Anda di halaman 1dari 24

PENGUKURAN NILAI PUSAT

(TENDENSI SENTRAL)

Presented by
Astuti Mahardika, M.Pd
1
Pengertian
• Statistika mempunyai fungsi untuk mencari
angka atau nilai disekitar mana nilai-nilai
memusat dalam suatu distribusi frekuensi
data. Ukuran pusat menunjukan
kecenderungan data memusat pada nilai
tertentu.
• Nilai yang menjadi pusat sesuatu distribusi
disebut dengan tendensi pusat atau
tendensi sentral.

2
Jenis-jenis Tendensi Sentral
1. Rata-rata hitung (mean)
2. Nilai tengah (median)
3. Nilai terbanyak muncul (modus/mode)
4. Ukuran-ukuran lain :
• Fraktil : Kuartil (Q), Desil (D), Persentil (P)
• Rata-rata ukur (rata-rata geometris)
• Rata-rata harmonis

3
Sifat-sifat Mean, Median, dan Modus
1. Sifat-sifat Mean:
• Mean dipengaruhi oleh observasi atau
pengamatan
• Mean dapat menyimpang jauh pada distribusi
data yang memiliki kecondongan jelek/ tidak
normal
• Jumlah dari penyimpangan semua nilai
pengamatan dengan nilai mean yaitu nol
• Mean dapat dimanipulasi secara aljabar

4
Sifat-sifat Mean, Median, dan Modus

2. Sifat-sifat Median:
• Median dipengaruhi banyaknya observasi
atau pengamatan
• Median sering digunakan pada distribusi
dengan kecondongan yang jelek
• Jumlah penyimpangan (dengan tanda
diabaikan) nilai-nilai dari medianlebih kecil
daripada jumlah penyimpangan nilai-nilai
dari titik yang lain
5
Sifat-sifat Mean, Median, dan Modus
3. Sifat-sifat Modus:
• Pada serangkaian data, modus bisa tidak ada
dan bisa lebih dari satu nilai
• Letak atau nilai modus yang sebenarnya sulit
ditentukan, biasanya hanya berdasarkan
taksiran dalam suatu distribusi
• Perhitungan modus tidak didasarkan pada
seluruh nilai pengamatan, tetapi pada individu
yang titik tempat terjadinya pemusatan
terbanyak
6
Hubungan Mean, Median, dan Modus

• Bila nilai mean = median = modus, maka


kurva berbentuk simetris
• Bila mean > median dan mean > modus
maka kurva condong ke kanan
• Bila mean < median dan mean < modus
maka kurva condong ke kiri

7
Rata-rata Hitung (Mean)
Mean dari populasi diberi simbol μ (baca:miu)
sedangkan mean dari sampel diberi simbol X

Rata-rata hitung = Jumlah semua nilai data


Jumlah data

8
Rata-rata Hitung (Mean)
1. Mean data tunggal
 X X 1  X 2  ...  X n
X 
n n

 fX f1 X 1  f 2 X 2  ...  f n X n
X 
f f1  f 2  ...  f n

9
Rata-rata Hitung (Mean)
2. Mean data berkelompok
a) Metode Biasa
 fX
X
f
X = titik tengah interval tiap kelas

b) Metode Simpangan Rata-rata


 fd
X M 
f
M = rata-rata hitung sementara, biasanya diambil dari titik tengah
kelas dng frekuensi terbesar
d =X–M
10
Rata-rata Hitung (Mean)
c) Metode Coding
 fu
X M C
f
M = rata-rata hitung sementara
C = panjang interval/kelas
u = d/C dengan d = X – M

11
Median
Median adalah nilai tengah dari data yang ada
setelah data diurutkan. Median disimbolkan
dengan Me atau Md
1. Median Data Tunggal
Me = data ke ½ (n + 1)

dengan n = banyaknya data

12
Median
2. Median Data Berkelompok

n  fk
1
Me  B  2
C
f Me
B = tepi bawah kelas median
n = jumlah frekuensi
fk = frekuensi kumulatif sebelum kelas median
fMe = frekuensi kelas median
C = panjang kelas/interval
Ket : tentukan dahulu kelas mediannya

13
Modus
Modus adalah nilai yang paling sering muncul
dalam data. Modus disimbolkan dengan Mo.
Sejumlah data bisa tidak memiliki modus,
memiliki satu modus (unimodal), dua modus
(bimodal) ataupun lebih dari dua modus
(multimodal).

14
Modus
1. Modus Data Tunggal
contoh :
a. 102, 104, 105, 107, 107, 111  Mo =
b. 102, 104, 105, 107, 109, 111  Mo =
c. 102, 104, 104, 107, 107, 111  Mo =
d. 102, 102, 104, 104, 107, 111, 111  Mo =

15
Modus
1. Modus Data Tunggal
contoh :
a. 102, 104, 105, 107, 107, 111  Mo = 107
b. 102, 104, 105, 107, 109, 111  Mo = tidak ada
c. 102, 104, 104, 107, 107, 111  Mo = 104 dan 107
d. 102, 102, 104, 104, 107, 111, 111  Mo =
102, 104, 111

16
Modus
2. Modus Data Berkelompok
Untuk data berkelompok berupa distribusi frekuensi,
modus hanya dapat diperkirakan
d1
Mo  L  C
d1  d 2
L = tepi bawah kelas modus
d1 = selisih frekuensi kls modus dengan kls sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kls modus dengan kls sesudahnya
C = panjang kelas/interval

17
Fraktil
Fraktil adalah nilai-nilai yang membagi seperangkat data yang
telah diurutkan menjadi beberapa bagian yang sama.
Fraktil dapat berupa :
1. Kuartil (Q)  fraktil yang membagi 4 bagian
Terdapat 3 jenis kuartil : kuartil bawah/ pertama (Q1),
kuartil tengah/ kedua (Q2), dan kuartil atas/ ketiga (Q3)
2. Desil (D)  fraktil yang membagi 10 bagian
Terdapat 9 jenis desil : D1, D2, ..., D9
3. Persentil (P)  fraktil yang membagi 100 bagian
Terdapat 99 jenis persentil : P1, P2, ..., P99

18
Fraktil
1. Fraktil Data Tunggal
a. Kuartil
i ( n  1)
Qi = nilai yang ke , i = 1, 2, 3
4
b. Desil
i ( n  1)
Di = nilai yang ke , i = 1, 2, ..., 9
10
c. Persentil
i ( n  1)
Pi = nilai yang ke 100 , i = 1, 2, ..., 99

n = banyaknya data
19
Fraktil
1. Fraktil Data Tunggal
Contoh :
31 22 38 20 33 26 36 27 30 31 24 35 35 26 21
Tentukan :
a. Q1, Q2, Q3
b. D3, D5, D7
c. P5, P20

n= 15, data diurutkan :


20 21 22 24 26 26 27 30 31 31 33 35 35 36 38

20
Fraktil
2. Fraktil Data Berkelompok
a. Kuartil (Q)

n  fk
i
Qi  Bi  4
C i = 1, 2, 3
f Qi

Bi = tepi bawah kelas kuartil ke-i


n = jumlah frekuensi
fk = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil
fQi = frekuensi kelas kuartil
C = panjang kelas/interval
Ket : tentukan dahulu kelas kuartilnya
21
Fraktil
2. Fraktil Data Berkelompok
b. Desil (D)
i
n  fk
Di  Bi  10
C i = 1, 2, ... , 9
f Di
c. Persentil (P)
i
n  fk
Pi  Bi  100
C i = 1, 2, ... , 99
f Pi

22
Referensi
• Iqbal Hasan. 2002. Pokok-pokok Materi Statistik 1. Jakarta:
PT Bumi Aksara
• Riduwan. 2003. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

23
Buat tabel data distribusi tunggal
86 6 9 7 7 6 4 5 6
9 6 7 6 8 6 7 8 10 6

24

Anda mungkin juga menyukai