Statistik Pendidikan
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Penulis,
I
DAFTAR ISI
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Data yang terkumpul dalam jumlah yang besar perlu ditata atau diorganisir
dengan cara meringkas data tersebut ke dalam bentuk kelompok data sehingga
dengan segera dapat diketahui ciri-cirinya dan dapat dengan mudah dianalisis
sesuai dengan kepentingan kita. Pengelompokkan data tersebut dilakukan dengan
cara mendistribusikan data dalam kelas atau selang dan menetapkan banyaknya
nilai yang termasuk dalam setiap kelas yang disebut frekuensi kelas. Suatu
pengelompokkan atau penyusunan data menjadi tabulasi data yang memakai
kelas-kelas data dan dikaitkan dengan masing-masing frekuensinya disebut
distribusi frekuensi atau table frekuensi. 1
Data pertama yang diperoleh pada suatu observasi disebut dengan data
mentah (raw data). Data ini belum tersusun secara numerik. Sebagai contoh
data mengenai tinggi badan siswa yang penyajiannya masih dalam bentuk
presensi kehadiran yang biasanya hanya diurutkan berdasarkan alphabet nama
siswa. Terkadang data mentah disajikan berdasarkan urutan naik (ascending) atau
urutan turun (descending). Bentuk penyajian seperti ini disebut array. Selisih
antara nilai data terbesar dan terkecil disebut rentang (range). 2
Dalam bekerja dengan jumlah data yang cukup besar, biasanya lebih
menguntungkan jika data ini disajikan dalam kelas-kelas atau kategori tertentu
bersamaan dengan frekuensi yang bersesuaian. Frekuensi yang dimaksud adalah
banyaknya kejadian yang ada pada kelas-kelas tertentu. Suatu tabel yang
1
Aziezhah, 16 Juli 2012. “DISTRIBUSI FREKUENSI”. Diakses dari https://aziezhah-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/aziezhah.wordpress.com/2012/07/16/distribusi-
frekuensi/amp/?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#ao
h=16336889494571&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s
&share=https%3A%2F%2Faziezhah.wordpress.com%2F2012%2F07%2F16%2Fdistribusi-
frekuensi%2Famp%2F%23aoh%3D16336889494571%26referrer%3Dhttps%253A%252F%252F
www.google.com%26amp_tf%3DDari%2520%25251%2524s
2
Tutor Drs. I Wayana Santiyasa, M.Si. “MODUL DISTRIBUSI FREKUENSI” RANCANGAN
AKTIVITAS TUTORIAL (RAT). Dikases dari
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/af1e72ebee7f071f35715aba5ef3498c.pdf
1
menyajikan kelas-kelas data beserta frekuensinya disebut distribusi frekuensi
atau tabel frekuensi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Distribusi Frekuensi ?
2. Apa yang dimaksud Distribusi Frekuensi Data Kualitatif ?
3. Apa yang dimaksud Distribusi Frekuensi Data Kuantitatif ?
C. Tujuan
Untuk Mengetahui dan Memahami Frekuensi Data Kualitatif dan Kuantitatif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Distribusi Frekuensi3
Frekuensi merupakan bentuk ataupun sebuah susunan data menurut kelas
interval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar Sebuah
distribusi frekuensi akan memiliki bagian-bagian yang akan dipakai dalam
membuat sebuah daftar distribusi frekuensi. Dalam suatu penelitian juga biasanya
akan dilakukan pengumpulan data. Salah satu cara untuk mengatur atau
menyusun data adalah dengan mengelompokan data-data.
Adapun tujuan distribusi frekuensi yakni untuk memudahkan dalam
penyajian data, mudah dipahami, dan dibaca sebagai bahan informasi,
menyederhanakan bentuk dan jumlah data sehingga ketika disajikan kepada para
pembaca dapat dengan mudah dipahami atau dinilai, memudahkan dalam
menganalisa/menghitung data, membuat tabel, grafik.
Berikut adalah bagian-bagian dari distribusi frekuensi antara lain:
1. Kelas (class) merupakan kelompok nilai data atau variabel dari sebuah data
acak
2. Batas Kelas (class limit) merupakan nilai yang menjadi batas antar kelas.
Batas kelas adalah batas semu dari masing-masing kelas, karena di antara
kelas yang satu dengan kelas yang lain masih ada lubang tempat angka
tertentu. Terdapat dua batas kelas untuk data yang telah diurutkan, yakni
batas kelas bawah (lower class limit) dan batas kelas atas (upper class limit)
3. Tepi kelas atau batas nyata kelas yang tidak mempunyai lubang untuk angka
tertentu antara kelas yang satu dengan yang lainnnya. Terdapat dua kelas
yakni tepi kelas atas dan tepi kelas bawah.
4. Titik tengah kelas atau tanda kelas merupakan angka atau nilai data yang
tepat berada di tengah kelas. Titik tengah kelas merupakan nilai yang
3
Pakdosen,16 September 2021.” Distribusi Frekuensi”. Diakses dari
https://pakdosen.co.id/distribusi-frekuensi/
3
menjawi wakil kelasnya dalam data. Untuk menetapkan titik tengah kelas bisa
dicari dengan rumus:
5. Titik Tengah Kelas = ½ (batas atas kelas + batas bawah kelas)
6. Interval kelas merupakan selang yang menjadi pemisah kelas yang satu
dengan kelas yang lain.
7. Panjang interval kelas atau luas kelas merupakan jarak antara tepi atas kelas
dengan tepi bawah kelas
8. Frekuensi kelas merupakan banyaknya data yang termasuk ke dalam kelas
tertentu dari data acak.
4
Aziezhah, 16 Juli 2012.
5
Anzwar, SE.,M.M.,M.Ak.”STATISTIK BISNIS”. Diakses dari https://stie-igi.ac.id/wp-
content/uploads/2020/03/statistik-bisnis-1.ppt
6
Statistik Itu Seni, Selasa, 10 April 2012. “Distribusi Frekuensi”. Diakses dari
http://statistikituseni.blogspot.com/2012/04/distribusi-frekuensi.html?m=1
4
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi yang telah disajikan di atas, kita
dapat mengetahui bahwa dari 20 pemilih yang ada, paling banyak memilih
partai A, yaitu sebanyak 8 orang. Yang memilih partai B sedikit lebih kecil
yaitu ada 7 orang. Sedangkan partai C adalah yang pemilihnya paling sedikit,
yaitu ada 5 orang.
7
Statistik Itu Seni, Selasa, 10 April 2012.
5
4. Tabulasi Silang
b. Metode Grafik
1. Grafik Batang
2. Grafik Lingkaran
Contoh:
A 30
B 15
C 13
D 7
E 5
8
Statistik Itu Seni, Selasa, 10 April 2012.
6
yang mengemukakan suatu rumus untuk menentukan jumlah kelas sebagai
berikut:
k = 1+ 3,322 log n
Dimana: k = jumlah kelas
n = jumlah observasi
7
boundary). Jarak antara tepi atas kelas dan tepi bawah kelas tersebut
merupakan panjang interval kelas.
Distribusi frekuensi kuantitatif, yaitu penyusunan data menurut besarnya
(kuantitasnya). Kuantitatif ditandai dengan penggunaan kategori yang berbentuk
angka.
Data Kuantitatif terbagi menjadi dua, yaitu metode tabel dan metode
grafik.9
a. Metode Tabel
1. Distribusi Frekuensi
2. Distribusi Frekuensi Relatif
3. Distribusi Kumulatif
4. Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif
5. Diagram Batang Daun
6. Tabung Silang
b. Metode Grafik
1. Plot Titik
2. Histogram
3. Ogive
4. Diagram
5. Scatter
Frekuensi Relatif, Frekuensi Kumulatif, dan Grafik
Seringkali untuk keperluan analisis, selain dibuat tabel frekuensi juga dibuat tabel
frekuensi relatif dan kumulatif (untuk analisis tabel), kemudian dibuat grafiknya
(untuk analisis grafik). Grafik berupa gambar pada umumnya lebih mudah diambil
kesimpulannya secara cepat daripada tabel. Itulah sebabnya data seringkali
disajikan dalam bentuk grafik. Pada dasarnya, bentuk tabel frekuensi relatif dan
kumulatif dapat dilihat pada tabel berikut:
9
Anzwar, SE.,M.M.,M.Ak
8
Grafik dari Tabel Frekuensi, Frekuensi Relatif, dan Kumulatif
Dalam beberapa hal seringkali data dari tabel disajikan dalam bentuk grafik,
misalnya dalam bentuk histogram, frekuensi poligon, kurva frekuensi. Untuk
membuat histogram, batas-batas kelas diubah terlebih dahulu menjadi tepi atas
dan tepi bawah kelas. Untuk contoh di atas, kelas-kelasnya diubah menjadi 22,5-
27,5; 27,5-32,5; 32,5-37,5, dst. Kemudian, setiap batangan (bar) dibuat pada
kelas-kelas ini dengan tinggi sebesar frekuensi yang bersangkutan.Contoh gambar
histogram adalah sebagai berikut:
9
Apabila titik tengah pada setiap batangan (bar) dihubungkan, maka kita akan
memperoleh apa yang disebut poligon atau lengkapnya frequency poligon, seperti
gambar berikut:
Apabila tabel frekuensi digambarkan grafiknya, maka akan terlihat suatu kurva.
Kurva yang diperoleh itu disebut kurva frekuensi (frequency curve), dan
seringkali bentuknya mendekati suatu fungsi tertentu. Kurva frekuensi yang
paling terkenal dan sering digunakan dalam statistika adalah kurva normal.
Gambar dari kurva normal adalah sebagai berikut:
10
Kurva Frekuensi Kumulatif (Ogive)
Terdapat dua jenis ogive yaitu ogive "kurang dari" dan ogive "lebih dari". Ogive
"kurang dari" dibuat dengan menggunakan tepi atas kelas (upper class boundary)
sebagai sumbu absisnya (sumbu-x). Sumbu ordinatnya (sumbu-y) adalah
kumulatif dari frekuensi kelas-kelas yang berada di bawah tepi atas kelas.
Sedangkan untuk membuat ogive "lebih dari" kita menggunakan tepi bawah kelas
(lower class boundary) sebagai sumbu absisnya (sumbu-x). Sumbu ordinatnya
(sumbu-y) adalah kumulatif dari frekuensi kelas-kelas yang berada di atas tepi
bawah kelas. Contoh gambar dari ogive adalah sebagai berikut:
Kurva Lorenz
11
Dalam analisis ekonomi, khususnya pada masalah pemerataan pendapatan,
dikenal suatu kurva yang disebut Kurva Lorenz (Lorenz Curve). Kurva Lorenz
pada dasarnya juga merupakan kurva frekuensi kumulatif. Sumbu absis dari
Kurva Lorenz menunjukkan kumulatif jumlah penduduk. Sedangkan sumbu
ordinatnya menunjukkan kumulatif pendapatan. Dalam praktiknya, sumbu absis
menunjukkan angka persentase kumulatif dari penduduk. Sedangkan sumbu
ordinatnya menunjukkan angka persentase kumulatif pendapatan. Idealnya, jika
pendapatan terdistribusi secara merata ke seluruh penduduk maka bentuk
kurvanya akan mendekati garis lurus (line of equality). Artinya, 1% penduduk
menerima 1% pendapatan, 2% penduduk menerima 2% pendapatan, dst.
Sebaliknya, jika pendapatan tidak terdistribusi secara merata maka kurva yang
terbentuk akan menjauhi garis lurus (line of equality). Gambarnya sebagai berikut:
Pembagian pendapatan yang tidak sama atau kurang merata sering disebut sebagai
"income gap", yaitu jurang pemisah antara yang kaya (pendapatan tinggi) dan
yang miskin (pendapatan rendah). Apabila income gap makin besar, sering terjadi
kekacauan atau paling tidak menimbulkan rasa tidak puas masyarakat, yang
kadang-kadang menjurus ke pemberontakan.
Data kuantitatif dapat disajikan dalam bentuk tabel dan diagram.
Contoh:
12
Nilai Kategori Nilai
8,50-10 10
6,50-8,49 15
5,50-6,49 17
4,50-5,49 13
3,50-4,49 5
2,50-3,49 3
1,50-2,49 2
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Frekuensi merupakan bentuk ataupun sebuah susunan data menurut kelas
interval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar Sebuah
distribusi frekuensi akan memiliki bagian-bagian yang akan dipakai dalam
membuat sebuah daftar distribusi frekuensi. Dalam suatu penelitian juga
biasanya akan dilakukan pengumpulan data. Salah satu cara untuk mengatur
atau menyusun data adalah dengan mengelompokan data-data.
Distribusi frekuensi kualitatif (kategori), yaitu penyusunan data menurut
kualitasnya. Skala pengukuran yang dipergunakan untuk data kualitatif adalah
skala nominal dan ordinal. Data kualitatif terbagi menjadi 2 (dua) yaitu ; Metode
Tabel dan Model Grafik.
Distribusi frekuensi kuantitatif, yaitu penyusunan data menurut besarnya
(kuantitasnya). Kuantitatif ditandai dengan penggunaan kategori yang berbentuk
angka. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan kelas bagi
distribusi frekuensi data kuantitatif, yaitu jumlah kelas, lebar (interval) kelas, dan
batas kelas.
14
DAFTAR PUSTAKA
15