PENDAHULUAN
1
mempengaruhi dalam upaya meningkatkan produktivitas yang efektif dan
efisien adalah gaya kepemimpinan dan human relation yang diterapkan
oleh pimpinan perusahaan. Produktivitas merupakan sikap mental yang
mempunyai pandangan bahwa untuk kehidupan hari ini akan lebih baik
dari hari kemarin dan hari esok adalah lebih baik dari hari ini. Secara
umum produktivitas adalah perbandingan atau rasio antara output dan
input. Penggunaan rasio ini harus memperhatikan aspek karyawan
(kualitas dan jumlah), aspek kepemimpinan (pengarahan dan pembinaan)
maupun aspek sasaran kerja yang harus dicapai disamping kapasitas mesin
pengelolanya (teknologi). Karena faktor manusia merupakan faktor
produktivitas yang terpenting, maka dalam pengelolaannya pun harus
berbeda dari faktor produksi yang lain. Para karyawan itu adalah manusia
yang mempunyai pribadi yang beraneka ragam yang harus dihormati dan
dihargai harkat dan martabatnya.
Perusahaan atau suatu wirausahawan yang sukses harus
memilikikemampuan dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas,
apabilaproduktivitasnya tinggi, dan untuk mencapai produktivitas yang
tinggi sumberdaya manusia harus mampu bekerja atau mampu melakukan
kegiatan yang mempunyai nilai ekonomis. Menaikan produktivitas dapat
dilakukan denganmemperbaiki rasio produktivitas dengan menghasilkan
lebih banyak keluaran atauoutput yang lebih baik dengan tingkat masukan
sumber daya tertentu (Blecher,1987: 3). Dan dalam pencapaian
produktivitas yang tinggi perlulah usaha - usahadan perlu memperhatikan
berapa hal - hal sehingga mendapatkan hasil yangoptimal.Oleh karena itu,
pentingnya mengelola produktivitas dalam menentukankeberlangsungan
suatu kegiatan, maka dalam makalah ini akan dijelaskanmengenai
produktivitas tersebeut, pengertian faktor - faktor serta peran sumberdaya
manusi dalam meningkatkan produktivitas.
2
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa pengertian dari produktivitas?
2) Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas?
3) Apa saja lingkungan perbaikan produktivitas?
4) Apa peran manajemen sumber daya manusia, dan pimpinan-
pimpinan departemen dalam peningkatan produktivitas?
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
yang lebih baik dengan tingkat masukan sumber daya tertentu (Blecher,
1987: 3). Produktivitas sering diukur dalam bentuk masukan dan keluaran
ekonomi. Akan tetapi, masukan dan keluaran sumber daya manusia. dan
sosial juga merupakan faktor penting. Jika perilaku organisasi lebih
baik,dapat memperbaiki kepuasan kerja sehingga terjadi peningkatan hasil
sumberdaya manusia. Memahami konsep dan teori produktivitas secara
baik dapat dilakukan dengan cara membedakannnya dari efesiensi dan
efektivitas. Efektivitas dapat didefinisikan sebagai tingkat ketepatan dalam
memilih atau menggunakan suatumetode untuk melakukan sesuatu (efektif
= do right things). Efesiensi dapat didefinisikan sebagai tingkat ketepatan
dan berbagai kemudahan dalam melakukan kegiatan (efesiensi = do things
right ). Efensiensi diukur sebagai rasiooutput dan input. Pengukuran
efesiensi adalah penentuan outcome dan
penentuan jumlah sumber daya yang dipakai untuk menghasilkan outcome
dan penentuan jumlah sumber daya yang dipakai untuk menghasilkan outc
ome tersebut. Di sektor swasta dan di banyak kasus sektor public, efesiensi
dan produktivitas dianggap sinonim. Selain efesiensi, produktivitas juga
dikaitkan dengan kualitas output yang diukur berdasarkan beberapa
standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
1. Knowledge
2. Skills
3. Abilities
4. Attitudes
5. Behaviors
Klingner dan Nanbaldian (1993) menyatakan bahwa produktivitas
merupakan fungsi utama perkalian dari usaha pegawai (effort) yang
didukung dengan motivasi yang tinggi, dengan kemampuan pegawai
5
(ability), yang diperoleh melalui latihan – latihan. Produkivitas yang
meningkat berarti performansi yang baik akan menjadi feedbeck bagi
usaha, atau motivasi pekerjaan pada tahun berikutnya. Selain keterkaitan
produktivitas dengan usaha dan kemampuan sumber daya manusia,
produktivitas juga memiliki hubunganketerkaitan dengan efesiensi,
efektivitas, dan kualitas (Toni Setiawan, 2012: 150). Adapun fungsi –
fungsi kepegawaian yang utama adalah pengadaan alokasi,
pengembangan, dan hukuman dari sumber daya manusia pengembangan
pegawai secara historis kurang mendapat perhatian. Fungsi pengembangan
pegawai memusatkan perhatian pada peningkatan kemampuan dan
motivasi dari para pegawai pemerintah untuk bekerja. Fungsi
pengembangan melengkapi fungsi pengadaan, yang menandakan usaha
awal dari seorang majikan untuk menyeleksi orang berdasarkan
kemampuan dan faktor – faktor lain yang akan berpengaruh terhadap
kinerja para pekerja selanjutnya. Kemampuan sumber daya manusia,
produktivitas juga memiliki hubungan keterkaitan dengan efesiensi,
efektivitas, dan kualitas (Toni Setiawan, 2012: 150). Adapun fungsi –
fungsi kepegawaian yang utama adalah pengadaan alokasi,
pengembangan, dan hukuman dari sumber daya manusia pengembangan
pegawai secara historis kurang mendapat perhatian. Fungsi pengembangan
pegawai memusatkan perhatian pada peningkatan kemampuan dan
motivasi dari para pegawai pemerintah untuk bekerja. Fungsi
pengembangan melengkapi fungsipengadaan, yang menandakan usaha
awal dari seorang majikan untuk menyeleksiorang berdasarkan
kemampuan dan faktor – faktor lain yang akan berpengaruh terhadap
kinerja para pekerja selanjutnya.
6
2.3.Lingkungan Perbaikan Produktivitas
7
Sementara behavioral technique menggunakan organization
development, brainstorming, forced field analysis dan nominal
group technique.
1. Studi Kerja (Work Study)
Studi kerja yang digunakan untuk mempelajari pekerjaan
orang danmengindikasi faktor yang memengaruhi efesiensi.
Biasanya digunakandalam usaha meningkatkan output dari
jumlah sumber daya tertentudengan sedikit atau tanpa
investasi kapital lebih lanjut.
2. Pengembangan Organisasi (Organization Development)
Pengembangan organisasi adalah proses yang terencana,
dikelola, dansistematis. Tujuannya adalah mengubah
sistem, budaya, dan perilakuorganisasi dengan maksud
memengaruhi efektivitas organisasi.
3. Curah Gagasan (Brainstorming)
Suatu proses membangkitkan gagasan secara terorganisir
untukmenghindari evaluasi terlalu dini karena apabila
demikian, dapatmenutup timbulnya gagasan yang baik.
4. Forced Field Analysis
Merupakan alat untuk menganalisis situasi yang perlu
diubah. Hal inimemfasilitasi perubahan dalam organisasi
dengan meminimalkan usahadengan gangguan.
5. Nominal (Group Technique)
Merupakan pendekatan partisipatif pada penemuan fakta,
identifikasi masalah dan kekuatan, membangkitkan
gagasan, dan mengevaluasi progress.Setiap organisasi pada
umumnya ingin memperbaiki kinerja dengan cara
melakukan perbaikan produktivitas, namun usaha tersebut
tidak selalu berhasil.
8
(Blecher. 1987: 14) mengungkapkan adanya kesukaran
dalam melaksanakanperbaikan produktivitas karena hal –
hal berikut:
1. Perintah dari manajemen puncak
2. Definisi dan rasional tidak jelas
3. Komitmen dari atas rendah
4. Perangkap pengangkatan koordinator
5. Kegagalan mengukur kesiapan organisasi
6. Pengukuran menggantung
7. Ketidak jelasan tanggung jawab dan akuntabilitas rendah
8. Menyenangkan dengan teknik
9
2.4. Peran Manajemen Sumber Daya Manusia, Pimpinan – Pimpinan Departeen
dalam Peningkatan Produktivitas
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
11
Manajemen sumber daya manusia, pimpinan pimpinan departemen,
badanlegislatif dan eksekutif. Performansi dari pegawai tersebut dipengaruhi
olehusaha, memotivasi dan kemampuan pegawai, dan juga kesempatan dan
kejelasantujuan tujuan kinerja yang diberikan oleh organisasi kepada seorang
pegawai. Masing-masing faktor di atas mempunyai peran tertentu yang
bisamempengaruhi upaya perbaikan produktivitas.
3.2. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Parmiti, Desak Putu. 2000. Buku Bahan Ajar Media Sumber Daya Manusi
Singaraja. Setiawan, Toni. 2012. Panduan Sikap dan Perilaku Entrepreneurship Kiat
Sukses Menjadi Pengusah. Jakarta.Oryza.
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada. Sunyoto,
Danang. 2012.
Teori, Kuesioner, dan Analisis Data Sumber Daya Manusia (Praktik Penelitian)
Yogyakarta. CAPS (Center for Academic Publishing Service). Mulyadi S. 2003.
Ekonomi Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Pembangunan. Jakarta. PT.
RajaGrafindo Persada.
13