0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan28 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan konsep produktivitas kerja. Produkivitas didefinisikan sebagai perbandingan antara output dan input dalam suatu proses produksi, dan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan konsep produktivitas kerja. Produkivitas didefinisikan sebagai perbandingan antara output dan input dalam suatu proses produksi, dan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan konsep produktivitas kerja. Produkivitas didefinisikan sebagai perbandingan antara output dan input dalam suatu proses produksi, dan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas."
Dosen Pengampu: Nila Mardiah, SE, MM Abdi Fadhlan, SE, MM
Pengertian dan Konsep
Produktivitas Kerja To make work more human
Pada hakekatnya pembangunan yang sedang
kita laksanakan adalah bertujuan untuk memanusiakan manusia, seperti halnya telah ditekankan dalam soglan ILO yaitu ‘To make work more human’. Manusia sebagai unsur utama pelaku pembangunan, harus merupakan titik sentral dari pembangunan itu sendiri. Produktivitas • Dengan demikian, setiap kebolehan, kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki haruslah selalu diperhitungkan, untuk selanjutnya dibenargunakan dalam setiap aktivitas pembangunan sehingga daripadanya diperoleh produktivitas yang setinggi-tingginya. • Produktivitas pada dasarnya merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari ini dikerjakan untuk kebaikan hari esok (Sodomo, 1991 dikutip dari DPNI). • Masalah produktivitas saat ini sangat diperhatikan oleh setiap bangsa atau negara di dunia, terlebih ketika masuk ke dalam pasaran dunia. Era globalisasi menuntut ketangguhan setiap sistem ekonomi nasional bangsa-bangsa untuk menjadi bagian dari sistem ekonomi dunia. Oleh karena itu setiap eksekutif harus mempunyai dasar yang memadai untuk melakukan manajemen peningkatan produktivitas pada organisasi yang dikelolanya. Output • Produktivitas telah menjadi kata rumah tangga dan sangat populer karena hampir semua orang berbicara tentang hal tersebut. Namun demikian, istilah 'produktivitas' mempunyai makna dan hal yang berbeda-beda antara orang satu dengan yang lainnya. • Sebagai sebuah fenomena, produktivitas berkisar dari efisiensi untuk efektivitas, untuk tingkat turnover dan ketidakhadiran, untuk mengukur output, untuk mengukur klien atau kepuasan konsumen, untuk mengukur sesuatu yang tidak nampak secara jelas, seperti gangguan dalam alur kerja dan juga mengukur seperti moral, loyalitas dan kepuasan kerja. Produktivitas • Definisi produktivitas pada dasarnya sangat kompleks dan karena melibatkan konsep baik teknis maupun manajerial. • Produktivitas merupakan masalah yang telah menjadi perhatian oleh berbagai pihak, seperti instansi pemerintah, perhimpunan pengusaha dan serikat pekerja serta lembaga sosial lainnya. • Oleh karena itu, membahas masalah produktivitas di semua tingkatan adalah secara umum, karena menyangkut hubungan langsung antara produktivitas dan standar hidup manusia. Maka semakin berbeda tujuan dari individu, lembaga dan institusi, maka semakin berbeda pula dalam pendefinisian tentang produktivitas. Kualitas • Konsep produktivitas juga terkait dengan kualitas (output, input dan proses itu sendiri).
• Sebuah elemen kunci penting yaitu berkaitan
dengan kualitas tenaga kerja, manajemen, kondisi kerja dan secara umum telah diakui bahwa peningkatan kualitas hidup pekerja dan peningkatan produktivitas cenderung berjalan seiring. Efisiensi dan Efektivitas Produktivitas dapat dianggap sebagai suatu ukuran yang komprehensif tentang bagaimana organisasi dapat memenuhi kriteria berikut ini (Prokopenko, 1987) • Tujuan: Sejauh mana produktivitas dapat tercapai. • Efisiensi: Seberapa efektif sumber daya yang digunakan yaitu dengan melakukan hal yang benar (Doing things right). • Efektivitas: Hal apa yang telah dicapai dibandingkan dengan apa yang mungkin dicapai dengan melakukan hal yang benar (Doing the right things). • Komparatif: Bagaimana kinerja produktivitas dicatat dari waktu ke waktu. Pedoman Pelayanan Produktivitas
Di dalam Permenakertrans No.PER.21/MEN/IX/2009 tentang
dinyatakan bahwa produktivitas adalah sikap mental yang selalu berusaha untuk melakukan perbaikan mutu kehidupan secara berkelanjutan melalui peningkatan efisiensi, efektivitas, dan kualitas. – Efisiensi adalah suatu ukuran tingkat penghematan penggunaan masukan dalam suatu proses produksi barang atau jasa. – Efektivitas adalah suatu ukuran tingkat pencapaian sasaran dari suatu proses produksi barang atau jasa, baik dalam arti kuantitas maupun kualitas. Pedoman Pelayanan Produktivitas Bahkan sebelumnya, di dalam Doktrin Konvensi Oslo 1984, dinyatakan bahwa Produktivitas adalah suatu konsep yang universal yang bertujuan
untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk
lebih banyak manusia, dengan menggunakan sumber- sumber riil yang makin sedikit. Produktivitas merupakan interaksi terpadu dari investasi (iptek dan riset), manajemen dan tenaga kerja. Output dan Input Definisi paling kontroversial tentang produktivitas adalah hubungan kuantitatif antara output dan input (Iyaniwura dan Osoba, 1983, Antle dan Capalbo, 1988). Definisi ini menikmati adanya penerimaan umum karena dua pertimbangan yang terkait. Pertama, adalah definisi yang menunjukkan bahwa produktivitas dianggap menjadi suatu konteks perusahaan, industri atau nilai ekonomi secara keseluruhan. Kedua, terlepas dari jenis produksi, sistem ekonomi atau politik, definisi produktivitas tetap sama selama konsep dasarnya adalah hubungan antara kuantitas dan kualitas barang dan jasa yang diproduksi dan jumlah sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan produk (Prokopenko, 1987). Produktivitas •Eatwell dan Newman (1991) mendefinisikan produktivitas sebagai suatu perbandingan dari beberapa ukuran output terhadap beberapa indeks penggunaan input. •Dengan kata lain, produktivitas tidak lebih dari suatu rasio aritmatika antara jumlah yang dihasilkan dan jumlah setiap sumber daya yang digunakan dalam proses produksi. •Konsep produktivitas selanjutnya menyiratkan bahwa hal tersebut memang dapat dianggap sebagai suatu output per unit input atau efisiensi dengan berbagai sumber daya yang digunakan (Samuelson dan Nordhaus, 1995). Produktivitas Pengertian lain dari produktivitas adalah suatu konsep universal yang menciptakan lebih banyak barang dan jasa bagi kebutuhan manusia, dengan menggunakan sumber daya yang serba terbatas. Untuk mencapai tingkat produktivitas yang optimal, maka perlu dilakukan melalui pendekatan multidisipliner yang melibatkan semua usaha, kecakapan, keahlian, modal, teknologi, manajeman, informasi dan sumber-sumber daya lain secara terpadu untuk melakukan perbaikan dalam upaya peningkatan kualitas hidup manusia. Produktivitas Seperti telah kita ketahui, bahwa konsep umum dari produktivitas adalah suatu perbandingan antara keluaran (output) dan masukan (input) per satuan waktu. Produktivitas dapat dikatakan meningkat apabila: 1) jumlah produksi/keluaran meningkat dengan jumlah masukan/ sumber daya yang sama; 2) jumlah produksi/keluaran sama atau meningkat dengan jumlah masukan/sumber daya lebih kecil dan 3) produksi/keluaran meningkat diperoleh dengan penambahan sumber daya yang relatif kecil (Chew, 1991 dan Pheasant, 1991). Konsep tersebut tentunya dapat dipakai di dalam menghitung produktivitas di semua sektor kegiatan. Efisiensi & Efektifitas Menurut Manuaba (1992a) peningkatan produktivitas dapat dicapai dengan menekan sekecil- kecilnya segala macam biaya
termasuk dalam memanfaatkan sumber daya manusia
(do the right thing) dan meningkatkan keluaran sebesar-besarnya (do the thing right). Dengan kata lain bahwa produktivitas merupakan pencerminan dari tingkat efisiensi dan efektifitas kerja secara total. Analogi Dengan suatu analogi, kita dapat menggambarkan bahwa suatu contoh dari rasio produktivitas adalah kilometer perjalanan per galon bensin, dimana bensin adalah input dan kilometer merupakan output.
Namun, input banyaknya bensin tidak digunakan untuk menentukan
efisiensi kinerja mobil. Faktor-faktor yang terkait lainnya seperti kecepatan, arus lalu lintas, efisiensi mesin dan efisiensi bahan bakar adalah sama-sama terlibat dalam perhitungan indeks input. Ukuran output kilometer perjalanan dapat menjadi ukuran dari efektivitas atau besarnya hasil yang dicapai. Dengan demikian, produktivitas menjadi suatu pencapaian tingkat kinerja tertinggi dengan pengeluaran sumber daya terendah. Hal ini merupakan suatu rasio kualitas dan kuantitas produk terhadap berbagai sumber daya yang digunakan. Mengukur produktivitas
Konsep dalam mengukur
produktivitas perlu memperhatikan beberapa kesalahpahaman umum yang sering terjadi. Kesalahpahaman tersebut adalah sebagai berikut:
• Pertama, bahwa produktivitas tidak hanya sekedar masalah
efisiensi tenaga kerja atau produktivitas tenaga kerja. Meskipun statistik produktivitas tenaga kerja pada dasarnya merupakan data yang penting untuk digunakan dalam pembuatan kebijakan. Produktivitas jauh lebih dari hanya sekedar produksi yang dihasilkan oleh tenaga kerja dan perlu untuk mempertimbangkan input lain yang terlibat dalam proses produksi. mengukur produktivitas • Kedua, produktivitas tidak sama dengan peningkatan output atau kinerja. Sumanth (l984) menjelaskan kesalahpahaman ini sebagai suatu konfuse atau kebingungan antara produktivitas dan hasil produksi.
• Output mungkin meningkat tanpa peningkatan produktivitas
jika, misalnya, biaya input meningkat secara tidak proporsional. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghindari kesalahpahaman ini adalah mengupayakan trend biaya input terutama dengan menghubungkan peningkatan output dengan kenaikan harga dan inflasi. Pendekatan ini sering merupakan orientasi proses yang tidak memperhatikan hasil akhir. • Ketiga, produktivitas sering menimbulkan kebingungan, untuk membedakan antara produktivitas dan profitabilitas. Profitabilitas adalah suatu fungsi dari tingkat pemulihan harga, bahkan ketika terjadi penurunan produktivitas.
• Produktivitas yang tinggi tidak selalu diikuti dengan keuntungan
yang tinggi jika barang dan jasa yang dihasilkan secara efisien dan efektif tidak sesuai permintaan. Produktivitas juga dapat membingungkan dengan istilah efisiensi atau effektivitas yang dapat dimaknai sama artinya dengan produktivitas itu sendiri. • Di sektor swasta misalnya, efektivitas dapat berarti menghasilkan keuntungan dan dapat melestarikan pangsa pasar di masa depan. Menurut Scott (l983), bahwa efisiensi dan efektivitas sebenarnya merupakan ukuran kinerja. • Keempat, banyak yang mempercayai bahwa pemotongan biaya selalu meningkatkan produktivitas. Ketika hal ini dilakukan tanpa pandang bulu, maka akan dapat membawa penurunan produktivitas dalam jangka panjang.
Kita tidak dapat begitu saja mempercayai bahwa produktivitas
hanya dapat diterapkan untuk produksi. Pada kenyataannya, produktivitas relevan dengan segala jenis organisasi atau sistem termasuk jasa, khususnya informasi. Sebagai contoh, peningkatan teknologi informasi sendiri dapat memberikan dimensi baru untuk konsep produktivitas dan pengukuran tenaga kerja dan ROI. Konsep produktivitas • Konsep produktivitas dapat dikaitkan dengan kualitas output; input dan interaksi proses antara keduanya. • Suatu elemen penting adalah kualitas tenaga kerja, manajemen dan kondisi kerjanya,
karena elemen tersebut yang dapat mendorong kenaikan
produktivitas kerja dan peningkatan kualitas hidup secara beriringan. • Lawlor (l985) menyatakan bahwa produktivitas sebagai suatu pengukuran yang komprehensif tentang bagaimana efisiensi dan efektifitas sebuah organisasi atau pemenuhan ekonomi berdasarkan 5 (lima) sasaran, yaitu: tujuan, efisiensi, efektifitas, komparatif dan tren progresif. Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Dalam upaya meningkatkan produktivitas, terlebih dahulu perlu mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas. Upaya peningkatan produktivitas pada dasarnya adalah bagaimana mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tersebut. Faktor-faktor tersebut yaitu; • Pendidikan dan latihan, pendidikan membentuk dan menambah pengetahuan seseorang untuk mengerjakan sesuatu dengan lebih cepat dan tepat, sedangkan latihan membentuk dan meningkatkan keterampilan kerja. Semakin tinggi tingkat pendidikan dan latihan seseorang, semakin tinggi pula tingkat produktivasnya. • Gizi dan kesehatan, seseorang yang dalam keadaan sehat atau kuat jasmani (badan) dan rohani (jiwa) akan dapat berkonsentrasi dengan baik dalam pekerjaannya, dengan makanan yang mengandung gizi cukup akan membuat seseorang tidak cepat lelah dalam bekerja, sehingga produktivitasnya menjadi meningkat. • Motivasi atau kemauan, produktivitas atau prestasi seseorang tergantung pada motivasi orang tersebut terhadap pekerjaan yang dilakukan. Semakin tinggi motivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan, semakin tinggi pula tingkat produktivitasnya dengan anggapa bahwa kemampuan orang tersebut tidak berubah. • Kesempatan kerja, rendahnya produktivitas kerja seseorang sering diakibatkan oleh kesalahan penempatan, dalam arti bahwa seseorang tidak ditempatkan dalam pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan dan keterampilannya.
• Kemampuan Manajerial Pimpinan, prinsip manajemen adalah
peningkatan efisiensi. Sumber-sumber digunakan secara maksimal, termasuk tenaga kerja sendiri. Penggunaan sumber- sumber tersebut dikendalikan secara efisien dan efektif.
• Kebijaksanaan Pemerintah, usaha peningkatan produktivitas
sangat sensitif terhadap kebijaksanaan pemerintah di bidang produksi, investasi, perizinan usaha, teknologi, moneter fiskal, distribusi dan lain-lain. Usaha meningkatkan produktivitas Berbagai bentuk pelaksanaan usaha menaikkan produktivitas di perusahaan dapat dilakukan mulai dari tindakan di bidang produksi, pemasaran, pembiayaan sampai kepada tindakan manajemen, pembinaan personil, rekayasa, penyusunan pabrik, transportasi dan lain- lain. Sebagai contoh yang paling dekat dengan jurusan manajemen adalah perbaikan-perbaikan sebagai berikut:
• teknik tata cara kerja
• peningkatan K3 • Perbaikan tata letak pabrik • Perbaikan desain produk • Perbaikan desain dan pemilihan proses • Penggunaan alat bantu kerja • Pengendalian persediaan sampai nihil • Perencanaan dan pengendalian produksi • Pengendalian kualitas sampai pada zero defect • Rekayas nilai • optimasi TERIMAKASIH
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional