konsep itu diperkenalkan di ITB dalam program teknik produksi di bagian mesin.
Yang dipelajari waktu itu adalah produktivitas pabrik dan stasiun kerja. Dalam
pembahasan tentang topik itu. Namun, karena pada waktu itu suatu universitas
diucapkan oleh presiden Soekarno, maka dunia usaha tidak menaruh perhatian
dengan kelangkaan barang yang sangat mencolok di pasar akibatnya sudah jelas
bahwa harga-harga barang meningkat dengan tajam. Tahun 1963 muncul inisiatif
Liem Siang Hien Ginting. Inisiatif inipun kandas dihantam badai inflasi
Indonesia.
Haluan Negara (GBHN) dan dilaksnakan dengan pelita-pelita, maka atas dasar
pengharapan bahwa pembangunan itu akan bejalan dengan baik dan berhasil
Departemen Tenaga Kerja. Bulan Nopember 1983 dicapai kata sepakat untuk
dan usaha. Dan jika ia disertai dengan peningkatan kualitas produk, ketepatan
waktu penyerahan dan pemberian pelayanan teknis pasca jual, maka daya saing
yang lebih baik dari hari kemarin dan mengusahakan hari esok yang lebih baik
dari hari ini”. Sikap mental ini menuntut kita untuk selalu berusaha membuat
maju, tidak boleh diam tetap ditempat, selalu berfikir untuk mencitakan
kemajuan-kemajuan itu.
Dalam ilmu Teknik Industri dikenal sejak ia dibuat suatu falsafah yang
berbunyi “There is no best way to do a job” dan “There is always a better way”.
Pandangan dalam ilmu ini adalah bahwa dalam melakukan pekerjaan apapun
selalu dapat dilakuakn dengan lebih baik. Ini berlawanan dengan falsafah yang
II-3
digunakan oleh Frederick Winslow Taylor yang menyatakan bahwa “There is one
“Tidak ada produk atau proses yang terbaik” dan “Selalu dapat diciptakan produk
atau proses yang lebih baik”, serta “Selalu dapat diusahakan hasil yang lebih besar
pernyataan teknis dalam produktivitas. Suatu pesan yang harus dicamkan oleh
setiap orang Indonesia dalam menghadapi era globalisasi ini adalah sebagai
berikut :
Begitu engkau berhenti berjuang, orang lain akan terus berjuang terus dan maju
manajemen, karena itu produktivitas mengandung pula falsafah dan sikap mental
yang selalu termotivasi pada pengembangan diri menuju kehidupan hari esok
yang lebih baik. Untuk itu produktivitas pada konsepnya berhubungan dengan
berbagai faktor, baik yang berada pada sumber daya manusia itu sendiri maupun
yang sama, untuk itu masih ditemukan pengertian produktivitas dalam berbagai
bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik
dari hari ini. Selain itu Dewan Produktivitas Nasional memberikan pengertian
demikian dapat dikatakan bahwa ada dua bagian yang mempengaruhi tingkat
Efektivitas
Produktivitas =
Efisiensi
yang sama.
Penggunaan jumlah sumber daya yang lebih besar untuk memperoleh jumlah
(masukan) secara efisien dalam memproduksi barang dan atau jasa (keluaran).
Jika dilihat secara kuantitatif, produksi adalah jumlah keluaran yang dihasilkan,
yang digunakan.
yang mengukur performansi aktual dari sumber daya relatif terhadap standar yang
per unit produk, sehingga produk dapat dijual dengan harga yang lebih kompetitif
di pasar.
suatu proyek yang hanya sekali berjalan, tetapi merupakan siklus yang kontinyu,
Pengukuran
Pengukuran
Produktivitas
Produktivitas
Peningkatan Evaluasi
Produktivitas Produktivitas
Perencanaan
Produktivitas
Apabila produktivitas dari sistem industri itu telah diukur, langkah berikut adalah
aktual dan rencana merupakan masalah produktivitas yang harus dievaluasi dan
produktivitas yang akan dicapai, baik dalam jangka pendek maupun jangka
menerus. Siklus produktivitas itu diulang kembali secara kontinu untuk mencapai
keluaran diberi notasi K, masukan M, naik dan turun , maka dapat dinyatakan
K = dan M
K dan M
K dan M
K dan M
Perencanaan Perbaikan
Produktivitas
Nilai Hasilnya
II-8
Organisasikan
Pelaksanaan
Management
Planning
Management
Execution
Kendalikan Gerakkan
Pelaksanaan Pelaksanaan
industri sejenis yang menghasilkan produk serupa. Hal ini menjadi penting agar
perusahaan ini dapat meningkatkan daya saing dari produk yang dihasilkan di
produktivitas, yaitu :
dipahami apa yang terjadi dengan perusahaan secara umum. Bila produktivitas
perusahaan turun, maka perlu dicari apa yang menjadi penyebabnya. Sedangkan
ukuran produktivitas parsial bagi input tenaga kerja yang diukur berdasarkan rasio
banyaknya input modal dan tenaga kerja yang digunakan. Output bersih (net
output) adalah output total dikurangi dengan barang-barang dan jasa antara (input
II-11
produktivitas total, dapat menggunakan satuan fisik dari output dan input atau
perubahan dalam waktu atau ruang mengenai suatu hal tertentu. Penggunaan
angka indeks yang telah umum dilakukan terutama dalam bidang ekonomi adalah
indeks harga dan indeks produksi yang biasanya dipergunakan untk mengukur
perubahan harga atau perubahan produksi sepanjang waktu tertentu. Untuk dapat
mengukur laju perubahan itu, maka biasanya sederet angka-angka harga atau
produksi dibakukan berdasarkan periode tahun dasar atau periode waktu dasar
terhadap keadaan periode adsar itu. Dari sini akan terlihat apakah perubahan
indikator pencapaian total. OMAX sebagai alat memecahkan masalah dan alat
yang berbeda dan cara untuk mengukur produktivitas adalah dengan mengukur
kerja baik dalam skala kecil maupun untuk keseluruhan perusahaan. Tetapi hasil
pengukuran kinerja dari unit-unit tidak dapat dikaitkan secara aditif untuk
terkait.
Kelebihan Kekurangan
Merupakan kombinasi dari Subyektifitas terkadang
pendekatan kualitatif dan dilakukan dalam penentuan
kuantitatif objective score tiap level
Dapat dipergunakan untuk indikator kinerja
mengukur semua aspek kinerja Untuk mendapatkan indeks
yang dipertimbangkan dalam kinerja yang diharapkan maka
unit kerja terkait dibutuhkan suatu pengukuran
Indikator kinerja untuk setiap yang kontinyu dan terstandar
input dan output terdefinisi
dengan jelas
Lebih fleksibel karena
memasukkan pertimbangan
manajemen dalam penentuan
bobot
Perhitungan indikator kinerja
cukup sederhana
langkah yang dilakukan pada proses OMAX dapat dilihat pada gambar 2.3.
1. Awareness.
2. Improve
Know how to do it
SUPPORT 1.
Mampu dan mau menjalankan perbaikan
Manager/ supervisors COMMITMEN
organize the measurement
process, T
3. Maintenance Top manager grasp the
Establish implementation
schedule, matrix proses,
Mempertahankan kemajuan
Specify work unit, Alocate resousces,
Start master matrix, Selec a coordinator,
Audit Current Explain the proses to
Memelihara semangat untuk maju
performance. the supervisor and relate
expectations.
Announce commitment
4. 3. CRITERIA
COORDINATIO INTRODUCTIO Work unit idendify
productivity criteria,
N N Examine job duties and
Managers review audit Coordinator arranges
work responsibilities,
data, kickoff program for
Study matrix mechanics
Coordinate with any selected work units,
and examples,
ongoing projects, Managers stress
Stress objectivity,
Start management matrix, importance of
Recognize interrelations
Arrange for support, productivity gains and
among criteria
Design a reward sistem measurements,
Show result of audit and
encourage cooperation in
seeking improvement
START-UP FEEDBACK
Managers meet with
11. MAINTENANCE
Work units participate Managers, coordinator,
work units to explain in improvement and work units maitain
wights and to discuss process, matrix measurements,
ways to improve Act on audit and index Review progreess, publish
operations, measures as group results,
Organize extra support projects, Provide recognition for
when needed, Calculate, post, and units thatt score well,
Form project teams to discuss performance Extend measurements to
actively pursue indicators, more work units.
specific Chart progress.
improvements.
II-15
1. KOMITMEN
Top manajer memahami proses matriks,
Alokasi resousces,
Selec koordinator,
Jelaskan proses untuk supervisor dan berhubungan harapan.
Umumkan Komitmen
2. DUKUNGAN
Manager / supervisor mengatur proses pengukuran,
Menetapkan jadwal pelaksanaan,
Tentukan unit kerja,
Mulai master matriks,
II-16
3. PENDAHULUAN
Koordinator mengatur program kickoff untuk unit kerja yang dipilih,
Manajer menekankan pentingnya keuntungan produktivitas dan
pengukuran,
Tampilkan hasil audit dan mendorong kerja sama dalam mencari
perbaikan
4. KOORDINASI
Manajer review data audit,
Berkoordinasi dengan proyek yang sedang berjalan,
Mulai manajemen matriks,
Mengatur dukungan,
Desain sistem hadiah
5. KRITERIA
Unit Kerja idendify kriteria produktivitas,
Periksa pekerjaan tugas dan tanggung jawab kerja,
Studi mekanika matriks dan contoh,
Stres objektivitas,
Kenali keterkaitan antara kriteria
6. TUJUAN
Unit Kerja setuju pada tingkat 10 tujuan,
Tetapkan tujuan yang realistis tapi chalenging,
Berkoordinasi dengan unit kerja lainnya,
Jika skala subjektif digunakan, mendefinisikan harapan untuk skor
masing-masing.
7. SKOR
Koordinator memimpin pengembangan matriks,
Review hati-hati
8. PRIORITAS
Manajer review matriks unit kerja dan pentingnya bobot relatif
Kriteria,
Menentukan prosedur pemantauan,
Pengakuan Umumkan rencana kinerja yang unggul
9. START-UP
Manajer bertemu dengan unit kerja untuk menjelaskan wights dan
II-17
10. KOMENTAR
unit kerja berpartisipasi dalam proses perbaikan,
UU langkah-langkah audit dan indeks sebagai proyek kelompok,
Menghitung, pos, dan mendiskusikan indikator kinerja,
Catat kemajuan.
11. PEMELIHARAAN
Manajer, koordinator, dan unit kerja maitain pengukuran matriks,
progreess Review, mempublikasikan hasil,
Memberikan pengakuan untuk skor thatt unit baik, pengukuran Perluas
untuk unit kerja lebih.
Srtuktur Omax :
PRODUCTIVITY
CRITERIA
A
PERFORMANCE
II-18
… 10
… 9
… 8
… 7
… 6
B … 5
SCORES
… 4
… 3
… 2
… 1
… 0
Score
C Weight
Value
sumber daya (input), dan/ atau faktor- faktor lain (inferensial) yang akan turut
dapat terdiri dari ratio-ratio. Tiap-tiap kriteria ini terukur dan sebaiknya tidak
B. Blok Kuantifikasi
performansi tiap kriteria. Didalamnya terdiri dari sebelas bagian scores dari 0 s/d
periode dasar).
Level 10, yaitu nilai performance yang diharapkan pada periode tertentu
C. Blok Monitoring :
Score, yaitu tingkatan /level yang sesuai dengan data kondisi sekarang/
Weight, yaitu bobot relatif yang diberikan untuk tiap kriteria produktivitas
Besarnya bobot yang diberikan untuk tiap kriteria ini menunjukkan derajat
diukur.
Value, yaitu nilai yang dicapai tiap kriteria, yang merupakan perkalian score
sekarang (yang telah diberi bobot dan skor) dari seluruh kriteria
produktivitas.
dengan rumus :
Pada tingkat skala yang lebih kecil, tetapi masih bersifat makro, dapat
produktivitas mikro dan pada tingkat yang lebih kecil lagi dikenal produktivitas
II-21
faktor-faktor produksi dan produktiviats stasiun kerja. Jika dsimpulkan, maka kita
produk/jasa sampingan yang dihasilkan dan dijual oleh perusahaan. Namun ada
biaya pengobatan masyarakat yang terkena penyakit karena polusi itu dan
sama. Misalnya satu tahun kuartal atau satu bulan yang sama.
ada masih banyak ukuran yang tidak lengkap dan cenderung kurang berarti,
Terdapat beberapa alasan yang mungkin terjadi mengapa sulit untuk merancang,
berarti, yaitu :
2. Ukuran berorientasi pada kegiatan dan bukan berorientasi pada hasil yang
dicapai
yang digunakan
produktivitas yang ingin dicapai dan kesiapan seluruh bagian yang terlibat dalam
waktu yang tepat, disampaikan ketempat ia diperlukan, dan dengan biaya yang
serendah-rendahnya.
kita semua. Makin banyak rahasia alam yang terungkapkan berkat kemajuan ilmu
hingga lebih banyak sifat dan perilaku manusia yang diketahui dan makin banyak
orang bekerja dalam kehidupan berusaha. Sebagai lanjutan dari semua kemajuan
ini, maka semakin banyak pula diciptakan teknologi baru. Teknologi dapat dilihat
pekerjaan mengolah sumber daya alam untuk keperluan hidupnya. Dan bersamaan
dengan kemajuan teknologi itu, dengan cara yang semakin efisien dan semakin
hemat bahan dan energi. Oleh karena itu, maka dengan kemajuan teknologi
Tingkatan
Produktivitas
Tingkatan
1 Teknologi
melalui lima cara berikut yang harus disesuaikan dengan situasi dam kondisi
suatu program yang dilakukan oleh pihak manajemen industri, di mana untuk
reduksi biaya berarti output tetap dibagi input yang lebih sedikit.
input dalam kuantitas yang lebih kecil. Jadi, output meningkat lebih banyak,
dicapai melalui penggunaan input dengan kuantitas yang tetap, tetapi tenaga
ini akan efektif apabila permintaan pasar meningkat sehingga output perlu
produksi serta menghilangkan atau menjual kembali aset yang tidak produktif.
sesuai permintaan pasar dan mengurangi banyak input yang tidak perlu.
memberikan mutu pekerjaan yang baik dan selalu diusahakan lebih baik,
persaingan. Dengan demikian, perusahaan dapat mempunyai dasar yang lebih luas
untuk menentukan strategi saingan di pasar yang berbagai macam jenisnya perlu
fasilitas produksi secara lebih baik, penerapan metode kerja yang lebih efektif
dan efisien, dan atau penggunaan bahan baku yang lebih ekonomis.
dan tanggung jawabnya. Di sini ada dua hal pokok yang menentukan, yaitu
kemampuan kerja (ability) dari pekerja tersebut dan yang lain adalah motivasi
dan atau otomatisasi untuk fasilitas-fasilitas produksinya, maka faktor teknis akan
kecil sedangkan faktor manusia sebagai unsur dalam sistem produksi jauh lebih
menonjol, maka usaha untuk peningkatan produktivitas akan lebih diarahkan pada
norma dan nilai-nilai mana yang baik, mana yang buruk, mana yang positif, mana
yang negatif, perilaku yang baimana yang harus dijalankan untuk bisa diterima
produktif).
sosial
Selain itu, menurut Hidayat sikap mental dan cara pandang yang tidak
produktif adalah :
Menganggap bahwa tanpa kerja keras kita tidak dapat memperoleh sesuatu
yang berharga.
Kalau hanya sebagian kecil saja personel organisasi yang menjalani proses
Bila sistem dan prosedur organisasi tidak disesuaikan untuk bisa cocok
dengan budaya baru yang ingin diciptakan, maka personel yang telah
Diagram sebab akibat (cause and effect diagram) adalah suatu diagram yang
menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat. Diagram sebab akibat ini disebut
juga diagram tulang ikan karena bentuknya seperti kerangka ikan atau diagram
Ishikawa karena pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Kaouru Ishikawa dari
sebagai berikut :
akibat?”.
Money, Method and Environment). Untuk mencari akar permasalahan dari faktor-
faktor tersebut digunakan metode 5 why, yaitu bertanya lima kali. Bentuk digram
Sebab Akibat
2.7. Analisa 5W + 1H
yang dilakukan adalah membuat rencana perbaikan yang sesuai dengan penyebab
yang harus dilakukan. Kata tanya yang termasuk di dalamnya adalah sebagai
berikut :
1. Why ?
2. What ?
Berisi “apa” rencana perbaikan yang diusulkan untuk mencapai kondisi yang
3. Where?
perbaikan.
4. When ?
perbaikan.
5. Who ?
perbaikan.
6. How ?