Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

Tentang

SUKU BUNGA

Oleh

Kelompok 1 :

(1916030002) LOLA MAYA SARI

(1816030029) MIRNAWATI SRI UTAMI

(1816030088) EKI WAHYU MUHAMMAD SYUKRI

(1816030087) EWOD ANDRA

(1816030092) JIMLI AS SIDQI

Dosen Pembimbing

RIRI MAYLIZA,SE.MM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH C (MBS C)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

IMAM BONJOL PADANG

TAHUN AKADEMIK 1442 H / 2021 M

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya yang berjudul “SUKU BUNGA”.

Dengan selesainya  makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih.Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca, mahasiswa dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari
materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman
penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
tercapainya kesempurnaan dari makalah ini.

Pasaman Barat,4 Mei 2021

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................

A. Latar Belakang Masalah...........................................................................

B. Rumusan Masalah....................................................................................

C. Tujuan Penulisan .....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................

A. Pengertian suku bunga............................................................................


B. Faktor – Faktor yang Memengaruhi Tingkat Suku Bunga.....................
C. Macam – Macam Suku Bunga……………………..…………………..
D. Peranan Tingkat Suku Bunga ………………………………………….

BAB III PENUTUP............................................................................................

A. Kesimpulan..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Krisis moneter yang yang terjadinya di Indonesia yang ditandai dengan merosotnya
sendi-sendi perekonomian termasuk perbankan yamg diakibatkan oleh nilai tukar rupiah yang
jatuh terhadap nilai tukar dollar. Inflasi merupakan salah satu dampak dari terjadinya krisis
ekonomi berkepanjangan yang melanda suatu negara. Inflasi adalah suatu keadaan dimana
terjadi kenaikan hargaharga secara tajam (absolute) yang berlangsung secara terus-menerus
dalam jangka waktu yang cukup lama yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil
(intrinsik) mata uang suatu negara (Tajul Kahalwaty, 2000 : 5).

Pada sekitar pertengahan tahun 1997, permasalahan inflasi dan krisis nilai tukar
semakin mencuat karena tingkat inflasi sudah mencapai angka dua digit yaitu sekitar 11,05
persen dan menyebabkan nilai mata uang rupiah merosot tajam. Hal ini mengakibatkan
jumlah hutang Negara terhadap luar negeri meningkat secara tajam. Selain itu berpengaruh
terhadap timbul Non Performing Loans (NPL) atau kredit macet yang secara langsung dan
tidak langsung akan mengganggu (dalam jumlah yang besar bahkan akan menghentikan)
operasional bank. Masalh lain yang ditimbulkan adalah perginya para investor asing dalam
hal menanamkan modalnya di Indonesia.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi inflasi adalah
dengan menekan uang beredar baik dalam arti sempit (M1) maupun arti luas (M2) atau
likuiditas perekonomian. Efek dari kebijakan ini, bank-bank swasta maupun bank-bank
pemerintah berlomba-lomba menaikkan suku bunga. Bunga yang diberikan oleh bank-bank
pada masyarakat merupakan daya tarik yang utama bagi masyarakat untuk melakukan
penyimpanan uangnya dibank, sedangkan bagi bank, semakin besar dana masyarakat yang
bisa dihimpun, akan meningkatkan kemampuan bank untuk membiayai operasional aktivanya
yang sebagian besar berupa pemberian kredit pada masyarakat. Untuk itu pemerintah
melakukan kebijakan moneter dengan menekan jumlah uang beredar melalui peningkatan
suku bunga bank.

B.   Rumusan Masalah
      1.Jelaskan pengertian dari tingkat suku bunga?

    2.Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga?

3. Macam – Macam Suku Bunga ?

     4. Jelaskan peranan tingkat suku bunga terhadap perekonomian?

C. Tujuan

  1.  Untuk mengetahui pengertian teori tingkat suku bunga.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga.

3. Untuk Mengetahui Macam – Macam Suku Bunga

  4. Untuk mengetahui peranan tingkat suku bunga terhadap perekonomian

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Suku Bunga


Secara historis suku bunga hampir sama tua dengan peradaban manusia, dengan kata
lain suku bunga sudah ada sejak lama. Hal  ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan
oleh Kidwell yang menyatakan bahwa orang yang telah meminjam barang kepada orang lain
dan kadang-kadang mereka telah meminta imbalan atas jasa yang diberikan. Imbalan itu
disebut sewa yakni harga dari meminjam harta milik orang lain. Sedangkan Miller
menyatakan bahwa bunga adalah sejumlah dana, dinilai dari uang, yang diterima si pemberi
pinjaman (kreditur) , sedangkan suku bunga adalah rasio dari bunga terhadap jumlah
pinjaman.

Harga sewa dari uang itulah yang disebut suku bunga dan biasanya dinyatakan
sebagai presentase tahunan sari jumlah nominal yang dipinjam. Jadi suku bunga adalah harga
dari meminjam uang untuk menggunakan daya belinya. Suku bunga merupakan salah satu
variable dalam perekonomian yang senantiasa diamati secara cermat karena dampaknya yang
luas. Bunga mempengaruhi secara langsung hehidupan masyarakat keseharain dan
mempunyai dampak penting terhadap kesehatan perekonomian mulai dari segi konsumsi,
kredit, obligasi, serta tabungan.

Edmister mengemukakan tiga istilah yang berkaitan dengan suku bunga yaitu :

a. State rate adalah tingkat bunga satu periode dikalikan jumlah pokok pinjaman untuk
menghitung beban bunga

b. Annual percentage rate adalah tingkat bunga disetahunkan dengan menyesuaikan stated
rate untuk jumlah periode pertahun dan jumlah pokok yang benar-benar dipinjam

c. Yield adalah tingkat bunga yang ekuivalen denga satu kontrak keuangan yang memenuhi
tiga syarat : jumlah seluruhnya yang benar-benar dipinjam, pada awal tahun, kemudian
dibayar kembali pada akhir tahun beserta bunga.

Definisi pertama, stated rate, mendasarkan tingkat bunga pada jangka waktu kontrak.
Definisi kedua, annual pecentage rate, menyesuaikan jangka waktu kontrak untuk
menghitung ekuivalen tingkat bunga. Sedangkan definisi ketiga, yield, membuat penyesuaian
yang diperlukan untuk menghitung tingkat bunga ekuivalen dengan satu standar yang
ditentukan secara jelas.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga


            Seperti dijelaskan di atas, bahwa untuk mennetukan besar kecilnya suku bunga
simpanan dan pinjaman sangat dipengaruhi oleh keduanya, artinya baik bunga simpanan
maupun pinjaman saling mempengaruhi disamping faktor-faktor lainnya.

            Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga
adalah:

a.       Kebutuhan dana, apabila bank kekurangan dana sementara permohonan pinjaman
meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar kebutuhan dana tersebut cepat terpenuhi
dengan meningkatkan suku bunga simpanan.

b.      Persaingan, dalam memperebutkan daa simpanan, maka disamping faktor promosi,
yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing.

c.       Kebijakan pemerintah, dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman
kita, tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

d.      Jangka waktu, semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi
tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko di masa mendatang.
Serta faktor-faktor yang lain.

e.       Target keuntungan yang diharapkan.

f.       Reputasi perusahaan.

g.      Kualitas jaminan.

h.      Daya saing produk.

C. Macam – Macam Suku Bunga

Di dalam industri perbankan, terdapat 5 (lima) jenis suku bunga, yaitu:

1.    Suku bunga tetap (fixed)

Suku bunga tetap atau fixed adalah suku bunga yang bersifat tetap dan tidak berubah
sampai jangka waktu atau sampai dengan tanggal jatuh tempo (selama jangka waktu
kredit).
Contohnya adalah bunga KPR Rumah Murah atau Rumah Bersubsidi yang menerapkan
suku bunga tetap. Selain itu, suku bunga tetap juga dapat digunakan dalam kredit
kendaraan bermotor juga.

2.    Suku bunga mengambang (floating)

Suku bunga mengambang adalah suku bunga yang selalu berubah mengikuti suku bunga
di pasaran. Jika suku bunga di pasaran naik, maka suku bunganya juga ikut naik,
begitupun sebaliknya.

Contohnya adalah suku bunga KPR untuk periode tertentu. Misalnya untuk dua tahun
pertama diberlakukan suku bunga tetap, namun periode selanjutnya menggunakan suku
bunga mengambang. 

3.    Suku bunga flat

Suku bunga flat  adalah suku bunga yang penghitungannya mengacu pada jumlah pokok
pinjaman di awal untuk setiap periode cicilan. Penghitungannya sangat sederhana
dibandingkan dengan suku bunga lainnya, sehingga umumnya digunakan untuk kredit
jangka pendek untuk barang-barang konsumsi seperti handphone, peralatan rumah
tangga, motor atau Kredit Tanpa Agunan (KTA). Rumus perhitungannya adalah :

Misalkan, Bank memberikan kredit dengan jangka waktu 10 bulan sebesar Rp 15.000.000,00
dengan bunga 10% per tahun (flat). Asumsi bahwa suku bunga kredit tidak berubah (tetap)
selama jangka waktu kredit. Maka perhitungan angsurannya secara rinci adalah sebagai
berikut:
4.    Suku bunga efektif

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang diperhitungkan dari sisa jumlah pokok
pinjaman setiap bulan seiring dengan menyusutnya utang yang sudah dibayarkan.
Artinya semakin sedikit pokok pinjaman, semakin sedikit juga suku bunga yang harus
dibayarkan. Suku bunga efektif dianggap lebih adil bagi nasabah dibandingkan dengan
menggunakan suku bunga flat. Pasalnya suku bunga flat hanya berdasarkan jumlah awal
pokok pinjaman saja. Rumus perhitungan bunga:
Misalkan Bank memberikan kredit dengan jangka waktu 10 bulan sebesar Rp 15.000.000,00
dengan bunga 10% per tahun (Efektif). Asumsi bahwa suku bunga kredit tidak berubah
(tetap) selama jangka waktu kredit. Maka perhitungan angsurannya secara rinci adalah
sebagai berikut:
5.    Suku bunga anuitas

Metode ini mengatur jumlah angsuran pokok ditambah angsuran bunga yang dibayar
agar sama setiap bulan. Dalam perhitungan anuitas, porsi bunga pada masa awal sangat
besar sedangkan porsi angsuran pokok sangat kecil. Mendekati berakhirnya masa kredit,
keadaan akan menjadi berbalik. porsi angsuran pokok akan sangat besar sedangkan porsi
bunga menjadi lebih kecil.

Sistem bunga anuitas ini biasanya diterapkan untuk pinjaman jangka panjang semisal
KPR atau kredit investasi. Rumus perhitungan bunga sama dengan metode efektif yaitu:

Misalnya, Bank memberikan kredit dengan jangka waktu 10 bulan sebesar Rp 15.000.000,00
dengan bunga 10% per tahun (Anuitas). Asumsi bahwa suku bunga kredit tidak berubah
(tetap) selama jangka waktu kredit. Maka perhitungan angsurannya secara rinci adalah
sebagai berikut:
Biasanya bank akan mengenakan kombinasi skema suku bunga dalam menyalurkan kredit,
contohnya flat-fixed, artinya bunganya pakai sistem flat dan bersifat tetap selama masa kredit;
dan efektif-floating, yaitu menggunakan sistem bunga efektif dan besaran bunga bisa berubah
tergantung kondisi pasar finansial.
D. Peran Suku Bunga dalam Perekonomian

Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberi keuntungan


kepada para pengusaha. Para pengusaha akan melaksanakan investasi yang mereka
rencanakan hanya apabila tingkat pengembalian modal yang mereka peroleh melebihi tingkat
bunga. Dengan demikian besarnya investasi dalam suatu jangka waktu tertentu adalah sama
dengan nilai dari seluruh investasi yang tingkat pengembalian modalnya adalah lebih besar
atau sama dengan tingkat bunga.

Apabila tingkat bunga menjadi lebih rendah, lebih banyak usaha yang mempunyai
tingkat pengembalian modal yang lebih tinggi daripada tingkat suku bunga. Semakin rendah
tingkat bunga yang harus dibayar para pengusaha, semakin banyak usaha yang dapat
dilakukan para pengusaha. Semakin rendah tingkat bunga semakin banyak investasi yang
dilakukan para pengusaha (Sukirno, 1998).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara historis suku bunga hampir sama tua dengan peradaban manusia, dengan kata
lain suku bunga sudah ada sejak lama. Hal  ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan
oleh Kidwell yang menyatakan bahwa orang yang telah meminjam barang kepada orang lain
dan kadang-kadang mereka telah meminta imbalan atas jasa yang diberikan. Imbalan itu
disebut sewa yakni harga dari meminjam harta milik orang lain. Sedangkan Miller
menyatakan bahwa bunga adalah sejumlah dana, dinilai dari uang, yang diterima si pemberi
pinjaman (kreditur) , sedangkan suku bunga adalah rasio dari bunga terhadap jumlah
pinjaman.

            Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah
kebutuhan dana, persaingan dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor
promosi, yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing. Kebijakan
pemerintah, dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita, tidak boleh
melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Jangka waktu, semakin panjang
jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi tinggi bunganya, hal ini disebabkan
besarnya kemungkinan resiko di masa mendatang. Serta faktor-faktor yang lain yaitu target
keuntungan yang diharapkan, reputasi perusahaan, kualitas jaminan dan daya saing produk.
Tingkat suku bunga sangat berperan terhadap perekonomian suatu Negara. Tingkat suku
bunga sangat berperan terhadap naik rendahnya inflasi, investasi dan besarnya dana simpanan
dalam bank.

 
DAFTAR PUSTAKA

Boediono. 1990. Ekonomi Moneter (Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi). BFE.


Yogyakarta

Kinantiarin. 2011. Teori Tingkat Suku Bunga. http://kinantiarin.wordpress.com/teori-tingkat-


suku-bunga/. Diakses pada 3 Juni 2012

Anda mungkin juga menyukai