TINJAUAN PUSTAKA
A. PEGAWAI
1. Pengertian Pegawai
dengan menjual tenaganya (fisik dan pikiran) kepada perusahaan dan memperoleh
maupun rohani (mental dan pikiran) yang senantiasa dibutuhkan oleh karena itu
menjadi salah satu modal pokok dalam usaha kerja sama untuk mencapai tujuan
dalam suatu badan tertentu, baik dilembaga- lembaga pemerintahan mupun dalam
yang secara langsung digerakkan oleh seorang atasan untuk bertindak sebagai
karya yang diharapkan dalam usaha pencapaian tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
dia bekerja untuk digaji dan sebagai penggerak utama dari setiap organisasi,
13
tampa mereka organisasi dan sumber daya lainnya tidak akan pernah menjadi
produktivitas kerja, kualitas kerja, disiplin kerja, serta loyalitas pegawai terhadap
perusahaan.
tersebut. Prilaku kerja pegawai yang menunjukkan tidak disiplin seperti, terlambat
masuk atau kembali ke kantor pada saat istirahat, mangkir dari tugas, keluar
kantor pada saat jam kerja untuk urusan pribadi. Hal tersebut menjadi faktor dan
berdampak pada penurunan produk tivitas kerja mereka, tetapi para pegawai juga
memiliki alasan dengan prilaku kerja yang mereka lakukan. Alasan-alasan para
pegawai itu yang perlu untuk diketahui oleh perusahaan untuk memperbaiki
bahwa pegawai merupakan modal pokok dalam suatu organisasi karena berhasil
atau tidak organisasi dalam mencapai tujuannya tergantung pada pegawai yang
tugas ataupun pekerjaan, baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi swasta
akan mendapatkan imbalan sebagai balas jasa atas pekerjaan yang telah
B. Produktivitas Kerja
menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan tingkat
apabila mencapai tujuannya dan hal itu terjadi dengan mengubah masukan
tujuan. sementara efisiensi adalah rasio keluaran yang efektif terhadap masukan
suatu ukuran atas penggunaan sumber daya dalam suatu organisasi yang biasanya
dinyatakan sebagai rasio keluaran yang dicapai dengan sumber daya yang
digunakan. dengan kata lain, pengertian produktivitas terdiri dari dua dimensi
dalam artian pencapaian target dalam kualitas, kuantitas, dan waktu. Sedang
seberapa baik suatu sistem operasi berfungsi dan indikator efesiensi dan daya
saing dari suatu perusahaan atau departemen. Produktivitas adalah rasio dari
dan jasa. Semakin besar nilai angka rasio semakin besar efisiensi (Wibowo,
2016).
kerja sebagai hubungan atau rasio antara masukan dan keluaran suatu sistem
produksi.
adalah ukuran dimensi ekonomi yang mengikhtisarkan nilai dari output relatif
terhadap nilai dari input yang dipakai untuk menciptakannya. Menurut Sinungan
(2005) produktivitas adalah sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik
tenaga kerja sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai.
maksimal.
meghasilkan barang dan jasa dari berbagai sumberdaya atau faktor produksi yang
digunakan untuk membandingkan hasil yang diperoleh dengan waktu yang telah
sebagai hasil kongkrit (produk) yang dihasilkan oleh individu ataupun kelompok,
selama satuan waktu tertentu dalam suatu proses kerja. disisi lain Anoraga yang
dikutip oleh Yuniarsih & Suwatno (2008) menjelaskan bahwa produktivitas kerja
dalam menghasilkan barang dan jasa yang tidak terlepas dari efisiensi dan
kerja.
b. Pendidikan
Pada umumnya orang yang memiliki pendidikan baik faormal ataupun non
formal yang tinggi akan memiliki wawasan yang lebih luas terutama
c. Disiplin kerja
Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa
menghargai waktu dan biaya akan memberikan pengaruh yang positif terhadap
d. Keterampilan
Jika karyawan semakin terampil, maka akan lebih mampu bekerja serta
e. Manajemen
Bila pola manajemen yang diterapkan tepat, maka akan menimbulkan semngat
Sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan yang serasi,
selaras, dan seimbang dalam kelompok itu sendiri maupun dengan kelompok
lain. Etika dalam hubungan kerja sangat penting karena dengan tercapainya
hubungan yang selaras dan serasi serta seimbang antara prilaku dalam proses
g. Tingkat penghasilan
Bila gizi karyawan telah terpenuhi maka akan berdampak pada kesehatan
tubuh sehingga akan lebih kuat untuk bekerja dengan demikian produktivitas
Dengan memiliki lingkungan dan iklim kerja yang baik maka akan mendorong
a. Kuantitas kerja adalah merupakan suatu hasil yang dicapai oleh karyawan
dalam jumlah tertentu dengan perbandingan standart yang ada atau ditetapkan
oleh perusahaan.
b. Kualitas kerja adalah merupakan suatu standar hasil yang berkaitan dengan
mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal ini
waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta
a. Faktor yang berasal dari dalam diri pegawai yang meliputi keadaan fisik dan
b. Faktor yang berasal dari luar diri pegawai, seperti keadaan alam, iklim, dan
pendidikan, disiplin kerja, keterampilan, manajemen, sikap dan etika kerja, tingkat
penghasilan, gizi dan kesehatan, lingkungan dan iklim kerja. Faktor yang
ketepatan waktu, faktor dari dalam diri dan luar diri pegawai.
Produktivitas kerja lebih ditekankan pada ukuran daya guna dalam melak
sanakan pekerjaan. oleh karena itu, daya guna dalam bekerja yang berarti
dijelaskan oleh
a. Karyawan/tenaga kerja
2. sikap
jawab.
b. Tempat kerja
1. Lingkungan kerja
2. Manajemen
kerja yang meliputi motivasi, tempat kerja, lingkungan kerja, dan manajemen.
c. Tindakannya konstruktif.
dalam bidangnya.
keanekaragaman.
d. Memahami pekerjaan.
menyempurnakan.
produktif adalah individu yang percaya diri, mempunyai rasa tanggung jawab,
C. Disiplin Kerja
Menurut Slamet (2007) menjelaskan bahwa disiplin berasal dari akar kata
sebagainya. Disiplin adalah suatu sikap dan perilaku yang dilakukan secara
yang telah ditetapkan oleh organisasi atau atasan, baik tertulis maupun tidak
tertulis.
dan norma-norma sosial berlaku. Adapun arti kesadaran adalah sikap seseorang
yang secara sukarela mencari semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung
jawabnya. Sedangkan arti kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan
perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan baik yang tertulis
yang belaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab. Disiplin juga
merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia yang penting dan
merupakan kunci terwujudnya tujuan, karena tanpa adanya disiplin maka sulit
pengetahuan sikap dan perilaku karyawan sehingga ada kemauan pada diri
karyawan untuk menuju pada kerjasama dan prestasi yang lebih baik. disiplin itu
pada individu dalam organisasi di pengaruhi oleh beberapa hal antara lain
lingkungan (environment), dalam arti fisik misalnya tempat kerja yang luas, bersih
yang membuat betah bekerja dan iklim organisasi atau sasaran kerja yang
cenderung selalau mentaati peraturan yang berhubungan erat antara moral atau
motivasi yang tinggi Jika individu merasa senang dalam bekerja maka secara
umum memiliki disiplin kerja yang baik dan apabila terjadi sebaliknya, maka
sosial yang berlaku. disiplin kerja yang baik mencerminkan besarnya rasa
itu disiplin kerja akan mendorong gairah kerja atau semangat kerja sehingga
peraturan dan ketetapan perusahaan, yang ada dalam diri karyawan, yang
menyebabkan dia dapat menyesuaikan diri dengan sukarela pada peraturan dan
ketetapan perusahaan. Pendapat yang senada dikemukan oleh Lateiner dan Levine
nilai yang tertinggi dari pekerjaan dan tingkah laku dengan harapan
Pendapat yang lain dikemukakan oleh Siagian (2004) bahwa disiplin kerja
disiplin kerja adalah suatu sikap perbuatan untuk selalu menaati tata tertib.
masalah kehadiran yang tepat waktu di tempat kerja namun lebih tepat diartikan
sebagai suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan
dari perusahaan baik tertulis maupun tidak. Jadi, disiplin kerja dalam suatu
ditaati oleh sebagian besar karyawan. Disiplin kerja akan membawa dampak
positif bagi karyawan maupun organisasi. Disiplin yang tinggi akan membuat
prestasi kerjanya yang berarti akan meningkatkan pula efektivitas dan efisiensi
diartikan sebagai suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai peraturan
dari organisasi dalam bentuk tertulis maupun tidak tertulis. Menurut Rivai (2005)
disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manager untuk
perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan
berlaku.
Menurut siswanto (2006) disiplin kerja sebagai suatu sikap, tingkah laku
merupakan suatu sikap perbuatan dan tingkah laku ketaatan seseorang atau
kesadaran yang dimiliki oleh seorang individu untuk selalu mentaati peraturan
yang telah ditetapkan oleh organisasi baik secara tertulis maupun tidak tertulis,
yang tercermin dalam bentuk tingkah laku dan perbuatan. Dengan ditetapkannya
peraturan tertulis maupun tidak tertulis diharapkan agar para pegawai memiliki
sikap disiplin yang tinggi dalam bekerja, sehingga produktivitas kerja meningkat.
kerja.
komponen seperti:
1. Kehadiran.
5. Bekerja etis
diantaranya adalah:
a. Motivasi Kerja
yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup
b. Teladan Pimpinan
kedisiplinan bawahan pun ikut baik. Jika teladan pimpinan kurang baik
c. Balas Jasa
pula.
d. Keadilan
dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan meminta
e. Waskat
atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah
kerja, dan prestasi kerja bawahannya.Hal ini berarti atasan harus selalu ada
atau hadir di tempat kerja agar dapat mengawasi dan memberikan petujuk,
pekerjaannya.
f. Sanksi Hukuman
g. Ketegasan
h. Hubungan Kemanusian
hubungan baik bersifat vertical maupun horizontal yang terdiri dari direct
yang mempengaruhi disiplin kerja adalah motivasi kerja, balas jasa, keadilan,
kerja.
b. Berpakaian rapi
kerja akan terasa nyaman dan rasa percaya diri dalam kerja akan
tinggi.
a. Konsekuensi
oleh perusahaan.
b. Konsisten
c. Taat asas
ditetapkan perusahaan.
d. Tanggung jawab
amanah.
kerja adalah pegawai datang tepat waktu, berpakaian rapi, mampu memanfaatkan
cara kerja yang ditentukan perusahaan, konsekuen, konsisten, taat asas, dan
tanggung jawab.
perusahaan.
melakukan pekerjaan.
dikalangan pegawai.
terutama yang berkaitan dengan produktivitas dan disiplin kerja yang tinggi.
melakukan operasional perusahaan dia bekerja untuk digaji dan sebagai penggerak
utama dari setiap organisasi, tampa mereka organisasi dan sumber daya lainnya
tidak akan pernah menjadi sesuatu yang berarti, hal-hal tersebut akan sangat
baik tujuan perseorangan maupun tujuan kelompok. Tujuan ini akan dapat dicapai
tenaga kerja itu sendiri maupun faktor-faktor lainnya, seperti sikap mental berupa
kerja, tingkat penghasilan, gizi dan kesehatan, lingkungan dan iklim kerja
(Sedarmayanti 2007).
yang belaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab. Sehingga, apabila
disiplin kerja tidak dimiliki oleh individu sebagai pekerja maka kemungkinan
kerja yang tinggi dapat dicapai jika didukung oleh para pegawai yang mempunyai
pruduktivitas dalam bekerja. Apabila disiplin kerja pegawai tinggi tetapi tidak
didukung dengan lingkungan kerja yang nyaman untuk bekerja maka hasil
produktivitasnya akan tidak baik. Oleh karena itu lingkungan kerja yang baik dan
nyaman juga akan mempengaruhi tingkat disiplin kerja pegawai yang akan
kerja yang tinggi maka akan berpengaruh pada peningkatan produktivitas kerja
pegawai, sebaliknya jika disiplin kerja rendah maka akan berpengaruh pada
E. Kerangka Konseptual
PEGAWAI
Disiplin Kerja
PRODUKTIVITAS
Soejono (2000) aspek-aspek disiplin kerja yaitu: KERJA
teratur.
Tiga tahun terakhir
b. Berpakaian rapi.
perusahaan.
F. Hipotesis
penelitian ini yaitu terdapat hubunganyang positif antara disiplin kerja dengan
produk tivitas kerja. Dengan asumsi semakin tinggi disiplin kerja maka semakin