Anda di halaman 1dari 28

Chapter III

Dosen Pengampu:
Nila Mardiah, SE, MM
Abdi Fadhlan, SE, MM

Pengertian dan Konsep


Produktivitas Kerja
To make work more human

Pada hakekatnya pembangunan yang sedang


kita laksanakan adalah bertujuan untuk
memanusiakan manusia, seperti halnya
telah ditekankan dalam soglan ILO yaitu ‘To
make work more human’.
Manusia sebagai unsur utama pelaku
pembangunan, harus merupakan titik sentral
dari pembangunan itu sendiri.
Produktivitas
• Dengan demikian, setiap kebolehan,
kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki
haruslah selalu diperhitungkan, untuk
selanjutnya dibenargunakan dalam setiap
aktivitas pembangunan sehingga daripadanya
diperoleh produktivitas yang setinggi-tingginya.
• Produktivitas pada dasarnya merupakan sikap
mental yang selalu mempunyai pandangan
bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih
baik dari hari kemarin, dan hari ini dikerjakan
untuk kebaikan hari esok (Sodomo, 1991
dikutip dari DPNI).
• Masalah produktivitas saat ini sangat
diperhatikan oleh setiap bangsa atau negara di
dunia, terlebih ketika masuk ke dalam pasaran
dunia. Era globalisasi menuntut ketangguhan
setiap sistem ekonomi nasional bangsa-bangsa
untuk menjadi bagian dari sistem ekonomi
dunia. Oleh karena itu setiap eksekutif harus
mempunyai dasar yang memadai untuk
melakukan manajemen peningkatan
produktivitas pada organisasi yang dikelolanya.
Output
• Produktivitas telah menjadi kata rumah tangga dan
sangat populer karena hampir semua orang berbicara
tentang hal tersebut. Namun demikian, istilah
'produktivitas' mempunyai makna dan hal yang
berbeda-beda antara orang satu dengan yang lainnya.
• Sebagai sebuah fenomena, produktivitas berkisar dari
efisiensi untuk efektivitas, untuk tingkat turnover dan
ketidakhadiran, untuk mengukur output, untuk
mengukur klien atau kepuasan konsumen, untuk
mengukur sesuatu yang tidak nampak secara jelas,
seperti gangguan dalam alur kerja dan juga mengukur
seperti moral, loyalitas dan kepuasan kerja.
Produktivitas
• Definisi produktivitas pada dasarnya sangat kompleks dan
karena melibatkan konsep baik teknis maupun manajerial.
• Produktivitas merupakan masalah yang telah menjadi
perhatian oleh berbagai pihak, seperti instansi pemerintah,
perhimpunan pengusaha dan serikat pekerja serta lembaga
sosial lainnya.
• Oleh karena itu, membahas masalah produktivitas di
semua tingkatan adalah secara umum, karena menyangkut
hubungan langsung antara produktivitas dan standar hidup
manusia. Maka semakin berbeda tujuan dari individu,
lembaga dan institusi, maka semakin berbeda pula dalam
pendefinisian tentang produktivitas.
Kualitas
• Konsep
produktivitas
juga terkait
dengan kualitas
(output, input
dan proses itu
sendiri).

• Sebuah elemen kunci penting yaitu berkaitan


dengan kualitas tenaga kerja, manajemen, kondisi
kerja dan secara umum telah diakui bahwa
peningkatan kualitas hidup pekerja dan peningkatan
produktivitas cenderung berjalan seiring.
Efisiensi dan Efektivitas
Produktivitas dapat dianggap sebagai suatu ukuran yang
komprehensif tentang bagaimana organisasi dapat
memenuhi kriteria berikut ini (Prokopenko, 1987)
• Tujuan: Sejauh mana produktivitas dapat tercapai.
• Efisiensi: Seberapa efektif sumber daya yang
digunakan yaitu dengan melakukan hal yang benar
(Doing things right).
• Efektivitas: Hal apa yang telah dicapai dibandingkan
dengan apa yang mungkin dicapai dengan
melakukan hal yang benar (Doing the right things).
• Komparatif: Bagaimana kinerja produktivitas
dicatat dari waktu ke waktu.
Pedoman Pelayanan Produktivitas

Di dalam Permenakertrans No.PER.21/MEN/IX/2009 tentang


dinyatakan bahwa produktivitas adalah sikap mental yang
selalu berusaha untuk melakukan perbaikan mutu kehidupan
secara berkelanjutan melalui peningkatan
efisiensi, efektivitas, dan kualitas.
– Efisiensi adalah suatu ukuran tingkat
penghematan penggunaan masukan dalam suatu
proses produksi barang atau jasa.
– Efektivitas adalah suatu ukuran tingkat pencapaian
sasaran dari suatu proses produksi barang atau
jasa, baik dalam arti kuantitas maupun kualitas.
Pedoman Pelayanan Produktivitas
Bahkan sebelumnya,
di dalam Doktrin
Konvensi Oslo 1984,
dinyatakan bahwa
Produktivitas adalah
suatu konsep
yang universal
yang bertujuan

untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk


lebih banyak manusia, dengan menggunakan sumber-
sumber riil yang makin sedikit. Produktivitas merupakan
interaksi terpadu dari investasi (iptek dan riset), manajemen
dan tenaga kerja.
Output dan Input
Definisi paling kontroversial tentang produktivitas
adalah hubungan kuantitatif antara output dan input
(Iyaniwura dan Osoba, 1983, Antle dan Capalbo, 1988).
Definisi ini menikmati adanya penerimaan umum
karena dua pertimbangan yang terkait.
Pertama, adalah definisi yang menunjukkan bahwa
produktivitas dianggap menjadi suatu konteks perusahaan,
industri atau nilai ekonomi secara keseluruhan.
Kedua, terlepas dari jenis produksi, sistem ekonomi atau
politik, definisi produktivitas tetap sama selama konsep
dasarnya adalah hubungan antara kuantitas dan kualitas
barang dan jasa yang diproduksi dan jumlah sumber daya
yang digunakan untuk menghasilkan produk
(Prokopenko, 1987).
Produktivitas
•Eatwell dan Newman
(1991) mendefinisikan
produktivitas sebagai
suatu perbandingan dari
beberapa ukuran output
terhadap beberapa
indeks penggunaan input.
•Dengan kata lain, produktivitas tidak lebih dari suatu rasio
aritmatika antara jumlah yang dihasilkan dan jumlah setiap
sumber daya yang digunakan dalam proses produksi.
•Konsep produktivitas selanjutnya menyiratkan bahwa hal
tersebut memang dapat dianggap sebagai suatu output per unit
input atau efisiensi dengan berbagai sumber daya yang
digunakan (Samuelson dan Nordhaus, 1995).
Produktivitas
Pengertian lain dari
produktivitas adalah suatu
konsep universal yang
menciptakan lebih banyak
barang dan jasa bagi
kebutuhan manusia, dengan
menggunakan sumber daya
yang serba terbatas.
Untuk mencapai tingkat produktivitas yang optimal, maka
perlu dilakukan melalui pendekatan multidisipliner yang
melibatkan semua usaha, kecakapan, keahlian, modal,
teknologi, manajeman, informasi dan sumber-sumber daya
lain secara terpadu untuk melakukan perbaikan dalam upaya
peningkatan kualitas hidup manusia.
Produktivitas
Seperti telah kita ketahui,
bahwa konsep umum dari
produktivitas adalah suatu
perbandingan antara keluaran
(output) dan masukan
(input) per satuan waktu.
Produktivitas dapat
dikatakan meningkat apabila:
1) jumlah produksi/keluaran meningkat dengan
jumlah masukan/ sumber daya yang sama;
2) jumlah produksi/keluaran sama atau meningkat
dengan jumlah masukan/sumber daya lebih kecil dan
3) produksi/keluaran meningkat diperoleh dengan
penambahan sumber daya yang relatif kecil (Chew, 1991 dan
Pheasant, 1991). Konsep tersebut tentunya dapat dipakai di
dalam menghitung produktivitas di semua sektor kegiatan.
Efisiensi & Efektifitas
Menurut Manuaba
(1992a) peningkatan
produktivitas dapat
dicapai dengan
menekan sekecil-
kecilnya segala
macam biaya

termasuk dalam memanfaatkan sumber daya manusia


(do the right thing) dan meningkatkan keluaran
sebesar-besarnya (do the thing right).
Dengan kata lain bahwa produktivitas merupakan
pencerminan dari tingkat efisiensi dan efektifitas
kerja secara total.
Analogi
Dengan suatu analogi, kita
dapat menggambarkan bahwa
suatu contoh dari rasio
produktivitas adalah kilometer
perjalanan per galon bensin,
dimana bensin adalah input dan
kilometer merupakan output.

Namun, input banyaknya bensin tidak digunakan untuk menentukan


efisiensi kinerja mobil. Faktor-faktor yang terkait lainnya seperti
kecepatan, arus lalu lintas, efisiensi mesin dan efisiensi bahan bakar
adalah sama-sama terlibat dalam perhitungan indeks input. Ukuran
output kilometer perjalanan dapat menjadi ukuran dari efektivitas atau
besarnya hasil yang dicapai. Dengan demikian, produktivitas menjadi
suatu pencapaian tingkat kinerja tertinggi dengan pengeluaran sumber
daya terendah. Hal ini merupakan suatu rasio kualitas dan kuantitas
produk terhadap berbagai sumber daya yang digunakan.
Mengukur produktivitas

Konsep dalam mengukur


produktivitas perlu
memperhatikan beberapa
kesalahpahaman umum
yang sering terjadi.
Kesalahpahaman tersebut
adalah sebagai berikut:

• Pertama, bahwa produktivitas tidak hanya sekedar masalah


efisiensi tenaga kerja atau produktivitas tenaga kerja. Meskipun
statistik produktivitas tenaga kerja pada dasarnya merupakan
data yang penting untuk digunakan dalam pembuatan kebijakan.
Produktivitas jauh lebih dari hanya sekedar produksi yang
dihasilkan oleh tenaga kerja dan perlu untuk mempertimbangkan
input lain yang terlibat dalam proses produksi.
mengukur
produktivitas • Kedua, produktivitas tidak sama
dengan peningkatan output
atau kinerja. Sumanth (l984)
menjelaskan kesalahpahaman
ini sebagai suatu konfuse atau
kebingungan antara
produktivitas dan hasil produksi.

• Output mungkin meningkat tanpa peningkatan produktivitas


jika, misalnya, biaya input meningkat secara tidak proporsional.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghindari
kesalahpahaman ini adalah mengupayakan trend biaya input
terutama dengan menghubungkan peningkatan output dengan
kenaikan harga dan inflasi. Pendekatan ini sering merupakan
orientasi proses yang tidak memperhatikan hasil akhir.
• Ketiga, produktivitas sering
menimbulkan kebingungan,
untuk membedakan antara
produktivitas dan
profitabilitas. Profitabilitas
adalah suatu fungsi dari
tingkat pemulihan harga,
bahkan ketika terjadi
penurunan produktivitas.

• Produktivitas yang tinggi tidak selalu diikuti dengan keuntungan


yang tinggi jika barang dan jasa yang dihasilkan secara efisien dan
efektif tidak sesuai permintaan. Produktivitas juga dapat
membingungkan dengan istilah efisiensi atau effektivitas yang dapat
dimaknai sama artinya dengan produktivitas itu sendiri.
• Di sektor swasta misalnya, efektivitas dapat berarti
menghasilkan keuntungan dan dapat melestarikan pangsa pasar
di masa depan. Menurut Scott (l983), bahwa efisiensi dan
efektivitas sebenarnya merupakan ukuran kinerja.
• Keempat, banyak yang
mempercayai bahwa pemotongan
biaya selalu meningkatkan
produktivitas. Ketika hal ini
dilakukan tanpa pandang bulu,
maka akan dapat membawa
penurunan produktivitas dalam
jangka panjang.

Kita tidak dapat begitu saja mempercayai bahwa produktivitas


hanya dapat diterapkan untuk produksi. Pada kenyataannya,
produktivitas relevan dengan segala jenis organisasi atau sistem
termasuk jasa, khususnya informasi.
Sebagai contoh, peningkatan teknologi informasi sendiri
dapat memberikan dimensi baru untuk konsep produktivitas
dan pengukuran tenaga kerja dan ROI.
Konsep produktivitas
• Konsep produktivitas dapat
dikaitkan dengan kualitas
output; input dan interaksi
proses antara keduanya.
• Suatu elemen penting
adalah kualitas tenaga
kerja, manajemen
dan kondisi kerjanya,

karena elemen tersebut yang dapat mendorong kenaikan


produktivitas kerja dan peningkatan kualitas hidup
secara beriringan.
• Lawlor (l985) menyatakan bahwa produktivitas sebagai suatu
pengukuran yang komprehensif tentang bagaimana efisiensi
dan efektifitas sebuah organisasi atau pemenuhan ekonomi
berdasarkan 5 (lima) sasaran, yaitu: tujuan, efisiensi,
efektifitas, komparatif dan tren progresif.
Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
Dalam upaya meningkatkan
produktivitas, terlebih dahulu
perlu mengetahui faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi
produktivitas. Upaya
peningkatan produktivitas pada
dasarnya adalah bagaimana
mengendalikan faktor-faktor
yang mempengaruhi
produktivitas tersebut.
Faktor-faktor tersebut yaitu;
• Pendidikan dan latihan, pendidikan membentuk dan menambah
pengetahuan seseorang untuk mengerjakan sesuatu dengan lebih
cepat dan tepat, sedangkan latihan membentuk dan meningkatkan
keterampilan kerja. Semakin tinggi tingkat pendidikan dan latihan
seseorang, semakin tinggi pula tingkat produktivasnya.
• Gizi dan kesehatan, seseorang yang dalam
keadaan sehat atau kuat jasmani (badan) dan
rohani (jiwa) akan dapat berkonsentrasi
dengan baik dalam pekerjaannya, dengan
makanan yang mengandung gizi cukup akan
membuat seseorang tidak cepat lelah dalam
bekerja, sehingga produktivitasnya menjadi
meningkat.
• Motivasi atau kemauan, produktivitas
atau prestasi seseorang tergantung pada
motivasi orang tersebut terhadap
pekerjaan yang dilakukan. Semakin tinggi
motivasi seseorang untuk melakukan
pekerjaan, semakin tinggi pula tingkat
produktivitasnya dengan anggapa bahwa
kemampuan orang tersebut tidak
berubah.
• Kesempatan kerja, rendahnya produktivitas kerja seseorang
sering diakibatkan oleh kesalahan penempatan, dalam arti
bahwa seseorang tidak ditempatkan dalam pekerjaan yang
sesuai dengan pendidikan dan keterampilannya.

• Kemampuan Manajerial Pimpinan, prinsip manajemen adalah


peningkatan efisiensi. Sumber-sumber digunakan secara
maksimal, termasuk tenaga kerja sendiri. Penggunaan sumber-
sumber tersebut dikendalikan secara efisien dan efektif.

• Kebijaksanaan Pemerintah, usaha peningkatan produktivitas


sangat sensitif terhadap kebijaksanaan pemerintah di bidang
produksi, investasi, perizinan usaha, teknologi, moneter fiskal,
distribusi dan lain-lain.
Usaha meningkatkan produktivitas
Berbagai bentuk pelaksanaan usaha
menaikkan produktivitas di perusahaan
dapat dilakukan mulai dari tindakan di
bidang produksi, pemasaran, pembiayaan
sampai kepada tindakan manajemen,
pembinaan personil, rekayasa,
penyusunan pabrik, transportasi dan lain-
lain. Sebagai contoh yang paling dekat
dengan jurusan manajemen adalah
perbaikan-perbaikan sebagai berikut:

• teknik tata cara kerja


• peningkatan K3
• Perbaikan tata letak pabrik
• Perbaikan desain produk
• Perbaikan desain dan pemilihan proses
• Penggunaan alat bantu kerja
• Pengendalian persediaan sampai nihil
• Perencanaan dan pengendalian produksi
• Pengendalian kualitas sampai pada zero defect
• Rekayas nilai
• optimasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai