DISUSUN OLEH:
KELOMPOK III
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan tugas Laporan Makalah Sistem Otot ini. Penulis sangat berharap
tugas laporan makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini
terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk
itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Penulis
i
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………....i
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI………………………………………...………………….........….iii
BAB I PENDAHULUAN…………..…………………………...……………….1
BAB II PEMBAHASAN………………………………….………………...…..2
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………..…9
5.2 Saran………………………………..…………………………….…….....9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...…10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh dengan konsentrasi sebagai tugas utama. Otot
diklasifikasikan menjadi tiga jenis yoitu otot lurik,otot polos dan otot jantung. Otot
menyebabkan pergerakan suatu organismoe maupun pergerakan dari organ dalam organisme
tersebut. Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak,
menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh.terdiri atas otot polos,otot jantung dan
otot rangka. Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan
rambut setelah mendapat rangsangan.
Otot sendiri merupakan alat gerak aktif karena berfungsi untuk berkontraksi. Otot
akan memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Hal ini
dikarenakan otot sendiri tersusun atas dua filament yaitu filament aktin yang tipis dan
filament miosin yang tebal yang keduanya menyusun myofibril dilanjutkan menyusun serabut
otot dan selanjutnya menyusun satu otot. Sesuai dengan penjelasan diatas bahwa fungsi otot
salah satu diantaranya adalah mengkerut atau memendek sehingga akibat pemendekan ini
maka bentuk sendi akan berubah dengan kata lain bergerak.
Otot tersebut akan mengalami kontraksi terus menerus kalau frekuensi rangsangan
cukup tinggi. Akan tetapi perlu diketahui bahwa meskipun terjadi kontraksi belum tentu
panjang seluruh otot atau sebagian mengalami perubahan.
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Otot adalah alat gerak aktif, sedangkan tulang adalah alat gerak pasif. Tulang menunjang
gerakan otot ketika otot berkontraksi atau berelaksasi. Otot tidak hanya menggerakkan rangka
namun juga organ-organ tertentu dalam tubuh, misalnya pada jantung, lambung dan usus.
Otot juga yang menyebabkan membesar dan mengecilnya rongga dada tempat paru-paru
berada.
Jaringan otot terdiri dari tiga jenis, yaitu: otot rangka(skeletal muscle), otot
jantung(cardiac muscle), dan otot polos (smooth muscle). Pada setiap jaringan otot
terdapat sejumlah besar serat atau sel otot yang dibungkus dalam jalinan
serabut jaringan ikat sebagai penyokong yang kata denganpembuluh darah dan
serat saraf. Semua unsur jaringan ikat itu diperlukan agar jaringan otot
dapat menjalankan tugasnya dengan baik, yaitu menghasilkan gerak, baik yang
disadari maupun yang tidak disadari
KLASIFIKASI OTOT
a. Otot polos
Sering disebut otot organ atau otot viseral karena kebanyakan otot ini lah
yang membentuk organ-organ dalam tubuh, misalya di saluran-saluran dalam sistem
pernapasan, sistem pencernaan, pembuluh darah, dan saluran kencing. Bentuk sel-sel
otot polos ini bergelondong dengan satu inti di tengah. Otot polos tidak dikendalikan
oleh sistem saraf pusat, oleh karena itu otot-otot polos bekerja diluar kesadaran.
2
b. Otot lurik
Otot lurik sering disebut sebagai otot rangka karena otot jenis ini menempel
pada rangka dan menjadi alat gerak utama. Otot lurik ini memiliki sel yang berbentuk
silindris dan memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi sel. Kerja otot lurik
dikendalikan oleh sistem saraf pusat dan disadari.
Serat otot ini lebih panjang daripada serat otot polos. Panjangnya
berkisar antara 10-30 cm dan diameter 0,1-0,5 mm. Serat-serat tersusun paralel
berkumpul dalam berkas-berkas serat atau fasikulus yang cukup besar untuk dapat
dilihat dengan mata telanjang.
Berdasarkan cara melekatnya ditulang, otot ini dibagi menjadi 2 yaitu origo
dan insersio. Origo merupakan otot yang melekat pada tulang yang kedudukannya
tetap (tumpuan) ketika otot berkontraksi. Adapun insersio merupakan bagian otot
yang menempel pada tulang yang akan digerakkan ketika otot berkontraksi.
c. Otot jantung
Otot jantung memiliki struktur yang mirirp dengan otot lurik. Hal yang
membedakannya adalah serabut otot jantung memiliki percabangan dinserabut-serabut
ototnya. Otot jantung bertanggung jawab dalam menggerakkan jantung. Otot jantung
tidak dikendalikan oleh sistem saraf atau disebut saraf otonom. Sehingga otot ini tidak
dikendalikan secara sadar.
Kontraksi sel otot jantung terjadi oleh adanya potensial aksi yang dihantarkan
sepanjang membran sel otot jantung. Jantung akan berkontraksi secara ritmik, akibat
adanya impuls listrik yang dibangkitkan oleh jantung itu sendiri yang disebut
“autorhytmicity”. Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung, yaitu: sel kontraktil dan
sel otoritmik.
3
(sumber: Jurnal Kesehatan Andalas,2015)
SIFAT KERJA OTOT
Otot saling bekerja sama ketika melakukan gerak. Minimal terdapat 2 otot
yang bekerja sama, otot pertama dan kedua berkontraksi kearah yang berlawanan.
Oleh karena itu otot tersebut dikatakan melakukan kerja yang antagonis. Pergerakan
yang disebabkan otot-otot tersebut dapat berupa ekstensor dan fleksor (meluruskan
dan membengkokkan), depressor dan elevator (ke atas da ke bawah), supinator dan
pronator (menengadah dan menelungkup), dan abduktor dan adduktor (menjauhi dan
mendekati tubuh)
Contoh otot yang bekerja antagonis adalah otot bisep dan trisep dilengan
bagian atas. Ketika siku terlipat dengan lengan bawah terangkat, maka otot bisep
berkontraksi dan otot trisep akan berelaksasi. Begitu juga sebaliknya jika otot bisep
berelaksasi dan otot trisep berkontraksi maka siku akan lurus dan lengan bawah turun.
Jenis gerakan yang dihasilkan oleh otot trisep dan bisep disebut dengan gerakan
ekstensor dan fleksor. Otot bisep berperan sebagai otot fleksor karena kontraksinya
akan membengkokkan lengan. Sedangkan otot trisep berperan sebagai otot ekstensor
karena kontraksinya meluruskan lengan.
Dua atau lebih otot yang berkontraksi kearah yang sama disebut otot yang
bekerja secara sinergis, merupakan lawan dari bekerja secara antagonis. Contoh otot
yang bekerja sinergis adalah gerakan supinasi dan pronasi pada telapak tangan kita.
4
Filament tersebut terdapaat di dalam sarkomer. Sarkomer terdapat dalam sel
otot. Jumlah filament dalam satu sarkomer dapat mencapai ratusan hingga ribua
filament. Filament-tersebut lah yang membangun 80% massa sarkomer.
Kontraksi otot dipacu oleh potensial aksi dari sinaps sel saraf yang
menyebabkan pelepasan ion kalsium oleh retiklumum sarkoplasma di otot. Pelepasan
Ca2+ menyebabkan protein regulator tropomiosin dan troponin brubah bentuk. Hal ini
memungkinkan terjadi ikatan antara kepala myosin da filament aktin. Ketika filament-
filamen aktin meluncur menuju tengah sarkomer, otot memendek (kontraksi). Pada
saat relaksasi, filament-filamen tersebut kembali kebentuk semula
Pada saat filament aktin meluncur, kepala myosin akan membentuk ikatan
(cross bridges) dengan sebua bonggol pada badan filament aktin. Agar dapat berikatan
fibutuhkan energy yang diperoleh dari [emecahan ATP menjadi ADP. Kombinasi
aktin dan myosin dengan bantuan energy dari ATP ini disebut aktomiosin.
Otot-otot axial
Otot-otot aksial adalah otot rangka yang terdapat pada bagian tubuh dan ekor
- fungsinya : Menyokong columna vertebralis dan kepala untuk berkomunikasi
Menurut lokasi dan fungsinya terdiri atas :
5
( sumber: Jurnal Biomedik BMJ, 2014 )
1. Otot kepala dan leher
Terdiri atas :
a. Otot wajah
•otot ini berasal dari fascia superficialis atau pada tulang tengkorak
•berinsertio pada fascia superficialis dari kulit
•bila berkontraksi, akan menggerakkan kulit
Otot wajah terdiri atas :
1.otot kepala (scalp)
2.otot hidung
3.otot hidung
4.otot sekitar mata
5.platysma
2. Otot ekstrinsik mata
•disebut juga otot ekstra okuler
•dinamakan ekstrinsik mata, karena origo didalam mata dan berinsertio dipermukaan
luar mata (sclera)
•banyaknya 6 buah
otot pengunyah
•bereaksi dalam proses mengunyah
•menggerakkan mandibula pada articulatio temporo mandibularis
•otot ini ada 4 pasang
•disarafi oleh n.mandibularis
•terdiri atas : - superficialis
- profunda
6
•merupakan otot yang sangat komplit
•mempunyai origo dan insertio pada berbagai-bagai alat
•seluruh otot ini ditutupi oleh punggung superficial
•otot ini terdiri dari : - otot yang menegakkan leher dan columna vertebralis
(erector spinae)
- otot yang menghubungkan dan menstabilkan vertebra
(transversospinalis)
- otot extensor dan lateral flexor spinalis
7. Otot respirasi
•proses respirasi terdiri dari :
1.inspirasi (inhalation)
pada inhalasi, otot berkontraksi, sehingga ukuran cavum thorac meningkat dan paru-paru
Diisi dengan udara
1. Expirasi (exhalation)
pada exhalasi, beberapa otot berkontraksi dan sebagian lagirelaxasi, menyebabkan ukuran
cavum thorax menuriun dan udar keluar dari paru
a. Atrofi
Atrofi adalah keadaan otot menajdi sangat kecil sehingga tidak mampu
berkontraksi. Pada umumnya,atrofi terjadikarena lama tidak menggunakan otot
tersebut. Misalnya tidak dapat berjalan karena terlalu lama terbaring sakit.
b. Tetanus
Tetanus adalah keadaan otot yangkejang Karen aterus menerus menerima
rangsang. Penyakit tetanus ini disebabkan oleh Clostridium tetani, baktero yang
menghasillklan zat berupa asetilkolin sehingga otot terus terangsang untuk
berkontraksi.
7
c. Miastenis Gravis
Penyakit ini belum diketahui penyababnya, pendertiany aperlahan-lahan
mengalam pelemahan pada otot tubuhnya hingga akhirnya tidak berfungi sama
sekali. Pada umumnya, penderita kelainan ini meninggal karena otot-otot yang
perhubunga dengan sistem pernapasan tidak dapat berkontraksi.
d. Kelelahan Otot
Kelelahan otot terjadi karena otot terus menerus berkontraksi. Pada akhirnya, otot
akan mengalami kejang atau biasa disebut kram.
e. Distrofi
Mirip denga atrofi, penderita distrofi mengalami otot yang mengecil dan tidak
dapat berfungsi normal. Namun distrofi terjsdi karena kelainan sejak lahir,
diperkirakan kelainan ini bersifat genetic.
f. Hernia
Hernia disebabkan selaput peritoneal yang membatasi ranggo perut
melemahsehingga tidak mampu menyangga usus. Akibatnya, usus turun dan
terkadang menca pai testis atau sampaike daerah lipatan paha.
8
BAB III
5.1 Kesimpulan
1. Penyusun struktur jaringan otot terdiri dari tendon, fascia, sarcolemma, myofibril,
miofilamen, sarkoplasma.
2. Setelah mengetahui struktur jaringan, selanjutnya perlu diketahui juga jenis jaringan
otot yakn terdiri dari; jaringan otot polos, jaringan otot lurik, jaringan otot jantung.
3. Adapun fungsi dari jaringan otot antara lain untuk menggerakkan organ tubuh,
menggerakkan jantung, menggerakkan kerangka otot, menggerakkan organ
pencernaan dan sebagai keseimbangan tubuh.
4. Terjadinya kontraksi dan relaksasi pada otot yakni pada kontraksi otot terjadi saat
otot memendek dan menebal. sedangkan pada relaksasi otot terjadi pada saat otot
kembali ke keadaan semula dan mengendur.
5.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Ferdinad, Fictor.
Irawati, Lily. 2015. Aktivitas Listrik pada Otot Jantung. Jurnal Kesehatan Andalas. 4 (2) :
Kalangi, Sonny J.R. 2014. Perubahan Otot Rangka pada Olahraga. Jurnal Biomedik JBM. 6
(3): 1-7.
10