Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

FREKUENSI DATA KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Statistik Pendidikan

Oleh Dosen Nurul Afiat, S.Pd.,M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 6

1. Siti Arista A. Takuloe (19.1.03.0101)


2. Sri Sartika (19.1.03.0102)
3. Dewi Riziki
4. Moh Rafi S. Mbirongi
5. Sunardi

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA PALU
2021
KATA PENGANTAR

ُ‫علَ ْيكُ ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َركَاتُه‬


َ ‫ال َّسالَ ُم‬
َ ‫علَى أَ ْش َرفِ اْأل َ ْنبِيَاءِ َو ْال ُمرْ َس ِليْنَ َسيِِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو‬
‫علَى اَ ِل ِه‬ َّ ‫ َوال‬،َ‫ب ْالعَالَمِ يْن‬
َ ‫صالَة ُ َوال َّسالَ ُم‬ ِ ِّ ‫اَ ْل َح ْمدُ ِهللِ َر‬
‫ص َح ِب ِه أَجْ َم ِعيْن‬
ْ َ‫َوا‬
Segala puji bagi allah swt yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongannyalah tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta yaitu nabi Muhammad saw yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya di akhirat.
Penulis mengucap syukur kepada allah swt atas limpahan nikmat
sehatnya,baik itu sehat fisik maupun akal pikiran. Sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dari mata kuliah Administrasi Perpustakaan
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Penulis juga mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak khususnya
kepada dosen yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian semoga makalah ini bermanfaat.
Terimahkasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.

Palu,09 Oktober 2021

Penulis,

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... I


DAFTAR ISI ........................................................................................................ II

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1


A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3


A. Distribusi Frekuensi ................................................................................. 3
B. Distribusi Frekuensi Data Kualitatif ........................................................ 4
a. Metode Tabel ...................................................................................... 4
b. Metode Grafik ..................................................................................... 6
C. Distribusi Frekuensi Data Kuantitatif ..................................................... 6
a. Metode Tabel ...................................................................................... 8
b. Metode Grafik ..................................................................................... 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 14


A. Kesimpulan .............................................................................................. 14

DAFTAR ISI ........................................................................................................ 15

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Data yang terkumpul dalam jumlah yang besar perlu ditata atau diorganisir
dengan cara meringkas data tersebut ke dalam bentuk kelompok data sehingga
dengan segera dapat diketahui ciri-cirinya dan dapat dengan mudah dianalisis
sesuai dengan kepentingan kita. Pengelompokkan data tersebut dilakukan dengan
cara mendistribusikan data dalam kelas atau selang dan menetapkan banyaknya
nilai yang termasuk dalam setiap kelas yang disebut frekuensi kelas. Suatu
pengelompokkan atau penyusunan data menjadi tabulasi data yang memakai
kelas-kelas data dan dikaitkan dengan masing-masing frekuensinya disebut
distribusi frekuensi atau table frekuensi. 1
Data pertama yang diperoleh pada suatu observasi disebut dengan data
mentah (raw data). Data ini belum tersusun secara numerik. Sebagai contoh
data mengenai tinggi badan siswa yang penyajiannya masih dalam bentuk
presensi kehadiran yang biasanya hanya diurutkan berdasarkan alphabet nama
siswa. Terkadang data mentah disajikan berdasarkan urutan naik (ascending) atau
urutan turun (descending). Bentuk penyajian seperti ini disebut array. Selisih
antara nilai data terbesar dan terkecil disebut rentang (range). 2
Dalam bekerja dengan jumlah data yang cukup besar, biasanya lebih
menguntungkan jika data ini disajikan dalam kelas-kelas atau kategori tertentu
bersamaan dengan frekuensi yang bersesuaian. Frekuensi yang dimaksud adalah
banyaknya kejadian yang ada pada kelas-kelas tertentu. Suatu tabel yang

1
Aziezhah, 16 Juli 2012. “DISTRIBUSI FREKUENSI”. Diakses dari https://aziezhah-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/aziezhah.wordpress.com/2012/07/16/distribusi-
frekuensi/amp/?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#ao
h=16336889494571&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s
&ampshare=https%3A%2F%2Faziezhah.wordpress.com%2F2012%2F07%2F16%2Fdistribusi-
frekuensi%2Famp%2F%23aoh%3D16336889494571%26referrer%3Dhttps%253A%252F%252F
www.google.com%26amp_tf%3DDari%2520%25251%2524s
2
Tutor Drs. I Wayana Santiyasa, M.Si. “MODUL DISTRIBUSI FREKUENSI” RANCANGAN
AKTIVITAS TUTORIAL (RAT). Dikases dari
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/af1e72ebee7f071f35715aba5ef3498c.pdf

1
menyajikan kelas-kelas data beserta frekuensinya disebut distribusi frekuensi
atau tabel frekuensi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Distribusi Frekuensi ?
2. Apa yang dimaksud Distribusi Frekuensi Data Kualitatif ?
3. Apa yang dimaksud Distribusi Frekuensi Data Kuantitatif ?

C. Tujuan
Untuk Mengetahui dan Memahami Frekuensi Data Kualitatif dan Kuantitatif.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Distribusi Frekuensi3
Frekuensi merupakan bentuk ataupun sebuah susunan data menurut kelas
interval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar Sebuah
distribusi frekuensi akan memiliki bagian-bagian yang akan dipakai dalam
membuat sebuah daftar distribusi frekuensi. Dalam suatu penelitian juga biasanya
akan dilakukan pengumpulan data. Salah satu cara untuk mengatur atau
menyusun data adalah dengan mengelompokan data-data.
Adapun tujuan distribusi frekuensi yakni untuk memudahkan dalam
penyajian data, mudah dipahami, dan dibaca sebagai bahan informasi,
menyederhanakan bentuk dan jumlah data sehingga ketika disajikan kepada para
pembaca dapat dengan mudah dipahami atau dinilai, memudahkan dalam
menganalisa/menghitung data, membuat tabel, grafik.
Berikut adalah bagian-bagian dari distribusi frekuensi antara lain:
1. Kelas (class) merupakan kelompok nilai data atau variabel dari sebuah data
acak
2. Batas Kelas (class limit) merupakan nilai yang menjadi batas antar kelas.
Batas kelas adalah batas semu dari masing-masing kelas, karena di antara
kelas yang satu dengan kelas yang lain masih ada lubang tempat angka
tertentu. Terdapat dua batas kelas untuk data yang telah diurutkan, yakni
batas kelas bawah (lower class limit) dan batas kelas atas (upper class limit)
3. Tepi kelas atau batas nyata kelas yang tidak mempunyai lubang untuk angka
tertentu antara kelas yang satu dengan yang lainnnya. Terdapat dua kelas
yakni tepi kelas atas dan tepi kelas bawah.
4. Titik tengah kelas atau tanda kelas merupakan angka atau nilai data yang
tepat berada di tengah kelas. Titik tengah kelas merupakan nilai yang

3
Pakdosen,16 September 2021.” Distribusi Frekuensi”. Diakses dari
https://pakdosen.co.id/distribusi-frekuensi/

3
menjawi wakil kelasnya dalam data. Untuk menetapkan titik tengah kelas bisa
dicari dengan rumus:
5. Titik Tengah Kelas = ½ (batas atas kelas + batas bawah kelas)
6. Interval kelas merupakan selang yang menjadi pemisah kelas yang satu
dengan kelas yang lain.
7. Panjang interval kelas atau luas kelas merupakan jarak antara tepi atas kelas
dengan tepi bawah kelas
8. Frekuensi kelas merupakan banyaknya data yang termasuk ke dalam kelas
tertentu dari data acak.

B. Distribusi Frekuensi Data Kualitatif


Distribusi frekuensi kualitatif (kategori), yaitu penyusunan data menurut
kualitasnya. Skala pengukuran yang dipergunakan untuk data kualitatif adalah
skala nominal dan ordinal.4 Data kualitatif terbagi menjadi 2 (dua) yaitu ; 5
a. Metode Tabel
1. Distribusi Frekuensi
Misalnya kita memiliki data kualitatif 20 orang pemilih untuk tiga partai
pilihan, yaitu partai A, B, dan C. Data hasil pilihan 20 orang tersebut adalah
sebagai berikut:6
A B A A C A A B C B C C B A B C A B B A
Data di atas dapat kita sajikan kedalam tabel distribusi frekuensi
sebagai berikut:
No Partai Frekeuensi
1 A 8
2 B 7
3 C 5
Jumlah 20

4
Aziezhah, 16 Juli 2012.
5
Anzwar, SE.,M.M.,M.Ak.”STATISTIK BISNIS”. Diakses dari https://stie-igi.ac.id/wp-
content/uploads/2020/03/statistik-bisnis-1.ppt
6
Statistik Itu Seni, Selasa, 10 April 2012. “Distribusi Frekuensi”. Diakses dari
http://statistikituseni.blogspot.com/2012/04/distribusi-frekuensi.html?m=1

4
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi yang telah disajikan di atas, kita
dapat mengetahui bahwa dari 20 pemilih yang ada, paling banyak memilih
partai A, yaitu sebanyak 8 orang. Yang memilih partai B sedikit lebih kecil
yaitu ada 7 orang. Sedangkan partai C adalah yang pemilihnya paling sedikit,
yaitu ada 5 orang.

2. Distribusi Frekuensi Relatif


Distribusi Frekuensi Relatif dan Persentase Data Kualitatif 7
Distribusi frekuensi menunjukkan jumlah atau banyaknya item dalam
setiap kategori atau kelas. Meskipun demikian, kita sering tertarik untuk
mengetahui proporsi atau persentase item dalam setiap kelas. Hal ini dapat
ditunjukkan dengan frekuensi relatif. Frekuensi relatif dari suatu kelas adalah
proporsi item dalam setiap kelas terhadap jumlah keseluruhan item dalam
data tersebut. Jika sekelompok data memiliki n observasi, maka frekuensi
relatif dari setiap kategori/kelas akan diberikan sebagai berikut:

Sedangkan frekuensi persentase dari suatu kelas adalah frekuensi


relatif kelas tersebut dikalikan dengan 100.
Distribusi frekuensi relatif adalah ringkasan dalam bentuk tabel dari
sekelompok data yang menunjukkan frekuensi relatif bagi setiap kelas.
Distribusi frekuensi persentase adalah ringkasan dalam bentuk tabel dari
sekelompok data yang menunjukkan frekuensi persentase bagi setiap kelas.
Hubungan antara frekuensi, frekuensi relatif, dan frekuensi persentase dapat
ditunjukkan oleh tabel berikut:
3. % Distribusi Relatif

7
Statistik Itu Seni, Selasa, 10 April 2012.

5
4. Tabulasi Silang
b. Metode Grafik
1. Grafik Batang
2. Grafik Lingkaran

Contoh:

Data keterangan nilai:

Huruf Kategori nilai

A 30

B 15

C 13

D 7

E 5

C. Distribusi Frekuensi Data Kuantitatif 8


Definisi tentang distribusi frekuensi adalah sama baik untuk data kualitatif
maupun data kuantitatif. Meskipun demikian, kita harus menentukan terlebih
dahulu jumlah kelas yang akan dibentuk dalam distribusi frekuensi data
kuantitatif. Berbeda dengan data kualitatif yang kelasnya sudah terbentuk
berdasarkan kategori-kategorinya. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam
menentukan kelas bagi distribusi frekuensi data kuantitatif, yaitu jumlah kelas,
lebar (interval) kelas, dan batas kelas.
a. Jumlah Kelas
H.A. Sturges pada tahun 1926 menulis artikel dengan judul: "The Choice
of a Class Interval" dalam Journal of the American Statistical Association

8
Statistik Itu Seni, Selasa, 10 April 2012.

6
yang mengemukakan suatu rumus untuk menentukan jumlah kelas sebagai
berikut:
k = 1+ 3,322 log n
Dimana: k = jumlah kelas
n = jumlah observasi

Rumus tersebut diberi nama Kriterium Sturges dan merupakan suatu


rumus yang menjadi patokan untuk menentukan berapa jumlah kelas yang
harus dibentuk dari sekelompok data.
b. Interval Kelas
Disarankan interval atau lebar kelas adalah sama untuk setiap kelas.
Sebenarnya, pemilihan interval kelas dan jumlah kelas tidak independen.
Semakin banyak jumlah kelas berarti semakin kecil interval kelas, begitu pula
sebaliknya.
Pada umumnya, untuk menentukan interval kelas digunakan rumus:
c = (Xmax - Xmin)/k
Dimana: c = panjang interval kelas
k = jumlah kelas
Xmax = nilai observasi terbesar
Xmin = nilai observasi terkecil
c. Batas Kelas
Batas kelas bawah menunjukkan kemungkinan nilai data terkecil pada
suatu kelas. Sedangkan batas kelas atas mengidentifikasi kemungkinan nilai
data terbesar dalam suatu kelas. Jika diketahui kelas-kelas interval adalah 30-
39, 40-49, 50-59, dst, maka untuk nilai batas bawahnya (lower limit) adalah
30, 40, 50, dst. Sedangkan nilai batas atasnya (upper limit) adalah 39, 49, 59,
dst. Perlu diperhatikan bahwa kelas interval 30-39, 40-49, 50-59, dst, secara
teoritis mencakup seluruh nilai interval 29,5-39,5; 39,5-49,5, dst. Nilai-nilai
29,5; 39,5 disebut sebagai tepi bawah kelas (lower class boundary),
sedangkan 39,5; 49,5, dst disebut sebagai tepi atas kelas (upper class

7
boundary). Jarak antara tepi atas kelas dan tepi bawah kelas tersebut
merupakan panjang interval kelas.
Distribusi frekuensi kuantitatif, yaitu penyusunan data menurut besarnya
(kuantitasnya). Kuantitatif ditandai dengan penggunaan kategori yang berbentuk
angka.
Data Kuantitatif terbagi menjadi dua, yaitu metode tabel dan metode
grafik.9
a. Metode Tabel
1. Distribusi Frekuensi
2. Distribusi Frekuensi Relatif
3. Distribusi Kumulatif
4. Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif
5. Diagram Batang Daun
6. Tabung Silang
b. Metode Grafik
1. Plot Titik
2. Histogram
3. Ogive
4. Diagram
5. Scatter
Frekuensi Relatif, Frekuensi Kumulatif, dan Grafik
Seringkali untuk keperluan analisis, selain dibuat tabel frekuensi juga dibuat tabel
frekuensi relatif dan kumulatif (untuk analisis tabel), kemudian dibuat grafiknya
(untuk analisis grafik). Grafik berupa gambar pada umumnya lebih mudah diambil
kesimpulannya secara cepat daripada tabel. Itulah sebabnya data seringkali
disajikan dalam bentuk grafik. Pada dasarnya, bentuk tabel frekuensi relatif dan
kumulatif dapat dilihat pada tabel berikut:

9
Anzwar, SE.,M.M.,M.Ak

8
Grafik dari Tabel Frekuensi, Frekuensi Relatif, dan Kumulatif
Dalam beberapa hal seringkali data dari tabel disajikan dalam bentuk grafik,
misalnya dalam bentuk histogram, frekuensi poligon, kurva frekuensi. Untuk
membuat histogram, batas-batas kelas diubah terlebih dahulu menjadi tepi atas
dan tepi bawah kelas. Untuk contoh di atas, kelas-kelasnya diubah menjadi 22,5-
27,5; 27,5-32,5; 32,5-37,5, dst. Kemudian, setiap batangan (bar) dibuat pada
kelas-kelas ini dengan tinggi sebesar frekuensi yang bersangkutan.Contoh gambar
histogram adalah sebagai berikut:

9
Apabila titik tengah pada setiap batangan (bar) dihubungkan, maka kita akan
memperoleh apa yang disebut poligon atau lengkapnya frequency poligon, seperti
gambar berikut:

Apabila tabel frekuensi digambarkan grafiknya, maka akan terlihat suatu kurva.
Kurva yang diperoleh itu disebut kurva frekuensi (frequency curve), dan
seringkali bentuknya mendekati suatu fungsi tertentu. Kurva frekuensi yang
paling terkenal dan sering digunakan dalam statistika adalah kurva normal.
Gambar dari kurva normal adalah sebagai berikut:

10
Kurva Frekuensi Kumulatif (Ogive)
Terdapat dua jenis ogive yaitu ogive "kurang dari" dan ogive "lebih dari". Ogive
"kurang dari" dibuat dengan menggunakan tepi atas kelas (upper class boundary)
sebagai sumbu absisnya (sumbu-x). Sumbu ordinatnya (sumbu-y) adalah
kumulatif dari frekuensi kelas-kelas yang berada di bawah tepi atas kelas.
Sedangkan untuk membuat ogive "lebih dari" kita menggunakan tepi bawah kelas
(lower class boundary) sebagai sumbu absisnya (sumbu-x). Sumbu ordinatnya
(sumbu-y) adalah kumulatif dari frekuensi kelas-kelas yang berada di atas tepi
bawah kelas. Contoh gambar dari ogive adalah sebagai berikut:

Kurva Lorenz

11
Dalam analisis ekonomi, khususnya pada masalah pemerataan pendapatan,
dikenal suatu kurva yang disebut Kurva Lorenz (Lorenz Curve). Kurva Lorenz
pada dasarnya juga merupakan kurva frekuensi kumulatif. Sumbu absis dari
Kurva Lorenz menunjukkan kumulatif jumlah penduduk. Sedangkan sumbu
ordinatnya menunjukkan kumulatif pendapatan. Dalam praktiknya, sumbu absis
menunjukkan angka persentase kumulatif dari penduduk. Sedangkan sumbu
ordinatnya menunjukkan angka persentase kumulatif pendapatan. Idealnya, jika
pendapatan terdistribusi secara merata ke seluruh penduduk maka bentuk
kurvanya akan mendekati garis lurus (line of equality). Artinya, 1% penduduk
menerima 1% pendapatan, 2% penduduk menerima 2% pendapatan, dst.
Sebaliknya, jika pendapatan tidak terdistribusi secara merata maka kurva yang
terbentuk akan menjauhi garis lurus (line of equality). Gambarnya sebagai berikut:

Pembagian pendapatan yang tidak sama atau kurang merata sering disebut sebagai
"income gap", yaitu jurang pemisah antara yang kaya (pendapatan tinggi) dan
yang miskin (pendapatan rendah). Apabila income gap makin besar, sering terjadi
kekacauan atau paling tidak menimbulkan rasa tidak puas masyarakat, yang
kadang-kadang menjurus ke pemberontakan.
Data kuantitatif dapat disajikan dalam bentuk tabel dan diagram.
Contoh:

Data keterangan nilai:

12
Nilai Kategori Nilai

8,50-10 10

6,50-8,49 15

5,50-6,49 17

4,50-5,49 13

3,50-4,49 5

2,50-3,49 3

1,50-2,49 2

13
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Frekuensi merupakan bentuk ataupun sebuah susunan data menurut kelas
interval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar Sebuah
distribusi frekuensi akan memiliki bagian-bagian yang akan dipakai dalam
membuat sebuah daftar distribusi frekuensi. Dalam suatu penelitian juga
biasanya akan dilakukan pengumpulan data. Salah satu cara untuk mengatur
atau menyusun data adalah dengan mengelompokan data-data.
Distribusi frekuensi kualitatif (kategori), yaitu penyusunan data menurut
kualitasnya. Skala pengukuran yang dipergunakan untuk data kualitatif adalah
skala nominal dan ordinal. Data kualitatif terbagi menjadi 2 (dua) yaitu ; Metode
Tabel dan Model Grafik.
Distribusi frekuensi kuantitatif, yaitu penyusunan data menurut besarnya
(kuantitasnya). Kuantitatif ditandai dengan penggunaan kategori yang berbentuk
angka. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan kelas bagi
distribusi frekuensi data kuantitatif, yaitu jumlah kelas, lebar (interval) kelas, dan
batas kelas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anzwar, SE.,M.M.,M.Ak.”STATISTIK BISNIS”. Diakses dari https://stie-


igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/statistik-bisnis-1.ppt
Aziezhah, 16 Juli 2012. “DISTRIBUSI FREKUENSI”. Diakses dari
https://aziezhah-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/aziezhah.wordpress.com/2012/07/16/distribusi-
frekuensi/amp/?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArAB
IIACAw%3D%3D#aoh=16336889494571&referrer=https%3A%2F%2Fww
w.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2
Faziezhah.wordpress.com%2F2012%2F07%2F16%2Fdistribusi-
frekuensi%2Famp%2F%23aoh%3D16336889494571%26referrer%3Dhttps
%253A%252F%252Fwww.google.com%26amp_tf%3DDari%2520%25251
%2524s
Pakdosen, 16 September 2021.” Distribusi Frekuensi”. Diakses dari
https://pakdosen.co.id/distribusi-frekuensi/
Statistik Itu Seni, Selasa, 10 April 2012. “Distribusi Frekuensi”. Diakses dari
http://statistikituseni.blogspot.com/2012/04/distribusi-frekuensi.html?m=1
Tutor Drs. I Wayana Santiyasa, M.Si. “MODUL DISTRIBUSI FREKUENSI”
RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT). Dikases dari
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/af1e72ebee7f071f357
15aba5ef3498c.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai