PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1) Untuk Menjelaskan Pengertian Dari Produktivitas
2) Untuk Menjelaskan Tentang Pengukuran Produktivitas
3) Untuk Menjelaskan Apa Itu Model APC
1
BAB II
PEBAHASAN
2
5. Peter F. Ducker (1981), mendefinisikan produktivitas adalah keseimbangan
antara seluruh faktor-faktor produksi yang akan memberikan keluaran yang
lebih banyak melalui penggunaan sumber yang lebih irit.
6. David J. Sumanth (1985), mendefinisikan produktivitas total adalah
perbandingan antara output tangible dan input tangible.
7. Webster mengemukakan definisi bahwa : “Produktivitas adalah keluaran
fisik per unit dari usaha produksi dengan tingkat efektivitas dari manajemen
industri dalam penggunaan fasilitas produksi, serta tingkat efektivitas dari
penggunaan tenaga kerja dan peralatan”.
8. Jackson Grayson mengemukakan definisi bahwa : “Produktivitas adalah
sesuatu yang diperoleh melalui kegiatan tertentu dari sesuatu yang
dimasukkan”.
9. Menurut Formulasi dari National Productivity Board, Singapore.
Pada prinsipnya, produktivitas adalah sikap mental (attitude of mind) yang
memiliki semangat untuk bekerja keras dan ingin memiliki kebiasaan untuk
melakukan peningkatan perbaikan. Perwujudan sikap mental tersebut dalam
berbagai kegiatan dapat digambarkan sebagai berikut:
3
direncanakan dengan penggunaan masukan yang sebenarnya terlaksana.
Pengertian efisiensi berorientasi kepada masukan.
b) Efektivitas. Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan
gambaran seberapa jauh target yang dapat tercapai baik secara kuantitas
maupun waktu. Makin besar presentase target tercapai, makin tinggi
tingkat efektivitasnya.
c) Kualitas. Secara umum kualitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa
jauh pemenuhan persyaratan, spesifikasi, dan harapan konsumen. Kualitas
merupakan salah satu ukuran produktivitas. Meskipun kualitas sulit diukur
secara matematis melalui rasio output/input, namun jelas bahwa kualitas
input dan kualitas proses akan meningkatkan kualitas output.
4
3. Kondisi sosial pekerja, mendapatkan pengaruh dari keadaan organisasi
baik yang formal maupun informal.
4. Organisasi formal yang mempengaruhi kondisi social pekerja, dapat
berasal dari kondisi struktur organisasinya, iklim kepemimpinan, efisiensi
organisasi, kebijakan personalia, tingkat upah, evaluasi jabatan, penilaian
prestasi, latihan dan system komunikasi dalam organisasi.
5. Organisasi iinformal, perananya akan dipengaruhi oleh tujuan, keterikatan
anggotanya, dan ukuran organisasi informasi tersebut.
6. Kebutuhan individu pekerja, sangat dipengaruhi oleh keadaan
ekonomipada umumnya, situasi individu pekerja, aktivitas diluar
pekerjaan, persepsinya terhadap situasi, tingkat aspirasi, latar belakang
budayanya dan latar belakang pengalamannya.
7. Kondisi fisik pekerja yang berpengaruh pada motivasi kerjanya, banyak
ditentukan oleh tata letak, system penerangan, temperatur udara, system
ventilasi, waktu istirahat, system keamanan serta musik pengantar kerja
yang mungkin ada ditempat kerjanya.
5
Produktivitas input tunggal biasanya diukur dengan menghitung rasio
output terhadap input. Rumusnya:
Output
Rasio peroduktivitas =
Input
Karena yang diukur hanya produktivitas satu input maka ukuran tersebut
dinamakan ukuran produktivitas parsial. Pembilangnya adalah output yaitu jumlah
unit yang diproduksi seperti jam tenaga kerja langsung, atau sumber daya input
tertentu. Sedangkan pembilangnya adalah input yaitu jumlah unit sumber daya
input yang digunakan. Jika output dan input keduanya diukur dalam kuantitas
fisik maka ukuran tersebut dinamakan ukuran produktivitas parsial operasional.
Jika output dan input dinyatakan dalam nilai uang maka ukuran ini dinamakan
ukuran produktivitas finansial. Produktivitas parsial keuangan menunjukkan
jumlah unit output yang diproduksi untuk setiap dolar sumber daya input yang
digunakan perusahaan.
Menurut Mulyadi (2003:256), pengukuran produktivitas untuk satu
masukan pada suatu saat disebut dengan pengukuran produktivitas parsial.
Pengukuran diukur dalam bentuk antara keluaran dengan masukan. Jika keluaran
dan masukan yang digunakan dalam formula tersebut dinyatakan dalam kuantitas
fisik, maka rasio produktivitas yang dihasilkan berupa ukuran produktivitas
operasional. Jika digunakan keluaran dan masukan dalam rupiah, rasio
produktivitas yang dihasilkan berupa ukuran produktivitas finansial.
6
tahun itu. Indeks perbaikan harga menunjukkan perubahan dalam biaya input
terhadap harga output. Pada model APC, biaya per unit tenaga kerja, bahan baku,
dan energi dihitung atau ditentukan secara langsung (Gasperz, 2002). Berikut ini
perhitungan dari metode APC:
Pusat Produktivitas Amerika (The American Productivity Center, APC) telah
mengemukakan ukuran produktivitas (Sumanth, 1985:105) yang didefinisikan
sebagai berikut :
Hasil Penjualan
Profitabil itas
Biaya Biaya
Banyaknya Output x Harga per Unit
Banyaknya Input x Biaya per Unit
Produktivi tas x faktor perbaikan harga
Dalam model APC kuantitas Output dan Input setiap tahun digandakan
dengan harga-harga tahun dasar untuk menghasilkan indeks produktivitas. Harga-
harga dan biaya per unit setiap tahun digandakan dengan kuantitas output dan
input pada tahun tertentu akan menghasilkan indeks perbaikan harga pada tahun
itu.
Dengan diketahui indeks produktivitas dan indeks perbaikan harga, maka
indeks profitabilitas adalah :
7
Output tahun dasar Oo = QOo * HOo
Output tahun terukur Ot = QOt * HOo
Indeks output IO = Ot / Oo
Keterangan :
QOo = Kuantitas output tahun dasar (botol)
QOt = kuantitas output tahun terukur. (botol)
HOo = Harga output tahun dasar.(Rp)
*Rumus diatas berlaku sama untuk input Bahan Baku (M), energi (E), dan
menghitung produktivitas total (T).
8
b) Perhitungan indeks input menggunakan harga yang berlaku
i. Input tenaga kerja berdasarkan harga yang berlaku
Input tenaga kerja tahun dasar Lo = ΣQLo * HLo
Input tenaga kerja tahun terukur Lt = ΣQLt * HLt
Indeks Input Tenaga kerja IL = Lt / Lo
Selain rumus yang diatas metode APC mempunyai kelebihan dan kekurangan,
dijelaskan pada Tabel 2.2 kelebihan dan kekurangan metode APC:
9
10
11
1. Perhitungan indeks produktivitas. Perhitungan indeks produktivitas
berdasarkan harga konstan.
a. Perhitungan output dengan harga konstan.
Periode 1 quartal 1 (periode dasar).
Q1 = (1453839 x Rp.7000) + (696032 x Rp.6700)
= Rp.14.840.287.400
Periode 1 quartal 2 (menggunakan harga tahun dasar).
Q2 = (1515356 x Rp.7000) + (719899 x Rp.6700)
= Rp.15.430.815.300
Indeks output = Q2 / Q1
= Rp.15.430.815.300 / Rp.14.840.287.400
= 1.040
Periode 1 quartal 3 (menggunakan harga tahun dasar).
Q3 = (1510907 x Rp.7000) + (753093 x Rp.6700)
= Rp.15.622.072.100
Indeks output = Q3 / Q1
= Rp.15.622.072.100 / Rp.14.840.287.400
= 1.053
12
Analisa Menggunakan Metode APC
1. Indeks Produktivitas
13
2. Indeks Profitabilitas
Rata-rata peningkatan indeks perbaikan harga input total adalah 1,114 per
kuartalnya. Pada indeks perbaikan harga pada input tenaga kerja. Rata-rata
mengalami penuruanan sebesar 0,932 per kuartalnya, sedangkan indeks perbaikan
14
harga input material mengalami peningkan rata-rata 1,254 per kuartal. Dalam
indeks perbaikan harga input energi mengalami penurunan sebesar 0,884
perkuartal dan juga indeks perbaikan harga energi mengalami penurunan sebesar
0,660 per kuartalnya.
15
waktu istirahat yang sebentar yang hanya 30 menit pada siang hari, dan harga
output yang minim perlu adanya perbaikan harga untuk modal. Solusi untuk
meningkatkan ketiga input ini adalah dengan cara:
a. Pada tenaga kerja, solusinya dengan memberikan sanksi kepada para
pekerja yang tidak displin, memberikan waktu dispensasi waktu istirahat
yang cukup kepada para pekerja sehingga para pekerja bisa berkonsentrasi
dan bisa melanjutkan pekerjaan dengan baik.
b. Pada energi, solusinya dengan memaksimalkan pemakain oli, batu bara
dan terutama listrik karena harga satuanya setiap bulan dapat berubah-
ubah.
c. Pada modal, solusinya dengan meningkatkan harga output karena
perusahan tidak melakukan peningkatan harga output, dikarenakan
mempertahankan segmen pasar serta melihat daya beli konsumen.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1) Produktivitas merupakan istilah dalam kegiatan produksi sebagai
perbandingan antara luaran (output) dengan masukan (input).(Wikipedia).
Dalam buku akuntansi biaya dan akuntansi manajemen untuk teknologi
maju dan globalisasi, supriyono (1994:414) mengemukakan produktivitas
adalah: Produktivitas berkaitan dengan memproduksi secara efisien dan
khususnya ditujukan pada hubungan antara keluaran dan masukan yang
digunakan untuk memproduksi keluaran tersebut.
2) Pengukuran produktivitas merupakan suatu alat manajemen yang penting
disemua tingkatan ekonomi. Pengukuran produktivitas berhubungan
dengan perubahan produktivitas sehingga usaha-usaha untuk
meningkatkan produktivitas dapat dievaluasi. Pengukuran dapat juga
bersifat propektif dan sebagai masukan untuk pembuatan keputusan
strategik.
3) American Productivity Center (APC) Pusat produktivitas Amerika
mengemukakan ukuran produktivitas yang didasarkan pada hubungan
profitabilitas dengan produktivitas dan perbaikan harga. Analisis data
menggunakan metode APC untuk mengeolah data jumlah tenaga kerja,
jumlah energi, jumlah bahan baku, jumlah modal tetap, jumlah output dan
harga jual output dan biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja, energi,
bahan baku dalam periode waktu yang ditetapkan.
16
DAFTAR PUSTAKA
17