Anda di halaman 1dari 15

ANALISA PENGUKURAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA

UMKM MEBEL KAYU HARAPAN JAYA MENGGUNAKAN METODE


APC
Muhammad Azizul Hakim1, Sarah Yunita Amela2
Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
muhammadazizulh@gmail.com1, sarahyunitaaa28@gmail.com2

ABSTRACT

A company called UMKM Mebel Harapan Jaya makes several types of wood furniture.
UMKM Mebel Harapan Jaya solely considers the advantages of daily activities. It is
essential to assess productivity in order to keep UMKM Mebel Harapan Jaya operating at
peak efficiency and boost earnings. Sales and financial information were gathered across
three periods (months) for this assessment. The results of this data processing showed a
significant drop in the rate for a particular month, which is crucial to improving the
company's ability to continue operating efficiently and effectively in the future. Pay close
attention to partial productivity in this assessment for inputs that have an impact on UMKM
Mebel Harapan Jaya's profitability.

Keywords: Mebel Harapan Jaya, productivity

ABSTRAK
Sebuah UMKM bernama Mebel Harapan Jaya membuat beberapa jenis mebel kayu. UMKM
Mebel Harapan Jaya semata-mata mempertimbangkan keuntungan dari kegiatan sehari-hari.
Sangat penting untuk menilai produktivitas agar UMKM Mebel Harapan Jaya tetap
beroperasi pada efisiensi puncak dan meningkatkan pendapatan. Informasi penjualan dan
keuangan dikumpulkan dalam tiga periode (bulan) untuk penilaian ini. Hasil pengolahan data
ini menunjukkan penurunan rate yang signifikan pada bulan tertentu, yang sangat penting
untuk meningkatkan kemampuan perusahaan agar dapat terus beroperasi secara efisien dan
efektif di masa mendatang. Mencermati produktivitas parsial dalam penilaian ini untuk input
yang berdampak pada profitabilitas UMKM Mebel Harapan Jaya.
Kata Kunci: UMKM Mebel Harapan Jaya, Produktivitas

1. PENDAHULUAN
Dibagian pendahuluan terdapat latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan
batasan masalah sesuai dengan penelitian yang dilakukan

1.1 Latar Belakang


UMKM Mebel Kayu Harapan Jaya berdiri pada tahun 1999, berada di Jln. Raya
Sukolegok No.24, Dusun Suko, Kec. Sukodono Kab. Sidoarjo, Jawa Timur 61257.
Dengan total pekerja sebanyak 10 orang. UMKM Mebel Harapan Jaya memproduksi
berbagai jenis mebel seperti kusen pintu, jendela, kursi, meja, lemari, dan lain sebagainya.
Setiap bulannya UMKM Mebel Kayu Harapan Jaya dapat memproduksi 19 unit barang
mebel. Untuk tetap menjaga produktivitas UMKM Mebel Harapan Jaya tetap optimal,
diperlukan pengukuran produktivitas agar terlihat efektivitas kinerja UMKM Mebel
Harapan Jaya.
Metode untuk mengukur produktivitas ialah metode APC (American Productivity
Center). Metode ini diterapkan untuk lihat menentukan hubungan secara langsung
diantara profitabilitas dan produktivitas. Tingkat produktivitas yang akan dihitung
merupakan data masukan dan keluaran sari seluruh hasil mebel yang diproduksi oleh
UMKM Mebel Harapan Jaya. Data Input (masukan) dibagi seperti input tenaga kerja,
input material, input modal, input energi, dan biaya yang berupa biaya perawatan,
penyimpanan produk jadi, dan biaya Pengiriman. Kinerja dapat ditentukan melalui cara
membandingkan diantara input yang dibutuhkan dan output yang dihasilkan.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah ini adalah bagaimana metode atau cara mengukur tingkat
produktivitas, penilaian tingkat sebuah produktivitas, dan bagaimana cara meningkatkan
produktivitas pada UMKM Mebel Harapan Jaya.

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui proses pengukuran produktivitas pada UMKM Mebel Harapan Jaya.
2. Mengetahui evaluasi tingkat produktivitas pada UMKM Mebel Harapan Jaya
3. Mengetahui cara meningkatkan produktivitas pada UMKM Mebel Harapan Jaya.

1.4 Batasan Masalah


Batasan masalah berupa data historis yang merupakan data input atau masukan dari
tenaga kerja, input material, input modal, input energi dan biaya- biaya lainnya pada
bulan januari 2022 sampai Maret 2022

2. TINJAUAN PUSTAKA
Berikut merupakan tianjauan pustaka yang meliputi teori yang berhubungan dengan
penelitian yang dilakukan

2.1 Konsep Produktivitas


Filosofis mengenai konsep produktivitas telah ada dari awal peradaban
manusia, dikarenakan esensi dari produktivitas ialah kemauan (The Will) serta
usaha (Effort) oleh manusia agar terus memajukan taraf hidup serta kehidupan
dari semua aspek. Apabila akan mengukur tentang produktivitas, mulanya harus
memahami tentang apa dan bagaiamana produktivitas itu sendiri, sehingga
pengukuran produktivitas memiliki tujuan yang tercapai.

2.2 Pengertian Produktivitas


Kata produktivitas awal mulanya ada pada tahun 1966 dari sebuah
permasalahan yang di susun dari seorang ekonom prancis bernama Quesnayy.
Produktivitas merupakan pembanding dari keluaran atau output serta masukan
atau input, apabila produktivitas mengalami kenaikan maka sangat mungkin dari
adanya kenaikan penghematan (waktu, bahan baku, tenaga) serta prosedur kerja,
tata cara pembuatan serta meningkatkan sebuah kemampuan dari tenaga kerja
(Hasibuan 2005). Menurut (Zainun 2004) ternyata terdapat banyak faktor yang
berpengaruh terhadap rendah atau tingginya semangat kerja dari tenaga kerja
dalam suatu pekerjaan yaitu, motivasi, komunikasi, leadership, kepuasan dalam
kerja, dan partsipasi. Menurut (Blocher Chen Lin 2000) produktivitas merupakan
suatu relasi dari beberapa keluaran yang telah menghasilkan serta masukan yang
akan butuh untuk membuat keluaran tersebut. Menurut (Sedarmayanti 2004)
produktivitas merupakan membahas dari perbuatan manusia atau seorang
individu, yaitu sebuah tingkah laku dari produktivitasnya tersebut, terkhusus di
organisasi pekerjaan dan di tempat kerja.
Dari banyak teori yang dikemukakan oleh pakar dan ilmuan tersebut di atas,
menyatakan bahwa produktivitas merupakan segala usaha yang dilaksanakan agar
peningkatan kemampaun untuk menghasilkan produk atau jasa oleh pemanfaatan
tempat dan fasilitas yang disediakan dengan optimal agar dapat mengalami
peningkatan kualitas dan kauntitas pekerjaan.
Rumus produktivitas adalah sebagai berikut ini:

Efektivitas Untuk Menghasilakn Sebuah Output


Produktivitas =
Efisiensi dalam Menghasilkan Input

2.3 Pengukuran Produktivitas


Pengukuran produktivitas adalah sebuah peralatan manajemen yang krusial
untuk segala peringkat ekonom. Ditinjau dari pandangan umum pengukuran
produktivitas adalah pembanding yang bisa dibedakan dalam tiga hal.
1. Pembanding yang didasarkan oleh pelaksanaan pada saat ini dengan
pelaksanaan yang telah berlalu atau di masa lalu (berdasarkan Historis).
2. Pembanding dari divisi kerja ( Material, Modal, Energfi, Tenaga Kerja).
Pengukuran ini membuktikan sebuah pencapaian yang relatif.
3.Pembanding dalam pelaksanaan sekarang dengan target

2.4 Siklus Produktivitas


Siklus produktivitas akan digunakan ke dalam meningkatkan produktivitas secara
kontinyu. Konsep siklus produktivitas ini terdapat empat tahap dari kegiatan
pertama, berikut merupakan empat konsep siklus produktivitas:
1. Pengukuran Produktivitas (Meassurement)
2.Evaluasi Produktivitas (evaluation)
3.Perencanaan Produktivitas (Planing)
4.meningkatkan Produktivitas (Improvement)
Tahap dari siklus produktivitas bisa ditinjau di gambar dibawah ini:

Tahap 1 Tahap 3 Tahap 1


Tahap 2
Pengukuran Perencanaan meningkatkan
evaluasi
Produktivitas Produktivitas Produktivitas
Dari tabel diatas, bisa ditinjau bahwasannya siklus produktivitas adalah sebuah
proses yang berlangsung kontinyu.

2.5 Unsur Unsur Produktivitas


Unsur produktivitas terdapat tiga unsur, antaralain adalah:
1. Efisiensi
Efisiensi adalah cara menggunakan sumber daya secara minimal untuk
mencapai produk optimal. Efisiensi adalah cara pengukuran yang
membuktikan berapa rendah atau minimal sumber daya. Semakin rendah
output sumber daya maka semakin tinggi efisiensinya.
2. Efektivitas
Adalah sebuah mencapai tujuann dengan cepat dan efektif yang dinyatakan
efektivitas tujuan (kauntitas, kualitas, waktu) sudah tercapaii. Semakin tinggi
presentase tujuan akan diperoleh, semakin besar efektivitasnya.
3. Kualitas
adalah sebuah pengukuran yang dinyatakan ukuran berapa tinggi yang telah
terpenuhi sebagai syarat, rincian, dan keinginan. Kualitas berorientasi menuju
dari segi pembuatan input serta dari segi output dari segi pengiriman.

2.6 Jenis Jenis Produktivitas


Terdapat tiga jenis produktivitas yang akan diuraikan sebagai berikut:
1. Produktivitas Parsial
Merupakan pembanding antara output dengan salah satu faktor input,
contohnya: produktivitas tenaga kerja merupakan pembanding dari output
dan input
2. Produktivitas Dua Faktor
Merupakan pembanding antara output yang bersih dengan input tenaga kerja
dan input kapital, dimana output bersih adalah output total jumlah barang
dan jasa yang telah dibeli
3. Produktivitas Total
Merupakan pembanding diantara output dengan total seluruh faktor input.
Pengukuran produktivitas total merepresentasikan pengaruh semua input
dalam menghasilkan sebuah output

2.7 Pengukuran Produktivitas Dengan Metode APC (American Productivity


Center)
Metode Sebuah organisasi bernama American Productivity Center (APC)
didirikan pada tahun 1977. Dalam hal mendukung tentang pengukuran
produktivitas, peningkatan produktivitas, dan manajemen produktivitas, APC
cukup aktif. Tiga metrik produktivitas yang dihasilkan oleh metode pengukuran
produktivitas yang dibuat oleh APC—indeks produktivitas, indeks profitabilitas,
dan indeks peningkatan harga—adalah keuntungan utama mereka. Profitabilitas
berkorelasi langsung dengan elemen-elemen yang mempengaruhi produktivitas
dan peningkatan harga, seperti yang dapat diamati dari pengukuran produktivitas
model APC (Prima 2015).
Sebagai hasil dari hubungan ini, profitabilitas dapat ditingkatkan dengan
meningkatkan produktivitas dan menaikkan harga pasar barang. Model APC juga
memperhitungkan semua operasi bisnis dalam organisasi, termasuk perubahan
fisik dan keuangan. Rasio produktivitas dalam situasi ini mengungkapkan berapa
banyak sumber daya atau masukan yang digunakan untuk menciptakan keluaran
bagi organisasi. Jumlah output dan input untuk masing-masing
Berikut merupakan rumus-rumus yang akan digunakan untuk menghitung
produktivitas dengan menggunakan metode APC, sebagi berikut:

1. Pengukuran Indek Produktivitas


Output
Prouktivitas Total =
Input

Output
Produktivitas Parsial =
Salah satu jenis input

Produktivitas Periode ke−n


Indeks Produktivitas =
produktivitas periode dasar

2. Pengukuran Indeks Profitabilitas


Output Periode Ke−n
Indeks Output =
Output Periode Dasar

Input Periode Ke−n


Indeks Input =
Input Periode Dasar
Indeks Output
Indeks Profitabilitas =
Indeks Input

3. Perhitungan Indeks Peningkatan Harga


Rasio harga output perusahaan terhadap biaya inputnya mewakili Indeks
Peningkatan Harga.
Indeks Profitabilitas
Indeks Perbaikan Harga =
Indeks Produktivitas

2.8 Diagram Tulang Ikan (Fishbone Diagram)


Diagram kausal atau tulang ikan Untuk mengidentifikasi akar penyebab dan
solusi untuk suatu masalah, diagram tulang ikan digunakan. Studi ini memiliki
pembenarannya. Diagram ini sering disebut diagram tulang ikan karena
bentuknya. Membuat diagram ini: Buat daftar masalah utama yang perlu
diselesaikan, lalu buat daftar alasan atau penyebab yang berkontribusi dari setiap
masalah dan tempatkan di kotak berbentuk tulang ikan.
2.9 Bentuk diagram Tulang Ikan
Pada umumnya diagram tulang ikan memiliki bentuk yang sama berikut
adalah contoh gambar diagram tulang ikan:
Gambar 1 Fishbone Diagram

Untuk mengukur analisis produktivitas, kausalitas harus ditetapkan dengan


menentukan akar penyebab masalah, menghilangkan solusi potensial, dan
mengumpulkan informasi untuk penelitian lebih lanjut.

3. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilakukan di UMKM Mebel Harapan Jaya yang berada di Jln. Raya
Sukolegok No.24, Dusun Suko, Kec. Sukodono Kab. Sidoarjo, Jawa Timur 61257. Pada
tanggal 10 Juni 2022
3.1. Identifikasi Operasional Variabel
Variabel berikut digunakan dalam teknik APC untuk menentukan produktivitas:
1. Input (masukan)
keseluruhan biaya tenaga kerja, sumber daya, uang, dan energi yang dikeluarkan
untuk mencapai hasil.
2. Output (Keluaran)
Hasil produksi yang dihasilkan dari produksi produk mebel UMKM Mebel
Harapan Jaya.
3. Indeks Produktivitas
perbandingan yang dihasilkan antara input dan output
4. Indeks perbaikan Harga
Penyesuaian harga Ouput UMKM Mebel Harapan Jaya terhadap biaya input
UMKM Mebel Harapan Jaya
5. Indeks Profitabilitas
Dalam perhitungan APC menunjukkan indeks produk dikalikan indeks harga.
Ungkapan tersebut ditulis sebagai berikut:
IPF = IP × IPH
Atau
IP = IPF / IPH
Yaitu :
IPF = Indeks Profitabilitas
IP =Indek produktivitas
IPH = Indeks perbaikan Harga
3.2 Flowchart
Flowchart menguraikan prosedur yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas di
penelitian. Berikut langkah-langkah pada penelitian ini beserta gambar flowchartnya:
1. Identifikasi Masalah
Tahapan ini mrupakan tahapan awal untuk mengetahui permasalahan yang ada di
UMKM Mebel Harapan Jaya. Bilamana masalah yang terjadi adalah ketika
UMKM Mebel Harapan Jaya tidak melakukan pertimbangan terhadap
produktivitas untuk alat ukur kinerja UMKM.

2. Studi Literatur
Di tahap studi literatur ada tahap awal ketika dapat menambahkan sumber dan
literatur untuk membangun dasar yang kuat untuk masalah tersebut.

3. Teknik Pengukuran
Menggunakan Teknik Pengukuran Metode APC (American Productivity Center)

4. Pengumpulan Data
Berupa data penjualan pada UMKM Mebel Harapan Jaya pada bulan Januari
sampai Maret 2022

5. Hasil dan Pembahasan


Hal ini merupakan hasil pengolahan data dengan pendekatan American
Productivity Center yang dilakukan agar UMKM M.ebel Harapan Jaya dapat
menjadi lebih produktif.

Gambar 2. Flowchart Penelitian


4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan Data
Terdapat dua data yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer adalah informasi yang dikumpulkan melalui penyelidikan langsung.
dengan mengawasi sumber-sumber informasi itu sendiri. Ada tiga kategori utama
data:
a. Wawancara dilakukan dengan tanya jawab kepada pimpinan atau karyawan
UMKM Mebel Harapan Jaya.
b. Observasi dilakukan dengan cara pengamatan terhadap obyek yang akan
diteliti.

2. Data Sekunder
Data sekunder didapatkan dengan pengumpulan dan mempelajari data dari UMKM
Mebel Harapan Jaya. Laporan dan studi literatur dari referensi berbagai jurnal dan
buku yang berkaitan dengan Penelitian yang dilakukan.
Berikut data yang terkumpul dari penjualan UMKM Mebel Harapan Jaya mulai bulan
Januari sampai dengan Maret 2022:
Tabel.1 Data Penjualan UMKM Mebel Harapan Jaya
Bulan (2022)
No Keterangan
Januari Februari Maret

1 Output Total
425,500,000 409,200,000 456,600,000
2 Input Total
Tenaga Kerja (Harian) 42,500,000 43,750,000 42,500,000
3
Total 42,500,000 43,750,000 42,500,000
Material (Bahan Baku) 163,800,000 145,600,000 172,900,000
4
Total 163,800,000 145,600,000 172,900,000
Modal 27,800,000 27,800,000 27,800,000
5
Total 27,800,000 27,800,000 27,800,000
Energi (Listrik) 3,680,000 3,570,000 3,960,000
6
Total 3,680,000 3,570,000 3,960,000
Biaya Perawatan mesin 2,670,000 2,140,000 2,380,000
Biaya Lainnya Biaya Penyimpanan Barang Jadi 0 0 0
7
Biaya Distribusi 16,250,000 15,740,000 16,500,000
Total 18,920,000 17,880,000 18,880,000

4.2 Pengolahan Data


Nilai masukan dalam pengolahan data ini ditetapkan dengan menetapkan nilai
keluaran; nilai input terdiri dari data yang menunjukkan sumber daya yang digunakan
untuk membuat produk, sedangkan nilai output terdiri dari data yang berkaitan dengan
penjualan produk. Pengolahan data untuk penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu:
1. Pengukuran produktivitas sebagian
2. Pengukuran produktivitas total faktor
3. Pengukuran produktivitas totall
Pengukuran produktivitas total sendiri digambarkan memakai metode APC
(American Productivity Center) dari penggunaan tiga indikator, sebagai berikut:
A. Penghitungan indek produktivitas
B. Penghitungan indek profitabilitas
C. Penghitungan harga perbaikan
Berikut adalah hasil perhitungan indeks produktivitas mulai dari bulan januari
hingga maret :
1. Perhitungan Produktivitas Parsial
 Produktivitas Tenaga Kerja (TK)
(1) Januari (Periode Dasar)
output bulan januari
Produktivitas=
input TK bulan Januari
425.500 .000
Produktivitas= =10,011
42.500 .000
Produktivitas = 10,011
Indek produktivitas = 1,000
(2) Febuari
output bulan Februari
Produktivitas=
input TK bulan Febuari
409.200 .000
Produktivitas= =9,353
43.750 .000
Produktivitas = 9,353
9,353
Indek produktivitas = = 0,934
10,011

(3) Maret
output bulan maret
Produktivitas=
input TK bulan maret
456.600 .000
Produktivitas= =10,743
42.500 .000
Produktivitas = 10,743
10,743
Indek produktivitas = = 1,073
10,011
 Produktivitas Material
(1) Januari (Periode Dasar)
output bulan januari
Produktivitas=
input material bulan Januari
425.500 .000
Produktivitas= =2,597
163.800 .000
Produktivitas = 2,597
Indek produktivitas = 1,000
(2) Febuari
output bulan febuari
Produktivitas=
input material bulan febuari
409.200,000
Produktivitas= =2,810
145.600 .000
Produktivitas = 2,810
2,810
Indek produktivitas = = 1,081
2,597
(3) Maret
output bulan maret
Produktivitas=
input material bulan maret
456.600 .000
Produktivitas= =2,640
172.900 .000
Produktivitas = 2,640
2,640
Indek produktivitas = = 1,016
2,597
 Produktivitas Modal
(1) Januari (Periode Dasar)
output bulan januari
Produktivitas=
input modal bulan Januari
425.500 .000
Produktivitas= =15.305
27.800 .000
Produktivitas = 15,305
Indek produktivitas = 1,000
(2) Febuari
output bulan febuari
Produktivitas=
input modal bulan febuari
409.200,000
Produktivitas= =14,719
27.800 .000
Produktivitas = 14,719
14,719
Indek produktivitas = = 0,961
15,305

(3) Maret
output bulan maret
Produktivitas=
input modal bulan maret
456.600 .000
Produktivitas= =16,424
27.800 .000
Produktivitas = 16,424
16,424
Indek produktivitas = = 1,073
2,597
 Produktivitas energi
(1) Januari (Periode Dasar)
output bulan januari
Produktivitas=
input energi bulan Januari
425.500 .000
Produktivitas= =115,625
3.680 .000
Produktivitas = 115,625
Indek produktivitas = 1,000
(2) Febuari
output bulan febuari
Produktivitas=
input energi bulan febuari
409.200,000
Produktivitas= =114,622
3.570 .000
Produktivitas = 114,622
114,622
Indek produktivitas = = 0,991
115,625
(3) Maret
output bulan maret
Produktivitas=
input energi bulan maret
456.600 .000
Produktivitas= =115,303
3.960 .000
Produktivitas = 115,303
115,303
Indek produktivitas = = 0,997
115,625
 Produktivitas Biaya Lain
(1) Januari (Periode Dasar)
output bulan januari
Produktivitas=
input Biaya lain bulan Januari
425.500 .000
Produktivitas= =22,489
18.920 .000
Produktivitas = 22,489
Indek produktivitas = 1,000
(2) Febuari
output bulan febuari
Produktivitas=
input energi bulan febuari
409.200,000
Produktivitas= =22,885
17.880 .000
Produktivitas = 22,885
22,885
Indek produktivitas = = 1,017
22,489
(3) Maret
output bulan maret
Produktivitas=
input energi bulan maret
456.600 .000
Produktivitas= =24,184
18.880 .000
Produktivitas = 24,184
24,184
Indek produktivitas = = 1,075
22,489
Dari perhitungan diatas dapat dirangkum pada tabel 2 dibawah ini:
Tabel 2. Indek Produktivtas Parsial dan Indek Produktivtas Total
Januari Febuari Maret
No Komponen Indeks Indeks Indeks
Nilai Indeks Nilai Indeks Nilai Indeks
Produktivitas Produktivitas Produktivitas
1 Tenaga Kerja (TK) 10,011 1.000 9,353 0,934 10,743 1,073
2 Material 2,597 1.000 2,81 1,081 2,64 1,016
3 Modal 15,305 1.000 14,719 0,961 16,424 1,073
4 Energi 115,625 1.000 114,622 0,991 115,303 0,997
5 Biaya Lain 22,489 1.000 22,885 1,017 24,184 1,075
Total 33,2054 1.000 32,8778 0,9968 33,8588 1,0468

Perhitungan diatas mmerlukan periode dasar sebagai pembanding untuk periode


selanjutnya, maka Bulan Januari yang dijadikan sebagai periode dasar karena memiliki
tingkat produktivitas yang cukup stabil yaitu satu (1,000) dari Bulan Januari hingga Maret
2022
4.2.1 Perhitungan Indeks Profitabilitas dan Perbaikan Harga
Indikator output dan input ditentukan untuk melakukan perhitungan ini.
Perhitungannya ditunjukkan pada tabel di bawah ini, bersama dengan temuan indeks
profitabilitas dan indeks perbaikan harga untuk periode Januari hingga Maret 2022.
Tabel 3: Indeks Peningkatan Harga dan Indeks Profitabilitas
Januari Febuari Maret
No Elemen Indeks Indeks Indeks Indeks Indeks Indeks Indeks Indeks Indeks Perbaikan
Profitabilitas Produktivitas Perbaikan Profitabilitas Produktivitas Perbaikan Profitabilitas Produktivitas Harga
1 Tenaga Kerja (TK) 1,000 1,000 1,000 0.934 0.934 1,000 1.073 1.073 1,000
2 Material 1,000 1,000 1,000 1.081 1.081 1,000 1.016 1.016 1,000
3 Modal 1,000 1,000 1,000 0.961 0.961 1,000 1.073 1.073 1,000
4 Energi 1,000 1,000 1,000 0.991 0.991 1,000 0.997 0.997 1,000
5 Biaya Lain 1,000 1,000 1,000 1.017 1.017 1,000 1.075 1.075 1,000
Total 1,000 1,000 1,000 0.9968 0.9968 1,000 1.0468 1.0468 1,000

Periode dasar pada tabel di atas adalah Januari, dan produktivitas dihitung
untuk bulan Februari dan Maret. Karena periode dasar menjadi dasar perhitungan
produktivitas pada bulan-bulan berikutnya. Indeks profitabilitas dihitung dengan
menggunakan harga tetap atau harga konstan.

4.3 Evaluasi Produktivitas


Evaluasi yang dimaksut dilakukanlah analisis tingkat produktivitas parsial dan
produktivits total, analisis dari profitabilitas, dan analisis dari indek perbaikan harga.
1. Produktivitas parsial
(1) Tenaga kerja (TK)
Tingkat produktivitas tenaga kerja turun ke rekor terendah 0,934 di bulan
Februari. Pengurangan jam kerja, yang mungkin tidak dimanfaatkan sepenuhnya
oleh karyawan, mungkin menjadi alasan dari titik rendah ini.
(2) Tingkat produktivitas Material pada Bulan Januari berada pada titik yang rendah
yaitu 1,000. Dikarenakan pada bulan Febuari dan Maret mengalami kenaikan. Hal
ini disebabkan oleh bertambahnya biaya bahan baku atau kenaikan harga bahan
baku pada Bulan Febuari dan Maret.
(3) Tingkat produktivitas Modal pada Bulan Febuari berada pada titik yang rendah
yaitu 0,961. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya pendapatan atau pendpaatan
menurun, sedangkan modal yang dipakai tetap.
(4) (4) Pada bulan Maret, produktivitas energi meningkat sebesar 0,997 poin setelah
naik sebesar 0,991 poin pada bulan Februari. Hal ini diakibatkan oleh
produktivitas yang rendah di bulan Februari karena lebih banyak energi yang
dikonsumsi selama bulan tersebut. Listrik digunakan untuk alat-alat listrik seperti
gergaji mesin, penggiling, dan peralatan pertukangan lainnya.
(5) Tingkat produktivitas biaya lain-lain ini merupakan biaya perawatan mesin-mesin,
dan biaya distribusi (pengiriman bahan baku dan barang jadi). Indeks
produktivitasnya pada bulan Februari 1,017 dan pada Bulan Maret 1,075. Hal ini
mengalami kenaikan karena ada beberapa pembelian mesin baru pada bulan
Maret.

2. Tingkat Produktivitas Total


Kapasitas UMKM Mebel Harapan Jaya untuk menangani semua input, termasuk
input tenaga kerja, input material (bahan baku), input material, input modal, dan
biaya lainnya, ditunjukkan oleh tingkat produktivitas perusahaan secara
keseluruhan. Menurut pengukuran yang dilakukan dari Januari hingga Maret,
produktivitas mencapai puncaknya di bulan Maret sebesar 1,046 dan turun menjadi
0,996 di bulan Februari.

3. Analisis Tingkat Produktivitas


Nilai indeks profitabilitas dan nilai indeks produktivitas identik setelah dilakukan
pendataan karena nilai indeks profitabilitas dan indeks produktivitas secara virtual
memiliki arti yang sama. Oleh karena itu, jika seluruh input diperhitungkan saat
menentukan profitabilitas dan nilainya kurang dari satu (1), maka UMKM akan
mengalami kerugian pada bulan tersebut. Sebaliknya jika nilainya lebih besar dari
satu (1) maka UMKM akan mengalami keuntungan pada bulan tersebut.
Dari pengolahan data diatas, nilai indeks profitabilitas pada bulan Febuari banyak
yang dibawah nilai satu (1) berarti UMKM tersebut pada bulan Febuari mengalami
kerugian, tetapi nilai input yang dihasilkan dari setiap bulannya tetap kecil. Hal ini
bisa disebabkan penghasilan yang didapatkan pada bulan Februari lebih kecil dari
bulan Januari dan Maret.
(1) Indeks profitabilitas tenaga kerja (TK)
Karena kenaikan biaya tenaga kerja di bulan Maret, indeks profitabilitas
meningkat.
(2) Indeks profitabilitas Material (Bahan Baku)
Biaya untuk bulan Desember mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan
bulan berikutnya. Akibatnya nilai profitabilitasnya turun dari bulan Maret.
(3) Indeks profitabilitas Modal
Nilai Februari yang terendah. Dibandingkan dengan periode dasar, yaitu Januari,
angka ini lebih rendah. Ini karena profitabilitas turun di bulan Februari sebagai
akibat dari penurunan output.
(4) Indeks profitabilitas Energi
Nilai tersebut paling rendah di bulan Februari karena baik pendapatan maupun
konsumsi energi lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.
(5) Indeks profitabilitas Biaya Lain-lain
Pada bulan Maret nilai indeks profitabilitas naik karena biayanya mengalami
penurunan pada Bulan maret.
4. Analisis Indeks Perbaikan Harga
Harus menghitung dengan menyamakan indeks peningkatan harga, atau indeks
profitabilitas dengan rasio indeks produktivitas. Oleh karena itu perbaikan tersebut
memiliki hasil 1 (satu) yang menunjukkan bahwa tidak terjadi peningkatan harga
yang akan berdampak pada indeks perbaikan harga.
5. EvaluasI
Evaluasi menjadi hal penting dilakukan untuk mencari penyebab turunnya sebuah
produktivitas UMKM Mebel Harapan Jaya. Penurunan produktivitas dapat
disebabkan karena UMKM Mebel Harapan Jaya tidak memiliki jadwal perawatan
mesin-mesin yang rusak, jadi misal ketika produksi ada mesin yang rusak akan
menghambat jalannya produksi.
4.4 Perencanaan produktivitas
Untuk melihat sebab akibat pada UMKM Mebel Harapan Jaya dapat
digambarkan pada diagram sebab akibat dibawah ini:
Gambar 3. Fishbone diagram UMKM Mebel Harapan Jaya
Dari fishbone diagram diatas, telah digambarkan beberapa faktor-faktor
penyebab rendahnya tingkat produktivitas. Adapun faktor-faktornya akan dijelaskan
sebagai berikut:
1. Faktor tenaga kerja
a) Kelelahan diakibatkan karena kurangnya istirahat bagi pekerja. Saat pekerja
mengalami kelelahan maka pekerja akan tidak fokus saat melakukan
pekerjaan sehingga produktivitas akan menurut.
b) Human Eror sering disebabkan karena oleh pekerja yang lalai dalam
melakukan pekerjaan.
c) Kesalahan SOP terjadi karena pekerja kurang menaati SOP yang telah
ditetapkan oleh UMKM.
2. Material
a) Biaya bahan baku menyebabkan harga bahan baku yang tidak stabil.
b) Mesin sering rusak diakibatkan oleh penggunaan mesin secara terus menerus
dan sparepaart mesin kurang baik
c) Kurang Maintenance Mesin yaitu Kurangnya penjadwalan maintenance pada
mesin.
3. Modal
a) Penjualan Menurun disebabkan karena kurangnya pesanan. Pihak UMKM
seharusnya melakukan promosi agar penjualan tidak menurun
b) Keuntungan menurun disebabkan dari hasil penjualan yang menurun maka
akan berdampak ke keuntungan yang turun
4. Energi
a) Kelebihan pesanan diakibatkan dari menurunnya tingkat produktivitas
pekerja untuk memproduksi produk mebel.

5. KESIMPULAN SARAN
Berikut kesimpulan dan saran yang berisi rangkuman hasil pengukuran produktivitas
dan saran untuk UMKM Mebel Harapan Jaya:

5.1 Kesimpulan
Nilai indeks profitabilitas pada bulan Febuari banyak yang dibawah nilai satu
(1) berarti UMKM tersebut pada bulan Febuari tidak mengalami keuntungan atau rugi
, tetapi nilai input yang dihasilkan dari setiap bulannya tetap kecil. Hal ini bisa
disebabkan penghasilan yang didapatkan pada bulan Februari lebih kecil dari bulan
Januari dan Maret. Sedangkan Nilai indeks profitabilitas memiliki nilai yang sama
dengan nilai indeks produktivitas. Hal ini menyebabkan tidak ada perbaikan harga.
Oleh karena itu tidak berpengaruh ke profitabilitas UMKM Mebel Harapan Jaya.
5.2 Saran
Ada beberapa saran untuk UMKM meningkatkan produktivitas di UMKM
Mebel Harapan Jaya:
1. Sebaiknya UMKM Mebel Harapan Jaya melakukan penjadwalan perawatan rutin
untuk mesin-mesin yang digunakan agar mesin di UMKM tersebut terawat dengan
baik
2. Pembelian sparepart mesin harus dibeli dengan kualitas yang baik agar mesin
menjadi awet dan tidak mudah rusak
3. Pekerja sebaiknya lebih berkonsentrasi dan menjalankan setiap SOP yang telah
ada.

6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Rahmatullah, S., Katili, P. B., & Wahyuni, N. (2017). Analisa produktivitas pada divisi produksi
PT. XYZ menggunakan metode Objective Matrix (OMAX). Jurnal Teknik Industri Untirta.
[2] Maulana, M. R., & Lukmandono, L. (2021, March). Analisa Produktivitas dengan Metode
American Productivity Center (APC) dan Marvin E. Mundel (Studi Kasus: UD. Sido Lancar).
In Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan (Vol. 1, No. 1,
pp. 202-207).
[3] Beatrix, M., & Dewi, A. A. (2019). Analisa Produktivitas Dengan Menggunakan Model
Pengukuran the American Productivity Center (Apc) Pada Produk Alumunium Sheet Dan
Alumunium Foil. J. PASTI, 13(2), 154.

Anda mungkin juga menyukai