Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 6

disusun oleh:
Devia sandira(1916030114)
Wizra raudha fadhila(1916030105)
Suci kurnia ifani (1916030086)
Nurfaiza (191603011)
Habil alhadid (1916030095)
Gus efendi (1916030042)
Dosen Pengampu :
Helmalia, SE,MM
1. Pengertian Bugdet
Budget adalah anggaran dalam bahasa Indonesia.
Budgeting adalah penganggaran merupakan metode yang
telah di terapkan di berbagai macam jenis bisnis, yang bisa
digunakan untuk menekan pengeluaran yang tidak perlu.
2. Arti penting dan fungsi Budget
Fungsi dan manfaat budget bagi perusahaan sebagai berikut:
a. Fungsi perencanaan Budget merupakan alat perencanaan
tertulis menuntut pemikiran yang teliti dan akan memberikan
gambaran yang lebih nyata/jelas dalam unit dan uang. Sebagai
contoh, yaitu dengan merencanakan laba yang setinggi-
tingginya. Dalam budget, rencana laba yang setinggi-
tingginya tersebut dirumuskan secara teliti dan nyata, yaitu
dinyatakan secara kuantitatif.
b. Fungsi Pelaksanaan Budget merupakan pedoman dalam
pelaksanaan pekerjaan, sehingga setiap pekerjaan yang ada
dalam kegiatan di perusahaan akan dapat dijalankan secara
selaras dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, budget penting untuk menyelaraskan
(koordinasi) setiap bagian kegiatan, seperti: bagian
pemasaran, bagian umum, bagian produksi dan bagian
keuangan.
3. Langkah-langkah Menyusun Budget
1.Top manager (manajemen puncak) menyampaikan prinsip-prinsip
penyusunan anggaran (termasuk tujuan umum perusahaan) ke masing-
masing bagian/departemen;
2.Top manager membentuk komite anggaran;
3.Masing-masing departemen menyusun anggaran operasional untuk
dijadikan dasar penyusunan anggaran operasionalnya sendiri. Jika diperlukan
departemen dapat .melakukan konsultasi kepada komite anggaran atau
manajemen yang lebih tinggi.
4.Melakukan negoisasi antar departemen dengan pihak atasan.
5.Mengkoordinasikan dan membahas kembali rancangan anggaran yang
diajukan masing-masing departemen kepada komite anggaran.
6.Perstujuan akhir dari top manager. Jika sudah disetujui, selanjutnya
anggaran induk dibagikan ke setiap departemen.
4. Faktor yang diperhatikan dalam menyusun Budget
Data penjualan pada tahun-tahun yang llau.Kebijaksanaan
perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual,
syarat pembayaran yang dijual, dsb.Kapasitas produksi yang
dimiliki perusahaan.Tenaga kerja, modal kerja dan fasilitas-
fasilitas yang dimiliki perusahaan.
5. Waktu untuk memulai menyusun budget
Tahun anggaran biasanya dari tanggal 1 Januari suatu
tahun sampai 31 Desember suatu tahun. Sebelum penyusunan
anggaran, terlebih dahulu top management
(direktur/komisaris) melakukan dua hal, yaitu: Menetapkan
rencana besar perusahaan, seperti: tujuan, kebijaksanaan,
asumsi-asumsi sebagai dasar penyusunan
6. Orang yang bertugas menyusun budget
Organisasi penyusunan anggaran Penyusunan anggaran
biasanya dilaksanakan oleh suatu komite anggaran yang
beranggotakan manajer-manajer fungsional, diantaranya:
Salah seorang anggota direksi. Biasanya adalah direktur
keuangan yang bertugas memberikan pedoman umum
penyusunan anggaran dan menentukan tujuan perusahaan.
7. Hubungan budget dengan disiplin ilmu
A .Hubungan anggaran dengan manajemen Hubungan antara
anggaran dengan manajemen antara lain anggaran sebagai tolak ukur
keberhasilan, yaitu sebagai pertimbangan awal dalam melakukan suatu
perencanaan.
B. Hubungan anggaran dengan akuntansi Penyajian hubungan butget
dengan akuntansi memberikan data historis yang sangat bermanfaat
bagi perhitungan taksiran yang di tuangkan dalam butget yang
nantinya akan di jadikan sebagai pedoman kerja di waktu akan datang
C.Hubungan anggaran dengan statistika dan matematika Ketiga
bagian tersebut berhubungan untuk pengolahan data baik saat
penyusunan maupun realisasi dan penganalisaan realisasi butget.
Dengan demikian,diketahui penyimpangan positif maupun negatifnya
dan sebagai bahan pertimbangan keputusan efisiensi butget
8. Budget komprehensif
Anggaran komprehensif merupakan anggaran dengan ruang
lingkup yang menyeluruh. ... Penyusunan anggaran komprehensif
akan mendatangkan manfaat berupa adanya pendekatan secara
sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen, serta mempermudah
diadakannya evaluasi tujuan akhir perusahaan secara kuantitatif.

Anda mungkin juga menyukai