Anda di halaman 1dari 15

JUDUL BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN HURUF

KAPITAL KECUALI NAMA LATIN, HURUF TIMES NEW


ROMAN 14 pts, TEBAL, SPASI 1, DITULIS MENGGUNAKAN
LAYOUT SATU KOLOM, SEBAIKNYA TIDAK LEBIH DARI 12
KATA

{ PROPOSAL PENELITIAN}{SURVEY PAPER}{MAKALAH}

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Nilai Mata Kuliah
Metode Penelitian

Oleh

NAMA LENGKAP

NIM.

BANDUNG
2020 M/1442 H
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................................iii
BAB I........................................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...........................................................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................................................3
BAB III.....................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................10

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Drs. Agus
Hikmat Syaf., M.si pada mata kuliah Metode Penelitian. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Metode Sampling dalam Penelitian bagi
para pembaca dan juga penulis.

Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk
itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu
dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah metode penelitian ini.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Bandung, Maret 2020

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-
aturan metodologi ilmiah misalnya observasi secara sistematis, dikontrol, dan ikut
mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan gejala yang ada. Dalam setiap
penelitian berhadapan dengan masalah sumber data yang disebut populasi dan
sampel. Pemilihan dan penentuan sumber data tergantung pada permasalahan yang
akan diselidiki dan hipotesa yang hendak diuji. Sumber data yang tidak tepat
mengakibatkan data yang terkumpul menjadi tidak relevan yang dapat menimbulkan
kekeliruan (bised) dalam menarik kesimpulan.

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara
ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Penelitian dilakukan dengan cara yang masuk
akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Selain itu dalam melakukan
penilitian harus berdasarkan data yang valid karena data yang valid pasti reliabel dan
objektif.

Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu, seperti halnya untuk
menggambarkan, membuktikan, mengembangkan, menemukan dan untuk
menciptakan. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya untuk
memahami masalah, memecahkan masalah, mengantisipasi masalah dan untuk
membuat kemajuan. ( Prof. Dr. Sugiyono metode penelitian kualitatif kuantitatif
R&D hal 2-7 edisi kedua cetakan ke 1 2019)

Dalam melakukan penelitian penentuan sampel setiap survey yang akan dilakukan
oleh Lembaga ataupun Badan tertentu, mereka sering dihadapkan pada persoalan
tentang metode apa yang tepat untuk digunakan pada survey yang akan dilaksanakan
tersebut. Badan Pusat Statistika juga sebagai salah satu Badan yang tugas dan

iv
kegiatannya adalah seputar pelaksanaan sensus dan survey untuk mempresentasikan
segala sesuatu hal tentang Indonesia juga tentunya akan melakukan pemilihan atas
metode – metode yang tepat untuk digunakan dalam setiap survey yang akan mereka
lakukan dalam pembahasan makalah ini akan disampaikan secara singkat mengenai
Metode Penelitian teknik sampling

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar diatas maka dapat disimpulkan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Bagaiman proses teknik sampling pada penelitian kualitatif dan kuantitatif?


2. Apa saja macam-macam teknik sampling
3. Bagaimana cara menentukan sampling dalam penelitian?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat ditarik tujuan dari perumusan
makalah ini yaitu untuk mengetahui :

1. Penerapan teknik sampling pada penelitian kualitatif dan kuantitatif


2. Macam macam teknik sampling
3. Dan cara menentukan sampling dalam penelitian berdasarkan data yang valid
dan reliabel.
4.

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Proses Teknik Sampling dalam Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

2.1.1

2.2 Macam-macam Teknik Sampling

Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu


probability sampling dan nonprobability sampling.

2.2.1 Probability Sampling

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang


memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Probability sampling dibagi lagi ke dalam
beberapa bentuk yaitu:

a. Simple Random Sampling

Pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa


memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Cara
pengambilan sampel melalui beberapa cara yaitu undian, kalkulator,
table angka acak, computer. Kelebihan    dari tekhnik ini yaitu cara
pengambilan sampel mudah, dan Kelemahan dari tekhnik ini yaitu Hanya
cocok untuk populasi yang relatif homogeny, sampel mungkin tersebar
pada daerah yang luas sehingga biaya transformasi besar,
dan  memerlukan sampling frame.

Contoh : Sebuah populasi beranggotakan 4 elemen (e1, e2, e3, e4).


Selanjutnya akan dipilih dua elemen sebagai sampel, maka kemungkinan
kombinasi 2 sampel itu adalah sebagai berikut:

vi
Kemungkinan I : e1, e2
Kemungkinan II : e1, e3
Kemungkinan III : e1, e4
Kemungkinan IV : e2, e3
Kemungkinan V : e2, e4
Kemungkinan VI : e3, e4.

b. Proportionate Strartified Random Sampling


Digunakan apabila populasi mempunyai anggota atau unsur yang
tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Misalnya jumlah
pegawai yang lulus S1 = 45, S2 = 30, STM = 800, ST = 900, SMEA =
400, dan SD = 300. Jumlah sampel yang diambil meliputi strata
pendidikan tersebut.
Kelebihan :
1) Secara teoritis hasil pendugaan parameter populasi lebih baik
atau teliti dibanding simple random sampling, terutama untuk
populasi yang kurang homogen.
2) Sampel yang terambil mampu mempresentasikan variasi
dalam populasi. Karena perbedaan kelompok diperhatikan.
3) Dalam pelaksanaan nya lebih mudah dibanding acak
sederhana

Kekurangan :

1) Kadangkala sulit atau tidak diperoleh informasi awal sebagai


dasar pengelompokkan (startifikasi)
2) Harus dibuat sampel yang terpisah dan berbeda dalam setiap
kelompok.
c. Disproportionate Strartified Random Sampling

vii
Digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata
tetapi kurang proporsional

Misalnya, populasi karyawan PT. XYZ berjumlah 1000 orang yang


berstrata berdasarkan tingkat pendidikan SMP, SMA, DIII, S1 dan S2.
Namun jumlahnya sangat tidak seimbang yaitu :

SMP : 100 orang

SMA : 700 orang

DIII : 180 orang

S1 : 10 orang

S2 : 10 orang

Jumlah karyawan yang berpendidikan S1 dan S2 ini sangat tidak


seimbang (terlalu kecil dibandingkan dengan strata yang lain) sehingga
dua kelompok ini seluruhnya ditetapkan sebagai sampel.

d. Cluster Sampling (Area Sampling)

Digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti


atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, provinsi
atau kabupaten.

2.2.2 Nonprobability Sampling

viii
Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampling ini dibagi menjadi
beberapa bagian yaitu:

a. Sampling Sistematis

Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan


urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

b. Sampling Kuota

Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari


populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan.

c. Sampling Insidental

Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan


kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu
dengan peneliti dan cocok dijadikan sumber penelitian.

d. Sampling Purposive

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan


pertimbangan tertentu.

e. Sampling Jenuh

Sampling jenuh adalah sampel yang bila ditambah jumlahnya, tidak


akan menambah keterwakilan sehingga tidak akan mempengaruhi nilai
informasi yang telah diperoleh.

f. Snowball Sampling

ix
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian membesar.

g. Sensus/Sampling total

Sensus atau sampling total adalah teknik pengembalian sampel


dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel semua.

2.3 Cara Menentukan Sampling dalam Peneltian

Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah


sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi sehingga tidak terjadi kesalahan
generalisasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri. Sebagai contoh
dapat dikatakan jika diambil jumlah populasi 1000 dan hasil penelitian itu akan
diberlakukan untuk 1000 orang tersebut tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel
yang diambil sama dengan jumlah populasi seluruhnya. Semakin besar jumlah sampel
mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan
sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar
kesalahan generalisasi.

Menurut Glenn D Israel (1992), mengemukakan pertimbangan dalam


menentukan ukuran sampel untuk penelitian yaitu:

a. The Level Of Precision, merupakan tingkat kepresisian suatu sampel atau


sering disebut sebagai sampling error atau kesalahan sampel.
b. The Confidence Level, merupakan tingkat kepercayaan suatu sampel.
c. Degree Of Variability, merupakan derajat variabilitas suatu populasi.
Populasi yang variabilitasnya tinggi berarti sangat heterogen.

x
Menurut Supardi (1985) dalam penelitiannya diberikan langkah- langkah
penentuan sampel sampling :

1. Tetapkan langkah populasi


Langkah utama dalam melakukan sampel penelitian adalah melakukan luas
(besaran) populasi atau jumlah anggota populasi.
2. Kenali kualitas anggota populasi
Hal ini diperlukan agar peneliti mampu mengambil suatu kesimpulan
apakah keadaan semua anggota populasi cederung homogen (seragam) atau
heterogen (beragam).
3. Tetapkan besaran sampel (sampel size)
Menentukan jumlah sampel yang akan digunakan untuk mewakili anggota
populasi dalam penelitian.
4. Ketersediaan dana, waktu dan tenaga penelitian. Kendala seperti ini
kadangkadang menjadi pertimbangan utama, namun bagi para peneliti hal
ini diharapkan bukan merupakan kendala yang sangat menentukan, apalagi
bagi peneliti-peneliti pemula.

Dalam populasi suatu penelitian, ada yang jumlahnya tidak diketahui (infinit) dan
ada yang diketahui (finit). Berikut penjelasannya:

1. Populasi tidak diketahui jumlahnya (infinit)

Apabila jumlah populasi dalam penelitian tidak diketahui secara pasti


jumlahnya, maka dapat menggunakan rumus:

t2. p . q
No=
d2

Keterangan :
- No = besar sampel tahap pertama
- t2 = besearnya z sesuai dengan tarif signifikansi = 0,05 ; z = 1,96

xi
- d = besarnya kekeliruan sampel yang diperkirikan dalam hal ini adalah
10 %
- p = besar populasi klasifikasi
- q = 1-p

2. Populasi diketahui jumlahnya (finit)

Bila jumlah diketahui, maka dapat digunakan rumus:

No
n=
No
1+
N

Keterangan :
- No = besar sampel tahap pertama
- N = besarnya populasi
- n = besanya sampel

xii
BAB III
JUDUL BAB

xiii
DAFTAR PUSTAKA

Sumber rujukan berasal dari referensi 5 (lima) tahun terakhir yang bersumber dari
80% jurnal bereputasi dan 20% dari buku. Sitasi dari referensi menggunakan pola
umum yang digunakan oleh penerbit artikel ilmiah. Untuk template ini menggunakan
gaya sitasi yang diterbitkan oleh The Institute of Electrical and Electronics
Engineers (IEEE) style. Untuk memudahkan peralihan gaya sitasi sebaiknya
menggunakan meta data yang dikembangkan oleh Mendeley, Zotero, EndNote dan
model sitasi yang tersedia pada MsWord©. Pada pengolahan kata MsWord©,
manajemen sitasi dapat dilakukan pada menu REFERENCES.

Contoh: Penulisan Daftar Pustaka (IEEE)

[1] A. P. B and R. Defry, "Implementasi strategi peta konsep (Concept mapping)


dalam program tutorial teknik penulisan artikel ilmiah," vol. 16, no. 2, pp. 76-88.

xiv
xv

Anda mungkin juga menyukai