DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
KELAS A6
Normi ( 200130046 )
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK INDUSTRI
2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Mata kuliah Analisis Produktivitas yang berjudul
“Pengukuran Produktivitas dan Efesiensi”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang ”Pengukuran
Produktivitas Dan Efsiensi” ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................2
1.3 Tujuan Masalah................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................3
2.1 Efesiensi Produktif...........................................................................3
2.2 Pengkuran Produktivitas Parsial......................................................7
2.3 Ukuran Parsial dan Pengukuran Perubahan Efesiensi Produktif.....8
2.4 Tujuan Penguuran Produtivitas efesiensi.........................................9
2.5 Keunggulan Ukuran Parsial...........................................................10
2.6 Kelemahan Ukuran Parsial.............................................................11
2.7 Total Pengukuran Produktivitas......................................................12
2.8 Pengukuran Profil Produktivitas....................................................12
2.9 Pengukuran Produktifitas yang Berkaitan dengan-Laba................14
2.10 Pendekatan Non-Diskonto.............................................................17
2.11 Kualitas dan Produktivitas.............................................................26
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................28
3.1 Kesimpulan.....................................................................................28
3.2 Saran................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Sesuai dengan gambar 22-1 menggambarkan tiga cara untuk mencapai suatu
perbaikan dalam efisiensi teknis. Outputnya adalah jumlah ton baja, dan inputnya
adalah tenaga kerja (jumlah pekerja) dan modal (jumlah dolar yang diinvestasikan
dalam peralatan otomatis). Perhatikan bahwa proporsi relatif input dijaga tetap
konstan sehingga semua perbaikan produktivitas diatributkan ke perbaikan
efisiensi teknis. Perbaikan produktivitas juga dapat dicapai dengan menukar input-
input berbiaya tinggi dengan input yang berbiaya lebih rendah.
Karena hanya produksitivitas dari satu input yang sedang diukur, maka
ukuran itu disebut pengukuran produktivitas parsial. Jika output dan input diukur
dalam kuantitas fisik, maka kita memperoleh ukuran produksitivitas operasional
(operational productivity measure). Jika output dan input dinyatakan dalam dolar,
maka kita memperoleh ukuran produktivitas keuangan (financial productivity
8
Rasio produktivitas tenaga kerja untuk tahun 2006 adalah empat mesin per jam
(150.000/37.500). perubahan yang terjadi merupakan peningkatan yang signifikan
dalam produktivitas tenaga kerja dan menjadi bukti keefektifan prosedur baru
tersebut.
Kankul mengimplementasikan suatu produk baru dan proses perakitan pada 1998.
Asumsikan bahwa proses baru tersebut mempengaruhi baik tenaga kerja maupun
bahan baku. Produktivitas kedua input bergerak kearah yang sama. Data berikut
ini tersedia untuk 1997 dan 1998:
1997 1998
Jumlah mesin yang diproduksi 120.000 150.000
Jam tenaga kerja yang digunakan 40.000 37.500
Penggunaan bahan baku (dalam pon) 1.200.000 1.428.571
Asumsinya bahwa penggunaan bahan baku pada 1998 adalah 1.700.000 pon.
Dengan menggunakan jumlah revisi ini, profil produktivitas untuk 1997 dan 1998
disajikan dalam peraga diatas (22-4). Profil produktivitas untuk 1997 adalah tetap
(3; 0,100), tapi profil untuk 1998 telah berubah (4; 0,008). Membandingkan profil
produktivitas sekarang memberikan tanda yang bercampur. Produktivitas tenaga
kerja naik dari 3 menjadi 4, tapi produktivitas bahan baku menurun dari 0,100 ke
0,088. Proses yang baru menyebabkan adanya pertukaran dalam produktivitas
kedua pengukur tersebut. Selanjutnya, sementara analisis profil mengungkapkan
adanya pertukaran, analisis ini tidak mengungkapkan apakah pertukaran ini baik
atau buruk. Jika efek ekonomis terhadap perubahan produktivitas positif, maka
pertukaran ini bagus adanya; jika tidak demikian, ia harus dianggap buruk.
Menilai pertukaran tersebut membuat kita dapat menilai efek ekonomis dari
keputusan untuk mengubah proses perakitan. Selanjutnya, dengan menilai
perubahan produktivitas, kita memperoleh suatu total pengukuran produktivitas.
periode dasar ke periode saat ini. Sebagian perubahan laba itu diatributkan ke
perubahan produktivitas disebut pengukuran produktivitas yang berkaitan dengan-
laba.
Menilai efek-efek perubahan produktivitas terhadap laba periode saat ini
akan membantu para manajer memhami kepentingan ekonomis dari perubahan
produktivitas. Keterkaitan perubahan produktivitas dengan laba dijelaskan oleh
peraturan berikut :
Untuk periode saat ini (periode lancar), hitung biaya input yang akan
digunakan jika perubahan produktivitas tidak ada dan bandingkan biaya ini
dengan biaya input yang actual digunakan. Perbedaan dalam biaya ini
merupakan jumlah di mana laba berubah karena perubahan produktivitas.
Untuk menerapkan peraturan keterkaitan ini, input yang akan digunakan pada
periode lancer jika perubahan produktivitas tidak ada harus dihitung. Untuk itu,
PQ adalah kuantitas input dari produktivitas-netral. Untuk menentukan kuantitas
input partikular dari produktivitas-netral, bagilah output periode-lancardengan
rasio produktivitas input periode-dasar:
PQ = Output Lancar : Rasio produktivitas periode-dasar
1997 1998
Jumlah mesin yang diproduksi 120.000 150.000
Jam tenaga kerja yang digunakan 40.000 37.500
Penggunaan bahan baku (dalam pon) 1.200.000 1.700.000
Harga jual per unit (mesin) $50 $48
Upah per jam tenaga kerja $11 $12
Biaya per pon bahan baku $ 2 $ 3
Output lancar (1998) adalah 150.000 mesin. Dari peraga 22-4 kita tahu bahwa
rasio produktivitas periode-dasar adalah 3 dan 0,10 untuk tenaga kerja dan bahan
baku, berturut-berturut. Dengan menggunakan informasi ini, kuantitas
produktivitas netral untuk setiap input dihitung sebagai berikut:
= $5.100.000 - $5.550.000
Contoh soal
Untuk mengilustrasikan analisis produktivitas aktivitas, kita akan fokus
pada aktivitas tunggal. Misalkan bahwa aktivitas tersebut adalah pembelian.
Output pembelian adalah pesanan pembelian, dan jumlah pesanan pembelian
merupakan ukuran output yang mungkin. Untuk penyederhanaan, asumsikan
bahwa tenaga kerja dan bahan baku (formulir-formulir, perangko, dan amplop)
merupakan sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas tersebut. Pada akhir
1997, aktivitas pembelian telah diperlancar dengan mendesain kembali pesanan
19
1997 1998
Jumlah pesanan pembelian 200.000 240.000
Pemakaian bahan baku (pon) 50.000 50.000
Pemakaian tenaga kerja (jumlah pekerja) 40 30
Biaya per pon bahan baku $1 $ 0,80
Biaya (upah) per pekerja $ 30.000 $ 33.000
Analisis Profil:
1997 1998
Bahan baku 4 4,8
Tenanga Kerja 5.000 8.000
Perbaikan atau inovasi proses berarti mencari cara-cara baru- sering kali
cara yang radikal-dalam memproduksi output proses. Hal ini dicapai dengan
melakukan seleksi aktivitas, penguranan aktivitas, penghapusan aktivitas, dan
pembagian aktivitas. Efeknya adalah mengubah campuran dan kuantitas aktivitas
yang mendefinisikan proses. Analisis produktivitas proses menawarkan suatu cara
untuk mengukur efek ekonomis aktual dan yang ditawarkan oleh perbaikan atau
inovasi proses.
Adapun Model Produktivitas Proses yaitu menggambarkan model
produktivitas proses. Mendefinisikan pengukuran input untuk setiap aktivitas
merupakan elemen kunci dari model tersebut. Karena output setiap aktivitas
dikonsumsi oleh output proses, pengukuran input adalah pengukuran output
aktivitas. Biaya per unit input aktivitas disebut tarif aktivitas (activity rate). Setiap
organisasi memiliki berbagai proses seperti pengembangan produk, perolehan
barang, proses manufaktur, penjuala, pemenuhan pesanan, dan jasa pelanggan.
Setiap proses memiliki satu atau lebih output. Proses manufaktur, misalnya, dapat
memproduksi dua atau lebih produk. Dalam kasus ini, produk-produk itu adalah
output proses manufaktur.
Ketika suatu proses memiliki pengukuran output ganda, analisis
produktivitas dilakukan untuk setiap jenis output. Input-input diukur dengan
menghitung permintaan untuk setiap produk (output) dari setiap aktivitas. Untuk
analisis keterkaitan-laba, suatu pengukuran produktivitas proses agregasi
diperoleh dengan menjumlah pengukuran keterkaitan-laba untuk setiap output.
Input-input diukur dengan menghitung permintaan untuk setiap produk (output)
dari setiap aktivitas. Untuk analisis keterkaitan-laba, suatu pengukuran
produktivittas proses agregasi diperoleh dengan menjumlah pengukuran
keterkaitan-laba untuk setiap output.
Adapun skema model pproduktivitas Proses daoat dilihat pada Gamabar
2.2 sebagai berikut:
22
1997 1998
Model A :
Unit yang di produksi 20.000 25.000
Jumlah jam kerja mesin yang di gunakan 20.000 20.000
Jumlah jam perakitan 5.000 6.500
Jumlah jam inspeksi 10.000 5.000
Jumlah unit yang dikerjakan kembali 1.000 500
Model B :
Jumlah unit yang di produksi 10.000 12.000
Jumlah jam kerja mesin yang di gunakan 5.000 4.000
Jumlah jam perakitan 2.000 2.600
Jumlah jam inspeksi 4.000 2.200
Jumlah unit yang dikerjakan kembali 400 200
TarifAktivitas :
Proses mesin (per jam kerja mesin) $ 39 $ 40
Perakitan (per jam perakitan) 9 10
Inspeksi (per jam inspeksi) 10 12
Pengerjaan kembali (per unit yang di kerjakan 20 20
kembali)
Model A
24
Analisis Profil :
1997 1998
Proses mesin 1 1,25
Perakitan 4 3,8
Inspeksi 2 5,0
Pengerjaan Kembali 20 50,0
PengukuranProduktivitasKeterkaitan-Laba:
(1) (2) (3) (4) (2)-(4)
Input PQ* PQxP AQ AqxP (PQxP) –
(AQxP)
Proses mesin 25.000 $1.000.000 20.000 $800.000 $200.000
Perkitan 6.250 62.500 6.500 65.000 (2.500)
Inspeksi 12.500 150.000 5.000 60.000 90.000
Pengerjaan kembali 1.250 25.000 500 10.000 15.000
$ $ $
1.237.500 935.000 302.500
*25.000 : 1; 25.000 : 4; 25.000 : 2;
25.000 : 20
Model B
AnalisisProfil :
1997 1998
Proses mesin 2,0 3,0
Perakitan 5,0 4,6
Inspeksi 2,5 5,5
Pengerjaan Kembali 25,0 60,0
PengukuranProduktivitasKeterkaitanLaba :
(1) (2) (3) (4)
Input PQ* PQxP AQ AQxP (PQxP)-
(AQxP)
Proses mesin 6.000 $ 24.000 4.000 $160.000 $ 8.000
Perakitan 2.400 24.000 2.600 26.000 (2.000)
Inspeksi 4.800 57.000 2.200 26.400 31.200
Pengerjaan Kembali 480 9.500 200 4.000 5.600
$331.200 $216.000 $114.800
*12.000 : 2; 12.000 : 5; 12.000 : 2,5;
12.000 : 25
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan untuk makalah tentang pengukuran produktivitas
efesiensi adalah sebagai berikut:
1. Produktivitas Efesiensi adalah suatu pengukura produktivitas yang
dilakukan dengan peningkatan produktivitas dapat dicapai dengan
menekan sekecil-kecilnya segala macam biaya termasuk dalam
memanfaatkan sumber daya manusia (do the right thing) dan
meningkatkan keluaran sebesar-besarnya (do the thing right). Total
efisiensi produksi adalah suatu titik di mana dua kondisi dipenuhi:
a. untuk setiap campuran input yang akan memproduksi output tertentu,
tidak diperlukan input berlebih dari yang dibutuhkan untuk
menghasilkan output tersebut, dan;
b. berdasarkan campuran input yang memenuhi kondisi pertama, campuran
yang biayanya paling sedikitlah yang dipilih
2. Pengukuran produktivitas secara parsial adalah pengukuran produktivitas
untuk satu satu input pada suatu waktu. Produktivitas dari input tunggal
biasanya diukur dengan menghitung rasio output terhadap input.
Sedangkan pengukuran produktivitas dari seluruh input disebut
pengukuran produktivitas total (total productivity measurement). Dalam
istilah praktis, pengukuran produktivitas total dapat didefinisikan sebagai
pemfokusan perhatian pada beberapa input yang, secara total. Pada setiap
kasus pengukuran produktivitas total mensyaratkan pengembangan dari
pendekatan pengukuran multifactor. Pendekatan multifactor yang umum
disarankan dalam literartur produktivitas (tetapi jarang ditemukan di dalam
praktik) adalah menggunakan indeks produktivitas agregat.
3.2 Saran
Adapun saran yang ada pada makalah tentang pengukuran produktivitas
dan Efesiensi dapat ditujukan pada perusahaan atau usaha-usaha produksi lainnya
adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya pengukuran produktivitas dengan efesiensi dilakukan setelah
melakukan penulusuran tentang unsur-unsur yang terdapat gangguan atau
masalah.
2. Untuk perusahaan dalam meningkatkan Produktivitas dapat dilakukan
dengan menghilangkan aktivitas dan proses yang tidak perlu tau yang
tidak menambah nilai pada pendapatan.
3. Sebaiknya untuk meningkatan usaha- usaha produksi dapat memberikan
kualitas yang baik sesuai dengan permintaan pasar (konsumen).
DAFTAR PUSTAKA
Husein, Umar. 1999. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka.