Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Populasi dan Sampel”


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistik Pendidikan

Disusun Oleh

Kelompok VI :

EKO SARDOLA

ABDUL M

Dosen Pembimbing
Misbah Laila, S.Si, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
SYEKH BURHANUDDIN PARIAMAN
1440 H / 2018 M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang bertemakan
" Populasi dan Sampel ". Meskipun banyak hambatan yang penyusun alami dalam
proses pengerjaannya, namun akhirnya kami berhasil menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing yang
telah membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa/mahasiswi yang
juga telah memberi kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan makalah ini.
Tentunya terdapat hal-hal yang ingin kami sampaikan kepada masyarakat
dari hasil makalah ini. Oleh karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat
menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. Penyusun berharap semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Pariaman, November 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i


DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 2
A. Populasi ......................................................................................... 2
B. Sampel ......................................................................................... 2
C. Teknik Sampling .......................................................................... 3
D. Menentukan Ukuran Sampel ....................................................... 6
BAB III PENUTUP ................................................................................ 9
A.Kesimpulan ..................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu
gejala melalui cara tersendiri sehingga diperoleh suatu informasi. Pada
dasarnya, informasi tersebut merupakan jawaban atas masalah-masalah
yang dipertanyakan sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian juga dapat
dipandang sebagai usaha mencari tahu tentang berbagai masalah yang
dapat merangsang pikiran atau kesadaran seseorang.
Penelitian bertujuan menemukan jawaban atas pertanyaan melalui
aplikasi prosedur ilmiah. Prosedur ini dikembangkan untuk meningkatkan
taraf kemungkinan yang paling relevan dengan pertanyaan serta
menghindari adanya bias. Sebab, penelitian ilmiah pada dasarnya
merupakan usaha memperkecil interval dugaan peneliti melalui
pengumpulan dan penganalisaan data atau informasi yang diperolehnya.
Dalam penelitian, salah satu bagian dalam langkah-langkah
penelitian adalah menentukan poulasi dan sampel penelitian. Seorang
peneliti dapat menganalisa data keseluruhan objek yang diteliti sebagai
kumpulan atas komunitas tertentu. Seorang peneliti juga dapat
mengidentifikasi sifat-sifat suatu kumpulan yang menjadi objek penelitian
hanya dengan mengamati dan mempelajari sebagian dari kumpulan
tersebut. Kemudian, peneliti akan mendapatkan metode atau langkah yang
tepat untuk memperoleh keakuratan penelitian dan penganalisaan data
terhadap objek.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Yang Dimaksud Dengan Populasi?
2. Apakah yang dimaksud dengan sampel?
3. Bagaimana cara pengambilan teknik sampling?
4. Bagaimana cara menentukan ukuran sampel?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Populasi
Populasi berasal dari kata bahasa inggris population, yang
berarti jumlah penduduk. Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013: 117). 1
Menurut Nazir (1983:327) mengatakan bahwa popuasi adalah
berkenaan dengan data bukan barang atau bendanya.2 Pengertian
lainnya, diungkapkan oleh Nawawi yang menyebutkan bahwa populasi
adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-
benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau
peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karaktersitik
tertentu di dalam suatu penelitian. Sedangkan Ridwan (2002: 3)
mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau
unit hasil pengukuran menjadi objek penelitian.
B. Pengertian Sampel
Menurut Muri (2007:186) secara sederhana dapat dikatakan
bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan
mewakili populasi tersebut.3 Sedangkan menurut Suharsimi
(2002:109), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,
tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk

1 Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung: Alfabeta, 2013.Hal:117


2 Nazir. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005.hal:327
3 Yusuf, Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan;
Jakarta Kencana, 2014.hal:186

2
populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi betul-betul
representatif (mewakili).

C. Bagaimana Cara Pengambilan Teknik Sampling


Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.
Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian,
terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Macam-macam
teknik sampling:
1. Probabillity Sampling(pengambilan sampel bardasarkan peluang)
Probabillity Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini
meliputi:
a. Simple Random Sampling (pengambilan sampel secara acak)
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota
sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Prosedur
pengambilan sampel dalam suatu survei biasanya dilakukan
tanpa pengembalian. Pengambilan sampel tanpa pengembalian
seperti ini disebut simple random sampling (Bailey, 1982).
b. Propotionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau
unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
c. Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel,bila
populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
d. Cluster sampling (Area Sampling)
Digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan
diteliti atau sumber data sangat luas,misal penduduk dari suatu
negara, provinsi atau kabupaten. Arti cluster adalah tandan,
rumpun, atau kelompok. Berbeda dengan teknik-teknik
sampling sebelumnya, dalam teknik samplin ini yang menjadi

3
unit sampling dalam kerangka sampling adalah rumpun-
rumpun, bukan unsur-unsur sampling itu sendiri. Oleh karena
itu, dengan teknik sampling ini, akan dilakukan pengambilan
sampel lebih dari satu tahap yang disebut multi-stage random
sampling. Pada tahap pertama, dipilih beberapa rumpun dari
semua rumpun yang ada. Pada tahap kedua, dapat dipilih
rumpun-rumpun yang lebih kecil daripada rumpun yang sudah
terpilih, atau dapat langsung dipilih unsur-unsurnya,
bergantung kepada sifat populasinya.
Teknik sampling ini dilakukan jika kerangka sampling yang
berisi unsur-unsur sampling tidak dapat dibuat atau tidak
praktis untuk membuatnya. Misalnya, suatu penelitian akan
dilakukan dengan populasi anak asuh dalam panti-panti asuhan.
Pada tahap ketiga, dapat diambil semua anak asuh yang tinggal
di rumah atau barak yang terpilih, atau juga dapat diambil
sampel lagi dari seluruh anak asuh yang tinggal di rumah atau
barak yang terpilih. Dalam hal yang terakhir ini, maka perlu
dibuat kerangka sampling ketiga dengan nama-nama anak asuh
di rumah atau barak yang terpilih sebagai unit samplingnya.
Jika rumpun-rumpun yang menjadi unit sampling merupakan
daerah atau wilayah geografis, seperti misalnya kota,
kecamatan, atau desa, maka teknik sampling ini disebut area
rando sampling
2. Nonprobability sampling(pengambilan sampel tidak berdasarkan
peluang)
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dengan
demikian, sampel yang diambil tidak dapat dikatakan sebagai
sampel yang representatif sehingga sukar untuk melakukan
generalisasi di luar sampel yang diteliti. Teknik sampling ini
meliputi :

4
a. Teknik sistematis
Adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomer urut. Sampling kuota
Adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang di inginkan.
Teknik ini mirip teknik stratified random sampling, kecuali
tanpa menggunakan teknik acak. Setiap lapisan dalam populasi
harus mewakili dengan proporsi yang sama seperti proporsi
dala populasinya. Dengan proporsi tersebut maka jumlah unsur
atau kuota untuk setiap lapisan dapat ditentukan. Siapa yang
akan diambil sebagai anggota sampel dari setiap lapisan
(stratum), diserahkan kepada pengumpul data, asalkan ia
termasuk dalam lapisan yang bersangkutan dan jumlahnya
sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya.
b. Accidental sampling (pengambilan sampel secara kebetulan)
Adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Teknik ini
juga disebut incidental sampling atau convenience sampling.
Seperti ditunjukan oleh namanya, orang yang diambil sebagai
anggota sampel adalah mereka yang kebetulan ditemukan atau
mereka yang mudah ditemui atau di jangkau.
c. Sampling purposive
Adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Dalam teknik ini, siapa yang akan diambil sebagai
anggota sampel diserahkan pada pertimbangan pengumpul data
yang menurut dia sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.
Jadi, pengumpul data yang telah diberi penjelasan oleh
penelitiakan mengambil siapa saja yang menurut
pertimbangannya sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.
d. Sampling jenuh

5
Adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan
bila populasi yang relative kecil, kurang dari 30 orang, atau
penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan
yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus,
dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
e. Snowball sampling (pengambilan sampel seperi bola salju)
Adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian membesar. Dalam teknik ini,
penugumpulan data dimulai dari beberapa orang yang
memenuhi kriteria untuk dijadikan anggota sampel. Mereka
kemudian mejadi sumber informasi tentang orang-orang lain
yang juga dapat dijadikan anggota sampel dan selanjutnya
diminta menunjukkan orang lain lagi yang memenuhi kriteria
menjadi anggota sampel. Demikian prosedur ini dilanjutkan
sampai jumlah anggota sampel yang diinginkan terpenuhi.
D. Bagaimana Cara Menentukan Ukuran Sampel
Jumlah ukuran sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel.
Jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama
dengan jumlah anggota populasi itu sendiri. Jadi bila jumlah populasi
1000 dan hasil penelelitian itu akan diberlakukan untuk 1000 orang
tersebut tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil sama
dengan jumlah populasi tersebut yaitu 1000 orang. Makin besar jumlah
mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin
kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi,
makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum) (Sugiyono,
2013:126).

6
TABEL
PENENTUAN JUMLAH SAMPEL DARI POPULASI TERTENTU
DENGAN TARAF KESALAHAN 1%, 5%, DAN 10%
s s s
N 1% 5% 10% N 1% 5% 10% N 1% 5% 10%
10 10 10 10 280 197 155 138 2800 537 310 247
15 15 14 14 290 202 158 140 3000 543 312 248
20 19 19 19 300 207 161 143 3500 558 317 251
25 24 23 23 320 216 167 147 4000 569 320 254
30 29 28 27 340 225 172 151 4500 578 323 255
35 33 32 31 360 234 177 155 5000 586 326 257
40 38 36 35 380 242 182 158 6000 598 329 259
45 42 40 39 400 250 186 162 7000 606 332 261
50 47 44 42 420 257 191 165 8000 613 334 263
55 51 48 46 440 265 195 168 9000 618 335 263
60 55 51 49 460 272 198 171 10000 622 336 263
65 59 55 53 480 279 202 173 15000 635 340 266
70 63 58 56 500 285 205 176 20000 642 342 267
75 67 62 59 550 301 213 182 30000 649 344 268
80 71 65 62 600 315 221 187 40000 563 345 269
85 75 68 65 650 329 227 191 50000 655 346 269
90 79 72 68 700 341 233 195 75000 658 346 270
95 83 75 71 750 352 238 199 100000 659 347 270
100 87 78 73 800 363 243 202 150000 661 347 270
110 94 84 78 850 373 247 205 200000 662 347 270
120 102 89 83 900 382 251 208 250000 662 348 270
130 109 95 88 950 391 255 211 300000 662 348 270
140 116 100 92 1000 399 258 213 350000 662 348 270
150 122 105 97 1100 414 265 217 400000 663 348 270
160 129 110 101 1200 427 270 221 450000 663 348 270
170 135 114 105 1300 440 275 224 500000 663 348 270
180 142 119 108 1400 450 279 227 550000 663 348 270
190 148 123 112 1500 460 283 229 600000 663 348 270
200 154 127 115 1600 469 286 232 650000 663 348 270
210 160 131 118 1700 477 289 234 700000 663 348 270
220 165 135 122 1800 485 292 235 750000 663 348 270
230 171 139 125 1900 492 294 237 800000 663 348 271
240 176 142 127 2000 498 297 238 850000 663 348 271
250 182 146 130 2200 510 301 241 900000 663 348 271
260 187 149 133 2400 520 304 243 950000 663 348 271
270 192 152 135 2600 529 307 245 1000000 663 348 271
∞ 664 349 272

7
Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang tidak
diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut:
λ2 . N. P. Q
𝑠=
d2 (𝑁 − 1) + λ2 . 𝑃. 𝑄
Keterangan:
s = Jumlah sampel
λ2 = Chi kuadrat yang harganya tergantung derajat kebebasan
dan tingkat kesalahan. Untuk derajat kebebasan 1 dan
kesalahan 5% harga Chi Kuadrat = 3,841. Harga Chi
Kuadrat untuk kesalahan 1% = 6,634 dan 10% = 2.706.
N = Jumlah populasi
P = Peluang benar (0,5)
Q = Peluang salah (0,5)
d = Perbedaan antara rata-rata sampel dengan rata-rata
populasi. Perbedaaan bisa 0,01; 0,05 dan 0,10

Contoh :
Hitunglah jumlah sampel bila populasi 1000 orang, tingkat kesalahan 5%, dan
perbedaan antara rata-rata sampel dengan rata-rata ppulasi = 0,05 dengan
rumus Isaac dan Michael . (Harga λ2 yang diperoleh dari tabel tidak
dikuadratkan)
λ2 . N. P. Q
𝑠= 2
d (𝑁 − 1) + λ2 . 𝑃. 𝑄

3,841.1000.0,5.0,5
𝑠=
0,052 (1000 − 1) + 3,841.0,5.0,5

𝑠 = 277
Jadi jumlah sampel = 277
Jadi untuk populasi 1000 dengan tingkat kesalahan 5% jumlah sampelnya 277

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi
populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam
yang lain.
Sampel adalah bagian darui populasi yang memiliki sifat-sifat yang
sama dari objek yang merupakan sumber data. Secara sederhana sampel
dapat dikatakan, bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih
dan mewakili populasi tersebut.
Jenis-jenis populasi diantaranya Populasi berdasarkan atas jumlah,
dibedakan menjadi: Populasi terbatas (definite), dan Populasi tak terbatas
(indefinite). Populasi berdasarkan atas turunan dari populasi terbatas tetapi
dengan ruang lingkupyang lebih diersempit, yang digolongkan menjadi:
Populasi teoritis, dan populasi tersedia. Populasi berdasarkan atas variasi
unsur pembentuk sumber data yaitu: Populasi bersifat homogen, dan
populasi bersifat heterogen.
Cara pengambilan sampel atau teknik sampling secara garis besar
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu Probabillity Sampling
(pengambilan sampel bardasarkan peluang), dan Nonprobability sampling
(pengambilan sampel tidak berdasarkan peluang).

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Kami sadar makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya.
Kami minta maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan dan isi makalah
ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

9
DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, Muri, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian


Gabungan; Jakarta Kencana.

Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung:


Alfabeta.

Soehartono, Irawan, 1995. Metode Peelitian Sosial, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Nazir. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai