PROPOSAL
Oleh :
Furqoni Nurul Ummah
131710101093
[Produktifitas = Output ]
Input
Menurut jurnal Shipbuilding Productivity and competitiveness
(Michigan University, 1998) yang dikutip oleh Iryanto (2008) secara umum
produktivitas adalah sejumlah output yang dihasilkan dari sejumlah input yang
diberikan. Input ini bisa bermacam-macam, misalnya manusia (man), bahan
(material), modal (money), metode (method), dan peralatan (machine).
Produktivitas merupakan isu strategis yang luas dan merupakan sesuatu yang
harus diperhatikan baik oleh pemerintah, managemen, maupun para pekerja.
Gazali (1985) menyatakan, produksi berkaitan dengan jumlah hasil yang
dicapai, sedangkan produktivitas berkaitan dengan cara pencapaian tingkat
produksi tersebut. Bisa jadi tingkat produksi meningkat tetapi produktivitasnya
tidak. Peningkatan produktivitas yang berkaitan dengan jumlah produksi dan
untuk itu disusun indeks produktivitas. Produktivitas juga diartikan sebagai
tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang atau jasa-jasa.
Produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap
sumbersumber dalam memproduksi barang-barang.
L. Greenberg (dalam Gaspersz 1998) mendefinisikan, produktivitas
sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi
totalitas masukan selama periode tersebut. Produktivitas juga diartikan sebagai :
a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.
b. Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang
dinyatakan dalam satu-satuan (unit) umum (Sinungan, 1992).
2.1.1 Variabel Produktivitas
Ada tiga variabel yang menentukan besar kecilnya produktivitas yaitu:
a. Tenaga Kerja (Labour) yang berari kuantitas dan kualitas tenaga
kerja yang dipekerjakan di organisasi tersebut. Peningkatan kemampuan
tenaga kerja dapat dilakukan dengan melalui pendidikan, pengetahuan
mengenai angkatan kerja, perbaikan fasilitas kerja (transportasi,
sanitasi), ketersediaan tenaga kerja yang memadai.
b. Modal (Capital) yang digunakan oleh organisasi untuk membiayai
kegiatan operasionalnya, yang mana sangat dipengaruhi oleh inflasi
dan pajak yang berlaku.
c. Manajemen (Management) yang bertanggung jawab untuk memastikan
pengelolaan semua sumber daya yang digunakan perusahaan secara efektif
dan efisien
Dari ketiga variabel produktivitas diatas, menurut Heizer (2005 : 22)
Faktor Manajemen memberikan kontribusi terbesar dalam peningkatan
produktivitas karena manajemen bertanggung jawab untuk memastikan tenaga
kerja dan modal digunakan secara efektif untuk meningkatkan produktivitas. Oleh
karena itu dapat disimpulkan untuk meningkatkan produktivitas maka dibutuhkan
para manajer yang profesional dalam arti bisa memanajemeni organisasi
secara efektif dan efisien.
2.1.2 Unsur-Unsur Produktivitas
Menurut Sumanth (1984 : 10), Adapun unsur-unsur produktivitas
adalah sebagai berikut :
a. Efisiensi
Produktivitas merupakan perbandingan antara output dengan input
yang merupakan ukuran efisiensi merupakan perbandingan antara
pemakaian sumber daya (input) terencana dengan input sebenarnya.Maka
pengertian efisiensi berorientasi pada masukan. Efisiensi dapat
diartikan sebagai kegiatan penghematan penggunaan sumber-sumber
dalam kegiatan produksi atau kegiatan organisasi, seperti:
penghematan pemakaian bahan baku, tenaga listrik, uang, tenaga kerja,
waktu, ruangan, air, dan sebagainya.
b. Efektivitas
Efektivitas menggambarkan seberapa jauh target yang ditentukan
dapat dicapai, baik dari segi waktu maupun kualitas. Makin besar
presentase target tercapai makin tinggi tingkat efektivitasnya, konsep ini
berorientasi keluaran. Ukuran efektivitasnya merupakan rasio
keluaran atau masukan. Peningkatan efektivitas belum tentu dibarengi
dengan peningktan efisiensi atau sebaliknya.
Gabungan kedua hal ini (efisiensi dan efektivitas) membentuk
pengertian produktivitas dengan cara sebagai berikut 1. Produktivitas
yang tinggi berarti hasil produksi dapat dicapai dengan ongkos
rendah. Ini dikenal dengan prinsip ekonomi yang berbunyi :
memperoleh hasil yang dijabarkan dalam bahasa operasional, ini
juga berarti jika harus bekerjasecara ekonomis sama dengan harus
bekerja secara produktif.
c. Kualitas
Produktivitas merupakan ukuran kualitas, walaupun kualitas sulit
diukur dari rasio output atau input. Namun jelas kualitas input dan
kualitas proses menentukan kualitas output. Output dengan kualitas
tinggi secara tidak langsung menaikkan rasio output atau input,
karena disana ada pertambahan nilai (value added) bagi konsumen
yang berarti menaikkan daya saing dan produktivitas.
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
Produktivitas merupakan kombinasi dari efektivitas dan efisiensi,
karena efektivitas terkait dengan kinerja sedangkan efisiensi berhubungan
dengan pemanfaatan aneka sumber. Produktivitas dari suatu perusahaan atau
industri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Sumanth (1984 :
20), secara umum ada 12 faktor yang mempengaruhi naik atau turunnya
produktivitas, yaitu:
1. Investasi
2. Rasio Modal Buruh
3. Penelitian dan Pengembangan
4. Penggunaan kapasitas
5. Pengaruh Pemerintah
6. Umur Pabrik dan Peralatan
7. Ongkos Energi
8. Kelompok Kerja
9. Etika Kerja
10. Kecemasan Pekerja Akan Kehilangan Pekerjannya
11. Pengaruh Sertifikat Buruh
12. Manajemen
4) Interval 4-9
a. Nilai kisaran pencapaian produktivitas berdasarkan interval skor
4-9
b. Skala Interval (4 9 ) = Level 10 - Level 3
( 10 3 )
5) Interval 1-2
a. Nilai kisaran pencapaian produktivitas berdasarkan interval skor 1-
2
c. Skala Interval (1 2 ) = Level 3 - Level 0
(30)
b. Monitoring
Intensitas Tingkat
Definisi
Kepentingan
1 Sama penting
3 Sedikit lebih penting
5 Lebih penting
7 Sangat lebih penting
9 Mutlak lebih penting
2, 4, 6, 8 Nilai tingkat kepentingan yang mencerminkan suatu nilai
kompromi.
Nilai kebalikan Nilai kebalikan Nilai tingkat kepentingan jika dilihat dari
arah yang berlawanan. Misalnya jika A sedikit lebih
penting dari B (intensitas 3), maka berarti B sedikit kurang
penting dibanding A (intensitas 1/3).
Sumber: Saaty (1988)
Keterangan :
eVPi = elemen vektor prioritas ke-i
aij = penilaian berpasangan elemen
4. Konsistensi logis (Logical Consistency). Konsistensi logis menjamin
bahwa semua elemen dikelompokkan secara logis dan diperingkatkan
secara konsisten sesuai dengan suatu kriteria logis. Indikator konsistensi
diukur melalui Consistency Index (CI). Metode ini mengukur seluruh
konsistensi penilaian menggunakan Consistency Ratio (CR) yang
merupakan perbandingan antara CI dengan Random Inconsistency Index
(RI) sesuai rasio yang telah ditetapkan. Jika nilai CR adalah kurang dari
0,1 (CR < 0,1), dikatakan bahwa elemen-elemen telah dikelompokkan
secara konsisten. Model matematika yang digunakan adalah sebagai
berikut:
a. Perhitungan nilai eigen maksimum (max)
VA = aij x VP dengan VA = (Vai)
VB = VA/VP dengan VB = (Vbi)
max = 1/n
=1
Keterangan:
VA = VB = Vektor antara
Vbi untuk i = 1, 2, ..., n
b. Perhitungan nilai CI dan CR
CI = max n CR= CI
n1 RI
Keterangan:
CI = Consistency Index
CR = Consistency Ratio
RI = Random Index
C. Value (Nilai)
Nilai yang dihasilkan diperoleh dari perkalian skor aktual pada rasio
tertentu dengan bobot tersebut.
D. Performance Indicators Pada bagian ini terdapat tiga bagian, yaitu :
Current = jumlah nilai semua rasio pengukuran
Previous = jumlah pengukuran sebelumnya
Indeks Produktivitas (IP) = Perbandingan antara periode yang diukur
dengan periode sebelumnya (untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan
atau penurunan produktivitas)
Rumus :
IP = Current previous x 100%
previous
Keterangan :
IP = Indeks Produktivitas (Productivity Index)
Current = nilai rasio saat pengukuran
Previous = nilai rasio periode sebelumnya
Simbol Keterangan
Top Event
Logic Event OR
Logic Event AND
Transferred event
Undeveloped event
Basic Event