Anda di halaman 1dari 8

Rahasia Data Terbongkar: Memahami Ukuran Kecenderungan

Memusat

edit: microsoft designer


Dalam petualangan di dunia statistika kita yang menarik ini, setelah memahami
proses pengumpulan dan penyajian data dalam artikel sebelumnya, saatnya kita
memasuki fase baru yang tak kalah menarik: membongkar isi data dalam statistika
deskriptif. Artikel ini akan membawa kita lebih mendalam terkait konsep-konsep
kunci dalam statistika deskriptif, seperti ukuran pemusatan dan penyebaran.
Namun, untuk artikel ini kita ingin memfokuskan terlebih dahulu pada ukuran
pemusatan.
Dalam proses ini, kita akan memahami secara mendalam konsep dan aplikasi dari
ukuran-ukuran ini dalam menganalisis dan menginterpretasi data. Mari kita mulai
perjalanan kita untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang dunia statistika
deskriptif dan bagaimana ukuran pemusatan menjadi kunci untuk memahami
kekayaan informasi yang terkandung dalam data.
Ukuran pusat atau tendensi sentral
Ukuran kecenderungan memusat adalah statistik deskriptif yang digunakan untuk
mengukur nilai tengah atau pusat dari sekelompok data. Ini memberikan
gambaran tentang titik pusat distribusi data. Ukuran ini dapat ditentukan baik pada
data tunggal maupun data kelompok.
1. Mean
Mean atau biasa disebut sebagai rata-rata adalah salah satu ukuran pusat yang
paling umum dalam statistika. Ini adalah jumlah dari semua nilai dalam
sebuah kumpulan data dibagi dengan jumlah total nilai tersebut. Ini sering
digunakan untuk memberikan representasi yang singkat dan ringkas tentang
data secara keseluruhan dihilat dari rata-ratanya.
 Data Tunggal  Data Kelompok
Keterangan,
X=
∑ i , i=1 , 2, 3 , … , n
X X =∑
fX
n n
X =mean
X i =data ke …
X =titik tengah dari setiap kelas
f =frekuensi dari setiap kelas
n=banyak data.
Contoh:
2. Median (Me)
Data Tunggal Data Kelompok
Jika data tunggal adalah 5, 7, 9, Jika kita memiliki data kelompok
11, dan 13, maka meannya sebagai berikut.
adalah. Tabel 1. Contoh 1
Kelas Frekuensi
5+ 7+9+11+ 13 10 – 20 5
X= =9
5 21 – 31 8
32 – 42 12

(5 × 15 ) + ( 8 ×26 )+ (12 ×37 )


X=
5+8+12
X =29.08 .
Median adalah nilai tengah dalam sebuah himpunan data ketika data diurutkan
dari yang terkecil hingga yang terbesar. Jika jumlah data ganjil, median adalah
nilai tengah dari urutan data tersebut. Namun, jika jumlah data genap, median
adalah rata-rata dari dua nilai tengah.
 Data Tunggal (ganjil)  Data Kelompok

( )
Me= X n+1 1
2 n−F
2
 Data Tunggal (genap) Me=b + p
f
1
(
Me= X n + X n
2 2 )
2
+1

Keterangan,
Me=median
X n=data ke …
b=batas bawah kelas median
p= panjang kelas
F=Jumlah frekuensi sebelum kelas median
f =frekuensi median
n=banyak data .

Data Tunggal
Misalnya kita punya data gaji bulanan dalam juta dari sekelompok
karyawan sebagai berikut.
2.5, 2.0, 3.8, 3.2, 2.7
Untuk mencari median, kita perlu mengurutkan data tersebut secara
berurutan.
2.0, 2.5, 2.7, 3.2, 3.8
Me= X 5+1 =X 3=2.7 ( juta ) .
2

Data Kelompok
Misalkan kita memiliki data sebagai berikut.
Tabel 2. Contoh 2
Kelas Frekuensi f.Kumulatif
10 – 20 7 7
21 – 31 7 14
32 – 42 16 30
n 30
Letak median adalah = , yaitu berada pada frekuensi kumlutatif
2 2
yang memuat 15, yaitu pada 30.
Sehingga diperoleh nilai median sebagai berikut.
b=31.5 , p=11, F=14 , f =3 0
Me=31.5+11 ( )
15−14
30
=31.87 .
3. Modus (Mo)
Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam suatu kumpulan data. Jika
ada lebih dari satu nilai yang memiliki frekuensi tertinggi, maka data tersebut
dikatakan memiliki beberapa modus.
Data Tunggal: Jika terdapat kumpulan data sebagai berikut.
21, 23, 24, 25, 26, 25, 25, 21, 22.
Maka karena nilai dari 25 muncul sebanyak 3 kali atau nilai yang sering
muncul maka Mo = 25.

Data Kelompok
M o=b+ p ( d 1+d 1d 2 )
Keterangan,
M o=modus
b=batas bawah kelas modus
d 1=frekuensi kelas modus−frekuensi kelas sebelumnya
d 2=frekuensi kelas modus−frekuensi kelas sesudahnya .
Disajikan data di bawah ini.
Tabel 3. Contoh 3
Kelas Frekuensi
10 – 20 7
21 – 31 7
32 – 42 16
43 – 53 8
Sehingga diperoleh modus sebagai berikut,
frekuensi data terbanyak = 16
b=31.5 , p=11, d 1=9 , d 2=8 .
M o=31.5+11 ( ) 9
9+8
=37.32 .

4. Quartil (Qi)
Quartil adalah nilai yang membagi data menjadi empat bagian yang sama
besar. Kuartil pertama (Q1) adalah nilai yang membagi data menjadi 25%
bagian terendah, kuartil kedua (Q2) sama dengan median, dan kuartil ketiga (
Q3) adalah nilai yang membagi data menjadi 25% bagian tertinggi.
`  Data Tunggal (ganjil)  Data Kelompok

( )
Qi= X i(n+1) ¿ −F
4 4
Qi=b + p
 Data Tunggal (genap) f
1
(
Qi= X ¿ + X ¿ +1
2 4 4)

Keterangan,
Qi=Quartil ke i
X i =data ke …
b=batas bawah kelas median
p= panjang kelas
F=Jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median
f =frekuensi median
n=banyak data.

Data Tunggal
Misalkan kita memiliki data sebagai berikut.
20, 15, 25, 10, 40, 30, 45, 60.
Untuk mencari quartil, kita perlu mengurutkan datanya.
10, 15, 20, 25, 30, 40, 45, 60.
Semisal kita ingin mencari kuartil ke 3 maka, sebagai berikut.
1
Q 3=
(
X + X 3×8
2 3 ×8 4 4 )
+1

1 1
Q3= ( X 6 + X 7 ) = ( 40+ 45 )=42.5 .
2 2

Data Kelompok
Sebagai contoh data kelompok laba dari suatu perusahaan dalam ribuan
dolar.
Tabel 4. Contoh 4
Kelas laba Frekuensi
f.Kumulatif
(cm) Absolut (f)
50 - 54 4 4
55 - 59 6 10
60 – 64 8 18
65 – 69 10 28
70 – 74 8 36
75 – 79 4 40

semisal kita ingin mencari Q1, sehingga didapatkan.


40
Q 1=3 × =30 atau quartil ke 1 terletak pada interval kumulatif = 36.
4
Sehingga, nilai dari batas bawahnya b=69.5 , p=5 , F=28 , f =6
Q1=69 .5+5 (30−28
8 )=70.75 ( ribu $ ) .

5. Desil (Di)
Desil adalah nilai yang membagi data menjadi sepuluh bagian yang sama
besar. Desil pertama (D1) adalah nilai yang membagi data menjadi 10% bagian
terendah, desil kedua (D2) adalah nilai yang membagi data menjadi 20%
bagian terendah, dan seterusnya hingga desil kesepuluh (D10) yang membagi
data menjadi 10% bagian tertinggi.
 Data Tunggal (ganjil)  Data Kelompok

( )
Di= X i(n+1) ¿ −F
10 10
 Data Tunggal (genap) Di=b+ p
f
1
(
Di= X ¿ + X ¿ +1
2 10 10)
Keterangan,
Di=desil ke i
X i =data ke …
b=batas bawah kelas median
p= panjang kelas
F=Jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median
f =frekuensi median
n=banyak data.

Data Tunggal
Misalkan kita memiliki data gaji bulanan (dalam ribuan dolar $) dari
sepuluh karyawan di perusahaan sebagai berikut.
35, 25, 30, 20, 40, 50, 55, 60, 45, 70
Untuk mencari desil, kita perlu mengurutkan datanya.
20, 25, 30, 35, 40, 45, 50, 55, 60, 70
Semisal kita ingin mencari desil ke 2 maka, sebagai berikut.
1
2 (
D2= X 2 ×10 + X 2 ×10
10 )
10
+1

1 1
D 2= ( X 2+ X 3 )= ( 25+ 30 )=27 .5 .
2 2

Data Kelompok
Sebagai contoh data kelompok laba dari suatu perusahaan dalam jutaan
dolar.
Tabel 5. Contoh 5
Kelas laba (ribu $) Frekuensi f.Kumlatif
10 – 20 6 6
21 – 31 8 14
32 – 42 10 24
43 – 53 12 36
54 – 64 9 45

semisal kita ingin mencari D2, sehingga didapatkan.


45
D2=2 × =9 atau desil ke 2 terletak pada interval kumulatif = 14.
10
Sehingga, nilai dari batas bawahnya b=20.5 , p=11, F=6 , f =8

( )
D 2=20.5+ 11
9−6
8
=24.63( juta $).

6. Persentil (Pi)
Persentil adalah nilai yang membagi data menjadi seratus bagian yang sama
besar. Persentil pertama P1 adalah nilai yang membagi data menjadi 1%
bagian terendah, persentil kedua P2 adalah nilai yang membagi data menjadi
2% bagian terendah, dan seterusnya hingga persentil seratus (P100) yang
membagi data menjadi 1% bagian tertinggi.

 Data Tunggal (ganjil)  Data Kelompok

( )
Pi= X i(n+1) ¿ −F
1 00 100
 Data Tunggal (genap) Pi=b + p
f
1
(
Pi= X ¿ + X ¿ +1
2 100 100 )
Keterangan,
Pi= persentil ke i
X i =data ke …
b=batas bawah kelas median
p= panjang kelas
F=Jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median
f =frekuensi median
n=banyak data.

Data Tunggal
Misalkan kita memiliki data tinggi badan siswa di suatu sekolah sebagai
berikut.
160, 165, 170, 155, 158, 175, 168, 162, 170, 172, 188, 180, 190, 185,
166, 168, 155, 145, 190, 149, 153, 165, 151, 153
Untuk mencari persentil, kita perlu mengurutkan datanya.
145, 149, 151, 153, 153, 155, 155, 158, 160, 162, 165, 165, 166, 168,
168, 170, 170, 172, 175, 180, 185, 188, 190, 190
Semisal kita ingin mencari persentil ke 8 maka, sebagai berikut.
1
2(
P8= X 8 ×24 + X 8 ×24
100 100)+1

1 1
P8= ( X 2 + X 3 ) = (149+ 151 )=150 .
2 2
Data Kelompok
Sebagai contoh data kelompok laba dari suatu perusahaan dalam jutaan
dolar.
Tabel 4. Contoh 4
Kelas laba (ribu $) Frekuensi f.Kumlatif
10 – 20 6 6
21 – 31 8 14
32 – 42 10 24
43 – 53 12 36
54 – 64 9 45
65 – 75 15 60
76 – 86 20 80
87 – 97 10 90
98 – 108 10 100

semisal kita ingin mencari P25, sehingga didapatkan.


100
P25=25 × =25 atau persentil ke 25 terletak pada interval kumulatif =
100
36.
Sehingga, nilai dari batas bawahnya b=42.5 , p=11 , F=24 , f =12
P25=42.5+11 ( 25−24
12 ) =43.42( juta $ ).

Dengan berhasil mempelajari materi tentang ukuran kecenderungan memusat, kita


telah menguasai dasar-dasar penting dalam analisis statistik. Namun, perjalanan
kita dalam memahami statistika belum selesai. Artikel berikutnya akan membahas
tentang ukuran penyebaran atau dispersi, yang akan memberikan kita wawasan
lebih dalam tentang bagaimana data tersebar dan bervariasi. Teruslah ikuti
perjalanan ini untuk menemukan lebih banyak wawasan yang bermanfaat!
Referensi:
 Khadir. 2019. Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan
Program SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Depok: Rajawali Pers.
 Ramadhan, M.I. 2022. Rumus Desil dan Rumus Persentil-Materi Statistika.
Diakses dari https://www.zenius.net/blog/rumus-desil-rumus-persentil pada
Minggu, 11 Februari 2023 pukul 15.34 WIB.

Anda mungkin juga menyukai