Kelompok 6:
YOGYAKARTA 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa tentunya selalu berupaya
untuk meningkatkan produktivitas kerja sebagai sistem organisasi tersebut, termasuk
sistem manajemen, sistem fungsional dan sistem operasional. Bukan merupakan hal yang
baru apabila dikatakan bahwa yang dimaksud sengan produktivitas ialah terdapatnya
korelasi “terbalik” antara masukan dan luaran. Artinya, suatu sistem dapat dikatakan
produktif apabila masukan yang diproses semakin sedikit untuk menghasilkan luaran
yang semakin besar. Tentu banyak cara yang digunakan untuk mengukur tinggi
rendahnya produktivitas suatu sistem. Selain itu. Kata-kata produktivitas memang telah
menggema di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini, walaupun kegiatan untuk
meningkatkan produktivitas baik tenaga, modal, tanah maupun sumber-sumber alam
lainnya yang tersebar luas di tanah air kita, telah berlangsung lama.Produktivitas sering
pula dikaitkan dengan cara dan sistem yang efisien, sehingga proses produksi
berlangsung tepat waktu dan dengan demikian tidak diperlukan kerja lembur dengan
segala implikasinya, terutama implikasi biaya. Dan kiranya jelas bahwa yang merupakan
hal yang logis dan tepat apabila peningkatan produktivitas dijadikan salah satu sasaran
jangka panjang perusahaan dalam langka pelaksanaan strateginya.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari produktivitas kerja.
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja.
3. Untuk mengetahui aspek yang mempengaruhi produktivitas kerja.
4. Untuk mengetahui ciri - ciri karyawan produktivitas kerja.
5. Untuk mengetahui manfaat dari pengukuran produktivitas kerja.
6. Untuk mengetahui alat yang digunakan untuk mengukur produktivitas kerja.
7. Untuk mengetahu proses dalam pengukuran produktivitas.
8. Untuk mengetahui metode - metode pengukuran produktivitas kerja.
9. Untuk mengetahui peran SDM dalam peningkatan produktivitas kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Produktivitas
Produktivitas secara umum diartikan sebagai hubungan antara keluaran (barang-
barang atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan, uang). Produktivitas adalah
ukuran efisiensi produktif. Produktivitas mengandung dua konsep utama, yaitu efisiensi
dan efektivitas. Efisiensi mengukur tingkat sumber daya, baik manusia, keuangan,
maupun alam yang dibutuhkan untuk memenuhi tingkat pelayanan yang di kehendaki,
efektivitas mengukur hasil mutu pelayanan yang dicapai (Washin, George J, 1997).
Menurut Harsiwi (2004) produktivitas kerja karyawan merupakan suatu hasil
kerja dari seorang karyawan. Menurut Sedarmayanti (2006) produktivitas adalah sikap
mental (attitude of mind) yang mempunyai semangat untuk melakukan peningkatan
perbaikan yang selalu mempunyai pandangan “mutu kehidupan hari ini harus lebih baik
dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini “.Suatu organisasi dikatakan produktif
jika organisasi itu mencapai tujuan-tujuan, dan mencapainya dengan melakukan upaya
tranformasi input menjadi output dengan biaya paling rendah.
Menurut Kussrianto (1990), mengemukakan bahwa produktivitas adalah
perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu.
Menurut Sinungan (2005), produktivitas kerja adalah jumlah output yang dihasilkan
seseorang secara utuh dalam satuan waktu kerja yang dilakukan meliputi kegiatan yang
efektif dalam mencapai hasil atau prestasi kerja yang bersumber dari input dan
menggunakan bahan secara efisien.
Nawawi (1990), menyatakan bahwa pengertian produktivitas adalah perbandingan
terbaik antara hasil yang diperoleh (output) dengan jumlah sumber kerja yang digunakan
(input). Sedangkan menurut Rivanto (1987), produktivitas kerja adalah sebuah konsep
yang menggambarkan kaitan antara hasil atau keluaran yang dicapai dengan sumber atau
masukan yang dipakai untuk menghasilkan keluaran itu. Menurut Suprihanto (1988),
menartikan bahwa produktivitas adalah kemampuan seperangkat sumber-sumber
ekonomi untuk menghasilkan sesuatu atau diartikan juga perbandingan antara
pengorbanan (input) dengan penghasilan (output). Berdasarkan uraian diatas, dapat
disimpulkan bahwa produktivitas adalah hasil kerja dari seseorang secara utuh dalam
satuan waktu kerja yang dilakukan secara efektif dan mempunyai sikap mental yang
semangat untuk melakukan tingkat perbaikan.
Dari beberapa pendapat tersebut diatas sebenernya produktivitas memiliki dua
dimensi :
1. Pertama efektivitas yang mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang
maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan berkualitas, kuantitas,
dan waktu.
2. Kedua yaitu efesiensi yang berkaitan dengan upaya membandingakan input
dengan realisasi penggunaanya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.
e. Tingkat penghasilan
Apabila tingkat penghasilan memadai maka dapat menimbulkan konsentrasi kerja dan
kemampuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas.
g. Jaminan sosial
Jaminan sosial yang diberikan oleh suatu organisasi kepada pegawainya dimaksudkan
untuk meningkatkan pengabdian dan semangat kerja.
i. Sarana produksi
Mutu sarana produksi berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas. Apabila sarana
produksi yang digunakan tidak baik,kadang-kadang dapat menimbulkan pemborosan
bahan yang dipakai.
j. Kesempatan berprestasi
Apabila terbuka kesempatan untuk berprestasi, maka akan menimbulkan dorongan
psikologis untuk meningkatkan dedikasi serta pemanfaatan potensi yang dimilikin untuk
meningkatkan produktivitas kerja. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa
produktivitas kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu pendidikan, motivasi, disiplin
kerja, keterampilan, sikap dan etika kerja, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan,
lingkungan kerja dan iklim kerja, teknologi, sarana produksi.
C. Aspek-aspek Produktivitas
Untuk mencapai produktivitas yang tinggi suatu perusahaan dalam proses produksi,
selain bahan baku dan tenaga kerja yang harus ada juga didukung oleh aspek - aspek
sebagai berikut :
a. Kuantitas kerja
Merupakan suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam jumlah tertentu dengan
perbandingan standar adaatau ditetapkan oleh perusahaan.
b. Kualitas kerja
Merupakan suatu standar hasil yang berkaitan dengan mutu dari suatu produk
yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal ini merupakan suatu kemampuan
karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan secara teknis dengan perbandingan
standar yang ditetapkan oleh perusahaan.
c. Ketepatan waktu
Tinggkat suatu aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang ditentukan, dilihat
dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang
tersedia untuk aktivitas lain. Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan
terhadap suatu aktivitas yang disediakan diawal waktu sampai menjadi output.
d. Tindakan konstruktif
Ketepatan dalam memberikan saran dan kritik yang jelas untuk memperbaiki
suatu masalah yang sedang dialami oleh sesama rekan kerja.
e. Percaya pada diri sendiri
f. Bertanggung jawab
g. Memiliki rasa cinta terhadap pekerjaan
h. Mempunyai pandangan ke depan
i. Mampu mengatasi persoalan dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
berubah-ubah
j. Mempunyai kontribusi positif terhadap lingkungannya (kreatif, imaginative dan
inovatif)
k. Memiliki kekuatan untuk mewujudkan potensinya.
Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil uraian diatas dapat disimpulkan bahwa produktivitas
diartikan sebagai hubungan antara keluaran (barang-barang atau jasa) dengan masukan
(tenaga kerja, bahan, uang). Produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Produktivitas
mengandung dua konsep utama, yaitu efisiensi dan efektivitas. Efisiensi mengukur
tingkat sumber daya, baik manusia, keuangan, maupun alam yang dibutuhkan untuk
memenuhi tingkat pelayanan yang di kehendaki, efektivitas mengukur hasil mutu
pelayanan yang dicapai.Produktivitas adalah hasil kerja dari seseorang secara utuh dalam
satuan waktu kerja yang dilakukan secara efektif dan mempunyai sikap mental yang
semangat untuk melakukan tingkat perbaikan. Seorang karyawan dapat dikatakan produktif
apabila mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan diharapkan dalam waktu yang
singkat atau tepat. Didalam mencapai produktivitas yang tinggi suatu perusahaan dalam proses
produksi, selain bahan baku dan tenaga kerja yang harus ada juga didukung oleh faktor – faktor
sebagai berikut:. Pendidikan, keterampilan, sikap dan etika kerja, tingkat penghasilan, jaminan
sosial, tingkat sosial dan iklim kerja, motivasi, gizi dan kesehatan, hubungan individu, teknologi,
produksi. Dengan karyawan yang memenuhi faktor-faktor pendukung dalam produktivitas dalam
kerja, dapat menghasilkan karyawan yang berkualitas, efektif dan efisien. Dan dengan adanya
keterlibatan karyawan, dapat meningkatkan komitmen dan semangat kerja. Keterlibatan juga
menjadi dasar pengendalian kualitas kerja dari karyawan. sehingga organisasi dapat
menghasilkan ide produk baru maupun metode - metode operasi yang lebih baik. Produktivitas
kerja pun berjalan dengan baik sehingga kualitas suatu perusahaan akan maju.
Saran
1. Sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat di harapkan agar dapat mempelajari dan
memahami tentang produktivitas kerja dan berupaya meningkatkan kualitas produktivitas
kerja yang efektif dan efisien
2. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu, kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ravianto, J. 1986. Produktivitas dan Pengukuran. Lembaga Sarana Informasi Usaha dan Produktivitas.
Jakarta.
Kusriyanto, Bambang. 1986. Meningkatkan Produktivitas Karyawan. Jakarta : LPPM dan PT. Pusataka
Binaan.
Hasibuan, Melayu S.P. 1996. Organisasi Dan Motivasi, Dasar Peningakatan Produktivitas. Jakarta : Bumi
Aksara Putra.
Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Pruduktivitas, Apa dan Bagaimana. Jakarta : Bumi Aksara.
REVIEW JURNAL
Link : http://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual
Keywords : Stres Kerja, Produktivitas Kerja, Korelasi.
A. LATAR BELAKANG
● Tujuan Penelitian: Untuk mengetahu ada atau tidaknya hubungan antara stress kerja
● Tiga pertimbangan utama pemilihan sample dalam penelitian ini, yaitu minimal
● Stress kerja diukur dengan “The Job Stress Scale” milik Robbins (1996) dengan item
skala awal berjumlah 20 item lalu dikembangkan oleh penulis menjadi sebanyak 54
item. Dalam skala tersebut peneliti menggunakan tiga aspek, yaitu aspek fisiologis,
aspek psikologis, dan aspek perilaku.
● Pengolahan data dilakukan menggunakan SPSS Statistic 21.0 dan untuk mengukur
koefisien korelasi item menggunakan koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,927. Dari
perhitungan tersebut maka ditemukan item dengan reabilitas tinggi yang dapat
digunakan berjumlah 33 item.
● Analisi deskriptif lain yang dilakukan menghasilkan data bahwa 59,3% subjek
memiliki tingkat stress kerja yang tinggi, 31,5% memiliki tingkat stress kerja sedang,
dan 9,3% memiliki stress kerja rendah. Pada data produktibitas kerja ditemukan
bahwa 88,9% subjek memiliki produktivitas kerja tinggi, 9,3% sedang, dan hanya
1,9% subjek memiliki produktivitas kerja rendah.
● Hasil yang ditemukan adalah adanya hubungan positif antara stress kerja dengan
berorganisasi dan stress kerja dapat membuat lebih fokus. Pernyataan ini juga
didukung penelitian lain yang tercantum dalam jurnal.
● Stress kerja yang dialami karyawan dipicu oleh faktor organisasi, maksudnya adalah
organisasi (perusahaan) memberikan tuntutan tugas, peran, dan adanya tuntutan antar
pekerja yang membuat stress kerja meningkat. Tuntutan- tuntutat tersebut
berpengaruh pada aspek fisiologis, psikologis, dan perilaku karyawan
D. KOMENTAR