Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam memanajemen suatu kegiatan itu tidaklah mudah seperti yang kita
bayangkan, baik kegiatan dalam suatu organisasi ataupun kegiatan yang ada pada
suatu perusahaan. Tanpa adanya manajemen yang baik kita tidak akan bisa
menjalankan suatu kegiatan yang sesuai dengan tujuan.
Dalam suatu perusahaan tujuan awal adalah meraih keberhasilan yang
berdampak pada kemajuan suatu perusahaan. Salah satu ukuran keberhasilan
kinerja individu, organisasi atau perusahaan terletak pada produktivitasnya.
Apabila produktivitasnya tinggi atau bertambah, maka suatu organisasi atau
perusahaan tersebut bisa dikatakan berhasil. Apabila lebih rendah dari standar atau
menurun, bisa dinyatakan tidak atau kurang berhasil (Wibowo, 2007: 109).
Perusahaan atau suatu wirausahawan yang sukses harus memiliki kemampuan
dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas, apabila produktivitasnya tinggi,
dan untuk mencapai produktivitas yang tinggi sumber daya manusia harus mampu
bekerja atau mampu melakukan kegiatan yang mempunyai nilai ekonomis.
Menaikan produktivitas dapat dilakukan dengan memperbaiki rasio produktivitas
dengan menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan
tingkat masukan sumber daya tertentu (Blecher, 1987: 3). Dan dalam pencapaian
produktivitas yang tinggi perlulah usaha - usaha dan perlu memperhatikan berapa
hal - hal sehingga mendapatkan hasil yang optimal.

Oleh karena itu, pentingnya mengelola produktivitas dalam menentukan


keberlangsungan suatu kegiatan, maka dalam makalah ini akan dijelaskan
mengenai produktivitas tersebeut, pengertian faktor - faktor serta peran sumber
daya manusi dalam meningkatkan produktivitas.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut :
1) Apa Itu Produktivitas?
2) Apakah Maksud Dari Pengukuran Produktivitas?
3) Apa Itu Model APC?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1) Untuk Menjelaskan Pengertian Dari Produktivitas
2) Untuk Menjelaskan Tentang Pengukuran Produktivitas
3) Untuk Menjelaskan Apa Itu Model APC

1
BAB II
PEBAHASAN

2.1 Defenisi Produktivitas


Produktivitas merupakan istilah dalam kegiatan produksi sebagai
perbandingan antara luaran (output) dengan masukan (input).(Wikipedia).
Istilah atau kata produktivitas pada awalnya muncul sekitar tahun 1766
dalam artikel yang berjudul “The school of physiocraft” oleh Francois Quesnay,
seorang ekonom Perancis. Sedangkan produktivitas sebagai konsep dengan
keluaran dan masukan sebagai elemen utama, pertama kali dicetuskan oleh David
Ricardo sekitar tahun 1810. inti konsepnya adalah bagaimana keluaran akan
berubah apabila besaran masukan berubah.
Dalam buku akuntansi biaya dan akuntansi manajemen untuk teknologi
maju dan globalisasi, supriyono (1994:414) mengemukakan produktivitas adalah:
Produktivitas berkaitan dengan memproduksi secara efisien dan khususnya
ditujukan pada hubungan antara keluaran dan masukan yang digunakan untuk
memproduksi keluaran tersebut.
Pada tahun 1883, Litter mendefinisikan produktivitas sebagai kemampuan
untuk berproduksi. Kemudian pada awal abad ke 19 dikenal definisi yang lebih
spesifik, yang menyatakan bahwa produktivitas merupakan hubungan antara
keluaran dan sumber yang digunakan untuk menghasilkan keluaran tersebut.
Apabila ukuran keberhasilan produksi hanya dipandang dari satu sisi,
maka produktivitas dipandang dari dua sisi sekaligus, yaitu: sisi input dan sisi
output. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa produktivitas berkaitan dengan
efisiensi penggunaan input dalam memproduksi output (barang dan atau jasa).

2.1.1 Defenisi Produktivitas Menurut Para Ahli


1. Menurut Blocher, Chen, Lin (2000:847) Produktivitas adalah hubungan
antara berapa output yang dihasilkan dan berapa input yang dibutuhkan untuk
memproduksi output tersebut.
2. Menurut Husien Umar (1999:9) produktivitas mengandung arti sebagai
perbandingan antara hasil yang dicapai (output) denan keseluruhan sumber
daya yang digunakan (input). Rumus produktivitas sebagai berikut:
Efektifitas menghasilkan output
Produktivitas =
Efisiensi menggunakan input

3. Paul Mauli (1978) mendefinisikan produktivitas adalah pengakuan seberapa


baik sumber daya digunakan bersama di dalam organisasi untuk menghasilkan
untuk menyelesaikan suatu kumpulan hasil-hasil.
Dengan demikian produktivitas merupakan suatu kombinasi dari efektifitas
dan efisiensi, sehingga produktivitas dapat diukur berdasarkan pengukuran
berikut : (Vincent Gaspersz, 2000, hal 18).
4. Marvin E. Mundel (1978), mendefinisikan produktivitas adalah rasio dari
keluaran yang dihasilkan dan digunakan di luar organisasi dan sumber-sumber
daya yang digunakan dibagi dengan rasio yang sama dari suatu periode dasar.

2
5. Peter F. Ducker (1981), mendefinisikan produktivitas adalah keseimbangan
antara seluruh faktor-faktor produksi yang akan memberikan keluaran yang
lebih banyak melalui penggunaan sumber yang lebih irit.
6. David J. Sumanth (1985), mendefinisikan produktivitas total adalah
perbandingan antara output tangible dan input tangible.
7. Webster mengemukakan definisi bahwa : “Produktivitas adalah keluaran
fisik per unit dari usaha produksi dengan tingkat efektivitas dari manajemen
industri dalam penggunaan fasilitas produksi, serta tingkat efektivitas dari
penggunaan tenaga kerja dan peralatan”.
8. Jackson Grayson mengemukakan definisi bahwa : “Produktivitas adalah
sesuatu yang diperoleh melalui kegiatan tertentu dari sesuatu yang
dimasukkan”.
9. Menurut Formulasi dari National Productivity Board, Singapore.
Pada prinsipnya, produktivitas adalah sikap mental (attitude of mind) yang
memiliki semangat untuk bekerja keras dan ingin memiliki kebiasaan untuk
melakukan peningkatan perbaikan. Perwujudan sikap mental tersebut dalam
berbagai kegiatan dapat digambarkan sebagai berikut:

 Yang berkaitan dengan diri sendiri dapat dilakukan melalui peningkatan


pengetahuan, keterampilan, disiplin, upaya pribadi dan kerukunan kerja.
 Yang berkaitan dalam pekerjaan kita dapat dilakukan melalui
o Manajemen dan metode kerja yang lebih baik.
o Penghematan biaya
o Tepat waktu
o Sistem dan teknologi yang lebih baik.
Sehingga dapat mencapai barang dan jasa yang bermutu tinggi, market share
yang lebih besar dan standar kehidupan yang lebih baik.
10. Menurut Dewan Produktivitas Nasional (1986)
Produktivitas didefinisikan dari berbagai segi. Secara filosofi atau psikologis,
produktivitas merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan
bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini.
a. Secara Ekonomis
Produktivitas merupakan usaha memperoleh hasil sebesar besarnya
dengan pengorbanan sekecil kecilnya.
b. Secara Teknis
Produktivitas diformulasikan sebagai rasio keluaran terhadap masukan.

2.2 Prinsip Dalam Manajemen Produktivitas


Prinsip dalam manajemen produktivitas adalah efektif dalam mencapai tujuan
dan efisien dalam menggunakan sumber daya. Unsur-unsur yang terdapat dalam
produktivitas :
a) Efisiensi. Produktivitas sebagai rasio output/input merupakan ukuran
efisiensi pemakaian sumber daya (input). Efisiensi merupakan suatu
ukuran dalam membandingkan penggunaan masukan (input) yang

3
direncanakan dengan penggunaan masukan yang sebenarnya terlaksana.
Pengertian efisiensi berorientasi kepada masukan.
b) Efektivitas. Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan
gambaran seberapa jauh target yang dapat tercapai baik secara kuantitas
maupun waktu. Makin besar presentase target tercapai, makin tinggi
tingkat efektivitasnya.
c) Kualitas. Secara umum kualitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa
jauh pemenuhan persyaratan, spesifikasi, dan harapan konsumen. Kualitas
merupakan salah satu ukuran produktivitas. Meskipun kualitas sulit diukur
secara matematis melalui rasio output/input, namun jelas bahwa kualitas
input dan kualitas proses akan meningkatkan kualitas output.

2.3 Sumber-Sumber Produktivitas


Sumber-sumber produktivitas menurut H.Hadari Nawawi dan H.M.
Martini Hadari (1990:103) adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan pikiran
Produktivitas kerja dikatakan tinggi apabila untuk memperoleh hasil yang
maksimal dipergunakan cara berkerja yang paling mudah.
2. Penggunaan tenaga jasmani
Produktivitas dikatakn tinggi bilamana mengerjakan sesuatu diperoleh hasil
dan jumlahnya terbanyak dan mutu terbaik dengan tidak banyak menggunakan
tenaga jasmani atau rohani.
3. Penggunaan waktu
Semakin singkat jangka waktu yang dipergunakan untuk mencapai hasil
terbanyak dan terbaik, menunjukkan semakin produktif pelaksanaan suatu
pekerjaan.
4. Penggunaan ruangan
Pekerjaan akan produktif apabila sejumlah personil yang bekerja sama dalam
melaksanakan pekerjaan ditempatkan dalam suatu ruangan yang berdekatan
jaraknya untuk mondar-mandir lebih hemat.
5. Penggunaan material atau bahan
Suatu pekerjaan dikatakan produktif apabila penggunaan bahan atau material
dan peralatannya tidak terlalu banyak yang terbuang dan harganya tidak terlalu
mahal.

2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas


Banyak faktor lingkungan kerja yang mempengaruhi produktivitas baik secara
langsung maupun tidak langsung. Heidjrachman (1987:117) menjelaskan faktor-
faktor utama yang memberikan pengaruh pada produktivitas. Faktor yang
berpengaruh secara langsung pada produktivitas adalah pengembangan teknologi,
bahan baku, dan prestasi kerja pada pekerja sendiri. Sedangkan faktor yang
berpengaruh tidak langsung (faktor lingkungan) meliputi :
1. Faktor kemampuan kerja, yang dipengaruhi oleh keterampilan dan
pengetahuan pekerja.
2. Faktor motivasi, memberi pengaruh langsung pada prestasi kerja pekerja.

4
3. Kondisi sosial pekerja, mendapatkan pengaruh dari keadaan organisasi
baik yang formal maupun informal.
4. Organisasi formal yang mempengaruhi kondisi social pekerja, dapat
berasal dari kondisi struktur organisasinya, iklim kepemimpinan, efisiensi
organisasi, kebijakan personalia, tingkat upah, evaluasi jabatan, penilaian
prestasi, latihan dan system komunikasi dalam organisasi.
5. Organisasi iinformal, perananya akan dipengaruhi oleh tujuan, keterikatan
anggotanya, dan ukuran organisasi informasi tersebut.
6. Kebutuhan individu pekerja, sangat dipengaruhi oleh keadaan
ekonomipada umumnya, situasi individu pekerja, aktivitas diluar
pekerjaan, persepsinya terhadap situasi, tingkat aspirasi, latar belakang
budayanya dan latar belakang pengalamannya.
7. Kondisi fisik pekerja yang berpengaruh pada motivasi kerjanya, banyak
ditentukan oleh tata letak, system penerangan, temperatur udara, system
ventilasi, waktu istirahat, system keamanan serta musik pengantar kerja
yang mungkin ada ditempat kerjanya.

2.5 Pengukuran Produktivitas


Pengukuran produktivitas merupakan suatu alat manajemen yang penting
disemua tingkatan ekonomi. Pengukuran produktivitas berhubungan dengan
perubahan produktivitas sehingga usaha-usaha untuk meningkatkan produktivitas
dapat dievaluasi. Pengukuran dapat juga bersifat propektif dan sebagai masukan
untuk pembuatan keputusan strategik.
Pengukuran produktivitas adalah penilaian kuantitatif atas perubahan
produktivitas. Tujuan pengukuran ini adalah untuk menilai apakah efisiensi
produktif meningkat atau menurun. Hal ini berguna sebagai informasi untuk
mentusun strategi bersaing dengan prusahaan lain, sebab perusahaan yang
produktivitasnya rendah biasanya kurang dapat bersaing dengan perusahaan yang
produktivitasnya tinggi. Oleh sebab itu, setiap perusahaan untuk mencapai
produktivitas yang tinggi dengan berbagai macam cara, misalnya melalui
perbaikan alat (teknologi) atau peningkatan sumber daya manusia.
Ukuran produktivitas bisa mencakup seluruh faktor produksi atau fokus
pada satu faktor atau sebagian faktor produksi yang digunakan perusahaan dalam
produksi. Ukuran produktivitas yang memusatkan perhatian pada hubungan antara
satu atau sebagian faktor input dan output yang dicapai disebut dengan ukuran
produktivitas parsial. Berikut ini adalah contoh-contoh produktivitas parsial
(Blocher, chen, lin, 2007:307) :
a) Hasil bahan baku langsung (output/unit bahan baku)
b) Produktivitas tenaga kerja, seperti otput per jam tenaga kerja atau output
per pekerja.
c) Produktivitas proses (atau aktivitas), seperti output per jam mesin atau
output per kilowatt.

5
Produktivitas input tunggal biasanya diukur dengan menghitung rasio
output terhadap input. Rumusnya:
Output
Rasio peroduktivitas =
Input

Karena yang diukur hanya produktivitas satu input maka ukuran tersebut
dinamakan ukuran produktivitas parsial. Pembilangnya adalah output yaitu jumlah
unit yang diproduksi seperti jam tenaga kerja langsung, atau sumber daya input
tertentu. Sedangkan pembilangnya adalah input yaitu jumlah unit sumber daya
input yang digunakan. Jika output dan input keduanya diukur dalam kuantitas
fisik maka ukuran tersebut dinamakan ukuran produktivitas parsial operasional.
Jika output dan input dinyatakan dalam nilai uang maka ukuran ini dinamakan
ukuran produktivitas finansial. Produktivitas parsial keuangan menunjukkan
jumlah unit output yang diproduksi untuk setiap dolar sumber daya input yang
digunakan perusahaan.
Menurut Mulyadi (2003:256), pengukuran produktivitas untuk satu
masukan pada suatu saat disebut dengan pengukuran produktivitas parsial.
Pengukuran diukur dalam bentuk antara keluaran dengan masukan. Jika keluaran
dan masukan yang digunakan dalam formula tersebut dinyatakan dalam kuantitas
fisik, maka rasio produktivitas yang dihasilkan berupa ukuran produktivitas
operasional. Jika digunakan keluaran dan masukan dalam rupiah, rasio
produktivitas yang dihasilkan berupa ukuran produktivitas finansial.

2.5.1 Angka Indeks


Angka Indeks adalah angka yang dipakai sebagai alat perbandingan dua
atau lebih kegiatan yang sama untuk kurun waktu yang berbeda, maka angka
indeks dapat dikatakan suatu angka yang menggambarkan perubahan relatif
terhadap harga, kuantitas atau nilai yang dibandingkan dengan tahun dasar. Angka
indeks dapat digunakan untuk pengukuran produktivitas, karena untuk
mengetahui perubahan peningkatan atau penurunan dari produktivitas.

2.5.2 Model APC (American Productivity Center)


American Productivity Center (APC) Pusat produktivitas Amerika
mengemukakan ukuran produktivitas yang didasarkan pada hubungan
profitabilitas dengan produktivitas dan perbaikan harga. Analisis data
menggunakan metode APC untuk mengeolah data jumlah tenaga kerja, jumlah
energi, jumlah bahan baku, jumlah modal tetap, jumlah output dan harga jual
output dan biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja, energi, bahan baku dalam
periode waktu yang ditetapkan.
Dalam model APC, biaya per unit tenaga kerja, bahan baku, dan energi
ditentukan secara langsung. Jumlah output dan input setiap tahun digandakan
dengan harga- harga tahun dasar untuk menghasilkan indeks produktivitas. Harga-
harga dan biaya per unit setiap tahun digandakan dengan jumlah output dan input
pada tahun tertentu sehingga akan menghasilkan indeks perbaikan harga pada

6
tahun itu. Indeks perbaikan harga menunjukkan perubahan dalam biaya input
terhadap harga output. Pada model APC, biaya per unit tenaga kerja, bahan baku,
dan energi dihitung atau ditentukan secara langsung (Gasperz, 2002). Berikut ini
perhitungan dari metode APC:
Pusat Produktivitas Amerika (The American Productivity Center, APC) telah
mengemukakan ukuran produktivitas (Sumanth, 1985:105) yang didefinisikan
sebagai berikut :
Hasil Penjualan
Profitabil itas 
Biaya  Biaya


 Banyaknya Output x Harga per Unit 
 Banyaknya Input x Biaya per Unit 
 Produktivi tas x faktor perbaikan harga
Dalam model APC kuantitas Output dan Input setiap tahun digandakan
dengan harga-harga tahun dasar untuk menghasilkan indeks produktivitas. Harga-
harga dan biaya per unit setiap tahun digandakan dengan kuantitas output dan
input pada tahun tertentu akan menghasilkan indeks perbaikan harga pada tahun
itu.
Dengan diketahui indeks produktivitas dan indeks perbaikan harga, maka
indeks profitabilitas adalah :

Indeks Profitabilitas = Indeks Produktivitas x Indeks perbaikan harga


Atau :

Indeks Profitabil itas


Indeks Produktivi tas 
Indeks Perbaikan Harga
Indeks perbaikan harga menunjukkan perubahan dalam biaya input terhadap
harga output perusahaan.
Dalam model ini, biaya perunit tenaga kerja, material dan energi dihitung atau
ditentukan secara langsung. Sedangkan perhitungan input modal ditentukan
berdasarkan depresiasi total ditambah keuntungan relatif terhadap harga total
(harta tetap + harta lancar) yang digunakan, dengan demikian input modal untuk
periode tertentu (Sumanth, 1985:107) adalah :
Input modal periode tertentu = depresiasi periode itu + ROA x Harta
digunakan

Keuntungan dalam periode dasar


Return on Assets(ROA) 
(harta tetap  harta lancar) periode dasar

Rumus Yang Digunakan


1. Perhitungan berdasarkan harga konstan
a) Perhitungan indeks output menggunakan harga konstan

7
Output tahun dasar Oo = QOo * HOo
Output tahun terukur Ot = QOt * HOo
Indeks output IO = Ot / Oo

Keterangan :
QOo = Kuantitas output tahun dasar (botol)
QOt = kuantitas output tahun terukur. (botol)
HOo = Harga output tahun dasar.(Rp)

b) Perhitungan indeks input menggunakan harga konstan


i. Input tenaga kerja berdasarkan harga konstan
Input tenaga kerja tahun dasar Lo = QLo * HLo
Input tenaga kerja tahun terukur Lt = QLt * HLo
Indeks Input Tenaga kerja IL = Lt / Lo

ii. Input total dengan harga konstan


Input total tahun dasar Io = Lo + Mo + Eo
Input total tahun terukur It = Lt + Mt + Et
Indeks input total IIT = It / Io
c) Perhitungan index produktivitas menggunakan harga konstan
Produktivitas tenaga kerja tahun dasar Po = Oo / Lo
Produktivitas tenaga kerja tahun terukur Pt = Ot / Lt
Indeks produktivitas IP tenaga kerja = (Pt / Po ) * 100
Keterangan :
Oo = output tahun dasar (botol)
Ot = output tahun terukur (botol)
Lo = input tenaga kerja tahun dasar (orang)
Lt = input tenaga kerja tahun terukur (orang)
HLo = harga tenaga kerja tahun dasar (Rp)
Mo = input bahan baku tahun dasar (liter dan kg)
Mt = input bahan baku tahun terukur (liter dan kg)
Eo = input bahan baku tahun dasar (liter, kilowatt, dan kg)
Et = input bahan baku tahun terukur (liter, kilowatt, dan kg)
QLo = jumlah tenaga kerja tahun dasar (orang)
QLt = jumlah tenaga kerja tahun terukur (orang)

*Rumus diatas berlaku sama untuk input Bahan Baku (M), energi (E), dan
menghitung produktivitas total (T).

2. Perhitungan Berdasarkan Harga Yang Berlaku


Perhitungan dengan menggunakan harga yang berlaku adalah untuk
menghitung index profitabilitas.
a) Perhitungan indeks output menggunakan harga yang berlaku
Output tahun dasar Oo = ΣQOo * HOo
Output tahun terukur Ot = ΣQOt * HOt
Indeks output IO = Ot / Oo

8
b) Perhitungan indeks input menggunakan harga yang berlaku
i. Input tenaga kerja berdasarkan harga yang berlaku
Input tenaga kerja tahun dasar Lo = ΣQLo * HLo
Input tenaga kerja tahun terukur Lt = ΣQLt * HLt
Indeks Input Tenaga kerja IL = Lt / Lo

ii. Input total dengan harga yang berlaku


Input total tahun dasar Io = Lo + Mo + Eo
Input total tahun terukur It = Lt + Mt + Et
Indeks input total IIT = It / Io

iii. Perhitungan indeks profitabilitas menggunakan harga yang berlaku


Indeks profitabilitas dari input tenaga kerja IPFL = ( IO / IL) * 100
Indeks profitabilitas dari input Bahan Baku IPFM = ( IO / IM) * 100
Indeks profitabilitas dari input energi IPFE = ( IO / IE) * 100
Indeks profitabilitas dari input total IPFT = ( IO / IT) * 100
*Rumus diatas berlaku sama untuk input Bahan Baku (M), energi (E),
dan menghitung produktivitas total (T).

3. Perhitungan Indeks Perbaikan Harga


a) Indeks perbaikan harga untuk Input tenaga kerja IPHL = IPFL / IPL
b) Indeks perbaikan harga untuk Input Bahan Baku IPHM = IPFM / IPM
c) Indeks perbaikan harga untuk Input energi IPHE = IPFE / IPE
d) Indeks perbaikan harga untuk Input total IPHT = IPFT / IPT

Selain rumus yang diatas metode APC mempunyai kelebihan dan kekurangan,
dijelaskan pada Tabel 2.2 kelebihan dan kekurangan metode APC:

Kelebihan Metode APC Kekurangan Metode APC


Dapat melihat lebih cepat mengetahui Pada metode APC ini tidak mengetahui
apakah produktivitas mengalami secara spesifik atau masing-masing
penurunan atau peningkatan karena input, apakah produktivitas mengalami
model APC melihat keseluruhan total penurunan atau peningkatan karena
setiap input metode APC ini melihat dari total
setiap input.

2.5.3 Contoh Study Kasus


A. Pengolahan Data Dan Analisa
Penelitian ini dilakukan di PT. Iskandar Tex yang berlokasi di jalan Pakel
No.11 RT. 03 RW 08 Kelurahan Kerten Surakarta, Jawa Tengah. Di bawah ini
merupakan data keuangan PT. Iskandar Tex periode 2011-2013,antara lain
sebagai berikut:

9
10
11
1. Perhitungan indeks produktivitas. Perhitungan indeks produktivitas
berdasarkan harga konstan.
a. Perhitungan output dengan harga konstan.
Periode 1 quartal 1 (periode dasar).
Q1 = (1453839 x Rp.7000) + (696032 x Rp.6700)
= Rp.14.840.287.400
Periode 1 quartal 2 (menggunakan harga tahun dasar).
Q2 = (1515356 x Rp.7000) + (719899 x Rp.6700)
= Rp.15.430.815.300
Indeks output = Q2 / Q1
= Rp.15.430.815.300 / Rp.14.840.287.400
= 1.040
Periode 1 quartal 3 (menggunakan harga tahun dasar).
Q3 = (1510907 x Rp.7000) + (753093 x Rp.6700)
= Rp.15.622.072.100
Indeks output = Q3 / Q1
= Rp.15.622.072.100 / Rp.14.840.287.400
= 1.053

2. Perhitungan Indeks Profitabilitas.


Perhitungan indeks profitabilitas berdasarkan harga yang berlaku.
a. Perhitungan output dengan harga yang berlaku.
Periode 1 quartal 1 (periode dasar).
Q1 = (1453839 x Rp.7000) + (696032 x Rp.6700)
= Rp.14.840.287.400
Periode 1 quartal 2 (menggunakan harga yang berlaku).
Q2 = (1515356 x Rp.7150) + (719899 x Rp.6800)
= Rp.15.730.108.600
Indeks output = Q2 / Q1
= Rp. 15.730.108.600 / Rp.14.840.287.400
= 1.060
Periode 1 quartal 3 (menggunakan harga yang berlaku).
Q3 = (1510907 x Rp.7200) + (753093 x Rp.6900)
= Rp.16.074.872.100
Indeks output = Q3 / Q1
= Rp. 16.074.872.100 / Rp.14.840.287.400
= 1.083

3. Perhitungan Indeks Perbaikan Harga.


Perhitungan indeks perbaikan harga dari input tenaga kerja (IPH-L).
Periode 1 quartal 2 (menggunakan harga yang berlaku).
IPH−L = IPF-L / IPL
= 1.060 / 1.040 = 1.019
Periode 1 quartal 3 (menggunakan harga yang berlaku).
IPH−L = IPF-L / IPL
= 1.083 / 1.053 = 1.029

12
Analisa Menggunakan Metode APC
1. Indeks Produktivitas

Indeks produktivitas total input pada PT.Iskandar Tex mengalami


peningkatan sebesar 1,018 Berdasarkan nilai input secara parsialnya, diketahui
bahwa rasio produktivitas pada input modal semakin menurun pada tiap
kuartalnya yaitu rata-rata penurunan sebesar 0,935.
Hal ini berarti ada penggunaan modal yang kurang efisien, sedangkan
untuk variabel input lainya mengalami peningkatan. Penurunan nilai produktivitas
modal ini dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti pengalokasian modal yang
tidak tepat sasaran, atau banyaknya piutang yang ditanggung oleh perusahaan,
serta pengembangan perusahaan yang menyebabkan penggunaan modal berlebih.

13
2. Indeks Profitabilitas

Indeks profitabilitas total input mengalami peningkatan rata-rata sebesar


1,134. Hal ini menggambarkan bahwa perusahaan mendapatkan nilai profitabilitas
yang baik. Berdasarkan penghitungan profitabilitas secara parsial diketahui bahwa
yang paling tinggi dapat membuat perusahaan memiliki nilai profitabilitas yang
baik adalah dari indeks profitabilitas material yaitu sebesar 1,262. Hal ini dapat
diketahui bahwa perusahaan masih dapat mendapatkan bahan material dengan
mudah dan hasil pengolahan dari bahan material itu mampu meningkatkan
profitabilitas perusahaan.

3. Indeks Perbaikan Harga

Rata-rata peningkatan indeks perbaikan harga input total adalah 1,114 per
kuartalnya. Pada indeks perbaikan harga pada input tenaga kerja. Rata-rata
mengalami penuruanan sebesar 0,932 per kuartalnya, sedangkan indeks perbaikan

14
harga input material mengalami peningkan rata-rata 1,254 per kuartal. Dalam
indeks perbaikan harga input energi mengalami penurunan sebesar 0,884
perkuartal dan juga indeks perbaikan harga energi mengalami penurunan sebesar
0,660 per kuartalnya.

B. Usulan Perencanaan Perbaikan


1. Indeks produktivitas PT. Iskandar Tex
Pada indeks produktivitas di perusahaan PT. Iskandar Tex yang setiap
kuartalnya semakin menurun hanya modal, karena banyaknya piutang dagang
yang dilakukan oleh perusahaan untuk memasarkan produknya. Selain itu adanya
biaya-biaya yang dikeluarkan akan tetapi kurang efektif. Misalnya adalah prediksi
yang salah tentang pembelian bahan baku yang menyebabkan penumpukan bahan
baku produksi. Solusi untuk meningkatkan modal terdapat beberapa cara yaitu:
a. Perusahaan meminimumkan adanya piutang dagang, agar modal dapat
berputar sehingga kinerja perusahaan dapat maksimal dalam melakukan
produktivitas.
b. Perusahaan harus merencanakan pengeluaran modal kerja sehingga tidak
terjadi penurunan modal dan produktivitas dapat berjalan lancar karena
tersedianya modal kerja.

2. Indeks profitabilitas PT. Iskandar Tex


Pada indeks profitabilitas di perusahaan PT. Iskandar Tex, tenaga kerja,
energi dan modal mengalami penurunan pada tiap kuartalnya. Diketahui bahwa
tenaga kerja masih kurang cekatan dalam pekerjaannya karena masih terbatasnya
skill, pemakaian listrik yang terkadang boros, seperti menyalakan listrik pada
siang hari. Penggunaan batu bara yang berlebih sehingga adanya sisa pembakaran.
Ada beberapa bangunan gedung yang tidak digunakan karena terbatasnya jumlah
penjualan sehingga modal yang berupa aseet bangunan ini tidak produktif. Solusi
untuk meningkatkan ke tiga input itu terdapat beberapa cara, yaitu:
a. Pada tenaga kerja, solusinya dengan adanya pelatihan yang dipergunakan
bagi tenaga kerja agar mampu meningkatkan skill ketika bekerja, sehingga
dapat meningkatkan profitabilitas serta maksimalnya produksi tenaga kerja.
b. Pada energi, solusinya adalah pemakaian batu bara, oli dan terutama listrik
harus sesuai dengan perencanaan pemakaian, agar tidak mengalami
pemborosan.
c. Pada modal, perusahaan diharapkan mampu memanfaatkan asset yang
dimiliki perusahaan untuk mendapatkan pendapatan, salah satunya adalah
asset yang berupa bangunan, bisa disewakan untuk menambah pendapatan.
Selain itu memaksimalkan kegiatan penjualan dengan usaha pemasaran
produk.

3. Indeks perbaikan harga PT. Iskandar Tex


Indeks perbaikan harga merupakan rasio antara indeks profitabilitas dan
indeks produktivitas. Pada indeks perbaikan harga di PT. Iskandar Tex sama
seperti indeks profitabilitas, pada input tenaga kerja, energi dan modal rata-rata
mengalami penurunan tiap kuartalnya. Hal ini karena masih minimnya sanksi
yang diberikan, misal jika terlambat hanya mendapatkan teguran. Selain itu juga

15
waktu istirahat yang sebentar yang hanya 30 menit pada siang hari, dan harga
output yang minim perlu adanya perbaikan harga untuk modal. Solusi untuk
meningkatkan ketiga input ini adalah dengan cara:
a. Pada tenaga kerja, solusinya dengan memberikan sanksi kepada para
pekerja yang tidak displin, memberikan waktu dispensasi waktu istirahat
yang cukup kepada para pekerja sehingga para pekerja bisa berkonsentrasi
dan bisa melanjutkan pekerjaan dengan baik.
b. Pada energi, solusinya dengan memaksimalkan pemakain oli, batu bara
dan terutama listrik karena harga satuanya setiap bulan dapat berubah-
ubah.
c. Pada modal, solusinya dengan meningkatkan harga output karena
perusahan tidak melakukan peningkatan harga output, dikarenakan
mempertahankan segmen pasar serta melihat daya beli konsumen.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1) Produktivitas merupakan istilah dalam kegiatan produksi sebagai
perbandingan antara luaran (output) dengan masukan (input).(Wikipedia).
Dalam buku akuntansi biaya dan akuntansi manajemen untuk teknologi
maju dan globalisasi, supriyono (1994:414) mengemukakan produktivitas
adalah: Produktivitas berkaitan dengan memproduksi secara efisien dan
khususnya ditujukan pada hubungan antara keluaran dan masukan yang
digunakan untuk memproduksi keluaran tersebut.
2) Pengukuran produktivitas merupakan suatu alat manajemen yang penting
disemua tingkatan ekonomi. Pengukuran produktivitas berhubungan
dengan perubahan produktivitas sehingga usaha-usaha untuk
meningkatkan produktivitas dapat dievaluasi. Pengukuran dapat juga
bersifat propektif dan sebagai masukan untuk pembuatan keputusan
strategik.
3) American Productivity Center (APC) Pusat produktivitas Amerika
mengemukakan ukuran produktivitas yang didasarkan pada hubungan
profitabilitas dengan produktivitas dan perbaikan harga. Analisis data
menggunakan metode APC untuk mengeolah data jumlah tenaga kerja,
jumlah energi, jumlah bahan baku, jumlah modal tetap, jumlah output dan
harga jual output dan biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja, energi,
bahan baku dalam periode waktu yang ditetapkan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Gaspersz, Vincent. 2000. Manajemen Produktivitas Total. Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama.
Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Askara.
Nasution, Arman. 2006. Manajemen Industri. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Yamit, Zulian. 2003. Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: EKONISIA.
Mas’idah, Eli.2009. Penerapan Metode Produktivitas Parsial dan Metode The American
Productivity Center (APC) Guna Menganalisa Tingkat Produktivitas Di PT. AST
Indonesia. Jurnal Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Agung.
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/produktivitas-kerja-definisi-dan.html.
http://massofa.wordpress.com/2008/04/02/pengertian-dan-faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-produktivitas-kerja/
http://misranindustri.blogspot.co.id/2013/10/produktivitas.html
http://walangkopo99.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-produktivitas-kerja-
productivity-menurut-para-ahli.html

17

Anda mungkin juga menyukai