Fraktur patologis.
Disebabkan oleh kelainan tulang sebelumnya
akibat kelainan patologis di dalam tulang.
Fraktur stress
Disebabkan oleh trauma yang terus menerus
pada suatu tempat tertentu
Fraktur terjadi bila interupsi dari kontinuitas
tulang, biasanya fraktur disertai cidera jaringan
disekitar ligamen, otot, tendon, pembuluh darah
dan persyarafan. Tulang yang rusak
mengakibatkan perioteum pembuluh darah pada
korteks dan sumsum tulang serta jaringan lemak
sekitarnya rusak. Ketika terjadi kerusakan
tulang,tubuh mulai melakukan proses
penyembuhan utnuk memperbaiki cidera. Tahap
ini merupakan tahap awal pembentukan tulang.
Berbeda dengan jaringan lain, tulang dapat
mengalami regenerasi tanpa menimbulkan bekas
luka.
Ada empat konsep dasar dalam menangani
fraktur,yaitu :
Rekognisi
Reduksi
Retensi
Pada kelompok usia lanjut kejadian fraktur paling banyak disebabkan
oleh osteoporosis dan peristiwa terjatuh.
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2012, 200 juta
penduduk di seluruh dunia berusia di atas 40 tahun menderita
osteoporosis dan berisiko mengalami fraktur. Sebagian besar kejadian
fraktur pada penderita yang berusia 45 tahun atau lebih disebabkan oleh
osteoporosis. Pada kelompok lansia, kejadian fraktur lebih banyak terjadi
pada wanita karena perubahan hormon yang terjadi pada saat menopause
Penkajian dengan lansia dengan gangguan pada
sistem musculosleletal adalah sebagai berikut :
INTERVENSI KEPERAWATAN
Identivikasi faktor-faktor penyebab
Anjurkan untuk menggunakan alat-alat bantu berjalan,misalnya
tongkat atau kurso roda.
Lakukan latihan gerak aktif dan pasif
Latih klien untuk pindah dari tempat tidur kekursi dan
sebaliknya.
Sediakan penerangan yang cukup
Beri motivasi dan reinforcement
Pertahankan lingkungan yang aman pertahankan
kenyamanan,baik dalam keadaan istirahat maupun beraktivitas
Kolaborasi untuk pengibatan lebih lanjut