PRODUKTIVITAS
OLEH:
NIM : 15205098
TEKNIK INDUSTRI
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas berkah dan
dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat
kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih banyak manusia,
teknologi dan teknik manajemen, yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental
yang timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat, yang secara terus menerus
LANDASAN TEORI
Istilah atau kata produktivitas pada awalnya muncul sekitar tahun 1766
dalam artikel yang berjudul “The school of physiocraft” oleh Francois Quesnay,
keluaran dan masukan sebagai elemen utama, pertama kali dicetuskan oleh David
Ricardo sekitar tahun 1810. inti konsepnya adalah bagaimana keluaran akan
untuk berproduksi. Kemudian pada awal abad ke 19 dikenal definisi yang lebih
maka produktivitas dipandang dari dua sisi sekaligus, yaitu: sisi input dan sisi
efisiensi penggunaan input dalam memproduksi output (barang dan atau jasa).
mencapai hasil yang optimal[1]. Produktivitas dapat digunakan sebagai tolak ukur
keberhasilan suatu industri atau UKM dalam menghasilkan barang atau jasa.
dihasilkan.
daya yang digunakan dibagi dengan rasio yang sama dari suatu periode dasar.
fisik per unit dari usaha produksi dengan tingkat efektivitas dari manajemen
dimasukkan”.
7. Menurut OECD (Organization for Economic Cooperation and Development)
element.
elements land, capital, labour and organization. The ratio of these elements
empat elemen utama yaitu tanah, modal, buruh dan organisasi. Perbandingan
element ”.
10. Menurut tulisan Vinay Goel yang termuat dalam bukunya yang berjudul
relationship between the output produced and the input consumed at any
memiliki semangat untuk bekerja keras dan ingin memiliki kebiasaan untuk
o Penghematan biaya
o Tepat waktu
Sehingga dapat mencapai barang dan jasa yang bermutu tinggi, market share
bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari
b. Secara Teknis
akhir ini telah terjadi kenaikan minat pada pengukuran produktivitas. Karena itu
produktivitas.
produktivitas, yaitu :
AOMP/RIMP
INDEKS PRODUKTIVI TAS x100
AOBP/RIBP
AOMP/AOBP
Indeks Produktivi tas (IP) x 100
RIMP/RIBP
dimana :
Dari dua bentuk pengukuran Indeks Produktivitas (IP) yang dikemukakan oleh
Marvin E. Mundel tampak bahwa pada dasarnya kedua bentuk pengukuran itu
adalah serupa, kita dapat menggunakan salah satu formula dalam penerapan
merupakan rasio antara indeks performansi untuk periode pengukuran dan indeks
rasio antara indeks output dan indeks input. Dengan demikian model di atas
waktu standar untuk bekerja (operation time standard), suatu syarat yang masih
Total Keluaran
Produktivitas Total (PT)
Total Masukan
Dimana Total keluaran meliputi : nilai unit produk jadi, nilai unit produk
setengah jadi, bunga, dan pendapatan lainnya. Sedangkan Total masukan meliputi
: nilai tenaga kerja, nilai bahan, nilai energi, biaya lainnya, dan nilai kapital.
Arti tangible berarti dapat diukur. Sebagai contoh: Mobil yang dirakit, jumlah
cek yang diproses, ton baja yang dihasilkan. Perlu dicatat bahwa keluaran disini
berarti semua keluaran yang diproduksi, dan masukan berarti semua sumber daya
keluaran maupun masukan dinyatakan dalam nilai uang konstan dari periode dasar
(referensi), misalnya masukan manusia dan energi dapat dinyatakan dalam jam
orang dan kilowatt jam. Lebih jauh lagi jika perusahaan memproduksi lebih dari
satu jenis produk, misalnya : Baja (dalam ton), dan sepatu (dalam jumlah pasang),
keluaran tidak dapat dinyatakan sebagai ton baja + pasang sepatu. Namun, nilai
produk-produk tadi dapat dinyatakan dalam rupiah periode dasar, yang dapat
saling dijumlahkan.
3. Model APC
sebagai berikut :
Hasil Penjualan
Profitabil itas
Biaya Biaya
Banyaknya Output x Harga per Unit
Banyaknya Input x Biaya per Unit
Produktivi tas x faktor perbaikan harga
Dalam model APC kuantitas Output dan Input setiap tahun digandakan
harga dan biaya per unit setiap tahun digandakan dengan kuantitas output dan
input pada tahun tertentu akan menghasilkan indeks perbaikan harga pada tahun
itu. Dengan diketahui indeks produktivitas dan indeks perbaikan harga, maka
Atau :
Dalam model ini, biaya perunit tenaga kerja, material dan energi dihitung atau
(harta tetap + harta lancar) yang digunakan, dengan demikian input modal untuk
digunakan
Model ini juga sering disebut dengan metode matrix sasaran adalah metode
pengukuran fisik yang menggunakan tabel matrix yang berisi angka – angka
terdefinisi yaitu nilai bobot, nilai skala peringkat atau ranking dari masing –
masing indikator.
unjuk kerja dan fungsi tujuan sebagai target pencapaian bagi kelompok kerja,
manajemen tercapai.
Secara ringkas model pengukuran ini mempunyai keunggulan dari model
lain, yaitu :
persetujuan manajemen.
peningkatan produktivitas (baik dalam ukuran fisik maupun non fisik) dan
diterapkan.
Berdasarkan deskripsi pada bab sebelumnya tentang konsep yang sejenis dengan
yang jelas yaitu sebagai rasio antara keluaran dengan masukan (output/input )
recovery ). Kinerja merupakan bagian teratas dari model Triple-P yang mencakup
dimanfaatkan.
relatif.
produktivitas. Paling sedikit ada 2 jenis tingkat perbandingan yang berbeda, yakni
semua faktor masukan (tenaga kerja, kapital, bahan, energi) tehadap total
masukan atau input persatuan waktu, seperti upah tenaga kerja, kapital, bahan,
produksi yang dinamis memiliki kemampuan berpikir dan motivasi kerja, apabila
produktivitas kerja akan meningkat. Ada pun faktor- faktor yang mempengaruhi
produktivitas yaitu:
a. Kemampuan
sektor atau sub sektor. Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan membutuhkan
tenaga kerja yang sesuai. Perencanaan tenaga kerja memuat perkiraan permintaan
atau kebutuhan dan penawaran atau penyediaan tenaga kerja, serta kebijakan
pemerintah atau unit organisasi swasta lainnya. Perencanaan tenaga kerja seperti
ini disebut perencanaan tenaga kerja mikro. Pemerintah biasanya juga membuat
nasional. Jenis perencanaan tenaga kerja seperti itu dikenal sebagai perencanaan
tenaga kerja. Hasil perencanaan tenaga kerja adalah berupa rencana tenaga kerja.
Dalam sistem perencanaan pembangunan yang melihat perencanaan
tenaga kerja sebagai bagian integral dari perencanaan pembangunan, maka proses
b. Sikap
Kepuasankepuasan itu tidak tampak serta nyata, tetapi dapat diwujudkan dalam
suatu hasil pekerjaan. Salah satu masalah yang sangat penting dalam bidang
senang dan tidak terpaksa sehingga akan tercipta kepuasan kerja para karyawan.
Kepuasan kerja akan berbeda pada masingmasing individu. Sangat sulit untuk
(Handoko, 2001:193). Sedangkan Wexley dan Yulk (1977) yang disebut kepuasan
dikemukakan oleh Tiffin (1964) kepuasan kerja berhubungan erat dengan sikap
pimpinan dengan sesama karyawan (dalam As'ad, 2003: 104). Sejalan dengan itu,
karyawan di mana terjadi ataupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa
kerja karyawan dari perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa
yang memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan. Balas jasa kerja
Kepuasan kerja merupakan persoalan umum pada setiap unit kerja, baik
kerja. Menurut Hulin (1966) gaji merupakan faktor utama untuk mencapai
kepuasan kerja. Pendapat ini tidak seluruhnya salah sebab dengan mendapatkan
gaji yang tinggi tidak selalu menjadi faktor utama unluk mencapai kepuasan kerja.
Kenyataan lain banyak perusahaan telah memberikan gaji yang cukup tinggi,
tetapi masih banyak karyawan yang merasa tidak puas dan tidak senang dengan
adalah: (a) faktor individual, meliputi: umur, kesehatan, watak dan harapan; (b)
pengawasan ketentraman kerja, kondisi kerja, dan kesempatan untuk maju. Selain
adil. baik yang menyangkut pribadi maupun tugas (dalam As'ad, 2003:114). Ahli
lain, Ghiselli dan Brown mengemukakan lima faktor yang menimbulkan kepuasan
anggapan bahwa orang yang bekerja pada pekerjaan yang lebih tinggi akan lebih
puas daripada bekerja pada pekerjaan yang lebih rendah. Beberapa penelitian
baru itu akan merubah perilaku dan perasaan. Ketiga, umur dinyatakan bahwa ada
hubungan antara kepuasan kerja dengan umur karyawan. Umur antara 25 sampai
34 tahun dan umur 40 sampai 45 tahun adalah merupakan umur-umur yang bias
financial dan jaminan sosial. Masalah finansial dan jaminan sosial kebanyakan
antara karyawan dengan pihak pimpinan sangat penting dalani arti menaikkan
hubungan yang baik dari pimpinan kepada bawahan sehingga karyawan akan
merasa bahwa dirinya merupakan bagian yang penting dari oiganisasi kerja (sense
of belonging).
dapat bekerja dengan tenang serta sistim kompensasi yang ada.pertama, perbaikan
secara terus-menerus. Pandangan ini bukan hanya merupakan salah satu kiat tetapi
merupakan salah satu etos kerja yang penting sebagai bagian dari filsafat
meliputi: (a) perubahan yang terjadi dengan lambat atau evolusioner dan bersifat
acak; (b) perubahan yang tinggi secara berlahan tetapi berkelompok; (c)
perubahan yang terjadi dengan cepat karena dampak tindakan suatu organisasi
yang dominan peranannya di masyarakat; dan (d) perubahan yang terjadi cepat,
mutu hasil pekerjaan dilaksanakan oleh semua komponen dalam organisasi. Bagi
organisasi yaitu mutu laporan, mutu dokumen, mutu penyelenggaraan rapat, dan
sumberdaya manusia mengandung kiat untuk: (a) mengakui harkat dan martabat
manusia sebagai makhluk yang mulia, mempunyai harga diri, daya nalar,
beraneka ragam; (b) manusia mempunyai hak-hak yang asasi dan tidak ada
Hak-hak tersebut yaitu hak menyatakan pendapat, hak berserikat, hak memperoleh
pekerjaan yang layak, hak memperoleh imbalan yang wajar dan hak mendapat
peningkatan produktivitas kerja, antara lain: (a) ventilasi yang baik; (b)
penerangan yang cukup; (c) tata ruang rapi dan perabot tersusun baik; (d)
lingkungan kerja yang bersih; dan (e) lingkungan kerja vang bebas dari polusi
udara.Kelima, umpan balik. Pelaksanaan tugas dan karier karyawan tidak dapat
yang objektif, rasional, baku, dan validitas yang tinggi. Objektif dalam arti
didasarkan pada norma-norma yang telah disepakati bukan atas dasar emosi,
senang atau tidak senang pada seseorang. rasional dalam arti dapat diterima oleh
akal sehat. Jika seseorang harus dikenakan sangsi disiplin, status berat-ringannya
siapapun yang melakukan penilaian atas kinerja karyawan didasarkan pada tolok
d. Motivasi
dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan
suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau usaha-usaha yang dapat menyebabkan
sescorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai
sasaran kepuasan. Jadi, motivasi bukanlah yang dapat diamati tetapi adalah hal
pekerjaannya pada umumnya adalah sesuatu yang mempunyai arti penting bagi
dirinya sendiri dan bagi instansi. Menurut Heidjachman dan Husnan (2003:197),
motivasi pekerja ada dua hal yang harus dilakukan: pertama, carilah pembayaran
untuk setiap tugas tambahan yang diberikan sehingga baik kebutuhan instansi
Menurut Hasibuan (2003:92) motivasi berasal dari kata latin movere yang
berarti ‘dorongan atau daya penggerak’. Motivasi ini hanya diberikan kepada
manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Motivasi penting karena
dengan motivasi ini diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras dan
antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Motivasi harus dilakukan
cukup menonjol adalah antara lain sebagai berikut: Teori Maslow, mengenai
tingkatan dasar manusia yaitu: (a) kebutuhan fisiologi dasar, (b) keselamatan dan
keamanan, (c) cinta/kasih sayang, (d) penghargaan, (e) aktualisasi diri (self
dalam organisasi yang menjadi lingkungan kerjanya tampak selalu semangat atau
gairah keija yang menghasilkan kegiatan kerja sebagai kontribusi bagi pencapaian
e. Upah
Upah atau gaji minimum yang tidak sesuai dengan peraturan pemerintah
begitu saja. Sebab, akan terkait langsung dengan pencapaian tujuan perusahaan.
upah yang rendah tidak dapat dipertanggungjawabkan, baik dilihat dari sisi
dapat dibedakan dua sistem upah, yaitu yang mengacu kepada teori Karl Mark
dan yang mengacu kepada teori Neo-klasik. Kedua teori tersebut masing-masing
memiliki kelemahan. Oleh karena itu, sistem pengupahan yang berlaku dewasa ini
selalu berada diantara dua sistem tersebut. Berarti bahwa tidak ada satupun pola
yang dapat berlaku umum. Yang perlu dipahami bahwa pola manapun yang akan
masing perusahaan dan mengacu kepada rasa keadilan bagi kedua belah pihak
tangan pemerintah, dan biaya hidup. Dilihat dari sistemnya pembelian upah dapat
dibedakan atas prestasi kerja, lama kerja, senioritas atau lama dinas, kebutuhan,
f. Tingkat pendidikan
dan latihan bagi tenaga kerja. Pendidikan dan latihan dipandang sebagai suatu
produktivitas dari tenaga kerja. Oleh karena itu pendidikan dan latihan merupakan
salah satu faktor penting dalam organisasi perusahaan. Pentingnya pendidikan dan
kerja, juga berkaitan dengan manfaat yang dapat dirasakannya. Manfaat tersebut
pendidikan dan latihan berhasil secara efektif dan efisien, maka ada 5 (lima) hal
pemilihan metode yang tepat. Pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja dapat
bagi tenaga kerja yang termasuk kepada kelompok tenaga kerja operasional,
kedua, pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja yang termasuk kepada kelompok
tenaga kerja yang menduduki jabatan manajerial. Untuk masing-masing kelompok
tenaga kerja tersebut diperlukan metode pendidikan yang berbeda satu sama lain
g. Perjanjian kerja
h. Penerapan teknologi
pertumbuhan yang tinggi dan berkelanjutan juga merupakan unsur penting dalam
demikian, pertumbuhan dan produktivitas bukan dua hal yang terpisah atau
dengan pola hubungan yang dinamis, tidak mekanistik, non linear dan
unsur berikut:
pembangunan yang terus berlangsung. Proses akumulasi ini merupakan hasil dari
proses investasi.
Kedua, peningkatan jumlah tenaga kerja juga memberikan kontribusi
bukan disebabkan oleh peningkatan penggunaan jumlah dari input atau sumber
kerja dan modal yang sama, pertumbuhan output akan meningkat lebih cepat
dari suatu proses produksi sering dihadapkan pada berbagai kesulitan. Disamping
itu, kedudukan manusia, baik sebagai tenaga kerja kasar maupun sebagai manajer,
dari suatu aktivitas produksi tentunya juga tidak sama dengan mesin atau alat
produksi lainnya. Seperti diketahui bahwa output dari setiap aktivitas ekonomi
tenaga kerja. Tentu saja, produktivitas tenaga kerja ini dipengaruhi, dikondisikan
seperti alat dan mesin. Namun demikian konsep produktivitas adalah mengacu
produktivitas adalah suatu perbandingan antara keluaran (out put) dan masukan
daya yang relatif kecil (soeripto, 1989; Chew, 1991 dan pheasant, 1991).
dalam memanfaatkan sumber daya manusia (do the right thing) dan meningkatkan
keluaran sebesar-besarnya (do the thing right). Dengan kata lain bahwa
secara total.
Konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi
dalam bentuk sikap mental dan mengandung makna keinginan dan upaya individu
antara masukan (input) dan keluaran (output). Oleh karena itu dalam pandangan
ini, terjadinya peningkatan produktivitas tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas,
kedalam dua jenis, yaitu pertama faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung,
karyawan pada masa lalu yang digunakan untuk membuat keputusan di bidang
SDM di masa yang akan datang; dan 2) manajer memerlukan alat yang
persyaratan minimum.
prestasi kinerja karyawan, hal ini menyebabkan panilaian menjadi bias. Bias
adalah disorsi pengukurang yang tidak akurat. Bias ini mungkin terjadi sebagai
1. Kendala hukum/legal
Penilaian kinerja harus bebas dari driskiminasi tidak sah atau tidak legal.
Apa pun format penilaian kinerja yang digunakan oleh departemen SDM harus
sah dan dapat dipercaya. Jika hal tersebut tidak terpenuhi, keputusan penempatan
Oleh karena itu, setiap keputusan hendaknya ojektif dan sesuai dengan hokum.
a. Hallo effect.
pengukuran kinerja baik dalam arti positif maupun negatif. Sebagai contoh
seorang penilai bisa saja secara pribadi tidak menyenangi karyawan tertentu,
memberikan niai yang merata bagi karyawan yang dinilainya karena adanya
wajar.
c. Bias karena terlalu lunak dan terlalu keras.
Bias karena terlalu lunak terjadi ketika penilai cenderung begitu mudah
karyawannya bagus dan menilai dengan baik. Bias karena terlalu keras
mengevaluasi mereka.
e. Prasangka pribadi.
Sikap tidak suka seseorang terhadap orang lain atau sekelompok orang
balik kepada karyawan dan dapertemen SDM. Jika standar kinerja atau ukuran
tidak terkait dengan pekerjaan, evaluasi tidak akurat dan akhirnya akan terjadi
bias yang merugikan hubungan para manajer dengan karyawan dan memperkecil
kesempatan kerja sama. Tanpa umpan balik, perbaikan dalam perilaku SDM tidak
mungkin terjadi dan departemen SDM tidak akan mempunyai catatan akurat
Sistem penilaian kinerja yang baik sangat tergantung pada persiapan yang
berikut:
adalah konsistensi suatu ukuran kinerja. Jika ada dua penilai mengevaluasi
2) Relevance, ukuran kinerja harus dihubungkan dengan output riil dari suatu
kinerja terhadap 125 perusahaan yang ada di USA. Faktor yang paling umum
pendekatan yang berorientasi masa lalu dan masa depan. Dalam praktiknya tidak
ada satupun teknik yang sempurna. Akan tetapi hal terpenting adalah bagaimana
cara meminimalkan masalah-masalah yang mungkin terdapat pada setiap teknik
Merupakan metode yang paling tua dan paling banyak digunakan dalam
yang berhubungan dengan hasil kerja karyawan dalam skala-skala tertentu, mulai
dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Pada umumnya penilai diberi
formulir yang berisi sejumlah sifat dan ciriciri hasil kerja yang harus diisi, seperti
kemandirian, inisiatif, sikap, kerja sama dan seterusnya. Keuntungan dari metode
formulir yang ada dan metode ini bisa digunakan untuk banyak
dan hasil kerja karyawan.Keuntungan dari dari checklist adalah biaya yang murah,
subjektivitas dalam penilaian. Salah satu sasaran dasar pendekatan pilihan ini
dinilai seperti atasan kepada yang lainnya. Metode ini juga mudah digunakan dan
memiliki cakupan yang luas untuk pekerjaan yang beraneka ragam. Walaupun
praktis dan mudah distandarisasi, pernyataan yang bersfiat lebih umum tidak bisa
penilai atas perilaku karyawan, seperti sangat baik atau buruk di dalam
kritis dan biasanya dicatat oleh atasan selama masa penilaian untuk setiap
karyawan yang sangat berguna dan memberikan umpan balik keryawan yang
bersangkutan. Kejadian yang positif maupun yang negatif akan dicatat dan
ini juga mengurangi penyimpangan penilai jika penilai mencatat kejadian selama
sasaran, artinya adalah satu bentuk penilaian di mana karyawan dan penyelia
waktu yang akan datang. Penilaian kinerja berdasarkan metode ini merupaka
kinerja lainnya.. Metode ini lebih mengacu pada pendekatan hasil... Dalam proses
pencapaian tujuan, atasan dapat membantu dalam bentuk memberi umpan balik.
Pada akhir periode yang dtentukan, atasan dan bawahan melakukan evaluasi
tetang pencapaian tujuan tersebut. proses penilaian kinerja berdasarkan metode ini
dapat dilihat pada gambar 1.2. MBO sebagai metode penilain prestasi kerja pada
masa yang akan datang. Di sini prestasi seseorang dinilai melalui tujuan-tujuan
potensi seseorang dalam pelaksanaan tugas yang lebih besar tanggung jawabnya
pada masa yang akan datang melalui pencapaian tujuan tersebut. Kelebihan dari
yang mereka capai jika mereka ingin dinilai positif oleh atasnnya.
Karyawan Karyawan
Pemberian Pekerjaan
Rencana Kerja
Periode Kerja
Penilaian Kinerja
Wawancara Penilaian
1. Prestasi yang dicapai
Pemberian Pekerjaan
memepercayai karyawan-karyawannya.
2. Titik berat MBO hanya terhadap hasil-hasil saja dapat mencegah kepada
dengan jalan yang tidak etis yang berdampak negatif bagi perusahaan.
banyak lagi metode penilaian kinerja yang lainnya; seperti: metode catatan
prestasi, skala peringkat dengan tingkah laku (bahaviorally anchored rating scale,
PENYELESAIAN
3.1 Metodologi
PEMASOK PELANGGAN
INPUT AKTIVITA OUTPUT
S
(PROSES)
Pengukuran
Mengembangkan
Identifikasi Produktivitas
Tindakan Pencegahan dan Korektif
Penurunan Produktivitas
IMPLEMENTASI EVALUASI
PROGRAM PRODUKTIVITAS
PENINGKATAN (Identifikasi Masalah
PRODUKTIVITAS Produktivitas)
PERENCANAAN PROGRAM
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
(Menghilangkan Akar Penyebab
Melaksanakan Rencana Tindakan Produktivitas Masalah Produktivitas) Analisis
Masalah
Sumber manusia.
Tenaga kerja
pada keahlian dan sikap pekerja. Kemajuan teknologi dan litbang jika
perlengkapan serta manajemen yang lebih baik, dengan kata lain melalui sumber-
perdagangan, ekonomi skala serta kondisi melalui tenaga kerja (pekerja lapangan
sumber:
Tenaga kerja.
Manjemen dan organisasi.
dipengaruhi oleh volume, variasi dan hasil tahunan modal tetap. Kualitas, unsur
tenaga. Penggunaan bahan baku yang terbuang rata-rata mencapai sekitar 40%
tenaga maupun bahan baku, maka gambaran ini meningkat dalam jumlah yang
besar.
Latihan operator yang sedikit, penataan yang kurang baik serta ruang
untuk memproduksi jumlah hasil produksi yang sama dengan energi material yang
sedikit serta mengganti material maupun alat-alat dengan biaya lebih rendah atau
mungkin lebih memproduksi barang lebih dari jumlah bahan yang sama.
maupun daya guna secara optimal. Setiap material mempunyai harga dan kualitas
2. Angkatan Kerja
mengurangi jam kerja yang tidak efektif. Lamanya buruh bekerja, dan proporsi
organisasi kerja yang lebih baik, latihan dan pendidikan, kepuasan tugas serta
memanfaatkan cadangan-cadangan.
pada kemampuan individu sikap individu dalam bekerja serta manajemen maupun
organisasi kerja dengan kata lain, dalam mengkaji produktivitas pekerja individual
paling sedikit kita harus menjawab dari pertanyaan pokoknya: mampukah buruh
bekerja lebih baik dan tertarikkah pekerja untuk bekerja lebih giat?
Kondisi kerja.
Kepastian pekerjaan.
produktivitas.
c. Insentif (Perangsang)
ditandai dengan adanya andil yang luas dari keuangan dan tunjangan-tunjangan
yag dia peroleh dari upayanya. Bentuk pemberian bonus yang berorientasi pada
penampilan adalah proyek pemberian bonus, dimana hasil kerja yang baik segera
diberi hadiah dengan bonus yang sesuai. Hal tersebut lebih aktif dibandingkan
menunggu berapa bulan tanpa pemberitahuan yang nyata sampai saat pemberian
bonus diakhir tahun ketika suasana “semua menrima” akan membuang semua
suasana kondutif atau berakibat kepada produktivitas yang lebih tinggi. Semua itu
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
yang dapat diukur dari segi efektivitas dan efesiensi, yang difokuskan pada
yang telah dicapai secara objektif, sebagai bahan dasar ketika dilakukan
yangs sesuai atau sesuai target berarti mereka memiliki produktivitas tinggi,
3.2. Saran
lebih dari input. Pnguasaan dan pemahaman konsep tentang produktivitas dan
manajemen perubahan adalah salah satu konsep strategis yang diperlukan dalam
perusahaan.
perubahan adalah dipandang hal yang sangat penting dalam peningkatan kinerja
suatu perusahaan baik untuk kalangan akademisi, mahasiswa dan para manajer
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/produktivitas-kerja-definisi-dan.html.
http://massofa.wordpress.com/2008/04/02/pengertian-dan-faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-produktivitas-kerja/
http://misranindustri.blogspot.co.id/2013/10/produktivitas.html.
http://walangkopo99.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-produktivitas-kerja-
productivity-menurut-para-ahli.html
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=10&cad
=rja&uact=8&ved=0CGYQFjAJahUKEwjkgZWGtdPIAhXPkI4KHQMAD7w&u
rl=http%3A%2F%2Felib.unikom.ac.id%2Fdownload.php%3Fid%3D3491&usg=
AFQjCNGeH4SHdL9tBB3llyHGgtb-RsAjjw
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=r
ja&uact=8&ved=0CCUQFjABahUKEwie1oLbtNPIAhXVkY4KHY3iAt4&url=ht
tps%3A%2F%2Fsyukronali.files.wordpress.com%2F2010%2F05%2Fproduktivit
as-makalah.docx&usg=AFQjCNEQB-uJnaw-
trrmxEdpKwDeJiY9QQ&bvm=bv.105454873,d.dGo
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=r
ja&uact=8&ved=0CDEQFjADahUKEwiPn6-
_tdPIAhVDW44KHT2zCNE&url=http%3A%2F%2Fjurnalonline.itenas.ac.id%2
Findex.php%2Frekaintegra%2Farticle%2FviewFile%2F308%2F425&usg=AFQj
CNGU16L8P8-P-VjrmwcESxYm92T73A&bvm=bv.105454873,d.dGo
https://www.academia.edu/25178417/Makalah_Produktivitas
https://www.scribd.com/document/126994638/produktivitas-makalah