akan tidak sesuai dengan kenyataan
yang terdapat pada populasi. Cara menghimpun data statistik dengan
jalan sampling itu juga dikenal dengan istilah sample survey metbod.
Dilihat dari segi bentuk pelaksanaan kegiatan pengumpulan datanya,
pengumpulan data statistik kependidikan dapat berbentuk :
1) Pengamatan mendalam (systematicc observation), yaitu
pengamatran terhadap objek yang akan dicatat datanya, dengan
persiapan yang matang, dilengkapi dnegan instrumen tertentu.
2) Wawancara mendalam (systematic interview) yaitu pengumpulan
data berbentuk pengajuan pertanyaan secara lisan, dan pertanyaan
yang diajukan dalam wawancara itu telah dipersiapkan secara
tuntas, dilengkapi dengan instrumennya.
3) Angket, yaitu cara pengumpulan data berbentuk pengajuan
pertanyaan teryulis melalui sebuah daftar pertanyaaan yang sudah
dipersiapkan sebelumya.
4) Pemeriksaan dokumentasi (studi dokumenter), dilakukan dengan
meneliti bahan dokumentasi yang ada dan mempunyai relevansi
dengan tujuan penelitian.
5) Tes, seperti tes hasil belajar, tes kepribadian, tes kecerdasan, tes
minat dan perhatian dan sebagainya.
Pada sampling terdapat teknik sampling, teknik sampling adalah teknik
pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan
16
dalam penelitian, terdapat berbagai jenis teknik sampling yang
digunakan. Teknik samping dikelompokkan menjadi dua yaitu
probability sampling dan non-probability sampling. Probability
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Probability sampling meliputi :
a) Simple random
Teknik ini dikatakan simple karena pengambilan anggota sampel dari
populsi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada di
dalam populasi itu. Cara ini dilakukan jika anggota populasi dianggap
homogen.
b) Proportionate stratified random
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur
yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Contoh, suatu
organisasi mempunyai pegawai dengan latar pendidikan yang
berstrata, maka populasi pegawai itu berstrata. Misalnya, jumlah
pegawai yang lulus S1 = 45, S2 = 30, STM = 800, ST = 900, SMEA =
400, SD= 300. Jumlah sampel harus diambil mengikuti strata
pendidikan tersebut. Jumlah sampel dan teknik pengambilan sampel
diberikan setelah bagian ini.
c) Disproportionate stratified random
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlh sampel, bila populasi
berstrata tetapi kurang proporsional. Missal, pegawai dari unit kerja
tertentu mempunyai; 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang
lulusan S1, 800 orang lulusan SMU, 700 orang lulusan SMP, maka
tiga orang lulusan S3 dan S2 itu diambil semuanya sebagai sampel.
Karena dua kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan
kelompok S1, SMU dan SMP.
d) Area random
Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan
diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu
17
Negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana
yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya
berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.
Non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi peluang/kesempatan bagi setiap unsure atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Non- probability sampling
meliputi:
a) Sampling sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan
urutan dari anggota populasi yang diberi nomor urut. Misal, anggota
populasi yang terdiri dari 100 orang. dari semua anggota itu diberi
nomor urut, yaitu nomor 1 sampai 100. Pengambilan sampel dapat
dilakukan sengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan
bilangan tertentu.
b) Sampling kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi
yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan. Sebagai contoh, akan melakukan penelitian tentang
pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam urusan ijin
mendirikan bangunan. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang .
kalau pengumpulan data belum didasarkan pada 500 orang tersebut,
maka penelitian dipandang belum selesai, karena belum memenuhi
kuota yang ditentukan.
c) Sampling insidental
Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti
dan dijadikan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data.
d) Purposive sampling
Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Missal,
peneliti akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka
18
sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan. Sampel ini
cocok untuk penelitian kualitatif atau penelitian yang tidak melakukan
generalisasi.
e) Sampling jenuh
Teknik penentuan sampel bila samua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat
generalisasi dengn kesalahan yang sanat kecil. Istilah lain dari teknik
ini adalah sensus, diamana semua anggota populasi dijadikan sampel.
f) Snowball sampling
Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian
membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding lama kelamaan akan
semakin membesar. Dalam penentuang sampel ini, pertama-tama
dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini belum
merasa lengkap terhadap data yang diberikan, peneliti mencari orang
lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang
diberikan oleh dua orang sebelumnya. Dan begitu seterusnya.
19
KESIMPULAN
20
Penggolongan data menurut bentuk angkanya digolongkan
menjadi:
1. Data tunggal, data yang setiap angkanya merupakan satu unit
2. Data kelompok, data statistic yang setiap unitnya memiliki
sekelompok angka
Data yang digolongkan berdasarkan waktu pengumpulannya:
1. Data seketika, data yang diambil/dikumpulkan pada satu waktu
saja
2. Data urutan waktu, data yang mencerminkan perkembangan
sesuatu dari waktu ke waktu
Prinsip pengumpulan data statistic dilihat dari:
1. Lengkapnya data
2. Tepatnya data
3. Kebenaran data yang dihimpun
21
DAFTAR PUSTAKA
Riyanto, Slamet. Statistik dengan program IBM SPSS 24. Diakses dari
www.leutikaprio.com. Pada tanggal 3 oktober 2019.
Syahid, Bilal. 2019. Data-Pengertian, fungsi, dan jenis data. Diakses dari
https://www.gurupendidikan.co.id/data/. Pada tanggal 3 oktober 2019.
22